Anda di halaman 1dari 7

Zulfitri,Pengaruh Pemberian Ekstrak Ganja (Cannabis sativa L.

)
Terhadap Sel Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)
Strain Swiss Webster

Pengaruh Pemberian Ekstrak Ganja (Cannabis sativa L.)


Terhadap Sel Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)
Strain Swiss Webster

Zulfitri

Abstrak. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pemberian ekstraks ganja terhadap pembentukan sel-sel
spermatozoa mencit (Mus musculus L) strain Swiss Webster. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah eksperimental, dengan rancangan acak kelompok satu faktor, yang terdiri dari 7 variabel dosis perlakuan
(12,5 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg, 200 mg/ kg BB/ hari/ oral dan kontrol perlakuan 0,3 ml CMC serta control
perlakuan 0,3 mL Aquabidest) dan 5 ulangan. Penelitian ini dilakukan dibagian Biologi FK UI. Data hasil
penelitian diuji normalitas digunakan metode distribusi Varians, sedangkan uji homogenitas digunakan Uji
Barlett. Untuk melihat pengaruh digunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil untuk
melihat pengaruh antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak ganja pada dosis
perlakuan 100 dan 200 mg/ kg BB/ hari/ oral/ dapat menyebabkan penurunan jumlah sel-sel spermatozoa vas
deferens mencit. (JKS 2007; 1: 1-8)

Kata Kunci: Ekstraks ganja, pengaruhi, sel spermatozoa

Abstract. This study intends to observe the effects of cannabis extracts on the formation of sperm cells of mice
(Mus musculus L) strain Swiss Webster. The methodology used in this study is an experimental method, with
one factor randomized group design, consisting of 7 variables treatment dose (12.5 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg,
200 mg/kg/day/orally and the control treatment 0.3 ml of CMC and the control treatment Aquabidest 0.3 mL)
and 5 repititions. Research was conducted in Biology Department Faculty of Medicine Indonesia University.
Data were tested for normality of distribution method is used variance, while the homogeneity test used Barlett
test. To see the effect of Anova test was used and followed by Least Significant Difference test for the effect
among the treatments. The results showed that administration of cannabis extract on the treatment dose of 100
and 200 mg / kg / day / oral / can cause a decrease in the number of sperm cells of mice vas deferens. (JKS
2007; 1: 1-8)

Keywords: Cannabis extract, effect, sperm cell

Pendahuluan keluarga, pengaruh buruk lingkungan dan


Penyalahgunaan narkotik ganja akhi-akhir pergaulan menjadi faktor penyebab
ini semakin meningkat seiring dengan ketergantungan obat bius1.
perkembangan modernisasi, industrialisasi, Tanaman ganja (Gambar 1,2,3,4)
cepatnya urbanisasi dan migrasi yang merupakan salah satu tanaman yang
berdampak pada masalah sosial dan tergolong kedalam suku Cannabinaceae,
ekonomi. Frustasi, depresi, keresahan, menghasilkan zat narkotiknya dengan zat
kebanyakan kerja, kegelisahan, keadaan aktifnya yaitu Cannabinol (CBN),
Cannabidiol (CBD), dan
Tetrahydrocannabinol (THC).2 Disamping
itu juga mengandung seskiterpen,
Zulfitri adalah dosen pada Bagian kannabis, solid alkohol, hidrat
Biologi Kedokteran Fakultas kannabis,lipid, kholin, trigonellin, silosa,
inosit, berbagai asam dan enzim, posfat,
Kedokteran Universitas Syiah Kuala
dan fitosterol.3 Kannabioid berifat mudah

1
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 7 Nomor 1 April 2007

larut dalam pelarut lemak, mudah Gough melaporkan bahwa tanaman ganja
menempel pada gelas, mudah meresap ke tersebarluas dan banyak ditanam secara
dalam plastik pembalut dan membran, ilegal di Asia Tenggara, termasuk
rentan terhadap panas dan asam, namun Indonesia. Di samping itu ganja
dapat bertahan lama kalau disimpan pada merupakan masalah utama di Indonesia,
suhu -20 0C.4 dimana ganja mudah diperoleh dan
harganya pun lebih murah.3

