Pengadaan
untuk
Pengadaan
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
A. UMUM
7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
8
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dan Cara dalam LDP.
Pembayaran
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama
lain, pemasukan kualifikasi dilakukan oleh
badan usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama
lain.
e. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah
terkirim sebelumnya.
c) Melampirkan Spesifikasi
Teknis sesuai dengan pekerjaan
yang ditawarkan, dimana
penggunaan material/bahan,
peralatan dan tenaga harus
berkesesuaian antara Uraian
analisa, analisa Harga Satuan,
dan Metode Pelaksanaan;
Keterangan :
NTi = harga penawaran terendah
harga penawaran i
NEi = NTi x bobot harga
i = peserta]
27. [Klarifikasi dan 27.1 [Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
Negosiasi dilakukan dalam hal peserta yang memasukkan
Teknis dan penawaran kurang dari 3 (tiga).
Harga]
27.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
dilakukan bersamaan dengan evaluasi.
30. Berita Acara Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara
Hasil Hasil Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat :
Pelelangan a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi
dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal
ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi; dan
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
43
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau
Acara Lainnya, Berita Acara tambahan lainnya segala hal
dan terkait proses pemilihan penyedia secara
Kerahasiaan elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
Proses difasilitasi aplikasi SPSE.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
menandatangan kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam
SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima
oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama
Kemitraan/KSO ditulis atas nama
Kemitraan/KSO atau masing-masing
anggota Kemitraan/KSO (apabila masing-
masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan
secara terpisah); dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan
pihak penjamin.
37.4 PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi
secara tertulis substansi dan
keabsahan/keaslian Jaminan Pelaksanaan
kepada penerbit jaminan.
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website: ________________________________
4.
Website LPSE: http://lpse.banggaikab.go.id
5.
Nama paket pekerjaan: Pembangunan Tambatan Perahu Desa
Bungin Luwean (Lelang ulang)
6.
Uraian singkat pekerjaan:
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Talud Trestle
- Pekerjaan Trestle
- Pekerjaan Struktur
- Pemasangan Listrik
- Pekerjaan Pemancangan
7. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 100 (Seratus ) hari
kalender.
Jumlah Keahlian/
No. Jabatan/Posisi Pendidikan Kualifikasi
(Org) Pengalaman Ketrampilan Kerja
Personil Inti
SI Sipil 5 Tahun
Manager SKA Ahli Teknik
1 1 D3 Sipil 10 Tahun Muda
Proyek Dermaga(208)
S1 Sipil SKA Manajemen
2 Pengawas Mutu 1 3 Tahun Mutu Muda
D3 Sipil (604)
5 Tahun SKT Pengawas
S1 Sipil
Pengawas 10 Tahun Lapangan
1 D3 Sipil Klas 1
3 Lapangan 15 Tahun Pekerjaan
STM
Jembatan (TS041)
SKT Juru Gambar
Juru Ukur dan
4 1 STM 2 Tahun (TS 003), SKT Juru Klas II
Juru Gambar
Ukur(TS 004)
Personil Pendukung
SMU/Sederaj 3 Tahun
1 Logistik 1 Ijazah
at
Adm/Keuang SMU/Sederaj 3 Tahun
2 1 Ijazah
an at
Untuk Personil Inti dibuktikan dengan Ijazah, SKA/SKT dan
KTP (diUpload) dan Tidak Menggunakan surat Keterangan
Proses Pengurusan dari LPJK
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
55
1
S. BENTUK
DOKUMEN
LAINYA
Website : __________________
Website LPSE : http://lpse.bangkepkab.go.id
Nama Paket Pekerjaan: Pembangunan Tambatan Perahu Desa Bungin
Luwean
Personil Inti
SI Sipil 5 Tahun
Manager SKA Ahli Teknik
1 1 D3 Sipil 10 Tahun Muda
Proyek Dermaga(208)
S1 Sipil SKA Manajemen
2 Pengawas Mutu 1 3 Tahun Mutu Muda
D3 Sipil (604)
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja ULP Kabupaten Banggai Laut
di
Tempat
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama
masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan
bersama secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menjelaskan item-item pekerjaan
yang dilaksanakan yang berkesesuaian dengan jadwal dan menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan (tidak menyalin secara utuh spesifikasi
teknis dalam dokumen pengadaan);
b) dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO) yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP serta disusun secara berurutan
sesuai dengan tahapan pekerjaannya;
c. jenis, kapasitas, komposisi, jumlah peralatan dan status kepemilikan peralatan
minimal yang disediakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam LDP ;
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
______________________________
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
1. metoda pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan];
2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO) [tidak melampaui batas
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan] ;
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan];
4. spesifikasi teknis, dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu;
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan]; dan
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan];
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)/perorangan]
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
76
F. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak
Nama Ringkasa Pekerjaan Berdasarkan
Komitmen
N Paket n
Lokasi
o. Pekerja Lingkup No /
an Pekerjaan Alamat/ BA Serah
Nama Tangg Nilai Kontrak
Telepon Terima
al
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang
yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan,
lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan
Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari
setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat
ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi
keberadaan saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan
sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan.
Bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
81
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai paket (HPS).
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan
yang sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
83
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum
pada aplikasi SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan
peraturan perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
84
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump
sum, ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);”]
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Penyedia maka rekatkan ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan . Selain tunduk
kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
rekatkan materai Rp 6.000,- )] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang
dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya
asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk
kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan
sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka
penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut
kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan
semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak
diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang
sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang
wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil
pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK
dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu
yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya
Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak
ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti
pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan akhir pekerjaan.
i. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua kewajibannya
selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa harga SPK yang
belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK
berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan
Jaminan Pemeliharaan.
a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.
b. Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1. biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan
perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak
milik PPK;
2. biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan sementara dan peralatan;
3. biaya langsung demobilisasi personil.
c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak penyedia.
d. Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan
SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:
1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini
tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
oleh PPK;
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah melampaui 5%
(lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup
menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan
pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan
yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau
bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari
penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk
menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.
perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut
Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh penyedia
kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya
kewajiban penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian
tertulis antara PPK dengan penyedia yang
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan
bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang
tercantum dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari
1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan
dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga
penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah
diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
ditetapkan oleh PPK, dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu;
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
97
penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan
bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh
penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu
diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun
sebagian dan/atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari
segi teknis, manfaat, keselamatan dan
Pekerjaan Umum kerja, dan/atau keselamatan
umum.
3. Bahasa dan
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.
Hukum
[kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris.]
peringatan dini.
Pemeliharaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
kontrak awal.
e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum kontrak.
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.
meeting/SCM)
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis,
direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) dalam SCM PPK, direksi pekerjaan,
direksi teknis dan penyedia membahas
dan menyepakati besaran kemajuan
fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka dilaksanakan SCM II
yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode
waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba
tahap kedua, maka diselenggarakan
SCM III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM III.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK
harus menerbitkan surat perigatan
kepada Penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan
Penyedia tidak mampu memenuhi
kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK
melakukan rapat bersama atasan PPK
sebelum tahun anggaran berakhir, dengan
ketentuan:
1) PPK dapat memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan sisa pekerjaan
paling lama 50 (lima puluh) hari
kalender dengan ketentuan:
a) penyedia secara teknis mampu
menyelesaikan sisa pekerjaan paling
paling lama 50 (lima puluh) hari
kalender; dan
b) penyedia dikenakan denda
keterlambatan sesuai dengan SSKK
apabila pemberian kesempatan
melampaui masa pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak.
