Anda di halaman 1dari 154

PENGARUH PERAN DAN KINERJA AUDITOR INTERNAL

TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

(Studi Empiris Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum di Wilayah

Provinsi DKI Jakarta dan Banten)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
Nurul Wardah
NIM. 1111082000053

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436/2015

i
ii
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Nurul Wardah
No. Induk Mahasiswa : 1111082000053
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar aturan diatas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya.

Jakarta, 23 Juni 2015

Nurul Wardah

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Nurul Wardah
2. Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 23 Juni 1993
3. Alamat : Jl. Pekapuran Kp. Baru RT 06/07 No. 19
Kecamatan Cimanggis Kota Depok 16453.
4. Telepon : 085716967729
5. Email : nurul_wardah23@yahoo.com,

II. PENDIDIKAN
1. MI Al Attasiyah Tahun 1999-2005
2. SMP Taruna Bhakti Tahun 2005-2008
3. MAN Cibinong Tahun 2008-2011
4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015

III. PENGALAMAN ORGANISASI


1. Wakil Ketua Osis SMP Taruna Bhakti Tahun 2005-2007
2. Pengurus Ekstrakulikuler PASKIBRA MAN
CIBINONG Tahun 2009-2011
3. Pengurus Karang Taruna Kp. Baru RT 06/07 Tahun 2013-2014

IV. PENGALAMAN BEKERJA


1. Pelatih PRAMUKA dan PASKIBRA SMPI AL-
ATTASIYAH Tahun 2012-2013
2. Guru Privat pada lembaga bimbingan belajar
KUMON Tahun 2013-2014
3. Guru Kelas MI AL-ATTASIYAH Tahun 2014-sekarang

vi
V. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Sebagai peserta dalam Seminar “The Attainment of Justice, Prosperity,
and Peace in Pluralism for Revitalization of Civilization”, 17-18 April
2014, Syahida Inn, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Sebagai peserta dalam “Seminar Motivasi dan Pelatihan Proposal Bisnis”,
28 Mei 2014, Aula Madya, UIN Syrif Hidayatullah Jakarta.
3. Sebagai peserta dalam Seminar “Apes gara-gara manakan?”, 14 Mei
2014, Teater Fakultas Sains dan Teknologi Lt. 2, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Sebagai peserta kuliah umum “Sosialisasi Hemat Energi dilakukan
dengan Baik”, 08 November 2012, Teater Lt. 2 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Sebagai peserta dalam “Seminar Pengalaman Mengawal Reformasi”, 24
Desember 2014, Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA


1. Ayah : M. Amin Riva‟i
2. Ibu : Usnawati
3. Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
4. Alamat : Jl. Pekapuran Kp. Baru RT 06/07 No. 19
Kecamatan Cimanggis Kota Depok 16453

vii
EFFECT OF ROLES AND PERFORMANCE OF INTERNAL AUDITOR TO

THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL SYSTEM.

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of roles and performance
of internal auditor to the effectiveness of internal control system. This research
uses primary data through questionnaires. The research has been done by
questionnaires internal auditor. The respondent are auditors who worked in four
University BLU in DKI Jakarta and Banten counted 30 (thirty) responders. They
were 33 (thirty three) questionnaires. The questionnaires were collected 30
(thirty). The method of determining the sample is by using convenience sampling
method, while methods of data analysis was conducted using multiple linier
regression analysis to analyze data researcher used SPSS 22 version.
Results of this research show that the roles of internal auditors has a
significant impact on the effectiveness of internal control system, while
performance of internal auditors has a not significant impact on the effectiveness
of internal control system.

Keyword: Roles of auditor internal, performance of auditor internal, internal


control system, effectiveness.

viii
PENGARUH PERAN DAN KINERJA AUDITOR INTERNAL TERHADAP

EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peran dan kinerja


auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Penelitian ini
menggunakan data primer dengan kuesioner sebagai sumber penelitian. Penelitian
dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh auditor internal. Responden dalam
penelitian ini adalah para auditor internal yang bekerja di empat Perguruan Tinggi
Badan Layanan Umum di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten sebanyak 30
(tiga puluh) responden. Kuesioner yang disebar kepada empat Perguruan Tinggi
Badan Layanan Umum tersebut sebanyak 33 (tiga puluh tiga) kuesioner.
Kuesioner yang terkumpul sebanyak 30 (tiga puluh) kuesioner. Metode penentuan
sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan
untuk metode analisis data dilakukan dengan metoderegresi linier berganda yang
didukung program SPSS versi 22.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel peran auditor internal
berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal,
sedangkan variabel kinerja auditor internal tidak berpengaruh signifikan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal.

Kata kunci: Peran auditor internal, kinerja auditor internal, sistem pengendalian
internal, efektivitas.

ix
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal (Studi Empiris Perguruan Tinggi Badan Layanan
Umum di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten)”.Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna meraih gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Keluarga tercinta Bapak Amin Riva‟i, Ibu Usnawati, Maulana Yusuf dan adik
tercinta Muhamad Nabil yang telah memberikan semangat, doa dan hal
lainnya kepada penulis.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS, selaku dosen Pembimbing Skripsi I
yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing penulis
selama proses penulisan skripsi ini.
5. Ibu Wilda Farah, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CPA, selaku dosen Pembimbing Skripsi
II terhebat yang selalubersedia memberikan waktu di tengah kesibukannya
untuk membimbing penulis selama proses penulisan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan bantuan kepada penulis.
7. Seluruh staf auditor internal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas
Terbuka, Universitas Negeri Jakarta, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
atas partisipasinya dalam mengisi kuesioner pada penelitian penulis.

x
8. Rifqi Fauzan Rajba, terima kasih untuk selalu ada di setiap kejenuhan yang
datang di saat menyusun skripsi ini, selalu bersediamenjadi pendengar setia
segala keluh kesah penulis dan selalu bersedia direpotkan dan tidak lupa
selalu mendoakan serta memberikan semangat tiada henti untuk penulis.
9. Seluruh murid tercinta MI AL FUTUHAT AL ATTASIYAH terutama kelas
3 (tiga), terima kasih selalu menghibur, mendoakan dan memberikan
semangat.
10. Sahabat tersayang Nuratikah, Dinia, Vicky, Tewe, Hanifah dan Akuntansi B
yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, serta seluruh
teman-teman Akuntasi 2011yang selalu membantu dan memberikan
semangat untuk penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak untuk menyempurkan skripsi ini.

Jakarta, 23 Juni 2015

Nurul Wardah

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ........................................................ iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... vi

Abstract ............................................................................................................ viii

Abstrak ............................................................................................................. ix

Kata Pengantar ................................................................................................. x

Daftar Isi........................................................................................................... xii

Daftar Tabel ..................................................................................................... xvi

Daftar Gambar .................................................................................................. xvii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 11

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 13

A. Tinjauan Literatur ..................................................................... 13

1. Teori Peran ........................................................................... 13

2. Audit Internal ....................................................................... 14

xii
3. Auditor Internal ................................................................... 16

4. Peran Auditor Internal ......................................................... 18

5. Kinerja Auditor Internal ...................................................... 22

6. Sistem Pengendalian Internal……………………………… 24

7. Efektivitas…………………………………………………. 29

8. Perguruan Tinggi………………………………………….. 30

9. Badan Layanan Umum……………………………………. 32

B. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 37

C. Kerangka Berpikir…………………………………………….. 40

D. Hipotesis ................................................................................... 41

1. Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap

Efektivitas SistemPengendalian Internal ............................. 41

2. Pengaruh Kinerja Auditor Internal terhadap

Efektivitas Sistem Pengendalian Internal ............................ 42

3. Pengaruh Pertan dan Kinerja Auditor Internal terhadap

Efektivitas Sistem Pengendalian Internal ............................ 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 45

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 45

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................... 45

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 46

D. Metode Analisis Data ............................................................... 46

1. Statistik Deskriptif ............................................................... 46

2. Uji Kualitas Data ................................................................. 46

xiii
a) Uji Validitas……………………………………….. 46

b) Uji Reliabilitas…………………………………….. 47

3. Uji Asumsi Klasik…………………………………............. 48

a) Uji Multikolonieritas………………………………. 48

b) Uji Normalitas……………………………………… 48

c) Uji Heteroskedastisitas…………………………….. 49

4. Uji Hipotesis………………………………………….......... 49

a) Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)…………... 50

b) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t). 51

c) Uji Koefisien Determinasi (R2)……………………. 51

E. Operasionalisasi Variabel ......................................................... 52

1. Variabel Peran Auditor Internal (X1) ................................... 52

2. Variabel Kinerja Auditor Internal (X2)……………………. 53

3. Variabel Sistem Pengendalian Internal ................................ 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 57

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................. 57

1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 57

2. Karakteristik Profil Responden……………………………. 58

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................. 60

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................... 60

2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................ 62

a) Hasil Uji Validitas……………………………….… 62

b) Hasil Uji Reliabilitas………………………………. 65

xiv
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................... 66

a) Hasil Uji Multikolonieritas………………………… 66

b) Hasil Uji Normalitas………………………………... 67

c) Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………. 67

4. Hasil Uji Hipotesis………………………………………… 68

a) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)…………….. 68

b) Hasil Uji Signifikan Parameter Individual

(Uji Statistik t)…….……………………………… 69

c) Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)…… 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 76

A. Kesimpulan ............................................................................... 76

B. Saran ......................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….. 82

xv
Daftar Tabel

No. Tabel Keterangan Halaman

2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Eksternal ............................. 17

2.2 Daftar Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum (BLU) ....... 36

2.3 Penelitian Terdahulu .............................................................. 38

3.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................. 55

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian .......................................... 57

4.2 Data Sampel Penelitian .......................................................... 58

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden .............................................. 59

4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................. 61

4.5 Hasil Uji Validitas Peran Auditor Internal ............................. 62

4.6 Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor Internal .......................... 63

4.7 Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Internal .................. 64

4.8 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 65

4.9 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................... 66

4.10 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 67

4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 68

4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................ 69

4.13 Hasil Uji Statistik t ................................................................. 70

4.14 Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)........................................ 74

xvi
Daftar Gambar

No. Keterangan Halaman

2.1 Struktur Auditor Internal/Tata Kelola Auditor Internal .............. 21

2.2 Kerangka Pemikiran……………………………………………. 40

xvii
Daftar Lampiran

No. Keterangan Halaman

1 Surat Penelitian Skripsi ............................................................... 83


2 Kuesioner Penelitian ................................................................... 88
3 Jawaban Responden .................................................................... 102
4 Hasil Output ................................................................................ 110

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perguruan Tinggi merupakan satuan pendidikan penyelenggara

pendidikan tinggi. Pengelolaan dan regulasi Perguruan Tinggi di Indonesia

dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, selain itu juga terdapat

Perguruan Tinggi yang dikelola oleh Kementerian atau Lembaga Pemerintah

Nonkementerian. Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 2009

tentang Badan Hukum Pendidikan, Perguruan Tinggi di Indonesia harus

memiliki Badan Hukum Pendidikan yang berfungsi memberikan pelayanan

yang adil dan bermutu kepada peserta didik, berprinsip nirlaba, dan dapat

mengelola dana secara mandiri untuk memajukan pendidikan nasional.

Perguruan Tinggi Negeri yang diijinkan secara penuh untuk

menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), maka

pengelolaan keuangan dapat dilakukan lebih fleksibel, dengan mengutamakan

produktivitas, efisiensi, dan efektivitas. Pola pengelolaan keuangan BLU

dimaksudkan agar Perguruan Tinggi Negeri sebagai instansi pemerintah dapat

meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan, dalam hal ini mahasiswa,

masyarakat, dan para stake holder (Wibawa, 2012:1).

Pada era globalisasi saat ini, sebuah Perguruan Tinggi dituntut untuk

mampu menjaga kelangsungan hidupnya, yaitu dengan meningkatkan

kemampuan produktivitasnya. Perguruan Tinggi merupakan entitas ekonomi

yang mengelola dana yang bersumber dari perorangan, masyarakat dan

1
pemerintah. Oleh karena itu Perguruan Tinggi memiliki kewajiban

menyampaikan laporan keuangan secara berkala atas pengelolaan sumber dana

tersebut. Tuntutan transparansi dan akuntabilitas juga dapat mendorong pihak

manajemen untuk menghasilkan laporan yang berkualitas yang akan terbebas

dari permasalahan. Pengawasan yang lebih ketat perlu dilakukan dalam upaya

mencegah terjadinya perilaku penyimpangan melalui peningkatan sistem

pengendalian internal dalam manajemen perguruan tinggi (Dewi dan Apandi,

2011:1).

Perguruan Tinggi selain memiliki bagian Satuan Penjamin Mutu,

Perguruan Tinggi juga memiliki bagian Satuan Pengendalian Internal atau

Auditor Internal yang memiliki tugas untuk melakukan audit dalam bidang

manajemen keuangan, akademik, dan sumber daya (Dewi dan Afandi, 2011:2).

Audit internal menyediakan analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat, dan

informasi sehubungan dengan aktivitas yang diaudit sehingga dapat

menghasilkan nilai tambah dalam kegiatan organisasi yang pada akhirnya

tercapai tujuan dari organisasi. Pernyataan tersebut dipertegas melalui definisi

dari IIA dalam Sawyer‟s (2005:9) yaitu audit internal adalah aktivitas

independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk

memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi.

Peranan audit internal pada saat ini sangat diperlukan di berbagai

institusi, tidak terkecuali untuk Perguruan Tinggi. Undang-undang sisdiknas

Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa evaluasi pendidikan yang terdiri

dari kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan harus

2
dilakukan baik terhadap program studi maupun terhadap institusi pendidikan

secara berkelanjutan. Pada Undang-undang Pendidikan Tinggi Nomor 12

Tahun 2012 menjelaskan dasar dan tujuan serta kemampuan Perguruan Tinggi

untuk melaksanakan otonomi, dievaluasi secara mandiri oleh Perguruan Tinggi

(Pasal 62 ayat 3 ) dengan membentuk organisasi pengawas dan penjamin mutu

di Perguruan Tinggi (Pasal 61 ayat 2).

Terkait mengenai profesionalisme peran dan kinerja auditor internal di

lingkungan Perguruan Tinggi belum mencapai tingkat yang memadai, hal ini

disebabkan karena tumpang tindihnya jabatan fungsional dan struktural (Dewi

dan Apandi, 2011:2). Fungsi auditor internal di Indonesia masih tergolong

dalam kategori belum efektif.

Menghadapi hal seperti itu, berbagai kebijakan dan strategi yang ada

pada Perguruan Tinggi harus terus dikembangkan dan ditingkatkan agar

mampu mencegah terjadinya permasalahan yang disebabkan oleh manajemen

Perguruan Tinggi itu sendiri. Salah satu cara diantaranya adalah meningkatkan

efektivitas sistem pengendalian internal Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi

harus dapat melaksanakan semua kegiatan operasionalnya berdasarkan

rancangan sistem prosedur yang telah ditetapkan, sehingga mampu

mewujudkan sebagaimana yang diharapkan. Dengan demikian dapat dipastikan

bahwa Perguruan Tinggi akan mampu menjamin dan mempertahankan

keberadaan serta keberlangsungan hidup perguruan tinggi tersebut (Miraceti,

2011:1).

3
Salah satu strategi yang penting dalam Perguruan Tinggi adalah

menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai. Pengendalian

internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen

serta personil lain dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan

jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian berbagai tujuan dengan

kategori: (a) efektivitas dan efisiensi operasi, (b) reliabilitas laporan keuangan,

dan (c) ketaatan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku

(Sawyer, 1998 dalam Tugiman, 2002). Pada sistem pengendalian internal juga

terdapat komponen penting yang juga harus ditanamkan pada tiap Perguruan

Tinggi, yaitu lingkungan kontrol (control environment), penentuan risiko (risk

assessment), aktivitas kontrol (control activities), informasi dan komunikasi

(information and communication), serta pengawasan (monitoring) (Sawyer‟s,

2009: 61).

Halim (2001:189) mengemukakan bahwa sistem pengendalian internal

adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan pada suatu entitas yang

ditunjukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan tertentu

akan dicapai. Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem

pengendalian internal yaitu: (a) perkembangan kegiatan dan skalanya

menyebabkan kompleksitas struktur, sistem dan prosedur suatu organisasi

makin rumit, (b) tanggung jawab utama untuk melindungi asset organisasi,

mencegah dan menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan terletak pada

manajemen, (c) saling cek merupakan cara yang tepat untuk menutup

kekurangan human error, dan (d) pengawasan sistem pengendalian langsung

4
dari internal dianggap lebih tepat daripada pemeriksaan secara langsung dari

pemeriksa dari luar (Gondodiyoto, 2007:249).

Sistem pengendalian internal merupakan keseluruhan mekanisme yang

merupakan bagian integral dari prosedur kerja suatu organisasi, dan disusun

sedemikian rupa untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan organisasi sudah

sesuai dengan yang seharusnya. Adapun yang paling berkepentingan terhadap

sistem pengendalian internal suatu organisasi adalah manajemen, karena

dengan sistem pengendalian internal yang baik manajemen dapat

mengharapkan bahwa kebijakannya dipatuhi (Miraceti, 2011:3).

Dengan menetapkan serta menerapkan sistem pengendalian internal

secara baik dan benar pada suatu Perguruan Tinggi, maka Perguruan Tinggi

tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuan dan dapat meminimalkan

risiko. Jika suatu sistem pengendalian internal telah ditetapkan semua operasi,

sumber daya fisik, dan data akan dimonitor serta berada dibawah kendali,

tujuan akan tercapai, resiko menjadi kecil dan informasi yang dihasilkan akan

lebih berkualitas (Hermanson, 2004 dalam Miraceti, 2011:3).

Untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan memerlukan

informasi. Informasi yang diperlukan oleh manajemen yang ada pada

Perguruan Tinggi tersebut adalah informasi yang handal dan dapat dipercaya.

Informasi merupakan unsur yang penting dari sistem pengendalian internal

organisasi. Informasi diperlukan manajemen untuk pedoman operasi, dan

menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum serta peraturan-peraturan yang

berlaku pada organisasi (Kumaat 2011:17).

