Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI DAN FISIOLOGISISTEM ENDOKRIN

1. Pengertian
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri
dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini
dinamakan “endokrin” karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat
yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit
pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh
darah bercampur dengan darah.

2. Kelenjar Endokrin
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau
kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat
dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi
hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian
posterior.

a. Hipofisis Anterior

Gambar.2 Hormon yang dihasilkanHipofisis lobus anterior

Tabel : Hormon yang dihasilkan kelenjar Hipoifisis Anterior


Hormon yang
Fungsi
dihasilkan
Hormon Somatotropin Merangsang sintesis protein dan
(STH), Hormon metabolisme lemak, serta merangsang
pertumbuhan (Growth pertumbuhan tulang (terutama tulang
Hormone / GH) pipa) dan otot. kekurangan hormon ini
pada anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada tulang
jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin Mengontrol pertumbuhan dan
atauThyroid perkembangan kelenjar gondok atau
Stimulating tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
Hormone (TSH)
Adrenocorticotropic Mengontrol pertumbuhan dan
hormone(ACTH) perkembangan aktivitas kulit ginjal dan
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon
yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Membantu kelahiran dan memelihara
Lactogenic hormone sekresi susu oleh kelenjar susu
(LTH)
Hormon gonadotropin
pada wanita :
1. Follicle Merangsang pematangan folikel dalam
Stimulating Hormone ovarium dan menghasilkan estrogen
(FSH) Mempengaruhi pematangan folikel
dalam ovarium dan menghasilkan
2. Luteinizing progestron
Hormone (LH)
Hormone
gonadotropin pada
pria : Merangsang terjadinya spermatogenesis
1. FSH (proses pematangan sperma)
Merangsang sel-sel interstitial testis
2. Interstitial Cell untuk memproduksi testosteron dan
Stimulating Hormone androgen
(ICSH)

b. Hipofisis Posterior
Tabel : Hormon yang dihasilkan kelenjar Hipoifisis Anterior
Hormon yang dihasilkan Fungsi
Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot
polos pada rahim wanita
selama proses melahirkan.
Hormon ADH Menurunkan volume urine
dan meningkatkan tekanan
darah dengan cara
menyempitkan pembuluh
darah
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis
akan mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan
kembali) sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari hasil
reabsorpsi tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma) dalam
darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena cairan pada ginjal
sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat. Jika seseorang buang
air kecil terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami
gangguan sebab ADH tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini
disebut diabetes insipidus.

2. Kelenjar Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan
terdapat di depan trakea. Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan
di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus. Kelenjar
tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan
Triiodontironin (T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari
asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara
aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu
kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

Gambar.2 Anatomi Kelenjar


Tiroid

Tabel : Hormon yang dihasilakan kelenjar Tiroid.


Hormon yang Fungsi
dihasilkan
Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan system saraf
Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan sistem saraf
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah
dengan cara mempercepat absorpsi kalsium
oleh tulang

3. Kelenjar Paratiroid
Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini
menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara
mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal,
dan pelepasan kalsium dari tulang. Hormon paratiroid meningkatkan
kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal
dan dengan cara penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk
merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak
matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke
dalam darah.
Jika kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar
kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan
terjadinya endapan kapur pada ginjal. Jika kekurangan hormon
menyebabkan kekejangan disebut tetanus. Kalsitonin mempunyai
fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan
kalsium darah.
Fungsi Hormon Parathiroid (PTH) yang dihasilakn dari kelenjar
Paratiroid
a. Mengatur metabolisme fosfor
b. Mengatur kadar kalsium darah
4. Kelenjar Adrenal
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas
ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi
atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah
(medula).

Tabel : Hormon dari Kelenjar Adrenal dan Prinsip Kerja


Hormon Prinsip kerja
Bagian korteks
adrenal Mengontol metabolisme ion anorganik
a.Mineralokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa
b. Glukokortikoid
Bagian Medula Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
Adrenal a. dilatasi bronkiolus
Adrenalin b. vasokonstriksi pada arteri
(epinefrin) dan c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
noradrenalin d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula darah
5. Pankreas
Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I
dan II. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim
pencernaan ke dalam lumen duodenum. Sedangkan Sebagai endokrin
terdiri dari pulau-pulau Langerhans, menghasilkan hormon. Pulau
langerhans berbntuk oval dan tersebar diseluruh pankreas. Fungsi
pulau langerhans sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik
nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida.
Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu :
a. sel A (atau α) : menghasilkan glukagon
b. sel B (atau β) : menghasilkan insulin
c. sel D (atau γ) : menghasilkan somatostatin
d. sel F (sgt kecil) : menghasilkan polipeptida pankreas
Hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan
dan menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan
glukosa darah dengan jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin
berguna menurunkan glukosa darah dengan melepaskan hormon
pertumbuhan dan glukagon.

 Pengaturan Kadar Gula Darah


Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml
pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang
memicu sel –sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari
darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi
glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons
dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati
untuk menaikkan kadar glukosa darah.
Hormon tiroid disintesis oleh glandula tiroidea. Sekresi hormon
dipengaruhi oleh TRH dan TSH dari hipotalamus dan hipofisis
anterior. Hormon stimulator tiroid (thyroid stimulating hormone,
TSH) memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari
kelenjar tiroid. Proses yang dikenal sebagai negative feedback sangat
penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi.
Dengan demikian, sekresi tiroid dapat mengadakan penyesuaian
terhadap perubahan di dalam maupun di luar tubuh (Watson, 2002).
Mekanisme feedback terhadap hipotalamus dan hipofisis dilakukan
oleh T3 dan T4.Sel-sel follikular kelenjar tiroid mensintesis tiroksin
dan tiroglobulin.Tiroksin berikatan dengan tiroglobulin. Tiroksin
yangterkandung dalam tiroglobulin disekresikan ke dalam koloid
secara eksositosis. Iodine dari darah masuk ke dalam sel folikel
dengan bantuan iodine pump. Iodine yang sudah sampai ke koloid
akan berikatan dengan tiroksin yang terkandung dalam globulin
(Agamemnon, 2001).
Bila 1 iodine + 1 tyrosine = Monoiodotyrosine (MIT)
Bila 2 iodine + tyrosine = Diiodotyrosine (DIT)
MIT + DIT = T3
DIT + DIT = T4
T3 dan T4 kemudian dilepaskan ke dalam darah sedangkan iodine
yang terikat pada MIT dan DIT dipergunakan kembali. TSH
berperan untuk mempertahankan integritas kelenjar tiroid dan
meningkatkan sekresi hormon tiroid dari kelenjar tiroid. Dalam
keadaan fisiologis, faktor yang diketahui dapat meningkatkan sekresi
TRH dan TSH dalam darah adalah rasangan udara dingin pada bayi
baru lahir untuk meningkatkan produksi panas dan suhu tubuh
(Agamemnon, 2001).
Sedangkan pada orang dewasa mekanisme meningkatkan suhu tubuh
tidak melalui TRH atau TSH melainkan melalui jalur simpatis.
Respon terhadap kenaikkan kadar hormon tiroid di dalam darah
dapat dideteksi setelah beberapa jam. Durasi kerjanya bisa sangat
lama oleh karena responsnya akan tetap berlangsung sampai
konsentrasi hormon tiroid di dalam darah normal dan juga karena
hormon tiroid tidak didegradasi (Agamemnon, 2001).
DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & Suddarth, 2002, ”Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi
8 Vol.2”, Jakarta, EGC

Anda mungkin juga menyukai