PT. Newmon PDF
PT. Newmon PDF
memberikan PT Newmont Nusa Tenggara enam area kontrak karya. Dari enam area
tersebut satu area telah dikembalikan kepada pemerintah Indonesia pada tahun 2005,
satu area telah dilakukan kegiatan eksploitasi mulai tahun 2000 dan dua area masih
jangka waktu yang panjang. Rincian Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
4.1.1. Eksplorasi
40
a. Studi Literatur
Pada tahapan ini memiliki kegiatan utama melakukan sampling dengan jarak
yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang
bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan
lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan. PT. Newmont Nusa Tenggara saat ini
telah menyelesaikan tahapan ekplorasi detail. Hasil tahapan ini sedang dalam
3. Studi Kelayakan
41
4.1.2. Pengembangan dan Konstruksi
melakukan aktivitas operasi penambangan. Secara umum kegiatan ini terdiri atas
pembangunan fisik tambang dan pengupasan lapisan tanah dalam rangka persiapan
lokasi tambang. Pembangunan fisik tambang antara lain, pembangunan akses jalan
fasilitas pengolahan bahan galian. Kegiatan ini telah dilakukan PT. Newmont Nusa
Tenggara pada tahun 1997 sampai dengan 2000 dalam rangka mempersiapkan lokasi
4.1.3. Produksi/Penambangan
penambangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengambil batuan galian dari
Batu Hijau adalah operasi tambang terbuka di mana semua mineral berharga
(tembaga, emas dan perak) ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakan
pelbagai peralatan tambang seperti alat muat (shovel) dan truk pengangkut.
untuk memudahkan pengambilan bijih. Dengan peledakan, batuan terlepas dari tanah
42
besar, batuan dimuat ke dalam truk berkapasitas maksimal 240 ton dan kemudian
diangkut menuju ke dua buah crusher (mesin penghancur). Di crusher, ukuran bijih
batuan diperkecil hingga berdiameter rata-rata kurang dari 15 cm. Bijih kemudian
mendatang.
di crusher. Bijih batuan diangkut dengan ban berjalan sepanjang enam kilometer ke
dipisahkan dari batuan pembawa melalui proses penggerusan dan flotasi. Bijih
batuan, setelah dicampur dengan air laut, kemudian digerus menggunakan dua
penggerus yang disebut Semi Autogenous (SAG) mill dan empat buah ball mill.
Setelah keluar dari ball mill, partikel halus yang terkandung dalam slurry kemudian
Bubur bijih halus dari tangki cyclone dialirkan ke sejumlah tangki untuk
diambil kandungan mineral berharganya. Tangki ini disebut sel flotasi. Proses flotasi
ini tidak menggunakan bahan kimia secara berlebihan sehingga aman dan membantu
berharga dari batuan pembawa dengan menggunakan gelembung udara dan reagent
Terdapat dua jenis reagent yang ditambahkan dalam proses flotasi di tangki.
Jenis pertama akan mengikat mineral berharga, sedangkan jenis kedua berfungsi
yang berbentuk seperti pasir. Lapisan yang terapung di permukaan sel flotasi inilah
Tabel 4.1 jenis reagen yag digunakan dalam proses pengapungan PT. NNT
Volume per
Jenis Reagen pemakaian
ton bijih
Untuk mengontrol kadar
Kapur 1,5 - 2,5 kg
pH sampai dengan 8,5
Pemgumpul utama (MBT mercaptobenzo-thiazole +
DTP dthiophosphate) 3 – 4 gram Proses pengapungan
Menstabilisasi
Frother (campuran dari ikatan alcohol dan glycol
15 - 20 gram gelembung udara di
methyl ether)
flotation cells
Sumber : www.ptnnt.co.id
Dari sel flotasi, konsentrat dikirim ke tangki penghilangan kadar garam yang
disebut CCD (counter-current decantation). Di dalam tangki ini air laut dibuang dan
konsentrat dikentalkan dengan cara mengalirkan air tawar secara berlawanan arah.