Gambar 1. Batang dan Daun Ganja Gambar 3. Ujung Ranting yang Berbuah

Bagian tanaman ganja sering digunakan Dilaporkan pula bahwa Penggunaan


adalah bagian ujung tanaman betina yang mariyuana dapat mempengaruhi sistem
berbunga 5. Dalam penggunaan ilegal reproduksi pria dan wanita. Pada pria
biasanya dalam bentuk tembakau ganja, terutama terjadi penurunan sekresi LH dan
minyak ganja, hashis dan biji ganja. Demi FSH melalui poros hipothalamus-
keamanan mareka sering menggunakan hipofisis-testis, reduksi ukuran testis dan
nama samaran untuk ganja seperti; gelek, regresi sel Leydig. Dari penelitian lebih
daun, hijau, bang, bunga, ikat dan labang.6 lanjut dilaporkan bahwa penggunaan
Gough menambahkan bahwa dalam mariyuana dapat menyebabkan proses
pengobatan cina, ganja sering digunakan spermatogenesis tidak berlangsung
4
sebagai tonik, alteratif, emmenagague, sempurna.
laksatif, demulsan diuretik, anthelmintik,
narkotik, anadin, ulcer, wounds, favus,
tetanus, sedatif perut, dyspepsia, kanker,
migrain, neuralgia dan rematik.3

Gambar 4. Biji Ganja yang Kering


Gambar 2. Ujung Ranting yang Berbunga 2
Zulfitri,Pengaruh Pemberian Ekstrak Ganja (Cannabis sativa L.)
Terhadap Sel Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)
Strain Swiss Webster

Dari hasil analisis semen pada bekas keluar dari permasalahan ini maka perlu
pemakai hashish selama 12 tahun dan dilakukan penelitian tentang pengaruh
sudah berhenti selama 2 tahun mengalami ekstrak ganja terhadap sel-sel spermatozoa
oligozoosperma berat dan mencit strain swiss Webster, sebagai
Astenozoosperma berat. Lebih kurang model dalam penelitian ini.
40% spermanya berkepala bulat dan tidak
memiliki akrosom, juga ditemukan Tujuan Penelitian
abnormalitas leher dan bentuk sperma Berdasarkan permasalahan di atas, maka
yang belum sempurna.7 Disamping itu yang menjadi tujuan dari penelitian ini
telah dilaporkan juga, bahwa pemakaian adalah untuk mengetahui sejauh mana
mariyuana dapat menurunkan densitas dan pengaruh ekstrak ganja terhadap sel-sel
motilitas sel sperma, dan jumlah sel spermatozoa mencit.
spermatozoa abnormal meningkat.
Pengaruh mariyuana terhadap kualitas Manfaat Penelitian
semen terjadi setelah 4 sampai 5 minggu Penelitian tentang pengaruh ekstrak ganja
penghisapannya. Periode tersebut sesuai terhadap sel-sel spermatozoa mencit,
dengan lamanya proses spermatogenesis diharapkan dapat memberikan manfaat
pada pria. Penelitian lain juga menemukan sebagai berikut:
morfologi sel spermatozoa tidak normal. 1. Memberikan informasi baru tentang
Hal ini berhubungan dengan tidak sejauh mana pengaruh ekstrak ganja
berfungsinya sel Sertoli, karena tahap terhadap sel-sel spermatozoa mencit
spermiogenesis ini dikoordinasi oleh sel yang digunakan sebagai model dalam
sertoli.4 Pada umumnya penelitian tentang penelitian.
mariyuana sering dihubungkan dengan 2. Bila terbukti dapat menurunkan jumlah
aspek kesehatan dan sedikit sekali yang sel-sel spermatozoa, maka hal tersebut
menghubungkan dengan infertilitas dapat disampaikan kepada masyarakat,
khususnya pada pria. Demikian pula terutama kepada mareka yang
belum ada penelitian yang kecanduan ganja, bahwa
menghubungkan langsung pengaruh pemakaiannya dapat mempengaruhi
ekstrak daun ganja dengan pembentukan sel-sel spermatozoa, disamping
sel-sel spermatogenik. Hasil identifikasi gangguan-gangguan lainnya.
secara kualitatif daun ganja kering hasil
rampasan POLRI, menunjukkan masih
mengandung Cannabioid, tetapi apakah Bahan Dan Cara Kerja
daun ganja tersebut masih mampu
mempengaruhi sel-sel spermatozoa mencit Lokasi Penelitian
stain Swiss Webster bila diberikan secara Penelitian ini dilakukan di Kandang milik
oral, merupakan masalah yang menarik Bagian Biologi Medik Fakultas
untuk diteliti. Kedokteran Universitas Indonesia Salemba
Jakarta.

