TIROIDITIS
Oleh :
Farhan Hafiz bin Nazari
C 111 07 343
Pembimbing :
dr. Suriadi
Supervisor :
Dr. William Hamdani, Sp.B(K)Onk
1
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN………………………1
II. FISIOLOGI……………………………1-3
III. KLASIFIKASI…………………………..4
a. Tiroiditis Akut
i. Tiroiditis infeksiosa akut……......5-7
ii. Tiroiditis radiasi………………….7
iii. Tiroiditis pengaruh obat…………7-8
b. Tiroiditis Sub-akut
i. Tiroiditis de Quervain…………8-9
c. Tiroiditis Kronis
i. Tiroiditis Hashimoto……….....10-13
ii. Tiroiditis Riedel’s……………….14
IV. DIAGNOSIS………………………...15-19
V. KESIMPULAN…………………………20
VI. DAFTAR PUSTAKA…………………21
2
TIROIDITIS
PENDAHULUAN
Tiroiditis adalah istilah umum yang mengacu pada peradangan kelenjar
adalah penyebab utama dari nyeri pada tiroid. Tiroiditis juga dapat terlihat pada
FISIOLOGI
Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin (T4), bentuk aktifnya adalah
saluran cerna merupakan suatu bahan baku dari hormone tiroid, bahn ini
dalam koloid kelenjar tiroid. T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan
kalori menjadi tenaga (ATP=adenosis trifosfat). T3 bersifat lebih aktif dari T4.
T4 yang tidak aktif itu kemudian diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase
yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain
3
seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. Dalam sirkulasi hormone tiroid
tubuh yang pada umunya berhubungan dengan metabolisme sel. Pada kelenjar
tulang.(4)
protein,lemak,dan karbohidrat.
4
f) Hormone tiroid penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal semua
KLASIFIKASI TIROIDITIS
Tiroiditis dapat dibagi berdasarkan etiologinya yaitu akut, subakut atau
kronik.
5
TIROIDITIS AKUT
mana penyakit tiroid yang jarang berlaku. Penyebab utama terjadinya tiroiditis
akut ini adalah karena adanya infeksi dari fungi dan bakteri, yang mana terjadi
melalui penyebaran hematogen atau lewat fistula dari sinus piriformis yang
yang mana berfungsi sebagai baktericidal, kaya suplai darah dan saluran limfe
supresis sistem imun seperti pada orang tua, pasien yang menghidap
biasanya mengeluh rasa sakit yang hebat pada kelenjar tiroid, panas,
menggigil, disfagia, disfoni, sakit leher depan, nyeri tekan, ada fluktuasi dan
eritema. Sering terjadi pembesaran kelenjar tiroid yang bersifat unilateral dan
juga terjadi hipotiroid dan hipertiroid yang ringan. Jumlah leukosit dan laju
apabila adanya abses pada daerah tiroid yang mengalami inflamasi. Pada
6
(dingin). Pasien harus dilakukan aspirasi dan drainase dari daerah supuratif dan
USG leher, pada tiroiditis supuratif akut akan tampak daerah yang mengalami
diagnosis yang lebih rinci dan membantu dalam penanganan operatif jika
7
Gambar 2 : dikutip dari kepustakaan 1
Tiroiditis Radiasi
radioterapi. Destruksi pada folikel akibat dari sinar dari radiasi menyebabkan
radioterapi. Gejala ini biasanya ringan dan menghilang sendiri dalam satu
minggu. (1,8)
daripada sel-sel folikel dari kelenjar tiroid. Seperti pada terapi litium yang bisa
dengan hepatitis kronis atau pasien yang menghidap kanker yang mana sudah
8
gejala tiroiditis tanpa rasa sakit. Terdapat juga beberapa penelitian yang
pasien dengan melanoma malignant, kanker sel renal, dan juga leukimia juga
terjadi disfungsi tiroid. Tirotoksik krisis adalah akibat yang biasanya ditemukan
cukup tinggi ( biasanya terjadi pada pasien yang sudah memang ada penyakit
hipotiroidisme akibat dari reaksi antitiroid pada iodin, biasanya pada pasien
TIROIDITIS SUB-AKUT
yang bersifat sedang hingga ke berat, dan menjalar ke rahang, telinga, muka
dan bagian torakal. Bisa juga disertai dengan demam dan malaise. Pada
9
mulanya penderita biasanya mempunyai gejala hipertiroidisme dengan palpitasi,
kelenjar tiroid, berbeda dengan tiroiditis supuratif akut yang tampak hiperfusi
Rasa sakit dan inflamasi diberikan NSAID atau aspirin. Pada keadaan berat
yang timbul biasanya tidak berat, bila berat dapat diberikan alpha-bloker
kadang dapat timbul hipotiroid yang ringan yang berlangsung tidak lama,
diberikan L-tiroksin 50-100mcg per hari selama 6-8 minggu dan tiroksin
TIROIDITIS KRONIS
Tiroiditis Hashimoto
10
dekstrusi progresif folikel kelenjar. Dalam beberapa tahun akan terjadi atrofi
banyak didapatkan pada umur kurang dari 50 tahun dan biasanya lebih banyak
didaptkan pada perempuan. Wanita 20-30 kali lebih sering terkena berbanding
cell-mediated mungkin menyebabkan dekstruksi tirosit oleh satu dari dua jalur, eksositosis dari
granula perforin/granzyme atau reaksi death receptor, CD95 pada sel target.
dalam waktu cepat dalam tirosit,dengan akibat pengerahan dan pengaktifan makrofag dan
merusak folike.