5
Kesalahan didalam penyedia informasi akan berpengaruh terhadap

perencanaan yang dibuat, dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peran

dan kinerja auditor internal di Perguruan Tinggi tersebut. Auditor internal

merupakan aktivitas independen yang memberikan jaminan objektif dan

konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan

operasi organisasi. Aktifitas ini membantu Perguruan Tinggi mencapai

tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian,

dan proses tata kelola. Berbicara mengenai peran auditor internal

mengungkapkan bahwa auditor internal berusaha untuk meningkatkan operasi

organisasi dan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal negatif. Auditor

internal membantu manajemen dalam mendesain serta memelihara kecukupan

dan efektivitas struktur pengendalian internal. Auditor internal juga berperan

untuk bertanggung jawab menilai kecukupan dan keefektifan dari masing-

masing sistem pengendalian internal yang memberikan jaminan kualitas dan

integritas internal (Dana et al., 2008 dalam Dewi dan Apandi, 2011:6).

Tolak ukur kesuksesan suatu Perguruan Tinggi selain dilihat dari peran

auditor internal itu sendiri juga dapat dilihat dari kinerja yang dihasilkan oleh

auditor internal. Kinerja auditor internal yang ada di dalam Perguruan Tinggi

menggambarkan keadaan manajemen dan organisasi suatu Perguruan Tinggi,

keadaan laporan keuangannya, laba yang akan didapat, serta usaha dalam

mempertahankan going concern nya (Fanani et al, 2008:1).

6
Menurut penelitian yang dilakukan Eviyanti dan khairani (2009:1) yang

berjudul Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Secara

Kreditmengatakan bahwa peran audit internal merupakan peran auditor internal

yang dilakukan seorang auditor untuk melakukan suatu penelitian secara

sistematis dan objektif terhadap kegiatan operasi suatu organisasi untuk

mengidentifikasi risiko yang dihadapi. Dari hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh dalam upaya

mengatasi risiko penjualan secara kredit.

Dalam penelitian (Dzaky, 2009:1) yang berjudul Peran Auditor Internal

Dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance. Yang hasil

penelitiannya menemukan pengaruh yang signifikan dalam upaya mewujudkan

good corporate governance, karena auditor internal adalah suatu fungsi

penilaian yang dilakukan oleh orang dalam bagian perusahaan terhadap seluruh

operasional yang terjadi di perusahaan guna membantu pihak manajemen

dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Dalam penelitian Sukirman dan Sari

(2012:1) yang berjudul Peran Internal Audit Dalam Upaya Mewujudkan Good

University Governance di UNNES. Menunjukkan hasil penelitian yang sama

yaitu peran internal audit mempengaruhi tata kelola suatu instansi pendidikan.

Internal auditor dianggap penting dalam mewujudkan penciptaan Perguruan

Tinggi yang mampu melaksanakan peranannya serta mampu mencegah

terjadinya kecurangan yang terjadi di manajemen Perguruan Tinggi agar dapat

menjalankan fungsi transfer knowledge nya secara maksimal dan akuntabel

7
dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangannya serta mematuhi

segala peraturan yang berlaku (Sukirman dan Sari 2012:69).

Kinerja auditor internal merupakan perwujudan kerja yang dilakukan

dalam rangka mencapai hasil kerja yang lebih baik atau lebih menonjol ke arah

tercapainya tujuan organisasi (Fanani et al., 2008:1). Pencapaian kinerja

auditor yang baik harus sesuai dengan standar dalam kurun waktu tertentu,

yaitu: (a) kualitas kerja, (b) kuantitas kerja, dan (c) ketepatan waktu

(Goldwasser, 1993 dalam Fanani et al., 2008:1-2).

Fanani et al., (2008:2) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Struktur Audit, Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja

Auditor. Mengatakan kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh

auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan padanya, dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk

menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya.

Kinerja auditor menjadi perhatian utama. Kondisi kerja yang kurang kondusif

mempengaruhi kinerja auditor sehingga dapat mempengaruhi kepercayaan

masyarakat. Semakin tinggi kinerja seorang auditor tersebut, maka akan

semakin baik pula keadaan Perguruan Tinggi tersebut. Oleh karena itu, sebuah

Perguruan Tinggi harus mengevaluasi kinerja seorang auditor yang ada di

dalamnya, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan

dapat bersaing. Dalam penelitian (Sujana:2012:1) yang berjudul Pengaruh

Kompetensi, Motivasi, Kesesuaian Peran dan Komitmen Organisasi terhadap

Kinerja Auditor Internal Inspektorat Pemerintah Kabupaten. Menunjukkan

8
bahwa kesesuaian peran auditor internal berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja auditor internal, rendahnya kompetensi, lemahnya motivasi

dan persepsi kesesuaian peran yang rendah berpengaruh terhadap lemahnya

komitmen organisasi auditor internal.

Menurut penelitian Hirth (2008:1) perusahaan yang memfungsikan

internal audit dengan baik secara umum memiliki kontrol yang lebih baik.

Internal audit yang baik tersebut seperti peran internal auditor yang total dan

independen,penilaian atas resiko perusahaan secara tepat, penggunaan

teknologi dalam proses audit internal, dan mengutamakan efisiensi.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi melakukan

penelitian yang menguji sejauh mana pengaruh peran dan kinerja auditor

internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Dimana responden

dalam penelitian ini adalah auditor internal yang ada pada Perguruan Tinggi

Badan Layanan Umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten.

Penelitian ini merupakan penelitian hasil pengembangan penelitian

sebelumnya. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah terdapat pada penilitian yang dilakukan oleh Atika Fitria (2009).

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peran dan

kinerja auditor internal, sedangkan pada penelitian sebelumnya, yaitu

penilaian kinerja dan penerapan audit internal. Variabel dependen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu efektivitas sistem pengendalian

9
internal, sedangkan pada penelitian sebelumnya, yaitu sistem pengendalian

internal perusahaan.

2. Obyek dalam penelitian ini adalah auditor internal yang ada di Perguruan

Tinggi Badan Layanan Umum di wilayah provinsi DKI Jakarta dan Banten,

sedangkan obyek penelitian sebelumnya yaitu auditor internal yang ada di

perusahaan perbankan di daerah Jakarta Pusat.

3. Periode penelitian dalam penelitian ini menggunakan data pada tahun 2015,

sedangkan pada penelitian sebelumnya data yang digunakan yaitu data tahun

2009.

Beberapa alasan kenapa penulis tertarik dengan penelitian ini adalah

pertama, beberapa penelitian yang menguji tentang pengaruh peran dan kinerja

auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal, objek

penelitiannya yaitu pada perusahaan, berbeda dengan objek penelitian yang

penulis gunakan yaitu di Perguruan Tinggi. Kedua, hasil penelitian ini nantinya

akan memperlihatkan variasi peran dan kinerja auditor internal terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal di beberapa Perguruan Tinggi Badan

Layanan Umum. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian

yang berjudul: “Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal terhadap

Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Studi Empiris Perguruan Tinggi

Badan Layanan Umum di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten)”.

10
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah peran auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal?

2. Apakah kinerja auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal?

3. Apakah peran dan kinerja auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas

sistem pengendalian internal?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini dilaksanakan

dengan maksud untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara peran dan

kinerja auditor internal dengan efektivitas sistem pengendalian internal yang

ada di Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum di wilayah provinsi DKI

Jakarta dan Banten. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh antara peran auditor internal terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal.

2. Untuk menganalisis pengaruh antara kinerja auditor internal terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara peran dan kinerja auditor

internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal.

11
D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menggali ilmu pengetahuan mengenai peran dan

kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menjadi

masukan dan informasi tambahan kepada pihak Perguruan Tinggi

mengenai perkembangan lebih lanjut tentang efektivitas sistem

pengendalian internal serta dapat mengetahui apakah auditor internal yang

dijelaskan telah memadai.

3. Bagi Auditor Internal

Agar lebih mengetahui bahwa peranan auditor internal itu sangat penting

dalam peningkatan kinerja sebuah organisasi, sehingga auditor internal

lebih memelihara tanggung jawab professional, meningkatkan kompetensi

peran dan kinerja yang dimiliki oleh auditor internal.

4. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini berguna bagi pihak-pihak yang ingin meneliti lebih jauh

tentang peran dan kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal di suatu perguruan tinggi dan dapat dijadikan

sebagai bahan pembanding dan pengkajian untuk pihak lain yang

memerlukan.

12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Peran

Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

antara teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori

peran berawal dari sosiologi dan antropologi (Sarwono 2002, dalam Hutami

2011:5). Dalam ketiga ilmu tersebut, istilah “peran” diambil dari dunia

teater. Dalam teater, seorang aktor harus bermain sebagai seorang tokoh

tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk

berprilaku secara tertentu. Posisi aktor dalam teater (sandiwara) itu

kemudian dianalogikan dengan posisi orang dalam masyarakat.

Sebagaimana halnya dalam teater, posisi orang dalam masyarakat sama

dengan posisi aktor dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan

daripadanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan

dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor

tersebut. Dari sudut pandang inilah disusun teori-teori peran (Hutami,

2011:5).

Teori peran juga menyatakan bahwa ketika perilaku yang diharapkan

oleh individu tidak konsisten, maka mereka dapat mengalami stress, depresi,

merasa tidak puas, dan kinerja mereka akan kurang efektif daripada jika

pada harapan tersebut tidak mengandung konflik (Ahmad dan Taylor 2009,

dalam Hutami 2011:6)

13
Peran berarti laku, bertindak. Didalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan

dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Sedangkan makna

peran yang dijelaskan dalam status, kedudukan dan peran dalam masyarakat,

dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu pertama penjelasan histories.

Menurut penjelasan histories, konsep peran semula dipinjam dari kalangan

yang memiliki hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup subur

pada zaman Yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter

yang disandang atau dibawakan oleh seorang aktor dalam sebuah pentas

dengan lakon tertentu, Kedua pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran

dalam ilmu sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika

menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena

posisi yang didudukinya tersebut.

Peran mencerminkan posisi seseorang dalam sistem sosial dengan

hak dan kewajiban, kekuasaan dan tanggung jawab yang menyertainya.

Untuk dapat berinteraksi satu sama lain, orang-orang memerlukan cara

tertentu guna mengantisipasi perilaku orang lain (Agustina, 2009:3).

2. Audit Internal

Definisi audit internal yang telah diciptakan untuk menggambarkan

lingkup audit internal modern yang luas dan tidak terbatas menurut

Sawyer‟s (2009:10) adalah sebagai berikut:

“Penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor


internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi

14
untuk menentukan apakah: (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat
dan dapat diandalkan, (2) resiko yang dihadapi perusahaan telah
diidentifikasi dan diminimalisasi, (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti, (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi, (5) sumber daya telah digunakan secara efisien
dan ekonomis dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Semua
itu dilakukan dengan tujuan membantu anggota organisasi dalam
menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.”

Audit internal adalah pekerjaan penilaian yang bebas (independen) di

dalam suatu organisasi meninjau kegiatan-kegiatan organisasi guna

memenuhi kebutuhan pimpinan (Tunggal 2005:3, dalam Dzaky 2009:5).

Audit internal adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh

dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis

untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang

ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan

(American Accounting Association dalam Sawyer‟s, 2009:8). Audit internal

adalah suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektivitas

organisasi (Halim 2008, dalam Eviyanti 2012:2).

Menurut (Guidance Task Force (GTF) dalam Sawyer‟s, 2009:8)

definisi audit internal adalah sebagai berikut:

“Aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara


independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan
nilai untuk meningkatkan operasional organisasi. Audit tersebut membantu
organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang
sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
proses pengelolaan resiko, kecukupan kontrrol dan pengelolaan organisasi.”

Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulan bahwa

proses audit internal merupakan proses audit internal yang bertujuan untuk

menilai informasi dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, risiko yang

15
dihadapi sebuah organisasi telah diidentifikasi dan diminimalisasi, kriteria

operasi yang memuaskan telah dipenuhi, sumber daya telah digunakan

secara efisien dan ekonomis, dan tujuan organisasi telah dicapai secara

efektif.

3. Auditor Internal

Menurut (Institute of Internal Auditor dalam Sawyer‟s, 2009:12)

definisi Auditor internal adalah sebagai berikut:

“Suatu aktivitas independen, objektif dan pemberian konsultasi yang


dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi-operasi
organisasi. Seseorang yang membantu suatu organisasi mencapai tujuan-
tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, kecukupan
kontrol dan pengelolaan organisasi.”

Auditor internal adalah pakar dalam tata kelola, manajemen risiko

dan pengendalian internal. Auditor internal merupakan profesi yang terus

berkembang yang mengantisipasi perubahan dalam lingkungan dan

beradaptasi terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses dan

teknologi (Dana, et al 2008, dalam Dewi dan Apandi, 2011:6).

Auditor internal membantu manajemen dalam mendesain serta

memelihara kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern. Auditor

internal juga bertanggungjawab untuk menilai kecukupan dan keefektifan

dari masing-masing sistem pengendalian yang memberikan jaminan kualitas

dan integritas dari proses pelaporan keuangan (Dewi dan Apandi, 2011:6).

Auditor internal merupakan orang atau badan yang melaksanakan

aktivitas audit internal. Auditor internal senantiasa berusaha

16
menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian

langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti

perkembangan yang semakin kompleks. Dari beberapa definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa seorang auditor internal itu menunjukkan bahwa proses

auditing itu dilakukan oleh seorang internal auditor didalam suatu

organisasi. Aktivitas internal audit menunjukkan seluruh aktivitas organisasi

yang berada dalam lingkup internal audit dan jasa kepada organisasi.

Perbedaan Antara Auditor Internal dan Auditor Eksternal


Tabel 2.1
Perbedaan Auditor Internal dan Eksternal
NO AUDITOR INTERNAL AUDITOR EKSTERNAL

1 Merupakan karyawan Melayani klien yang


perusahaan atau bisa juga membutuhkan informasi
merupakan entitas independen. keuangan yang dapat
diandalkan.
2 Melayani kebutuhan organisasi Merupakan orang yang
meskipun fungsinya harus independen di luar perusahaan.
dikelola oleh perusahaan. yaitu pihak ketiga.

3 Fokus pada kejadian-kejadian di Memperhatikan pencegahan


masa depan dengan dan pendeteksian kecurangan
mengevaluasi kontrol yang secara umum.
dirancang untuk meyakinkan
pencapaian tujuan.
4 Independen terhadap aktivitas Menelaah catatan-catatan yang
yang diaudit, tetapi siap sedia mendukung laporan keuangan
untuk menanggap kebutuhan dan secara periodik.
keinginan dari semua tingkat
manajemen.
5 Menelaah aktivitas secara terus- Independen terhadap
menerus manajemen dan dewan direksi
baik dalam kenyataan maupun
secara mental
Sumber: Sawyer‟s (2009:8)

17
Seorang internal auditor wajib memiliki independensi dan

objektivitas yang telah tertera jelas didalam kode etik pemeriksa internal.

Internal auditor juga bertujuan untuk mengevaluasi seluruh aktivitas

organisasi dan kefektifan pengendalian, dengan penilaian yang independen

dalam menemukan fakta dan melakukan penilaian, serta bertanggung jawab

kepada manajemen.

4. Peran Auditor Internal

Peran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu

perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di masyarakat. Peran mencerminkan posisi seseorang dalam

sistem sosial dengan hak dan kewajiban, kekuasaan dan tanggung

jawabyang menyertainya. Untuk dapat berinteraksi satu sama lain, orang-

orang memerlukan cara tertentu untuk mengantisipasi perilaku orang lain

(Agustina, 2009:3).

Peran auditor internal di sebuah organisasi sangat diperlukan.

Auditor internal memiliki tanggung jawab sebagai penilai independen untuk

menelaah operasional perusahaan dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta

efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki

peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan

perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha (Sawyer‟s,

2009:7).

18
Menurut Hall (2006:27) keterlibatan auditor internal dapat ditinjau

dari setiap tahapan dalam system development life cycle dan tujuan serta

manfaat sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini akuntan ataupun auditor internal sering diminta untuk

memberikan keahlian mereka untuk mengevaluasi kelayakan sebuah

proyek, mereview masalah kelayakan ekonomi, kelayakan perencanaan

sistem pengendalian intern dan kelayakan operasi. Tahap ini merupakan

awal dari semua tahapan yang dilakukan oleh auditor internal.

b. Tahap Analisis Sistem

Peran auditor dalam tahap ini adalah mensuplai laporan audit pada sistem

yang akan diuji oleh tim studi. Akuntan dengan latar belakang pendidikan

formal dan informalnya menunjukkan bahwa ia memiliki keahlian untuk

melakukan analisis sistem. Akuntan akan melakukan survey sistem untuk

memahami elemen-elemen penting dari sistem yang digunakan saat ini

dan menentukan persyaratan sistem yang baru.

c. Tahap Desain Sistem

Dalam tahap ini akuntan berperan penting dalam memanfaatkan keahlian

transaksinya peran ini dilakukan dalam hal desain system konseptual,

disini akuntan bertanggung jawab untuk system konseptual dan

profesional bertanggung jawab terhadap sistem fisik (pekerjaan teknis

untuk membangun sistem), dimana dalam melakukan perannya ini

19
akuntan harus mempertimbangkan bahwa setiap sistem harus dikontrol

secara memadai.

d. Tahap Implementasi Sistem

Dalam tahap ini secara rinci internal auditor, harus terlibat dalam cara-

cara berikut ini:

1) Menspesifikasi standar dokumen.

2) Memverifikasi kelayakan kontrol.

3) Review konversi sistem lama ke sistem baru

e. Tahap Pengoperasian Sistem

Dalam tahap ini auditor melakukan evaluasi dan menilai ketepatan

pengendalian dalam operasi sistem. Pada tahap ini pula auditor intern

harus secara aktif memantau apakah tahap pengoperasian sistem telah

sesuai dengan standar pengoperasian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan

mengevaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam

kontrol internal. Tetapi harus diingat bahwa auditor internal membantu

manajemen, bukan berperan sebagai manajer itu sendiri (Sawyer‟s,

2009:83).

Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat struktur organisasi auditor

internal yang terdapat pada gambar 2.1 berikut ini:

20
Gambar 2.1
Struktur Auditor Internal / Tata Kelola Auditor Internal

Ketua
SPI

Sekretaris
Bendahara Koordinator Koordinator
SPI
Pengeluaran Audit Quality
Pembantu Assurance

Staf Koordinator
Administrasi Administrasi

Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala


Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang
Keuangan Sarana Teknologi Pembangu Sumber
Informasi nan Daya
Manusia

Auditor

Sumber: www.tatakelolaauditorinternal.com

Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa kedudukan auditor

internal dalam struktur organisasi sangat mempengaruhi keberhasilannya

dalam menjalankan tugas, sehingga dengan posisi tersebut memungkinkan

auditor internal dapat melaksanakan fungsinya dengan baik serta dapat

bekerja dengan independen dan objektif.

