2
83 MFK.D85 PENGGUNAAN PATIENT MONITOR,MINDRAY
84 MFK.D86 PENGGUNAAN PCR, BIORAD, REALTIME
85 MFK.D87 PENGGUNAAN PULSE OXIMETRI, RGB
86 MFK.D88 PENGGUNAAN SENTRAL PASIEN MONITOR, MINDRAY HYPERVISOR
87 MFK.D89 PENGGUNAAN SHORT WAVE DIATHERMY, ENRAF NONIUS, CURAPLUS 970
88 MFK.D90 PENGGUNAAN SLIT LAMP SET, TOPCON, SL-D7
89 MFK.D91 PENGGUNAAN SPIROMETRI, ALPATOUR, VITALOGRAPH
90 MFK.D92 PENGGUNAAN SPYGMOMANOMETER AIR RAKSA, RIESTER, NOVA ECOLINE
91 MFK.D93 PENGGUNAAN SPYGMOMANOMETER AIR RAKSA, RK
92 MFK.D94 PENGGUNAAN SPYGMOMANOMETER ANEROID, ABN, CALIBRA
93 MFK.D95 PENGGUNAAN SPYGMOMANOMETER ANEROID, RIESTER, EXACTA
94 MFK.D96 PENGGUNAAN SPYGMOMANOMETER DESK, ABN
95 MFK.D97 PENGGUNAAN SPYGMOMANOMETER MOBILE, ABN, CLOCK ANEROID
96 MFK.D98 PENGGUNAAN SPYGMOMANOMETER MOBILE, RIESTER, BIG BENROUND
97 MFK.D99 PENGGUNAAN STERILISATOR OZON, CORONA, ZTP 80B-1
98 MFK.D100 PENGGUNAAN STERILISATOR OZON, MTY LIFE
99 MFK.D101 PENGGUNAAN STERILISATOR UV, GEA
100 MFK.D102 PENGGUNAAN STERILISATOR UV, POLY MEDICAL
101 MFK.D103 PENGGUNAAN SUCTION PUMP, ALSA
102 MFK.D104 PENGGUNAAN SUCTION PUMP, C&U
103 MFK.D105 PENGGUNAAN SUCTION PUMP, MEDI AIR, SUB 01
104 MFK.D106 PENGGUNAAN SUCTION PUMP, PENLON, ASPIRATOR SP70
105 MFK.D107 PENGGUNAAN SYRINGE PUMP, B. BRAUN, MELSUNGEN AG
106 MFK.D108 PENGGUNAAN SYRINGE PUMP, DHAIWA, MEDIFUSION MS-2200
107 MFK.D109 PENGGUNAAN SYRINGE PUMP, SAMTRONIC, ST-670
108 MFK.D110 PENGGUNAAN SYRINGE PUMP, SYRAMED, SP 6000
109 MFK.D111 PENGGUNAAN SYRINGE PUMP, TERUMO, TE-331
110 MFK.D112 PENGGUNAAN TIMBANGAN BAYI, GEA, RG2-20A
111 MFK.D113 PENGGUNAAN TIMBANGAN BAYI, ONE MED, BABY SCALE
112 MFK.D114 PENGGUNAAN TIMBANGAN DEWASA, CAMRY
113 MFK.D115 PENGGUNAAN TIMBANGAN DEWASA, LAICA, EEP1220B-1
114 MFK.D116 PENGGUNAAN TIMBANGAN DEWASA, ZMIC, ZT-120
115 MFK.D117 PENGGUNAAN USG
116 MFK.D118 PENGGUNAAN VENTILATOR, DREAGER, EVITA 4
117 MFK.D119 PENGGUNAAN VENTILATOR, INTERMED, INTER 3 PLUS
118 MFK.D120 PENGGUNAAN VENTILATOR, MONNAL, T-75
119 MFK.D121 PENGGUNAAN VENTILATOR, TAKAOKA, SMART
120 MFK.D122 PENGGUNAAN WATER BATH, GFL, 1083
121 MFK.D123 PENGGUNAAN WATER BATH, MEMMERT, WNB 14
122 MFK.D124 PENGGUNAAN WATERBATH TISSUE FLOATATION, LEICA
123 MFK.D125 PENGGUNAAN WATERBATH TISSUE FLOATATION, SAKURA, 1451
124 MFK.D126 PENGGUNAAN ANALYZERS, BIOLOGICAL INDICATOR, 3M, ATTES 1292
125 MFK.D127 PENGGUNAAN BATHS, WATER LABORATORY, SAKURA, 1451
3
126 MFK.D128 PENGGUNAAN ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)
127 MFK.D129 PENGGUNAAN LAMPU OPERASI
128 MFK.D130 PENGGUNAAN OPERATING TABLE
129 MFK.D131 PENGGUNAAN SYRINGE PUMP
130 MFK.D132 PENGGUNAAN VENTILATOR
131 MFK.D133 PENGGUNAAN SUCTION PUMP
132 MFK.D134 PENGGUNAAN ENDOSCOPY UNIT
133 MFK.D135 PENGGUNAAN ALAT MIKROSKOP
134 MFK.D136 PENGGUNAAN ALAT MINIVIDAS
135 MFK.D137 PENGGUNAAN MESIN ECG
136 MFK.D138 PENGGUNAAN AUDIO METER
137 MFK.D139 PENGGUNAAN BABY INCUBATOR
138 MFK.D140 PENGGUNAAN BED SIDE MINITOR
139 MFK.D141 PENGGUNAAN BLOOD SOLUTION WARMER
140 MFK.D142 PENGGUNAAN CENTRAL MONITOR
141 MFK.D143 PENGGUNAAN DEFIBRILATOR
142 MFK.D144 PENGGUNAAN ELEKTROMYOGRAPH (EMG)
143 MFK.D145 PENGGUNAAN INFUSION PUMP
