MAKALAH1
MAKALAH1
HUKUM PERDATA
Disusun Oleh :
HARDYANTI ZAHARA
NIM 15150040
Hukum Perdata
Dosen pembimbing :
Fakultas Hukum
Universitas Abulytama
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya.Makalah ini membahas Pancasila Sebagai Dasar Negara.
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Penulis
Hardyanti Zahara
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalah… .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
C. Isi Pancasila....................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar dari negara kita, yaitu Negara Kesatuan Republik
terbentuknya Negara dan pandangan hidup bangsa Suatu bangsa tidak akan dapat
berdiri dengan kokoh tanpa adanya dasar Negara yang kuat dan tidak akan dapat
mengetahui dengan jelas kemana arah dan tujuan yang akan dicapai tanpa
pandangan hidup.
Dengan adanya dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi berbagai permasalahan, baik yang datang dari dalam maupun
luar. Kalau kita dapat umpamakan, Negara tanpa dasar Negara bagaikan sebuah
bangunan yang tanpa dasar dan bangunan tersebut akan cepat roboh.
Sebagai warga Negara yang baik,hendaknya kita lebih mengenal dasar Negara
kita(Pancasila) secara lebih dalam dan menyeluruh, agar kita dapat lebih
1
B. Permasalahan
Memahami peranan Pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar
negara dan ideologi nasional, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia
memiliki pemahaman yang sama, dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang saam
tahun terahir ini dihadapkan pada situasi yang tidak kondusif sehingga kredibilitasnya
menjadi diragukan, diperdebatkan, baik dalam wacana politis maupun akademis. Hal ini
diperpalah oleh minimal dua hal, pertama, penerapan Pancasila yang dilepaskan dari prinsip-
prinsip dasar filosofinya sebagai dasar negara, dan kedua, krisis multi dimensional yang
melanda bangsa Indonesia sejak 1998 yang diikuti oleh fenomena disintegrasi bangsa.
Berkenaan dengan itu, kajian melalui pendekatan historis kontekstual akan sangat
berguna bagi pemahaman pancasial sebagai dasar negara, yang sekaligus akan menempatkan
Pancasial dalam posisi yang sebenarnya sehingga akan tetap menjiwai perjuangan bangsa
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan mengenai Dasar Negara dilakukan pertama kali pada saat sidang Badan
pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada sidang tersebut terdapat usulan-usulan
Mengusulkan Dasar Negara dalam pidatonya tidak tertulis pada tanggal 29 Mei1945 dalam
1. PeriKebangsaan.
2. PeriKemanusiaan.
3. PeriKetuhanan.
4. PeriKerakyatan.
5. KesejahteraanRakyat.
rancangan UUD RI. Dalam pembukaan itu tercantum rumusan 5 dasar, yaitu :
2. Kebangsaan PersatuanIndonesia.
Perwakilan.
3
b. Prof.Mr.Dr.R Soepomo (31 Mei1945)
1. Paham Persatuan.
4. Sosialisasi Negara.
1. KebangsaanIndonesia.
2. Internasionalisme atauPerikemanusiaan.
3. Mufakat atauDemokrasi.
4. KesejahteraanSosial.
5. Ketuhanan yangBerkebudayaan.
Oleh karena pada sidang pertama belum dicapai kata mufakat, maka dibentuklah
sebuah panitia kecil yang membahas usulan-uslan yang diajukan dalam sidang BPUPKI
baik lisan maupun tulisan yang disebut Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir.Soekarno.
Anggota Panitia Sembilan sendiri terdiri dari tokoh Nasional yang mewakili golongan
Nasioanalis dan Islam, yaitu : Drs. Moh.Hatta, Mr.A.A Maramis, Mr.Muh Yamin,
Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil menyusun suatu naskah yang
kemudian disebut Piagam Jakarta, yang di dalamnya tercantum rumusan Dasar Negara
sebagai berikut :
4
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
3. PersatuanIndonesia.
permusyawaratan/perwakilan.
Lalu dengan beberapa pertimbangan dan pembahasan ulang,maka sila pertama pada
Piagam Jakarta diubah menjadi Ketuhanan yang maha esa. Dengan demikian lahirlah
Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok tersebut,
ragam)
merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah
3. PerjanjianLuhur
Artinya Pancasila telah disepakati secara Nasional sebagai dasar Negara tanggal
5
Indonesia).
Yaitu masayarakat adil dan makmur secara merata materiil dan spiritual yang
berdasarkan Pancasila.
6. Sebagai Ideologiterbuka.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
dan aktual. Sebagai sautu ideologi yang bersifat terbuka maka Pancasila
Pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nlai- nilai yang
6
tertib hukum Indonesia. Dalam pengertian inilah maka Pembukaan yang di
yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila
selalu memiliki dimensi nilai- nilai ideal serta norma maka Pancasila harus
negara.