11
menyebabkan peningkatan konsentrasi hydrogen peroksida dan dengan
asap, poliklorinasi bifenil, pelarut dan logam telah terlibat dalam proses
diperkirakan peran faktor genetic sekitar 79% sisanya 21% dari faktor
mengakibatkan lisis sel dan reaksi inflamasi. Sedangkan gangguan fungsi terjadi
karena interaksi antara antibodi antitiroid yang bersifat stimulator atau blocking
Distribusi seksual wanita dibanding pria adalah 4:1. Prosesnya tidak sakit
dan penderita bisa tidak sadar akan adanya goiter kecuali bila jadi sangat besar.
Pasien lebih tua dapat muncul dengan tiroidisme berat walau kelenjar tiroid
12
Pengobatan Tiroiditis Hashimoto ditujukan terhadap hipotiroid dan
hipotiroid dengan sebab lainnya adalah terapi substitusi dengan hormone tiroid.
diberikan sampai kadar TSH normal. Pada pasien dengan struma baik hipotiroid
Pasien dengan usia dibawah 50 tahun tanpa riwayat penyakit jantung, dapat
Pasien diatas 50 tahun atau pasien muda dengan penyakit jantung, diberikan
dosis rendah 25mcg (0,025mg) per hari, dengan evaluasi pengobatan setiap 6-8
minggu.
Pada pasien usia lanjut, dosis yang diberikan lebih rendah, kadang bisa
mencapai 1 mcg/kgBB/hari.
Pembesaran kelenjar dengan gejala obstruksi seperti disfagia, suara serak, dan
dengan FNA
Terdapatnya limfoma pada FNA : limfoma tiroid memberi respon yang baik
13
Alasan kosmetik untuk struma yang cukup besar.
Tiroiditis Riedel’s
ditemukan dimana kelenjar tiroid digantikan dengan tisu fibrosa dimana sampai
sekarang mekanismenya masih belum jelas. Diduga ada kaitan dengan proses
yang bisa melibatkan organ yang lain misalnya, organ mediastinum, hepar,
yang progressif dan teraba keras. Pasien juga sering mengeluh rasa tidak enak
di bagian leher dan nyeri telan. Suara bisa berubah menjadi serak sekiranya
14
DIAGNOSIS
1. Anamnesis:
Biasanya pasien datang dengan keluhan benjolan pada leher sebagai tanda
pembesaran kelenjar tiroid yang tidak menimbulkan nyeri atau rasa penuh di
urin, berat badan bertambah, tidak tahan dengan suhu dingin, menorrhagia,
2. Pemeriksaan fisis:
Palpasi: terdapat dua cara untuk palpasi pada kelenjar tiroid. Cara
memfleksi leher pasien atau memutar dagu sedikit ke kanan, pemeriksa dapat
15
dan selama menelan, lobus tiroid kanan yang tergeser di palpasi dengan ibu jari
dan jari telunjuk tangan kiri. Lakukan hal serupa pada lobus kiri. Pada cara
meraba tulang rawan tiroid. Lakukan cara yang sama saat pemeriksaan tiroid
kiri.
mempunyai konsistensi mirip jaringan otot. Keadaan padat keras terdapat pada
kanker atau luka parut. Keadaan lunak atau mirip seperti spons sering dijumpai
pada goiter toksik. Nyeri tekan pada kelenjar tiroid terdapat pada infeksi akut
keras dan berbatas tegas. Namun dapat pula ukurannya normal ataupun lebih
16
Cara pemeriksaan kelenjar tiroid
3. Pemeriksaan Penunjang
dengan tujuan untuk menguji fungsi tiroid (thyroid function test = TFT).
oleh Thyroid binding globulin (TBG) sehingga hasil dapat tinggi atau rendah
palsu, juga bisa kerna dipengaruhi oleh obat-obatan tertentu. Oleh karena itu ada
parameter hitungan yaitu Free thyroxin index (FTI) yang didapatkan dari nilai
T4 total x T3 uptake sebagai perkiraan kadar T4 bebas. FTI ini lebih baik
daripada hanya kadar T4 total. Hasil yang tinggi sesuai dengan hipertiroidisme
dan yang rendah sesuai dengan hipotiroidisme. TSH lama kurang peka, hanya
untuk mengukur kadar T4 bebas (FT4), T3 bebas (FT3) dan TSHS sensitive
(TSHs). Dengan adanya FT4 dan FT3 maka FTI tidak diperlukan lagi. TSHs
dapat mengukur kadar TSH baik yang tinggi maupun rendah sehingga juga
dimaksud adalah TSHs. Pada sangkaan adanya kelainan tiroid baik gangguan
17
fungsi maupun morfologi maka TFT dimulai dengan TSH, diteruskan dengan
b. Pemeriksaan sitology diperoleh dengan biopsy aspirasi jarum halus ( fine needle
tiroid dengan struktur folikel yang rusak. Terdapat bentukan limfoid folikel
dengan germinal center di bagian tengah. terdapat bentukan sel hurtler yaitu sel
diatas. Cara ini berguna untuk menentukan apakah nodul dalam kelenjar tiroid
keganasan ternyata lebih besar pada nodul dingin meskipun karsinoma tiroid
dapat juga ditemukan pada nodul hangat atau bahkan nodul panas, seperti pada
anak-anak.
yang teraba pada palpasi maupun yang tidak, merupakan nodul tunggal atau
18
KESIMPULAN
Tiroiditis merupakan suatu inflamasi pada kelenjar tiroid. Etiologinya
tergantung pada klasifikasi tiroiditis itu sendiri. Pada Tiroiditis Akut biasanya
manakala tiroiditis kronis itu disebabkan oleh penyakit autoimun. Pada tiroiditis
melalui penyebaran hematogen atau lewat fistula dari sinus piriformis. Pada
tiroiditis subakut mempunyai kadar ESR yang tinggi dan ia merupakan suatu
19
DAFTAR PUSTAKA
20