manajemen senior sedang dalam proses menyadari bahwa mereka dan karyawan mereka perlu
memahami bahwa : 1. Organisasi mereka harus bijaksana untuk mempertimbangkan kepentingan
stakeholders jangan hanya shareholders saja; 2. Pengambilan keputusan harus
mempertimbangkan nilai – nilai etika. Karena nilai – nilai organisasi, profesional, dan individu
berperan dalam kerangka pengambilan keputusan maka penting bagi perusahaan untuk
membentuk budaya dimana nilai – nilai etika diciptakan, dipahami, dipupuk dan semua
berkomitmen untuk menjalankannya. Selain itu. terdapat beberapa elemen kunci lagi dalam tata
kelola perusahaan dan akuntabilitas: 1. Pengembangan, penerapan, dan pengelolaan budaya etis
perusahaan 2. Corporate codes of conduct Dasar dari sebagian besar program etika perusahaan
adalah aturan perusahaan. 3. Kepemimpinan yang etis Salah satu elemen kunci dalam tata kelola
perusahaan dan akuntabilitas adalah “tone at the top” dan peran pemimpin dalam
mengembangkan, memelihara, mengawasi perusahaan. Sebuah perusahaan mengembangkan
etika budayanya melalui pendekatan paling sistematis untuk membangun dan memelihara
struktur perusahaan. 1. Pembuatan keputusan etika yang praktis Ketika seorang pembisnis atau
akuntan profesional menghadapi suatu permasalahan etis, maka jalan pertama yang harus
ditempuh adalah bertanggung jawab dan tingkah laku profesional. Berikut adalah dua prinsip
etika yang berdasar pada bagaimana mengusulkan kegiatan yang akan berpengaruh pada
stakeholders dalam membuat keputusan: a. Pengembangan Motivasi Belajar dari kasus perkara
Enron, Athur Adersen, dan Worldcom yang pada akhirnya melatar belakangi lahirnya Sarbanes-
Oxley Act pada tahun 2002 di Amerika, mempengaruhi penyusunan kepemerintahan yang luas.
b. Kerangka Pembuatan Keputusan Beretika Suatu keputusan harus dipertimbangkan sesuai etika
dan hak jika hal itu sesuai dengan standar tertentu. 2. Akuntabilitas kepada stakeholders Terdapat
tiga tipe kewajiban direktur, yakni:
3. Akuntabilitas (Accountability)