144 MFK.D146 PENGGUNAAN LARINGOSKOPI
145 MFK.D147 PENGGUNAAN SHORT WAVE DIATHERMY
146 MFK.D148 PENGGUNAAN SPHYGMOMANOMETER
147 MFK.D149 PENGGUNAAN SPIROMETER
148 MFK.D150 PENGGUNAAN ULTRASONOGRAPH (USG)
149 MFK.D151 PENGGUNAAN ULTRASOUND THERAPY
150 MFK.D152 PENGGUNAANTIMBANGAN DEWASA
151 MFK.D153 PENGGUNAAN SHORT WAVE DIATHERMY
152 MFK.D154 PENGGUNAAN AUTO CHART PROJECTOR ACP-8
153 MFK.D155 PENGGUNAAN AUTO REFRACTOMETER (TOPCON RM-8900)
154 MFK.D156 PENGGUNAAN NON CONTACT TONOMETER TOPCON CT-80
155 MFK.D157 PENGGUNAAN MESIN NEBULISER
156 MFK.D412 Penggunaan Infant Warmer
157 MFK.D413 Penggunaan CPAP
158 MFK.D414 Penggunaan Treadmill
159 MFK.D415 Penggunaan Haemodialisa Unit
160 MFK.D416 Penggunaan Phototerapi
161 MFK.D417 Penggunaan emergency Trolley
4
PENGGUNAAN C-ARM
Prosedur 1. Persiapan
Tempatkan alat pada ruangan tindakan
Siapkan accessories.
Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi.
2. Pelaksanaan
Arahkan tabung sinar-X ke pasien/objek pemotretan.
Atur jarak antara pasien dengan tabung.
Atur kondisi pemotretan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan.
Lakukan tindakan fluoroscopy atau radiografi.
Lakukan pemotretan dengan menekan tombol expose.
3. Pengemasan/Penyimpanan
5
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan kelengkapan proteksi dan monitoring radiasi dan simpan pada
tempatnya.
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya
Unit Terkait User
Teknik
Dokumentasi Daftar inventaris alat dan maintenance alat c-arm
Petugas Staf IPSRS
6
PENGGUNAAN ANASTHESY MACHINE
Prosedur 1. Persiapan
Tempatkan alat pada ruangan tindakan
Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat.
Pasang infusion set.
2. Pelaksanaan
Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tidak ada gelembung udara.
Tentukan jumlah tetesan per menit.
Set alarm pada posisi ON.
Lakukan tindakan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan infusion bag dan lepaskan slang-slang infus.
Pasang penutup debu.
7
Simpan alat pada tempatnya.
8
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Anasthesy machine Merk K-Tanaka)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
9
d. Pastikan vaporizer terpasang dengan baik.
e. Pastikan AGSS terpasang dengan baik.
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat.
Putar Pasangkan konektor gas ke outletnya (O2 berwarna putih, Air
berwarna hitam dan N2O berwarna biru tua).
Perhatikan pada pressure gauge pipeline petunjuk meter bergerak naik,
normal : 280 – 600 kpa
Putar switch ke posisi ON dan pastikan lampu indicator power dan battery
menyala keduanya.
10
Pasangkan Y piece pada breathing tube kemudian pasang ke test leak plug
Tekan O2 Flush button sampai below mengembang sampai 30 cmH2O bisa
dilihat pada airway pressure gauge
Pilih menu [maintenance], kemudian [breathing system leak test]
Pilih [start], kemudian pada layar akan muncul [performing leak test]
Setelah test selesai, akan muncul [leak test passed] atau sebaliknya apabila
gagal akan muncul [leak test failure!please try again] maka cek kembali
breathing circuit yang terpasang dan pastikan tidak ada yg terlepas atau rusak.
