BAB 6 Peralatan
BAB 6 Peralatan
PT. Bukit Artha Zeolit telah menetapkan sistem dan sarana transportasi
dengan kapasitas memadai untuk mendukung tercapainya produksi tambang zeolit
yang telah ditetapkan. Karena itu kajian transportasi menjadi penting bagi
kelancaran pengangkutan PT. Bukit Artha Zeolit dari lokasi tambang ke tempat
penimbunan sebelum dilakukan pengolahan.
Tabel 6.1.
Waktu Kerja Tambang
83
Total jam kerja/tahun =8 x 300 2.400 jam
Jumlah cadangan zeolit terbukti adalah 2.589,372,80 m3, atau setara dengan
4.142.996,98 ton dengan umur tambang 7 tahun. Dengan mempertimbangkan
permintaan pasar zeolit yang akan datang, apakah permintaan pasar sangat tinggi
ataupun terjadi penurunan permintaan pasar, maka untuk jumlah produksi dapat
dinaikkan atau diturunkan.
84
1. Pembuaatan Sarana Prasarana
Pra Kontruksi Penimbunan Penggusuran
Dump Truck Bulldozer
1. Produksi
Alat Bongkar Alat Muat Alat Angkut
Penambangan Dozer backhoe Dump Truck
Komatsu Komatsu Hino
D65P-12 PC300 130 HD
Jumlah : 1 Jumlah : 3 Jumlah : 12
Alat Pengiriman
Wheel Loader
Pemasaran Merk : Komatsu
Tipe : WA 380-6
Gambar 6.1.
Diagram Alir Penambangan dan Peralatan yang Dibutuhkan
85
6.2. Tata Cara Pengangkutan
Salah satu kegiatan yang penting dalam usaha pertambangan adalah
pengangkutan. Pengangkutan dimaksudkan untuk mengangkut hasil penambangan,
penyediaan peralatan penambangan maupun pengolahan dan tenaga kerja.
Kelancaran target produksi per tahun tergantung pada pengangkutan zeolit dari
ROM menuju ke pabrik pengolahan dengan alat angkut Dump truck.
Adapun kegiatan pengangkutan yang akan ditempuh dalam kegiatan
penambangan PT. Bukit Artha Zeolit meliputi pengangkutan zeolit dari daerah
penambangan (ROM) ke pabrik pengolahan.
Untuk akses masuk peralatan maupun pemasaran diperlukan pelebaran jalan
pada jalan nasional menjadi 12 meter. Pengerjalan pelebaran jalan diserahkan
kepada pihak kontraktor / pihak ketiga. Penentuan jalan angkut pada rencana
penambangan andesit di Dusun Hargomulyo, Desa Jetis, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Gunung kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta direncanakan di lokasi
penambangan sampai ke pabrik pengolahan ± 1,2 km. Jalan angkut yang
direncanakan merupakan jalan tambang yang digunakan hanya untuk kegiatan
penambangan, yaitu pengangkutan zeolit ke pabrik pengolahan dengan jarak ± 1,2
km serta kecepatan alat angkut yang direncanakan ± 30 km/jam.
86
Gambar 6.2
Lebar Jalan Angkut
L = n . Wt + (n + 1) (0,5 Wt)
Keterangan : L = Lebar jalan angkut minimum (m)
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut total (m).
Namun perumusan diatas hanya digunakan untuk lebar jalan angkut dengan
dua jalur (n = 2). Nilai 0,5 merupakan faktor pengali terhadap lebar terbesar dari
alat angkut atau truck yang digunakan dari ukuran aman pada masing-masing
kendaraan dibagian kanan kiri tepi jalan. Lebar jalan angkut minimum
direncanakan dengan dua jalur adalah 12 m (Lampiran F.I).
W = n (U + Fa + Fb + Z) + C
C = Z = 0,5 (U + Fa + Fb)
Keterangan :
W = Lebar jalan angkut pada tikungan (m)
n = Jumlah jalur
U = Lebar jejak roda kendaraan (m)
Fa = Lebar juntai depan (m)
87
Fb = Lebar juntai belakang (m)
C = Jarak antara dua alat angkut atau truck yang akan
bersimpangan (m)
Z = Jarak sisi luar alat angkut atau truck ke tepi jalan (m).
Berdasarkan Spesifikasi Truck Hino 140 HD maka lebar jalan minimum
pada tikungan adalah 24 m (Lampiran F.I).
Gambar 6.3.
Sketsa lebar jalan pada tikungan (Kaufman, 1977)
𝐕𝟐
𝐑=
𝟏𝟐𝟕 (𝐞 + 𝐟)
Keterangan :
R = Radius tikungan (m)
V = Kecepatan kendaraan (km/jam)
e = Superelevasi (mm/m)
f = Koefisien gesekan.
88
Berdasarkan perhitungan besarnya jari-jari tikungan minimum yang dapat
dilalui oleh Truck Hino 130 HD dengan kecepatan rencana sebesar < 30 km/jam
adalah 24 m.
