Anda di halaman 1dari 7

METODE KANGURU DALAM PERAWATAN BAYI PREMATUR

(LITERATURE REVIEW)

Asep Ginanjar Priliyadi 1, Novitasari 2, Syukron Ma’mun 3


Program Profesi Ners Angkatan X STIKes Indramayu
Email : asepgp14@gmail.com

Abstrak
Latar belakang: Kelahiran prematur merupakan penyebab terbesar kematian pada bayi.
Perawatan metode kanguru merupakan salah satu perawatan bagi bayi prematur dengan
kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi. Metode ini mampu memenuhi kebutuhan
dasar bayi dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehingga
memberi peluang kepada bayi untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia. Tujuan:
Literature review ini bertujuan untuk menggambarkan metode kanguru pada perawatan bayi
prematur. Metode: literatur review ini menggunakan artikel yang bersumber dari elektronik
database seperti google scholar dan google search yang dibatasi waktu dari tahun 2010-2015.
Hasil: Perawatan metode kanguru dilakukan dengan cara kontak langsung antara kulit ibu
dengan bayi dilakukan selama 3 sampai 7 hari dapat meningkatkan fungsi fisiologi pada bayi
prematur dan juga dapat mempengaruhi peningkatan berat badan pada bayi prematur dengan
posisi bayi tegak lurus mendekap ibu dengan posisi kepala menghadap ke sebalah kiri.
Simpulan: Hasil penelusuran telah didapatkan bahwa metode kanguru pada perawatan bayi
prematur prinsipnya adalah sama dan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara terus
menerus dalam 24 jam (kontinu) atau secara intermitten (selang-seling).

Kata kunci: perawatan bayi prematur, metode kanguru

PENDAHULUAN pada setiap 1000 bayi yang lahir (BPS,


Angka kematian bayi (AKB) 2016). Ada empat penyebab utama
merupakan indikator yang lazim kematian pada masa perinatal yaitu
digunakan untuk menentukan derajat congenital anomalis, sudden infant
kesehatan masyarakat, baik pada death syndrome, usia gestasi dan
tingkat provinsi maupun nasional. Di BBLR, serta komplikasi saat
indonesia hasil dari riset Badan Pusat kehamilan. Menurut Sloan, et al.,
Statistik (BPS) tahun 2016 mencatat (2008) dalam Deswita (2011)
bahwa ada sekitar 25,5 kematian bayi mengungkapkan bahwa kelahiran

1
2

prematur dan bayi dengan berat badan Metode kanguru merupakan


lahir rendah merupakan penyebab metode perawatan dini dengan
terbesar kematian bayi diikuti dengan sentuhan kulit ke kulit antara ibu dan
kejadian infeksi. bayi baru lahir dalam posisi seperti
Priya (2004) dalam Syamsu kanguru. Metode ini mampu
(2013) mengungkapkan bahwa secara memenuhi kebutuhan dasar bayi
umum bayi prematur belum dengan menyediakan situasi dan
mempunyai kematangan dalam sistem kondisi yang mirip dengan rahim ibu,
pertahanan tubuh untuk beradaptasi sehingga memberi peluang kepada
dengan lingkungan. Bayi prematur bayi untuk dapat beradaptasi baik
yang mempunyai berat badan lahir dengan dunia (Astuti, 2015).
rendah, cenderung akan mengalami Metode kanguru memiliki
hipotermi. Hal tersebut disebabkan manfaat dimana bayi akan
karena tipisnya lemak subkutan pada memperoleh ASI eksklusif karena
bayi sehingga sangat mudah produski ASI ibu akan lebih stabil,
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. meningkatkan hubungan ibu dengan
Pada umumnya bayi prematur yang bayi, menurunkan kejadian infeksi,
mempunyai berat badan lahir rendah mempersingkat masa rawat, serta
harus dirawat dalam inkubator. menghemat biaya (Margaretha, 2006).
Pada bayi prematur metode Berdasarkan hasil penelitian
kanguru merupakan salah satu yang telah dilakukan oleh Ali et al.
perawatan yang dapat mencegah (2009) dalam Deswita, dkk (2011)
terjadinya hipotermi dimana tubuh ibu diperoleh hasil bahwa metode kanguru
dapat memberi kehangatan kepada dapat menjaga kestabilan saturasi
bayinya melalui kontak antara kulit ibu oksigen dan secara bermakna dapat
dengan kulit bayi. Selain itu, dapat mengurangi frekuensi nafas. Hal ini
meningkatkan ikatan kasih sayang bisa disebabkan oleh posisi bayi yang
antara ibu dan bayi (Rahmayenti, tegak pada saat pemberian perawatan
2009). metode kanguru (PMK) sehingga
dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan
3

berefek pada ventilasi dan perfusi. mengoptimalkan fungsi respirasi.