21
Struktur organisasi penetapan bagian auditor internal secara jelas

disertai dengan job description yang jelas akan membawa dampak yang

positif dalam proses komunikasi antara auditor internal dengan pihak

pemilik perusahaan atau manajer. Menurut Agoes (2004:243-246), ada

empat alternatif kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi yaitu:

a. Bagian internal audit berada dibawah direktur keuangan (sejajar dengan

bagian akuntansi keuangan).

b. Bagian internal audit merupakan staf direktur utama.

c. Bagian internal audit merupakan staf dari dewan komisaris.

d. Bagian internal audit dipimpin oleh seorang internal audit director.

5. Kinerja Auditor Internal

Kinerja didefinisikan sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang

dilakukan melalui atasan langsung, rekan kerja, diri sendiri dan bawahan

langsung (Kalber dan Fogarty 1995, dalam Agustina, 2009:44).

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika (Suyadi dalam Agustina, 2009:44)

Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari

seseorang. Pengertian kinerja menurut Whitmore merupakan pengertian

kinerja yang menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil (Whitmore

22
dalam Uno dan Lamatenggo, 2012:59-60). Oleh karena itu, Whitmore

mengemukakan pengertian kinerja yang dianggapnya representative, maka

tergambarnya tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang.

Kinerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaan tugas yang

dapat diukur, kinerja diukur dengan instrumen yang dapat dikembangkan

dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum, selanjutnya

diterjemahkan kedalam penilaian perilaku secara mendasar, meliputi:

kualitas kerja, kuantitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat atau

pernyataan yang disimpulkan, dan perencanaan kerja.

Kinerja auditor merupakan tindakan atas pelaksanaan tugas

pemeriksaan yang telah disesuaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu

dalam rangka mencapai hasil kerja yang lebih baik atau lebih menonjol

kearah tercapainya tujuan organisasi. Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu:

kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja

yang telah ditentukan. Sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari

kinerja individu dengan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kinerja auditor internal merupakan suatu hasil yang dicapai oleh seorang

auditor dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang

diukur dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan ketetapan waktu.

23
6. Sistem Pengendalian Internal

Menurut Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal 2004, dalam

Rapina dan Christyanto, 2011:6-7) mendefinisikan Sistem Pengendalian

Internal adalah:

“ Semua tidakan yang dilakukan oleh manajemen, direksi, komisaris,


ataupun pihak lain untuk mengelola risiko dan meningkatkan kemungkinan
tercapainya sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Manajemen merencanakan,
mengorganisir dan mengarahkan pelaksanaan tindakan yang memadai untuk
meningkatkan kepastian bahwa tujuan akan tercapai. Sistem pengendalian
internal terdiri atas lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan
(prosedur) pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan
pengendalian.”

Menurut (The Comitte of Sponsoring Organization (COSO), dalam

Bodnar, 2001:182), sistem pengendalian internal adalah proses yang dapat

dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak

suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam

penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya.

Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa sistem pengendalian

internal merupakan hal yang penting untuk diterapkan dalam sebuah

perguruan tinggi. Sistem pengendalian internal memberikan kepastian secara

objektif yang berhubungan dengan segala aspek perguruan tinggi baik

organisasional maupun pribadi yang dilakukan secara efektif dan efisien.

COSO menjelaskan bahwa pengendalian intern terdiri dari lima

komponen yang saling terkait sebagai berikut (Sawyer‟s, 2009:61-62):

a. Lingkungan pengendalian

Komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan terhadap

operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup

24
etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan

organisasi. Juga tercakup struktur organisasi serta kebijakan dan filosofi

manajemen.

b. Penentuan Resiko

Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang terus

berkembang. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek

organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko.

COSO juga menambahkan pertimbangan tujuan di semua bidang operasi

untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara

harmonis.

c. Aktivitas kontrol

Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan

dengan konsep kontrol internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi

persetujuan, tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas,

pendokumentasian, rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur,

pemeriksaan internal dan audit internal. Aktivitas-aktivitas ini harus

dievaluasi risikonya untuk organisasi secara keseluruhan.

d. Informasi dan komunikasi

Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen.

Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi informasi

tentang operasi kontrol internal memberikan substansi yang dapat

digunakan manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kontrol dan untuk

mengelola operasinya.

25
e. Pengawasan

Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi

yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen

kontrol.

Menurut (Tunggal 1995:2, dalam Rapin dan Christyanto 2011:8)

terdapat lima tujuan pengendalian internal, antara lain:

a. Untuk menjamin kebenaran data akuntansi

Manajemen harus memeiliki data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya

untuk melaksanakan kegiatan operasi. Berbagai macam data digunakan

untuk mengambil keputusan yang penting.

b. Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya

Harta fisik bisa saja dicuri, disalahgunakan atau rusak secara tidak sengaja.

Hal yang sama juga berlaku untuk harta yang tidak nyata seperti perkiraan

piutang, dokumen penting, surat berharga, dan catatan keuangan. Sistem

pengendalian internal dibentuk guna mencegah ataupun menemukan harta

yang hilang dan catatan pembukuan pada saat yang tepat.

c. Untuk menggalakkan efisiensi usaha

Pengendalian juga dimaksudkan untuk menghindari pekerjaan-pekerjaan

berganda yang tidak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek

usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber-sumber dana

yang tidak efisien.

26
d. Untuk mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan

Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan.

Sistem pengendalian internal memberikan jaminan akan ditaatinya

prosedur dan peraturan tersebut.

e. Penilaian

Harus dibuat ketentuan agar memberikan kepastian bahwa seluruh harta

telah dinilai dengan selayaknya sesuai dengan prinsip akuntansi yang

lazim dan bahwa penyesuaian-penyesuaian telah dilakukan dengan sah.

Menurut (Willson dan Campbell 1986, dalam Rapina dan

Christyanto, 2011:7) pengendalian internal dibagi menjadi dua yaitu:

a. Pengendalian akuntansi

Pengendalian akuntansi mencakup rencana organisasi dan semua metode

dan prosedur yang terutama menyangkut pengamanan harta perusahaan

serta keterandalan dari catatan-catatan keuangan. Pada umumnya ia

meliputi pengendalian-pengendalian seperti misalnya sistem kewenangan

dan persetujuan, pemisahan tugas-tugas yang berhubungan dengan

pembukuan dan laporan-laporan akuntansi dari tugas-tugas yang

berhubungan dengan operasi atau perlindungan harta, pengamanan fisik

dari harta dan pemeriksaan intern.

b. Pengendalian Administratif

Terdiri dari rencana organisasi dan semua metode dan prosedur yang

terutama berhubungan dengan efisiensi operasi dan ketaatan pada

kebijaksanaan manajemen dan biasanya hanya berhubungan secara tidak

27
langsung dengan catatan-catatan finansial. Pada umumnya ia meliputi

pengendalian-pengendalian seperti misalnya analisa statistic, time and

motion studies, laporan pelaksanaan, program latihan pegawai, dan

pengendalian kualitas.

Dibawah ini merupakan pentingnya pengendalian internal (Sagara

dan Jalil, 2013:79-80):

a. Ditetapkan di ISA 400, „istilah sistem pengendalian intern berarti semua

kebijakan dan prosedur (kontrol internal) yang diadopsi oleh manajemen

entitas untuk membantu dalam mencapai tujuan manajemen memastikan,

sedapat mungkin, perilaku tertib dan efisien bisnisnya, termasuk

kepatuhan terhadap kebijakan manajemen, pengamanan asset, pencegahan

penipuan dan kesalahan, akurasi dan kelengkapan catatan akuntansi, dan

persiapan tepat waktu informasi keuangan yang dapat diandalkan.

b. Setiap orang dalam organisasi memiliki tanggung jawab untuk

pengendalian internal. CEO secara pokok bertanggung jawab dan harus

mengasumsikan „kepemilikan‟ dari sistem pengendalian internal,

memberikan kepemimpinan dan arah untuk manajer senior.

c. Auditor tertarik terutama dalam kontrol yang berhubungan dengan

keandalan pelaporan keuangan. Auditor memiliki tanggung jawab yang

signifikan untuk penemuan manajemen dan penipuan karyawan dan pada

tingkat yang lebih rendah, beberapa jenis tindakan illegal.

28
7. Efektivitas

Menurut Anthony dan Vijay (2005:174) efektivitas adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan penentu apakah tujuan perusahaan yang

telah ditetapkan telah tercapai. Efektivitas pada dasarnya berhubungan

dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas

merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus

dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan

mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (Spending wisely) (Mardiasmo,

2009:132, dalam Sumenge, 2013:75).

Contoh yang dapat dijadikan sebagai contoh dari nilai efektivitas dari

kinerja perguruan tinggi yaitu seperti hasil kegiatan operasional dan laporan

realisasi anggaran. Efektivitas juga menunjukkan kesuksesan atau

keberhasilan perguruan tinggi dalam merealisasikan tujua perguruan tinggi

tersebut. Dengan demikian efektivitas itu adalah suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah

dicapai oleh manajemen atau organisasi, yang mana target tersebut sudah

ditentukan terlebih dahulu.

Menurut Anthony dan Vijay (2005:175) pengukuran efektivitas

dapat menggunakan beberapa pendekatan antara lain:

a. Pendekatan kuantitatif akuntansi

Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan objektivitas dan

independensi yang tinggi dari perguruan tinggi. Pengukuran pendekatan

ini melalui penggunaan informasi akuntansi dan keuangan yang ada

29
kelemahan-kelemahan, sehingga dibutuhkan pendekatan lain yaitu

kuantitatif manajemen.

b. Pendekatan kuantitatif manajemen

Pendekatan ini mengakomodasi variabel-variabel kuantitatif yang

bersifat non financial dan diluar sistem akuntansi. Pendekatan ini

membantu perumusan-perumusan permasalahan yang dihadapi sebagai

alat analisa dalam pemecahan permasalahan, serta memperjelas

kesimpulan yang akan diambil analisis kuantitatif akuntansi.

c. Digunakan sebagai pelengkap hasil kedua pendekatan diatas, hasil

analisa kualitatif ini dimaksudkan untuk memperjelas kesimpulan yang

akan diambil dari kedua pendekatan diatas. Sedangkan untuk mengukur

efektivitas auditor dapat menggunakan teknik seperti memeriksa,

membandingkan, memeriksa dokumen dasar (vouching), menganalisa,

mengecek, menginspeksi, menghitung, menelusuri (trace), serta

memverifikasi (verify).

8. Perguruan Tinggi

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1, yang dimaksud

perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan menengah mencakup program

pendidikan menengah mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Dalam UU No. 2 tahun 1989, pasal 16, ayat 1 perguruan tinggi yaitu

kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk

30
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademis dan professional yang dapat menerapkan,

mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian.

Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:

a. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan

oleh pemerintah.

b. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan

oleh pihak swasta.

Secara umum tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi saat ini

bertambah berat karena paradigma baru seperti akuntabilitas, kualitas

pendidikan, otonomi dan evaluasi diri pendidikan tinggi dipersyaratkan oleh

masa depan yang menuntut aktualisasi keunggulan kemampuan manusia

secara optimal, yang sementara ini masih “tersembunyi” dalam diri (hidden

excellence in personhood) (Semiawan, 1998:12)

Tugas Perguruan Tinggi dalam PP No. 30 tahun 1990 pasal 1 ayat 2

yaitu perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi.

Sedangkan dalam mukadimah Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional No. 603/0/2001 dinyatakan tugas perguruan tinggi adalah berperan

aktif dalam perbaikan dan pengembangan kualitas kehidupan dan

kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pengembangan

31
pengertian dan kerjasama internasional untuk mencapai kedamaian dunia

dan kesejahteraan lahir batin umat manusia berkelanjutan.

Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 2009 setiap

perguruan tinggi di Indonesia harus memiliki Badan Hukum Pendidikan

yang berfungsi memberikan pelayanan yang adil dan bermutu kepada

peserta didik, berprinsip nirlaba, dan dapat mengelola dana secara mandiri

untuk memajukan pendidikan nasional. Di Indonesia, perguruan tinggi

negeri dikelola oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Rektor perguruan

tinggi negeri merupakan pejabat setingkat eselon 2 di bawah Menteri

Pendidikan Nasional ataupun kementerian lainnya. Perguruan tinggi swasta

di Indonesia, dikelola oleh masyarakat sesuai dengan UU No. 22 Tahun

1961 pasal 22. Dalam UU No. 22 Tahun 1961 pasal 24 dikatakan bahwa

Bimbingan dan pengawasan atas penyelenggaraan perguruan tinggi swasta

pada mulanya dilakukan oleh Lembaga Perguruan Tinggi Swasta (LPTS)

yang dibentuk oleh pemerintah.

9. Badan Layanan Umum (BLU)

Pengertian Badan Layanan Umum (BLU) menurut Peraturan

Pemerintah No. 23 tahun 2005 pasal 1 adalah instansi di lingkungan

pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan

mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada

prinsip efisiensi dan produktivitas.

32
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan menceerdaskan

kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan

keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan

praktek bisnis yang sehat (Wibawa, 2012:3).

Dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 pasal 3 dijelaskan

mengenai asas Badan Layanan Umum (BLU), yaitu:

a. BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian

Negara/lembaga/pemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan

umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan

oleh instansi induk yang bersangkutan.

b. BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan kementerian

Negara/lembaga/pemerintah daerah dan karenanya status hokum BLU

tidak terpisah dari kementerian Negara/lembaga/pemerintah daerah

sebagai instansi induk.

c. Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab

atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang

didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan.

d. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas

pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan

kepadanya oleh menteri/pimpinan lembaga/bupati/walikota.

e. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian

keuntungan.

33
f. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU

disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana

kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja kementerian

Negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.

g. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek

bisnis yang sehat.

Satuan kerja BLU dapat memiliki fleksibilitas dalam hal pengelolaan

keuangan yang berbeda dengan instansi biasanya (Non BLU) berdasarkan

prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

Rudiyanto (2013) menyebutkan beberapa hal terkait dengan fleksibilitas

yang diberikan kepada satuan kerja BLU yaitu:

a. Pendapatan dapat digunakan langsung, tanpa terlebih dahulu disetorkan

ke Kas Negara.

b. Belanja menggunakan pola anggaran fleksibel dengan ambang batas

tertentu.

c. Dapat mengelola kas BLU untuk memanfaatkan idle cash BLU yang

hasilnya menjadi pendapatan BLU.

d. Dapat memberikan piutang usaha maupun menghapus piutang sampai

batas tertentu.

e. Dapat melakukan utang sesuai jenjang dengan tanggung jawab pelunasan

pada BLU.

f. Dapat melakukan investasi jangka panjang dengan seijin Menteri

Keuangan.

34
g. Dapat dikecualikan dari aturan umum pengadaan barang/jasa dan dapat

mengalihkan barang inventaris.

h. Dapat diberikan remunerasi sesuai tingkat tanggung jawab dan

profesionalisme.

i. Surplus dapat digunakan untuk tahun berikutnya dan defisit dapat

dimintakan dari APBN untuk Publik Service Obligation (PSO).

j. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan professional non PNS.

k. Pengaturan organisasi dan nomenklatur diserahkan kepada

Kementerian/Lembaga dan BLU yang bersangkutan dengan seijin

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Fleksibel tersebut dimaksudkan untuk mendorong satuan kerja BLU

dalam menerapkan praktik-praktik yang sehat berdasarkan prinsip-prinsip

dan kaedah manajemen yang baik dalam rangka mewujudkan tata kelola

organisasi yang baik dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan keuangan Negara.

Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan BLU, pejabat Pengelola Badan Layanan Umum

adalah (a) Pemimpin BLU, (b) Pejabat Keuangan, dan (c) Pengelola Teknis.

Rektor Perguruan Tinggi bertindak sebagai Pemimpin BLU sekaligus

sebagai Kuasa Pengguna Anggaran mempunyai tugas menyiapkan rencana

strategis bisnis BLU, menyiapkan rencana bisnis dan anggaran BLU,

mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai ketentuan

35
yang berlaku dan menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional

dan keuangan BLU.

Berikut ini adalah perguruan tinggi yang telah menjadi Badan

Layanan Umum dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2.
Daftar Perguruan Tinggi BLU
No Nama BLU Lokasi Kementerian/
Lembaga
1 Universitas Negeri Sunan Yogyakarta Kementerian Agama
Kalijaga
2 Universitas Islam Negeri Jakarta Kementerian Agama
Syarif Hidayatullah
3 Universitas Islam Negeri Malang Kementerian Agama
Malang
4 Sekolah Tinggi Akuntansi Tangeramg Kementerian Keuangan
Negara
5 Universitas Islam Negeri Bandung Kementerian Agama
Sunan Gunung Djati
6 Universitas Diponegoro Semarang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
7 Universitas Brawijaya Malang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
8 Universitas Negeri Jakarta Jakarta Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
9 Universitas Terbuka Tangerang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
10 Universitas Padjadjaran Bandung Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
11 Universitas Negeri Yogyakarta Kementerian Pendidikan
Yogyakarta dan Kebudayaan
12 Universitas Sriwijaya Palembang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
13 IAIN Sulthan Thaha Jambi Kementerian Agama
Saifuddin
14 Poltekkes Jakarta III Jakarta Kementerian Kesehatan
15 IAIN Sunan Ampel Surabaya Kementerian Agama
16 Poltekkes Jakarta II Jakarta Kementerian Kesehatan
Bersambung pada halaman berikutnya

36
Tabel 2.2 (lanjutan)

No Nama BLU Lokasi Kementerian/


Lembaga
17 Universitas Mataram Mataram Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
18 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta Kementerian
Perhubungan
19 Universitas Negeri Surabaya Surabaya Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
20 Universitas Mulawarman Samarinda Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
21 IAIN Ar Raniry Darussalam Banda Kementerian Agama
Aceh
22 Universitas Tadulako Palu Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
23 Poltek Negeri Malang Malang Kementerian Kesehatan

24 Universitas Sultah Ageng Serang Kementerian Pendidikan


Tirtayasa dan Kebudayaan
25 Universitas Udayana Bandung Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
26 Poltekkes Yogyakarta Yogyakarta Kementerian Kesehatan
27 Poltekkes Tanjung Karang Bandar Kementerian Kesehatan
Lampung
28 IAIN Rden Intan Bandar Kementerian Agama
Lampung
29 IAIN Raden Fatah Palembang Kementerian Agama
30 IAIN Sultan Maulana Serang Kementerian Agama
Hasanuddin
Sumber: Diolah dari berbagai referensi

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel

2.3.

