Anda di halaman 1dari 12

Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul …..................

Gema Husada Syamsudin

FERTILITAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS AYAM SENTUL WARSO


UNGGUL GEMILANG FARM BOGOR

THE FERTILITY, HATCHABILITY AND DOC WEIGHT OF SENTUL CHICKEN


AT WARSO UNGGUL GEMILANG FARM - BOGOR

Gema Husada Syamsudin*, Wiwin Tanwiriah**, Endang Sujana**


Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM 21 Sumedang 45363
*Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016
**Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
email: gemahusada@ymail.com

Abstrak

Fertilitas, daya tetas dan bobot tetas merupakan suatu indikator keberhasilan dalam penetasan
pada program pembibitan. Warso Unggul Gemilang Farm merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak pada bidang pembibitan ayam lokal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
dan menetapkan fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas yang dihasilkan ayam Sentul di Warso
Unggul Gemilang Farm. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data yang di
ambil menggunakan data primer dan sekunder sebanyak 30 periode penetasan. Telur yang
digunakan berasal dari perkawinan Ayam Sentul dengan perbandingan jantan dan betina 1:10
ekor yang telah disimpan selama 3 hari dimesin pendingin. Parameter yang diukur meliputi
fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas. Hasil penelitian pada Warso Unggul Gemilang Farm
memperlihatkan bahwa hasil tetas telur dapat dikatakan baik, yaitu fertilitas 85,7 persen
dengan koefisien variasi 1,73 persen, daya tetas 75,9 persen dengan koefisien variasi 4,61
persen dan rataan bobot tetas sebesar 32,53 gram dengan koefisien variasi 9,09 gram.
Kata Kunci : Ayam Sentul, fertilitas, daya tetas, bobot tetas.

Abstract

Fertility, hatchability and hatching weight is an indicator of success in hatchery the breeding
program. Warso Unggul Gemilang Farm is one of the companies engaged in the field of local
chicken breeding. Research on the fertility, hatchability, and DOC weight of Sentul chicken
has been implemented in Warso Unggul Gemilang Farm Bogor in July until August 2016.
The study aims to determine and establish the fertility, hatchability, and weight of Sentul
chicken hatching at Warso Unggul Gemilang Farm. The method used is descriptive. Data
were extracted using primary and secondary data as much as 30 hatching period. The eggs
were taken from Sentul Chicken breeds with a male and female ratio 1:10 that had been stored
for 3 days in cooling room. Parameters measured include fertility, hatchability, and weight.
The results of this research are quite good, id east 85.7 percent fertility with koevisien
variation 1,73 percent, 75.9 percent hatchability with koevisien variation 4,61 percent, and
32.53 grams of Day Old Chicken with koevisien variation 9,09 grams.

Keyword : Sentul Chicken, fertility, hatchability, DOC weight.


Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

PENDAHULUAN
Ayam lokal atau ayam kampung juga dikenal dengan sebutan ayam buras (bukan ras),
atau ayam sayur merupakan ayam asli Indonesia yang kehidupannya sudah lekat dengan
masyarakat. Penampilan ayam lokal sangat beragam, begitu pula sifat genetikanya.
Penyebarannya sangat luas dan dapat dijumpai di daerah pedesaan maupun daerah perkotaan.
Potensinya cukup baik untuk dikembangkan baik untuk meningkatkan gizi masyarakat
maupun pendapatan keluarga.
Perkembangan ayam kampung pada saat ini sangat pesat terlihat dari bermunculannya
beberapa lembaga atau peternak pembibit ayam lokal di Jawa Barat yang salah satunya
adalah Warso Unggul Gemilang Farm di Kabupaten Bogor. Peternakan ini mulai
memelihara Ayam Sentul sejak tahun 2012. Ayam Sentul ini secara terus menerus diseleksi
untuk mendapatkan ayam Sentul dengan kualitas yang baik. Penetasan telur yang dilakukan
oleh Warso Unggul Gemilang Farm sudah menggunakan mesin tetas. Mesin tetas yang
digunakan menggunakan mesin tetas yang berkapasitas besar hingga ratusan ribu butir.
Fertilitas diartikan sebagai persentase telur-telur yang memperlihatkan adanya
perkembangan embrio dari sejumlah telur ditetaskan tanpa memperhatikan telur tersebut
menetas atau tidak (Sinabutar, 2009). Daya tetas adalah persentase jumlah telur yang menetas
dari jumlah telur yang fertil. Daya tetas telur merupakan salah satu indikator didalam
menentukan keberhasilan suatu penetasan (Wibowo dan Jafendi, 1994). Bobot tetas
merupakan salah satu penentu keberhasilan usaha penetasan, karena bobot tetas yang tinggi
akan meningkatkan daya hidup anak ayam.Bobot tetas merupakan bobot anak ayam sesaat
setelah menetas (Septiwan,2007).
Berdasarkan penjelasan diatas, Penelitian tentang fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas
pada ayam Sentul Warso Unggul Gemilang Farm di Jawa Barat belum pernah dilakukan,
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Fertilitas, Daya Tetas,
Dan Bobot Tetas Pada ayam Sentul Warso Unggul Gemilang Farm Bogor”.

OBJEK DAN METODE


1. Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian adalah telur ayam Sentul yang ditetaskan di

Perusahaan Warso Unggul Gemilang Farm di Kabupaten Bogor, sebanyak 30 kali penetasan.

Warso Unggul Gemilang terletak di Jalan Cinagara, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini berada pada ketinggian 629 meter di atas
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 5000 mm pertahun, dan suhu rata-rata di lokasi

ini adalah 20oC dengan kelembaban 60 persen. Warso Unggul Gemilang menggunakan mesin

tetas Pas Reform buatan Belanda dengan kapasitas mesin setter 160.000 butir dan mesin

hatcher kapasitas 19.000 ekor.

2. Metode

Penelitian yang dilakukan menggunakan pola deskriptif. Data diperoleh dari

pengamatan secara langsung dilapangan dan datayang sudah ada di perusahaan pembibit.

Data ditabulasi, selanjutnyadianalisis secara statistik. Data yang diperoleh adalah fertilitas,

daya tetas telur dan bobot tetas ayam Sentul. Analisis yang dilakukan yaitu menghitung nilai

rata-rata, standar deviasi, koefisien variasi, danpendugaan parameter. Pengambilan sampel

melaluipurposive sampling yaitu diambil data penetasan yang terbaru dan berurutan ke waktu

sebelumnya.

3. Prosedur Penelitian

a. Survei awal ke lokasi peternakan untuk penjajagipenelitian yang dilakukan

b. Melakukan penelitian dengan cara mengikuti semua prosedur penetasan yang

dilakukan di perusahaan Warso Unggul Gemilang Farmselama kurang lebih enam

minggu.

c. Mengikuti prosedur penetasan

d. Mengumpulkan data fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas.

e. Analisis statistik.

4. Peubah yang Diamati dan Cara Perhitungannya

a. Bobot telur tetas (gram), dilakukan dengan cara menimbang telur tetas.

b. Fertilitas (%), dimulai dengan cara menghitung jumlah telur yang fertil atau dapat

berkembang dengan melakukan candling dibandingkan telur yang dieramkan.

c. Daya tetas (%), dilakukan dengan cara menghitung jumlah telur yang menetas dari

jumlah telur yang fertil.

d. Bobot tetas DOC (gram), dilakukan dengan cara menimbang DOC.


Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

5. Analisis Stiatistika Deskriptif


a. Rata-rata/Mean ( )
Rata-rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan
cara membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data.
b. Simpangan Baku
Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua
deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi
c. Koefisien Variasi
Koefisien variasi merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui
besarnya variasi dari hasil pengukuran variabel yang diamati.
d. Pendugaan Parameter
Pendugaan parameter merupakan ukuran yang digunakan melakukan estimasi
terhadap nilai dugaan/taksiran suatu parameter tertentu dengan menggunakan
rumus selang kepercayaan n<30.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Keadaan Umum
Warso Unggul Gemilang terletak di Jalan Cinagara, Desa Tangkil, Kecamatan
Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini berada pada ketinggian 629 meter di atas
permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 5000 mm pertahun, dan suhu rata-rata di lokasi
ini adalah 20oC dengan kelembaban 60 persen. Warso Unggul Gemilang berbatasan langsung
dengan Jalan Cinagara di Utara, lahan pertanian warga di Selatan, lahan pertanian dan rumah
warga di Barat dan Timur.
Ayam Sentul bibit yang dipelihara berasal dari unit penetasan milik Warso Unggul
Gemilang. Ayam dipelihara dari periode indukan, pertumbuhan sampai periode produksi.
Jumlah ayam Sentul bibit periode produksi yang dipelihara Warso Unggul Gemilang pada
hari Senin tanggal 18 Juli 2016 sebanyak 9.971 ekor, terdiri atas 786 ekor pejantan dan 9.185
ekor betina. Jenis kandang yang digunakan di Warso Unggul Gemilang adalah jenis kandang
open house dengan tipe atap gable berbahan asbes. Kandang terbuat dari kayu yang diberi
kawat jaring pada bagian sisinya yang berfungsi sebagai ventilasi. Lantai kandang terbuat dari
tembok agar mudah dibersihkan dan baik untuk mencegah perkembangan penyakit. Total
populasi setiap kandang produksi sebanyak 1.800 ekor dengan kepadatan kandang 7 ekor/m 2.
Ayam dipelihara dalam kandang baterai perukuran panjang 35 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 30
cm. Kandang baterai disusun menjadi empat baris yang terdiri atas dua baris bertingkat dua,
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

dan dua baris bertingkat tiga. Penggunaan kandang baterai bertujuan untuk mempermudah
penanganan, koleksi telur, dan pelaksanaan IB. Penyakit yang sering dialami ayam Sentul di
Warso Unggul Gemilang yaitu coriza, berak kapur, gumboro, dan prolapsus. Pengobatan
penyakit coriza dilakukan dengan memberikan Tyloflo-x denga cara oral. Pengobatan
penyakit berak kampur dilakukan dengan memberikan Amoxcillin dan Colistin dengan cara
oral. Pencegahan terhadap penyakit gumboro dilakukan dengan memberikan vaksin gumboro
life dengan aplikasi suntik intramuscular.
Koleksi telur di Warso Unggul Gemilang dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada
pukul 09.30 dan 14.30 WIB. Telur yang telah dikoleksi diseleksi oleh pegawai kandang dan
dikirim ke ruang hatchery untuk ditetaskan. Seleksi telur dilakukan dengan memperhatikan
bobot, bentuk, kondisi kerabang, dan warna. Telur yang tidak sesuai kriteria.

2. Bobot Telur, Fertilitas, Daya Tetas dan Bobot Tetas


Tabel 1. Rataan Bobot Telur, Fertilitas, Daya Tetas dan Bobot Tetas Ayam Sentul Warso
Unggul Gemilang Farm

Parameter Rata-rata Koefisien Variasi Pendugaan Parameter

Bobot Telur (gram) 51,06 6,45 50,338 ≤ µ ≤ 51,782


Fertilitas (%) 85,7 1,73 85,344 ≤ µ ≤ 86,456
Daya Tetas (%) 75,9 4,61 75,344 ≤ µ ≤ 76,456
Bobot Tetas (gram) 32,53 9,09 31,943 ≤ µ ≤ 33,117
Keterangan : Data hanya selama penelitian

Bobot Telur
Berdasarkan rataan bobot telur ayam Sentul Warso Unggul Gemilang adalah 51,06
gram dengan koefesien variasi 6,45%. Hasil penelitian lebih baik dari bobot telur ayam
kampung yang dilaporkan oleh Mansjoer dan martoyo (1977), yaitu berkisar 32,75-36,96
gram. Bobot telur tetas yang baik adalah yang termasuk bobot normal sesuai dengan jenis
unggasnya misalnya untuk ayam ras sekitar 55-65 gram dan ayam kampung 45-55 gram.
Bobot telur yang ditetaskan juga harus seragam. Telur tetas yang terlalu kecil atau terlalu
besar kurang menguntungkan untuk ditetaskan. Bobot telur tetas sangat tergantung dari
banyak faktor antara lain jenis unggas, pakan, lingkungan dan lain-lain (Suprijatna, dkk.,
2010).
Menurut Lestari, dkk. (1994) menyatakan bahwa bobot telur ternyata dapat digunakan
sebagai indikator bobot tetas, dimana telur lebih berat akan menghasilkan DOC yang lebih
berat. Selain itu menurut Wardiny (2002), berpendapat bahwa telur yang mempunyai berat
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

lebih besar akan menghasilkan bobot tetas yang yang lebih besar dibandingkan dengan telur
yang kecil, tetapi telur yang besar akan menetas lebih lambat. Akan tetapi tidak selamanya
bobot telur berkorelasi positif dengan bobot tetas, jika telur yang ditetaskan disimpan lebih
dari tujuh hari. Hal ini disebabkan adanya penguapan cairan dari dalam telur, sehingga bobot
telur menjadi turun.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam menetaskan telur dengan mesin tetas
adalah bobot telur, karena bobot telur tidak hanya berpengaruh terhadap daya tetas saja tetapi
juga sangat berpengaruh terhadap bobot tetas. Butcher, Gary dan Richard (2004) menyatakan
bahwa selain mempengaruhi daya tetas, bobot telur juga mempengaruhi bobot tetas, dimana
bobot telur tetas tinggi akan menghasilkan bobot tetas yang tinggi dan sebaliknya.

Fertilitas
Berdasarkan rataan fertilitas ayam Sentul Warso Unggul Gemilang adalah 85,7%
dengan koefesien variasi 1,73%. Berdasarkan data fertilitas ayam Sentul menunjukan bahwa
koefesien variasi di bawah 15%. Menurut Nasution (1992), populasi ternak yang masih
dianggap seragam memiliki koefisien variasi dibawah 15%, semakin beragam dari populasi
yang akan diseleksi maka penerapan seleksi semakin efektif, sebaliknya semakin seragam
dalam satu populasi apabila nilai koefisien variasi sangat kecil atau mendekati nol (0) maka
seleksi semakin tidak efektif. Fertilitas telur ayam Sentul Warso Unggul Gemilang terbilang
bagus, karena angka fertilitas sudah di atas 80%. Presentase fertiitas yang dilakukan pada
penelitian ini sudah tinggi dari persentase fertilitas ayam Pelung yag dilaporkan Mansjoer,
dkk. (1990) yaitu sebesar 76,60%.
Sex ratio ayam berpengaruh terhadap fertilitas telur. Pada penelitian ini, sex ratio
ayam Sentul 1:10. Perbandingan ini sesuai dengan pernyataan Kusmarahmat (1998) yakni
untuk mendapatkan fertilitas yang tinggi pada ayam kampung, maka perbandingan jantan dan
betina sebesar 1:10. Fertilitas pada penelitian ini lebih baik dibandingkan dengan hasil
penelitian Septiawan (2007), fertilitas telur ayam kampung yang ditetaskan secara alami yaitu
77,59%.
Tingginya fertilitas yang dihasilkan Warso Unggul Gemilang Farm dikarenakan
sistem perkawinan yang sudah menggunakan IB (Inseminasi Buatan). Selain menghasilkan
fertilitas yang tinggi, teknik IB ini memiliki keuntungan dibandingkan dengan melakukan
kawin alam. Menurut Sastrodiharjo (1996) keuntungan pemanfaatan teknik IB pada ayam
buras ini disamping untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pejantan, menanggulangi
rendahnya fertilitas akibat kawin alam, untuk mengetahui dengan jelas dan pasti asal usul
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

tetuanya (induk dan pejantan), meningkatkan jumlah produksi telur tetas, serta upaya
pengadaan anak ayam (DOC) dalam jumlah banyak, umur seragam dan waktu yang singkat.
Kegiatan IB di Warso Unggul Gemilang dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada senin
dan kamis. Proses IB dilakukan pada sore hari setelah ayam bertelur. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Rasyaf (1993) mengemukakan bahwa inseminasi yang dilakukan pada sore hari,
akan menghasilkan fertilitas yang tinggi, karena pada saat itu induk ayam sudah bertelur dan
suhu lingkungan tidak terlalu panas sehingga stres pada ayam berkurang.

Daya Tetas
Berdasarkan rataan daya tetas ayam Sentul Warso Unggul Gemilang adalah 75,9%
dengan koefesien variasi 4,61%. Rataan persentase daya tetas yang dihasilkan sudah cukup
baik, hal ini ditunjukan dengan besaran rataan lebih dari 75%. Hasil ini lebih baik
dibandingkan dengan hasil penelitian Iriyanti, dkk. (2007) daya tetas telur ayam kampung
yang ditetaskan secara alami yaitu 72,02%. Sistem penetasan yang digunakan dalam
penelitian ini memungkinkan daya tetas yang dihasilkan lebih tinggi akibat menggunakan
mesin tetas modern.
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tetas yaitu teknis pada waktu memilih telur
tetas atau seleksi telur tetas (bentuk telur, bobot telur, keadaan kerabang, ruang udara didalam
telur, dan lama penyimpanan) dan teknis operasional dari petugas yang menjalankan mesin
tetas (suhu, kelembapan, sirkulasi udaran dan pemutaran telur). Daya tetas telur Warso
Unggul Farm baik karena penyimpanan telur sebelum ditetaskan hanya tiga hari sehingga
telur masih sangat baik. Faktor lain yang dapat menyebabkan menurun nya daya tetas adalah
kebersihan telur tetas. Menurut Pattison (1993), telur yang kotor tidak layak untuk ditetaskan.
Srigandono (1997) menambahkan bahwa telur yang kotor banyak mengandung
mikroorganisme, sehingga akan mengurangi daya tetas. Kebersihan telur tetas di Warso
Unggul Farm terjaga karena kandang yang digunakan adalah kandang battere, sehingga
kontak telur dengan induk hanya sebentar karena telur langsung keluar dari kandang induk.

Bobot Tetas
Berdasarkan rataan bobot tetas ayam Sentul Warso Unggul Gemilang adalah 32,53
gram dengan koefesien variasi 9,09%. Hasil penelitian lebih tinggi dari bobot tetas ayam
Buras Bangka yang dilaporkan oleh BPTHMTS (1999 dan 2002), yaitu sebesar 25-30 gram
per ekor. Bobot tetas dipengaruhi oleh bobot telur, saat penelitian rata-rata bobot telur adalah
51,06 gram. Menurut Kurtini (1988), bobot tetas dipengaruhi oleh bobot telur. Telur dengan
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

bobot rata-rata atau sedang akan menetas lebih baik dari pada telur yang berbobot kecil atau
terlalu besar. Hal ini karena telur-telur yang lebih besar memerlukan waktu yang lebih lama
untuk menetas dibandingkan dengan telur-telur yang lebih kecil.
Penetasan telur di Warso Unggul Gemilang menggunakan mesin tetas otomatis
dengan suhu (35oC) dan kelembapan (52%). North dan Bell (1990) menyatakan bahwa telur
yang bobotnya kecil akan menghasilkan anak ayam yang kecil pula pada saat menetas
dibandingkan dengan telur yang bobotnya berat. Telur yang berat akan mengandung nutrisi
lebih banyak dibandingkan dengan telur yang kecil. Penguapan yang tinggi terjadi apabila
telur ditetaskan pada suhu yang tinggi dan sebaliknya apabila suhu mesin tetas rendah maka
penguapan yang terjadi rendah. Penguapan air dan gas yang terjadi menyebabkan bobot telur
tetas menyusut, dan penyusutan ini dapat memengaruhi bobot tetas yang dihasilkan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada Warso Unggul Gemilang Farm dapat ditarik
kesimpulan bahwa baik fertilitas, daya tetas dan bobot tetas anak ayam Sentul sudah baik,
terlihat dari angka fertilitas 85,7%, daya tetas 75,9% dan angka bobot tetas sebesar 32,53
gram.

SARAN
Guna dapat diperoleh anak-anak ayam Sentul pada peternakan Warso Unggul
Gemilang sengan kualitas lebih baik lagi, disarankan higienis lingkungan menjadi perhatian
utama.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampaikan kepada Warso Unggul Gemilang Farm Kabupaten
Bogor Jawa Barat yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini, terimakasih
kepada ALG mengenai Pengembangan Dinamika Sistem Agribisnis Klaster Peternakan Ayam
Pedaging Lokal Dari Hulu-Hilir di Jawa Barat yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Sjafril Darana,
SU. yang sudah memberikan izin untuk menjadi bagian dari penelitian ALG ini. Ucapan
terima kasih juga kepada Rektor Universitas Padjadjaran yang telah memberikan dana
penelitian ALG.
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

DAFTAR PUSTAKA
Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak. 1999. Budidaya Ayam Buras Bangka.
Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan, Balai Pembibitan Ternak dan
Hijauan. Jakarta.
Butcher, Gary D and RD. Miles. 2004. Egg Specific Gravity Designing a Monitoring
Program. University of Florida. Florida.

Iriyanti, N., Zuprizal, Tri-Yuwanta, dan S. Keman. 2007. Penggunaan vitamin E dalam pakan
terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas telur ayam kampung. J. Anim. Prod.
9(1): 36−39.

Kurtini, T. 1988. Pengaruh Bentuk dan Warna Kulit Telur Terhadap Daya Tetas dan Sex Ratio
Itik Tegal. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Unpad. Bandung.
Kusmarahmat, I. 1998. Pengaruh berbagaiperbandingan jantan dan betina dalamkawin alam
terhadap produksi, bobotfertilitas dan daya tetas telur pada ayamkampung. Karya
Ilmiah. FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lestari, E, Ismoyowati, dan Sukardi. 1994. Korelasi antara Bobot Telur dengan Bobot Tetas
dan Perbedaan Susut Bobot Pada Telur Entok (Cairrina moschata) dan Itik (Anas
plathyrhinchos) Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):163-169, Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Banyumas.

Mansjoer, S.S. dan H. Martoyo. 1977. Produktivitas ayam kampung dan ayam silangan F1
(kampung x RIR) pada pemeliharaan dalam kandang. Laporan penelitian. Fakultas
Peternakan IPB, Bogor.

_______, S.S. ansjoer, S.H.S. Sikar dan S. Darwati. 1990. Pencarian galur murni
ayamKampung, ayam Pelung dan ayam Bangkok, dalam usaha pelestarian sumber
genetik ayamdi Indonesia. Institut Pertanian Bogor.
Nasution, A.H. 1992. Panduan Berfikir dan Meneliti secara Ilmiah Bagi Remaja. Gramedia.
Jakarta.111.
North, M. O. dan D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Edition.
Van Nostrad Reinhold, New York.
Pattison, M. 1993. The Health of Poultry. Longman Scientific and Technical.
Rasyaf, M.1993. Beternak Ayam Kampung. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Sastrodihardjo, S, 1996. Inseminasi Buatan Pada Ayam Buras. Leaflet, Cetakan Kedua
Balitnak, Puslitbang Peternakan Bogor.
Septiwan, R. 2007. Respon Produktivitas dan Reproduktivitas Ayam Kampung dengan Umur
Induk yang Berbeda. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Sinabutar, M. 2009. Pengaruh Frekuensi Inseminasi Buatan Terhadap Daya Tetas Telur Itik
Lokal yang Di Inseminasi Buatan dengan Semen Entok. Fakultas Pertanian
Universitas Sumatra Utara. Medan.
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Suprijatna, E., U, Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Wardiny, T, M. 2002. Evaluasi Hubungan antara Indeks Bentuk Telur dengan Persentase
DOC yang Menetas pada Ayam Kampung galur Arab. Lembaga Penelitian.
Universitas Terbuka. Jakarta.
Wibowo, Y.T dan Jafendi. 1994. Penentuan Daya Tetas dengan Menggunakan Metode
Gravitasi Spesifik Pada Tingkat Berat Inisial Ayam Kampung yang Berbeda.
Buletin Peternakan.
Fertilitas, Daya Tetas, Dan Bobot Tetas Ayam Sentul ….................. Gema Husada Syamsudin

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Gema Husada Syamsudin

NPM : 200110120155

Judul Artikel : “Fertilitas, Daya Tetas, dan Bobot Tetas Ayam Sentul Warso Unggul

Gemilang Farm Bogor”

Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini

bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah
dipublikasikan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak

manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan

dalam pernyatan ini.

Jatinangor, 06 Oktober 2016

Mengetahui,
Pembimbing Utama, Penulis,

Materai

(Dr. Ir. Wiwin Tanwiriah MP) (Gema Husada Syamsudin)

Pembimbing Anggota,

(Endang Sujana, S.Pt, M.P)

Anda mungkin juga menyukai