3) Superelevasi
Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang terbentuk oleh
batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan
ketinggian. Bagian tikungan jalan diberi ”superelevasi” dengan cara meninggikan
jalan pada sisi luar tikungan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh komponen berat
kendaraan guna mengimbangi gaya sentirfugal guna menghindari dan mencegah
kendaraan agar tidak tergelincir keluar jalan atau terguling dan dapat untuk
mempertahankan kecepatan saat melewati tikungan. Selain itu, untuk mengalirkan
air agar tidak menggenangi jalan angkut pada saat hujan dengan membuat
kemiringan kearah titik pusat jari-jari tikungan yang berfungsi untuk menjaga alat
angkut agar tidak teguling saat melewati tikungan dengan kecepatan tertentu.
Semakin besar superelevasi semakin besar pula komponen berat kendaraan yang
diperoleh untuk menghitung besarnya nilai superelevasi adalah :
𝐕𝟐
𝐞+𝐟=
𝟏𝟐𝟕 . 𝐑
Keterangan :
e = Superelevasi (m/m); v = Kecepatan kendaraan (km/jam)
f = Koefisien gesekan; R = Jari-jari/radius tikungan (m).
89
Kemiringan atau grade jalan angkut dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
∆𝐡
𝐆𝐫𝐚𝐝𝐞 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
∆𝐱
Keterangan :
∆h = Beda tinggi antara dua titik yang diukur (m)
∆x = Jarak datar antara dua titik yang diukur (m).
Kemiringan maksimum jalan angkut yang mampu diatasi Dump truck dapat
diketahui berdasarkan jumlah rimpull yang tersedia dan jumlah rimpull yang
dibutuhkan untuk mengatasi tahanan guling (rolling resistance) dan tanjakan
(grade resistance). Agar kendaraaan dapat berada dalam keadaan setimbang, maka
rimpull yang dibutuhkan oleh kendaran harus sama dengan rimpull yang tersedia
pada kendaraan.
a) Rimpull yang tersedia
Rimpull yang tersedia pada kendaraan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝐇𝐏 𝐱 𝟑𝟕𝟓 𝐱 𝐄𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐌𝐞𝐤𝐚𝐧𝐢𝐬
𝐑𝐢𝐦𝐩𝐮𝐥𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚 =
𝐊𝐞𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 (𝐦𝐩𝐡)
Rp 1 = W x Rpt x G
Keterangan :
Rp 1 = Rimpull untuk mengatasi tanjakan (lb)
W = Berat kendaraan bermuatan (ton)
Rpt = 20 lb/ton/%
G = Kemiringan (%).
90
(2) Rimpull untuk mengatasi guling
Rp 2 = W x RR
Keterangan :
Rp 2 = Rimpull untuk mengatasi tahanan guling (lb)
W = Berat kendaraan bermuatan (ton)
RR = Tahanan guling (lb/ton).
Sehingga dengan persamaan rimpull yang tersedia = rimpull yang diperlukan, maka
kemampuan Dump truck untuk mengatasi tanjakan dapat diketahui.
Tabel 6.2.
Nilai Tahanan Guling untuk Ban Karet pada Berbagai Jalan (Kaufman, 1977)
Salju : packed 50 25
Loose 90 45
91
menggenangi badan jalan dan segera masuk dalam parit yang berada di samping
kiri dan kanan jalan, karena air yang menggenang pada permukaan jalan
menyebabkan jalan menjadi becek dan akan mempercepat kerusakan jalan. Selain
itu juga dapat membahayakan kendaraan yang melewatinya.
Angka cross slope pada jalan angkut dinyatakan dalam perbandingan jarak
vertikal dan horizontal dengan satuan mm/m. Nilai yang umum dari kemiringan
melintang (cross slope) untuk direkomendasikan adalah sebesar 20-40 mm/m jarak
bagian tepi jalan kebagian tengah atau pusat jalan dan disesuaikan dengan kondisi
yang ada.
6.2.1. Jalur Pengangkutan material zeolit dari daerah penambangan ke Stock Yard
Pengangkutan material zeolit dari lokasi penambangan menggunakan jalan
angkut utama yang dibangun untuk menghubungkan lokasi penambangan dengan
lokasi pengolahan dibangun dengan ukuran lebar 12 m dan kemiringan maksimum
10 %.
Alat angkut yang digunakan adalah dengan kapasitas angkut 8 m3. Dump
Truck Hino 130 HD. Jalur pengangkutan PT. Bukit Artha Zeolit melalui jalan
tambang dan selanjutnya dibawa ke lokasi Stock Pile.
a. Jalan tempuh pengangkutan dari lokasi penambangan menuju stockpile
sejauh ± 1,2 km.
92
Perhitungan kebutuhan alat didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
b) Jalan Tambang
Untuk mendukung kelancaran dari kegiatan pengangkutan, maka diperlukan
jalan tambang yang baik dan aman bagi kendaraan maupun pekerja. Direncanakan
alat angkut yang digunakan yaitu Truck Hino 130 HD. Lebar jalan yang
direncanakan yaitu 12 m. Lebar pada jalan tikungan 24 m. Kemiringan pada jalan
tikungan 0,09 m/m. Grade maksimum 10 %.
Gambar 6.4
Bulldozer KOMATSU D65P-12
d) Alat Muat
Untuk memuatkan tanah penutup ke alat angkut menggunakan Excavator.
Kemampuan maksimum KOMATSU PC300 dapat memuat sekitar 1.5 m3/bucket
dengan cycle time 32 detik/bucket. Untuk melayani 1 unit dump truck memenuhi
bak backhoe tersebut memerlukan 5 kali jumlah bucket.
93
Gambar 6.5.
Backhoe KOMATSU PC 300
e) Alat Angkut
Direncanakan alat angkut yang digunakan yaitu Dump Truck Hino 130 HD.
Dari spesifikasi alat diketahui bahwa kemampuan bak sebesar 8 m3 dengan sasaran
produksi 1.223,453 BCM/hari. Jarak dari Quarry ke waste dump 1,2 km,
diperkirakan Dump truck tersebut berjalan dengan kecepatan rata-rata 25,57
km/jam pada saat bermuatan dari Quarry ke waste dump dan akan memakan waktu
4,8 menit, sedangkan pada saat kosong truck berjalan dengan kecepatan 40 km/jam
sehingga waktu tempuhnya adalah 3 menit.
Gambar 6.6.
Dump Truck Hino 130 HD
94
2) Untuk Produksi Penambangan
a) Rencana Produksi
Diperoleh volume zeolit yang akan di tambang 1.223,45 BCM/hari dan
sasaran produksi zeolit yang akan ditambang direncanakan sebesar 152,93
BCM/per jam, dengan densitas zeolit ialah 1,6 ton/m3. Jumlah hari kerja 24 hari per
bulan maka diperoleh target produksi per bulan 29.362,86 BCM/bulan.
b) Alat Muat
Untuk memuatkan zeolit ke alat angkut menggunakan excavator.
Kemampuan maksimum KOMATSU PC 300 dapat memuat sekitar 1.5 m3/bucket
dengan cycle time 32 detik/bucket. Untuk melayani 1 unit dump truck memenuhi
bak backhoe tersebut memerlukan 5 kali jumlah bucket.
c) Alat Angkut
Direncanakan alat angkut yang digunakan yaitu Truck Hino 130 HD. Dari
spesifikasi alat diketahui bahwa kemampuan bak sebesar 8 m3 dengan sasaran
produksi 1.223,45 BCM/hari. Jarak dari Quarry ke stock yard 1.2 km,
diperkirakan Dump truck tersebut berjalan dengan kecepatan rata-rata 25.57
km/jam pada saat bermuatan dari Quarry ke waste dump dan akan memakan waktu
4.8 menit, sedangkan pada saat kosong truck berjalan dengan kecepatan 40 km/jam
sehingga waktu tempuhnya adalah 3 menit. Jadi total cycle time Dump truck
keseluruhannya 10,5 menit, sehingga jumlah Dump truck yang diperlukan untuk
pengupasan tanah penutup adalah sebanyak 12 unit.
95
6.5.1. Peralatan Teknis
1. Generator
2. Kabel
3. Lampu penerangan jalan
4. Lampu dalam kantor.
6.5.2. Peralatan Non Teknis
1. Peralatan Kantor
Peralatan Kantor yang digunakan di PT. Bukit Artha Zeolit meliputi :
a. Meja
b. Kursi
c. Alat Tulis dan Kantor
2. Peralatan Dapur
3. Peralatan Kebersihan
Tabel 6.3.
Kebutuhan Peralatan
Jumlah
No. Alat Merk Type
Alat
1. Penambangan
96
3 Alat Pendukung Tambang
HT 20
Sirine 2
Genset 1
4 Stock yard
5 Bengkel
Dongkrak 3
Alat Bengkel 1
Kompresor 1
Helm Pengaman 50
Masker Debu 40
Sarung Tangan 40
Peralatan Keselamatan di
7
Pengolahan
97
Helm Pengaman 15
Sarung Tangan 15
Masker Debu 15
Perlengkapan P3K 10
Helm Pengaman 20
Masker Debu 10
Perlengkapan P3K 2
9 Peralatan di Kantor
Meja Kantor 30
Kursi 50
Komputer 10
AC 6
Genset (Indoor) 1
Sofa 1
Mobil Operasional 2
Dispenser 6
98
Jam Dinding 10
Televisi 2
LCD 1
Printer,Scanner,Fotocopy 5
Cabinet 20
WhiteBoard 5
CCTV 5
Telepon 10
10 Peralatan di Mess
Lemari 70
Dispenser 5
Kursi 100
Perlengkapan Mandi 20
Jemuran 10
Pewangi Ruangan 50
Kipas Angin 40
11 Peralatan di Poliklinik
Tabung Oksigen 4
Alat Suntik 2
Perlengkapan P3K 4
99
Alat-Alat Medis 3
Jam Dinding 2
Helm Pengaman 10
Meja 1
Kursi 2
Jam Dinding 1
Perlengkapan Security 3
Dispenser 1
100