Air tawar menggantikan air laut dan konsentrat mengendap di dasar tangki.
fasilitas filtrasi atau penyaringan di Benete. Konsentrat cair ini ditampung dalam
tangki besar dan diaduk terus menerus untuk menghindari terjadinya pengendapan.
halus atau pasir akan disimpan perusahaan di dalam gudang. Konsentrat berikutnya
44
menunggu proses pengapalan yang bertujuan mengirim konsentrat tembaga ke pabrik
peleburan di Jawa Timur, India, Eropa, dan kawasan lainnya. Pemuatan konsentrat
dikapalkan ke sejumlah pabrik peleburan dalam negeri maupun ke luar negeri untuk
menjalani proses pemisahan dan pengambilan logam berharga, yaitu tembaga, emas
dan perak.
Sumber : www.ptnnt.co.id
Newmont Nusa Tenggara saat ini terdiri dari 2 aktivitas penting, yaitu proses
tembaga.
45
Proses reklamasi di PT. Newmont Nusa Tenggara adalah menggantikan
wilayah alam yang telah dimanfaatkan dan dirusak dalam proses penambangan
dengan wilayah alam baru pada wilayah yang hampir berdekatan dengan waktu yang
tidak jauh berbeda dengan proses eksploitasi. Hal ini dimaksudkan, agar pada akhir
menghabiskan waktu yang lebih panjang dalam proses reklamasi menutup cekungan
agar kondisi alam kembali menjadi seperti sebelum eksploitasi terjadi. Dalam proses
reklamasi, PT. Newmont Nusa Tenggara harus membangun bukit yang baru. Dalam
membangun bukit baru ini PT. Newmont Nusa Tenggara pertama harus melakukan
kajian lingkungan untuk menentukan lokasi dan bentuk dari bukit yang baru.
Kemudian setelah kajian telah selesai, proses pembangunan pun dilakukan secara
terus menerus hingga ditutupnya lokasi tambang. Jadi, perencanaan PT. Newmont
dengan membangun wilayah alam baru untuk menggantikan wilayah alam yang telah
Newmont Nusa Tenggara menggunakan proses Deep Sea Tailings Placement. Proses
ini dipilih oleh PT. Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah Republik Indonesia
dalam proses Analisis Dampak Lingkungan yang telah dilakukan sebelum kegiatan
yang lebih dari 2500 milimeter akan membuat pengelolaan air sangat
masyarakat sekitar.
dari PT. Newmont Nusa Tanggara yang bekerja sama dengan P2O-LIPI untuk
sebelumnya.
Eksplorasi
berlangsung di Blok Elang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Lokasi eksplorasi ini
merupakan bagian dari kontrak karya yang diperoleh pada 1986. Kegiatan ekplorasi
47
saat ini berlangsung pada tingkat yang signifikan. Kegiatan eksplorasi telah
dalam batuannya. Pengujian sampel batuan ini termasuk dalam tahapan eksplorasi
pada periode berjalan dan seterusnya selama biaya yang dikeluarkan memenuhi
Pendekatan ini dianggap cocok oleh pihak PT. Newmont Nusa Tenggara karena
merasa bahwa biaya yang dikeluarkan selama belum ada kepastian terjadinya
Newmont Nusa Tenggara tidak dapat diakui sebagai aset. Karena itu PT Newmont
Nusa Tenggara mengakui seluruh biaya eksplorasi pada tanggal akrualnya (saat
terjadinya transaksi).
Namun, PT. Newmont Nusa Tenggara pada kegiatan eksplorasi pada tahun
aset tetap. Hal ini dikarenakan biaya tersebut berupa pembelian peralatan yang
umur peralatan tersebut. Hal ini didapatkan dari hasil pengamatan di Fixed Asset
48
Register. Hal ini berarti PT. Newmont Nusa Tenggara mencatat biaya tersebut
sebagai aset pertambangan. Karena aset tersebut masih bisa dipakai oleh perusahaan
pengujian dan perizinan tidak ditangguhkan. Biaya tersebut antara lain biaya yang
detail (studi pra kelayakan), izin usaha pertambangan eksplorasi, biaya upah pekerja
menggunakan metode biaya. Biaya didapatkan dari jumlah cost center (pusat biaya)
eksplorasi. Nilai-nilai tersebut dicatat pada biaya perolehan sesuai dengan jumlah
yang harus dibayarkan untuk mengerjakan kegiatan eksplorasi. Aset eksplorasi yang
of mine.