Posisi tegak saat PMK juga dapat Syamsu (2013) menambahkan bahwa
mengoptimalkan fungsi respirasi. metode kanguru dilakukan minimal
Tujuan dari literatur review ini selama tiga hari agar dapat
adalah untuk menggambarkan metode mempengaruhi fungsi fisiologi bayi.
kanguru dalam perawatan bayi Penelitian lain yang dilakukan
prematur. oleh Lidiya (2006) mengungkapkan
bahwa metode kanguru dapat
METODE PENELITIAN dilakukan dengan cara posisi ibu
Metode yang digunakan dalam dalam keadaan berdiri atau duduk,
penulisan ini adalah dengan sedangkan posisi bayi dalam keadaan
melakukan penelusuran dan analisis 6 tegak atau vertikal mendekap ibu
jurnal dengan kata kunci perawatan kemudan kepala bayi dimiringkan ke
metode kanguru pada bayi prematur. kiri. Wulansari, dkk. (2012)
Penelusuran dilakukan melalui google menyebutkan bahwa metode kanguru
scholar dan google search. Pencarian dapat dilakukan selama satu minggu.
ini terbatas mulai dari tahun 2010 Selain itu, metode kanguru juga dapat
sampai dengan 2015. dilakukan selama tiga puluh menit per
hari (Astuti, dkk., 2015).
HASIL Metode kanguru juga dapat
Metode kanguru dalam dilakukan selama 3 hari untuk setiap
perawatan bayi baru lahir dapat bayi. Pada hari pertama, dilakukan
dilakukan dengan dua cara yaitu secara pemberian penyuluhan kesehatan pada
terus menerus dalam 24 jam (kontinu) ibu bayi kemudian dilanjutkan dengan
atau secara intermitten (selang-seling) mengukur fungsi fisiologis bayi yang
(Perinasia, 2003). Ali et al. (2009) terdiri dari suhu tubuh, frekuensi
dalam Deswita, dkk (2011) denyut jantung, dan saturasi oksigen.
mengungkapkan metode kanguru Selanjutnya, perawatan metode
dilakukan dengan cara memposisikan kanguru dilaksanakan selama 1 jam.
bayi dengan tegak agar dapat Setelah selesai, pengukuran fungsi
4

fisiologis dilakukan kembali segera Metode kanguru merupakan


sesudah ibu melaksanakan PMK. salah satu teknologi tepat guna yang
Pengukuran fungsi fisiologis bayi sederhana, murah dan dapat digunakan
sebelum pelaksanaan PMK dilakukan ketika fasilitas untuk perawatan bayi
sesaat sebelum bayi dilekatkan prematur dan BBLR sangat terbatas.
pada dada ibu, sedangkan pengukuran Metode kanguru ternyata tidak hanya
sesudah PMK dilakukan segera setelah sekedar menggantikan inkubator,
bayi dalam posisi kanguru selama namun juga memberi berbagai
1 jam (Deswita, dkk., 2011). keuntungan yang tidak bisa diberikan
oleh inkubator. Keuntungan
PEMBAHASAN menggunakan metode kanguru antara
Pada dasarnya pemberian lain meningkatnya hubungan ibu-bayi,
metode kanguru prinsipnya adalah stabilisasi laju denyut jantung dan
sama, dimana pelaksanaannya yaitu pernapasan, pertumbuhan dan
posisi bayi mendekap ibu dan waktu peningkatan berat badan yang lebih
lamanya pemberian perawatan metode baik, mengurangi stres baik pada ibu
kanguru antara tiga puluh menit maupun bayi, tidur bayi lebih lama,
sampai tujuh hari. mengurangi lama menangis,
Bayi prematur merupakan bayi memperbaiki keadaan emosi ibu dan
yang lahir hidup sebelum usia bayi, meningkatkan produksi ASI,
kehamilan minggu ke-37 (Surasmi, menurunkan kejadian infeksi, dan
dkk., 2003). Bayi prematurr cenderung mempersingkat masa rawat dirumah
mengalami bradikardi (Bobak, dkk., sakit (Suradi,et al., 2000).
2005). Priya (2004) dalam Syamsu Penelitian yang telah dilakukan
(2013) juga mengungkapkan bahwa oleh Deswita, dkk. (2011) diperoleh
bayi prematur cenderung mengalami bahwa metode kanguru dapat
hipotermi karena belum memiliki meningkatkan suhu tubuh, frekuensi
kematangan dalam sistem pertahanan denyut jantung, dan saturasi oksigen
tubuh. pada bayi prematur ke arah normal.
Perinasia (2003) juga mengungkapkan
5

