Bagi Lembaga
Bagi Lembaga
Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh
kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan
oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga
Balita Tahun 2006)
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran
ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan
fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses
interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.
(http://djoenfhgova86.blogspot.com/2008/10/peraturan-walikota-nomor-20-tahun-2008.html )
Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak
batita atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan
keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun), seluruh jajaran pemba-ngunan, termasuk kekuatan
keluarga yang tergabung dalam POSDAYA, diarahkan agar setiap keluarga member prioritas
yang tinggi terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak balitanya. Orang tua dalam POSDAYA
dapat d i s i a p k a n unt uk menyegarkan kembali Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai
gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran
tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak
balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain.
B. Tujuan
1. Bagi lembaga
• Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program keluarga berencana dalam perencanaan
keluarga dengan pendekatan pada oktimalisasi perhatian pola asuh anak balita dikeluarga.
• Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi keluarga.
C. Sasaran
1. Sasaran Langsung
a. Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita.
b. Pembina Kelompok BKB.
c. Pengurus / Pengelola Kelompok BKB
a. Tokoh Masyarakat
b. Tokoh Pendidikan
c. Institusi Pemerintah
d. LSM
D. Kegiatan
1. Pembentukan kelompok bina keluarga balita, langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:
- Pendataan
Dilakukan pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh agama, tokoh
masyarakat, guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi khusus dan kader yang mau dan
mampu untuk memimpin Bina Keluarga Balita.
Selanjutnya hasil analisa dipilah-pilah, keluarga sesuai dengan sasaran dari Bina Keluarga Balita
sehingga dapat menentukan:
a. Prioritas penggarapan Bina Keluarga yang diperlukan
b. Prioritas wilayah kegiatan tersebut dengan memperhatikan jumlah anggota 20-40 keluarga
dan potensi keluarga seperti: calon kader aktif, dukungan pemerintah,dll
- Penggalangan kesepakatan
Berdasarkan data tersebut petugas lapangan keluarga berencana bersama dengan kelompok kerja
teknis melakukan penggalangan kesepakatan dengan cara:
a. Konsultasi dengan lurah bertujuan:
1. Melaporkan hasil pendataan
2. Rencana pembentukan kelompok BKB
3. Mendapat dukungan dari lurah
b. Kunjungan tokoh nonformal antara lain tokoh masyarakat dan calon pengurus
kelompok BKB untuk mendapat dukungan kesediaannya.
d. Saresehan keluarga
Calon pengurus dan anggota perlu mendapat informasi yang lengkap tentang program yang akan
dilaksanakan dengan materi:
1. Maksud dan tujuan pembentukan kelompok BKB
2. Perlunya dibentuk kelompok BKB
3. Inventarisasi calon kader
4. Penetapan kader
5. Penetapan sarana kegiatan
6. Penetapan lokasi kegiatan
- Pengukuhan
Legitimasi keberadaannya agar diketahui seluruh warga dan mendapat pengakuan, maka
hendaknya kelompok BKB tersebut dikukuhkan dengan SK camat atau lurah dalam kegiatan
rapat koordinasi.
- Pembekalan
Pengurus atau pengelola kelompok BKB yang telah dikukuhkan diberikan bekal pengetahuan
dan keterampilan dalam pengelolaan BKB melalui pelatihan atau orientasi atau magang sesuai
dengan kurikulum yang ditetapkan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi setempat.
1. Pertemuan kelompok
Kegiatan pertemuan kelompok:
Kini pada dasarnya merupakan wahana kegiatan tukar informasi/diskusi dan penyuluhan dari
pembina tentang kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh kelompok BKB.
Kegiatan ini perlu dilakukan minimal 1 bulan 1 kali yang dihadiri oleh keluarga anggota
kelompok BKB.
1) Agar pertemuan dapat berjalan dengan tertib serta menghasilkan sesuatu langkah yang akan
dilakukan oleh anggota atau kelompok perlu diatur melalui tahapan sebagai berikut:
• Penetapan waktu : Pertemuan kegiatan setiap bulan sekali
• Penetapan tempat : Tempat di gedung BKB
• Penetapan pembahasan
• Pembagian tugas antara pengurus kelompok BKB
• Penyiapan sarana/alat bantu media pembahasan
• Menyepakati rencana pertemuan berikutnya
2) Pelaksanaan pertemuan
- Tahap pembuka (20 menit)
Pada tahap awal ini sebaiknya diisi dengan acara-acara:
• Tahap pembuka
• Tahap pembahasan mareti yang lalu
• Tahap penyampaian materi pokok
• Tahap penutup
2. Materi Bina Keluarga Balita
Materi pokok BKB disampaikan dalam 8 kali pertemuan:
a. Gerakan pembangunan keluarga sejahtera
b. Konsep dasar BKB dan remaja
c. Pemantapan 8 fungsi keluarga
d. Peran orang tua dalam pembinaan anak dan balita
e. Tumbang anak dan balita
f. Reproduksi sehat
g. Pembinaan anak dan balita
h. Pengelolaan program BKB
3. Pendampingan
Pendampingan oleh Pembina dimaksudkan sebagai upaya memberikan bantuan teknis pada
kelompok BKB dalam mempercapat tercapainya kemandirian kelompok.