49
Dalam pencatatan keuangannya PT. Newmont Nusa Tenggara di bagian
costing mencatat terlebih dahulu mencatat biaya yang dikeluarkan ke dalam akun
Pada tiap akhir periode laporan biaya yang sudah finalized dari tiap pusat biaya, akan
dilakukan jurnal penutupan biaya oleh di bagian reporting yang bertujuan menutup
dengan jurnal :
Dalam laporan keuangan biaya ekplorasi disajikan di dalam laporan laba rugi
komprehensif. Dari tiga pusat biaya di atas PT. Newmont Nusa Tenggara
dan beban proyek pendahuluan. Beban ekplorasi adalah biaya yang dikeluarkan
dalam tahapan ekplorasi yang bersifat menguji nilai cadangan mineral yang
sebelum cadangan mineral terbukti dan mendukung kegiatan utama eksplorasi seperti
akomodasi bagi para pekerja. Jika dilihat dari pembagian tersebut maka sebenarnya
beban eksplorasi adalah biaya yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi menjadi
aset eksplorasi dan evaluasi. Sedangkan beban proyek pendahuluan adalah biaya
yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Maka dari itu beban proyek pendahuluan
menyajikan kedua jenis biaya eksplorasi dalam laporan laba rugi komprehensif. Hal
ini terlihat dari gambar berikut merupakan potongan dari laporan laba rygi
eksplorasi.
tersebut dalam penyajiannya karena kedua beban tersebut memiliki nature yang
sama. Penjelasan dari pembagian jenis biaya eksplorasi diperoleh dari keterangan
yang diberikan bagian akuntansi PT. Newmon Nusa Tenggara. Dari keterangan
pihak PT. Newmont Nusa Tenggara peneliti mendapatkan keterangan bahwa total
dari beban eksplorasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kurang lebih
catatan atas laporan keuangan dijelaskan bahwa perusahaan baru akan melakukan
51
kapitalisasi biaya yang dikeluarkan pada tahapan eksplorasi apabila PT. Newmont
Nusa Tenggara sudah memiliki kepastian akan kegiatan eksploitasi di masa akan
datang akan mendatangkan manfaat ekonomi bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat
dari catatan nomor 2 di dalam laporan keuangan mengenai kebijakan dan estimasi
Tenggara dapat menangguhkan biaya eksplorasi tersebut menjadi aset eksplorasi dan
secara konsisten untuk tidak menangguhkan biaya eksplorasi. Artinya, PT. Newmont
Nusa Tenggara tidak pernah mengakui aset eksplorasi dan evaluasi. PT. Newmont
dan evaluasi yang mengacu ke PSAK 25 paragraf 10, memberi keleluasaan kepada
memberikan informasi yang relevan dan andal. Ini sejalan dengan tujuan laporan
Keuangan. Tujuan dari laporan keuangan adalah menyajikan informasi yang relevan
dikeluarkan pada tahapan eksplorasi maka biaya yang dibebankan menjadi lebih
kecil. Akibat dari kebijakan tersebut adalah nilai laba bersih dan total aset
perusahaan akan bertambah besar. Karena biaya eksplorasi yang harus dibebankan
52
dalam laporan keuangan tidak seluruhnya. Biaya yang dibebankan dalam kelompok
beban eksplorasi adalah beban proyek pendahuluan saja. Sedangkan biaya eksplorasi
setiap tahun PT. Newmont Nusa Tenggara harus melakukan pengukuran ulang (uji
penurunan nilai). Apabila terdapat kerugian akibat dari penurunan nilai maka
Apabila kita bandingkan kondisi riil yang terjadi di PT. Newmont Nusa
akan terdapat selisih untuk nilai laba bersih tahun 2012. Namun, pada tahun 2013
