Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau

tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan moral

pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap

sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan

perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang diterima

secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik. Perilaku tidak

etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial

dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan

perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi (Ricky

W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007).

Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau

tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan

moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu

dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya

berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu

organisasi. Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Etika bisnis merupakan

hal yang sangat diperlukan oleh suatu perusahaan agar terjadinya persaingan yang bersih dan

sehat antar pelaku bisnis. Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang berhubungan,

namun merujuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmennya terhadap
kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya. Kelompok dan individu itu sering kali

disebut sebagai pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Mereka adalah kelompok,

orang, dan organisasi yang dipengaruhi langsung oleh praktek-praktek suatu organisasi dan

dengan demikian berkepentingan terhadap kinerja organisasi itu. Pihak-pihak utama yang

berkepentingan yaitu karyawan, investor, komunitas lokal, pelanggan, pemasok. Kepercayaan

kerja dapat timbul jika kita mempunyai etika dan moral dalam melakukan bisnis. Etika bisnis

selain dapat menjamin kepercayaan juga dapat menjaga loyalitas dari semua unsur yang

berpengaruh pada perusahaan.

Namun pada kenyataanya banyak hal-hal yang dilakukan oleh suatu perusahaan demi

maju dan berkembangnya bisnis mereka, seperti yang terjadi pada PT Riau Andalan Pulp and

Paper (RAPP) yang melanggar prinsip etika bisnis terhadap karyawannya. Oleh karena itu

penulis akan berusaha membahas dan mencari cara untuk mengatasi pelanggaran tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Apakah PT Riau Andalan Pulp and Paper menggunakan etika bisnis dalam

menjalankan bisnisnya?

2. Jika PT Riau Andalan Pulp and Paper tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk

pelanggarannya, faktor penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui etika bisnis pada PT Riau Andalan Pulp and Paper.
2. Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara mengatasinya apabila tidak

menggunakan etika bisnis.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Etika

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan

bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa,

padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.

Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi

terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi,

secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa

dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 1993:4). Sedangkan kata ‘etika’ dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1998),

mempunyai arti : ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban

moral (akhlak), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai benar

dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

2.2. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang

berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu

perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,

masyarakat.

2.3. Macam-macam prinsip etika

Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika, yaitu:

1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus-terang, tidak

curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.

2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati, berani dan

penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat dipercaya.

3. Memeliharan janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh, tidak

menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitas dengan dalih ketidakrelaan.

4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, tidak

menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks

profesional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang bebas

dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.

5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,

memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap

perbedaa, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas

dari kesalahan atau kemalangan orang lain.


6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong

menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.

7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak

menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan

mempermalukan martabat orang lain.

8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran

sosial, dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.

9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan

pesonal maupun pertanggungjawaban profesional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin

penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, dan mengembangkan

serta mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.

10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawab atas keputusan

dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh.

2.4. Hal-Hal yang Harus Diketahui dalam Menciptakan Etika Bisnis

Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok

yaitu :

1. Produk yang baik

2. Managemen yang baik

3. Memiliki Etika
Dalam menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Pengendalian diri

2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility

3) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya

perkembangan informasi dan teknologi.

4) Menciptakan persaingan yang sehat

5) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6) Menghindari sifat KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) yang dapat merusak tatanan moral

7) Harus mampu untuk menyatakan hal yang benar itu adalah benar.

8) Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke

bawah.

9) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.

10) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.

11) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa

peraturan maupun perundang-undangan.

2.5. Jenis masalah yang dihadapi dalam Etika

1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul

mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.

2. Korporasi

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam

perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas

aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai

keseluruhan.

3. Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu

tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan,

tindakan dan karakter individual.

2.6. Tanggung Jawab Suatu Perusahaan

Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggungjawaban sosial perusahaan. Etika

sangat berpengaruh terhadap tingkah laku individual. Tanggung jawab sosial mencoba

menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial, seperti

pelanggan, perusahaan lain, karyawan, dan investor. Tanggung jawab sosial menyeimbangkan

komitmen-komitmen yang berbeda. Menurut Zimmerer, ada beberapa macam

pertanggungjawaban perusahaan, yaitu:

1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya

perusahaan harus memerhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak

membuang limbah yang mencemari lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak
lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di lingkungan

sekitarnya.

2. Tanggung jawab terhadap karyawan. Semua aktivitas manajemen sumber daya manusia

seperti peneriman karyawan baru, pengupahan, pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan

tanggung jawaab perusahaan terhadap karyawan. Tanggung jawab perusahaan terhadap

karyawan dapat dilakukan dengan cara:

a. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan.

b. Meminta input kepada karyawan.

c. Memberikan umpan balik positif maupun negatif.

d. Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan.

e. Membiarkan karyawan mengetahui apa yang sebenarnya mereka harapkan.

f. Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik.

g. Memberi kepercayaan kepada karyawan.

3. Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pelanggan

menurut Ronald J. Ebert (2000:88) ada dua kategori, yaitu (1) Menyediakan barang dan jasa

yang berkualitas; dan (2) Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar. Tanggung

jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan. Menurutnya, ada empat

hak pelanggan, yaitu:

a) Hak mendapatkan produk yang aman.


b) Hak mendapatkan informasi segala aspek produk.

c) Hak untuk didengar.

d) Hak memilih apa yang akan dibeli.

Sedangkan menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang harus dilindungi ada 5 meliputi:

a. Hak keamanan. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus berkualitas dan

memberikan rasa aman, demikian juga kemasannya.

b. Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yang mereka beli,

termasuk perusahaan yang menghasilkan barang tersebut.

c. Hak untuk didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk, yaitu untuk menyalurkan

keluhan produk dan jasa dari konsumen dan untuk menyampaikan berbagai informasi barang dan

jasa dari perusahaan.

d. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya pendidikan tentang

bagaimana menggunakan dan memelihara produk. Perusahaan harus menyediakan program

pendidikan agar pelanggan memperoleh informasi barang dan jasa yang akan dibelinya.

e. Hak untuk memilih. Hal terpenting dalam persaingan adalah memberikan hak untuk

memilih barang dan jasa yang mereka perlukan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tidak

mengganggu persaingan dan mengabaikan undang-undang antimonopoli (antitrust).

4. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusahaan terhadap investor adalah

menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba. Selain itu,
perusahaan juga bertanggung jawab untuk melaporkan kinerja keuangan kepada investor

seakurat mungkin.

5. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap

masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta

kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan tersebut berada

2.7. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis

Ada 3 sasaran dan lingkup pokok etka bisnis disini yaitu:

1. Pertama etika bisnis mengimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya secara baik dan

etis. Bisnis yang baik dan etis akan mempengaruhi keberhasilan usaha dalam jangka panjang,

Dan berfungsi menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan

etis demi nilai-nilai luhur tertentu dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam

lingkupnya yang pertama ini tidak hanya menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan secara

internal melainkan juga menyangkut secara eksternal

2. Kedua ialah untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan

masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek

bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini berfungsi untuk menjaga hak hak masing masing dan

kewajiban masing masing agar tidak terdapat kecurangan kecurangan yang berfungsi untuk

mengambil hak dan kewajiban setiap orang yang bersifat merugikan orang tersebut, disini

dituntut harus mengutamakan keadilan dalam setiap bisnis yang dilaukan oleh para pelaku

pelaku bisnis.
3. Ketiga ialah etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat etis atau

tidaknya suatu praktek bisnis. Pada tingkatan ini etika bisnis berbicara tentang

oligopoly,monopoli,kolusi dan praktek semacamnya yang akan merugikan dan mempengaruhi

suatu ekonomi di suatu Negara. Disini diperlukan pentingnya legal-politis bagi praktek yang

baik, yaitu sangat pentingnya hukum dan aturan bisnis serta pera pemerintah yang efektif

menjamin keberlakuan aturan bisnis tersebut secara jelas dan konsekuen tanpa pandang bulu.

BAB III

PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper

Suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang pembuatan pulp dan kertas. Perusahaan ini

didirikan oleh bapak Sukanto Tanoto yang lahir pada tahun 1949 yang bermula dari bisnis

keluarga hingga menjadi bisnis internasioanl. PT Riau Andalan Pulp and Paper merupakan anak

perusahaan Raja Garuda Mas Internasional yang merupakan pemegang saham utama pada

APRIL group ( Asia Pacific Resource Internasioanal Holding Ltd.) berkedudukan di Jakarta pada

tahun 1989, pada tahun 1995 perusahaan ini mulai beroperasi di provinsi Riau tepatnya di desa

Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan, dengan kapasitas hasil produksi mencapai 750.000 ton

pulp pertahun.

PT Riau Andalan Pulp and Paper melakukan distribusi pemasaran pulp keluar negeri sekitar 85%

dan sisanya 15% dijual pada perusahaan di dalam negeri. Hasil produksi di ekspor ke berbagai
negara seperti Amerika, China, Korea, India, Taiwan, Japan, Australia dan negara-negara di

Eropa dan Asia Tenggara.