37
Tabel 2.3.
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Metodologi Penelitian Hasil
(tahun) Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
1. Sukirman Peran Internal Objek Variabel Peran auditor
dan Audit dalam penelitian Mewujudkan internal
Maylia Upaya pada Good berpengaruh
Pramono Mewujudkan Universitas University secara
Sari Good /Perguruan Governance. signifikan
(2012) University Tinggi BLU. dalam
Governance di Regresi linier mewujudkan
UNNES berganda Good
University
Governance.
2. Aristanti Pengaruh Audit Responden Model Pelaksanaan
Widyanin Internal Auditor analisis yang audit internal
gsih Terhadap Internal dan digunakan memberikan
(2010) Efektivitas metode korelasi. pengaruh
Pengendalian penelitian. yang tinggi
Internal Biaya terhadap
Produksi efektivitas
pengendalian
internal biaya
produksi.
3. Rosmita Pengaruh Variabel Objek Secara
Dewi Kompetensi, Kinerja penelitian simultan
Yuniarti Objektivitas, Auditor dilakukan di kompetensi,
Rozali dan Kinerja Internal BUMN objektifitas,
(2012) Auditor Internal Bandung. dan kinerja
terhadap auditor
Keefektifan internal
Fungsi Audit mempunyai
Internal. pengaruh
positif yang
rendah
terhadap
keefektifan
fungsi audit
internal.
Bersambung pada halaman selanjutnya

38
Tabel 2.3 (Lanjutan)

No Peneliti Judul Metodologi Penelitian Hasil


(tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Rispantyo Aktivitas Variabel Variabel Motivasi dan
dan M Interpersonal Kinerja aktivitas komunikasi
Rofiq dan Audit interpersonal. berpengaruh
Sunarko Pengaruhnya Internal. Dan signifikan
(2013) Terhadap uji hipotesis terhadap
Kinerja Audit regresi linier kinerja auditor
Internal. berganda. internal.
5. Edy Pengaruh Variabel Analisis data Rendahnya
Sujana kompetensi, kinerja menggunakan kompetensi,
(2013) motivasi, dan auditor SEM lemahnya
persepsi internal. (Structural motivasi dan
kesesuaian Responden Equation persepsi
peran terhadap auditor Modeling) kesesuaian
komitmen internal. peran yang
organisasi rendah
auditor berpengaruh
internal/pegawa terhadap
i Inspektorat kinerja auditor
internal/pega
wai
Inspektorat.
6. Robert B. Better Internal Hasil Variabel X Berpengaruh
Hirth Jr Audit Leads to penelitian dan Y berbeda positif antara
(2008) BetterControl yaitu peran Peran auditor
auditor terhadap
internal efektivitas
berpengaruh sistem
terhadap pengendalian
sistem internal.
pengendalian
internal

Sumber: Diolah dari berbagai referensi.

39
C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.2.

Sejarah Perguruan Tinggi dan pengendalian internal dalam manajemen


Perguruan Tinggi

Pentingnya adanya sistem pengendalian internal

Basis Teori: Teori Peran dan Teori-teori Audit Internal

Variabel Independen Variabel Dependen

Peran Auditor Internal (X1) Sistem Pengendalian


Internal
(Y)
Kinerja Auditor Internal (X2)

Model Analisis:
Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan


Regresi

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran

40
D. Hipotesis

Hubungan atau keterkaitan antara variabel independen dan dependen

serta perumusan hipotesis dalam penelitian ini, dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem

Pengendalian Internal

Menurut penelitian Hirth (2008:1) perusahaan yang memfungsikan

internal audit dengan baik secara umum memiliki kontrol yang lebih baik.

Internal audit yang baik tersebut seperti peran internal auditor yang total dan

independen,penilaian atas resiko perusahaan secara tepat, penggunaan

teknologi dalam proses audit internal, dan mengutamakan efisiensi. Hirth

(2008) menungkapkan pengaruh yang positif antara peran auditor terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin baik peran auditor internal

maka akan semakin baik sistem pengendalian internal yang ada.

Menurut penelitian Tugiman (2002) pengendalian internal (internal

control) dirancang untuk memberikan jaminan yang pantas berkaitan dengan

pencapaian tujuan perusahaan dengan kriteria antara lain: (1) efektivitas dan

efisiensi dari operasi perusahaan, (2) reliabilitas laporan keuangan, (3)

dipatuhinya semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Suatu

perusahaan harus meningkatkan kualitas auditor internalnya melalui

pendidikan, pelatihan dan pengalamanny aagar mampu bekerja secara

efektif. Hal ini berhubungan dengan meningkatkan pengendalian internal

41
suatu perusahaan. semakin tinggi kualitas auditor internal di dalam suatu

organisasi maka akan semakin baik pengendalian internalnya.

Menurut penelitian Anggraini (2008) peran auditor internal

berpengaruh secara nyata terhadap pengendalian internal dan kinerja

perusahaan. hal tersebut disebabkan oleh ruang lingkup pekerjaan auditor

internal meliputi penilaian dan pengevaluasian terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hirth (2008),

Tugiman (2002), dan Anggraini (2008) diduga bahwa terdapat pengaruh

antara peran auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian

internal. Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan:

H1: Peran auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal.

2. Pengaruh Kinerja Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem

Pengendalian Internal

Kinerja merupakan suatu bentuk kesuksesan seseorang untuk

mencapai peran atau target tertentu yang berasal dari perbuatannya sendiri.

Kinerja seseorang dikatakan baik apabila hasil kerja individu tersebut dapat

melampaui peran atau target yang ditentukan sebelumnya. Variabel kinerja

auditor internal dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrument

yang dikembangkan oleh Fanani et al. (2007). Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala interval (likert), semakin baik kualitas kinerja seorang

42
auditor internal maka sistem pengendalian internal yang ada akan semakin

baik pula atu efektif.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan rumusan

hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H2: Kinerja internal auditor berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal.

3. Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal dengan Efektivitas

Sistem Pengendalian Internal

Agustina (2009:42) mengatakan bahwa peran mencerminkan posisi

seseorang dalam sistem sosial dengan hak dan kewajiban, kekuasaan dan

tanggung jawabyang menyertainya. Untuk dapat berinteraksi satu sama lain,

orang-orang memerlukan cara tertentu untuk mengantisipasi perilaku orang

lain. Sedangkan kinerja Menurut Whitmore dalam Uno dan Lamatenggo

(2012:59-60) secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah pelaksanaan

fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Pengertian kinerja menurut

Whitmore merupakan pengertian kinerja yang menuntut kebutuhan paling

minim untuk berhasil. Oleh karena itu, Whitmore mengemukakan

pengertian kinerja yang dianggapnya representative, maka tergambarnya

tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang.

Beberapa penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara peran

dan kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian

internal, salah satunya yaitu Menurut penelitian Anggraini (2008) peran

auditor internal berpengaruh secara nyata terhadap pengendalian internal dan

43
kinerja perusahaan. hal itu disebab oleh ruang lingkup pekerjaan auditor

internal meliputi penilaian dan pengevaluasian terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal.

Menurut penelitian Hirth (2008) perusahaan yang memfungsikan

internal audit dengan baik secara umum memiliki kontrol yang lebih baik.

Internal audit yang baik tersebut seperti peran internal auditor yang total dan

independen,penilaian atas resiko perusahaan secara tepat, penggunaan

teknologi dalam proses audit internal, dan mengutamakan efisiensi. Hirth

(2008) menungkapkan pengaruh yang positif antara peran auditor terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin baik peran auditor internal

maka akan semakin baik sistem pengendalian internal yang ada.

Menurut penelitian Fanani et al. (2007). Semakin baik kualitas

kinerja seorang auditor internal maka sistem pengendalian internal yang ada

akan semakin baik pula atau efektif.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan rumusan

hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H3: Peran dan kinerja auditor internal berpengaruh terhadap sistem

pengendalian internal.

44
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peran dan kinerja

auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Populasi

yang terdapat di dalam penelitian ini adalah empat Perguruan Tinggi Badan

Layana Umum yang ada di wilayah provinsi DKI Jakarta dan Banten. Di mana

Perguruan Tinggi tersebut telah menerapkan sistem pengendalian internal dan

ada auditor internal di dalamnya. Adapun responden dalam penelitian ini

adalah auditor internal.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

convenience sampling, metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang

atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang

dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki

kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Indriantoro dan

Supomo, 2002:130). Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah

auditor internal yang bekerja pada empat Perguruan Tinggi yang ada di

wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten. Para auditor internal tersebut harus

memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun, memiliki jenjang pendidikan

minimal D3, seluruhnya lengkap dan layak untuk digunakan dalam penelitian

ini.

45
C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 (satu)

cara, yaitu dengan penelitian lapangan (Field Research). Pada penelitian ini,

yang menjadi subjek penelitian adalah auditor internal yang masih aktif bekerja

di Perguruan Tinggi. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner

kepada auditor internal secara langsung. Data primer diperoleh dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk

mengumpulkan informasi dari auditor internal sebagai responden dalam

penelitian ini.

D. MetodeAnalisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data,

uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2013:19).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

46
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara

menghitung korelasi bivariate antara masing-masing skor butir

pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2013:54). Apabila Pearson

Correlation yang didapat memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05,

berarti dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah

valid (Ghozali, 2013:55).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2013:47).

Ghozali (2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan diberikan

pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat

apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya dilakukan

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian

dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu

47
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti menggunakan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen (Ghozali, 2013:105).

Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) atau

nilai tolerance dan lawannya (Ghozali, 2013:105). Regresi bebas dari

,asalah multikolonieritas adalah nilai Tolerance >0,10 atau sama dengan

nilai VIF < 10 (Ghozali, 2013:106).

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang

baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati nol (Ghozali,

2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji

48
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Untuk mengetahui

apakah residual terdistribusi secara normal. Residual terdistribusi secara

normal ketika tingkat signifikansi di atas 0.05 (Ghozali, 2013:165).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2013:139).

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan Uji Park dengan melihat pada koefisien parameter beta dari

persamaan regresi tersebut. Apabila koefisien parameter beta dari

persamaan regresi tersebut memiliki tingkat signifikansidi atas 0,05, hal

ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi tidak

terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak

signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas pada data

model tersebut ditolak (Ghozali, 2013:142).

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk

menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel

49
dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu

persamaan linier. Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran dan

kinerja auditor internal. Sedangkan variabel dependennya adalah sistem

pengendalian internal. Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai

berikut :

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + ɛ

Dimana:

Y = Sistem Pengendalian Internal

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Peran Auditor Internal

X2 = Kinerja Auditor Internal

ɛ = Error

Pengujian hipotesis ini melalui beberapa pengujian, yaitu:

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secarabersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,2013:98).

Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama

mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi

sebesar 0.05 dengan syarat pengambilan keputusan sebagai berikut; bila

nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat

50
kepercayaan 5%. Dengan kata lain hipotesis alternative diterima, yang

menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013:98).

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Pengambilan keputusan

dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitasnya. Jika nilai

probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 5%),

maka variabel independen secara satu persatu berpengaruh terhadap

variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada

0,05 maka variabel independen secara satu persatu tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Imam Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Uji koefisien determinasi ini dilihat melalui

adjusted R². Adjusted R² digunakan karena variabel bebas dalam

penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil

yang diperoleh > 0,5, maka model yang digunakan dianggap cukup

handal dalam membuat estimasi. Semakin besar angka Adjusted R² maka

semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R² semakin

51
kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan

variabilitas dari variabel terikatnya.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Batasan operasional variabel merupakan pendefinisian dari serangkaian

variabel yang digunakan dalam penulisan. Variabel penelitain ini merupakan

suatu atribut atau sifat atau nilai dan orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

untuk ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini akan diuraikan definisi dari

masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara

pengukurannya.

1. Peran Auditor Internal (X1)

Auditor internal adalah pakar dalam tata kelola, manajemen risiko

dan pengendalian intern (Dana, et al 2008, dalam Dewi dan Apandi,

2011:6). Auditor internal merupakan profesi yang terus berkembang yang

mengantisipasi perubahan dalam lingkungan dan beradaptasi terhadap

perubahan dalam struktur organisasi, proses dan teknologi. Auditor internal

bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol.

Dalam penelitian Sukirman dan Sari (2012:70) menyebutkan bahwa

peningkatan peran auditor internal akan mempengaruhi tata kelola suatu

institusi pendidikan. Peran auditor internal yang bertugas meneliti,

mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen

yang dilaksanakan. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrument yang

digunakan oleh Dewi dan Apandi (2012:3). Variabel ini diukur dengan

52
menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju

(2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).

2. Kinerja auditor internal (X2)

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika (Suyadi dalam Agustina, 2009:44). Kinerja

merupakan suatu bentuk kesuksesan seseorang untuk mencapai peran atau

target tertentu yang berasal dari perbuatannya sendiri. Kinerja seseorang

dikatakan baik apabila hasil kerja individu tersebut dapat melampaui peran

atau target yang ditentukan sebelumnya. Variabel kinerja auditor dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan

oleh Fanani et al. (2007). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

interval 5 (lima) poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup

setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).

3. Sistem Pengendalian Internal (Y)

Sistem pengendalian internal adalah proses yang dijalankan oleh

dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang di bangun untuk

memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan

tujuan yaitu:

53
a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Efektivitas dan efisiensi operasi

c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Dalam penelitiannya, Anggraini (2008:30) menyebutkan faktor-

faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian internal diantaranya adalah

pelaksanaan pengendalian internal yang efektif, pengawasan, pemahaman

dan resiko pengendalian. Menurut (The Comitte of Sponsoring Organization

(COSO), dalam Bodnar, 2001:182), sistem pengendalian internal adalah

proses yang dapat dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam

menyediakan secara layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh

secara objektif dalam penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang

dapat dipercaya.

Dalam penelitian ini, pernyataan yang diteliti merupakan

pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh (Anggraini, 2008).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 (lima) poin dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), sangat

setuju (5).

54
Tabel 3.1.
Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir Skala


Pertanyaan Pengukuran
Pengaruh Peran a. Penggunaan SDM 1 Interval
Auditor Internal
(X1) (Dewi dan b. Konsultan manajemen 2
Apandi, 2012)
c. Profesionalitas 3

d. Ketaatan manajemen 4

e. Data dan informasi 5


f. Mengukur dan 6
mengidentifikasi resiko
g. Mengevaluasi resiko 7

h. Mendeteksi kecurangan 8

i. Profesionalitas 9
j. Tingkat independensi dan 10-13
objektivitas
Kinerja auditor a. Meningkatkan prosedur 1 Interval
internal (X2) audit
(Fanani et al,
2007) b. Memperbaiki hubungan 2
dengan klien

c. Penilaian kinerja diri 3


sendiri
d. Meningkatkan prosedur 4
audit
e. Kualitas pekerjaan 5-8

f. Menganalisis resiko 9

g. Kualitas pekerjaan 10-12

Bersambung pada halaman selanjutnya

55
Tabel 3.1. (Lanjutan)

Variabel Indikator No. Butir Skala


Pertanyaan Pengukuran
Efektivitas 1. Lingkungan pengendalian Interval
Sistem
Pengendalian a. Wewenang dan tanggung 1
Internal (Y) jawab organisasi
(Anggraini,
b. Penegakan tindakan 2
2008)
disiplin
c. Standar kompetensi 3
setiap posisi
d. Strategi perencanaan 4
dan pembinaan SDM
2. Penaksiran resiko

a. Identifikasi dan analisis 5


resiko
b. Kondisi manajemen 6
c. Penilaian resiko 7
3. Aktivitas Pengendalian

a. Pemisahan tugas yang 8


memadai
b. Dokumentasi dan catatan 9-11
yang memadai
4. Informasi dan
Komunikasi
a. Memperbarui sistem 12
informasi
b. Ketepatan wewenang 13
c. Kebijakan prosedur 14
d. Koordinasi yang baik 15
5. Pemantauan
a. Melakukan 16
pengevaluasian rasional
b. Penilaian kinerja 17
c. Kegiatan monitoring 18-20

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

56
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor internal yang bekerja di

Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum di wilayah provinsi DKI Jakarta

dan Banten. Auditor internal yang berpartisipasi dalam penelitian ini

merupakan tenaga kerja yang bekerja di dalam internal Perguruan Tinggi

yang dijadikan sebagai objek penelitian kali ini.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung kepada responden yaitu auditor internal yang

bekerja di Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum. Penyebaran serta

pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 2 Februari 2015 hingga

10 Maret 2015. Peneliti mengambil sampel sebanyak 4 Perguruan Tinggi

Badan Layanan Umum yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta dan

Banten, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Nama Perguruan Kuesioner Kuesioner
Tinggi Dikirim Dikembalikan
1 UIN Syarif Hidayatullah 11 8
Jakarta
2 Universitas Terbuka 11 11

3 Universitas Negeri Jakarta 9 9

4 Sekolah Tinggi Akuntansi 2 2


Negara
Total 33 30
Sumber: Data primer yang diolah

57
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 33 buah dan jumlah kuesioner

yang kembali adalah sebanyak 30 kuesioner atau 91%. Kuesioner yang tidak

kembali sebanyak 3 buah atau 9%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah

30 buah atau 91%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah 0 buah atau

0%.gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 33 100%


2 Jumlah kuesioner yang kembali 30 91%
3 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 3 9%
4 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%
5 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 30 91%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja

pada Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum di wilayah DKI Jakarta dan

Banten. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian

yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, latar belakang

pendidikan, dan lama bekerja responden dapat dilihat pada tabel 4.3.

