BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kanker terbanyak kedua pada wanita dan menjadi penyebab lebih dari
250.000 kematian pada tahun 2005. Kurang lebih 80% kematian tersebut
Negara adalah Asia 265.884 (54%), Europa 59.931 (12%), Amerika 14.670
Frekuensi relatif Indonesia adalah 27% berdasarkan data patologi dan 16%
lebih banyak wanita terkena kanker serviks dengan angka kejadian berkisar
1
2
dan kota Payakumbuh terdapat 8 orang yang menderita Kanker serviks dan
4 orang meninggal dunia pada tahun 2009, sedangkan pada tahun 2010
Pavilloma Virus ( HPV ), virus ini sering terdapat pada wanita yang aktif
secara seksual. Tetapi ada beberapa faktor resiko yang telah diketahui yaitu
umur muda pada koitus pertama (< 15 Tahun ), banyak pasangan seksual,
kawin muda, umur muda pada kehamilan pertama, paritas tinggi, status
sosial ekonomi rendah, merokok, nutrisi, dan perubahan sistim imun. Untuk
dinamakan dengan pap smear dan skrining ini sangat efektif. Skrining
bagi wanita sebagai sarana pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
menikah sampai dengan umur kurang lebih 65 tahun. Pemeriksaan ini harus
dilaksanakan secara berkala minimal satu tahun sekali, walaupun wanita itu
serviks pada stadium dini biasanya tanpa keluhan dan dengan mata biasa
dini atau lesi pra kanker yang belum menimbulkan gejala klinis, sehingga
pemeriksaan pap smear. Adapun salah satu masalah tidak banyaknya wanita
ketidaktauan, rasa malu, rasa takut, dan faktor biaya. Hal ini umumnya
2002). Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah pada tahun 2008 tentang
dari 88 PUS hanya 25 orang PUS yang melakukan pemeriksaan pap smear.
orang, mikro polip 1 orang dan dalam keadaan normal sebanyak 11 orang.
pemeriksaan.
4
Maret 2012 diperoleh data dari 10 orang wanita PUS hanya 1 orang yang
mengetahui tentang pemeriksaan pap smear dan dari 10 wanita PUS tersebut
belum ada yang melakukan pemeriksaan pap smear. Oleh sebab itu penulis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pap smear.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
2. Instansi penelitian
3. Institusi Pendidikan
selanjutnya.
4. Bagi peneliti
wanita PUS dengan pemeriksaan pap smear, penelitian akan dilakukan pada
Kota pada bulan Februari-April 2012. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh ibu pasangan usia subur (PUS) sebanyak 1186 orang dengan
kuesioner, yang diteliti langsung oleh peneliti. Penelitian ini bersifat analitik
digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat, data diolah dengan
manual.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan ( Knowledge)
1. Pengertian
6 tingkatan:
1. Tahu (know)
7
8
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
5. Aintesis (syntesis)
6. Evaluasi (evaluation)
Notoatmodjo, 2007)
1) Cara Tradisional
sendiri.
11
lalu.
2) Cara Modern
pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini
12
1. Metode Ilmiah
masa ini.
tersebut.
13
B. Sikap
seseorang terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
tingkat tiga.
1. Pengertian
tepat
sudah infasi, tipe virus HPV yang dianggap berkaitan dengan kanker
1. O-in situ
2. Early invasived
defekasi, urine atau feses selalu ikut keluar dari liang senggama.
4. Stadium III-IV
Pasangan usia subur adalah pasangan suami istri yang saat ini hidup
bersama, baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak,
dimana umur istrinya antara 20-40 tahun dan wanita tersebut masih dalam
keadaan haid (depkes,RI, 2008). Masa ini merupakan masa terpenting bagi
wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur
(Syafrudin, 2009).
E. Pap Smear
1. Pengertian
melihat kelainan sel di sekitar leher rahim, tes pap smear hanyalah
Adib pap smear adalah metode pemeriksaan sel yang di ambil dari
A. Evaluasi sitohormonal
B. Mendiagnosis peradangan
pada saat ini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan
tinggi.
hasil terapi lesi prakanker atau kanker serviks yang telah diobati
skrining dimulai.
sesudahnya menurun.
A. Sekret vaginal
atas, kegunaannya:
postmatur.
terjadi abortus.
B. Sekret serviks
C. Sekret endoserviks
columnar junction.
D. Sekret endometrial
masa haid, yaitu sesudah haid hari ketujuh sampai dengan masa
pramenstruasi
selesai pengobatan
1. Kaca objek.
atau bahan fiksasi kering berupa cytotrep, dryfix, dan hair spray.
2009).
8. Fiksasi Sediaan
1. Alkohol 95%
1. Persiapan pasien
2. Persiapan alat
3. Pelaksanaan
infeksi
tipis
2009)
a. Fiksasi basah
dalam botol.
b. Fiksasi kering
lemaknya
keganasan
keganasan
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Pemeriksaan Pap
Smear
Sikap
Tabel 1
Definisi Operasional
Operasional Ukur
28
29
diungkapkan b. Negatif
tentang
pemeriksaan pap
smear
C. Hipotesis
smear
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan pendekatan cross sectional. Dalam cross sectional ini variabel sebab
atau resiko dan akibat dari kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur
( Notoatmojo, 2003 )
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
tahun 2012.
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh wanita PUS yang ada di Wilayah Kerja
(Machfoedz, 2009).
30
31
2. Sampel
2005).
N
n=
1+N (d²)
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
N
n= 1+N (d)²
1186
n= 1+ 1186(0.1)²
32
1186
n= 1187(0,01)
n = 99,9 orang
2005).
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
kunjungan.
komunikasi.
33
1. Jenis Data
a. Data primer
b. Data sekunder
(Alimul, 2009).
E. Aspek Pengukuran
1. Pengukuran pengetahuan
diberi skor atau bila jawaban masing – masing sesuai dengan system
penilaian yaitu :
Rumus :
𝑋𝑖
𝑋=∑
𝑛
N = Jumlah sampel
2. Pengukuran Sikap
1) Pernyataan positif
b. Setuju ( S ) : Nilainya 3
2) Pernyataan negatif
b. Setuju ( S ) : Nilainya 2
Rumus :
𝑋𝑖
𝑋=∑ 𝑛
N = jumlah sampel
mean
1. Pengolahan Data
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
yang ada.
𝑋𝑖
𝑋=∑ 𝑛
N = jumlah sampel
37
b. Analisa Bivariat
square ( X² ).
Dengan rumus:
(𝑂−𝐸)²
𝑋² = ∑ 𝐸
0 = Hasil observasi
∑ = Jumlah total
(Nazir, 2003)