2) PPK dapat langsung memutuskan
Kontrak secara sepihak dengan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
119
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan
Kekayaan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
Intelektual penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh penyedia.
dan memadai.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Usaha Kecil dan Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra
Koperasi Kecil lain dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaanya.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja
kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.
G. PENGAWASAN MUTU
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK
atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung
jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
Penyedia:
Nama : __________
Alamat : __________
Telepon : __________
Website : __________
Faksimili : __________
e-mail : __________
Pekerjaan
I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh
Tagihan PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 7 (Tujuh)
hari kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh
PPK.
S. Denda dan ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK
rugi memutuskan kontrak secara sepihak adalah :.........
dari nilai kontrak
V. LAINNYA
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
143
(Apabila Ada)
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut
uraian personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan
untuk pelaksanaan pekerjaan]
Keterangan
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
DESA BUNGIN LUWEAN
LOKASI :
DESA BUNGIN LUWEAN, KEC. BANGKURUNG
TAHUN ANGGARAN :
2017
DAFTAR ISI
A.SYARAT-SYARAT UMUM ........................................................................... 1
1. RINGKASAN PEKERJAAN ................................................................................. 1
2. STANDAR RUJUKAN ......................................................................................... 1
3. MOBILISASI ....................................................................................................... 2
4. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN MATERIAL ................................................. 3
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................ 3
6. PENGAWASAN ................................................................................................... 7
7. LAPORAN DAN DOKUMENTASI ....................................................................... 7
8. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT SERTA GAMBAR .......................... 8
9. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN. ............................................................ 9
10. PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR ................................................... 11
11. I K L A N ........................................................................................................... 11
12. JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA ..................................................... 11
13. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN LAMA DAN MILIK UMUM ....... 11
14. KECELAKAAN DAN KESEHATAN .................................................................. 11
15. PENGAMANAN LOKASI PEKERJAAN ............................................................. 12
16. PEMERIKSAAN PEKERJAAN ........................................................................... 12
ii
Spesifikasi Teknis
A. SYARAT-SYARAT UMUM
1. RINGKASAN PEKERJAAN
2. STANDAR RUJUKAN
3. MOBILISASI
3.1. Umum
1. Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan
kegiatan. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan yang memuaskan.
2. Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
3. Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang ukurannya sesuai dengan
kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat kegiatan.
4. Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan, di
karenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut
sampai mendapat persetujuan Direksi.
5. Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan
pada waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan
terpal.
Spesifikasi Teknis
2
3) Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari operasi
pelaksanaan.
3. Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah
selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan peralatan konstruksi.
serta semua bahan bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi Teknik.
4.1. Umum
1. Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
2. Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian daya dukung tanah (Sondir) dan pengujian
bahan untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis dan
menurut perintah Direksi Teknik.
3. Pengujian pengujian akan dilaksanakan oleh laboratoriurn kabupaten atau propinsi yang
sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik, Pengujian khusus di laboratoriurn pusat
harus juga dilaksanakan bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Umum
1. Pengelola Lapangan dari Kontraktor
1) Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, kontraktor
harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan
dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus
mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian
Spesifikasi Teknis
3
mutu bahan bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga
kerja kontraktor dan memelihara catatan catatan serta dokumentasi kegiatan.
2) Personalia Organisasi Lapangan Kontraktor, minimal terdiri dari :
• Seorang Penanggung Jawab Kegiatan dalam hal ini Direktur Perusahaan atau
kuasanya yang menandatangani kontrak dengan pemilik.
• Seorang Penanggung Jawab Lapangan (Site Manager), pengalaman minimal 5
tahun sebagai Site Manager.
• Tenaga Ahli Sipil.
• Tenaga Pelaksana Lapangan.
3) Penanggung Jawab Lapangan, Tenaga Ahli dan Pelaksana Lapangan harus mendapat
kuasa penuh dari Kontraktor untuk bertindak atas namanya dan senantiasa harus di
tempat pekerjaan.
4) Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas dari tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
5) Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis dan
Direksi Teknik, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
6) Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Teknis dan Direksi Teknik,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana. Dalam
jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor
harus sudah menunjukkan Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung
Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.
2. Tempat Tinggal ( domisili) Kontrak dan Pelaksanaan.
Menjaga kemungkinan diperlukan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang
mendesak, Kontraktor dan Pelaksana Wajib memberitahukan secara tertulis, alamat dan
nomor telepon di lokasi kepada Tim Pengelola dan Direksi Teknik.
3. Pemeriksaan Lapangan
1) Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktor harus
mempelajari gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan Direksi Teknik
mengadakan pemeriksaan daerah kegiatan, dan khususnya mengukur/memasang lebar
jalan, plan bangunan, dan jaringan utilitas, serta melakukan satu pemeriksaan yang
terinci terhadap semua bangunan yang ada. Perubahan tempat/volume dari
pemeriksaan tersebut di atas harus dicatat pada Shop Drawings. Shop Drawings ini
harus diserahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja
ditandatangani, kepada Direksi Teknik untuk persetujuannya.
2) Pada daerah daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau lapis
permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus
diukur, serta penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan
kelandaian dan kemiringan melintang, dan untuk menentukan pengukuran ketebalan
serta lebarnya konstruksi baru.
Spesifikasi Teknis
4
3. Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi dokumen
kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik. Bahan harus diuji di
lapangan atau di laboratorium selama konstruksi dan masa pemeliharaan sesuai jadwal
pengujian minimum yang tercantum dalam “Jadwal Frekuensi Minimum Pengujian
Pengendalian Mutu”. atas permintaan Direksi Teknik dan Kontraktor harus membantu
serta menyediakan peralatan dan tenaga untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
4. Desain campuran untuk beton harus disiapkan dan diuji sesuai dengan spesifikasi dan
tidak ada campuran boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan kegiatan terkecuali
memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Direksi Teknik.
5. Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan desain
campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi Teknik.
Spesifikasi Teknis
6
4. Keamanan/Kerusakan dari equipment yang dipakai selama pelaksanaan pekerjaan.
5. Penerangan pada tempat pelaksanaan pekerjaan.
6. Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan.
7. Tidak diperkenankan :
1) Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Direksi Lapangan.
2) Memasak ditempat bekerja kecuali dengan ijin Direksi Lapangan.
3) Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minuman, rokok dan sebagainya
ke tempat pekerjaan.
4) Keluar masuk dengan bebas.
6. PENGAWASAN
1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Pengawas Lapangan dimana
setiap saat Pelaksanaan Pekerjaan harus dapat diawasi dengan memeriksa dan menguji
setiap bahan dan peralatan yang digunakan oleh Kontraktor ( Rekanan ) harus sesuai
dengan Spesifikasi.
2. Bagian–bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan
Supervisi/Direksi Lapangan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan
tersebut jika diperlukan harus segera dibuka / dibongkar sebagian atau seluruhnya.
3. Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga diperlukan
pengawasan pekerjaan oleh Direksi Lapangan, maka segala biaya untuk itu menjadi beban
Kontraktor.
4. Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Direksi Lapangan adalah
terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam gambar dan Rencana
Kerja dan Syarat serta Risalah Penjelasan. Penyimpangan daripadanya haruslah seijin
Pemilik Kegiatan.
7.2. Dokumentasi
Kontraktor harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto berukuran Post Card
pada bagian-bagian pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan dengan foto warna :
Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen.
1. Saat pekerjaan dalam prestasi 30 %, 50% dan 100% serta setelah masa pemeliharaan atau
pada waktu pekerjaan diserah terimakan .
2. Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak 3 (tiga)
set kepada Pemberi Tugas dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set untuk arsip
Pemberi Tugas.
3. Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuran Kontraktor harus melampirkan foto
kemajuan pekerjaan sesuai kontrak (diambil 1 titik bidik).
Spesifikasi Teknis
7
8. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT SERTA GAMBAR
8.1. Uraian
1. Peraturan dan syarat – syarat teknis pelaksanaan ini bersama dengan gambar kerjanya
digunakan sebagai pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
2. Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada peraturan
dan syarat-syarat teknis pelaksanaan.
3. Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar dengan hal di atas, maka Kontraktor
menanyakan secara tertulis kepada perencana/Direksi. Kontraktor diwajibkan mentaati
keputusan perencana / Direksi dalam hal menyangkut masalah tersebut diatas.
4. Ukuran yang berlaku adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka yang terdapat didalam
gambar terbaru dengan skala terbesar serta tidak memperkenankan mengukur gambar
berdasar skala gambar.
5. Jika terdapat kekurangan penjelasan dalam gambar kerja atau diperlukan gambar
tambahan/ gambar detail maka Kontraktor harus dapat membuat gambar tersebut dan
dibuat 3 (tiga) rangkap atas biaya Kontraktor, sebelum dilaksanakan harus mendapat ijin
dari Direksi
Spesifikasi Teknis
8
5. Persetujuan terhadap gambar-gambar pelaksanaan bukan berarti pemberian garansi
terhadap dimensi-dimensi yang telah dibuat oleh kontraktor dan tidak melepaskan
tanggung jawab kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan.
9.1. Umum
1. Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan berikut :
1) Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
2) Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang ditentukan pada
gambar rencana atau spesifikasi spesifikasi lain yang dikeluarkan atau yang disetujui
secara tetulis oleh Direksi Teknik.
3) Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus diperoleh
dari suatu sumber yang disetujui.
2. Penyerahan
1) Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah galian untuk
suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik contoh-contoh
bahan untuk mendapatkan persetujuan, contoh tersebut harus disertai informasi
mengenai sumber, lokasi sumber dan setiap klarifikasi lain yang diperlukan oleh
Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan persyaratan spesifikasi.
2) Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan memproses
bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi ini serta harus memberitahu Direksi
Teknik paling sedikit 30 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu lain yang
dinyatakan oleh Direksi Teknik secara tertulis bahwa bahan tersebut dapat digunakan
dalarn pekerjaan. Laporan ini berisi semua informasi yang diperlukan. Persetujuan
sebuah sumber tidak berarti semua bahan bahan dalam sumber tersebut disetujui.
Spesifikasi Teknis
9
3) Dalam kasus bahan bahan aspal, semen, baja dan kayu struktural serta bahan bahan
buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan
dari Direksi Teknik diberikan. Direksi Teknik memberikan persetujuan ini secara
tertulis.
11. IKLAN
Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja atau
di tanah yang berdekatan tanpa ijin dari pemilik Kegiatan / direksi lapangan.
Spesifikasi Teknis
11
2. Sehubungan dengan pasal ini, Kontraktor diwajibkan menyediakan kotak P3K terisi
menurut kebutuhan, lengkap dengan seorang Petugas yang telah terlatih dalam soal –
soal mengenai pertolongan pertama.
3. Terhadap kecelakaan – kecelakaan yang timbul akibat bencana alam, segala
perongkosannya menjadi beban Kontraktor.
4. Kebakaran-kebakaran yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.
5. Sehubungan dengan butir –butir diatas pada Kontraktor diwajibkan menyediakan alat
pemadam kebakaran jenis ABC (segala jenis api), pasir dalam bak kayu, galah – galah
secukupnya serta pemeliharaannya.
6. Kontraktor diwajibkan memperhatikan kesehatan karyawan-karyawannya.
7. Sejauh tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Syarat ini maka Kontraktor harus
mengikuti semua ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan oleh Jawatan /Instansi
Pemerintah C.Q. Undang – undang Kesehatan Kerja dan lain sebagainya termasuk
semua perubahan – perubahan yang hingga kini tetap berlaku.
Spesifikasi Teknis
12
B. SYARAT-SYARAT KHUSUS
1. TEMPAT PEKERJAAN
Pekerjaan : Pembangunan Tambatan Perahu Desa Bungin Luwean
Lokasi : Desa Bungin Luwean, Kec. Bangkurung.
2. PENJELASAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud dalam Spesifikasi Teknis ini adalah :
1. Pekerjaan Urugan/Timbunan
2. Pekerjaan Pasangan Batu Gunung
3. Pekerjaan Plesteran
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Jembatan Penghubung/Trestle
6. Pekerjaan Kepala Dermaga/Tambatan
Spesifikasi Teknis
13
5. Ketidak cocokan yang mungkin ada dilapangan antara gambar dan kenyataan harus segera
dilaporkan kepada Direksi.
6. Pekerjaan pemasangan bowplank adalah termasuk pekerjaan Kontraktor dan harus dibuat
dari kayu, tidak diperkenankan menggunakan bambu
7. Pekerjaan penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan bowplank dipasang,
tinggi dasar ( 0,00 ), sumbu-sumbu dinding dan sumbu-sumbu kolom ditetapkan dengan
persetujuan Direksi dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
6.2. Bahan
Tidak ada bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini.
6.3. Pelaksanaan :
1. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-
kedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam gambar dengan cara
yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya terpenuhi.
2. Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang dijumpai
dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun maupun
memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
4. Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar, sehingga
pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan kering.
5. Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali dan
ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik, disiram air
dan dipadatkan.
6. Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan cukup lebar
untuk bekerja dengan leluasa.
7. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian
harus diurug kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik. Biaya
akibat pekerjaan tersebut menjadi beban kontraktor.
8. Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan
dalam gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar atau diubah sampai
disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik.
9. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali akan ditimbun
ditempat yang ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
10. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang bisa lapuk
pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-akar/bahan-bahan tersebut
Spesifikasi Teknis
14
harus diangkat dan diurug dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik
sampai padat.
7. PEKERJAAN URUGAN
7.1. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup urugan tanah/timbunan pada talud trestle.
2. Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
a. Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
b. Pengukuran dan papan bangunan
7.2. Bahan
1. Tanah urug yang digunakan adalah tanah nonplastis, minimal digolongkan dalam
klasifikasi A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan, AASHTO) .
2. Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-1-b
(Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO).
3. Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-garaman yang
berlebihan.
7.3. Pelaksanaan
1. Urugan tanah dilaksanakan dibawah lantai beton seperti tertera pada gambar, dan
pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum 30 cm untuk hamparan
setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang
disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan lapangan yang cukup baik, sesuai dengan
petunjuk Direksi Teknik.
2. Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai mencapai ketinggian
yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari sisa-
sisa rumput, akar-akar dan lain-lainnya. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk
Direksi Teknik.
3. Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan perkerasan
harus sesuai dengan gambar rencana, dan material penimbunan harus memenuhi pasal
6.28.2 spesifikasi ini.
4. Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan menggunakan
alat pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
5. Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan, dimana dalam
proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus dipertahankan (jika kondisi urugan
terlalu kering, harus ditambahkan dengan air/disiram).
Spesifikasi Teknis
15
7.4. Pengendalian Mutu Dilapangan
Direksi Teknik dapat meminta kontraktor untuk melaksanakan test kepadatan dilapangan yang
dipandang perlu untuk menjamin dipatuhinya spesifikasi ini.