perusahaan harus menguji penurunan nilai dari aset eksplorasi dan evaluasi. Apabila
nantinya dari pengujian tersebut nilai aset turun, maka kerugian dari penurunan aset
akan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif 2013. Hal ini pada akhirnya
akan membuat nilai laba ditahan perusahaan sama, baik dengan cara dibebankan
Perbedaan yang signifikan dari pilihan kebijakan akuntansi ini adalah tujuan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
melihat sifat dari PT. Newmont Nusa Tenggara yang merupakan perusahaan yang
pemegang saham, dan kreditur mengutamakan kinerja operasional maka dari itu
selama laporan keuangan yang dibuat telah menyajikan data yang relevan dan sesuai
53
dengan standar akuntansi serta aturan pemerintah yang ada maka laporan keuangan
telah menyediakan informasi yang bermanfaat dalam proses penilaian dan evaluasi
PT. Newmont Nusa Tenggara. Informasi yang dinilai penting bagi pihak masyarakat
sekitar tambang juga didasarkan pada laporan keuangan. Hal yang spesifik dalam
laporan keuangan dan menjadi perhatian masyarakat adalah nilai dari tanggung
jawab sosial yang telah diberikan perusahaan sesuasi dengan manfaat ekonomis yang
diperoleh PT. Newmont Nusa Tenggara dari kegiatan penambangan. PT. Newmont
Nusa Tenggara telah melakukan analisis dan pelaporan dari dampak sosial perihal
sekitar. Laporan tersebut telah dipublikasikan PT. Newmont Nusa Tenggara secara
terbuka.
keuangan juga dilakukan sesuai dengan yang diwajibkan untuk diungkapkan. Hal ini
Pada kegiatan pengembangan biaya pengupasan lapisan tanah diakui menjadi aset
deferred mine development cost. Aset ini kemudian akan didepresiasi tiap periode
sesuai dengan perkiraan masa manfaat tambang hingga akhir tahun 2031. Aset ini
harus melakukan pengupasan lapisan tanah. Biaya pengupasan lapisan tanah pada
masa produksi diakui sebagai surface mining cost. Nilai biaya yang dibebankan
Atau
Dari rumus di atas nilai actual surface mining cost didapatkan dari rincian dalam
1. Mine Operations
2. Mine Maintenance
5. Civil construction
56
6. Mine operation Drill-Blast
7. Fleet Management
Total dari rincian pusat tersebut dalam proses pencatatannya akan dicatat bagian
Setelah mendapatkan nilai dari actual surface mining cost maka yang berikutnya
persamaan :
Dari metode pengukuran di atas, pada tahun 2012 PT. Newmont Nusa tenggara harus
mengakui deferred stripping asset karena nilai rasio aktual jauh lebih besar
dibanding rasio rata-rata. Sedangkan untuk menghitung stripping ratio baik average
57
4.3.2 Penyajian dan Pengungkapan Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
lapisan tanah di dalam laporan keuangan di dua laporan, yaitu laporan posisi keungan
dan laporan laba rugi komprehensif. Untuk biaya pengupasan tanah yang terjadi dari
pengupasan lapisan tanah awal maka PT. Newmont Nusa Tenggara menyajikan aset
deferred mine development cost dalam laporan posisi keuangan bagian aset tidak
lancar.
cost. Surface mining cost adalah komponen dalam perhitungan cost applicable to
sales (CAS).
Jika nilai actual stripping ratio lebih besar dari average stripping ratio
actual stripping ratio lebih kecil dari average stripping ratio maka akan
jangka panjang. Dalam mencatat kedua akun tersebut dalam laporan keuangan PT.
Kemudian pada tiap akhir periode laporan biaya yang sudah finalized dari
tiap pusat biaya akan ditutup menggunakan jurnal penutupan biaya oleh bagian
58
Dr. CAS-Surface mining cost US$ xxx
(apabila nilai rasio pengupasan aktual lebih besar dari rasio pengupasan rata-rata,
Gambar 4.3. Laporan Laba rugi komprehensif 2012 (bagian cost applicable to sales)
Sumber : Laporan Laba rugi Komprehensif PT NNT 2012 (lampiran L14)
Gambar 4,4. Laporan posisi keuangan 2012 (bagian deffered stripping asset)
Sumber : Laporan Posisi Keuangan Komprehensif PT NNT 2012 (lampiran L13)
59
4.3.3 Kesesuaian dengan PSAK 33 (revisi 2011)
menjadi dua yaitu biaya pengupasan lapisan tanah awal dan biaya pengupasan
lapisan tanah lanjutan. Biaya pengupasan tanah awal diakui sebagai beban
tangguhan. Sedangkan biaya pengupasan lapisan tanah lanjutan diakui sebagai beban
pada periode berjalan. PT. Newmont Nusa Tenggara dalam mengakui kedua jenis
biaya tersebut telah mengikuti PSAK 33. Dalam PSAK 33 paragraf 7 juga dijelaskan
rasio pengupasan aktual jauh lebih besar daripada rasio pengupasan rata-rata. Revisi
Deferred stripping asset senilai hampir USD 40.000.000. Hal ini berdasarkan
keterangan dari pihak akuntansi PT. Newmont Nusa Tenggara dan jurnal yang dibuat
untuk menyesuaikannya beserta kertas kerja yang diperlihatkan oleh PT. Newmont
Nusa Tenggara. Penyesuaian ini juga menyebabkan nilai dari cost applicable to sales
copper equivalent actual yang dipakai dalam perhitungan rasio pengupasan aktual.
Pada tahun 2011, angka copper quivalent actual didapatkan dari nilai historis. Nilai
historis artinya copper quivalent actual dihitung dari selisih antara estimasi copper
quivalent yang didapatkan dari cadangan terbukti saat pertama pengupasan dilakukan
dengan jumlah tembaga dan ekivalennya yang telah digali sampai pada periode
berjalan. Sedangkan pada tahun 2012, copper equivalent actual didapatkan dari
60
perhitungan ulang atas nilai cadangan terbukti yang masih dapat digali sampai
Perubahan metode yang dipakai oleh PT. Newmont Nusa Tenggara sesuai
dengan karakteristik dari pelaporan keuangan yang tercantum dalam Kerangka Dasar
menggunakan metode perhitungan yang baru pada 2012 PT. Newmont Nusa
Tenggara telah melakukan penilaian ulang dalam jumlah manfaat ekonomis yang
dapat diperoleh oleh perusahaan dari aktivitas pada masa akan datang. Hal ini
telah memenuhi karakteristik penyajian yang wajar. Hal ini juga sesuai dengan
akuntansi nilai wajar. Dalam prinsip akuntansi nilai wajar perusahaan menyajikan
berdasarkan nilai copper equivalent terkini maka PT. Newmont Nusa Tenggara telah
lingkungan yang ditaksir dari aktivitas pra produksi dikapitalisasi menjadi aset
(beban tangguhan) dalam bentuk aset berwujud dan didpresiasikan. Setiap periode
tersebut menjadi 2, yaitu aset yang berasal dari kegiatan penambangan dan
61
pengolahan. Maka dari itu terdapat 2 cara depresiasi. Untuk aset yang dikaitkan
dari aktivitas pengolahan dilakukan depresiasi menggunakan metode garis lurus dan
Kedua, biaya lingkungan yang terjadi dari aktivitas produksi yang langsung
dibebankan dalam periode berjalan. Selain itu, PT. Newmont Nusa Tenggara
provisi pada tiap periode yang terkait kewajiban yang harus dikeluarkan perusahaan
pada masa akan datang akibat dari kegiatan operasinya saat ini. Perusahaan
Untuk biaya lingkungan yang berlangsung pada periode berjalan maka diawali
dengan sistem yang sama dengan 2 biaya sebelumnya. Biaya lingkungan tersebut
dilihat dari pengadaan barang dan jasa yang dan dicatat terlebih dahulu dalam pusat
62
Bentuk jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kemudian pada tiap akhir periode laporan biaya yang sudah finalized dari
tiap pusat biaya akan ditutup menggunakan jurnal penutupan biaya oleh bagian
Akun pusat biaya yang ditutup ke overhead adalah Site G&A - Environment
Untuk taksiran biaya yang akan dikeluarkan pada masa akan datang akibat
dari aktivitas pra produksi dicatat sebagai aset (beban tangguhan) di dalam akun
Asset Retirement Cost (ARC). Aktivitas ini terjadi pada proses pra produksi tambang.