Berdasarkan hakikat ideologi Pancasila yang bersifast terbuka yang memiliki tiga
dimensi tersebut maka ideologi Pancasila tidak bersifat ’utopis’ yang hanya merupakan
sistem ide-ide belaka yang jauh dari kenyataan hidup sehari- hari. Selain itu ideologi
Pancasila bukan merupakan doktrin belaka karena doktrin hanya dimiliki pada ideologi
yang hanya bersifat normatif dan tertutup, demikian pula ideologi Pancasila bukanlah
merupakan ideologi pragmatis yang hanya menekankan segi praktis dan realistis belaka
tanpa idelaisme yang rasional. Maka Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada
hakikatnya, nilai-nilai dasar (hakikat) sila- sila Pancasila yang bersifat tetap adapun
penjabaran dan realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis terbuka dan senantiasa
Menurut BP-7 Pusat, bahwa nilai- nilai yang terkandung dalam ideologi terbuka
Pertama : nilai dasar,yaitu nilai- nilai yang terkandung dalam ideologi yang berupa cita-
cita, tujuan, serta alat- alat perkembangan negara yang utama, sendi- sendi
7
Kedua : nilai-nilai Instrumental, yaitu niali- nilai yang berupa arahan, kebijakan, strategi,
sasaran serta lembaga pelaksanaannya, ini yang bersifat dinamis dan terbuka yang
muka maka Pancasila sebagai nilai dasar Ideologi negara adalah yang bersifat
C. Isi Pancasila
Pancasila juga merupakan sarana atau wadah yang dapat mempersatukan bangsa
Indonesia, sebab Pancasila adalah falsafah, jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia yang
mengandung nilai- nilai dan norma- norma yang luhur. Norma- norma tersebut yaitu :
berlaku bagi seluruh golongan manusia di dunia terlepas dari agama yang dianut.
2. Norma Kesusilaan yang dianggap sebagai aturan yang datang dari suara hati
sanubari manusia,dari bisikan kalbu atau suara batin yang diinsyafi oleh setiap
sekelompok masyarakat.
berisikanperintah atau larangan yang memaksa dan akan menimbilkan sanksi yang
8
Keempat norma ini berlaku dan terdapat pada masyarakat Indonesia yang masing-
masing norma mempunyai perbedaan satu sama lain.Khusus Norma Hukum yang dibuat
oleh lembaga yang berwenang,untuk membuatnya (negara) dan dari segi sanksinya lebih
1. Ketuhanan yang Maha Esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-
Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-
Indonesia.
yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafati yang bersifat
mendasar. Nilai dasar Pancasila bersifat abstrak, normative dan nilai itu menjadi
Penyelenggaraan bernegara mengacu dan memiliki tolok ukur, yaitu tidak boleh
9
menyimpang dari nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan.
sebagai dasar (filsafat) Negara Indonesia merupakan suatu tuntutan penting oleh karena
telah banyak terjadi kesalahan penafsiran atas Pancasila di masa lalu. Oknum Negara
telah menjadikan Pancasila bukan sebagai sistem norma dan koridor bagaimana sebuah
bangsa dijalankan dan diarahkan, tetapi Pancasila telah direduksi sebagai alat kekuasaan
untuk mengendalikan semua elemen bangsa. Pereduksian dan pemaknaan atas Pancasila
khususnya di era reformasi, ada keinginan berbagai pihak dan kalangan untuk
melakukan penafsiran kembali atas Pancasila dalam kedudukannya bagi bangsa dan
revitalisasi, dll. Beragam istilah tersebut pada dasarnya berkeinginan untuk menempatkan
menyatkan perlunya kita member ruh baru pada Pancasila, sehingga ia mampu menjadi
kekuatan yang menggerakkan sejarah. Selama ini Pancasila hanya menjadi ucapan
penyelewengan-penyelewengan atas Pancasila, baik oleh Orde Lama maupun Orde Baru.
10
Radikalisasi Pancasila berarti:
a. Mengembalikan Pancasila sesuai dengan jati dirinya,yaitu sebagai ideology dan Dasar
Negara. Pancasila sesuai dengan jati dirinya dalam memberi visi kenegaraan
b. Mengganti persepsi dari Pancasila sebagai ideologi menjadi Pancasila sebagai ilmu.
Terdapat tiga faktor yang membuat Pancasila semakin sulit dan marginal dalam
1. Pancasila terlanjur tercemar karena kebijakan rezim Orde Baru yang menjadikan
2. Liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan oleh presiden B.J. Habibie tentang
sentiment ke daerahan, yang jika tidak diantisipasi, bukan tidak bisa menumbuhkan
Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pancasila diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan sebagai Dasar Negara dan
Pandangan HidupBangsa.Suatu bangsa tidak akan berdiri kokoh tanpa Dasar Negara
yang kuat.Dengan Dasar Negara suatu bangsa tidak akan terombang-ambingkan dalam
hidup bagi bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir batin dalam
3. Fungsi Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber tertib hukum: segala
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Hukum
a. Pandangan Hidup
d. Keadilan Sosial,Politik,Ekonomi
12
e. Keagamaan dan lainsebagainya.
6. Lahirnya Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri yang telah berurat
berakar dalam sifat dan tingkah laku manusia.Bangsa Indonesia lahir dari
DasarNegara
7. a. Secara lisan:
1. PeriKebangsaan
2. PeriKemanusiaan
3. PeriKetuhanan
4. PeriKerakyatan
b. Secara tertulis:
2. Kebangsaaan PersatuanIndonesia.
Permusayawaratan/Perwakilan.
13
B. Saran
2. Sila- sila yang terkandung di dalam Pancasila hendaknya tidak dirubah, baik itu
3. Bangsa Indonesia harus bangga mempunyai Dasar Negara Pancasila dan harus
14
Daftar Pustaka
Utama.
15