7.5. Pengukuran dan Pembayaran
1. Pengukuran
Kuantitas pekerjaan urugan akan dihitung berdasarkan volume urugan padat, yang diukur
berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan tebal urugan. Pengukuran tidak
dilakukan secara terpisah dan termasuk bagian dari pekerjaan pemasangan pipa dan
pembuatan lubang peresapan.
2. Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas dibayar dengan harga satuan kontrak
untuk mata pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan ditunjukkan dalam daftar
kuantitasdan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan dan peralatan.
Spesifikasi Teknis
16
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen Portland untuk penggunaan
umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan
pada jenis lain (SII 0013-81).
4. Air
Air yang dipaka harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-
garaman.
8.3. Adukan
1. Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat perbandingan 1
PC : 4 Psr untuk pasangan kedap air (selanjutnya dipakai singkatan PC untuk Portland
Cement, Psr untuk Pasir, Kr untuk Kerikil dalam kode suatu perbandingan adukan).
2. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah
dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan
Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih
dahulu didalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan
tangan, bahan adukan harus dicampur didalam semacam kotak diaduk 2 kali secara kering
dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata. Adukan
harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, adukan yang tidak dipakai
selama 2 jam harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan.
Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
8.4. Pelaksanaan
1. Kondisi Lapangan Pekerjaan
a. Semua galian harus bebas air dan Kontraktor harus melengkapi semua bahan-bahan
yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air,
termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air dan menyediakan dinding
cut off.
b. Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang dengan
baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar rencana.
2. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang
dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada tegangan pokok. Setiap batu
harus diberi alas adukan, semua sambungan sisi padat dengan adukan pada waktu
pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak
boleh ada batu berimpit satu sama lainnya.Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah
batu selesai dipasang.
b. Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu muka harus
mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal minimum 15 cm,
kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu muka harus merata setelah
dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang dipasang
didalamnya dan paling sedikit ada satu batu pengikat (pengunci) untuk setiap meter
persegi. Pasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan
batu inti agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
c. Batu harus dipilh dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak kurang
dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan harus disiar,
adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 4 Psr, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi.
8.5. Pengendalian Mutu Dilapangan
Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.
8.6. Pengukuran dan Pembayaran
1. Pengukuran
Kuantitas pasangan batu akan dihitung berdasarkan volume, yang diukur berdasarkan luas
penampang rata-rata dikalikan dengan panjang pasangan.
Spesifikasi Teknis
17
2. Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana yang disyaratkan diatas dibayar dengan harga satuan
kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan ditunjukkan dalam daftar
kuantitas dan harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
9.2. Bahan
1. Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan
pasir laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk
digunakan.
2. Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk penggunaan
umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan
pada jenis lain (SII 0013-81).
3. Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali dan garam-
garaman.
4. Adukan
1) Adukan yang digunakan untuk plesteran adalah :
Plesteran dinding non traasram biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir
Plesteran traasram menggunakan campuran 1 PC : 3 Pasir, yaitu pada dinding
KM/WC dan yang ditentukan dalam gambar bestek dan gambar detail.
Plesteran untuk semua dinding beton dan kaki pondasi 1 PC : 3 Pasir
2) Acian, hanya digunakan pada dinding-dinding terplester yang akan dicat. Formula
acian adalah sebagai berikut :
1 PC : 7 kapur (takaran volume); dipakai pada dinding dinding terplester yang
akan dicat
PC tanpa campuran kapur untuk kaki pondasi.
3) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu
45 menit. Adukan/Plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat
lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan
Spesifikasi Teknis
18
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir
dari hari kerja.
9.3. Pelaksanaan
1. Kondisi lapangan pekerjaan
1) Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus
disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm
2) Merupakan permukaan plesteran basah (bukan dibasahi). Tidak dibenarkan
meninggalkan pekerjaan plesteran sampai kering sebelum dilanjutkan dengan
pekerjaan acian.
2. Pelaksanaan pekerjaan
1) Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan
yang memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester,
dari kotoran-kotoran dan bahan bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukang-
tukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti
dengan yang baik.
2) Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan
dari pekerjaan.
3) Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang
tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah Direksi Teknik.
4) Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 15 mm dengan
toleransi maksimum 25 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui
karena kondisi permukaan dinding harus diperbaiki.
Spesifikasi Teknis
19
10. PEKERJAAN BETON
10.1. Umum
1. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa, beton
bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah. Finishing dan
pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan
2. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 12.13
2) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 12.23
3) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 12.24
10.2. Bahan
1. Agregat
1) Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus,
berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau kerikil dan
pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.
2) Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan
cetakan (acuan).
3) Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh
partikel lolos saringan 4,75 mm.
4) Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan jika
dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan
organik menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992.
5) Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari
sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan
diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada tidak memenuhi
gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung dan lanau tidak boleh lebih dari
3 % perbandingan berat.
6) Persyaratan gradasi agregat adalah sebagai berikut :
Tabel 6.33.1 Persyaratan gradasi agregat
UKURAN
PROSENTASI LOLOS BERDASARKAN BERAT
SARINGAN
STAND IMPERI
AGREGAT
AR AL PILIHAN AGREGAT KASAR
HALUS
(mm) (inches)
50 2 100
37 1½ 95 - 100 100
25 1 - 95 - 100 100
19 ¾ 35 - 70 - 90 - 100 100
13 ½ - 25 - 60 - 90 - 100
9,5 3/8 100 10 - 30 - 20 - 55 40 – 70
4,75 4 95 – 100 0-5 0 - 10 0 - 10 0 – 15
2,36 8 - - 0-5 0-5 0–5
1,18 16 45 – 80 - - -
0,3 50 10 – 30
0,15 100 2 – 10
Spesifikasi Teknis
20
7) Persyaratan sifat-sifat teknis agregat :
Tabel 6.33.2 Persyaratan sifat-sifat teknis agregat
Batas Pengujian
Standar Pengujian
URAIAN Agregat Agregat
SNI
Kasar Halus
Kehilangan berat karena abrasi (500
40% - 03-2417-1991
putaran)
Kekekalan bentuk agregat terhadap
larutan Natrium sulfat dan Magnesium 12% 10% 03-3407-1994
Sulfat
Prosentase gumpalan lempung dan
2% 0,5% 03-4141-1996
partikel mudah pecah
Bahan-bahan yang lolos saringan
1% 3% 03-4142-1996
0,075 mm ( 200)
2. Semen
1) Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai
dengan SNI 03-2847-2002, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila
diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan dan
dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi
persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka
tidak boleh dipakai untuk campuran.
2) Kontraktor harus mengusahakan agar untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini hanya
menggunakan satu merk semen saja.
3) Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.
4) Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan tidak terkena
air (diberi lapisan pada bahagian bawahnya dengan bahan yang kedap air), dan
penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.
5) Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai
3. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SNI 03-2847-2002.
4. Zat Tambahan
Ditiadakan
5. Tulangan (khusus untuk beton bertulang)
1) Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos, digilas
panas, sesuai dengan SNI 03-2847-2002 seperti ditunjukan dalam gambar-gambar.
2) Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja
yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokan lagi untuk
dipakai tanpa persetujuan Direksi.
3) Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara yang memenuhi persyaratan,
sehingga bebas dari kontaminasi langsung dengan udara/ tanah lembab, aspal, olie
(minyak) dan gemuk.
4) Besi untuk tulangan beton ini penyimpanannya harus dikelompokkan berdasarkan
ukuran masing- masing, dan harus memenuhi persyaratan dalam SNI 03-2847-2002
Spesifikasi Teknis
21
yang dinyatakan dengan mutu fy 240 MPa, sesuai dengan keterangan pada gambar
perencanaan.
5) Untuk pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis
tengah minimal 1 mm.
6. Bekisting
1) Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
2) Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan struktural
selama proses pengecoran dan perawatan beton.
3) Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5 x 7 cm diperkuat dengan papan
tebal 3 cm dan balok 5 x 10 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi
dalamnya dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi
struktur, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi Direksi Teknik. Sebelum
pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan bekisting
secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Direksi Direksi Teknik.
4) Syarat-syarat bekisting yang harus dipenuhi :
Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan
terikat kuat.
Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau dengan
bahan-bahan kimia
Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting
Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik (bila ada).
Ukuran jarak disesuaikan dengan rencana dalam gambar
5) Tiang-tiang cetakan harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus mudah
distel dengan baji. Tiang perancah boleh mempuyai paling banyak satu sambungan
yang tidak disokong ke arah samping.
6) Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan
terutama terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama
pengecoran seperti getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.
7. Adukan
1) Untuk semua pekerjaan konstruksi dan pekerjaan beton utama, perbandingan-
perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan
cara yang ditetapkan dalam SNI 03-2847-2002 dengan gradasi yang sesuai dengan
pasal 6.33.2.1 point “f”
2) Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang
diusulkan dengan membuat dan megnadakan pengujian campuran percobaan yang
disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan campuran percobaan akan diperlakukan
dapat diterim, asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan dan memnuhi semua
persyaratan perbandingan campuran
3) Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan kekuatan
tekan dan slump seperti ditetapkan dalam berikut atau yang disetujui Direksi Teknik,
bilamana contoh bahan, perawatan dan pengujian-pengujian sesuai dengan pengujian
yang disebutkan dalam spesifikasi ini.
Spesifikasi Teknis
22
Tabel 6.33.3 Kekuatan tekan beton minimum dan nilai slum yang diizinkan
Slump Yang
Kekuatan Tekan Minimum, Mpa
Kuat Tekan Diizinkan (mm)
Beton Silinder
Kubus 15 Cm Tanpa
15 Cm X 30 Cm Digetar
Digetar
7 Hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari
4) Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap di
bawah standar dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali Direksi Teknik
dapat menyetujui penggunaan terbatas beton tersebut untuk pekerjaan dengan kelas
rendah.
5) Bilamana hasil-hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan dibawah yang tentukan,
Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai masalah hasil-hasil
kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan Kontraktor telah mengambil
langkah-langkah demikian yang akan meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi
persyaratan spesifikasi sehingga memuaskan Direksi Teknik.
6) Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang diberikan
pada Tabel 6.33.3 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus diperbaiki.
Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat karena kesalahan
pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik, persiapan contoh uji
yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih lanjut untuk dilaksanakan
sebelum mengambil putusan akhir.
8. Penyesuaian campuran
1) Penyesuaian Kemudahan Dikerjakan
Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang dikehendaki
dan kemudahan dikerjakan dengan perbandingan-perbandingan yang ditetapkan
menurut aslinya, Direksi Teknik akan memerintahkan perubahan-perubahan dalam
berat atau volume agregat sebagaimana yang diperlukan, asalkan kandungan semen
yang ditunjukkan menurut calon aslinya tidak di ganti, atau perbandingan
air/semen yang ditetapkan dengan pengujian kekuatan tekan untuk kekuatan yang
memadai tidak dilampaui.
Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau dengan
cara lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk meningkatkan
kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada persetujuan Direksi
Teknik.
2) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau telah
disetujui, kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Tidak ada perubahan sumber atau sifat bahan-bahan akan diperintah tertulis Direksi
Teknik serta tidak ada bahan-bahan baru yang akan digunakan sampai Direksi
Spesifikasi Teknis
23
Teknik telah menyetujui bahan-bahan tersebut secara tertulis dan telah diusulkan
perbandingan baru berdasarkan pengujian campuran percobaan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.
10.3. Pelaksanaan
1. Bekisting
1) Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan
untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus menyerahkan
rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh
bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.
2) Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi bahan-
bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga dapat
mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
permukaan sementara harus disediakan didalam bekisting untuk memudahkan
pembersihan bekisting
3) Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang
benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara pendukungan yang
akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh
lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan.
4) Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Direksi bekisting untuk permukaan beton yang kelihatannya harus
sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis
atau kelihatan terputus.
5) Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan
memberi persetujuan terhadap bekisting yang telah dibangun.
6) Untuk pembetonan dicuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana
bekisting dan membukanya, sehingga permukaan-permukan beton dapat terlihat untuk
dimulai perawatan sesegera mungkin.
7) Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah
mendapat ijin harus dilaksanakan dibawah pengawasan seorang mandor yang
berwenang. Harus diberi perhatian yang luar biasa pada waktu membuka bekisting
untuk menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton.
8) Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Kontraktor untuk membuka
bekisting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan
alasan lainnya, maka ia boleh memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan
bekisting dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut
9) Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan
bekisting harus menurut daftar dibawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
Bagian bawah : 21 hari
2. Baja Tulangan
1) Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar
dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor
harus diperiksa dan diteliti.
2) Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui
oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan SNI 03-2847-2002 kecuali
Spesifikasi Teknis
24
jika ditentukan lain atau diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja
harus sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan
Direksi
3) Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam
keadaan apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan.
Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan
untuk menyambung tulangan-tulangannya yang saling menyilang dengan sudut tegak
lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perengangan dari
beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan
dicor. Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan bahan
tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara. Batang utama dari
tulangan anyaman eks pabrik yang berdampingan harus disambung dengan overlap
300 mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Kontraktor tidak boleh
mengecor beton menutup tulangan baja, sebelum Direksi memeriksa dan
menyetujuinya.
4) Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin kondisi
pengikatan yang baik.
5) Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SNI 03-2847-2002
dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti
dinyatakan dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila ditunjukkan
lain pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi Teknik. Setiap
penyambungan demikian yang disetujui harus selang-seling sejauh mungkin dan
ditetapkan pada titik tegangan tarik minimum.
Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui, panjang tindihan harus 40
kali diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar atau
diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.
6) Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.
7) Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau
ukuran maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan minimal 30 mm, yang
mana lebih besar.
8) Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan lapis
atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas / jarak
vertikal minimum 25 mm.
9) Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton minimum
menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 6.33.4 untuk beberapa
macam kondisi.
Tabel 6.33.4 Tebal selimut beton minimum
Tebal
Kondisi Konstruksi penutup
min, mm
Beton yang dituang langsung diatas tanah dan selalu berhubungan
70
dengan tanah
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca :
Tulangan pokok Ø12 hingga Ø16 50
Tulangan pokok Ø16 dan yang lebih kecil 40
Spesifikasi Teknis
25
Beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau tanah
Pelat, dinding, pelat berusuk
Tulangan pokok Ø12 hingga Ø16 40
Tulangan pokok Ø16 dan yang lebih kecil 30
Balok dan kolom 40
Spesifikasi Teknis
26
penuangan kurang dari 35 °C, misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton agar
terlindung dari matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan bekisting.
6. Melindungi dan Merawat Beton
1) Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu yang tidak kurang dari 7 hari,
Kontraktor harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu
tinggi atau rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum
waktunya, lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak.
2) Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
supaya terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen
portland, atau tiga hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan
seperti itu segera setelah dibuka bekistingnya, maka harus segera ditutup dengan goni
yang dibasahkan atau pasir atau lain bahan yang mungkin disetujui Direksi.
Kontraktor harus membuat perelengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk
perawatan dan pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari enam sampai 24 jam
sesudah pengecoran beton dengan semen yang cepat mengeras.
7. Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan pemasangan
letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lain.
Spesifikasi Teknis
27
2. Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas dibayar dengan harga satuan
kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
1. Prasarana tambatan perahu ini direncanakan untuk dapat menampung beban lantai
tambatan sebesar 500 kg/m2 dan untuk melayani perahu maupun kapal kayu dengan
bobot mati maksimum 4 ton.
2. Tinggi dan panjang dermaga/tambatan perahu tergantung pada kondisi pantai dan
perbedaan muka air pasang dan surut.
3. Konstruksi Tambatan perahu terdiri atas bangunan atas sebagai konstruksi bangunan :
Bangunan Atas terdiri atas :
- Balok Beton
- Poer Beton
- Lantai Kayu/Papan
Bangunan Bawah terdiri atas :
- Pondasi tiang pancang dibuat satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal
tiang yang ada dibawah konstruksi dengan tumpuan pondasi..
4. Lebar bangunan disesuaikan dengan kondisi existing bangunan dermaga yang ada.
Spesifikasi Teknis
28
a. Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus, berisi
batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau kerikil dan pasir dari
sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.
b. Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang bebas
minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan cetakan (acuan).
c. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras, bersih
dari kotoran-kotoran, zat-zat kimia organic dan unorganik dan yang dapat
merugikan mutu beton atau baja tulangan. Dan jika dimintakan demikian oleh Direksi
Teknik harus diadakan pengujian kandungan organik menggunakan standar SNI 03-2816.
1-1992. Setiap agregat yang gagal tes warna, harus ditolak.
d. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari sungai
atau tambang pasir. Kandungan maksimum terhadap lempung dan lanau tidak boleh lebih
dari 3 % perbandingan berat.
e. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran maximum 3 Cm yang
mempunyai bidang pecah minimal 4 buah dan mempunyai bentuk lebih kurang seperti
kubus.
4. Baja Tulangan
a. Besi untuk tulang beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah besi beton polos
dengan Diameter 8 mm sampai dengan Diameter 16 mm, dengan diameter pengenal seperti
ditetapkan pada gambar kerja.
b. Setiap pengiriman sejumlah besi tulangan ke proyek harus dalam keadaan baru dan disertai
dengan sertifikat dari pabrik pembuat dan bila direksi memandang perlu, contoh akan diuji
ke laboratorim atas beban pemborong, jumlahnya akan ditentukan kemudian sesuai
kebutuhan.
c. Penyimpanan atau penumpukan harus sedemikian sehingga baja tulangan
terhindar dari pengotoran-pengotoran minyak, udara lembab lingkungan yang dapat
menyebabkan baja berkarat dan lain-lain pengaruh luar yang mempengaruhi
mutunya, sebaiknya dapat ditutup terpal-terpal sebelum dan sesudah pembongkaran.
d. Baja tulangan ditumpuk diatas balok-balok kayu agar tidak langsung
berhubungan dengan tanah.
5. Semen.
a. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah Portland
Semen type I yang memenuhi ketentuan dan syarat-syarat dalam SII0013-81.
b. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru,
kantong-kantong pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan-sobekan.
c. Penyimpanan semen harus dilakukan dalam gudang tertutup dan terlindung dari pengaruh
hujan dan lembab udara dan tanah semen ditumpuk didalamnya diatas
panggung kayu minimal 30 cm diatas tanah. Tinggi penumpukan maksimum 15
lapis, semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan
keluar proyek.
d. Semen yang dipakai selalu diperiksa oleh direksi sebelumnya. Semen yang mulai
mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian semen harus mengikuti
urutan tibanya semen tersebut dilapangan sehingga untuk itu pemborong memutuskan
menumpuk semen berkelompok menurut urutannya tiba dilapangan.
e. Semen yang umumnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkan dari pabrik tidak
diperkenankan dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya struktural.
f. Bilamana direksi memandang perlu, pemborong harus melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi
syarat, atas biaya pemborong.
6. Bekisting
Spesifikasi Teknis
29
a. Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas II bila menurut kebutuhan
PPKI 1970 Atau kayu lapis (plywood) ataupun kayu lokal yang memenuhi
persyaratan.
b. Ukuran tebal papan bekisting minimal 3 cm. dan toleransi perbedaan tebal
minimum adalah kurang lebih 2 mm. Bila untuk papan bekisting dipakai plywood tebal
minimal 16 mm. Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada waktu
dipakai.
c. Apabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat
diperoleh dipasaran, maka pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada direksi
dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya minimal sama atau lebih
tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara
tertulis.
d. Untuk konstruksi gelagar/rusuk-rusuk penguat dipakai kayu sejenis atau kayu
yang lebih tinggi dengan ukuran yang lebih memadai sesuai perhitungan.
Bilamana akan dipergunakan dolken, diameter minimal harus 12 cm. lurus, tidak banyak
cacat dan diameter terkecil pada salah satu ujungnya harus lebih besar dari 10 cm.
e. Setelah umur beton dilewati, maka harus dilakukan pembongkaran cetakan beton
(bekisting) serta memotong stek tulangan yang muncul kepermukaan beton dan
menutupnya dengan adukan beton.
7. Peralatan
a. Alat Pancang
Alat pancang terdiri atas Tripod, Palu Beton, katrol dan tambang/tali.
b. Peralatan Sederhana
Peralatan sederhana yang diperlukan antara lain, gergaji, pahat, kunci pas, linggis, cangkul,
katrol, tambang dan selang.
Spesifikasi Teknis
30
c. Baja Tulangan
Baja tulangan harus memenuhi ketentuan dari bagian Baja Tulangan.
d. Tiang Pancang Beton
Tiang pancang beton pracetak harus memenuhi ketentuan dari bagian Beton Pracetak.
3. Persyaratan Kerja
Sebelum memulai suatu pekerjaan pemancangan, penyedia jasa harus mengajukan kepada
Direksi Pekerjaan hal-hal sebagai berikut :
a. Program yang terinci untuk pekerjaan pemancangan.
b. Rincian metode yang diusulkan untuk pemancangan bersama dengan peralatan yang
akan digunakan.
c. Usulan untuk pengujian pembebanan tiang pancang. Usulan ini mencakup metode
pemberian beban, pengukuran beban dan penurunan serta penyajian data yang
diusulkan.
d. Persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan untuk pengajuan tersebut diatas harus
diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan pemancangan.
11 .3.3 Pelaksanaan Pekerjaan
1. Umum
Tiang pancang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang
diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penganganan dan tekanan akibat
pemancangan tanpa kerusakan. Tiang pancang segi empat harus mempunyai sudut-sudut
yang ditumpulkan.
Baja tulangan harus disediakan untuk menahan tegangan yang terjadi akibat pengangkatan,
penyusunan dan pengangkutan tiang pancang maupun tegangan yang terjadi akibat
pemancangan dan beban-beban yang didukung. Selimut beton tidak boleh kurang dari 40
mm dan bilamana tiang pancang terekspos terhadap air laut atau pengaruh korosi lainnya,
selimut beton tidak boleh kurang dari 50 mm.
2. Penyambungan
Penyambungan tiang pancang harus dihindarkan bilamana memungkinkan. Bilamana
perpanjangan tiang pancang tidak dapat dihindarkan, Penyedia Jasa harus menyerahkan
metode penyambungan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Tidak ada
penyambungan tiang pancang sampai metode penyambungan disetujui secara tertulis dari
Direksi Pekerjaan.