Masalah Penelitian Bahan


Berdasarkan uraian latar belakang Daun ganja dalam keadaan kering,
permasalahan di atas, dapat diformulasikan diperoleh dari Kadit Reserse Unit
suatu permasalahan yaitu apakah ekstrak Pelaksana Reserse Narkotik Polda Metro
ganja dapat menekan jumlah sel Jaya Jakarta. Sebanyak 100 gram ganja
spermatozoa mencit. Bila dapat, maka kering kemudian dihancurkan dengan
sejauh manakah pengaruh penekanan penggiling sampai halus. Kemudian
tersebut terjadi. Untuk mencari jalan ditambahkan 1 Liter Petrolium Eter (titik

3
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 7 Nomor 1 April 2007

didih 40-60oC) dalam suatu bejana yang Dengan adanya 7 perlakuan, maka
tertutup selama 24 jam (maserasi). besarnya ulangan tiap dosis adalah 5
Kemudian disaring dengan kertas saring, ulangan yang didasarkan pada Rumus
lalu dipekatkan dengan penguapan Rotary Frederer.10
Vacum Evaporator (rovapor). Selanjutnya
diuapkan lagi dengan desikator sampai Pencekokan ekstrak ganja
ekstrak menjadi kering. Ekstrak Pencekokan ekstrak ganja kepada mencit,
selanjutnya diidentifikasi dengan metode dilakukan menurut dosis untuk masing-
Fast Blue B Salt.8,9 Ekstrak selanjutnya masing kelompok perlakuan, pada setiap
siap untuk dibuat dosis sesuai dosis pagi hari (pukul 9 WIB), dengan
perlakuan. menggunakan “sonde lambung” selama 40
Hewan coba diperoleh dari Bagian Biologi hari.
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, yaitu mencit jantan dewasa Mus Parameter yang diteliti
musculus L. Galur Swiss Webster, yang Adapun parameter yang di ukur dalam
berumur 3 bulan dengan berat antara 20-30 penelitian ini adalah jumlah sel
gram sebanyak 35 ekor. Sebelum spermatozoa vas deferens.
diperlakukan Hewan coba terlebih dahulu
di lakukan penyesuaian dalam lingkungan
kandang baru selama 2 minggu.
Analisa Data
Rancangan Data Hasil pengamatan diuji Normalitas
Penelitian ini dilakukan dengan dengan menggunakan metode distribusi
menggunakan Rancangan Acak Lengkap Varians, dan untuk homogenitas diuji
satu faktor, dengan 7 variabel dosis dengan Uji Barlett. Jika kedua uji tersebut
perlakuan. Ketujuh perlakuan tersebut terpenuhi, maka populasi data berdistribusi
adalah sebagai berikut: normal dan bervariasi homogen.
a. Perlakuan I, mencit diberi ekstrak Kemudian diuji dengan Uji Anova satu
ganja dosis 12,5 mg/Kg BB/hari/Oral, arah Rancangan Acak Kelompok.11,12
dalam 0,3 mL larutan CMC 1% (P1) Sebaliknya jika data berdistribusi tidak
b. Perlakuan II, mencit diberi ekstrak normal dan bervariasi tidak homogen,
ganja dosis 25 mg/Kg BB/hari/Oral, maka dilakukan tranformasi data. Jika
dalam 0,3 mL larutan CMC 1% (P1) masih belum terpenuhi juga, maka data
c. Perlakuan III, mencit diberi ekstrak tersebut dianalisis dengan menggunakan
ganja dosis 50 mg/Kg BB/hari/Oral, statistik non Parametrik Friedman.13,14
dalam 0,3 mL larutan CMC 1% (P1) Kemaknaan statistik dari penelitian ini
d. Perlakuan IV, mencit diberi ekstrak ditetapkan p< 0,05. Jika hasil uji Anova
ganja dosis 100 mg/Kg BB/hari/Oral, berbeda bermakna antar perlakuan , maka
dalam 0,3 mL larutan CMC 1% (P1) untuk mengetahui perlakuan yang mana
e. Perlakuan V, mencit diberi ekstrak yang berbeda bermakna tersebut dilakukan
ganja dosis 200 mg/Kg uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
f. BB/hari/Oral, dalam 0,3 mL larutan
CMC 1% (P1)
g. Kontrol perlakuan I, mencit hanya Hasil Penelitian
diberikan dengan 0,3 mL larutan CMC Adapun parameter yang diamati dalam
1% (KP) penelitian ini adalah jumlah sel-sel
h. Kontrol perlakuan II, mencit hanya spermatozoa vas deveren.
diberikan dengan 0,3 mL Aqua bides Hasil perhitungan konsentrasi sel
(KT) spermatozoa vas deferen kiri dan kanan
dapat dilihat pada diagram batang. Uji