PT Riau Andalan Pulp and Paper dibangun dan dirancang untuk mengusahkan pulp dan kertas

berkualitas tinggi, dimana pulp diproduksi secara kimia dengan proses sulfat(kraft). Sistem

kontrol diperusahaan ini telah masuk kedalam system ISO ynag digunakan sebgai tanda untuk

menentukan kualitas dunia dari suatu produk. Beberapa bahan kima yang digunakan dipabrik

diantaranya adlaah CIO2, CL2, NaCl.

Selain itu PT Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahaan swasta yang

berkembang pesat dan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001. Perusahaan ini

menggunakan teknologi produksi yang canggih yaitu superbatch administator digester system

dan sistenm produksi yang telah baik dengan pengontrolan yang canggih serta manaejemen yang

telah baik, baik dari segi produksinya maupaun pada tingkat cooperate.

4.1.1 Sistem Pengupahan

Perusahaan akan membayar upah berdasarkan rangking, status jabatan, prestasi dan

kepemimpinan. Upah yang dibayar kepada para pekerja termasuk gaji pokok, tunjangan dna

lembur.

Kenaikan gaji berdasrkan penyesuaian ekonomi tahunan dan nilai. Nilai kenaikan upah

berdasarkan prestasi karyawan dan upah karwayan akan ditinjau setiap bulan April. Untuk

tenaga kerja Indonesia akan menerima THR sebagaimana peraturan ketenagakerjaan Indonesia,

setelah 12 bulan masa kerja. Karyawan yang telah bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR
sebgaimana peraturan perushaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minggu sebelum hari

raya/tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan berdasrakan

prestasi karyawan dan perusahaan.

4.2. Permasalahan

Akibat persaingan kurang sehat pihak perusahaan kini melakukan berbagai cara untuk merekrut

tenaga kerja yang diiming-imingi kenaikan gaji. Berawal dari kekecewaan dengan management

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ratusan karyawan di masing-masing departemen

perusahaan kayu yang berbasis di Pangkalan Kerinci mengancam bakal hengkang dari

perusahaan dan hijrah Ke PT Indah Kiat.

Kekecewaan tersebut dikarenakan perusahaan ini telah ingkar janji dengan para karyawan terkait

bonus yang akan diberikan. Dimana sebelumnya, para karyawan yang bekerja di PT Riau

Andalan Pulp and Paper (RAPP) diberikan janji oleh pihak management dengan bonus

kesejahteraan bila target perusahaan tercapai. Namun meski target perusahaan telah tercapai

empat bulan lewat, janji perusahaan yang akan memberikan bonus pada karyawan tak kunjung

terealisasi.

Alhasil, para karyawan yang merasa dikecewakan berniat untuk hengkang dari perusahaan kayu

milik Taipan Sukanto Tanoto itu. Tak tanggung - tanggung, ada sekitar 80 persen karyawan dari

masing-masing departemen yang berencana akan hengkang ke PT Indah Kiat. Namun niat para

karyawan agak sedikit terhalang, pasalnya pihak perusahaan tak mau melepaskan begitu saja

para karyawannya.
Beberapa Top Management PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) seperti David Ceer, Timo

Hakkinen, Elwan Jumandri dan Jhoni W Sida langsung datang ke lokasi di Grand Hotel

Pangkalan Kerinci, tempat beberapa karyawan PT Riau Andalan Pupl and Papaer (RAPP) akan

melakukan interview dengan PT. Indah Kiat.

Berdasarkai salah satu karyawan di lokasi kejadian, memang ada beberapa orang dari pihak

perusahaan berpakaian preman terlihat mondar-mandir di lingkungan hotel. Salah seorang

karyawan yang akan diinterview oleh PT Indah Kiat di Pangkalan Kerinci dan wanti-wanti

namanya minta dirahasiakan mengakui kekhawatirannya. Pasalnya, dia bersama kawan-

kawannya melihat sendiri bahwa pihak perusahaan

PT Riau Andalan Pupl Paper (RAPP) membawa security berpakaian seragam dan bebas datang

ke lokasi hotel. Dilain sisi menanggapi hal ini secara pribadi pihak Stokeholder Relations

Manager PT Riau Andalan Pulp Paper (RAPP) Wan Zak mengatakan, bahwa hal itu tidak benar,

soal pengamcanam untuk hengkang sudah kedua kali. Dan untuk keluar dari perusahaan

karyawan tergantung kesepakatan Mou kontrak kerja sebelumnya. Jadi tak akan segampang itu

untuk keluar dari perusaahan.

Adanya rumor interview oleh pihak perusahaan pulp PT. Indah Kiat, bagi sejumlah karyawan

HRD PT Riau Andalan Pulp Paper, menurut wan Zack, tindakan itu merupakan persaingan

bisnis yang tak sehat. Dan dinilai merusak etika bisnis. Ia menambahkan selama ini karyawannya

telah mendapat ilmu pengetahuan dan bimtek yang cukup handal lalu kenapa tiba-tiba ada

perusahaan yang merekrut dengan sistem persaingan tak sehat.