3. Pembuatan dan Perawatan
Tiang pancang dibuat dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari Bagian Beton dan Bagian
Baja dari Spesifikasi ini. Waktu yang diijinkan untuk memindahkan tiang pancang harus
ditentukan dengan menguji empat buah benda uji yang telah dibuat dari campuran yang
sama dan dirawat dengan cara yang sama seperti tiang pancang tersebut.Tiang pancang
tersebut dapat dipindahkan bilamana pengujian kuat tekan pada keempat benda uji
menunjukkan kekuatan yang lebih besar dari tegangan yang terjadi pada tiang
pancang yang dipindahkan, ditambah dampak dinamis yang diperkirakan dan dikalikan
dengan faktor keamanan, semuanya harus berdasarkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Tidak ada tiang pancang yang akan dipancang sebelum berumur paling sedikit 28 hari atau
telah mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan. Acuan samping dapat dibuka 24 jam
setelah pengecoran beton, tetapi seluruh tiang pancang tidak boleh digeser dalam
waktu 7 hari setelah pengecoran beton, atau lebih lama sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan. Perawatan harus dilaksanakan selama 7 hari setelah dicor dengan
mempertahankan tiang pancang dalam kondisi basahselama jangka waktutersebut.
11.3.4 Pekerjaan Pemancangan
1. Umum
Tiang pancang dapat dipancang dengan setiap jenis palu atau dengan pancaran air (water
jet). Jika elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka
Spesifikasi Teknis
31
galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus
diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar batas-batas yang
ditunjukkan dalam Gambar. Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi
maksimum atau penetrasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai mencapai ke
dalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali beban yang
dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang-kurangnya 60 mm. Dalam hal tersebut,
posisi akhir kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan setelah pemancangan
tiang pancang uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Tidak diperkenankan memancang tiang pancang dalam jarak 6 m dari beton yang
berumur kurang dari 7 hari..
2. Penghantar Tiang Pancang (Leads)
Penghantar tiang pancang harus dibuat sedemikian hingga dapat memberikan kebebasan
bergerak untuk palu dan penghantar ini harus diperkaku dengan tali atau palang yang
kaku agar dapat memegang tiang pancang selama pemancangan. Kecuali jika tiang
pancang dipancang dalam air, penghantar tiang pancang, sebaiknya mempunyai panjang
yang cukup sehingga penggunaan bantalan topi tiang pancang panjang tidak diperlukan.
3. Pemancangan dengan Pancar Air (Water Jet)
Pemancangan dengan pancar air dilaksanakan hanya seijin Direksi Pekerjaan dan dengan
cara yang sedemikian rupa hingga tidak mengurangi kapasitas daya dukung tiang
pancang yang telah selesai dikerjakan, stabilitas tanah atau keamanan setiap struktur
yang berdekatan. Banyaknya pancaran, volume dan tekanan air pada nosel semprot
harus sekedar cukup untuk melonggarkanbahan yang berdekatan dengan tiang
pancang, bukan untuk membongkar bahan tersebut. Tekanan air harus 5 kg/cm2 sampai
10 kg/cm2 tergantung pada kepadatan tanah. Perlengkapan harus dibuat, jika diperlukan,
untuk mengalirkan air yang tergenang pada permukaan tanah. Sebelum penetrasi yang
diperlukan tercapai, maka pancaran harus dihentikan dan tiang pancang dipancang dengan
palu sampai penetrasi akhir. Lubang-lubang bekas pancaran di samping tiang pancang
harus diisi dengan adukan semen setelah pemancangan selesai.
4. Tiang Pancang Yang Cacat
Prosedur pemancangan tidak mengijinkan tiang pancang mengalami tegangan yang
berlebihan sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan dan pecahnya beton,
pembelahan, pecahnya dan kerusakan kayu, atau deformasi baja. Manipulasi tiang
pancang dengan memaksa tiang pancang kembali ke posisi yang sebagaimana mestinya,
menurut pendapat Direksi Pekerjaan, adalah keterlaluan, dan tak akan diijinkan. Tiang
pancang yang cacat harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa sebagaimana disyaratkan
dan sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Jika pemancangan ulang untuk
mengembalikan ke posisi semula tidak memungkinkan, tiang pancang harus dipancang
sedekat mungkin dengan posisi semula, atau tiang pancang tambahan harus dipancang
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis
32
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
9/9
POT. TALUD
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
8/9
POT. TIMBUNAN
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
7/9
POT. TIANG
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
DETAIL TULANGAN
6/9
TIANG
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
DETAIL 5/9
TULANGAN TIANG
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
DETAIL TULANGAN
4/9
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
3/9
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
2/9
SKALA:
PEMERINTAH
KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS PERHUBUNGAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU
DESA BUNGIN LUWEAN
LOKASI
DESA BUNGIN LUWEAN
KEC. BANGKURUNG
KABUPATEN BANGGAI LAUT
PERENCANA
DI PERIKSA
PEJABAT PELAKSANA
TEKNIK KEGIATAN (PPTK)
MUSA
NIP : 19650425 200312 1 003
DI SETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
SAHWA MADIA , A Md
NIP : 19810306 200312 1 004
MENGETAHUI
Plt. KEPALA
DINAS PERHUBUNGAN
Ir. ALIMUDDIN
NIP : 19640826 199703 1 005
NAMA GAMBARJUMLAH GAMBAR
1/9
SKALA:
146
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
REKAPITULASI
RENCANA ANGGARAN BIAYA
JUMLAH HARGA
NO. PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN PEKERJAAN
( RUPIAH )
I. PEKERJAAN PERSIAPAN -
V. PEKERJAAN PEMANCANGAN -
Terbilang :
Banggai, 2017
CV/PT
NAMA
DIREKTUR/DIREKTRIS
RENCANA ANGGARAN BIAYA
(RAB)
PROGRAM : PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS PERHUBUNGAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DERMAGA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU DESA BUNGIN LUWEAN
LOKASI : DESA BUNGIN LUWEAN KEC. BANGKURUNG
SUMBER DANA : DAU
TAHUN ANGGARAN : 2017
KABUPATEN : BANGGAI LAUT
HARGA
PERKIRAAN JUMLAH HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN SATUAN
KUANTITAS (RUPIAH)
(RUPIAH)
A B C D E F = (D x E)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pek. Papan Nama Proyek Ls 1,00 - -
2 Pek. Pengujian Daya Dukung Tanah (Sondir) Ls 1,00
3 Pek. Pengukuran Ls 1,00 - -
4 Pek. Mobilisasi Ls 1,00 - -
A B
C Pekerjaan Poer Kepala Dermaga
1 Pek. Bekesting Poer Kepala Dermaga M2 9,00 - -
2 Pek. Penulangan Poer Kepala Dermaga Kg 60,26 - -
3 Pek. Cor Poer Kepala Dermaga M 3
1,13 - -
D Pekerjaan Tiang Beton / Bollard
1 Pek. Bekesting Tiang Beton / Bollard ( 30 x 30 cm) M2 2,40 - -
2 Pek. Penulangan Tiang Beton / Bollard Kg 17,37 - -
3 Pek. Tiang Beton / Bollard (30 x 30 cm) T = 50 cm M3 0,18 - -
F Pekerjaan Lantai Kayu / Papan
1 Pek. Gelagar Kayu Klas II (8 x 12 cm) M3 0,48 - -
2 Pek. Lantai Kayu Klas II (5 x 20 cm) M2 60,00 - -
3 Pek. Pemasangan Baut Ø 14 mm Buah 30,00 - -
F Pekerjaan Bantalan Kayu Trestle
1 Pek. Gelagar Kayu Klas II (8 x 12 cm) M3 0,26 - -
V PEKERJAAN PEMANCANGAN
VI PEKERJAAN AKHIR
1 Pembersihan Kembali Areal Tambatan/Dermaga Ls 1,00 - -
2 Pembuatan Asbuild Drawing Ls 1,00 - -
Banggai, 2017
CV/PT
NAMA
DIREKTUR/DIREKTRIS
DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI
PROGRAM : PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS PERHUBUNGAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DERMAGA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU DESA BUNGIN LUWEAN
LOKASI : DESA BUNGIN LUWEAN KEC. BANGKURUNG
SUMBER DANA : DAU
TAHUN ANGGARAN : 2017
KABUPATEN : BANGGAI LAUT
TENAGA
0,1000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0050 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,1000 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0100 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,0120 M3 Kayu Klas III (Balok 5/7) Rp. - = Rp. -