4
Zulfitri,Pengaruh Pemberian Ekstrak Ganja (Cannabis sativa L.)
Terhadap Sel Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)
Strain Swiss Webster

normalitas distribusi frekuensi Pembahasan


menunjukkan data konsentrasi sel Hasil penelitian menunjukkan bahwa
spermatozoa vas deferen berdistribusi pemberian ekstrak ganja dapat
tidak normal (p<0,05). Uji homogenitas menurunkan secara bermakna jumlah sel
varians Barlett menunjukkan data spermatozoa vas deferen.
bervarian homogen. Karena tidak Keberadaan sel spermatozoa vas deferen
berdistribusi normal maka dilakukan merupakan hasil dari proses
transformasi data dengan √x. Hasil uji spermatogenesis. Spermatogenesis
normalitas distribusi frekuensi tehadap merupakan proses pembentukan sel
data transformasi tersebut menunjukkan spermatozoa melalui beberapa tahap
data berdistribusi normal (p>0,05). Dan uji perkembangan sel spermatogenik. Jika
homogenitas varians Barlett menunjukkan salah satu tahap perkembangan sel tersebut
data bervarians homogen (p>0,05). terjadi hambatan, maka kemungkinan
Hasil uji sidik ragam terhadap konsentrasi tahap berikutnya juga akan terhambat.
sel spermatozoa vas deferen menunjukkan Pada penelitian ini diketahui bahwa tahap
bahwa P4 berbeda bermakna dengan yang dihambat
perlakuan KT dan P1. Sementara
perlakuan P5 berbeda bermakna dengan
kontrol perlakuan.

Grafik Jumlah RataRata Sel Spermatozoa Vas Deferens Setelah Diberi Ekstrak Ganja
(Juta / mL).