bahwa metode kanguru dapat Metode kanguru dapat dapat


menstabilkan suhu tubuh, frekuensi dilakukan dengan cara posisi ibu
denyut jantung, dan perilaku bayi yang dalam keadaan berdiri mendekap bayi
lebih baik, misalnya tangisan bayi dan kepala bayi dimiringkan ke kiri.
berkurang dan sewaktu bangun bayi Hal ini dapat mempengaruhi
terlihat lebih waspada. perubahan fungsi fisiologi bayi dan
Prinsip metode kanguru yaitu berat badan bayi. (Deswita, dkk.,
menggantikan perawatan bayi baru 2011; Lidiya, 2006). Metode kanguru
lahir dalam inkubator dengan ibu dapat dilakukan selama tiga puluh
bertindak seperti ibu kanguru yang menit per hari sampai dengan satu
mendekap bayinya dengan tujuan minggu (Wulansari, dkk., 2012;
mempertahankan suhu bayi stabil dan Syamsu, 2013; Astuti, dkk., 2015).
optimal. Dalam pelaksanaannya perlu
diperhatikan persiapan untuk ibu, bayi, SIMPULAN
posisi bayi, observasi bayi, cara Metode kanguru dalam
pemberian ASI, serta kebersihan ibu perawatan bayi baru lahir dapat
dan bayi (Suradi,et al,2000). dilakukan dengan dua cara yaitu secara
Alasiry (2012) mengungkapkan terus menerus dalam 24 jam (kontinu)
bahwa pelaksanaan perawatan metode atau secara intermitten (selang-seling).
kanguru dilakukan dengan cara posisi Pada dasarnya pemberian metode
pronasi dan lateral dekubitus dengan kanguru prinsipnya adalah sama,
hasil terdapat perubahan berat badan dimana pelaksanaannya yaitu posisi
signifikan pada posisi pronasi saat bayi mendekap ibu dan waktu lamanya
pemberian perawatan metode kanguru. pemberian perawatan metode kanguru
Lumilasari dkk. (2004) juga antara tiga puluh menit sampai tujuh
mengungkapkan bahwa pemberian hari. Semua rumah sakit dapat
metode kanguru dilakukan dengan cara menerapkan perawatan metode
mendekap bayi dengan posisi kepala kanguru pada bayi prematur.
menghadap ke arah kiri
6

DAFTAR PUSAKA .ac.id/files/%281705-H-


Astuti, D.P., Mutoharoh, S., & 2004%29.pdf.
Priyanti. P (2015). Pengaruh Perinasia. (2003). Perawatan Bayi
Penerapan Metode Kanguru Berat Lahir Rendah dengan
Dengan Peningkatan Berat Perawatan Metode Kanguru.
Badan Bayi Lahir Rendah Jakarta: Perinasia.
(BBLR) Di RS.PKU Shetty, A. (2007). Kangaroo Mother
Muhammadiyah Gombong. care. Nursing Jounal Of
Jurnal Involusi Kebidanan 5 India. 98(11), Retrieved
(9). April 20, 2010, from
Bobak, I.M., Lowdermik, D.L., ProQuest Health and
Jensen, M.D. (2005). Medical Complete.
Keperawatan maternitas. 4th (Document ID: 1387300961).
Jakarta: EGC. Surasmi, A., Handayani, S., &
Deswita, Rustina, Y., Besral (2011). Kusuma, H.N. (2003).
Pengaruh Perawatan Meode Perawatan bayi resiko tinggi.
Kanguru Terhadap Respon Jakarta: EGC.
Fisiologis Bayi Prematur. Suseno, U., et al. (2008), Profil
Universitas Indonesia. Jurnal kesehatan Indonesia 2008,
Kesehatan masyarakat Jakarta. http://www.depkes.go.
Nasional 5(5). id/downloads/publikasi/profil
Lusmilasari, L., Surjono, A., & 20 kesehatan%20 indonesia.pdf.
Haksari, E. L. (2004). Silvia., Putri. Yelmi., Gusnila. E.
Pengaruh perawatan bayi (2015), Pengaruh Perawatan
lekat terhadap pencapaian metode Kannguru Terhadap
pertumbuhan bayi berat lahir Perubahan Berat Badan Bayi
rendah di RS. DR. Sardjito Lahir Rendah. Kopertiis
Yogyakarta. Yogyakarta: Wilayah X : Jurnal Ipteks
Jurnal kedokteran Terapan Applied Science and
masyarakat. http:/arc.ugm Education 9 (11-19).
7

Syamsu. A. (2013). Pengaruh


Perawatan Metode Kanguru
Terhadap Fungsi Fisiologis
Bayi Prematur Dan
Kepercayaan Diri Ibu Dalam
Merawat Bayi. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The
Soedirman Journal of
Nursing), 8(3).
Wulansari. N., Samiasih. A., &
Pawestri. (2012), Deskripsi
Perawatan BBLR dengan
Metode Kanguru dan
Efektinya pada BBLR Di
Ruang Pernatologii RSUP DR.
Kariadi Semarang. Kumpulan
Jurnal kesehatan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai