Anda di halaman 1dari 72

Arahan Kerja 37.

ARAHAN KERJA
PENGURUS INTI KARISMA ITB

37.2

3
“Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang”

Ya Allah..

Luruskan Lisanku dalam Kebenaran


Indahkan Tuturku dengan Kesantunan
Jadikan yang Mendengar Terbimbingkan
Ya Allah..
Ilhamkan Kebajikan di tiap huruf yang terucap
Lahirkan Amal tuk setiap kata yang terbicara
Alirkan pahala tiada putusnya

\
ARAHAN KERJA

MUQODDIMAH

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan


yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash
Shaff 4)
Surah ash-Shaff mengandung makna mendalam yang seharusnya menjadi renungan bagi kita
semua. Ketika awal masuk di karisma, surah inilah yang diminta kepada kita semua untuk
menghafalnya. Bukan hanya mengahafal tapi juga memahami intisari di dalamnya. Maka
setidaknya di dalam surah ini ada beberapa konsep dasar untuk mewujudkan organisasi
dakwah yang kokoh.

Pertama, ayat 1-3 menjelaskan harus ada kesesuaian antara konsep (perkataan) dan
pelaksanaan (perbuatan). Kesesuaian antara konsep (perkataan) dan pelaksanaan artinya tidak
hanya lihai merumuskan ide yang tidak diiringi dengan amal nyata. Justru keduanya harus
berjalan dengan sinergi antara konsep dan pelaksanaan. Organisasi itu harus mempunyai
konsep cara bekerja. Bukan hanya sekedar mempunyai kemampuan bekerja tetapi juga
menguasai cara bekerja. Penguasaan cara bekerja akan memudahkan bagaimana mencapai
tujuan berkerja.

Kedua, dalam ayat keempat dijelaskan bahwa kita harus membentuk bangunan yang kokoh
dalam artian solidaritas organisasi yang memiliki ciri yaitu masing-masing komponen di
dalamnya bisa saling menguatkan satu dengan yang lain, bersinergi dalam bekerja serta
memiliki program yang jelas, termasuk pembagian pelaksanaan program (pembagian potensi
dan pemanfaatan kemampuan). Dalam hal ini, diperlukan adanya ketepatan di dalam
penempatan orang.

Ketiga, dalam ayat 5 - 9 dijelaskan tentang tantangan yang dihadapi oleh para nabi dan rasul.
Dari ayat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa perlunya untuk mengukur tantangan-
tantangan yang akan dihadapi dalam kerja-kerja organisasi. Jika kita mengetahui ukuran
tantangan itu, maka kita bisa membuat program yang bisa mengatasi tantangan tersebut.

KARISMA ITB iii


ARAHAN KERJA

Kegagalan dalam mengukur tantangan yang akan dihadapi, akan mengakibatkan


ketidakjelasan merumuskan tahap-tahap pelaksanaan amal sehingga bisa terjebak dalam suatu
amal yang bersifat asal-asalan. Tantangan yang perlu diukur adalah semua tantangan baik
dari dalam maupun luar organisasi. Pada ayat 9, dijelaskan bahwa visi kerosulan-lah yang
bisa digunakan untuk mengeliminir tantangan-tantangan tersebut.

Keempat, dijelaskan bahwa untuk membangun sebuah organisasi yang kokoh diperlukan
adanya sebuah konsep perjuangan organisasi. Dan sebuah konsep perjuangan itu hendaknya
sebuah konsep yang mengandung motivasi serta makna optimisme yang jauh dari konsep
perjuangan yang ‘menakutkan’ (tidak realistis dan membuat komponen di dalamnya ragu
dapat melaksanakannya atau tidak). Hal ini dapat dilihat pada ayat 10 -13 surat ini, yang
menjelaskan indahnya sebuah konsep berjuang besungguh-sungguh di jalan-Nya.
Kelima, dalam ayat 14 surat ini, dijelaskan bahwa keberhasilan suatu perjuangan dalam
organisasi juga ditentukan dengan ada tidaknya kader-kader militan di dalamnya. Militan ini
terkait dengan makna komitmen, konsistensi, keseimbangan (tawazunitas), ketaatan serta
kecintaan. Karena memang amal yang baik dari seorang kader organisasi tidak akan bisa
terwujud tanpa lima hal di atas. Dan dengan memiliki kader yang militan, amal-amal terbaik
akan dihasilkan dalam organisasi.

Role model, Teladan Meneladani


Kita diciptakan berbeda dari yang lainnya. Kita memiliki ukuran-ukuran yang tak sama, latar
belakang yang berbeda-beda, tentunya dengan segala kekurangan, kelebihan, dan potensi
masing-masingnya. Maka janganlah kita membandingkan-bandingkan orang lain dengan diri
kita sendiri atau dengan tokoh lain. Karena setiap kita tetaplah diri kita sendiri. Tak ada yang
berhak memaksa sesamanya untuk menjadi seperti apa yang dia inginkan.

Berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat. Tetapi
jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul
‘Aziz.
Berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninya
dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.

KARISMA ITB iv
ARAHAN KERJA

Berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat
dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam
empat belas hari.

Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama,
apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda.
Segala kecemerlangan generasi Salaf memang ada untuk kita teladani. Tetapi caranya bukan
menuntut orang lain berperilaku seperti halnya Abu Bakar, ‘Umar, “Utsman atau ‘Ali.
Sebagaimana Nabi tidak meminta Sa’d ibn Abi Waqqash melakukan peran Abu Bakar,
fahamilah dalam-dalam tiap pribadi. Selebihnya jadikanlah diri kita sebagai orang paling
berhak meneladani mereka. Tuntutlah diri untuk berperilaku sebagaimana para salafush
shalih dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti.

Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan
makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi dalam dekapan
ukhuwah. Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki
kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki
mempunyai sepatunya. Teladan yang tak bersyarat dan sunyi akan membawa damai. Dalam
damai pula keteladannya akan menjadi ikutan sepanjang masa.

Inovatif, Baru Membarui


Untuk bisa mempertahankan eksistensi dalam membina remaja tentunya tidak bisa dengan
melakukan hal yang itu-itu saja. Karena tantangan zaman juga terus berubah, maka karisma
juga harus terus berinovasi. Inovasi bukanlah hal yg mudah, butuh perjuangan, membawa
resiko besar, memulai inovasi layaknya seperti bayi yang akan belajar berjalan , ada kalanya
iya jatuh dan bangkit kembali. Inovasi membutuhkan kesabaran. Inovasi membutuhkan
proses belajar yang mungkin cukup lama, setahap demi setahap baru kemudian dihasilkan.
Peter Drucker, bapak modern management dunia, dalam bukunya The Practice of
Management menyatakan bahwa musuh inovasi adalah kepuasan dan pengisolasian diri.
Kalau anda merasa bahwa organisasi anda tanpa masalah, semuanya lancar, keuntungan tidak
pernah turun mengagetkan, survai kepuasan pekerja oke-oke saja, dan informasi-informasi
yang menggembirakan lainnya, maka tunggu tanggal mainnya gulung tikar.

KARISMA ITB v
ARAHAN KERJA

Maka sebagai seorang innovator kita harus temukan perubahan baru untuk mensyiarkan islam
kepada remaja kota bandung. Maka setelah proses inovasi yang harus kita lakukan adalah
continuous improvement. Bukan hanya baru tapi kita juga membarui. Apa-apa yang telah
baik dari periode sebelumnya kita pertahankan dan kita jadikan lebih baik lagi. Jangan pernah
merasa puas dengan apa yang telah dicapai, karena ketika kita merasa berpuas diri, kita tidak
akan berkembang. Jadilah inovator yang akan mengharumkan islam di kalangan remaja.
inovator yang menciptakan perubahan baru, dan membarui agar menjadi lebih baik.

Proaktif, Giat Menggiatkan


Salah satu kebiasaan orang sukses adalah proaktif. Bahkan Stephen Covey dalam bukunya
The 7 Habits of Highly Effective People, menempat proaktif sebagai kebiasaan pertama dari
tujuh kebiasaan orang-orang yang berhasil. Kata proaktif bukan hanya bermakna mengambil
inisiatif tetapi di dalamnya ada juga tanggungjawab, aktif bertindak, dan memegang prinsip.
Kata lain proaktif adalah menjemput bola, bukan berdiam diri. Sesuatu yang bisa kita
kerjakan, bila tidak melanggar prinsip yang ada segera kerjakan, jangan ditunda-tunda. Orang
yang proaktif akan segera enter (masuk) mengerjakan yang bisa dikerjakan, bukan terlalu
sering berkata entar (nanti).

Orang yang proaktif melakukan sesuatu bukan karena emosional alias reaktif, tetapi dengan
didasari oleh kesadaran, tanggungjawab dan prinsip-prinsip yang diyakininya. Istilah yang
sering saya gunakan “orangnya tenang, tetapi cekatan. Orangnya senang bekerja, tetapi tidak
sembrono.”

Melihat kondisi remaja sekarang yang jauh berbeda dengan zaman awal Karisma berdiri,
maka sekarang adalah saatnya kita yang lebih proaktif. Giat dalam menjemput bola, bukan
hanya giat tapi kita juga menggiatkan lingkungan sekitar kita. Karena jika kita hanya berdiam
diri saja dan terus menunggu maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Ketika saudara kita
hanya diam maka kita yang giat dan menggiatkan sekitar juga.

Kooperatif, Kokoh Mengokohkan


Membangun kerjasama merupakan proses dalam mengokohkan barisan dakwah kita di
Karisma. Sekarang bukan saatnya kita terkotak-kotak lagi, tapi bersama mencapai satu
tujuan. Kokohkan barisan-barisan kita, samakan arah gerak, dan rangkul sekitar kita agar

KARISMA ITB vi
ARAHAN KERJA

dakwah ini semakin luas syiarnya. Bahkan para nabi pun tidak sendiri dalam berdakwah,
selalu ada sosok sosok hebat yang membersamai langkah mereka dalam menempuh jalan
dakwah yang begitu panjang dan penuh dengan lika-liku serta hambatan.

Kooperatif bukan hanya dalam internal saja, tapi juga eksternal. Jika ada organisasi,
komunitas, ataupun lembaga yang bisa selaras dengan arah gerak kita, maka sudah
selayaknyalah kita gandeng. Kita kokohkan barisan kita dan saling mengokohkan satu dengan
yang lainnya. Seperti mutiara yang bersatu di kalung perhiasan, harus rela ditusuk jarum
agar benang menyatukan. Berjama'ah mungkin melukai, tapi ia memberi arti.

Bismillah
Selamat Berjuang di Karisma 37.2
Membawa Ambisi Menggapai Mimpi
Bagaikan Anak Panah, Kita Melesat, Cepat, dan Tepat
Membawa Kebanggaan Seorang Pejuang

KARISMA ITB vii


ARAHAN KERJA

Menjadi Da’i

Menjadi da’i adalah memperbaiki diri

Agar tak jadi pencibir, tapi penyabar

Agar tak jadi pencela, tapi penyapa

Menjadi da’i adalah memperbaiki diri

Agar tak jadi penggunjing, tapi pendamping

Agar tak menambah putus asa, tapi membawa cahaya

Menjadi da’i adalah memperbaiki diri

Agar prasangka tak mengalahkan akhlaq

Agar rasa benci tak mengalahkan sikap adil

Menjadi da’i adalah memperbaiki diri

Agar berkebenaran tanpa merasa paling benar

Agar berilmu tanpa merasa paling tahu

Menjadi da’i adalah memperbaiki diri

Agar lebih mudah dinasihati

Sebab telinga mudah dinasihati sebab telinga sendiri jauh lebih dekat

Daripada milik sesama yang bercakap

KARISMA ITB viii


ARAHAN KERJA

DAFTAR ISI

MUQODDIMAH ..................................................................... Error! Bookmark not defined.


The Essentials ........................................................................................................................... ix
ALUR PEMBAHASAN .......................................................... Error! Bookmark not defined.
VISI PERIODE 37 ................................................................... Error! Bookmark not defined.
GAMBARAN UMUM KARISMA PERIODE 37 .................. Error! Bookmark not defined.
STRUKTUR DAN PEMBAGIAN KERJA............................. Error! Bookmark not defined.
STRUKTUR ORGANISASI KARISMA ITB ........................................................................ 10
ARAHAN KERJA ................................................................................................................... 13
 Sekretaris Umum ...................................................................................................... 14
 Bendahara Umum ..................................................................................................... 15
 Departemen Keorganisasian ..................................................................................... 16
 Departemen Syiar ..................................................................................................... 21
 Departemen Pembinaan Remaja .............................. Error! Bookmark not defined.
 Departemen Kaderisasi ............................................................................................ 37
MEKANISME KONTROL ..................................................................................................... 42
FORUM KOORDINASI ......................................................................................................... 46
A. Departemen ................................................................................................................... 46
B. Pengurus Inti ................................................................................................................. 47
C. Admin ........................................................................................................................... 48
LAMPIRAN ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

KARISMA ITB ix
ARAHAN KERJA

The Essentials

 Berusahalah untuk Ikhlas Meski Sulit


Beraktivitas dalam kegiatan dakwah sudah pasti akan menguras banyak energi, waktu,
pikiran hingga harta. Tanpa adanya ketulusan untuk berkarya, kecintaan dalam
menjalankannya, maka semua hal tadi akan dianggap sebagai beban. Pada akhirnya,
kebaikan di dunia tidak didapat karena hanya merasa lelah, kebaikan di akhirat pun tidak
didapat karena tidak mengerjakannya dengan ketulusan. Catatan penting lainnya: Jangan
jadikan kedok dakwah untuk memperoleh kesenangan dunia yang sedikit.

 Mengikat Hati Sebelum Memberi Beban


Hal ini merupakan salah satu tahap paling penting. Internalisasi, rihlah, membuat
nyaman terlebih dahulu anggotanya sebelum memberikan beban dakwah. Beri kesan
terbaik! Kesan pertama buatlah yang menggoda, selanjutnya terserah mereka. Kesan itu
dapat diperoleh dari hal-hal sederhana, tak perlu berpikir bahwa Ia perlu didapat
melalui acara yang wah. Cari cara yang kreatif!

 Memberi Beban Secara Bertahap


Terhadap anggota terutama yang baru mengenal ranah kerja masing-masing jangan
langsung diberikan beban yang berat dalam mengerjakan sesuatu. Beri kepercayaan
secara bertahap, lakukan apresiasi, kemudian beri kepercayaan lebih.

 Bertemulah di Dunia Nyata


Ingat ini, meski banyak pekerjaan dapat selesai melalui media sosial, namun tidak ada
yang bisa menggantikan pertemuan secara langsung. Ada banyak hal yang tidak didapat
dari media sosial dan hanya didapat dari pertemuan langsung. Bagaimanapun
kondisinya, selagi dapat bertemu langsung, bertemulah secara langsung.

 Jangan Biarkan Seorang Pun Merasa Sendiri


Salah satu luka dalam dakwah yang besar dampaknya adalah perasaan sendiri. Maka
memiliki sahabat-sahabat yang selalu mengingatkan, menanyakan kabar, berusaha
berinisiatif untuk memberi bantuan akan sangat berharga bagi setiap orang terlebih

KARISMA ITB x
ARAHAN KERJA

ketika seseorang berada pada tingkat stress yang tinggi. Jangan hubungi seseorang
hanya ketika atau hanya saat memiliki kepentingan. Bangun keakraban.

 Para Pemimpin itu Membangun Optimisme, Bukan Pesimisme


Seburuk apapun kedaan cobalah untuk berpikir positif. Buatlah anggota bersemangat
dengan cara memunculkan harapan baru, impian baru. Beritakan kabar-kabar baik.
Bangun suasana positif dimanapun termasuk di grup. Konfirmasi keikutsertaan dalam
kegiatan kabarkanlah, jika berhalangan minta aggota untuk PM saja agar anggota lain
tidak terpengaruh.

 KARISMA Adalah Tempat Belajar


KARISMA adalah sebuah organisasi semiprofessional, menjadikan kesempurnaan
sebagai tujuan adalah kesalahan. Lebih utama membangun mental untuk senantiasa
memperbaiki dan bergerak semaksimal mungkin meski hasil tidak sempurna.

 Jadikan Setiap Kegiatan di KARISMA adalah Milik Bersama


Memperbaiki yang satu ini nampaknya jadi hal yang sulit dari periode ke periode. Saya
amat berharap di 37 hal ini bisa dibangun. Setiap kali satu Divisi mengadakan sebuah
kegiatan, undanglah seluruh pembina untuk ikut serta memeriahkan atau berperan (jika
dibutuhkan). Terutama kegiatan-kegiatan besar atau yang dapat diikuti oleh seluruh
pembina.

 Jangan Lupakan Regenerasi


KARISMA 37 baru saja akan dimulai, tapi kita harus berfikir untuk masa depan.
Wariskan sesuatu untuk periode setelah 37 sebagai investasi dan jariyah. Baik mewarisi
SDM, sistem, materi dan sebagainya.

KARISMA ITB xi
ARAHAN KERJA

ALUR PEMBAHASAN

Visi Visi Periode


Misi AD ART Menengah 37

Internalisasi Arahan Kerja Struktur Target


Organisasi

Musyawarah Fiksasi Eksekusi Evaluasi


Kerja

Referensi literatur:
1. AD ART
2. GBPK 37

Keterangan:
1. Misi KARISMA, AD ART, visi menengah, visi periode terdapat dalam dokumen GBPK
37
2. Target periode 37 terdapat dalam BSC di dokumen GBPK 37.
3. Struktur organisasi disusun berdasarkan kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai visi
periode dan target yang ditentukan
A. Arahan kerja disusun berdasarkan AD ART dan GBPK 37
B. Landasan struktur organisasi 37 : Berisi latar belakang mengapa struktur organisasi
dibentuk berdasarkan GBPK 37 dan analisis kebutuhan periode 37
C. Arahan kerja umum tiap bidang
D. Rekomendasi Program Kerja
4. Internalisasi Program Kerja dengan tahapan sebagai berikut:
a) Rapat internal pengurus inti yang bersosialisasi arahan kerja dan tata cara membuat
Program Kerja

KARISMA ITB xii


ARAHAN KERJA

b) Penguin membuat rancangan Program Kerja, lini masa kegiatan dan anggaran untuk
satu semester
c) Rancangan yang telah dibuat dibahas kembali oleh Divisi yang berperan bersama
ketua umum dan LP2K
d) Pengurus inti beserta staff melakukan revisi rancangan program berdasarkan hasil
bahasan bersama ketua umum dan LP2K
5. Musyawarah kerja
Musyawarah ini dihadiri oleh seluruh pembina dengan gambaran kegiatan: Pengurus inti
melakukan presentasi rancangan program kerja, lini masa kegiatan dan parameter
keberhasilan Program Kerja kemudian pembina yang hadir memberikan masukan.
6. Fiksasi
Seluruh pembina mengesahkan Program Kerja dan lini masa selama satu semester.
7. Eksekusi
Pelaksanaan Program Kerja dilakukan selama periode yang telah ditentukan .
8. Evaluasi
Bentuk mekanisme kontrol yang dilakukan untuk mengukur kinerja sebuah Program Kerja
dan membandingkan besar capaiannya sesuai dengan KPI

KARISMA ITB xiii


ARAHAN KERJA

VISI PERIODE 37

Visi periode merupakan visi tahunan KARISMA yang disusun untuk menjadi fokus
utama yang akan dicapai oleh KARISMA pada periode tersebut. Visi periode 37 merupakan
lanjutan serta perbaikan dari periode sebelumnya. Adapun visi periode 37 yaitu:
“ KARISMA sebagai role model organisasi dakwah remaja
yang inovatif, proaktif, dan kooperatif ”

 Penjelasan Diksi

Visi periode tersebut disusun dengan deskripsi sebagai berikut:


1. KARISMA sebagai role model
KARISMA menjadi contoh atau panutan dalam konteks baik pembina, adik binaan,
maupun sistem organisasi.

2. Organisasi dakwah remaja


Organisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kesatuan
(susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya)
dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu.
Dakwah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah seruan untuk
memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. Di sini menitikberatkan
pada bilhal dakwah, yaitu dengan contoh perbuatan yang nyata.

Jadi, organisasi dakwah remaja merupakan sekumpulan orang yang mempunyai


tujuan bersama untuk menyeru pada hal kebaikan dalam ruang lingkup remaja.
Organisasi dakwah remaja dalam hal ini dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:
KARISMA sebagai organisasi dan organisasi remaja yang dirangkul oleh KARISMA.

3. Yang inovatif, proaktif, dan kooperatif


Berdasarkan KBBI, kata “inovatif”, “proaktif”, dan “kooperatif” memiliki arti
sebagai berikut:

KARISMA ITB 1
ARAHAN KERJA

- Inovatif: (1) bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru atau (2) bersifat
pembaruan (kreasi baru)
- Proaktif: lebih aktif, mengawali
- Kooperatif: mempunyai arti yang sama dengan kolaborasi yang berarti [perbuatan]
kerja sama (dengan musuh dan sebagainya)

 Penjelasan Arah

Visi periode ini akan menekankan kepada konstruksi internal KARISMA


untuk menjadi organisasi teladan, pembina teladan, dan adik teladan. Walaupun
internal KARISMA menjadi fokus utama, bukan berarti eksternal diabaikan. Untuk
menjadi role model, diharapkan KARISMA dapat bersikap inovatif, proaktif, dan
kooperatif. Karakter tersebut ingin ditonjolkan pada periode ini.
Inovatif pada periode ini berkaitan dengan cara merancang sistem agar bisa
merangkul remaja "kota" yang belum terangkul oleh KARISMA. Untuk menjadi
teladan, KARISMA harus proaktif dalam hal kebaikan. Kemudian, KARISMA perlu
bersikap kooperatif dalam hal kerja sama dengan eksternal dan internal KARISMA.
Selama ini KARISMA masih terkesan eksklusif (dari luar) dan internal kurang
bersinergi. Di luar KARISMA ada banyak potensi kerja sama agar dakwah
KARISMA bisa lebih luas dan internal KARISMA perlu disinergisasikan untuk
menguatkan pondasi dakwah KARISMA.

KARISMA ITB 2
ARAHAN KERJA

GAMBARAN UMUM KARISMA PERIODE 37

1. Visi periode menjadi tanggung jawab semua divisi , bukan hanya di beratkan pada
satu divisi saja. Semua komponen di karisma haruslah bisa menjadi role model serta
memiliki sifat inovatif, proaktif, dan kooperatif.
2. Lingkar Ukhuwah menjadi penekanan pada periode ini, karna sebagai Pembina kita
juga harus dibina. Maka melalui LU akan menjadi sarana bagi Pembina karisma untuk
saling sharing ilmu dan menjadi tempat melepaskan segala keluh kesah.
3. Pembinaan Fungsional yang lebih bersifat upgrading dan memperbanyak learning by
doing. Pembinaan akan bersifat bulanan dan dipusatkan pada satu hari agar tidak
memakan banyak waktu sehingga Pembina memiliki waktu yang lebih banyak di
divisinya masing-masing.
4. Membudayakan mabit bulanan Karisma. Kegiatan mabit ini berfungsi untuk meng-
upgrade kembali semangat Pembina dalam beraktifitas di Karisma.
5. Adanya buku kontroling untuk masing-masing tingkat bina di Karisma. Buku ini lebih
bersifat capaian-capaian agar mempermudah dan memperjelas penilaian dan
parameter untuk naik bina.
6. Kegiatan kajian lebih dipusatkan dalam ifthor Karisma setiap kamis sore. Diharapkan
melalui kajian ifthor ini dapat menambah wawasan keilmuan dan menjadi sarana
merekatkan ukhuwah di Karisma.
7. Perubahan departemen 2 dari departemen penjaringan menjadi departemen syiar.
Diharapkan agar syiar karisma lebih hidup dan dapat menjangkau seluruh remaja kota
bandung agar lebih tertarik dan mendalami tentang islam.
8. Tahsin rutin sebagai wadah pembelajaran al-quran bagi Pembina Karisma.
9. Pembudayaan positif yang akan dilakukan di sekretariat KARISMA. Harapannya
dengan adanya pembudayaan ini dapat memberikan perubahan yang positif di
KARISMA.
10. Event Periode merupakan kegiatan terbesar KARISMA 37. Event ini akan
membutuhkan kontribusi dari semua ranah yang ada di KARISMA. Event periode ini
bukan hanya milik satu divisi atau kepanitiaan saja tetapi event ini menjadi milik kita
semua, milik KARISMA 37.

KARISMA ITB 3
ARAHAN KERJA

Flow Kegiatan
Pada periode 37 akan ada 2 kegiatan besar yang membutuhkan partisipasi semua Pembina
Karisma. Harapannya dengan kegiatan-kegiatan ini dapat memperluas branding karisma
dan merangkul remaja secara lebih luas.
1. Event Periode
Event Periode akan menjadi kegiatan paling besar di Karisma 37. Kegiatan ini akan
dilaksanakan di semester kedua. Dalam tahapannya aka nada serangkaian event-event
kecil yang di selenggarakan oleh Divisi Riset dan Event dimana nantinya event-event
kecil itu akan bermuara di Event Periode Karisma 37. Diharapkan dengan terpusatnya
satu event besar ini persiapan yang dilakukan akan jauh lebih baik dan lebih matang.
Tujuan dari kegiatan ini untuk menarik minat remaja untuk bergabung di Karisma dan
menjadi sarana dakwah ke remaja secara lebih luas.
2. Karisma Camp
Kegiatan bermalam antara Pembina dan adik dengan konsepan seperti kampung
ramadhan yang telah diadakan di periode-periode sebelumnya namun dikemas dengan
tema yang berbeda. Kegiatan ini dapat dilaksanakan ketika liburan semester SMP dan
SMA agar mendapatkan momentum yang tepat. Semoga kegiatan ini dapat
memberikan kesan positif kepada adik-adik dan Pembina tentunya.

KARISMA ITB 4
ARAHAN KERJA

STRUKTUR DAN PEMBAGIAN KERJA

A. Majelis Permusyawaratan Pembina (MPP)


Majelis Permusyawaratan Pembina merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
Organisasi KARISMA.
Tugas dan Peran:
1. Majelis Permusyawaratan Pembina memilih dan menetapkan Ketua Umum dan
Ketua Lembaga Pengkajian dan Penelitian KARISMA.
2. Majelis Permusyawaratan Pembina memilih dan menetapkan Pimpinan Majelis
Permusyawaratan Pembina.
3. Majelis Permusyawaratan Pembina menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Garis Besar Program KARISMA dan Konsep Pembinaan KARISMA.

B. Ketua Umum
Merupakan pemimpin eksekutif tertinggi dalam struktur KARISMA ITB yang
bertanggung jawab kepada Majelis Permusyawaratan Pembina.
Tugas dan Peran:
1. Mengkoordinasikan seluruh bidang kerja KARISMA ITB yang meliputi Bidang
Pembinaan Pembina, Pembinaan Remaja dan Bidang Sistem Pendukung untuk
mencapai tujuan KARISMA.
2. Mengayomi elemen-elemen yang berada di bawah koordinasi ketua umum.
3. Mengelola dan menjadi penanggung jawab seluruh aktivitas Pengurus Inti.
4. Memberikan arahan kerja kepada pengurus inti KARISMA periode 37.
5. Memberikan arahan kepada ketua umum periode berikutnya.

C. Lembaga Pimpinan Majelis Permusyawaratan Pembina (LPMPP)


Anggota Lembaga Pimpinan Majelis Permusyawaratan Pembina terdiri atas 5 orang
Pimpinan Majelis Permusyawaratan Pembina yang mendapatkan suara terbanyak pada
Sidang Umum KARISMA.
Tugas dan Peran:
1. Lembaga Pimpinan Majelis Permusyawaratan Pembina memfasilitasi penyaluran
keinginan, ide dan gagasan dari Pembina untuk dijadikan sebagai masukan atas

KARISMA ITB 5
ARAHAN KERJA

kebijakan Program Kerja Pengurus Inti dan Lembaga Pengkajian dan Penelitian
KARISMA.
2. Melakukan usaha-usaha untuk menjaga dan meningkatkan kinerja serta kondisi
ruhiyah pembina.
3. Mempersiapkan rancangan materi sidang-sidang majelis dan memimpin jalannya
sidang-sidang majelis.
4. Bersama Ketua Umum membentuk peraturan KARISMA.
5. Lembaga Pimpinan Majelis Permusyawaratan Pembina membuat arahan kerja untuk
Lembaga Pimpinan Majelis Permusyawaratan Pembina periode berikutnya.

D. Lembaga Pengkajian dan Penelitian KARISMA (LP2K)


Merupakan lembaga independen di luar kepengurusan KARISMA yang bertugas untuk
melakukan Pengkajian dan Penelitian baik internal maupun eksternal KARISMA dan
bertanggung jawab secara langsung terhadap MPP .
Tugas dan Peran:
1. Lembaga Pengkajian dan Penelitian KARISMA secara terus menerus melakukan
pengkajian dan penelitian berbasiskan data terhadap kondisi internal dan eksternal
KARISMA untuk menyiapkan arahan dan program KARISMA ke depan.
2. Lembaga Pengkajian dan Penelitian KARISMA memberikan pertimbangan kepada
Pengurus Inti mengenai hasil pengkaijan dan penelitiannya.
3. Lembaga Pengkajian dan Penelitian KARISMA membuat arahan kerja untuk
Lembaga Pengkajian dan Penelitian KARISMA periode berikutnya.

E. Bagian Kaderisasi
Merupakan bidang kerja di KARISMA yang memfasilitasi semua kegiatan yang
berhubungan dengan pembinaan Pembina untuk mencetak Pembina-pembina KARISMA
sesuai dengan profil Pembina yang telah ditetapkan.
Tugas dan Peran:
1. Pembina sadar dan siap dalam menjalankan peran dan tugasnya di KARISMA
berdasarkan asas Islam.
2. Tiga aspek utama tarbiyah yang dimiliki pembina terbentuk dengan kuat sebelum
menjalankan fungsi pembinaan (da’wah), yaitu iman, ilmu, dan amal.

KARISMA ITB 6
ARAHAN KERJA

3. Pembina siap dan memiliki komitmen dalam da’wah remaja.


4. Pembina memahami ilmu keorganisasian sehingga siap menjalankan amanahnya.
5. Ukhuwah Islamiyah terbangun di KARISMA.
6. Pembina memiliki sense of belonging terhadap KARISMA.
7. Pembina memiliki kemampua-kemampuan untuk medukung kegiatan pembinaan di
KARISMA yang meliputi mentor, trainer, dan desainer.

F. Bagian Pembinaan Remaja


Merupakan bidang kerja di KARISMA yang memfasilitasi semua kegiatan yang
berhubungan dengan pembinaan remaja.
Tugas dan Peran:
1. Membentuk remaja yang berkeinginan kuat untuk senantiasa belajar, mengamalkan
dan mengajarkan nilai-nilai Islam.
2. Memantapkan identitas remaja sebagai seorang muslim.
3. Membentuk sekelompok remaja yang mencerminkan keunggulan pemuda muslim
pembawa peradaban islam.

G. Bagian Syiar
Merupakan bagian yang dibuat dengan tujuan untuk dapat mensyiarkan islam keseluruh
remaja kota Bandung dan sekitarnya sebanyak-banyaknya agar tertarik tertarik untuk
mempelajari Islam lebih jauh atau berkegiatan di KARISMA ITB.
Tugas dan Peran:
1. Melakukan fungsi syiar yang bersifat luas dan masif ke seluruh remaja.
2. Mengadakan kegiatan-kegiatan menarik yang dapat melibatkan banyak remaja.
3. Memerankan peran dakwah yang secara bertahap menarik hati remaja untuk dapat
mempelajari Islam lebih jauh dan atau beraktivitas di KARISMA sebagai adik rutin.

H. Bagian Keorganisasian
Bagian keorganisasian adalah bagian yang dibuat untuk mendukung seluruh kegiatan yang
ada di KARISMA. Dalam hal ini, sistem pendukung dibagi ke dalam empat hal yaitu
kesekretariatan, keuangan, logistik, networking dan audit.
Tugas dan Peran:

KARISMA ITB 7
ARAHAN KERJA

1. Mengatur segala sesuatu yang menyangkut database, surat masuk keluar, LPJ dan
arsip kesekretariatan yang diperlukan.
2. Mengatur segala sesuatu yang menyangkut anggaran, realisasi anggaran, pendanaan,
jurnal pemasukan dan pengeluaran, serta bukti transaksi KARISMA ITB yang
terintegrasi dengan bendahara umum sebagai pusat koordinasinya.
3. Mengatur segala sesuatu yang menyangkut sekre, peralatan dan perlengkapan
KARISMA.
4. Mengatur segala sesuatu yang menyangkut hubungan KARISMA dengan
stakeholder KARISMA.
5. Mengatur segala sesuatu yang menyangkut SOP dan kontrol kesesuaian kinerja
pengurus dengan SOP demi penjaminan mutu produk KARISMA.

I. Ketua Departemen
Tugas dan Peran Umum:
1. Mengkoordinasikan dan mengayomi elemen yang ada dibawahnya agar dapat
bersinergi untuk mencapai tujuan KARISMA.
2. Bersikap inisiatif, proaktif, dan apresiatif ketika mengontrol elemen dibawahnya.
3. Berkontribusi nyata untuk membantu elemen dibawahnya.
4. Mengetahui dan memahami isi dari AD ART KARISMA, GBPK KARISMA yang
menjadi dasar pelaksanaan periode 37.
5. Menjaga nilai program elemen dibawahnya agar sesuai dengan AD ART
KARISMA, GBPK periode 37.
6. Mampu bekerjasama dengan ketua umum, dan Departemen lainnya.
7. Memiliki wawasan seputar bagian Departemen yang berada dibawah koordinasinya.

J. Ketua Divisi
Tugas dan Peran Umum:
1. Mampu mengkoordinasikan dan mengayomi ketua tim dan staff yang berada
dibawah koordinasinya.
2. Mengetahui dan memahami isi dari AD ART KARISMA, GBPK KARISMA yang
menjadi dasar pelaksanaan periode 37.
3. Dapat melakukan kontrol terhadap keberjalanan kinerja tim.

KARISMA ITB 8
ARAHAN KERJA

4. Dapat memotivasi ketua tim dan staff untuk menjaga kinerjanya.


5. Dalam pelaksanaan Program Kerja berorientasi pada hasil akhir.
6. Mampu melakukan komunikasi lintas Divisi.
7. Memiliki wawasan yang luas terutama berhubungan dengan bidang dari Divisi yang
dipegangnya.

K. Ketua Tim
Tugas dan Peran Umum:
1. Memiliki keahlian teknis dalam mengeksekusi suatu program kerja sepertimembuat
konsep, desain proyek, hingga menjadi arahan berupa teknis lapangan.
2. Memiliki konsistensi dalam melaksanakan suatu Program Kerja.
3. Dapat melakukan kontrol terhadap staff yang berada dibawah koordinasinya.
4. Dalam melaksanakan Program Kerja berorientasi pada proses.
5. Mampu bekerja dibawah tekanan.

L. Admin Divisi
Tugas dan Peran Umum:
1. Berkoordinasi dengan kadiv dan katim Divisinya dalam menjalankan Program
Kerja.
2. Mengayomi staff akhwat untuk membantu kadiv dalam mengayomi staffnya.
3. Mengoordinir administrasi Divisi seperti RAB dan LPJ.
4. Memastikan adanya rekam jejak dari tiap agenda yang telah dilakukan.

M. Badan Semi Otonom (BSO)


Merupakan sebuah badan dengan kelengkapan khusus yang dibuat dengan tujuan khusus.
Anggota BSO bersifat umum berarti pembina siapapun dapat ikut serta dalam BSO. BSO
dipimpin oleh seorang pembina yang diberi kepercayaan untuk mengatur keberjalanan
BSO.
Tugas dan Peran Umum Kepala BSO:
1. Membentuk tim yang sesuai dengan kebutuhan BSO untuk mencapai tujuan
dibentuknya BSO.

KARISMA ITB 9
ARAHAN KERJA

2. Berkoordinasi dengan kadep dan kadiv terkait dalam manajemen anggota BSO dan
dalam pelaksanaan berbagai kegiatannya.
3. Memotivasi staff yang berada dibawah koordinasinya.
4. Memiliki wawasan seputar BSO yang berada dibawah koordinasinya.
5. Dapat melakukan kontrol terhadap keberjalanan kinerja tim BSO

Pengurus Inti KARISMA 37.2


 Ketua Umum : Aldo Farid
 Sekretaris Umum : Yulianti Fawwaz
Zulfa Iflahatunnadiya Fath
 Bendahara Umum : Nuril Fikhi Kamila Mufiid
Departemen Keorganisasian
 Ketua Departemen : Gumelar Saeprabowo Ahqaf
 Kadiv Heksa : Miftahul Firdaus Mufiid
 Admin Heksa : Rian Fiqraini Fath
 Kadiv Coet : Rendra Rusdiansyah Fath
 Admin Coet : Shofiyah Asmanadyah Fath
 Kadiv BRTKI : Muhammad Taufik Firzana Fath
 Admin BRTKI : Jesika Aleida Fath
Departemen Syiar
 Ketua Departemen : Muhammad Suharto Rijalul Faiq Yasna Fawwaz
 Kadiv BSM : Nuryanti Siti Rosidah Fawwaz
 Admin BSM : Fini Alfionita Umar Fath
 Katim Syiar BSM : Fitri Nurafifah Fawwaz
 Katim Marketing BSM : Hana Mumtazia Nurhaq Mufiid
 Kadiv Mentari : Yoga Mochamad Yusup Fawwaz
 Admin Mentari : Virna Nur’afianty Dewi Fath
 Katim Adik Mentari : Abdul Hanif Zhafir
 Katim MSDM Mentari : Silvi Septiani Sulaiman Mufiid
 Kadiv KTC : Intan Puspitayana Fawwaz
 Admin KTC : Nisa Nafiisa Nurfitri Mufiid

KARISMA ITB 10
ARAHAN KERJA

 Katim Training KTC : Dio Saputra Fath


 Katim Produk KTC : Rifka Aisyah Rokhmah Fath
 Kadiv Riset dan Event : Zabila Fahmi Zuhara Mufiid
 Admin Riset dan Event : Wirda Khoerunnisa Fath
 Katim Riset : Olvia Nursaadah Fawwaz
 Katim Event : Laila Robiaha Zhafir
Departemen Pembinaan Remaja
 Ketua Departemen : Nur Tsurayya Fawwaz
 Kadiv KLC : Husni Radiyan Fawwaz
 Admin KLC : Siti Maidah Fath
Lili Yuliyati Fath
 Katim Reguler KLC : Fathullah Ghifar Rabbani Mufiid
 Katim Privat KLC : Uji Pratiwi Fath
 Katim PSD KLC : Radifan Hilfi Assyuhada Fath
 Kadiv Kreatif : Azka Zakiyyatuddin Fath
 Admin Kreatif : Annisa Yusni Rahmawati Putri Fawwaz
 Katim Media Kreatif : Alvin Trianto Atmojo Zhafir
 Katim Sains Kreatif : M. Dhiya Ul Haq Mufiid
 Katim Seni Kreatif : Fildah Ananda Amalia Fawwaz
 Kadiv MCD : Muchamad Luthfi Ali Mufiid
 Admin MCD : Annisa Oktaviani Sundara Mufiid
 Katim Mamet MCD : Lutvia Fahira Zhafir
 Katim Pembinaan MCD : Mohamad Irfan Fath
Departemen Kaderisasi
 Ketua Departemen : Angga Yulio Ahqaf
 Kadiv PCP : Aip Piansah Mufiid
 Admin PCP : Hana Hanifah Mufiid
 Kadiv IQD : Nada Nur Rofa Fawwaz
 Admin IQD : Hilda Apriliyani Fath
 Katim Mamet IQD : Rizki Basuki Fath
 Katim MSDM IQD : Utami Ayu Pradipta Fath

KARISMA ITB 11
ARAHAN KERJA

STRUKTUR ORGANISASI KARISMA ITB

KARISMA ITB 12
ARAHAN KERJA

ARAHAN KERJA

Arahan kerja merupakan instruksi khusus yang diberikan oleh ketua umum kepada
jajaran kepengurusan inti KARISMA, yang tidak tercantum di dalam GBPK. Sebagai
penyempurna dan pengawal arah gerak. Jika ada sesuatu yang belum dipahami mengenai
arahan ini, maka silahkan untuk dapat langsung menghubungi Ketua Umum selaku penyusun
arahan kerja ini.
Adapun mengenai GBPK jika ada hal yang masih membingungkan dan ingin
menanyakan sesuatu dapat langsung menghubungi tim dari BPSU :
Anggota BPSU 37
Aldo (GF Farid 34.1) - Ketua
Dzakiya Zhihrotulwida (GF Farid 34.1) - Sekretaris
Setio Budi (GF Farid 34.1) - Tim Mitra dan Keuangan
Rekhsa Angkasawan (GF Mufiid 35.2) - Tim Mitra dan Keuangan
Annisa Nabila (GF Ahqaf 34.2) - Tim Mitra dan Keuangan
Anissa Fattonah (GF Farid 34.1) - Tim Organisasi Pelajar dan Media Syiar
Arjun Sumarlan (GF Ahqaf 34.2) - Tim Organisasi Pelajar dan Media Syiar
M. S. Rijalul Faiq Y. (GF Fawwaz 35.2) - Tim Organisasi Pelajar dan Media Syiar
Lutfiati Asyifa (GF Ahqaf 34.2) - Tim Pembinaan Remaja
Husni Radiyan (GF Fawwaz 35.1) - Tim Pembinaan Remaja
Nisa Nafiisa N. (GF Mufiid 35.2) - Tim Pembinaan Remaja
Galuh Sukmarani (GF Ahqaf 34.2) - Tim Pembinaan Pembina dan Kesekretariatan
Yulianti (GF Fawwaz 35.1) - Tim Pembinaan Pembina dan Kesekretariatan
Dhiya Ul Haq (GF Mufiid 35.2) - Tim Pembinaan Pembina dan Kesekretariatan

KARISMA ITB 13
ARAHAN KERJA

PROGRAM KERJA
Deskripsi:
Program kerja adalah suatu rencana kegiatan dari KARISMA yang dibuat dengan
terarah,terpadu dan sistematis dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Program Kerja
menjadi pegangan bagi KARISMA dalam menjalankan rutinitas roda organisasi. Program
kerja juga digunakan sebagai sarana dan langkah-langkah untuk mewujudkan tujuan
KARISMA dan visi periode 37.
Arahan :
Program kerja adalah suatu rencana kegiatan dari KARISMA yang dibuat dengan terarah,
terpadu dan sistematis dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Program kerja menjadi
pegangan bagi KARISMA dalam menjalankan rutinitas roda organisasi. Program kerja juga
digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan KARISMA dan visi periode 37.
Arahan Pembuatan :
 Program kerja dibuat merujuk pada GBPK 37 dan Arahan Kerja Pengurus Inti 37.
 Program kerja dibuat untuk mencapai tujuan KARISMA dan visi periode.
 Aktivitas yang bersifat hanya untuk mempererat internal tidak perlu dicantumkan
sebagai program kerja karena sudah menjadi kewajiban bidang yang bersangkutan
untuk senantiasa menjaga keadaan internalnya.
 Aktivitas kaderisasi struktural bidang yang bersangkutan tidak perlu dicantumkan
sebagai program kerja karena kaderisasi sudah menjadi kewajiban. Kecuali jika
kaderisasi yang dibuat melibatkan banyak pembina dan memiliki kebutuhan khusus.
 Parameter keberhasilan suatu program kerja merujuk pada balanced scorecard (BSC)
yang ada pada GBPK 37.
 Penyusunan Program Kerja meliputi pertimbangan kesesuaian dengan Kalender
Akademik Mahasiswa juga Kalender Akademik Adik (SMP/SMA/Sederajat).

 Sekretaris Umum
Terdiri dari dua orang pembina yang saling berbagi peran dalam mengatur keperluan
administratif dan berkas keorganisasian (Database, SOP, laporan pertanggung jawaban, arsip
kesekretariatan lainnya, surat masuk dan surat keluar) baik dalam hal kepengurusan maupun
kepanitiaan.

KARISMA ITB 14
ARAHAN KERJA

Arahan :
1. Mendampingi ketua umum pada agenda rapat tertentu seperti forum komunikasi ketua
unit salman (fokus), rapat koordinasi divisi, dan rapat lain jika diperlukan.
2. Membuat sistem pengarsipan berkas penting kepengurusan dan kepanitiaan dengan
berkoordinasi dengan panitia.
3. Membuat pengarsipan semua dokumen KARISMA 37 seperti LPJ, notulensi rapat,
SOP, surat masuk dan keluar, serta dokumen penting lainnya.
4. Berkoordinasi dengan divisi-divisi untuk mengumpulkan database seperti data pembina,
alumni, sekolah, instansi pemerintah, komunitas, adik binaan, adik partisipan, serta data
stakeholder lain yang diperlukan KARISMA.
5. Membuat surat yang berkaitan dengan KARISMA dan pembina KARISMA.
6. Berkoordinasi dengan admin tiap divisi dalam hal peminjaman ruangan, LPJ, serta
administrasi lainnya.
7. Bersama ketua umum berperan sebagai sekretaris jendral KARISMA yang mengatur
timeline KARISMA. Peran sekretaris umum adalah berkoordinasi dengan ketua
departemen keorganisasian untuk mengumpulkan timeline KARISMA selama satu
semester setiap satu bulan dan setiap minggu kemudian menyampaikannya kepada
BRTKI untuk diinformasikan kepada seluruh pembina.
8. Mempersiapkan calon sekretaris umum selanjutnya.

 Bendahara Umum
Terdiri dari satu orang pembina yang mengelola pengadaan, penyimpanan dan pengawasan
aliran keuangan serta pembuatan RAB KARISMA 37. Bendahara umum mengetahui sumber
dana serta mengetahui setiap aliran dana yang masuk dan keluar.

Arahan :
1. Bendahara dapat membuat aturan keuangan untuk setiap unit kerja di KARISMA.
2. Membuat sistem perencanaan keuangan dan mengawasi keberjalanannya selama
satu kepengurusan.
3. Membuat rancangan anggaran belanja (RAB) untuk satu kepengurusan.
4. Secara rutin setiap bulan melakukan perekapan rancangan anggaran belanja.

KARISMA ITB 15
ARAHAN KERJA

5. Membuat sistem pengawasan aliran dana selama satu kepengurusan (contoh:


cashflow, pengawasan kepanitiaan, rekap dana kepanitian dsb.)
6. Memfasilitasi tersalurkannya pendanaan dari alumni untuk kegiatan KARISMA.
7. Menjaga ketersediaan dana darurat KARISMA dan mengelola dana tersebut untuk
keperluan penting yang memerlukan dana segera.
8. Merekap keuangan KARISMA selama satu periode dalam sebuah dokumen sehingga
periode 38 tidak kesulitan dalam membuat rencana kebutuhan dana.
9. Membuat sistem donasi dari alumni untuk KARISMA serta mengelola dan
melaporkan pemanfaatan dana alumni tersebut.
10. Mempersiapkan bendahara umum KARISMA selanjutnya.

 Departemen Keorganisasian
Departemen keorganisasian berperan sebagai sistem pendukung keberjalan KARISMA.
Mengurusi KARISMA dalam hal kesekretariatan, keuangan, logistik, networking dan audit.
KARISMA sebagai role model haruslah memiliki sistem pendukung yang baik sehingga
departemen keorganisasian memiliki peran yang besar untuk menjadikan KARISMA sebagai
organisasi dakwah yang layak dijadikan sebagai panutan.

Ketua Departemen
Merupakan pemimpin dari departemen keorganisasian yang bertanggungjawab atas
keberjalanan kegiatan-kegiatan Departemen dan sinergisasi divisi-divisi yang dinaunginya.
Arahan :
1. Jadilah role model bagi penguin-penguin dibawahnya.
2. Menjaga nilai-nilai KARISMA pada setiap ranah di departemennya. Lakukan
pencerdasan nilai dan pembudayaan nilai-nilai KARISMA di departemen.
3. Melakukan pendampingan struktural kepada setiap divisi dibawahnya. Mulai dari
pembuatan proker, kegiatan divisi, rapat hingga evaluasi divisi di bawahnya.
Pendampingan ini berfungsi agar setiap kegiatan yang dilakukan tetap berjalan sesuai
dengan koridor GBPK.
4. Memberikan pemahaman dan pencerdasan terkait dengan AD/ART, KP, dan GBPK
kepada divisi-divisi di departemennya.

KARISMA ITB 16
ARAHAN KERJA

5. Mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi berkala dengan anggota departemennya.


Baiknya diadakan kumpul rutin setiap bulannya untuk mengetahui capaian maupun
kendala yang dihadapi departemennya.
6. Menjaga komunikasi yang kondusif dengan ketua divisi.
7. Sinergisasi kegiatan divisi di departemennya
8. Kepala departemen haruslah mengetahui setiap kegiatan dan timeline divisi di
bawahnya
9. Menjadi problem solver di departemennya.
10. Membuat budaya-budaya khusus departemen serta mengadakan kegiatan-kegiatan
yang dapat mengeratkan ukhuwah semua anggota departemennya.
Arahan Khusus :
 Perbanyak interaksi dengan penguin divisi serta staf-staf yang ada dibawahnya.
 Mengadakan kumpul rutin departemen minimal satu kali dalam sebulan untuk follow
up keberjalanan program kerja, evaluasi kegiatan, membuat targetan kedepan, serta
menjaga ukhuwah dalam satu departemen.
 Kebanyakan dari program kerja departemen keorganisasian bersifat eventual sehingga
banyak sekali waktu yg bisa digunakan untuk mengadakan agenda bersama untuk
mengeratkan ukhuwah dan meramaikan sekre. Arahkan anggota departemennya untuk
meramaikan sekre KARISMA.
 Intensitas program kerja yang tidak terlalu padat biasanya menyebabkan staff tidak
sering ke KARISMA. Lakukan penjagaan agar tidak ada staff yang hilang dan
arahkan staff di departemen keorganisasian untuk berperan aktif juga di ranah
fungsional (mentor, desainer, trainer).

Divisi Biro Rumah Tangga Komunikasi dan Informasi (BRTKI)


BRTKI memegang fungsi sebagai pengelola sarana dan prasarana kesekretariatan serta
bertanggung jawab untuk memastikan tersampaikannya informasi yang berkaitan dengan
KARISMA kepada seluruh Pembina.
Arahan :
Dalam keberjalanan 37.1 masih banyak sekali evaluasi yang harus di perbaiki dari segi
Manajemen Sumber Daya Anggota, keberjalanan program kerja, maupun dalam keberjalanan
fungsi kerja dari BRTKI itu sendiri.

KARISMA ITB 17
ARAHAN KERJA

A. Kesekretariatan
1. Melakukan pendataan, penjagaan, serta pengadaan barang-barang yang diperlukan
KARISMA. Penjagaan inventaris menjadi poin yang sangat ditekankan mengingat
sudah seringnya terjadi kehilangan di sekre KARISMA.
2. Membuat SOP sekre KARISMA dan bertindak tegas atas setiap pelanggaran yang
dilakukan terhadap SOP yang telah dibuat.
3. Menjaga kebersihan dan keamanan sekre KARISMA sehingga sekre bisa menjadi
rumah kedua bagi Pembina KARISMA. Jadikanlah sekre sebagai tempat yang
nyaman untuk beraktifitas.
4. Membuat program-program yang inovatif untuk sekre KARISMA sehingga
Pembina dapat ikut berperan aktif dalam menciptakan sekretariat yang nyaman
untuk beraktifitas. Seperti lomba menghias sekre atau sekre tematik bulanan. Hal ini
agar piket divisi tidak hanya sekedar merapikan barang saja tapi memunculkan ide-
ide baru dalam tata letak atau hiasan di sekre.
5. Melakukan pensuasanaan kegiatan di sekre KARISMA.
6. Berkoordinasi dengan Lpmpp untuk membuat pembudayaan di sekre KARISMA
serta mensuasanakan penyampaian nilai dengan memaksimalkan fungsi sekretariat.
7. Menyediakan tempat penyimpanan barang-barang divisi sesuai dengan kebutuhan
divisinya.
B. Komunikasi dan Informasi
1. Mengelola Official Account Internal KARISMA sebagai pusat informasi kegiatan-
kegiatan KARISMA.
2. Melakukan pensuasanaan kegiatan KARISMA di grup KARISMA utama.
3. Melakukan aktivitas penyampaian informasi mengenai kegiatan dan hal-hal penting
seputar KARISMA kepada Pembina melalui SMS atau social media lainnya.
4. Membuat dan mengelola Mading KARISMA sebagai pusat informasi serta
menyalurkan bakat kepenulisan Pembina KARISMA.

Arahan Khusus :
 Intensitas kegiatan yang bersifat eventual bisa menyebabkan kerenggangan ukhuwah
di dalam divisi. Adakan kumpul rutin yang tidak hanya membahas program kerja saja
tapi juga kegiatan-kegiatan yang bisa mengeratkan ukhuwah di divisi.

KARISMA ITB 18
ARAHAN KERJA

 Bagi peran dengan baik antara Kadiv dan admin sehingga bisa saling menutupi
kekurangan satu sama lain.

Creativity of Entrepreneur (Coet)


Coet memegang fungsi dana usaha di KARISMA untuk menunjang keberjalan setiap
kegiatan di KARISMA. Karna tanpa adanya dana maka setiap divisi di KARISMA akan
kesulitan untuk menjalankan program kerjanya. Semoga dengan nama yang baru memberikan
manfaat yang lebih baik kedepannya.
Arahan :
Alhamdulillah keberjalanan Coet di 37.1 sudah baik, meskipun terkendala dalam SDM.
Meskipun masih ada beberapa evaluasi terkait program kerja yang harus di optimalkan di
37.2. Semoga semakin baik kedepannya.
1. Berkoordinasi dengan bendahara KARISMA dalam pengelolaan arus kas KARISMA
terutama pelaporan arus kas yang berasal dari kegiatan dana usaha.
2. Menjadi pusat pemenuhan kebutuhan KARISMA baik divisi maupun GF. Seperti
pembuatan jaket, kaos, dan souvenir lainnya.
3. Membuat metode baru yang inovatif untuk menjual produk-produk sebagai sumber
dana KARISMA.
4. Membuat produk-produk yang inovatif yang bisa dijual bukan hanya di internal
KARISMA saja namun juga ke ranah eksternal.
5. Menyediakan kebutuhan-kebutuhan umum yang diperlukan Pembina dalam
beraktifitas disekre.
6. Menyediakan fasilitas untuk meningkatkan jiwa berwirausaha pada Pembina
KARISMA

Arahan Khusus :
 Bagi peran dengan baik antara Kadiv dan Admin sehingga bisa saling mengisi
kekosongan.
 Keberjalanan Karismart sudah baik, tapi tetap terus berinovasi agar bisa lebih baik
kedepannya.
 Adakan kumpul rutin divisi untuk menjaga ukhuwah dalam divisi.

KARISMA ITB 19
ARAHAN KERJA

 Harapannya Coet bisa memperlebar sayap di semester depan. Target pasarnya tidak
hanya internal karisma lagi tapi bisa ke ranah eksternal baik itu kepada stackholder,
mitra maupun masyarakat umum.

Divisi Hubungan Eksternal


Heksa memegang fungsi dalam menjalin serta menjaga hubungan KARISMA dengan
stakeholder dan pihak eksternal lainnya. Sesuai dengan visi periode 37 yaitu inovatif,
proaktif, dan kooperatif maka heksa sangat punya andil besar dalam ketercapaian visi ini.
Heksa harus menemukan metode-metode baru serta proaktif dalam berkooperasi dengan
pihak luar yang dapat bersinergisasi dengan KARISMA atau mendukung KARISMA dalam
mencapai tujuan.
Arahan :
1. Proaktif dalam menginisiasi hubungan KARISMA dengan mitra yang dapat
mendukung dan sejalan dengan KARISMA.
2. Menjadi perantara dan koordinator utama dalam melakukan kerjasama dengan mitra
KARISMA.
3. Menjaga hubungan dengan baik dengan BMK, Rumah Amal dan YPM Salman ITB.
4. Menginisiasi dan menjaga hubungan baik dengan stakeholder KARISMA. Menjaga
hubungan baik dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang
melibatkan stakeholder KARISMA.
5. Membuat sistem komunikasi yang baik dan efektif dengan stakeholder serta mitra
KARISMA.
6. Membuat dan memperbarui basis data alumni untuk digunakan sebagai sarana
pemenuhan kegiatan silaturahim.
7. Menjaga hubungan baik serta komunikasi yang efektif dengan alumni KARISMA.
8. Bekerjasama dengan tim marketing BSM dalam melakukan kerjasama dengan
berbagai pihak dalam mendukung bidang pembinaan maupun sponsorship.
9. Meneruskan buku ekspedisi alumni dan mitra yang sudah dibuat pada periode
sebelumnya.
10. Menjaga kerahasian data alumni dan mitra agar tidak tersebar luas.
11. Menjaga nama baik serta hubungan KARISMA melalui etika yang baik terhadap
seluruh stakeholder KARISMA.

KARISMA ITB 20
ARAHAN KERJA

Arahan Khusus :
 HEKSA merupakan pintu gerbangnya KARISMA yang menghubungkan
KARISMA dengan eksternal, maka dari itu setiap yang melewati gerbang itu
haruslah dengan sepengetahuan HEKSA. Oleh karena itu, setiap kegiatan yang
melibatkan pihak eksternal baik itu permintaan kerjasama, mentoring, training, dan
lain sebagainya, HEKSA wajib mendata setiap kegiatan itu.
 HEKSA harus mempunyai arsip data eksternal seperti sekolah, instansi pemerintah,
komunitas, alumni, serta pihak-pihak eksternal yang dapat membantu KARISMA
dalam mencapai visi.
 Hidupkan lagi ukhuwah di HEKSA, adakan kumpul rutin mingguan atau setiap dua
minggu sekali. Kumpul ini bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan yang merekatkan
ukhuwah.
 Sistem pembagian tugas dan follow up pengerjaannya lebih ditingkatkan lagi.
 Bantu panitia event periode yang berhubungan dengan eksternal KARISMA.
HEKSA harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan eksternal.

 Departemen Syiar

Departemen Syiar berfungsi untuk mensyiarkan islam seluas-luasnya kepada seluruh remaja
kota Bandung. Harapannya dengan adanya departemen ini KARISMA bisa menyebarkan
dakwah ke semua kalangan remaja kota Bandung, bukan hanya kepada remaja yang aktif
berkegiatan di KARISMA. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mengajak
kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Maka ciptakan metode yang inovatif
dalam menarik hati remaja, proaktiflah dalam melakukan pergerakan, dan kooperatiflah
dengan elemen-elemen yang mendukung serta memiliki tujuan yang sama dengan
KARISMA.

Ketua Departemen
Merupakan pemimpin dari departemen keorganisasian yang bertanggungjawab atas
keberjalanan kegiatan-kegiatan Departemen dan sinergisasi divisi-divisi yang dinaunginya.
Arahan :
1. Jadilah role model bagi penguin-penguin dibawahnya.

KARISMA ITB 21
ARAHAN KERJA

2. Menjaga nilai-nilai KARISMA pada setiap ranah di departemennya. Lakukan


pencerdasan nilai dan pembudayaan nilai-nilai KARISMA di departemen.
3. Melakukan pendampingan struktural kepada setiap divisi dibawahnya. Mulai dari
pembuatan proker, kegiatan divisi, rapat hingga evaluasi divisi di bawahnya.
Pendampingan ini berfungsi agar setiap kegiatan yang dilakukan tetap berjalan sesuai
dengan koridor GBPK.
4. Memberikan pemahaman dan pencerdasan terkait dengan AD/ART, KP, dan GBPK
kepada divisi-divisi di departemennya.
5. Mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi berkala dengan anggota departemennya.
Baiknya diadakan kumpul rutin setiap bulannya untuk mengetahui capaian maupun
kendala yang dihadapi departemennya.
6. Menjaga komunikasi yang kondusif dengan ketua divisi.
7. Sinergisasi kegiatan divisi di departemennya
8. Kepala departemen haruslah mengetahui setiap kegiatan dan timeline divisi di
bawahnya
9. Menjadi Problem solver di departemennya.
10. Membuat budaya-budaya khusus departemen serta mengadakan kegiatan-kegiatan
yang dapat mengeratkan ukhuwah semua anggota departemennya.

Arahan Khusus :
 Kepala departemen syiar memiliki beban yang sangat besar. Departemen syiar
memiliki structural yang cukup besar sehingga butuh penjagaan yang lebih juga.
Namun yang paling berat adalah amanah SYIAR itu sendiri. Mengajak remaja-remaja
untuk kebaikan, maka sebenarnya yang pertama kali diajak itu adalah diri kita sendiri.
Amanah yang memuliakan itu adalah yang membuat kita dekat kepada Allah. Semoga
bisa sama-sama belajar dan jangan pernah minder dengan keadaan diri sendiri karena
tidak ada manusia yang sempurna.
 Departemen syiar merupakan departemen yang memiliki tingkat stress yang paling
tinggi. Selalu berbagi keceriaan kepada anggota departemennya. Warnai hari-hari
mereka di KARISMA dengan kebahagiaan bukan dengan beban tuntutan kejaran
proker.

KARISMA ITB 22
ARAHAN KERJA

 Selalu bantu kadiv-kadiv jika ada kendala. Karena mayoritas kadivnya adalah
mahasiswa tingkat akhir sehingga bebannya akan cukup besar.
 Sebagai pusat data adik partisipan. Ketua departemen harus menyimpan semua data
adik partisipan baik yang ikut training, hirokoba, maupun event KARISMA.
 Mengadakan kumpul rutin departemen setiap bulan untuk evaluasi program
departemen serta membahas program kedepannya. Kumpul rutin bisa dikemas juga
dengan usroh kecil-kecilan atau usroh besar-besaran.
 Kepala departemen juga berfungsi sebagai SC event periode 37. Intensitas kegiatan
yang semakin padat, prioritas kegiatan yang tinggi, ditambah dengan beban akademik,
harus lebih bisa manajemen waktu dengan baik.
 Event-event di departemen 2 yang sifatnya eventual bisa di kolaborasikan sehingga
bisa menutupi kekurangan SDM, dan bisa membuat event dengan skala yang lebih
besar. Maka kepala departemen harus bisa mencari celah untuk mengkolaborasikan
event-event yang ada baik di mentari, BSM, R&E, serta KTC.

Divisi KARISMA Training Center


KARISMA Training Center memegang fungsi syiar dengan melakukan training kepada
remaja. Kegiatan training ini sangat banyak sekali diminati oleh remaja dan orang tua karena
sangat baik untuk mereka. Training di KARISMA sudah sangat baik, namun kendala SDM
dan trainer yang cukup penting di perhatikan serta mengemasnya menjadi lebih professional.
Belajarlah dari lembaga-lembaga training yang sudah berskala nasional.

Tim Produk
1. Proaktif dalam mengembangkan materi dan metode yang inovatif dalam training
remaja.
2. Perbanyak belajar dari lembaga training nasional atau bahkan international untuk
mengembangkan produk training KARISMA.
3. Melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap produk training serta sarana dan
prasarana yang mendukung keberjalanan training itu sendiri seperti naskah, music,
speaker maupun komponen lainnya.

KARISMA ITB 23
ARAHAN KERJA

4. Membuat Buku Training KARISMA yang bisa di wariskan untuk periode selanjutnya.
Jika memungkinkan buku training karisma ini bisa dicetak dan dijual di pasaran agar
manfaatnya semakin luas.
5. Menumbuhkan dan menambahkan rasa kepemilikan produk KTC. Karena
sebelumnya buku panduan hanya dibuat, kurang dijaga dan diperhatikan.

Tim Training
1. Proaktif dalam berkooperasi dengan BSM dalam mempublikasikan dan memasarkan
training KARISMA. Publikasi dapat dikemas dalam bentuk infografis, brosur atau
poster kegiatan maupun video training. Usahakan membuat video training
KARISMA, karena melalui video akan lebih tergambarkan seperti apa kegiatan yang
dilakukan.
2. Proaktif dalam berkooperasi dengan Heksa dalam meluaskan jaringan sekolah atau
lembaga untuk targetan training.
3. Menjalin hubungan yang baik dan melakukan follow up terhadap sekolah-sekolah
atau lembaga-lembaga tempat menyelenggarakan training.
4. Membuat timeline dan mengadakan latihan rutin untuk mengasah kemampuan trainer
dan siap untuk kegiatan-kegiatan training nantinya.
5. Membuat sistem pemberdayaan serta penjagaan trainer yang baik. Sangat sering
sekali kekurangan trainer ketika dibutuhkan. Maka perlu adanya sistem yang baik
dalam mengatasi permasalahan ini.
6. Mengadakan event Training Terbuka untuk seluruh remaja.

Arahan Khusus :
 Program Karisma Weekend Show yang merupakan kerjasama antara KTC dan R&E
sudah sangat bagus, tetap di pertahankan dan dikembangkan lebih jauh lagi. Usahakan
ada trainer dari karisma yang mengisi di acara tersebut, tidak hanya memanggil
pembicara dari luar.
 Maksimalkan lagi program-program divisi yang sudah di rancang sebelumnya.
Evaluasi dan lakukan perbaikan di semester depan.
 Bekerjasama dengan IQD dalam pemberdayaan trainer KARISMA maupun calon
trainer KARISMA.

KARISMA ITB 24
ARAHAN KERJA

Divisi Riset dan Event Remaja


Divisi Riset dan Event Remaja merupakan divisi baru di periode 37 yang memegang fungsi
syiar kekinian dengan proaktif dalam menjaring isu-isu yang berkembang berkaitan dengan
remaja , melahirkan metode-metode inovatif dalam menanggapi isu tersebut baik, dan
kooperatif dengan berbagai komunitas serta lembaga yang berkaitan.

Tim Riset
1. Proaktif dalam melakukan pencarian isu dan kondisi remaja sekarang serta
memberikan respon positif terhadapnya untuk menarik perhatian remaja
2. Membuat sistem yang dapat mengetahui isu dan kondisi remaja sekarang secara cepat
dan tepat lalu melakukan respon dengan berkooperasi dengan tim event maupun divisi
lain seperti BSM, McD, maupun KTC
3. Membuat metode inovatif untuk melakukan pencerdasan terhadap remaja serta
Pembina akan isu yang sedang berkembang. Pembina KARISMA haruslah
tercerdaskan dengan keadaan remaja serta memiliki frame yang sama terhadap
tanggapan akan isu tersebut. Tim riset memiliki peran untuk membentuk frame yang
sama di kalangan Pembina KARISMA.
4. Berkoordinasi dengan LP2K dalam persiapan event periode KARISMA 37.

Tim Event
1. Merancang dan menyelenggarakan event untuk Bitcom (Bandung IT Community)
agar memiliki sistem organisasi yang lebih baik dan bisa menjadi perpanjangan
tangan KARISMA seperti halnya hirokoba.
2. Merancang dan menyelenggarakan event-event kecil yang inovatif untuk
pensuasanaan event periode KARISMA 37. Minimal 3 event dalam 1 periode.
3. Proaktif dalam melakukan kerjasama dengan komunitas-komunitas, unit-unit salman
maupun divisi lain di KARISMA untuk menunjang keberjalanan event.
4. Membuat timing yang tepat untuk kegiatan event tersebut. Jika bisa sesuaikan dengan
program pemerintah kota Bandung.
5. Buatlah event yang bisa mensyiarkan islam dan menghasilkan karya nyata bagi
lingkungan sekitar yang terlibat dalam event tersebut.
6. Berkooperasi dengan Tim Marketing BSM untuk menarik partisipasi remaja dalam
event yang dilaksanakan.

KARISMA ITB 25
ARAHAN KERJA

7. Follow up terhadap bitcom setelah terselenggaranya event karena bidang IT sangat


banyak diminati remaja dan bisa dimanfaatkan untuk syiar kedepannya.
8. Proaktif berkoordinasi dengan YPM Salman terkait dengan pendanaan event atau
mencoba melakukan sponsorship dengan berkooperasi bersama heksa.

Arahan Khusus :
 Karisma Weekend Show merupakan program yang sangat bagus di 37.1 sehingga
perlu kita perluas dan perbesar lagi jangkauannya. KWS di 37.2 bisa dijadikan
sebagai pre-event periode 37 sehingga bisa lebih di maksimalkan dalam pembuatan
konsep, eksekusi serta SDM yang terlibat.
 Mata’ Karisma menjadi program yang bagus dalam upaya pencerdasan akan kondisi
remaja kepada pembina KARISMA namun masih perlu di maksimalkan lagi dalam
hal publikasi dan metode dalam penyampaiannya. Harapannya pembina karisma
terlibat aktif dalam mengkaji isu-isu yang berkembang di kalangan remaja.
 Follow up BITCOM terkait dengan sistem organisasi dan sistem pembinaannya. Agar
di periode 38 , KARISMA sudah bisa mulai membina BITCOM seperti HIROKOBA.
Haraannya di 37.2 kita fokuskan dalam merancang sistem pembinaan dan struktur
organisasinya.
 Bekerjasama dengan BSM untuk memaksimalkan Tanggap Isu Remaja. Misalnya
dengan membuka Open Chat minimal 2x dalam sebulan agar remaja Bandung bisa
terwadahi dan OA Sobat Karisma lebih komunikatif terhadap remaja.
 Harapannya Event Periode 37 bisa jadi sebuah acara Event Remaja terbesar di Kota
Bandung. Untuk itu KARISMA tidak bisa sendiri, kita rangkul semua divisi, unit
salman, instansi pemerintah, organisasi, sekolah, maupun komunitas untuk bisa
berkolaborasi dalam event periode ini.

Divisi Mentari
Divisi Mentari memiliki fungsi syiar terhadap rohis-rohis kota bandung. Mentari memiliki
peran sebagai Pembina organisasi Hirokoba yang membimbing, memfasilitasi, dan
mendampingi Hirokoba. Jadikan Hirokoba sebagai role model bagi organisasi-organisasi
remaja yang lainnya.

KARISMA ITB 26
ARAHAN KERJA

Arahan :
1. Proaktif dalam menjalin hubungan Kerjasama dengan pemerintah dan pihak terkait
untuk deklarasi “Bandung Kota Rohis”.
2. Selama ini mentari terkesan tertutup sehingga Pembina KARISMA tidak pernah tau
seperti apa kegiatannya. Hilangkan hal itu dan ajak Pembina untuk ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan mentari.
3. Membantu dan mendampingi Hirokoba dalam Pembuatan nilai-nilai organisasi serta
sistem untuk mengukur ketercapaian nilai-nilai tersebut.
4. Mengadakan Event besar Hirokoba yang bisa menghasilkan dampak bagi sekitarnya.
5. Menghimpun rohis-rohis kota Bandung yang belum bergabung dengan Hirokoba.
6. Memberdayakan Hirokoba sebagai perpanjangan tangan KARISMA dalam
mensyiarkan islam ke remaja.

Tim MSDM
1. Mengadakan kegiatan-kegiatan dengan tujuan meningkatkan ukhuwah antara
hirokoba dengan KARISMA.
2. Melakukan pencerdasan dan peningkatan kualitas Pembina mentari terkait dengan
membina hirokoba.
3. Membuat dan menyelenggarakan sistem kaderisasi untuk hirokoba.
4. Membuat program untuk menjalin hubungan baik antara KARISMA dan alumni
hirokoba.
5. Membuat database adik-adik Hirokoba.

Tim Adik
1. Memfasilitasi pembinaan yang dibutuhkan adik hirokoba.
2. Mendampingi kegiatan hirokoba dan menjadi penjaga nilai dalam keberjalanan
kegiatannya.
3. Membuat sistem internalisasi yang kondusif guna merangkul semua anggota
Hirokoba dan memaksimalkan potensi yang ada.

Arahan Khusus :
 Berkolaborasi dengan divisi-divisi di departemen dua dalam penyelenggaraan event-
event di mentari. Sehingga event tersebut bisa lebih maksimal dan lebih besar.

KARISMA ITB 27
ARAHAN KERJA

Lakukan kerjasama dengan R&E agar event yang diadakan kekinian dan sesuai
dengan kondisi rohis jaman now, kerjasama dengan KTC untuk memberikan Training
kepada adik-adik hirokoba bisa dalam bentuk training team building, keorganisasian,
ataupun training lainnya. Kerjasama dengan BSM dalam memaksimalkan publikasi
kegiatan kedepannya. Dengan bekerjasama kita bisa melangkah lebih jauh,
memaksimalkan potensi, dan menambah SDM.
 Berkooperasi dengan R&E terkait event periode sehingga hirokoba dan mentari
menjadi bagian dari event periode KARISMA 37.
 Adakan agenda khusus untuk lebih dekat dengan adik hirokoba, pembina mentari
harus paham tentang adik hirokoba dan adik hirokoba pun harus dipahamkan tentang
peran mentari. Jalin ukhuwah yang lebih dekat lagi dengan adik. Harapannya bukan
hanya pembina mentari saja yang kenal dengan adik hirokoba tapi semua pembina
karisma juga harus tau minimal dengan pengurus inti hirokoba.

Divisi Badan Syiar dan Marketing (BSM)


Divisi BSM memegang fungsi Syiar lewat media-media social serta memasarkan produk
KARISMA kepada pihak-pihak luar. BSM merupakan senjata terkuat KARISMA karena
wajah organisasi kita adalah BSM. Penilaian orang-orang terhadap KARISMA akan
tercermin dari setiap konten yang di syiarkan oleh BSM.
Arahan :
1. Membuat dan menerapkan penggunaan visual stock untuk keperluan desain
KARISMA.
2. Menciptakan branding khas dari postingan-postingan KARISMA. Baik melalui
warna, konten, maupun diksi.
3. Memberikan wadah bagi pembina untuk ikut serta dalam mengisi konten syiar.
Karena sesungguhnya, banyak pembina yang rajin menulis dan aktif di media sosial,
alangkah baiknya bisa dimanfaatkan.
4. Meng-upgrade fitur social media KARISMA.
5. Membuat sistem pemberdayaan Desainer KARISMA.

KARISMA ITB 28
ARAHAN KERJA

Tim Marketing
1. Membuat, mensosialisasikan, dan menerapkan SOP desain dan marketing KARISMA
agar sesuai dengan branding serta ciri khas yang telah ditentukan.
2. Membuat rekomendasi dan forum diskusi strategi pemasaran kepada divisi-divisi
yang memiliki produk KARISMA untuk dapat memaksimalkan branding
dan marketing KARISMA.
3. Membuat metode yang inovatif dalam memasarkan produk KARISMA baik secara
online maupun offline.
4. Proaktif dalam menjalin hubungan kerjasama dengan media partner untuk
menyebarkan syiar secara lebih luas serta memasarkan produk KARISMA. Dalam
menjalin relasi baiknya bekerjasama dengan Heksa.
5. Steering Committee dalam publikasi adik dan PCP.
6. Membuat slide atau buku profil KARISMA, agar dalam pengajuan sponsor bisa
dijelaskan organisasi KARISMA seperti apa, dan buat semenarik dan seefektif
mungkin.

Tim Syiar
1. Membuat dan mempublikasikan konten syiar untuk remaja. Buatlah konten-konten
yang inovatif sesuai dengan remaja kekinian.
2. Mengatur timeline untuk update konten media sosial dan melakukan kontrol
keberjalanannya.
3. Berkooperasi dengan divisi-divisi untuk membuat konten-konten publikasi produk
KARISMA.
4. Berkooperasi dengan Divisi Riset dan Event dalam melakukan respon terhadap
kondisi remaja.
5. Membuat metode inovatif dalam mensyiarkan dakwah kepada remaja.
6. Mengaktifkan kembali postingan melalui website dan youtube KARISMA.
7. Membuat video dakwah kekinian untuk remaja.

KARISMA ITB 29
ARAHAN KERJA

Arahan Khusus :
 Capaian dari BSM di 37.1 sudah sangat bagus, tapi tentunya masih banyak hal-hal
yang bisa dikembangkan lebih jauh lagi di 37.2. Maksimalkan lagi program kerja
yang sudah direncanakan di 37.1.
 SKP perkembangannya sangat bagus tetapi perlu kontroling yang lebih juga dari BSM
sendiri agar tidak terjadi hal-hal di luar koridor yang ada di KARISMA.
 Branding dan Kekonsistenan dari design sudah sangat baik, terutama dengan adanya
vistock yang sangat membantu. Harapannya bisa ditambah dan digali lagi lebih jauh
terkait dengan vistocknya sehingga bisa mewakili branding produk-produk karisma.
Tiap produk punya vistock sendiri.
 Penggunaan Sosial Media KARISMA sudah bagus, tapi kontennya masih kebanyakan
publikasi kegiatan. Harapannya OA Sobat KARISMA bisa lebih komunikatif
terhadap remaja dan Sosial Media KARISMA bisa menjadi TrendSetter di kalangan
remaja Bandung.

 Departemen Pembinaan Remaja


Departemen pembinaan remaja merupakan inti dari KARISMA itu sendiri yang memegang
peran melakukan pembinaan terhadap anggota remaja yang ada di KARISMA dengan tujuan
menarik adik dari lingkaran paling luar yaitu anggota remaja hingga lingkaran terdalam yaitu
remaja kader. Maka jadilah role model bagi remaja binaan KARISMA. Jadikan mereka
seperti adik sendiri, karena setiap adik itu adalah titipan Allah kepada KARISMA agar dapat
dibina hingga terbentuk generasi rabbani yang seimbang ilmu, iman, dan amal.

Ketua Departemen
Merupakan pemimpin dari departemen keorganisasian yang bertanggungjawab atas
keberjalanan kegiatan-kegiatan Departemen dan sinergisasi divisi-divisi yang dinaunginya.
Arahan :
1. Jadilah role model bagi penguin-penguin dibawahnya.
2. Menjaga nilai-nilai KARISMA pada setiap ranah di departemennya. Lakukan
pencerdasan nilai dan pembudayaan nilai-nilai KARISMA di departemen.
3. Melakukan pendampingan struktural kepada setiap divisi dibawahnya. Mulai dari
pembuatan proker, kegiatan divisi, rapat hingga evaluasi divisi di bawahnya.

KARISMA ITB 30
ARAHAN KERJA

Pendampingan ini berfungsi agar setiap kegiatan yang dilakukan tetap berjalan sesuai
dengan koridor GBPK.
4. Memberikan pemahaman dan pencerdasan terkait dengan AD/ART, KP, dan GBPK
kepada divisi-divisi di departemennya.
5. Mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi berkala dengan anggota departemennya.
Baiknya diadakan kumpul rutin setiap bulannya untuk mengetahui capaian maupun
kendala yang dihadapi departemennya.
6. Menjaga komunikasi yang kondusif dengan ketua divisi.
7. Sinergisasi kegiatan divisi di departemennya
8. Ketua departemen haruslah mengetahui setiap kegiatan dan timeline divisi di
bawahnya
9. Menjadi Problem solver di departemennya.
10. Membuat budaya-budaya khusus departemen serta mengadakan kegiatan-kegiatan
yang dapat mengeratkan ukhuwah semua anggota departemennya.

Arahan Khusus :
 Ketua Departemen Pembinaan Remaja bukan hanya berhubungan dengan remaja dan
pembinanya saja namun juga orang tua, pengajar, mentor dan berbagai komponen lain
yang terlibat dalam pembinaan. Jadilah pengisi kekurangan-kekurangan yang ada di
departemen. Seimbangkan semua elemen yang ada, rangkullah semuanya sehingga
bisa memaksimalkan segala potensi.
 Intensitas kegiatan di departemen sangatlah tinggi sehingga seringkali Pembina
departemen merasa lelah atau bahkan bosan. Jangan pernah biarkan ada yang merasa
bergerak sendiri, merasa lelah sendiri. Pahami setiap anggota departemen dan selalu
berikan inovasi baru dalam kegiatan departemen agar tidak jenuh.
 Ciptakan budaya khas departemen sehingga selalu terbawa dalam keseharian.
Seringkali Pembina datang telat dalam pembinaan di hari minggu. Jika
memungkinkan adakan kegiatan-kegiatan khusus Pembina sebelum pembinaan
dimulai.
 Selalu luruskan niat dan ingatkan anggota departemen dalam meluruskan niat, karena
anggota departemen adalah role model bagi adik-adik dan langsung bersentuhan

KARISMA ITB 31
ARAHAN KERJA

langsung dengan mereka. Maka ketika merasa kecewa akan sesuatu ingat kembali
niatnya.
 Intensitas kegiatan yang tinggi dan sering dilapangan memerlukan peran penjagaan
yang lebih. Selalu ingatkan akan interaksi baik online maupun offline agar nilai-nilai
KARISMA tetap terjaga.
 Pusat data adik KARISMA.
 Jika memungkinkan adakan olimpiade adik KARISMA. Banyaknya adik yang
berminat di bidang olahraga mungkin bisa dijadikan sebuah kegiatan untuk
mengeratkan ukhuwah sesama adik maupun adik dengan Pembina.

Divisi KARISMA Learning Centre


Divisi KLC memegang fungsi pembinaan remaja melalui bidang akademik untuk membentuk
generasi cerdas berakhlak. KLC memiliki peran yang sangat besar dan potensial karena
banyak sekali remaja yang tertarik bergabung dengan KLC. Maksimalkan dalam merangkul
adik-adik agar mereka nyaman dan senang berkegiatan di KARISMA. Tingkatkan
profesionalitas KLC dalam memberikan kegiatan belajar mengajar kepada adik. Jadilah role
model yang baik bagi mereka. Ketika kita sudah bisa mendapatkan hati mereka, insyaa Allah
mereka akan selalu mengikuti kita.
Arahan :
1. Menyelenggarakan forum orang tua adik KARISMA. Ciptakan metode yang inovatif
dalam kegiatan forum orang tua, tidak harus dengan pematerian saja tapi bisa dikemas
dengan kegiatan-kegiatan lain.
2. Berkoordinasi dengan MCD dalam pembuatan rapor adik. Mengkoordinir pembuatan
sistem penilaian yang akan menjadi konten dalam rapor adik.
3. Menjalin hubungan baik dengan orangtua dengan melakukan kunjungan adik
kerumahnya. Dapat dilakukan dengan mengunjungi rumah salah seorang adik untuk
meningkatkan silaturahmi.

Admin
1. Membuat sistem administrasi yang efektif dan mensosialisasikan kepada Pembina
KARISMA terkait dengan hal tersebut.

KARISMA ITB 32
ARAHAN KERJA

2. Membuat sistem pengelolaan keuangan yang baik dan efektif agar semua pemasukan
dan pengeluaran terdata dengan baik dan terjaga keamanannya. Uang cukup dipegang
oleh admin saja. Jangan terlalu banyak tangan yang memegang uang karena akan sulit
terdata apabila ada yang hilang.
3. Pusat data adik KLC dan pusat informasi kegiatan KLC. Penyebaran informasi
kegiatan dapat dilakukan melalui SMS ataupun Media Sosial lainnya kepada adik
maupun orang tua.
4. Memenuhi segala kebutuhan pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.

Tim Reguler
1. Menyelenggarakan kegiatan belajar reguler. Buatlah jadwal yang efektif untuk setiap
kelas dan pastikan komitmen dari pengajarnya. Seringkali ada kelas yang belajarnya
tidak seimbang setiap mata pelajaran karena pengajar tidak hadir.
2. Membuat sistem wali adik tiap kelas reguler. Wali adik ini dapat berfungsi untuk
reminder kontrak belajar kepada adik maupun tempat bertanya terkait kegiatan KBM.
3. Mengelola data adik dan pengajar reguler.
4. Membuat sistem yang dapat mengukur perkembangan belajar adik.
5. Mendata adik reguler yang berprestasi di bidang akademik.
6. Mendata adik-adik kelas 12 yang diterima di PTN.
7. Membuat sistem penilaian untuk rapor adik.

Tim Privat
1. Menyelenggarakan kegiatan belajar privat. Buatlah sistem yang efektif karena
seringkali adik yang ingin belajar tidak mendapat pengajar. Buatlah SOP belajar
privat lalu sosialisasikan kepada adik, pengajar, maupun orang tua serta tegas dalam
menerapkan SOP tersebut.
2. Menyelenggarakan program SBMPTN.
3. Mengelola data adik privat dan adik SBMPTN.
4. Mendata adik privat yang berprestasi di bidang akademik.
5. Mendata adik privat kelas 12 dan adik SBMPTN yang diterima di PTN.
6. Membuat sistem penilaian untuk rapor adik.

KARISMA ITB 33
ARAHAN KERJA

Tim PSD (Pengembangan Sumber Daya)


1. Mengadakan event-event untuk adik di hari minggu, agar adik tidak datang hanya
untuk mentoring saja. Kegiatan event ini tidak harus rutin mingguan, namun bisa
mengakrabkan adik dengan adik, adik dengan pembina atau adik dengan pengajar.
Contohnya bisa diadakan perlombaan antar adik KLC di hari minggu.
2. Menjalin hubungan baik dengan pengajar melalui forum pengajar maupun event lain
yang melibatkan pengajar. Pengajar adalah perpanjangan tangan KARISMA dalam
membina adik sehingga upgrading pengajar sangat penting dilakukan. Buatlah metode
inovatif yang efektif dalam forum pengajar.
3. Mengadakan kegiatan yang bisa mengeratkan ukhuwah antara sesama pembina KLC.
KLC memiliki beban kerja yang sangat tinggi, sehingga perlu adanya kegiatan yang
bisa mencairkan suasana.

Divisi Kreatif
Divisi Kreatif memegang peran dalam pembinaan minat dan bakat remaja. Sesuai dengan
namanya yaitu kreatif, maka ciptakanlah metode yang inovatif dalam pembinaan, proaktif
dalam mencari hal-hal baru serta kooperatif dengan divisi, unit salman, maupun komunitas
lainnya dalam menunjang keberjalan pembinaan. Bimbinglah adik-adik agar bisa berkarya
dengan setiap keunikan yang mereka miliki. Karna setiap adik itu bagaikan permata yang
belum diasah, maka asahlah mereka hingga bekilau. Jadikan adik-adik seperti adik sendiri,
teman, maupun sahabat. Dekati dan pahami mereka.
Arahan :
1. Menyelenggarakan forum orang tua adik KARISMA. Ciptakan metode yang inovatif
dalam kegiatan forum orang tua, tidak harus dengan pematerian saja tapi bisa dikemas
dengan kegiatan-kegiatan lain.
2. Berkoordinasi dengan MCD dalam pembuatan rapor adik. Mengkoordinir pembuatan
sistem penilaian yang akan menjadi konten dalam rapor adik.
3. Menjalin hubungan baik dengan orangtua dengan melakukan kunjungan adik
kerumahnya. Dapat dilakukan dengan mengunjungi rumah salah seorang adik untuk
meningkatkan silaturahmi.

KARISMA ITB 34
ARAHAN KERJA

Admin
1. Membuat sistem administrasi yang efektif dan mensosialisasikan kepada Pembina
KARISMA terkait dengan hal tersebut.
2. Membuat sistem pengelolaan keuangan yang baik dan efektif agar semua pemasukan
dan pengeluaran terdata dengan baik dan terjaga keamanannya. Uang cukup dipegang
oleh admin saja. Jangan terlalu banyak tangan yang memegang uang karena akan sulit
terdata apabila ada yang hilang.
3. Pusat data adik Kreatif dan pusat informasi kegiatan Kreatif. Penyebaran informasi
kegiatan dapat dilakukan melalui SMS ataupun Media Sosial lainnya kepada adik
maupun orang tua.

Tim Sains
1. Merancang dan mengelola kegiatan pembinaan adik di bidang sains. Arahkan
kegiatan lebih kepada sains kekinian yang aplikatif dan bisa menghasilkan karya yang
bermanfaat atau bisa menjadi pemantik mereka dalam bermimpi dan berkarya yang
lebih besar lagi. Selalu berikan insight baru kepada adik mengena keajaiban sains
dalam islam sehingga dapat membuka semangat mereka dalam belajar lebih jauh.
2. Membuat konten dan melakukan penilaian pembinaan untuk rapor adik.

Tim Media
1. Merancang dan mengelola kegiatan pembinaan adik dalam bidang videografi.
Arahkan setiap adik atau setiap kelompok adik agar dapat membuat karya berupa
video dakwah untuk mensyiarkan islam. Berkooperasi dengan BSM/SKP dalam
pembinaan serta untuk mengupload video-video tersebut di youtube KARISMA.
2. Membuat konten dan melakukan penilaian pembinaan untuk rapor adik.

Tim Seni
1. Merancang dan mengelola kegiatan pembinaan adik dalam bidang desain grafis dan
seni kriya. Manfaatkan desain-desain tersebut untuk dakwah. Adapun kriya , buatlah
produk-produk yang memiliki manfaat dan nilai jual di masyarakat sehingga memicu
minat adik dalam berkarya.
2. Membuat konten dan melakukan penilaian pembinaan untuk rapor adik.

KARISMA ITB 35
ARAHAN KERJA

Divisi McD (Mentoring Coordination Division)


Divisi McD memegang fungsi sebagai pusat koordinasi mentoring adik. Dalam hal ini
menyiapkan materi dan metode mentoring, MSDM Mentor, serta mengevaluasi dan
mengukur ketercapaian kegiatan mentoring.
Arahan :

Tim Mamet
1. Membuat profil adik dan sistem pengukuran ketercapaiannya. Buatlah sistem yang
mudah dipahami semua Pembina.
2. Membuat kurikulum pembinaan, mengontrol, mengevaluasi dan mengukur
ketercapaiannya.
3. Membuat sistem pengelompokan adik berdasarkan tingkatannya di KPR maupun
jenjang pendidikannya.
4. Berkooperasi dengan tim Riset R&E dalam membuat Materi Mentoring yang sesuai
dengan kondisi remaja.
5. Membuat Metode Mentoring yang inovatif kemudian mensosialisasikanya kepada
mentor dan tim pembinaan.
6. Membuat sistem kontroling adik KARISMA yang bertujuan untuk memudahkan
mengukur profil adik, kontrak belajar, amalan yaumiah maupun perkembangan adik.
7. Berkooperasi dengan Heksa terkait dengan mentoring eksternal. Dalam hal ini Heksa
berperan dalam pendataan permintaan mentoring eksternal. MCD dalam hal ini harus
melaporkan setiap kegiatan yang berhubungan dengan pihak eksternal kepada Heksa.
8. Membuat Buku Mentoring KARISMA. Harapannya buku ini bisa jadi rujukan dalam
mentoring KARISMA ke depan dan jika memungkinkan menjadi buku rujukan
mentoring untuk remaja di Indonesia.
9. Membuat SOP terkait permintaan mentoring eksternal dan berkooperasi dengan BSM
dalam mempublikasikan kegiatan mentoring tersebut.
10. Membuat database adik mentoring eksternal.
11. Mengelola beasiswa Mentor bersama dengan tim pembinaan.
12. Mengadakan Upgrading Mentor Adik.
13. Menyelenggarakan pembinaan terpusat dengan bekerjasama bersama tim pembinaan.

KARISMA ITB 36
ARAHAN KERJA

Tim Pembinaan
1. Membuat kontrak belajar adik, mengontrol keberjalanannya, dan mengukur
ketercapaian dari kontrak belajar tersebut.
2. Menyelenggarakan forum evaluasi dan apresiasi mentor adik.
3. Menyelenggarakan kegiatan mentoring dan membuat sistem kontroling dan
monitoring mentoring yang efektif. Mengetahui perkembangan adik dan
berkoordinasi dengan mentor terkait dengan pelaporan kepada orang tua. Dalam hal
ini tim pembinaan berperan sebagai koordinator yang mengawasi mentor dalam
mengelola grup adik dan grup orang tua tiap kelompok mentoring.
4. Membuat Rapor pembinaan adik dengan berkooperasi bersama KLC dan Kreatif
5. Membuat konten reminder adik baik melalui SMS maupun Media Social. Hidupkan
grup adik dengan diskusi-diskusi mingguan yang menarik.
6. Menyelenggarakan Event adik dengan berkooperasi bersama KLC dan kreatif.

 Departemen Kaderisasi
Departemen kaderisasi merupakan departemen yang memegang fungsi kaderisai Pembina
KARISMA. Mulai dari pembinaan calon Pembina, pembinaan standard, structural dan
fungsional. Kaderisasi ini merupakan hal yang sangat fundamental karena tanpa adanya
kaderisasi, KARISMA tidak akan pernah bisa mencapai tujuannya.

Kepala Departemen
Merupakan pemimpin dari departemen keorganisasian yang bertanggungjawab atas
keberjalanan kegiatan-kegiatan Departemen dan sinergisasi divisi-divisi yang dinaunginya.
Arahan :
1. Jadilah role model bagi penguin-penguin dibawahnya.
2. Menjaga nilai-nilai KARISMA pada setiap ranah di departemennya. Lakukan
pencerdasan nilai dan pembudayaan nilai-nilai KARISMA di departemen.
3. Melakukan pendampingan struktural kepada setiap divisi dibawahnya. Mulai dari
pembuatan proker, kegiatan divisi, rapat hingga evaluasi divisi di bawahnya.
Pendampingan ini berfungsi agar setiap kegiatan yang dilakukan tetap berjalan sesuai
dengan koridor GBPK.

KARISMA ITB 37
ARAHAN KERJA

4. Memberikan pemahaman dan pencerdasan terkait dengan AD/ART, KP, dan GBPK
kepada divisi-divisi di departemennya.
5. Mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi berkala dengan anggota departemennya.
Baiknya diadakan kumpul rutin setiap bulannya untuk mengetahui capaian maupun
kendala yang dihadapi departemennya.
6. Menjaga komunikasi yang kondusif dengan ketua divisi.
7. Sinergisasi kegiatan divisi di departemennya
8. Kepala departemen haruslah mengetahui setiap kegiatan dan timeline divisi di
bawahnya
9. Menjadi Problem solver di departemennya.
10. Membuat budaya-budaya khusus departemen serta mengadakan kegiatan-kegiatan
yang dapat mengeratkan ukhuwah semua anggota departemennya.

Arahan Khusus :
 Perbaiki sistem kaderisasi di departemen agar tidak kesusahan mencari kader dimasa
mendatang. Jika diperlukan adakan upgrading khusus departemen kaderisasi. Selama
ini yang terjadi adalah departemen kaderisasi kekurangan kader.
 IQD memiliki peran yang besar dan cukup berat dalam intensitas kerjanya. Bantu
arahkan dan buatlah menjadi lebih mudah dan ringan.
 Buatlah budaya-budaya di departemen kaderisasi. Lakukan penjagaan terhadap nilai-
nilai KARISMA dan rangkullah semua elemen kaderisasi.
 Perbanyak koordinasi dengan LPMPP terutama dalam LU dan Pembina Standart,
karena itu juga merupakan tanggung jawab LPMPP.
 Bantu divisi dalam merangkul staf-staf di bawahnya. Jangan pernah biarkan penguin-
penguin departemen merasa bergerak sendiri.

Divisi Pembinaan Calon Pembina (PCP)


Divisi PCP memegang fungsi untuk melakukan kaderisasi awal untuk membentuk profil
Pembina mula KARISMA. PCP menjadi wajah KARISMA yang pertama kali dilihat oleh
calon Pembina, maka berikanlah impresi terbaik kepada mereka. PCP juga memiliki fungsi
pengawalan serta penjagaan terhadap calon Pembina mulai dari Grand Opening sampai
dengan pelantikan.

KARISMA ITB 38
ARAHAN KERJA

Arahan :
1. Membuat materi dan metode pembinaan calon Pembina untuk membentuk profil
Pembina KARISMA. Belajar dari orang-orang yang biasa terlibat dalam kaderisasi.
Jika bisa lakukan kunjungan dan diskusi dengan beberapa himpunan di ITB untuk
mengetahui metode-metode yang dilakukan.
2. Membantu panitia publikasi dalam menjaring CP agar pendaftar sesuai dengan brand
KARISMA.
3. Menjaga nama baik dan citra KARISMA kepada calon Pembina.
4. Mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai KARISMA kepada calon Pembina.
5. Mengenalkan KARISMA secara structural dan fungsional kepada calon Pembina.
6. Memberikan penugasan-penugasan yang mendukung ketercapaian profil.
7. Berkooperasi dengan departemen pembinaan remaja terkait dengan project calon
Pembina ke adik KARISMA.
8. Melakukan pemetaan potensi fungsional dari calon Pembina.
9. Membentuk panitia Pelantikan dengan melibatkan Pembina KARISMA.
Mempersiapkan materi dan metode pelantikan, jika perlu diadakan uji laik dan
sosialisasi terlebih dahulu agar lebih sakral dan sesuai dengan penanaman nilai yang
dilakukan.
10. Adakan sekolah danlap jika diperlukan.
11. Membuat mekanisme yang dapat memunculkan sosok amir dan korwat yang
terbaik untuk memimpin GF. Selektif dalam memilih amir korwat sangat
diperlukan karena GF merupakan keluarga pertama dalam KARISMA yang
perlu dibangun dengan baik untuk memberikan rasa nyaman kepada
pembina mula sebelum beraktivitas di KARISMA.

Divisi Internal Quality Development (IQD)

Divisi Internal Quality Development memegang fungsi kaderisasi secara standard,


fungsional, maupun structural. Divisi IQD berperan dalam melakukan pembinaan-pembinaan
untuk membentuk profil-profil Pembina sesuai dengan KPP 1438H.

Arahan :

KARISMA ITB 39
ARAHAN KERJA

Tim Mamet
1. Membuat kurikulum pembinaan fungsional (trainer, desainer, mentor) sesuai dengan
KPP 1438 H.
2. Membuat buku kontroling pembinaan standart dan fungsional guna memudahkan
pengukuran profil Pembina. Adapun konten buku dapat berpedoman kepada KPP
1438 H.
3. Membuat materi dan metode inovatif dalam fungsional serta mengevaluasi
keberjalanannya.
4. Mengadakan Pembinaan struktural (LKO utk pembina). LKO ini cukup satu kali
dalam satu semester. Jadi konsep dengan sebaik-baiknya karna LKO ini untuk semua
Pembina, Berangkatlah dari permasalahan-permasalahan yang ada di KARISMA.
5. Bekerja sama dengan heksa untuk melibatkan alumni maupun komponen lain untuk
menunjang kegiatan pembinaan.
6. Menyelenggarakan Pembinaan Mentor, Desainer, dan trainer.
7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan project bersama untuk setiap elemen
fungsional.
8. Mempersiapkan dan melaksanakan pelantikan fungsional KARISMA.

Tim MSDM
1. Bersama LPMPP untuk mengonsep kegiatan Lingkar Ukhuwah KARISMA sebagai
bentuk follow up dari pembinaan standart.
2. Membagi kelompok LU. Usahakan kelompok yang dibagi sesuai dengan GF dan
kampusnya masing-masing untuk memudahkan terlaksananya LU.
3. Bersama LPMPP membuat sistem Kontroling dan evaluasi keberjalanan LU yang
efektif.
4. Rekap Data buku pembinaan untuk mengetahui perkembangan Pembina dalam upaya
mencapai profil Pembina.
5. Melakukan peghitungan ketercapaian Profil Pembina untuk mengetahui Pembina-
pembina yang direkomendasikan untuk naik bina.
6. Reminder kegiatan pembinaan ke internal divisi dan peserta pembinaan.
7. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengeratkan ukhuwah Pembina untuk
penjagaan.

KARISMA ITB 40
ARAHAN KERJA

8. Berkooperasi dengan divisi-divisi untuk pemberdayaan mentor, trainer, dan desainer.


9. Membuat sistem penjagaan serta kontroling keberjalanan sekolah fungsional karisma.
Penjagaan dan kontroling ini bisa dengan memaksimalkan fungsi grup sekolah
fungsional. Bisa dengan menyelenggarakan diskusi online atau bentuk kegiatan
inovatif lainnya.

Arahan Khusus :
 IQD sudah bagus sekali dalam perencanaan dan eksekusi kegiatan meskipun masih
dilakukan oleh beberapa orang saja. Harapan kedepannya bisa lebih banyak lagi staff
yang terlibat. Selain itu follow up setelah kegiatan lebih dimaksimalkan lagi.
 Buku kontroling bisa dialihkan menjadi form online yg diisi rutin oleh pembina
KARISMA. Bersama LPMPP buatlah sistem reminder yang baik untuk pengisian
form ini karna hal ini juga merupakan parameter kenaikan tingkat bina di KARISMA
sehingga LPMPP juga punya peran besar disini.
 Buatlah sistem kontroling penugasan sekolah fungsional. Agar pembina yang
bergabung di sekolah fungsional dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

KARISMA ITB 41
ARAHAN KERJA

MEKANISME KONTROL

Mekanisme kontrol dapat didefinisikan sebagai sebuah mekanisme yang memiliki


fungsi penjagaan dan evaluasi terhadap keberjalanan KARISMA baik secara internal maupun
eksternal, agar pencapaian visi misi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Secara umum, mekanisme kontrol dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut:

Input Proses Output

Dari rangkaian tersebut perlu diperjelas untuk mempermudah hal-hal yang perlu untuk
dikontrol. Berdasarkan referensi dari sebuah lembaga bernama The Common Assessment
Framework (CAF) dalam bukunya mengenai “Improving an organisation through self-
assessment” maka hal-hal inti yang perlu dikontrol dan perlu dijadikan acuan dalam
parameter keberhasilan adalah:
Enabler (Input & Proses) Result (Output)
 Strategy & Planning  Customer
Leadership

 People  People Development


 Partnerships & Resources  Society
 Processes  Key Performance Indicator (KPI)

Penjelasan:
Enabler: Merupakan turunan dari input dan proses. Enabler terdiri dari poin-poin
penting yang perlu dikontrol yaitu:
 Leadership
Perilaku kepemimpinan dari pemimpin KARISMA dapat membantu dalam membentuk
kejelasan dan kesatuan dari tujuan dan lingkungan dari kemampuan organisasi dan
anggotanya. Adanya kesinambungan yang baik dari atas ke bawah mengenai misi, visi,
dan nilai-nilai tertentu merupakan hal fundamental yang harus ada demi terbentuknya
kinerja yang selaras sehingga KARISMA dapat bergerak lebih efisien. Beberapa hal yang
perlu dikontrol adalah:
 Jalur komunikasi
 Kejelasan arahan

KARISMA ITB 42
ARAHAN KERJA

 Strategy & Planning


Merupakan inti dari setiap kegiatan yang akan dilakukan. Kontrol yang dilakukan berupa
alur perencanaan dari setiap program kerja. Alur tersebut adalah:

Uji Laik
Merumuskan Berkualitas
Langkah
Menentukan Strategis
Target
Kuantitatif
Menentukan
Milestone

Relevansi
dengan
Visi

 People
Pembina adalah aset paling penting dari KARISMA ITB. Poin ini memberikan kontrol
mengenai bagaimana Pembina saling berinteraksi satu sama lain dan melakukan
manajemen SDM yang baik sehingga setiap Pembina memiliki peran yang jelas. Dengan
adanya poin ini diharapkan KARISMA mampu mengelola, mengembangkan, dan
mengeluarkan penuh kompetensi dan potential dari tiap individu sehingga mampu
mendukung strategy and planning serta eksekusi secara efektif. Beberapa hal yang perlu
dikontrol adalah:
 Kode etik
Kode etik merupakan kumpulan nilai-nilai organisasi yang disepakati oleh lembaga
tinggi di KARISMA. Secara birokrasi keberjalanan kode etik dikontrol dan dievaluasi
oleh LPMPP, namun seluruh pembina berkewajiban untuk menjalankan dan saling
mengingatkan pelaksanaan kode etik yang telah disepakati.
 Penanaman nilai mengenai posisi, potensi, dan peran sebagaiman pembina sejak awal
 Adanya evaluasi yang jelas dalam sistem kaderisasi

KARISMA ITB 43
ARAHAN KERJA

 Partnerships & resources


Poin ini digunakan dan dikembangkan untuk mendukung strategi KARISMA. Dengan
adanya kontrol pada poin ini, diharapkan mampu membanu KARISMA dalam mencapai
tujuan KARISMA melalui jalur yang palin efisien. Beberapa hal yang perlu dikontrol
adalah:
 Memastikan adanya feedback dari stakeholder follow up
 Kontrol relasi stakeholder terhadap kegiatan KARISMA, maupun sebaliknya
 Processes
Identifikasi, mengelola, meningkatkan, dan mengembangkan merupakan kunci dalam
mendukung strategy and planning. Dalam melakukan pengembangan program kerja
KARISMA diperlukan adanya inovasi dan meningkatkan usaha dalam menaikkan nilai
jual kepada stakeholder KARISMA. Beberapa hal yang perlu dikontrol:
 Kontrol
 Divisi
 Event
 Organisasi
 Evaluasi
 Berkala
 Adanya milestone
 Akhir
 Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)

Hal-hal yang perlu dikontrol seperti yang disebutkan di atas dapat ditambahkan dengan hal-
hal lainnya jika dirasa perlu dan dapat membantu menjaga kualitas kinerja KARISMA.
Result: Merupakan turunan dari output. Result terdiri dari poin-poin penting yang
perlu dipertimbangkan dalam menilai hasil kinerja KARISMA yaitu:
 Customer
Merupakan parameter keberhasilan yang dicapai berdasarkan kepuasan stakeholder
terhadap program kerja dan produk KARISMA.
 People Development

KARISMA ITB 44
ARAHAN KERJA

Merupakan parameter keberhasilan yang dicapai berdasarkan perkembangan


kompetensi, motivasi, kepuasan, dan performa dari Pembina KARISMA.
 Society
Merupakan parameter keberhasilan yang dicapai berdasarkan besarnya dampak positif
yang dapat diberikan oleh KARISMA terhadap lingkungan sekitarnya (Kota
Bandung).
 Key Performance Indicator (KPI)
Merupakan parameter keberhasilan yang dicapai berdasarkan capaian yang telah
direncanakan pada awal semester. (Lihat lampiran 3 mengenai KPI 34 untuk
penjelasan lebih lanjut).

KARISMA ITB 45
ARAHAN KERJA

FORUM KOORDINASI

A. Departemen

Sekretaris

Kadept
Bendahara
Kaderisasi

Ketua
Umum

Kadept
Kadept
Pembinaan
Keorganisasian
Remaja

Kadept Syiar

Tujuan:
1. Mengevaluasi keberjalan tiap departemen
2. Mengontrol keberjalanan tiap departemen dalam rentang waktu yang lebih singkat
daripada forum koordinasi pengurus inti
Koordinator:
Ketua umum
Waktu:
Forum ini secara ideal diadakan satu kali secara rutin tiap dua minggu.
Arahan:
Forum ini dilakukan untuk mengevaluasi serta mengontrol kerja setiap departemen. Dapat
pula dijadikan sebagai forum diskusi mengenai program tiap departemen dan keadaan
pembina di setiap departemen. Notulensi diskusi ditulis oleh sekretaris untuk dibagikan hanya
kepada ketua departemen, ketua umum, bendahara dan sekretaris saja.

KARISMA ITB 46
ARAHAN KERJA

B. Pengurus Inti

Sekretaris

Kadept
Bendahara
Kaderisasi

Ketua
Umum

Kadept
Kadept
Pembinaan
Keorganisasian
Remaja

Kadept Syiar

Tujuan:
1. Melakukan evaluasi keberjalan dari rentang waktu forum sebelumnya
2. Melakukan penyamaan timeline untuk memperkirakan ketersediaan sumber daya
3. Mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui semua pengurus inti
4. Meningkatkan morale pengurus inti
Koordinator:
Ketua umum
Waktu:
Forum ini secara ideal diadakan satu kali secara rutin tiap bulannya
Arahan:
Forum ini dilakukan untuk membahas timeline kerja selama satu bulan kedepan, evaluasi satu
bulan sebelumnya, memberikan pengumuman yang perlu diketahui seluruh pengurus inti
serta meningkatkan morale pengurus inti. Forum penyamaan timeline dan program
dimoderasi oleh ketua departemen keorganisasian. Hasil forum ditulis dalam notulensi yang
dipublikasikan di grup penguin.

KARISMA ITB 47
ARAHAN KERJA

C. Admin

Admin
Departemen
Keorganisasian9

Admin Sekretaris Admin


Departemen dan Departemen
Kaderisasi Bendahara Syiar

Admin
Departemen
Pembinaan
Remaja

Tujuan:
1. Memfasilitasi divisi-divisi yang membutuhkan laporan dan penjelasan mengenai
semua hal yang terkait administrasi.
Koordinator:
Sekretaris utama dan bendahara utama
Waktu:
Idealnya forum ini diadakan minimal satu kali dalam satu bulan.
Arahan:
Forum ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana bagi tiap divisi untuk mencicil laporan
pertanggung jawaban atas ketercapaian kinerja divisinya. Sehingga dengan adanya forum ini
maka kita dapat mencegah adanya penumpukan pengumpulan LPJ di akhir semester 1 dan
akhir semester 2 (Pengumpulan semua LPJ dilakukan tiap semest

KARISMA ITB 48
LAMPIRAN

Pembagian BSC Tiap Divisi

Objective Measurement Penanggung Jawab

Jumlah kehadiran Pembina


Metode pembinaan pembina dan calon pembina Ketertarikan pembina terhadap pembinaan IQD
yang inovatif sesuai perkembangan zaman. Jumlah kehadiran calon Pembina PCP
Ketertarikan calon pembina terhadap pembinaan
Perbandingan penugasan dan materi di PCP
CP yang memahami esensi tugas
Sistem pembinaan yang menjadikan pembina dan Perbandingan penugasan dan materi di PP IQD
calon pembina sebagai subjek dan objek. Pembina yang memahami esensi tugas PCP
Jumlah permintaan materi dari Pembina
Jumlah pembinaan calon pembina
Kehadiran peserta di setiap kelompok LU
Jumlah pembina yang mengisi buku controlling
Bagian buku yang terisi
Adanya metode penjagaan pembina yang dapat Keberjalanan setiap kelompok LU dalam satu periode. IQD
merekatkan ukhuwah antarpembina.* Kesesuaian dengan kurikulum LU
Kurikulum LU yang sesuai dengan KP
Jumlah kegiatan kekeluargaan di KARISMA
Jumlah kegiatan kekeluargaan di divisi
Mengoptimalisasi interaksi calon pembina dengan Adanya pertemuan dengan adik PCP
ARAHAN KERJA

adik KARISMA ketika pembinaan calon pembina. Porsi penugasan PCP dengan adik
Penumbuhan branding KARISMA sebagai Adanya brand KARISMA pada rekrutmen Calon Pembina
organisasi yang bergerak di bidang pembinaan
Jumlah pendaftar yang sesuai dengan branding PCP
remaja pada saat rekrutmen Calon Pembina
KARISMA
KARISMA.
Adanya sistem pembinaan struktural bagi pembina Jumlah pembinaan
IQD
KARISMA. Kesesuaian materi pembinaan struktural dengan KP
Adanya sistem pelatihan trainer
Jumlah pembina aktif yang mengikuti pelatihan trainer
Adanya sistem pelatihan mentor
Pembinaan fungsional yang dapat mengembangkan
Jumlah pembina aktif yang menjadi mentor IQD
hardskill dan softskill pembina.
Adanya sistem pelatihan desain
Jumlah pembina aktif yang mengikuti pelatihan desain
Tercapainya profil trainer, mentor, dan desainer
Jumlah Pembina yang naik bina ke utama
Penjenjangan pembina yang sesuai dengan Konsep Jumlah Pembina yang naik bina ke purna
IQD
Pembinaan. Jumlah Pembina yang naik bina ke madya
Kesesuaian pembina dengan profil bina di KPP
Persentase CP diterima tidak merokok
Proses penerimaan calon pembina yang
Persentase CP diterima tidak pacaran
menekankan pada kualitas dan kebutuhan
Kesesuaian CP dengan profil Pembina Mula
KARISMA. PCP
Persentase CP yang melakukan janji pembina mula
dengan sungguh-sungguh
Jumlah calon pembina yang diterima menjadi pembina
Sinergisasi materi pembinaan standar, struktural, Adanya kurikulum pembinaan pembina IQD

KARISMA ITB 2
ARAHAN KERJA

dan fungsional. Kesesuaian dengan kurikulum


Terbentuknya kelompok pembinaan per jenjang
Membuat kelompok pembinaan sesuai dengan
MCD
jenjang pendidikan adik. Pendamping tetap kelompok (mentor)

Menentukan nilai-nilai Islam yang akan penanaman nilai-nilai islam yang mengacu pada KPR per
disampaikan sesuai dengan jenjang pendidikan jenjang MCD
yang ditentukan.
Melaksanakan pembinaan dengan metode yang Jumlah metode pembinaan kreatif inovatif KLC
menarik dan inovatif. Kreatif
Adanya event besar yang dikelola oleh adik rutin
KARISMA

Jumlah adik yang berperan (panitia) dalam event adik

Melaksanakan pembinaan dengan memperhatikan 3 Jumlah penugasan yang harus dilaksanakan tiap semester KLC
aspek (kognitif, afektif, dan psikomotor). Kreatif
Konten tugas terselesaikan sesuai yang diminta

Jumlah adik yang menyelesaikan tugas

Tercapainya aspek pada tiap pembinaan

Terbentuknya profil adik tiap jenjang remaja menurut


KPR
Menjadikan profil adik sebagai acuan. MCD
Tercapainya profil adik yang sesuai dengan KPR

Melaksanakan kegiatan yang menunjang aspek Jumlah kegiatan terpusat di divisi adik yang menunjang KLC

KARISMA ITB 3
ARAHAN KERJA

pada profil adik. profil adik Kreatif

Terbentuknya kurikulum yang sesuai dengan KPR dan


menuju pembentukan profil adik

Tercapainya kompetensi inti kurikulum


Merancang kurikulum mentoring adik. MCD
Tercapainya tujuan kurikulum

Tercapainya indikator kurikulum

Terbentuknya materi mentoring yang aktual dan


disesuaikan dengan kurikulum dan KPR
Membuat materi dan metode mentoring yang aktual
Tercapainnya materi mentoring kepada adik MCD
dan menarik.
Variasi metode mentoring

Kehadiran adik dalam mentoring

Evaluasi berkala mengenai ketercapaiannya kurikulum

Adanya kontrak belajar adik KLC


Membuat sistem controlling mentoring. KREATIF
Laporan keberjalanan mentoring yang di-update
McD
Tercapainya reminder kepada adik

Jumlah amalan yang di cek dalam lembar kendali

KARISMA ITB 4
ARAHAN KERJA

Target ketercapaian tiap amalan

Follow up lembar kendali ibadah ditiap kegiatan

Jumlah forum evaluasi mentor pendamping kelompok

Kehadiran mentor pendamping kelompok dalam forum


evaluasi

Rekapitulasi perkembangan adik yang disusun dengan


rapih dalam rapor

Jumlah forum orang tua


Menjalin silaturahmi dengan orangtua/wali baik Tercapainnya kunjungan orangtua KLC
secara langsung maupun tidak langsung. Kreatif
Pemanfaatan media sosial untuk sarana diskusi

Jumlah konten yang terdapat dalam rapor

Bekerjasama dengan orangtua/wali untuk Terbentuknya kelompok orang tua


KLC
membantu mengontrol ibadah dan akhlak adik. Jumlah pelaporan perkembangan adik dari mentor lewat Kreatif
media

Terdapat koordinasi dengan internal KARISMA


Proaktif dan kooperatif dalam menghasilkan
R&E
survey terkait kebutuhan remaja dan sesuai trend. Hasil survey update trend remaja berbentuk isu remaja

Mengadakan event yang inovatif dengan memenuhi Jumlah peserta R&E

KARISMA ITB 5
ARAHAN KERJA

kebutuhan remaja dan sesuai trend. Pemahaman peserta terhadap tujuan dan nilai tujuan yang
direncanakan

Diadakannya event yang sesuai kebutuhan remaja

Jumlah peserta BT dan IT

Pemahaman peserta terhadap tujuan dan nilai tujuan yang


direncanakan
Mengadakan training dan kajian pembinaan
MENTARI
Hirokoba. Materi dan metode yang berjenjang untuk BT, IT, dan
pembinaan berkala (pembinaan yang terjadwal)

Jumlah kajian pembinaan terjadwal

Forum alumni bersama pembina Mentari untuk transfer


knowledge dan kerjasama
Menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait
MENTARI
antara pembina, alumni, dan pemeintahan. Kerjasama dengan pemerintah berkaitan deklarasi
"Bandung Kota Rohis"

Penjajakan terhadap orpel dalam penerapan materi dan


metode
Membuat materi dan metode untuk pembinaan
Materi dan metode dalam membina orpel R&E
orpel yang sudah bekerjasama dengan KARISMA.
Karya dari hasil binaan

Hirokoba sebagai role model rohis Bandung. Nilai – nilai organisasi MENTARI

KARISMA ITB 6
ARAHAN KERJA

Ketercapaian nilai-nilai organisasi dalam implementasi

Dampak penerapan nilai-nilai pada Hirokoba yang


dirasakan dan coba diimplementasikan pada rohis-rohis
SMA

Kunjungan ke BMK dan/atau RAS.


Melakukan kunjungan ke internal Salman, instansi
pemerintahan, dan komunitas yang potensial untuk Instansi pemerintahan yang dikunjungi HEKSA
mendukung program-program KARISMA. Komunitas yang dikunjungi

Melakukan tindak lanjut (follow up) kepada Peluang kerjasama yang ditindaklanjuti (di-follow up) HEKSA
stakeholder terkait peluang-peluang kerjasama.
Memberikan laporan kepada stakeholder terkait Laporan yang diberikan kepada stakeholder yang sudah
program KARISMA yang telah didukung oleh mendukung kegiatan KARISMA HEKSA
stakeholder.
Jumlah alumni yg dikunjungi
Mengunjungi dan melibatkan alumni dalam Keterlibatan alumni sebagai pemateri dalam kegiatan
beberapa kegiatan KARISMA untuk sharing ilmu KARISMA HEKSA
dan pendanaan.
Jumlah alumni yang berdonasi dalam kegiatan KARISMA

Terdatanya alumni dari GF 33 dan 34


Melakukan pendataan dan pembaruan database
HEKSA
alumni KARISMA. Mengupdate database alumni KARISMA

Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran Membuat RAB pemasukan dan pengeluaran Bendum

KARISMA ITB 7
ARAHAN KERJA

keuangan KARISMA dalam 1 periode secara Membuat inovasi untuk pemasukan keuangan KARISMA COET
detail. Jumlah penghasilan dalam satu periode
Bendum melakukan pendampingan kepada admin Bendum
Admin mengeluarkan uang tidak melebihi RAB
Pengelolaan oleh admin dilakukan sesuai
Bendum
kesepakatan yang telah dibuat. Bendum menindaklanjuti RAB yang telah disetujui

Admin mengumpulkan LPJ keuangan


Admin dan bendum melakukan pelaporan evaluasi
Bendum
keuangan secara berkala. Bendum melakukan evaluasi keuangan secara berkala

Tersedianya tempat penyimpanan dokumentasi yang


Membuat sistem penyimpanan dokumentasi (foto terpusat
BRTKI
dan video) secara terpusat dan mudah diakses.
Sosialisasi kepada pembina aktif

Mengadakan tempat untuk menyimpan dokumen hardfile


(fisik) BRTKI
Membuat sistem pengarsipan dokumen baik
hardfile maupun softfile secara terstruktur. Adanya tempat khusus penyimpanan softfile
Sekum
Terarsipkannya dokumen sesuai SOP administrasi

Adanya SOP secara tertulis


Membuat SOP administrasi KARISMA dan Sosialisasi kepada pengurus ini Sekum
mensosialisasikannya kepada pembina.
Jumlah penguin yang menghadiri sosialisasi

KARISMA ITB 8
ARAHAN KERJA

Membuat aturan terkait penggunaan dan Adanya peraturan yang dijalankan BRTKI
pemeliharaan sarana prasarana KARISMA.
Membuat daftar inventarisasi barang milik
KARISMA dan melakukan pembaruan secara Pemeriksaan barang secara rutin BRTKI
berkala.
Melakukan perencanaan kebutuhan barang tiap
Pengadaan barang yang diperlukan tiap divisi BRTKI
divisi dan melakukan pengadaan barang tersebut.
SOP khusus publikasi dan marketing
Pembuatan SOP khusus publikasi dan marketing
Penggunaan SOP BSM
KARISMA.
Jumlah sosialisasi SOP
Jumlah publikasi penerimaan calon pembina dan adik
melalui media sosial dengan kurun waktu tertentu
Jumlah publikasi melalui media cetak dengan kurun
Pembuatan sistem publikasi tematik yang kosisten
waktu tertentu BSM
melalui media sosial dan media cetak.
Intensitas publikasi kegiatan internal KARISMA
Jumlah pendaftar calon pembina
Jumlah pendaftar adik
Pembuatan deskripsi kegiatan yang interaktif
Pembuatan dan pengemasan konten syiar sesuai
Pembuatan konten syiar pada waktu yang mengundang BSM
dengan trend remaja.
minat massa
Bekerjasama dengan komunitas/lembaga yang Terdapat media partner yang bekerjasama dengan
KARISMA BSM
dapat menunjang dampak syiar KARISMA.
Adanya visual stock yang dijadikan bahan desain yang
Meningkatkan branding media KARISMA. kekinian BSM

KARISMA ITB 9
ARAHAN KERJA

Presentase penggunaan visual stock

Presentase penggunaan diksi bertagar

Upgrade fitur sosial media

Adanya buku paduan training, yang disesuaikan dengan


Pembuatan sistem training yang sesuai dengan KP
KTC
kebutuhan/trend remaja.
Jumlah metode dan materi training

Pemahaman peserta training tentang tujuan dan materi


Melakukan follow up kepada pihak (yang yang diberikan setelah training
mengundang training) mengenai tujuan KTC
Follow up kepada pihak yang mengundang training
diberikannya training pada jangka waktu tertentu.
mengenai tujuan awal diadakannya training

Jumlah training terbuka

Jumlah MoU
Meningkatkan branding training KARISMA. KTC
Adanya infografis metode dan materi Training
KARISMA

KARISMA ITB 10
ARAHAN KERJA

KARISMA ITB 11

Anda mungkin juga menyukai