Setiap periode aset tetap tersebut didepresiasikan. Karena itu harus dijurnal
63
Dr. Depreciation Expense US$ xxx
Selain itu setiap akhir periode PT. Newmont Nusa Tenggara melakukan
revaluasi atas nilai Asset Retirement Cost. Umumnya nilai Asset Retirement Cost
ARC:
Untuk taksiran biaya lingkungan yang akan dikeluarkan akibat dari operasi
saat ini dicatat sebagai beban dan kewajiban (provisi) dengan jurnal :
Jurnal di atas dicatat setiap bulan pada nilai yang sama. Penilaian provisi
dilakukan setiap awal periode yang dilakukan oleh penilai profesional yang
memprediksi provisi yang harus dikeluarkan akibat dari operasi perusahaan satu
periode ke depan. Accretion expense berasal dari perhitungan perkiraan yang dimiliki
pihak manajemen (didapatkan dari arus kas diskonto) yang kemungkinan besar
64
Dr. Reclamation and closure liabilities US$ xxx
Akun pusat biaya yang terkait provisi di atas adalah Site G&A -
Environment – Reclamations – Ops dan akun dari pusat biaya mining yang terjadi
Reclamation and closure liabilities menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang di dalam laporan posisi keuangan berdasarkan rencana kerja yang akan
Pada tiap akhir tahun PT. Newmont Nusa Tenggara akan melihat apakah
biaya aktual selama satu tahun telah sama dengan provisi yang telah diklasifikasikan
maka kewajiban yang tersisa tersebut akan diklasifikasi kembali menjadi kewajiban
menjadi overhead. Akun ini dibutuhkan dalam perhitungan cost applicable to sales
posisi keuangan dan penambahan taksiran biaya dari periode berjalan dibebankan
65
komprehensif. Taksiran dari accretion expense yang akan dibebankan pada satu
taksiran biaya lingkungan yang harus dikeluarkan akibat dari kegiatan pra produksi
Retirement Cost) yang merupakan kelompok akun dari Plant, Property, and
Equptment –net pada laporan posisi keuangan. Hasil depresiasi dari aset tetap
termasuk dalam beban depresiasi di dalam laporan keuangan. Setiap akhir periode
dilakukan revaluasi atas nilai asset retirement cost dan asset retirement obligations
Gambar 4.5. Laporan posisi keuangan 2012 (bagian PPE dan Reclamation liablitites)
Sumber : Laporan Posisi Keuangan PT NNT 2012 (lampiran L13)
Gambar 4.6. Laporan Laba rugi komprehensif 2012 (bagian accretion expenses)
Sumber : Laporan Laba rugi Komprehensif PT NNT 2012 (lampiran L14)
66
4.4.3 Kesesuaian dengan PSAK 33 (revisi 2011)
mulai dari paragraf 8 hingga paragraf 14. PSAK 33 paragraf 8 mengatur mengenai
pengakuan taksiran biaya pengelolaan lingkungan hidup pada masa sebelum kegiatan
eksplorasi dimulai. Sesuai standar yang ada maka taksiran biaya diakui sebagai
beban tangguhan. Di PT. Newmont Nusa Tenggara taksiran biaya ditaksir pada masa
pra produksi yang diakui sebagai asset retirement cost dan kewajiban yang timbul
PSAK 33 paragraf 9 diakui sebagai beban pada periode berjalan. PT. Newmont Nusa
Tenggara telah mengakui beban tersebut sebagai accretion expenses dan juga
hidup PT. Newmont Nusa Tenggara telah mengungkapkan kebijakan akuntansi yang
diambil dalam rangka pencatatan keuangannya. Hal tersebut tercantum dalam catatan
67