Peran-peran Pembina dalam pendampingan antara lain sebagai berikut:
a. Syarat-syarat kader:
1) Laki-laki atau perempuan yang tinggal dilokasi kegiatan mempunyai minat terhadap anak.
2) Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah
setempat.
3) Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela.
4) Bersedia dilatih sebelum melaksanakan kegiatan.
5) Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.
b. Tugas kader
1) Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
2) Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan anak balitanya.
3) Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
4) Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh kembang anak.
5) Membuat laporan kegiatan dari masing-masing kelompok umur pada folmulir yang telah
disediakan.
b. Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep diri orang tua
Orang tua memegang kunci dalam pembinaan anak terutama dalam masa balita. Sebagai
pengasuh dan pendidik anak, orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak, orang tualah yang paling mengetahui secara seksama tentang perubahan yang terjadi pada
anak.
Hal-hal yang harus dilakukan orang tua dalam membina tumbang anak:
1) Tidak membandingkan anak yang satu dengan anak yang lainnya
2) Tidak menuntut anak melebihi kemampuannya
3) Memenuhi kebutuhan akan ASI, ASAH, dan ASUH
4) Tidak melecehkan anak tetapi memberikan dorongan pada anak
5) Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan pesan yang ikhlas
6) Memberikan nesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya dan menjadi
pendengar yang baik
7) Menjadi teladan yang baik
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat. Proses pertumbuhan ini dapat dideteksi dalam kegiata
posyandu melalui KMS.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi kemandirian. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan
bicara, emosi dan sosialisasi.
a) Faktor prenatal yang terdiri dari gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi,
kelainan imunilogi, anoksia embrio dan psikologi ibu.
b) Faktor Persalinan, komplikasi persalinan pada bayi serta trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c) Faktor pasca salin seperti gizi, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-
ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.
a. Pengertian:
KKA adalah kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orang tua dan tumbuh
kembang anak.
b. Manfaat:
1) Bagi orang tua
Dapat memantau tumbuh kembang anak, membimbing serta membina anaknya dengan tingkat
perkembangan umur anak.
2) Bagi anak
Anak diharapkan dapat tumbuh kembang secara optimal dengan pemantauan orang tua secara
optimal dengan pemantauan orang tua secara baik dan benar.
3) Bagi kader
Kader dapat dengan mudah melakukan penyuluhan.
4) Cara menggunakan KKA
Mengenal KKA
KKA terdiri dari:
a. Kolom identitas anak dan orang tua, bulan dan tahun kelahiran anak.
Contoh :
Nama anak : Budi
Tanggal lahir : 12-8-2001
Jenis kelamin : laki-laki
Nama orang tua : Suherman
Rt/Rw : 01/05
Kelurahan : Turangga
Kecamatan : lengkong
Setiap tugas perkembangan diberi kode seperti tercantum pada kolom kode di sampingnya.
Contoh:
1) Melihat sekitar dengan kode KP singkatan Komunikasi Pasif
2) Tersenyum pada orang dengan kode TS singkatan dari TIngkah Laku Sosial.
d. Kolom kotak-kotak
Kolom ini digunakan untuk memantau tugas perkembangan anak sesuai umurnya.
- Garis merah menunjukkan nilai batas kemampuan tertentu pada umur tertentu.
Contoh:
Anak pada umur 12 bulan, biasanya sudah dapat melakukan bermain “Ciluk-ba” (tugas
perkembangan anak nomor 9) dengan kode TS.
- Grafik hijau menunjukkan kemampuan dan keterampilan anak yang semestinya sesuai
dengan umurnya.
b. REK/KEC/I/KKA/BKB/2005
Formulir laporan ini merupakan rekapitulasi laporan bulanan F/I/KKA/BKB/2005 yang diterima
dari kelompok BKB di kecamatan yang bersangkutan
c. REK/KOT/I/KKA/BKB/2005
Formulir ini merupakan rekapitulasi laporan REK/KEC/I/KKA/BKB/2005 yang diterima dari
kecamatan dan disiapkan oleh Bidang Pemberdayaan Keluarga di kota setempat.
Petunjuk pengisian:
1. Cara pengisian F/I/KKA/BKB/2005
Sebelum mengisi formulir diisi terlebih dahulu bulan dan tahun, nama kelompok dan alamat
wilayahnya.
Sebagai data basis diisi data keluarga dan balita yang terdaftar sebagai anggota kelompok BKB
pada kotak sebelah kanan atas.
Kolom:
1. Nomor : diisi nomor urut keluarga
2. Nama keluarga balita : diisi nama semua ibu balita yang dating pada
pertemuan
3. Pra KS + KS I : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga
4. > KS II : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga
5. Nama balita : diisi nama balita yang mengisi KKA
6. Umur balita : diisi umur balita dalam bulan (Kader membantu menghitung usia
balita tanggal lahir)
7. Pencapaian tugas : diisi (V) berdasarkan hasil pengisian KKA perkembangan anak
balita yang bersangkutan. Dibawah garis merah (bila hasil pengisian KKA bawah garis merah)
8. Pencapaian tugas perkembangan anak di dalam pita : diisi (V) berdasarkan pengisian KKA
balita yang bersangkutan (bila hasil pengisian KKA di dalam pita)
9. Pencapaian tugas perkembangan tidak ada: diisi (V) bila tidak ada pencapaian
perkembangan
10. Rujukan : diisi (V) bila balita yang berada di bawah garis merah, disarankan
untuk dirujuk.