0,0200 Kg Paku Rp. - = Rp. -
0,0070 M3 Kayu Klas III (Papan 3/20) Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,4000 Org/ Hr Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0400 Org/ Hr Mandor Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,7800 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0780 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,3900 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0390 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
1,2000 M3 Batu Gunung/Belah Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
1,5000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0750 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,6000 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0600 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
1,2000 M3 Batu Gunung/Belah Rp. - = Rp. -
0,5200 M3 Pasir Rp. - = Rp. -
163,0000 Kg Semen Portland Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
5. 1 M3 Urugan / Timbunan Tanah
TENAGA
0,3000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0100 Org Mandor Rp. - = Rp. -
BAHAN
1,2000 M3 Tanah Timbunan Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,3200 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0060 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,3300 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0330 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,0400 M3 Papan Kayu Klas III Rp. - = Rp. -
0,4000 Kg Paku Rp. - = Rp. -
0,0180 M3 Balok Kayu Klas III Rp. - = Rp. -
2,0000 Btg Kayu Bulat Ø 8 - 10 cm - 4 m' Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,3000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0060 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,3300 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0330 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,0400 M3 Papan Kayu Klas III Rp. - = Rp. -
0,4000 Kg Paku Rp. - = Rp. -
0,0150 M3 Balok Kayu Klas III Rp. - = Rp. -
2,0000 Btg Kayu Bulat Ø 8 - 10 cm - 4 m' Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,3200 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0060 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,3300 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0330 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,0400 M3 Papan Kayu Klas III Rp. - = Rp. -
0,4000 Kg Paku Rp. - = Rp. -
0,0180 M3 Balok Kayu Klas III Rp. - = Rp. -
2,0000 Btg Kayu Bulat Ø 8 - 10 cm Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
9. 1 M3 Membuat Beton Tumbuk 1 : 3 : 5
TENAGA
1,1500 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0060 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,0200 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0020 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
218,0000 Kg Semen Portland Rp. - = Rp. -
0,0260 m3 Pasir Beton Rp. - = Rp. -
0,0440 m3 Kerikil Beton Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,2000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0100 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,1500 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0150 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,0200 M3 Pasir Rp. - = Rp. -
5,2000 Kg Semen Portland Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,0070 Org/Hari Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0003 Org/Hari Mandor Rp. - = Rp. -
0,0070 Org/Hari Tukang Rp. - = Rp. -
0,0007 Org/Hari Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
1,0500 Kg Besi Beton Polos Rp. - = Rp. -
0,0150 Kg Kawat Beton Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
1,6500 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0800 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,2500 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0250 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
386,0000 Kg Semen Portland Rp. - = Rp. -
0,4700 m3 Pasir Beton Rp. - = Rp. -
0,7800 m3 Kerikil Beton Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
13. 1 Bh Tiang Kayu 15/15 cm P= 4 Dipancangkan Sedalam 1,00 Meter
TENAGA
0,6450 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0323 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,3000 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0300 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
4,0000 M Kayu 15 x 15 Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,6450 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0323 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,3000 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0300 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
5,0000 M Kayu 15 x 15 Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,9680 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0484 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,4500 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0450 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
7,5000 M Kayu 15 x 15 Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
1,0000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,1000 Org Mandor Rp. - = Rp. -
5,0000 Org Tukang Rp. - = Rp. -
1,0000 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,5000 Kg Paku Rp. - = Rp. -
1,0000 M3 Balok Kayu Klas II Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
17 1 M2 Pasang Lantai Papan Dermaga
TENAGA
0,2000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
1,0000 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,5000 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0500 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,0600 Kg Paku Rp. - = Rp. -
0,0800 M3 Papan Kayu Klas II Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
0,3200 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,0060 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,3300 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0330 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
BAHAN
0,0400 M3 Papan Kayu Klas III Rp. - = Rp. -
0,4000 Kg Paku Rp. - = Rp. -
0,0150 M3 Balok Kayu Klas IiI Rp. - = Rp. -
6,0000 Btg Kayu Bulat Ø 8 - 10 cm Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
TENAGA
3,0000 Org Pekerja Rp. - = Rp. -
0,3000 Org Mandor Rp. - = Rp. -
0,1667 Org Tukang Rp. - = Rp. -
0,0167 Org Kepala Tukang Rp. - = Rp. -
ALAT
0,0667 Unit Kompresor Rp. - = Rp. -
0,0667 Unit Tackel Rp. - = Rp. -
0,0667 Unit Alkon Rp. - = Rp. -
0,0667 Set Alat Bantu Manual Rp. - = Rp. -
0,0667 Unit Rakit Rp. - = Rp. -
Rp. 0,00
Banggai, 2017
CV/PT
NAMA
DIREKTUR/DIREKTRIS
DAFTAR HARGA DASAR SATUAN UPAH DAN BAHAN
HARGA SATUAN
No. URAIAN SATUAN KETERANGAN
(Rp)
A. UPAH
1. Mandor Hari 0,00 / jam
2. Kepala Tukang Hari 0,00 / jam
3. Tukang Hari 0,00 / jam
4. Pekerja Hari 0,00 / jam
B. BAHAN
1 Pasir Pasang/Pasir Beton M3 Lokasi Pekerjaan
2 Batu Gunung/Batu Belah M3 Lokasi Pekerjaan
3 Kerikil M3 Lokasi Pekerjaan
4 Tanah Timbunan M3 Lokasi Pekerjaan
5 Semen / PC (50kg) Zak Lokasi Pekerjaan
Kg Lokasi Pekerjaan
7 Besi Beton Polos Kg Lokasi Pekerjaan
8 Kawat Beton Kg Lokasi Pekerjaan
9 Paku Jembatan Kg Lokasi Pekerjaan
10 Paku 4 - 10 cm Kg Lokasi Pekerjaan
11 Kayu Perancah M3 Lokasi Pekerjaan
12 Kayu Bulat Ø 8 - 10 cm Btg Lokasi Pekerjaan
13 Kayu Klas II M3 Lokasi Pekerjaan
14 Kayu Klas III M3 Lokasi Pekerjaan
15 Tripleks 122 x 244 cm Lbr Lokasi Pekerjaan
16 Baut Ø 12 P=20 cm Bh Lokasi Pekerjaan
17 Tackel (Derek Manual) Set Lokasi Pekerjaan
18 Kompresor Set Lokasi Pekerjaan
19 Rakit Set Lokasi Pekerjaan
20 Alat Bantu Manual Set Lokasi Pekerjaan
21 Allkon Set Lokasi Pekerjaan
22 Pipa Besi 3" Batang Lokasi Pekerjaan
Banggai, 2017
CV/PT
NAMA
DIREKTUR/DIREKTRIS
147
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
150
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
151
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi
152
Daftar Rekapitulasi
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatangan surat perjanjian. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya dan aturan turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilhan Langsung
dengan Pascakualifikasi