5
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 7 Nomor 1 April 2007

adalah tahap sel spermatosit primer Kesimpulan


pakhiten dan tahap perkembangan sel Berdasarkan hasil penelitian pemberian
spermatid, sehingga jumlah sel tersebut ekstrak ganja (Cannabis sativa L.) pada
menurun. Hal ini mengakibatkan mencit jantan strain Swiss Webster secara
menurunnya konsentrasi sel spermatozoa oral selama 40 hari, dosis 12,5 mg/kg bb,
di dalam vas deferens. Penurunan hitungan 25 mg/kg bb, 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb,
jumlah sel spermatozoa sering dan 200 mg/kg bb perhari dapat
mengindikasikan pengaruh toksik pada disimpulkan sebagai berikut:
testis.16 Produksi kedua asam ini Pemberian ekstrak ganja pada dosis
dipengaruhi oleh hormon FSH.19 Dari perlakuan 100 dan 200 mg/kg BB/hari/
uraian di atas diketahui bahwa ekstrak oral/ dapat menyebabkan penurunan
ganja mempengaruhi menekan produksi jumlah sel-sel spermatozoa vas deferens
FSH.7 Keadaan tersebut juga mencit.
mempengaruhi aktivitas sel sertoli, yang
nantinya akan menghambat sel-sel
spermatogenik. Cannabioid tidak Daftar Pustaka
menghambat enzim posfodiesterase, tetapi 1. Bustami A. Dan Moeloek N., Pengaruh
menghambat siklik nukleotida. Umumnya Narkotik pada fertilitas Pria. Maj. Kedok.
Indon. 1991; 41: 225-231.
metabolisme dikontrol oleh nukleotida, 2. Agurell S, Haladin M, Lindgren JE, Ohlsson
yang diperlukan untuk mengaktifasi A, Widman M., Gilespie H, and Holister L.,
protein kinase pada metabolisme sel. Jika Pharmacokinetics and Metabolism of Delta -1-
kerja enzin adenil siklase dihambat oleh tetrahydrocannabinoid with emphasis on Man,
zat yang ada dalam ekstrak ganja, maka Pharmacol. Rev. 1986; 38: 21-44.
3. Perry LM. Medical plant of East and Souteast
metabolisme energi tidak dapat Asia Attributed Properties and Uses.
berlangsung, sehingga kebutuhan energi Messashushets and London, England: The MT.
untuk proses spermatogenesis tidak Press Combridge. 1990.
terpenuhi. Disamping itu cannabioid juga 4. Holmes SD, Lipshultz LI and Smith RG. Effect
menghambat enzim adenosin triposfatase of Cannabinoid on Human Sertoli cell
Function in-vitro, Arch. Androl. 1983;11:245-
(ATPase) pada semua jenis jaringan atau 251.
spesies hewan pada dosis tertentu.19 Ganja 5. Tjitrosoepomo G. Taksonomi Tumbuhan
juga mengganggu metabolisme sel dan Obat-Obatan. Yogyakarta: Gadjahmada
mencegah pembentukan DA, RNA dan University Press, 1994.
protein dalam membangun blok penting 6. W H O. Lexicol of Alkohol and Drug Terms.
Genewa: World Health Organisation, 1994.
untuk pembelahan dan pertumbuhan sel. 7. Singer R., Ben-Bassad M., Malik Z., Sagiv M.,
Ganja dapat menurunkan Leusin dalam Ravid A., Et al., Oligozoospermia,
protein, Thimin dalam DNA, Uridin dalam Astenozoospermia and Sperm bnormalities in
RNA, Cholin dalam posfolipid dalam otak, Ex-addict to Heroin, Morphine, and Hashish.
testis dan sel kultur. Dan laporan Martin Arch. Androl. 1986; 16: 167-174.
8. Gough TA. The Analysis of Drugs of Abuse:
BR19, bahwa pemakaian mariyuana dapat Separation Science Series. London: John
menurunkan testosteron plasma, Wiley & Sons, 1991.
impotensia dan oligozoospermia pada pria. 9. Anonymous, Identification and Analysis of
Disamping itu pemberian THC pada Drugs of Abuse (Basic Training Course
hewan secara kronis dosis tinggi Manual for Forensic Laboratory
mengakibatkan sekresi testosteron lebih
rendah, mengganggu produksi sperma,
motilitas dan viabilitas.17,18

6
Zulfitri,Pengaruh Pemberian Ekstrak Ganja (Cannabis sativa L.)
Terhadap Sel Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)
Strain Swiss Webster

Personel): Division of Narcotic Drugs Vienna,


Bangkok-Thailand, United Nation: 1987.
10. Sastrosoepadi A., Statistik Percobaan
(Experimental Design)., Malang: Lembaga
Penelitian Tanaman Industri, Cabang Wilayah
II Departemen Pertanian Badan Penelitian dan
pengembangan Pertanian, 1977.
11. Gunawan S., Rancangan Percobaan:
Penerapan statistik terapan. Jakarta: Jurusan
Matematika FIPIA-UI, 1981: 1-11.
12. Anderson VL. Dam Melean RA. Design of
Experiment: A Realistic Approach, Marcell
Dekker inc. New York 1974: 24-27.
13. Meddis R. Statistical Hand Book for Non-
Statisticians. London: Mc Graw Hill, 1975.
14. Daniel WW. Statistik non-Parametrik
Terapan. Jakarta:Gramedia, 1989: 288-299
15. Johnson M, Everitt B. Essential Reproduction.
3rd Ed. London, Blackwell Scientific
Publications, 1988: 50-74
16. Nugroho E. Toksikologi Dasar: Asas, Organ
sasaran dan Penilaian Resiko. Jakarta: UI-
Press, 1995: 287-294
17. Dalteria S,, Steger R., Mayfield Dand Bartke
A., Early Cannabinoid Exposure Influences
Neuroendocrine and Reproductive Function in
Mice: II Post Ntal Effects. Pharmacol.
Biochem. Behav. 1984; 20 (1): 115-23.
18. Jutte NHPM, Grootegoed JA, Rommerts FFG,
Van der Mollen HJ. Exogenous Lactate is
Essential for metabolic Activities in Isolated
Spermatocites and Spermatid. J Reprod Fert.
1981: 62: 399-405.
19. Martin BR. Cellular Effects of Cannabinoids.
Pharmacol. Rev. 1986, 38: 45-74.

Anda mungkin juga menyukai