58
Tabel 4.3.
Hasil Uji Deskripsi Responden
Deskripsi Responden Frekuensi Persentase Persentase Persentase
Valid Komulatif
Jenis Laki-laki 10 33,0 33,0 33,0
Kelamin Perempuan 20 67,0 67,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Usia < 25 tahun 5 17,0 17,0 17,0
25-40 tahun 16 53,0 53,0 70,0
>40 tahun 9 30,0 30,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Pendidikan Diploma 1 3,0 3,0 3,0
Terakhir S1 15 50,0 50,0 53,0
S2 13 44,0 44,0 97,0
S3 1 3,0 3,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Latar Akuntansi 24 80,0 80,0 80,0
Belakang Manajemen 2 7,0 7,0 87,0
Pendidikan Ilmu - - - -
Ekonomi
Hukum 1 3,0 3,0 90,0
Teknik - - - -
Lain-lain 3 10,0 10,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Lama < 3 tahun 9 30,0 30,0 30,0
Bekerja 3-5 tahun 10 33,0 33,0 63,0
>5 tahun 11 37,0 37,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa 20 responden atau 67%

didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya sebesar 10 orang atau

33% responden berjenis kelamin laki-laki. Tabel 4.3 juga menunjukkan

bahwa responden yang mengisi kuesioner 17% atau 5 orang berusia kurang

dari 25 tahun, responden yang berusia antara 25 sampai 40 tahun berjumlah

16 orang atau 53%, sedangkan responden yang berusia diatas 40 tahun

berjumlah 9 orang atau 30%.

59
Pada pendidikan terakhir terlihat bahwa responden didominasi oleh

reponden yang berpendidikan terakhir Strata satu (S1) dengan jumlah 15

orang atau 50%, responden yang berpendidikan terakhir Stara dua (S2)

dengan jumlah 13 orang atau 44%, responden yang berpendidikan terakhir

Diploma dengan jumlah 1 orang atau 3%, sedangkan sisanya sebanyak 1

orang atau 3% responden berpendidikan terakhir Strata tiga (S3).

Selanjutnya pada latar belakang pendidikan terlihat didominasi oleh

responden yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi sebanyak 24

orang atau 80%, yang berlatar belakang pendidikan manajemen sebanyak 2

orang atau 7%, responden yang berlatar belakang pendidikan hukum

sebanyak 1 orang atau 3%, sedangkan sisanya sebanyak 3 orang atau 10%

responden berlatar belakang pendidikan lain-lain. Selanjutnya pengalaman

kerja auditor internal terlihat didominasi oleh responden yang memiliki

pengalaman bekerja selama lebih dari 5 tahun sebanyak 11 orang atau 37%,

kemudian diikuti oleh responden yang memiliki pengalaman bekerja selama

3 sampai 5 tahun sebanyak 10 orang atau 33%, sedangkan sisanya

responden yang memiliki pengalaman kerja kurang dari 3 tahun berjumlah 9

orang atau 30%.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peran auditor

internal (TPA), kinerja auditor internal (TKI) dan sistem pengendalian

60
internal (TSP) akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada

tabel 4.4.

Tabel 4.4.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maksimum Mean Std.
Deviation
TPA 30 45 65 56,60 4,945
TKI 30 38 59 47,90 5,448
TSP 30 58 100 82,93 8,030
Valid N (listwise) 30
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 menjelaskan pada variabel peran auditor internal jawaban

minimum responden adalah sebesar 45 dan maksimum sebesar 65 dengan

rata-rata total jawaban adalah 56,60 dan standar deviasi sebesar 4,945. Pada

variabel kinerja auditor internal, jawaban minimum responden adalah

sebesar 38 dan maksimum sebesar 59 dengan rata-rata total jawaban adalah

47,90 dengan standar deviasi sebesar 5,448. Sedangkan variabel sistem

pengendalian internal memiliki jawaban minimum sebesar 58 dan

maksimum sebesar 100 dengan rata-rata jawaban sebesar 82,93 dan standar

deviasi sebesar 8,030.

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas dapat disimpulkan

bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel peran auditor internal,

kinerja auditor internal dan sistem pengendalian internal adalah setuju.

61
2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan

Pearson Correlation dengan pedoman apabila suatu pertanyaan memiliki

tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Peran Auditor

Internal dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5.
Hasil Uji Validitas Peran Auditor Internal
No PearsonCorrelation Sig.(2-tailed) Keterangan
PA1 0,375* 0,041 Valid
PA2 0,653** 0,000 Valid
PA3 0,438* 0,015 Valid
PA4 0,825** 0,000 Valid
PA5 0,716** 0,000 Valid
PA6 0,404* 0,027 Valid
PA7 0,496** 0,005 Valid
PA8 0,703** 0,000 Valid
PA9 0,582** 0,001 Valid
PA10 0,764** 0,000 Valid
PA11 0,773** 0,000 Valid
PA12 0,637** 0,000 Valid
PA13 0,715** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa variabel peran auditor

internal memenuhi kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa

setiap pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel peran

62
auditor internal dalam penelitian ini mampu mengungkapkan variabel

peran auditor internal dan layak untuk digunakan dalam penelitian ini

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Kinerja Auditor

Internal dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6.
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor Internal
No Pearson Correlation Sig.(2 -tailed) Keterangan
KI1 0,545** 0,002 Valid
KI2 0,545** 0,002 Valid
KI3 0,868** 0,000 Valid
KI4 0,723** 0,000 Valid
KI5 0,518** 0,003 Valid
KI6 0,676** 0,000 Valid
KI7 0,672** 0,000 Valid
KI8 0,661** 0,000 Valid
KI9 0,701** 0,000 Valid
KI10 0,688** 0,000 Valid
KI11 0,370* 0,044 Valid
K112 0,503** 0,005 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa variabel kinerja auditor

internal memenuhi kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa

setiap pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel kinerja

auditor internal memenuhi dalam penelitian ini mampu mengungkapkan

variabel kinerja auditor internal memenuhi dan layak untuk digunakan

dalam penelitian ini.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Sistem

Pengendalian Internal dalam Tabel 4.7

63
Tabel 4.7.
Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Internal
No PearsonCorrelation Sig.(2-tailed) Keterangan
SP1 0,648** 0,000 Valid
SP2 0,602** 0,000 Valid
SP3 0,639** 0,000 Valid
SP4 0,740** 0,000 Valid
SP5 0,716** 0,000 Valid
SP6 0,806** 0,000 Valid
SP7 0,812** 0,000 Valid
SP8 0,387* 0,035 Valid
SP9 0,541** 0,002 Valid
SP10 0,663* 0,000 Valid
SP11 0,510** 0,004 Valid
SP12 0,507** 0,004 Valid
SP13 0,722** 0,000 Valid
SP14 0,555** 0,001 Valid
SP15 0,767** 0,000 Valid
SP16 0,645** 0,000 Valid
SP17 0,603** 0,000 Valid
SP18 0,460* 0,010 Valid
SP19 0,439* 0,015 Valid
SP20 0,446* 0,014 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa variabel sistem

pengendalian internal memenuhi kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini

mengindikasikan bahwa setiap pertanyaan yang digunakan dalam

mengukur variabel sistem pengendalian internal dalam penelitian ini

mampu mengungkapkan variabel sistem pengendalian internal dan layak

untuk digunakan dalam penelitian ini.

64
b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi instrument

penelitian. Suatu intrumen penelitian dapat dikatakan reliable atau handal

jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48). Tabel 4.8

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel yang digunakan

dalam penelitian ini.

Tabel 4.8.
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach’sAl Jumlah Keterangan
pha Item
1 Peran Auditor 0,869 13 Reliabel
Internal
2 Kinerja Auditor 0,858 12 Reliabel
Internal
3 Sistem 0,913 20 Reliabel
Pengendalian
Internal
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel

penelitian dengan cronbach’s alpha untuk variabel peran auditor internal

sebesar 0,869, variabel kinerja auditor internal sebesar 0,858, variabel

sistem pengendalian internal sebesar 0,913. Cronbach’s alpha untuk tiga

variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,70,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner

ini reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan dalam mengukur suatu variabel akan mampu memperoleh

data yang konsisten, sehingga apabila pernyataan itu diajukan kembali

akan diperoleh jawaban yang konsisten dengan jawaban sebelumnya.

65
3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) atau

nilai tolerance. Model regresi yang terbebas dari masalah

multikolonieritas adalah nilai Tolerance >0.10 atau sama dengan nilai

VIF <10 (Ghozali, 2013:106).

Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

TPA O,638 1,566 Tidak terjadi multikolonieritas

TKI 0,638 1,566 Tidak terjadi multikolonieritas

a. Dependent variable: TSP


Sumber: Data primer yang diolah.

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa semua variabel

independen memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10 yaitu

variabel peran auditor internal memiliki nilai tolerance sebesar 0,638,

kinerja auditor internal sebesar 0,638. Selanjutnya semua variabel

independen dalam penelitian ini memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10

yaitu variabel peran auditor internal sebesar 1,566, variabel kinerja

auditor internal sebesar 1,566. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak terdapat masalah multikolonieritas sehingga

dapat digunakan dalam penelitian ini.

66
b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model

regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya

mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi normal atau mendekati nol (Ghozali, 2013:160). Dalam

penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

statistik non-parametrikKolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan

dengan melihat angka probabilitas signifikansi data residual. Jika angka

probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi

secara normal (Ghozali, 2013:164).

Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
Test Statistic 0,118
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015.

Hasil pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov yang

terdapat dalam Tabel 4.10 di atas menunjukkan tingkat signifikansi di

atas 0,05 dengan nilai Test Statistic sebesar 0,118 dan nilai probabilitas

0,200, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data residual

memiliki distribusi normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas.

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan Uji Park dengan melihat pada koefisien parameter

67
beta dari persamaan regresi tersebut. Apabila koefisien parameter beta

dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini

menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi tidak

terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak

signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas pada data

model tersebut ditolak (Ghozali, 2013:142).

Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Park
Coefficientsa
Variabel t Sig.
(Constant) 0,533 0,598
TPA 0,115 0,909
TKI -0,211 0,835
a. Dependent Variable: LNU2i
Sumber: Data primer yang diolah.

Tabel 4.11 di atas menunjukkan nilai signifikansi dari masing-

masing variabel independen berada di atas 0,05 yaitu variabel peran

auditor internal (TPA) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,909,

variabel kinerja auditor internal (TKI) memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,835. Hal ini mengindikasikan bahwa persamaan regresi dalam

penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil

uji koefisien determinasi antara peran dan kinerja auditor internal

68
terhadap efektivitas sistem pengendalian internal dapat dilihat pada Tabel

4.12 di bawah ini:

Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,711a ,506 ,469 5,849
a. Predictors: (Constant), TKI TPA
b. Dependen Variable: TSP
Sumber: Data primer yang diolah.

Tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar

0,469. Hal ini menandakan bahwa variabel peran dan kinerja auditor

internal hanya dapat menjelaskan 46,9% variasi variabel efektivitas

sistem pengendalian internal. Sedangkan sisanya, yaitu 53,1%(100% -

46,9%) dijelaskan oleh faktor lain, seperti keahlian auditor internal,

efektivitas manajemen dan kepatuhan karyawan.

Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 5,849 semakin kecil

nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam

memprediksi variabel dependen.

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Pengambilan keputusan

dilakukan dengan melihat nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitas

lebih kecil daripada 0,05, maka variabel independen secara satu persatu

69
berpengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 4.13 berikut ini

menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini.

Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Variabel Unstandardized T Sig.
Coefficients B
(Constant) 16,759 1,315 0,200
TPA 1,091 3,971 0,000
TKI 0,092 0,368 0,716
a. Dependent Variable: TSP
Sumber: Data primer yang diolah.

Dari Tabel 4.13 di atas, dapat terlihat bahwa hanya terdapat satu

variabel independen dalam penelitian ini meliputi variabel peran auditor

internal (TPA) yang berpengaruh terhadap variabel dependen efektivitas

sistem pengendalian internal (TSP) karena memiliki nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Sedangkan untuk variabel independen kinerja

auditor internal (TKI) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

efektivitas sistem pengendalian internal (TSP) karena memiliki nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Hipotesis 1: Peran auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas

sistem pengendalian internal.

Hasil pengujian variabel peran auditor internal mempunyai nilai

signifikansi 0,000, tingkat signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 yang

berarti menerima H1, sehingga dapat dikatakan bahwa peran auditor

internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal..

Semakin baik peran auditor internal dalam suatu Perguruan Tinggi maka

70
akan semakin baik pula efektivitas sistem pengendalian internal nya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hirth

(2008) dengan hasil penelitian pengaruh yang positif antara peran auditor

internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Hasil penelitian

ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini

(2008) dengan hasil penelitian peran auditor internal berpengaruh secara

nyata terhadap pengendalian internal. Hal tersebut disebabkan oleh ruang

lingkup pekerjaan auditor internal yang sesuai dengan perannya masing-

masing sehingga akan berdampak baik pula terhadap pengendalian

internal.

Hipotesis 2: Kinerja internal auditor berpengaruh terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal.

Tabel 4.14 memperlihatkan nilai signifikansi untuk variabel

kinerja auditor internal yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,716. Hal

ini menunjukkan bahwa H2 tidak terdukung yang berarti kinerja auditor

internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian

internal. Hasil penelitian ini tidak sejenis dan tidak mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Fanani et al (2007) dengan hasil penelitian

kinerja auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal. Kinerja merupakan suatu bentuk kesuksesan

seseorang untuk mencapai peran atau target tertentu yang berasal dari

perbuatannya sendiri. Kinerja seseorang dikatakan baik apabila hasil kerja

71
individu tersebut dapat melampaui peran atau target yang ditentukan

sebelumnya.

Kinerja auditor internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas

sistem pengendalian internal dapat disebabkan karena pengalaman

bekerja seorang auditor internal belum terlalu lama sehingga kualitas

kerja dan pengetahuan yang dimiliki auditor internal tersebut masih

rendah sehingga sistem pengendaliannya pun tidak efektif. Oleh karena

itu kinerja auditor internal belum mempengaruhi efektivitas sistem

pengendalian internal.

Berdasarkan Tabel 4.13, maka diperoleh persamaan regresi


sebagai berikut:

Y = 16,759 + 1,091 + 0,092+ ɛ

Dimana:

Y = Sistem Pengendalian Internal

X1 = Peran Auditor Internal

X2 = Kinerja Auditor Internal

ɛ = Error

Penjelasan mengenai model regresi berganda sebagai berikut:

1) Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta positif

sebesar 16,759. Apabila variabel peran auditor dan kinerja auditor

internal diasumsikan tidak ada atau bernilai 0 maka efektivitas sistem

pengendalian internal akan konstanta sebesar 16,759.

72
2) Koefisien regresi variabel peran auditor internal bernilai positif

sebesar 1,091 jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan

variabel peran auditor internal mengalami kenaikan satu satuan maka

variabel efektivitas sistem pengendalian internal akan bertambah

sebesar 1,091. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan

positif antara peran auditor internal terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal, jika peran auditor internal dilakukan dengan

efektif dalam suatu organisasi maka penerapan efektivitas sistem

pengendalian internal akan mengalami peningkatan dan berjalan

semakin baik dalam organisasi.

3) Koefisien regresi variabel kinerja auditor internal bernilai positif

sebesar 0,092 jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan

variabel kinerja auditor internal mengalami kenaikan satu satuan

maka variabel efektivitas sistem pengendalian internal akan

bertambah sebesar 0,092. Koefisien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara kinerja auditor internal terhadap efektivitas

sistem pengendalian internal, jika kinerja auditor internal dijalankan

dengan efektif dalan menjalankan setiap aktivitas organisasi maka

penerapan kinerja auditor internal di organisasi tersebut akan berjalan

semakin baik.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yaitu variabel peran dan kinerja auditor internal

73
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secarabersama-

sama terhadap variabel dependen atau terikat berupa efektivitas sistem

pengendalian internaldengan kriteria pengambilan keputusan apabila

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ha3 diterima.

Tabel 4.14
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
F Sig.
13,832 0,000b

d. Dependent Variable: TSP


e. Predictors: (Constant), TPA, TKI, TSP
Sumber: Data primer yang diolah.

Hipotesis 3: Peran dan kinerja auditor internal berpengaruh

terhadap sistem pengendalian internal

Tabel 4.14 di atas menunjukkan nilai F sebesar 13,832 dengan

nilai signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi lebih kecil dari

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa peran dan kinerja auditor internal berpengaruh secara

bersama-sama terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Auditor

internal yang selalu mengetahui dan menjalankan secara baik peran dan

kinerjanya di dalam manajemen Perguruan Tinggi akan meningkatkan

efektivitas sistem pengendalian internal yang ada. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hirth (2008:1) yang

menunjukkan bahwa perusahaan yang memfungsikan internal audit

dengan baik secara umum memiliki kontrol yang lebih baik. Internal audit

yang baik tersebut seperti peran internal auditor yang total dan

74
independen, penilaian atas risiko perusahaan secara tepat, penggunaan

teknologi dalam proses audit internal, dan mengutamakan efisiensi.

Semakin baik peran auditor internal maka akan semakin baik sistem

pengendalian internal yang ada.

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Tugiman (2002) pengendalian internal (internal control)

dirancang untuk memberikan jaminan yang pantas berkaitan dengan

pencapaian tujuan perusahaan. Suatu perusahaan harus meningkatkan

kualitas auditor internalnya melalui pendidikan, pelatihan dan

pengalamanny agar mampu bekerja secara efektif. Hal ini berhubungan

dengan meningkatkan pengendalian internal suatu perusahaan. semakin

tinggi kualitas auditor internal di dalam suatu organisasi maka akan

semakin baik pengendalian internalnya. Hasil penelitian ini juga sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2008) peran

auditor internal berpengaruh secara nyata terhadap pengendalian internal

dan kinerja perusahaan. hal tersebut disebabkan oleh ruang lingkup

pekerjaan auditor internal meliputi penilaian dan pengevaluasian terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa auditor internal yang

memiliki peran dan kinerja yang tinggi akan cenderung berdampak positif

terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Efektivitas terhadap

sistem pengendalian internal akan semakin baik dengan peran dan kinerja

auditor internal yang dimiliki auditor internal.

75
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dua

variabel independen yaitu peran dan kinerja auditor internal terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal. Metode penentuan sampel

menggunakan metode convenience sampling yang berdasarkan kemudahan.

Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal di Perguruan Tinggi

Badan Layanan Umum wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten.

Responden yang mengisi secara baik kuesioner yang disebar, sehingga dapat

diolah berjumlah 30 orang.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dam pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan pada penelitian ini, dengan

menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Peran auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal. variabel peran auditor internal

mempunyai nilai signifikansi 0,000, tingkat signifikansi ini lebih kecil

dari 0,05 yang berarti menerima H1. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hirth (2008) dengan hasil penelitian

pengaruh yang positif antara peran auditor internal terhadap efektivitas

sistem pengendalian internal. Semakin tinggi peran auditor internal

76
didalam Perguruan Tinggi maka akan semakin meningkatkan efektivitas

sistem pengendalian internal, auditor internal yang selalu mengetahui

dan menjalankan secara baik perannya di dalam manajemen Perguruan

Tinggi akan meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal yang

ada.

2. Kinerja auditor internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal.nilai signifikansi untuk variabel kinerja auditor

internal lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,716. Kinerja auditor internal

tidak berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal

dapat disebabkan karena pengalaman bekerja seorang auditor internal

belum terlalu lama sehingga kualitas kerja dan pengetahuan yang

dimiliki auditor internal tersebut masih rendah sehingga sistem

pengendaliannya pun tidak efektif. Oleh karena itu kinerja auditor

internal belum mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal.

Hal ini menunjukkan bahwa H2 di tolak. Hasil penelitian ini tidak sejenis

dan tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Fanani et al

(2007) dengan hasil penelitian kinerja auditor internal berpengaruh

terhadap efektivitas sistem pengendalian internal.

3. Berdasarkan hasil uji statistik F, peran dan kinerja auditor internal secara

simultan dan signifikan berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Anggraini (2008) peran auditor internal

berpengaruh secara nyata terhadap pengendalian internal dan kinerja

77
perusahaan. Semakin baik peran dan kinerja auditor internal di dalam

manajemen Perguruan Tinggi maka akan meningkatkan efektivitas

sistem pengendalian internalnya.

B. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan bagi peneliti yang ingin melakukan

penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel

independen lainnya, baik yang berasal dari faktor eksternal maupun

faktor internal auditor atau menambahkan variabel moderating guna

mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan

memperkuat atau memperlemah variabel dependen. Sehingga hasil

penelitian lebih menggambarkan pengaruh-pengaruh variabel dependen

yang sebenarnya.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel penelitian

serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Wilayah

Provinsi DKI Jakarta dan Banten saja tetapi juga di kota-kota besar

lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat

generalisasi yang lebih tinggi.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian

yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden

untuk memperoleh data yang lebih berkualitas.

78
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, “ Pemeriksaan Akuntan (Auditing) oleh Kantor Akuntan


Publik”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2005.

Agustina, Lidya,“Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan


Kelebihan Peran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor”,
Jurnal Akuntansi, Bandung, 2009.

Anggraini, Fitria, “Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap


Peningkatan Pengendalian Intern dan Kinerja Perusahaan”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan, “Sistem Pengendalian


Manajemen”, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

B.Uno Hamzah dan Lamatenggo Nina, “Teori Kinerja dan Pengukurannya”,


PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2012.

Dewi dan Apandi, “Gejala Fraud dan Peran Auditor Internal dalam
Pendeteksian Fraud di Lingkungan Perguruan Tinggi”, UPI, 2011.

Dzaky, Vicky, “Peran Audit Internal dalam Upaya Mewujudkan Good


Corporate Governance”, Widyatama, 2009.

Eviyanti, Siti Khairani, Rika Kharlina, “Peranan Audit Internal Dalam


Mengatasi Risiko Penjualan Secara Kredit”, STIE MDP, 2012.

Fanani, Zaenal, “Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan


Peran terhadap Kinerja Auditor”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia Volume 5 Nomor 2, Surabaya, 2008.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS


21”, Edisi 7 Cetakan VII, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang, 2013.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS


19”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Gondodiyoto, Sanyoto, “Audit Sistem Informasi (Pendekatan CoBIT)”, Mitra


Wacana Media, Jakarta, 2007.

Halim, Abdul, “Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan)”, Jilid 1,


UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2001.

79
Hall, James, “Sistem Informasi Akuntansi”, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Hamid, Abdul, “Panduan Penulisan Skripsi”, FE UIN Press, Jakarta, 2007.

Hirth, Robert B, “Better Internal Audit Leads to Better Control”, Vol 24,
Morristown, 2008.

Hutami, Gartiria dan Chariri, Anis, “Pengaruh Konflik Peran dan


Ambiguitas Peran Terhadap Komitmen, Independensi Auditor Internal
Pemerintah Daerah”, 2011.

Indriantoro dan Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan


Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus Versi Online, “Peran”,


diakses pada tanggal 15 April 2015, dari http://kbbi.web.id/peran.

Kumaat, G Valery, “Internal Audit”, Salemba Empat, Jakarta.

Mardiasmo, “Akuntansi Sektor Publik”, Yogyakarta, 2009.

Miraceti, Karina, “Pengaruh Peran dan Tanggung Jawab Auditor Internal


terhadap Peningkatan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal”,
Jakarta, 2011.

Peraturan No. 23 Tahun 2005. Keuangan Negara. 2005

Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990. Pendidikan Tingii. 1990

Purwaningsih, Akmalia, “Peranan Internal Audit”, FEUI, 2008.

Rispantyo dan Sunarko, “Aktivitas Interpersonal dan Pengaruhnya terhadap


Kinerja Audit Internal”, Surakarta, 2013.

Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2004.

Sawyer, Lawrence B, et al, “Internal Auditing”, Salemba Empat, Jakarta,


2009.

Sujana, Edy, “Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Kesesuaian Peran dan


Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal Inspektorat
Pemerintah Kabupaten”, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika,
Singaraja, 2012.

80
Sukirman dan Sari, “Peran Internal Audit dalam Upaya Mewujudkan Good
University Governance di UNNES”, Semarang, 2012.

Sumenge, “Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan


Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)”, Jurnal Analisis,
Manado, 2013.

Triyuwono, Iwan, “Konsistensi Praktik Sistem Pengendalian Internal dan


Akuntanbilitas Pada Lazis”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Ikatan
Akuntan Indonesia, Yogyakarta, 2002.

Tugiman, Hiro, “Pengaruh Peran Auditor Internal, serta Faktor-Faktor


Pendukungnya Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal dan
Kinerja Perusahaan”, Jurnal Akuntansi, Bandung, 2002.

Tunggal, Amin Wijaya, “Internal Auditing”, Jakarta, Harvarindo, 2005.

Undang-Undang No. 12 Tahun 2012. Pendidikan Tinggi. 2012

Undang-Undang No. 2 Tahun 1989. Sistem Pendidikan Nasional. 1989

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 . Sistem Pendidikan Nasional. 2003

Undang-Undang No. 22 Tahun 1961. Perguruan Tinggi. 1961

Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 2009. Badan Hukum


Pendidikan. 2009

Wibawa, Sutrisna, “Implementasi Pengelolaan BLU di Perguruan Tinggi”,


Yogyakarta, 2012.

Widyaningsih, Aristanti, “Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektivitas


Pengendalian Intern Biaya Produksi”, Bandung, 2010.

81
LAMPIRAN-LAMPIRAN

82
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN SKRIPSI

83
84
85
86
87
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN

88
PENGARUH PERAN DAN KINERJA AUDITOR INTERNAL

TERHADAPEFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

(Studi Empiris Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum

diWilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten )

Ol

NURUL WARDAH

1111082000053

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015 M/1436H

89
Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta,
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/sdr/I Responden
Di Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Nurul Wardah
NIM : 1111082000053
Fak/Jur/smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VII
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul “Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal Teradap Efektivitas
Sistem Penendalian Internal.”
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan
sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.
Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan
tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,
sehingga kerahasiannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.Informasi
yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan faktor kunci untuk
mengetahui pengaruh peran dan kinerja auditor internal teradap efektivitas sistem
penendalian internal.
Mengingat kualitas hasil penelitian ini, sangat bergantung dari isian
kuesioner Bapak/Ibu/Sdr/i, sehingga saya memohon agar kiranya dapat mengisi
dengan sejujurnya.Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yangmembutuhkan hasil
penelitian ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya (telpon:
085716967729 dan e-mail: nurul_wardah23@yahoo.com).Atas kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua
pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.
Dosen pembimbing Hormat Saya,
Peneliti

(Prof. Dr. Abdul Hamid MS) Nurul Wardah

90
A. Identitas Responden

Untuk keperluan validitas jawaban kuesioner dan analisis data, penulis


memerlukan jawaban Bapak/Ibu/Saudara/I sebagai responden.Mengingat data ini
dapat mempengaruhi keakuratan penelitian, untuk itu dimohon
Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi dengan sejujurnya.
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan (X) pada tempat yang telah disediakan.
1. Nama Responden :
2. Nama Perguruan Tinggi :
3. Unit Kerja :
4. Posisi anda saat ini :
5. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b.Perempuan
6. Usia :
a. < 25 tahun
b. 25-40 tahun
c. > 40 tahun
7. Pendidikan Formal Terakhir :
a. Diploma
b. S1
c. S2
d. S3
8. Latar Belakang Pendidikan :
a. Akuntansi
b. Manajemen
c. Ilmu Ekonomi
d. Hukum
e. Teknik
f. Lain-lain
9. Lama anda bekerja :
a. < 3 tahun
b. 3-5 tahun
c. > 5 tahun

91
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Isilah identitas Bapak/Ibu/Sdr/i dengan lengkap, khusus untuk nama boleh


tidak diisi
2. Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk membaca dan memahami setiap pertanyaan
dalm kuesioner ini. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan diri Bapak/Ibu/Sdr/i dengan memberikan tanda silang (X) pada:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
CS : Cukup Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
3. Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab
dengan lengkap semua pertanyaan,karena apabila terdapat salah satu
nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku
4. Bapak/Ibu/Sdr/i diharapkan menjawab semua pertanyaan yang ada, dan
jangan sampai ada yang terlewati
5. Dalam Bapak/Ibu/Sdr/i memberikan jawaban, tidak ada jawaban yang
salah, semua jawaban benar dan dapat kami terima sepanjang sesuai
dengan keadaan diri saudara yang sebenarnya
6. Sebelum kuesioner ini dikembalikan, periksalah kembali sampai
Bapak/Ibu/Sdr/i yakin bahwa keusioner sudah dijawab semua
7. Bapak/Ibu/Sdr/i tidak perlu khawatir, karena kerahasiaan jawaban
Bapak/Ibu/Sdr/i, kami jamin
8. Hasil kuesioner ini tidak akan mempengaruhi kedudukan dan evaluasi
kerja Bapak/Ibu/Sdr/i, tetapi hanya untuk keperluan penelitian saja.

92
B. Pendapat Responden

Keterangan:
1: Sangat Tidak Setuju (STS) 4: Setuju (S)
2: Tidak Setuju (TS) 5: Sangat Setuju (SS)
3: Cukup Setuju (CS)

I. PERAN AUDITOR INTERNAL (X1)


No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
1 Auditor Internal berperan dalam
menilai penggunaan SDM secara
ekonomis dan efisien
2 Auditor Internal memberikan
layanan konsultasi kepada
manajemen Perguruan Tinggi
3 Auditor Internal mengembangkan
kemampuan teknis melalui
pendidikan yang berkelanjutan
4 Auditor Internal berperan
mengawasi ketaatan terhadap
kebijakan, rencana, prosedur,
peraturan dan perundang-undangan
5 Auditor Internal memastikan tingkat
keandalan data/informasi
Bersambung pada halaman selanjutnya

93
Lanjutan tabel kuesioner peran auditor internal
No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
6 Auditor Internal mengukur dan
mengidentifikasi resiko
7 Auditor Internal berperan
mengevaluasi resiko
8 Auditor Internal berperan dalam
mencegah dan mendeteksi
kecurangan
9 Peran Auditor Internal yang
profesional akan lebih efektif dan
efisien
10 Auditor Internal berperan
mengevaluasi bukti-bukti audit
11 Auditor Internal harus memiliki
tingkat independensi dan
objektivitas
12 Auditor Internal membantu
manajemen untuk melakukan
pencegaan sedini mungkin terhadap
kelemahan pengendalian internal
13 Auditor Internal memiliki komitmen
terhadap kompetensinya

94
Keterangan:
1: Sangat Tidak Setuju (STS) 4: Setuju (S)
2: Tidak Setuju (TS) 5: Sangat Setuju (SS)
3: Cukup Setuju (CS)

II. KINERJA AUDITOR INTERNAL (X2)


No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
1 Di dalam melakukan audit, Auditor
Internal mampu menemukan cara
untuk meningkatkan prosedur audit
2 Di dalam melakukan audit, bagi
Auditor Internal mempertahankan
dan memperbaiki hubungan dengan
klien merupakan hal yang sangat
penting
3 Di dalam melakukan audit, Auditor
Internal mampu menyelesaikan lebih
banyak pekerjaan di banding rekan
yang lain
4 Di dalam melakukan audit, Auditor
Internal selalu memperoleh bukti
komponen sesuai dengan prosedur
audit
Bersambung pada halaman selanjutnya

95
Lanjutan tabel kuesioner kinerja auditor internal
No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
5 Di dalam melakukan audit, Auditor
Internal selalu menemukan salah saji
yang terdapat dalam laporan
keuangan
6 Di dalam pembuatan kertas kerja
audit, harus mengacu pada standar
pemeriksaan keuangan yang berlaku
umum
7 Di dalam melakukan audit, Auditor
Internal selalu berpedoman pada
prinsip akuntansi dan prinsip
auditing dalam melakukan pekerjaan
8 Sebelum melakukan proses audit,
Auditor Internal selalu melakukan
penelitian pendahuluan terhadap
kondisi bisnis operasi serta
keuangan klien
9 Menganalisis kemungkinan resiko
audit merupakan hal yang sangat
penting
10 Di dalam penugasan audit, Auditor
Internal selalu melakukan penerapan
sesuai dengan SPAP
Bersambung pada halaman selanjutnya

96
Lanjutan tabel kuesioner kinerja auditor internal
No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
11 Di dalam melakukan audit Auditor
Internal selalu mematuhi SOP yang
berlaku
12 Di dalam penugasan audit, Auditor
Internal dapat menyelesaikannya
sesuai dengan kontrak atau jadwal
yang disepakati bersama

97
Keterangan
1: Sangat Tidak Setuju (STS) 4: Setuju (S)
2: Tidak Setuju (TS) 5: Sangat Setuju (SS)
3: Cukup Setuju (CS)

III. EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (Y)

No Pernyataan Tingkat Pengaruh


STS TS CS S SS
A Lingkungan Pengendalian
1 Masing-masing bagian organisasi
dalam sebuah manajemen memiliki
wewenang dan tanggung jawab
masing-masing
2 Adanya penegakan tindakan disiplin
atas penyimpangan terhadap
kebijakan dan prosedur atau
pelanggaran
3 Terdapat standar kompetensi untuk
setiap tugas dan fungsi pada setiap
posisi
4 Adanya strategi perencanaan dan
pembinaan sumber daya manusia
untuk mendukung pencapaian visi
dan misi
Bersambung pada halaman selanjutnya

98
Lanjutan tabel kuesioner efektivitas sistem pengendalian internal
No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
B Penaksiran Resiko
5 Melakukan identifikasi dan analisis
terhadap risiko yang mungkin akan
terjadi
6 Evaluasi secara terus-menerus
mengenai pengaruh dari setiap
perubahan lingkungan dan kondisi
dalam manajemen
7 Melakukan penilaian risiko untuk
mengidentifikasi, menganalisis dan
mengelola berbagai risiko yang
berkaitan dengan laporan keuangan
C Aktivitas Pengendalian
8 Adanya pemisahan tugas diantara
bagian organisasi
9 Menilai dan mengevaluasi
pengendalian fisik atas aktiva dan
catatan
10 Setiap transaksi dibukukan setelah
mendapat persetujuan dari pihak
yang berwenang
Bersambung pada halaman selanjutnya

99
Lanjutan tabel kuesioner efektivitas sistem pengendalian internal
No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
11 Pembatasan akses perangkat lunak
sistem berdasarkan tanggung jawab
pekerjaan dan dokumentasi atas
otorisasi akses
D Informasi dan Komunikasi
12 Mengembangkan dan memperbarui
sistem informasi agar tercapainya
komunikasi yang berkualitas
13 Terdapat kejelasan dan ketepatan
dalam wewenang dan tanggung
jawab
14 Mengkomunikasikan kepada divisi
yang bersangkutan mengenai
kebijakan dan prosedur pengamanan
asset
15 Terdapat koordinasi yang baik
antara atasan, bawahan, dan sesama
rekan kerja
Bersambung pada halaman selanjutnya

100
Lanjutan tabel kuesioner efektivitas sistem pengendalian internal
No Pernyataan Tingkat Pengaruh
STS TS CS S SS
E Pemantauan
16 Melakukan pengevaluasian rasional
yang dinamis atas informasi yang
diberikan pada komunikasi
informasi untuk tujuan manajemen
control
17 Melakukan penilaian kinerja dan
kualitas struktur pengendalian
internal dalam satu waktu
18 Melakukan kegiatan monitoring
melalui kegiatan yang berjalan
19 Pemantauan dapat dilakukan melalui
aktivitas manajemen terus-menerus
atau evaluasi terpisah
20 Evaluasi yang ada dalam
pemantauan dapat dilakukan oleh
pihak luar

………Terimakasih………

101
LAMPIRAN 3
JAWABAN RESPONDEN

102
JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS
Jenis Pendidikan Latar Belakang Lama
No. Kelamin Usia Terakhir Pendidikan Bekerja
1 1 2 2 1 3
2 2 2 2 1 2
3 2 1 2 1 1
4 2 3 3 1 3
5 2 3 4 6 1
6 2 2 2 1 2
7 2 2 3 1 2
8 2 2 3 1 2
9 2 3 3 2 3
10 2 3 1 2 3
11 1 2 2 1 2
12 1 3 3 4 3
13 2 3 3 2 3
14 1 3 3 6 3
15 2 1 2 1 1
16 2 1 2 1 1
17 2 2 2 1 1
18 2 1 2 1 1
19 2 3 2 6 3
20 2 2 3 1 3
21 1 2 3 1 3
22 1 1 2 1 1
23 2 2 3 1 1
24 2 2 2 1 1
25 1 2 2 1 2
26 2 2 3 1 2
27 2 2 2 1 2
28 2 2 3 1 2
29 1 2 3 1 2
30 1 3 3 1 3

103
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PERAN AUDITOR INTERNAL
No PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8
1 4 4 4 5 4 4 3 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 5 5 4 4 5
7 4 5 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 5 4 5 4 4 4 5
10 5 5 4 5 5 5 4 5
11 4 5 5 5 5 5 5 4
12 5 5 4 5 5 5 5 5
13 4 5 3 5 4 4 3 5
14 4 5 5 5 5 5 4 5
15 4 4 4 4 4 4 4 4
16 5 5 4 5 5 5 5 5
17 5 4 5 5 4 4 3 4
18 4 5 5 5 5 5 5 5
19 4 4 5 4 5 4 4 4
20 5 5 5 5 5 2 5 5
21 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 2 3 4 4 4
23 4 4 4 4 5 4 4 4
24 4 4 3 4 4 4 4 4
25 5 4 4 4 5 4 3 3
26 4 4 5 5 5 4 4 5
27 4 5 4 4 4 5 4 5
28 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 4 5 5 4 4 4 4
30 4 4 3 4 3 4 5 4
Bersambung pada halaman berikutnya

104
Tabel (lanjutan)
No PA9 PA10 PA11 PA12 PA13 TPA
1 5 5 4 4 5 55
2 4 4 4 4 4 52
3 4 4 4 4 4 57
4 4 4 5 4 5 56
5 4 4 4 4 4 52
6 5 5 5 5 4 59
7 5 4 4 4 3 53
8 4 4 4 4 4 52
9 4 5 5 5 5 59
10 5 5 5 5 5 63
11 5 5 5 4 5 62
12 5 5 5 5 5 64
13 4 4 5 5 5 56
14 4 5 5 5 5 62
15 4 4 5 5 5 55
16 4 5 5 5 4 62
17 4 4 4 4 4 54
18 5 5 5 5 5 64
19 3 4 4 3 4 52
20 5 4 5 5 5 61
21 4 4 4 4 4 52
22 4 4 1 4 3 45
23 4 5 5 4 5 56
24 4 4 5 5 4 53
25 4 4 3 4 4 51
26 5 5 5 5 5 61
27 5 4 4 3 4 55
28 5 5 5 5 5 65
29 5 5 5 5 5 59
30 4 4 4 4 4 51

105
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA AUDITOR INTERNAL
No KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7
1 5 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4
3 4 2 2 3 3 4 4
4 3 3 2 3 2 4 4
5 3 3 2 4 2 4 4
6 4 4 3 3 2 4 4
7 4 4 3 2 4 4 4
8 4 4 4 4 3 4 4
9 3 5 4 4 3 4 5
10 5 4 4 4 4 5 4
11 4 4 4 5 3 5 5
12 5 5 4 5 4 5 5
13 4 4 2 3 3 3 3
14 4 5 4 4 4 4 5
15 4 4 2 4 3 4 4
16 4 4 3 4 2 4 4
17 4 4 4 4 3 4 4
18 5 5 5 5 3 5 5
19 4 3 4 4 3 4 5
20 5 4 2 4 3 3 2
21 4 4 2 4 3 4 4
22 4 5 1 2 3 4 3
23 4 4 3 4 3 4 4
24 4 3 4 5 4 4 4
25 4 4 4 4 5 4 4
26 4 4 4 4 4 4 5
27 4 4 4 4 4 4 4
28 5 5 5 5 4 5 5
29 3 3 2 4 4 4 4
30 4 4 5 4 4 4 4
Bersambung pada halaman berikutnya

106
Tabel (lanjutan)
No KI8 KI9 KI10 KI11 KI12 TKI
1 4 4 4 5 4 50
2 4 4 4 4 4 48
3 4 4 4 4 3 41
4 3 4 4 5 3 40
5 4 3 2 4 3 38
6 4 5 5 4 4 46
7 4 4 4 4 4 45
8 4 4 4 4 4 47
9 5 5 4 4 5 51
10 4 5 5 5 4 53
11 5 5 5 5 4 54
12 5 5 5 4 3 55
13 4 3 3 4 4 40
14 5 5 5 5 4 54
15 4 4 4 4 4 45
16 5 5 3 4 5 47
17 3 4 4 5 5 48
18 5 5 5 5 5 58
19 4 4 4 5 3 47
20 5 5 1 5 5 44
21 4 4 4 4 4 45
22 3 4 3 4 2 38
23 4 5 5 4 4 48
24 5 4 5 4 4 50
25 5 5 5 4 4 52
26 5 5 5 4 4 52
27 4 4 4 4 5 49
28 5 5 5 5 5 59
29 4 4 4 4 4 44
30 4 4 4 4 4 49

107
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL
No SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10
1 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3
10 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5
11 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
12 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4
13 5 4 4 4 3 4 3 5 5 4
14 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
15 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
16 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
19 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
22 2 4 1 2 3 3 3 4 4 3
23 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4
24 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
28 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3
Bersambung pada halaman berikutnya

108
Tabel (lanjutan)
No SP11 SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19 SP20 TSP
1 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 75
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 82
4 3 4 3 4 5 4 5 4 5 4 77
5 4 5 5 5 5 3 3 4 3 5 82
6 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 97
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
8 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 82
9 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 80
10 4 5 5 5 5 5 5 5 4 1 90
11 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 93
12 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 89
13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 80
14 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 88
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
16 5 4 4 4 4 4 4 5 5 1 83
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97
19 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 81
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
21 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 70
22 4 4 2 4 2 2 2 4 4 1 58
23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 84
24 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 84
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
26 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 85
27 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 85
28 5 5 4 4 4 2 2 2 3 3 83
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 80

109
LAMPIRAN 4
HASIL OUTPUT

110
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PERAN AUDITOR INTERNAL
Correlations

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 PA11 PA12 PA13 TPA
* * ** *
PA1 Pearson 1 ,385 .224 ,368 ,469 .050 .151 .109 .147 .081 .048 .222 .065 ,375
Correlation
Sig. (2-tailed) .035 .235 .046 .009 .792 .424 .567 .438 .670 .803 .238 .732 .041
N 32 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * * * ** * *
PA2 Pearson ,385 1 .164 ,495 ,418 ,381 ,417 ,583 ,398 .321 .348 .308 .259 ,653
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .035 .387 .005 .021 .038 .022 .001 .029 .083 .059 .097 .168 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** *
PA3 Pearson .224 .164 1 .338 ,503 .035 .195 .172 .200 .271 .159 -.017 .304 ,438
Correlation
Sig. (2-tailed) .235 .387 .068 .005 .853 .301 .363 .288 .148 .401 .928 .102 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** ** * ** ** ** ** *
PA4 Pearson ,368 ,495 .338 1 ,603 .182 .133 ,485 ,443 ,596 ,762 ,521 ,641 ,825
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .046 .005 .068 .000 .335 .483 .007 .014 .001 .000 .003 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * ** ** ** ** * *
PA5 Pearson ,469 ,418 ,503 ,603 1 .236 .256 .315 .259 ,528 ,504 .286 ,425 ,716
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .009 .021 .005 .000 .208 .172 .090 .166 .003 .004 .126 .019 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** *
PA6 Pearson .050 ,381 .035 .182 .236 1 .223 .261 .183 ,493 .158 .055 .126 ,404
Correlation
Sig. (2-tailed) .792 .038 .853 .335 .208 .236 .164 .333 .006 .404 .775 .506 .027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

111
Tabel (lanjutan)
Correlations

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 PA11 PA12 PA13 TPA
* * **
PA7 Pearson .151 ,417 .195 .133 .256 .223 1 ,383 .296 .304 .311 .256 .154 ,496
Correlation
Sig. (2-tailed) .424 .022 .301 .483 .172 .236 .037 .112 .102 .095 .172 .416 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * * * ** ** ** **
PA8 Pearson .109 ,583 .172 ,485 .315 .261 ,383 1 ,396 ,462 ,556 ,512 ,469 ,703
Correlation
Sig. (2-tailed) .567 .001 .363 .007 .090 .164 .037 .030 .010 .001 .004 .009 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * * ** **
PA9 Pearson .147 ,398 .200 ,443 .259 .183 .296 ,396 1 ,521 .306 .359 .320 ,582
Correlation
Sig. (2-tailed) .438 .029 .288 .014 .166 .333 .112 .030 .003 .100 .051 .084 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * ** ** ** ** **
PA10 Pearson .081 .321 .271 ,596 ,528 ,493 .304 ,462 ,521 1 ,507 ,528 ,586 ,764
Correlation
Sig. (2-tailed) .670 .083 .148 .001 .003 .006 .102 .010 .003 .004 .003 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** **
PA11 Pearson .048 .348 .159 ,762 ,504 .158 .311 ,556 .306 ,507 1 ,569 ,729 ,773
Correlation
Sig. (2-tailed) .803 .059 .401 .000 .004 .404 .095 .001 .100 .004 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
PA12 Pearson .222 .308 -.017 ,521 .286 .055 .256 ,512 .359 ,528 ,569 1 ,514 ,637
Correlation
Sig. (2-tailed) .238 .097 .928 .003 .126 .775 .172 .004 .051 .003 .001 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

112
Tabel (lanjutan)
Correlations

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 PA11 PA12 PA13 TPA
** * ** ** ** ** **
PA13 Pearson .065 .259 .304 ,641 ,425 .126 .154 ,469 .320 ,586 ,729 ,514 1 ,715
Correlation

Sig. (2-tailed) .732 .168 .102 .000 .019 .506 .416 .009 .084 .001 .000 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * ** ** * ** ** ** ** ** ** **
TPA Pearson ,375 ,653 ,438 ,825 ,716 ,404 ,496 ,703 ,582 ,764 ,773 ,637 ,715 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .041 .000 .015 .000 .000 .027 .005 .000 .001 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

113
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA AUDITOR INTERNAL
Correlations

KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10 KI11 KI12 TKI
* * * * **
KI1 Pearson 1 ,417 ,397 .327 .338 .344 -.023 .320 ,410 .173 ,411 .239 ,545
Correlation
Sig. (2-tailed) .022 .030 .078 .068 .062 .903 .084 .024 .362 .024 .204 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * ** **
KI2 Pearson ,417 1 ,366 .183 .211 .310 .221 .320 ,497 .205 .133 .323 ,545
Correlation
Sig. (2-tailed) .022 .047 .332 .263 .096 .241 .085 .005 .277 .482 .082 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * ** ** ** ** * * ** ** **
KI3 Pearson ,397 ,366 1 ,623 ,485 ,525 ,633 ,460 ,427 ,592 .307 ,467 ,868
Correlation
Sig. (2-tailed) .030 .047 .000 .007 .003 .000 .011 .018 .001 .099 .009 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * * **
KI4 Pearson .327 .183 ,623 1 .240 ,501 ,493 ,625 ,377 .346 .284 ,428 ,723
Correlation
Sig. (2-tailed) .078 .332 .000 .202 .005 .006 .000 .040 .061 .128 .018 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * **
KI5 Pearson .338 .211 ,485 .240 1 .189 .178 .308 .173 ,427 -.032 .122 ,518
Correlation
Sig. (2-tailed) .068 .263 .007 .202 .316 .347 .098 .362 .019 .868 .519 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * ** **
KI6 Pearson .344 .310 ,525 ,501 .189 1 ,695 .247 ,455 ,650 .299 0.000 ,676
Correlation
Sig. (2-tailed) .062 .096 .003 .005 .316 .000 .189 .012 .000 .108 1.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

114
Tabel (lanjutan)
Correlations

KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10 KI11 KI12 TKI
** ** ** * * ** **
KI7 Pearson -.023 .221 ,633 ,493 .178 ,695 1 ,390 ,373 ,717 .176 .068 ,672
Correlation
Sig. (2-tailed) .903 .241 .000 .006 .347 .000 .033 .042 .000 .352 .721 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * ** * **
KI8 Pearson .320 .320 ,460 ,625 .308 .247 ,390 1 ,619 .236 .037 ,435 ,661
Correlation
Sig. (2-tailed) .084 .085 .011 .000 .098 .189 .033 .000 .209 .844 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * * * * ** * * **
KI9 Pearson ,410 ,497 ,427 ,377 .173 ,455 ,373 ,619 1 ,462 .273 ,377 ,701
Correlation
Sig. (2-tailed) .024 .005 .018 .040 .362 .012 .042 .000 .010 .145 .040 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * ** ** * **
KI10 Pearson .173 .205 ,592 .346 ,427 ,650 ,717 .236 ,462 1 .075 .048 ,688
Correlation
Sig. (2-tailed) .362 .277 .001 .061 .019 .000 .000 .209 .010 .694 .800 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* *
KI11 Pearson ,411 .133 .307 .284 -.032 .299 .176 .037 .273 .075 1 .194 ,370
Correlation
Sig. (2-tailed) .024 .482 .099 .128 .868 .108 .352 .844 .145 .694 .305 .044
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * * * **
KI12 Pearson .239 .323 ,467 ,428 .122 0.000 .068 ,435 ,377 .048 .194 1 ,503
Correlation
Sig. (2-tailed) .204 .082 .009 .018 .519 1.000 .721 .016 .040 .800 .305 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

115
Tabel (lanjutan)
Correlations

KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10 KI11 KI12 TKI
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * **
TKI Pearson ,545 ,545 ,868 ,723 ,518 ,676 ,672 ,661 ,701 ,688 ,370 ,503 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .002 .002 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .044 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

116
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Correlations

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10 SP11
** ** * ** ** * **
SP1 Pearson Correlation 1 .335 ,713 ,588 ,366 ,570 ,514 .304 ,367 ,515 .258
Sig. (2-tailed) .070 .000 .001 .047 .001 .004 .103 .046 .004 .168

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** * ** * * *
SP2 Pearson Correlation .335 1 ,376 ,478 ,609 ,379 ,598 ,388 ,380 ,460 .344
Sig. (2-tailed) .070 .040 .008 .000 .039 .000 .034 .039 .011 .063

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * ** ** ** **
SP3 Pearson Correlation ,713 ,376 1 ,733 ,549 ,474 ,504 .197 .142 .329 .138

Sig. (2-tailed) .000 .040 .000 .002 .008 .004 .296 .455 .076 .467
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
SP4 Pearson Correlation ,588 ,478 ,733 1 ,500 ,597 ,539 .125 .251 .352 .148

Sig. (2-tailed) .001 .008 .000 .005 .000 .002 .509 .182 .057 .436
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** ** ** ** * ** **
SP5 Pearson Correlation ,366 ,609 ,549 ,500 1 ,679 ,712 .304 ,367 ,515 ,556
Sig. (2-tailed) .047 .000 .002 .005 .000 .000 .103 .046 .004 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * ** ** ** ** ** ** *
SP6 Pearson Correlation ,570 ,379 ,474 ,597 ,679 1 ,800 .258 ,571 ,540 ,453

Sig. (2-tailed) .001 .039 .008 .000 .000 .000 .169 .001 .002 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

117
Tabel (lanjutan)
Correlations

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10 SP11
** ** ** ** ** ** ** ** *
SP7 Pearson Correlation ,514 ,598 ,504 ,539 ,712 ,800 1 .329 ,516 ,645 ,409
Sig. (2-tailed) .004 .000 .004 .002 .000 .000 .076 .004 .000 .025

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** **
SP8 Pearson Correlation .304 ,388 .197 .125 .304 .258 .329 1 ,602 ,598 ,506
Sig. (2-tailed) .103 .034 .296 .509 .103 .169 .076 .000 .000 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * * ** ** ** ** **
SP9 Pearson Correlation ,367 ,380 .142 .251 ,367 ,571 ,516 ,602 1 ,498 ,597

Sig. (2-tailed) .046 .039 .455 .182 .046 .001 .004 .000 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * ** ** ** ** ** **
SP10 Pearson Correlation ,515 ,460 .329 .352 ,515 ,540 ,645 ,598 ,498 1 ,719

Sig. (2-tailed) .004 .011 .076 .057 .004 .002 .000 .000 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * * ** ** **
SP11 Pearson Correlation .258 .344 .138 .148 ,556 ,453 ,409 ,506 ,597 ,719 1
Sig. (2-tailed) .168 .063 .467 .436 .001 .012 .025 .004 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * *
SP12 Pearson Correlation ,412 ,419 .206 .320 .291 ,452 .295 .214 .302 .328 .319

Sig. (2-tailed) .024 .021 .275 .084 .119 .012 .114 .257 .105 .077 .086

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

118
Tabel (lanjutan)
Correlations

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10 SP11
** ** ** ** ** ** **
SP13 Pearson Correlation ,503 ,478 ,482 ,585 ,586 ,568 ,512 .254 .316 .279 .257
Sig. (2-tailed) .005 .008 .007 .001 .001 .001 .004 .175 .088 .135 .170

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * * * * *
SP14 Pearson Correlation .219 ,428 .126 ,486 .326 ,397 ,457 .118 ,405 ,442 ,430
Sig. (2-tailed) .244 .018 .508 .007 .079 .030 .011 .535 .026 .014 .018

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * ** **
SP15 Pearson Correlation ,518 .252 ,503 ,611 ,431 ,670 ,605 -.097 .310 .296 .181

Sig. (2-tailed) .003 .180 .005 .000 .018 .000 .000 .611 .095 .112 .340
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * *
SP16 Pearson Correlation ,372 .201 .346 ,442 .198 ,398 .360 .046 .145 .273 .099

Sig. (2-tailed) .043 .286 .061 .014 .295 .029 .051 .811 .444 .144 .605
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* *
SP17 Pearson Correlation .345 .084 .274 .353 .199 ,424 ,382 -.110 .044 .294 .055
Sig. (2-tailed) .062 .659 .143 .055 .291 .020 .037 .565 .817 .115 .773
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SP18 Pearson Correlation .119 .342 .046 .294 .218 .185 .259 -.058 .067 .094 .130

Sig. (2-tailed) .532 .064 .810 .115 .248 .329 .167 .760 .724 .620 .493

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

119
Tabel (lanjutan)
Correlations

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10 SP11
SP19 Pearson Correlation .020 .171 .122 .212 .218 .287 .259 .039 .179 .173 .223
Sig. (2-tailed) .917 .366 .520 .260 .248 .124 .167 .839 .343 .360 .236

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SP20 Pearson Correlation .061 .000 .340 .321 .266 .308 .326 .070 .064 .069 -.053
Sig. (2-tailed) .747 1.000 .066 .083 .155 .098 .079 .712 .738 .716 .781

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** ** * ** ** **
TSP Pearson Correlation ,648 ,602 ,639 ,740 ,716 ,806 ,812 ,387 ,541 ,663 ,510

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .035 .002 .000 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

120
Tabel (lanjutan)
Correlations

SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19 SP20 TSP
* ** ** * **
SP1 Pearson Correlation ,412 ,503 .219 ,518 ,372 .345 .119 .020 .061 ,648
Sig. (2-tailed) .024 .005 .244 .003 .043 .062 .532 .917 .747 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * **
SP2 Pearson Correlation ,419 ,478 ,428 .252 .201 .084 .342 .171 .000 ,602
Sig. (2-tailed) .021 .008 .018 .180 .286 .659 .064 .366 1.000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
SP3 Pearson Correlation .206 ,482 .126 ,503 .346 .274 .046 .122 .340 ,639
Sig. (2-tailed) .275 .007 .508 .005 .061 .143 .810 .520 .066 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * **
SP4 Pearson Correlation .320 ,585 ,486 ,611 ,442 .353 .294 .212 .321 ,740

Sig. (2-tailed) .084 .001 .007 .000 .014 .055 .115 .260 .083 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * **
SP5 Pearson Correlation .291 ,586 .326 ,431 .198 .199 .218 .218 .266 ,716
Sig. (2-tailed) .119 .001 .079 .018 .295 .291 .248 .248 .155 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * ** * * **
SP6 Pearson Correlation ,452 ,568 ,397 ,670 ,398 ,424 .185 .287 .308 ,806
Sig. (2-tailed) .012 .001 .030 .000 .029 .020 .329 .124 .098 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

121
Tabel (lanjutan)
Correlations

SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19 SP20 TSP
** * ** * **
SP7 Pearson Correlation .295 ,512 ,457 ,605 .360 ,382 .259 .259 .326 ,812
Sig. (2-tailed) .114 .004 .011 .000 .051 .037 .167 .167 .079 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
SP8 Pearson Correlation .214 .254 .118 -.097 .046 -.110 -.058 .039 .070 ,387
Sig. (2-tailed) .257 .175 .535 .611 .811 .565 .760 .839 .712 .035

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* **
SP9 Pearson Correlation .302 .316 ,405 .310 .145 .044 .067 .179 .064 ,541

Sig. (2-tailed) .105 .088 .026 .095 .444 .817 .724 .343 .738 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* **
SP10 Pearson Correlation .328 .279 ,442 .296 .273 .294 .094 .173 .069 ,663

Sig. (2-tailed) .077 .135 .014 .112 .144 .115 .620 .360 .716 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* **
SP11 Pearson Correlation .319 .257 ,430 .181 .099 .055 .130 .223 -.053 ,510
Sig. (2-tailed) .086 .170 .018 .340 .605 .773 .493 .236 .781 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
SP12 Pearson Correlation 1 ,589 .268 ,480 .080 .100 .181 .181 .094 ,507

Sig. (2-tailed) .001 .152 .007 .674 .598 .337 .337 .622 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

122
Tabel (lanjutan)
Correlations

SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19 SP20 TSP
** * ** * **
SP12 Pearson Correlation ,589 1 ,364 ,626 ,443 .259 .357 .047 .325 ,722
Sig. (2-tailed) .001 .048 .000 .014 .166 .053 .807 .079 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * **
SP14 Pearson Correlation .268 ,364 1 ,450 .304 .186 .358 -.040 .211 ,555
Sig. (2-tailed) .152 .048 .012 .102 .326 .052 .835 .263 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * ** ** * **
SP15 Pearson Correlation ,480 ,626 ,450 1 ,543 ,631 .360 .360 ,440 ,767

Sig. (2-tailed) .007 .000 .012 .002 .000 .051 .051 .015 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** ** ** **
SP16 Pearson Correlation .080 ,443 .304 ,543 1 ,852 ,605 ,523 .313 ,645

Sig. (2-tailed) .674 .014 .102 .002 .000 .000 .003 .092 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
SP17 Pearson Correlation .100 .259 .186 ,631 ,852 1 ,587 ,655 .339 ,603
Sig. (2-tailed) .598 .166 .326 .000 .000 .001 .000 .067 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** *
SP18 Pearson Correlation .181 .357 .358 .360 ,605 ,587 1 ,537 -.010 ,460

Sig. (2-tailed) .337 .053 .052 .051 .000 .001 .002 .960 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Bersambung pada halaman berikutnya

123
Tabel (lanjutan)
Correlations

SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19 SP20 TSP
** ** ** *
SP19 Pearson Correlation .181 .047 -.040 .360 ,523 ,655 ,537 1 .134 ,439
Sig. (2-tailed) .337 .807 .835 .051 .003 .000 .002 .480 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* *
SP20 Pearson Correlation .094 .325 .211 ,440 .313 .339 -.010 .134 1 ,446
Sig. (2-tailed) .622 .079 .263 .015 .092 .067 .960 .480 .014

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** * * *
TSP Pearson Correlation ,507 ,722 ,555 ,767 ,645 ,603 ,460 ,439 ,446 1

Sig. (2-tailed) .004 .000 .001 .000 .000 .000 .010 .015 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

124
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL PERAN AUDITOR INTERNAL

Case Processing Summary


N %

Valid 30 30,0
Cases a
Excluded 70 70,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based N of Items
on Standardized Items

,868 ,869 13

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PA1 4,27 ,450 30

PA2 4,43 ,504 30

PA3 4,27 ,640 30

PA4 4,47 ,681 30

PA5 4,40 ,621 30

PA6 4,20 ,610 30

PA7 4,10 ,607 30

PA8 4,40 ,563 30

PA9 4,37 ,556 30

PA10 4,43 ,504 30

PA11 4,43 ,858 30

PA12 4,40 ,621 30

PA13 4,43 ,626 30

125
Inter-Item Correlation Matrix

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 PA11 PA12 PA13

PA1 1,000 ,385 ,224 ,368 ,469 ,050 ,151 ,109 ,147 ,081 ,048 ,222 ,065
PA2 ,385 1,000 ,164 ,495 ,418 ,381 ,417 ,583 ,398 ,321 ,348 ,308 ,259
PA3 ,224 ,164 1,000 ,338 ,503 ,035 ,195 ,172 ,200 ,271 ,159 -,017 ,304
PA4 ,368 ,495 ,338 1,000 ,603 ,182 ,133 ,485 ,443 ,596 ,762 ,521 ,641
PA5 ,469 ,418 ,503 ,603 1,000 ,236 ,256 ,315 ,259 ,528 ,504 ,286 ,425
PA6 ,050 ,381 ,035 ,182 ,236 1,000 ,223 ,261 ,183 ,493 ,158 ,055 ,126
PA7 ,151 ,417 ,195 ,133 ,256 ,223 1,000 ,383 ,296 ,304 ,311 ,256 ,154
PA8 ,109 ,583 ,172 ,485 ,315 ,261 ,383 1,000 ,396 ,462 ,556 ,512 ,469
PA9 ,147 ,398 ,200 ,443 ,259 ,183 ,296 ,396 1,000 ,521 ,306 ,359 ,320
PA10 ,081 ,321 ,271 ,596 ,528 ,493 ,304 ,462 ,521 1,000 ,507 ,528 ,586
PA11 ,048 ,348 ,159 ,762 ,504 ,158 ,311 ,556 ,306 ,507 1,000 ,569 ,729
PA12 ,222 ,308 -,017 ,521 ,286 ,055 ,256 ,512 ,359 ,528 ,569 1,000 ,514
PA13 ,065 ,259 ,304 ,641 ,425 ,126 ,154 ,469 ,320 ,586 ,729 ,514 1,000

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if
Item Deleted Deleted Total Correlation Correlation Item Deleted

PA1 52,33 22,989 ,293 ,573 ,870


PA2 52,17 21,454 ,588 ,635 ,857
PA3 52,33 22,092 ,325 ,461 ,871
PA4 52,13 19,361 ,772 ,843 ,844
PA5 52,20 20,441 ,646 ,680 ,853
PA6 52,40 22,386 ,294 ,476 ,873
PA7 52,50 21,845 ,395 ,488 ,867
PA8 52,20 20,855 ,638 ,563 ,854
PA9 52,23 21,564 ,500 ,396 ,861
PA10 52,17 20,902 ,716 ,787 ,851
PA11 52,17 18,626 ,687 ,857 ,850
PA12 52,20 20,924 ,553 ,587 ,858
PA13 52,17 20,420 ,644 ,665 ,853

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
56,60 24,455 4,945 13

126
HASIL UJI RELIABILITAS

VARIABEL KINERJA AUDITOR INTERNAL

Case Processing Summary


N %
Valid 30 30,0
a
Cases Excluded 70 70,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items

,856 ,858 12

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KI1 4,07 ,583 30

KI2 3,97 ,718 30

KI3 3,33 1,093 30

KI4 3,90 ,759 30

KI5 3,33 ,758 30

KI6 4,10 ,481 30

KI7 4,13 ,681 30

KI8 4,27 ,640 30

KI9 4,37 ,615 30

KI10 4,10 ,960 30

KI11 4,33 ,479 30

KI12 4,00 ,743 30

127
Inter-Item Correlation Matrix
KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 KI9 KI10 KI11 KI12

KI1 1,000 ,417 ,397 ,327 ,338 ,344 -,023 ,320 ,410 ,173 ,411 ,239
KI2 ,417 1,000 ,366 ,183 ,211 ,310 ,221 ,320 ,497 ,205 ,133 ,323
KI3 ,397 ,366 1,000 ,623 ,485 ,525 ,633 ,460 ,427 ,592 ,307 ,467
KI4 ,327 ,183 ,623 1,000 ,240 ,501 ,493 ,625 ,377 ,346 ,284 ,428
KI5 ,338 ,211 ,485 ,240 1,000 ,189 ,178 ,308 ,173 ,427 -,032 ,122
KI6 ,344 ,310 ,525 ,501 ,189 1,000 ,695 ,247 ,455 ,650 ,299 ,000
KI7 -,023 ,221 ,633 ,493 ,178 ,695 1,000 ,390 ,373 ,717 ,176 ,068
KI8 ,320 ,320 ,460 ,625 ,308 ,247 ,390 1,000 ,619 ,236 ,037 ,435
KI9 ,410 ,497 ,427 ,377 ,173 ,455 ,373 ,619 1,000 ,462 ,273 ,377
KI10 ,173 ,205 ,592 ,346 ,427 ,650 ,717 ,236 ,462 1,000 ,075 ,048
KI11 ,411 ,133 ,307 ,284 -,032 ,299 ,176 ,037 ,273 ,075 1,000 ,194
KI12 ,239 ,323 ,467 ,428 ,122 ,000 ,068 ,435 ,377 ,048 ,194 1,000

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted

KI1 43,83 26,557 ,463 ,641 ,850


KI2 43,93 25,926 ,442 ,416 ,851
KI3 44,57 20,530 ,803 ,765 ,822
KI4 44,00 24,276 ,646 ,671 ,837
KI5 44,57 25,978 ,405 ,498 ,854
KI6 43,80 26,372 ,623 ,728 ,843
KI7 43,77 25,151 ,595 ,844 ,841
KI8 43,63 25,482 ,587 ,768 ,842
KI9 43,53 25,361 ,636 ,715 ,839
KI10 43,80 23,407 ,576 ,761 ,843
KI11 43,57 27,978 ,290 ,439 ,858
KI12 43,90 26,162 ,390 ,526 ,855

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

47,90 29,679 5,448 12

128
HASIL UJI RELIABILITAS

VARIABEL SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Case Processing Summary

N %

Valid 30 30,0
Cases Excluded
a
70 70,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based N of Items


on Standardized Items

,903 ,913 20

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

SP1 4,13 ,571 30


SP2 4,33 ,661 30
SP3 4,07 ,740 30
SP4 4,07 ,691 30
SP5 4,13 ,571 30
SP6 4,20 ,551 30
SP7 4,20 ,610 30
SP8 4,27 ,583 30
SP9 4,23 ,504 30
SP10 3,97 ,718 30
SP11 4,10 ,607 30
SP12 4,40 ,498 30
SP13 4,23 ,728 30
SP14 4,23 ,568 30
SP15 4,27 ,691 30
SP16 3,93 ,691 30
SP17 4,07 ,828 30
SP18 4,20 ,610 30
SP19 4,20 ,610 30
SP20 3,70 1,179 30

129
Inter-Item Correlation Matrix

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10
SP1 1.000 .335 .713 .588 .366 .570 .514 .304 .367 .515
SP2 .335 1.000 .376 .478 .609 .379 .598 .388 .380 .460
SP3 .713 .376 1.000 .733 .549 .474 .504 .197 .142 .329
SP4 .588 .478 .733 1.000 .500 .597 .539 .125 .251 .352
SP5 .366 .609 .549 .500 1.000 .679 .712 .304 .367 .515
SP6 .570 .379 .474 .597 .679 1.000 .800 .258 .571 .540
SP7 .514 .598 .504 .539 .712 .800 1.000 .329 .516 .645
SP8 .304 .388 .197 .125 .304 .258 .329 1.000 .602 .598
SP9 .367 .380 .142 .251 .367 .571 .516 .602 1.000 .498
SP10 .515 .460 .329 .352 .515 .540 .645 .598 .498 1.000
SP11 .258 .344 .138 .148 .556 .453 .409 .506 .597 .719
SP12 .412 .419 .206 .320 .291 .452 .295 .214 .302 .328
SP13 .503 .478 .482 .585 .586 .568 .512 .254 .316 .279
SP14 .219 .428 .126 .486 .326 .397 .457 .118 .405 .442
SP15 .518 .252 .503 .611 .431 .670 .605 -.097 .310 .296
SP16 .372 .201 .346 .442 .198 .398 .360 .046 .145 .273
SP17 .345 .084 .274 .353 .199 .424 .382 -.110 .044 .294
SP18 .119 .342 .046 .294 .218 .185 .259 -.058 .067 .094
SP19 .020 .171 .122 .212 .218 .287 .259 .039 .179 .173
SP20 .061 0.000 .340 .321 .266 .308 .326 .070 .064 .069

SP11 SP12 SP13 SP14 SP15 SP16 SP17 SP18 SP19 SP20
SP1 .258 .412 .503 .219 .518 .372 .345 .119 .020 .061
SP2 .344 .419 .478 .428 .252 .201 .084 .342 .171 0.000
SP3 .138 .206 .482 .126 .503 .346 .274 .046 .122 .340
SP4 .148 .320 .585 .486 .611 .442 .353 .294 .212 .321
SP5 .556 .291 .586 .326 .431 .198 .199 .218 .218 .266
SP6 .453 .452 .568 .397 .670 .398 .424 .185 .287 .308
SP7 .409 .295 .512 .457 .605 .360 .382 .259 .259 .326
SP8 .506 .214 .254 .118 -.097 .046 -.110 -.058 .039 .070
SP9 .597 .302 .316 .405 .310 .145 .044 .067 .179 .064
SP10 .719 .328 .279 .442 .296 .273 .294 .094 .173 .069
SP11 1.000 .319 .257 .430 .181 .099 .055 .130 .223 -.053
SP12 .319 1.000 .589 .268 .480 .080 .100 .181 .181 .094
SP13 .257 .589 1.000 .364 .626 .443 .259 .357 .047 .325
SP14 .430 .268 .364 1.000 .450 .304 .186 .358 -.040 .211
SP15 .181 .480 .626 .450 1.000 .543 .631 .360 .360 .440
SP16 .099 .080 .443 .304 .543 1.000 .852 .605 .523 .313
SP17 .055 .100 .259 .186 .631 .852 1.000 .587 .655 .339
SP18 .130 .181 .357 .358 .360 .605 .587 1.000 .537 -.010
SP19 .223 .181 .047 -.040 .360 .523 .655 .537 1.000 .134
SP20 -.053 .094 .325 .211 .440 .313 .339 -.010 .134 1.000

130
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

SP1 78,80 58,855 ,604 ,897

SP2 78,60 58,524 ,546 ,898

SP3 78,87 57,430 ,580 ,897


SP4 78,87 56,740 ,697 ,894

SP5 78,80 58,234 ,679 ,896

SP6 78,73 57,651 ,780 ,894


SP7 78,73 56,892 ,784 ,893

SP8 78,67 61,195 ,322 ,904

SP9 78,70 60,355 ,494 ,900


SP10 78,97 57,344 ,608 ,897

SP11 78,83 59,868 ,451 ,901

SP12 78,53 60,671 ,458 ,901


SP13 78,70 56,562 ,675 ,895

SP14 78,70 59,734 ,503 ,900

SP15 78,67 56,437 ,728 ,893


SP16 79,00 57,793 ,590 ,897
SP17 78,87 57,154 ,531 ,899

SP18 78,73 60,340 ,397 ,902

SP19 78,73 60,547 ,375 ,903

SP20 79,23 57,426 ,317 ,913

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

82,93 64,478 8,030 20

131
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

a
Coefficient Correlations

Model TKI TPA

TKI 1,000 -,601


Correlations
TPA -,601 1,000
1
TKI ,062 -,041
Covariances
TPA -,041 ,076

a. Dependent Variable: TSP

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 16,759 12,744 1,315 ,200

1 TPA 1,091 ,275 ,672 3,971 ,000 ,638 1,566

TKI ,092 ,250 ,062 ,368 ,716 ,638 1,566

a. Dependent Variable: TSP

132
HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN UJI KOLMOGROV-
SMIRNOV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 30

Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 5.64338719

Absolute .118
Most Extreme
Positive .118
Differences
Negative -.076

Test Statistic .118


c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

133
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN UJI PARK

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardize t Sig.


Coefficients d
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2.513 4.713 .533 .598

1 TPA .012 .102 .028 .115 .909

TKI -.019 .092 -.051 -.211 .835

a. Dependent Variable: LnU2i

134
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI
BERGANDA

b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate

a
1 .711 .506 .469 5.849
a. Predictors: (Constant), TKI, TPA
b. Dependent Variable: TSP

HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F) PADA


REGRESI BERGANDA
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

b
Regression 946.280 2 473.140 13.832 .000
1 Residual 923.587 27 34.207
Total 1869.867 29
a. Dependent Variable: TSP
b. Predictors: (Constant), TKI, TPA

HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI


STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta


16.759 12.744 1.315 .200
(Constant)
1
TPA 1.091 .275 .672 3.971 .000
TKI .092 .250 .062 .368 .716
a. Dependent Variable: TSP

135
136

Anda mungkin juga menyukai