4.3. Analisa Masalah


Menut penulis disini ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kedua perusahaan diatas. Hal

pertama adalah kesalahan yang dilakukan oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang

sudah melanggar Prinsip Etika bisnis yaitu prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan prinsip tidak

berbuat jahat dan berbuat baik. Pada prinsip kejujuran, perusahaan sudah ingkar janji atau telah

melanggar perjanjian dengan para karyawan mengenai pemberian bonus jika target perusahaan

tercapai, perjanjian yang disepakati bersama telah diabaikan oleh PT Riau Andalan Pulp Paper

(RAPP) sehingga menimbulkan kekesalan para karyawannya dan mengakibatkan banyak yang

mengancam keluar dari perusahaan.

Sedangkan pada prinsip keadilan , disini ada kaitanya dengan prinsip kejujuran dimana

perusahaan seharusnya memberikan sesuatu yang sudah menjadi hak para karyawan tersebut, di

mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya, tetapi persuahaan malah

mengaibakannya hanya memikirkan keuntungan perushaan tanpa memikirkan nasib para

karyawannya.

Dan yang terakhir yaitu Prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik dimana pada kasus ini yang

diuntungkan hanya satu pihak yaitu pihak PT Riau Andalan Pulp Paper (RAPP) padahal akan

lebih baik dan bijak jika kedua belah pihak sama-sama merasa keuntungan yaitu di pihak

perusahaan telah mencapai targetnya dan di pihak para karyawannya akan mendapatkan apa

yang seharusnya menjadi hak mereka yaitu bonus dari kerja keras mereka selama ini. Jika saja

perusahaan lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan maka hal – hal

yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.

Untuk PT Indah kiat juga sebaiknya tidak langsung mengambil kesempatan dalam kesempitan

pada situasi yang dialami oleh PT Riau Andalan Pulp Paper, karena permasalahan antara PT
Riau Andalan Pulp Paper (RAPP) dengan para karyawannya belum selesai tidak diketahui secara

pasti, akan lebih baik bijak seandainya jika PT Indah kiat tidak mengambil keuntungan dari

konflik tersebut.

BAB IV

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dalam kehidupan berbisnis di zaman sekarang etika bisnis sangat diperlukan sekali, karena

dengan memiliki etika bisnis dalam menjalankan suatu perusahaan maka akan mengurangi hal-

hal yang merugikan baik dari pihak perusahaan, pihak karyawan-karyawannya maupun

lingkungan eksternal perusahaan yang tidak akan ada yang dirugikan dan tidak akan ada yang

menjadi korban. Tetapi jika dalam suatu perusahaan tidak menggunakan etika bisnis maka akan

merugikan salah satu pihak tersebut seperti pada kasus PT Riau Andalan Plup and Paper yang

melakukan pelanggaran etika bisnis dengan tindakan ketidak jujuran dan ketidak adilan

terhadapa para karyawannya akan janji yang telah diberikan perusahaan. Akibat hal ituh tentu

saja akan membawa dampak yang tidak baik bagi kelangsungan hidup perusahaan. PT Riau

Andalan Pulp and Paper telah membohongi dan mengikari janji kepada para karyawannya.

Berdasarkan inti uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika dalam bisnis

khususnya dalam hal ketidak jujuran, ketidak adilan yang telah dilakukan oleh PT Riau Andalan

Pulp and Paper terkait masalah pemberian bonus kepada para karyawannya yang telah ada

perjanjian antara pihak PT Riau Andalan Pulp and Paper dengan pihak karyawannya.
5.2.Saran

1. Bagi PT Riau Andalan Pulp and Paper agar lebih memperhatikan lagi kelangsungan hidup

para karyawannya dengan jangan memberikan iming-iming yang nantinya tidak akan dapat

terlealisasikan. Sebaiknya hasil kerja keras karyawan dibayar dengan apa yang telah mereka

kerjakan. Dengan begitu maka pelanggaran dalam prinsip etika bisnis dapat dihindarkan demi

masa depan perusahaan tersebut.

2. Apabila dalam suatu perusahaan sedang terjadi permasalahan internal, jangan sekali-kali bagi

perusahaan lain untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan. Agar kehidupan bisnis

dinegara kita akan semakin maju berlandaskan pada kejujuran, keadilan dan perbuatan-perbuatan

yang baik serta melakukan persaingan dengan cara sehat.

Anda mungkin juga menyukai