11
Posisi pada OCGO
Pasang breathing circuit Jackson rise pada inspiration.
Setting pressure sesuai dengan yang dibutuhkan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan selang gase medis yang terpasang pada cord
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
12
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Anasthesy Machine Mindray Wato EX-30)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
13
i. Pastikan vaporizer terpasang dengan baik.
j. Pastikan AGSS terpasang dengan baik.
2. Pelaksanaan
f.Menghidupkan alat.
Putar Pasangkan konektor gas ke outletnya (O2 berwarna putih, Air
berwarna hitam dan N2O berwarna biru tua).
Perhatikan pada pressure gauge pipeline petunjuk meter bergerak naik,
normal : 280 – 600 kpa
Putar switch ke posisi ON dan pastikan lampu indicator power dan battery
menyala keduanya.
g. Kalibrasi leakage test pada mechanical ventilation.
Pastikan unit pada posisi [standby]
Pasangkan Y piece pada breathing tube kemudian pasang ke test leak plug
Putar flow meter O2 sebesar 15 mL/m
Tekan O2 Flush button sampai below mengembang pada posisi teratas
Pilih menu [maintenance], kemudian [breathing system leak test]
Pilih [start], kemudian pada layar akan muncul [performing leak test]
Setelah test selesai, akan muncul [leak test passed] atau sebaliknya apabila
gagal akan muncul [leak test failure!please try again] maka cek kembali
breathing circuit yang terpasang dan pastikan tidak ada yg terlepas atau rusak.
Pilih X, untuk keluar menu.
h. Kalibrasi leakage pada manual ventilation
Pastikan unit pada posisi [standby]
Pindahkan bag/mechanical switch ke posisi bag.
Pasangkan bag ke bag port
Putar APL valve control ke posisi akhir valve atau 75 cmH2O
Putar flow meter O2 sebesar 15 mL/m
Pasangkan Y piece pada breathing tube kemudian pasang ke test leak plug
14
Tekan O2 Flush button sampai below mengembang sampai 30 cmH2O bisa
dilihat pada airway pressure gauge
Pilih menu [maintenance], kemudian [breathing system leak test]
Pilih [start], kemudian pada layar akan muncul [performing leak test]
Setelah test selesai, akan muncul [leak test passed] atau sebaliknya apabila
gagal akan muncul [leak test failure!please try again] maka cek kembali
breathing circuit yang terpasang dan pastikan tidak ada yg terlepas atau rusak.
i. Memilih mode ventilation.
Mode ventilation manual
- putar APL valve control untuk mengatur pressure pada breathing system.
- Set bag/mechanical switch pada posisi bag ventilation. Pada display akan
muncul tulisan [MANUAL Vent.]
- Tekan O2 Flush untuk memposisikan below pada posisi teratas bila
diperlukan.
Mode volume control ventilation ( VCV )
- Pilih [Vent mode], buka [Vent mode stup] kemudian pilih [CVC]
- Setelah konfirmasi, set TV pada hot key area dan juga [Rate], [ I : E],
[Plimit], [TIP:TI] dan [PEEP].
- Pastikan nilai TV disesuaikan dengan kondisi pasien, kemudian tekan
tombol control knob untuk konfirmasi untuk mode VCV.
Mode pressure control ventilation ( PCV )
- Pilih [Vent mode], buka [Vent mode stup] kemudian pilih [PVC]
- Setelah konfirmasi, set TV pada hot key area dan juga [Rate], [ I : E],
[Plimit], [TIP:TI] dan [PEEP].
- Set nilai [PInsp] disesuaikan dengan kondisi pasien, kemudian tekan tombol
control knob untuk konfirmasi untuk mode PCV.
j. Mode jackson rees
Pilih selector mode pada mechanical ventilation
Posisi pada OCGO
Pasang breathing circuit Jackson rise pada inspiration.
Setting pressure sesuai dengan yang dibutuhkan
15
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan selang gase medis yang terpasang pada cord
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
16
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Anasthesy Machine, Blease, 6700)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
17
e. Pastikan AGSS terpasang dengan baik.
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat.
Putar Pasangkan konektor gas ke outletnya (O2 berwarna putih, Air
berwarna hitam dan N2O berwarna biru tua).
Perhatikan pada pressure gauge pipeline petunjuk meter bergerak naik,
normal : 280 – 600 kpa
Putar switch ke posisi ON dan pastikan lampu indicator power dan battery
menyala keduanya.
b. Kalibrasi leakage test pada mechanical ventilation.
Pastikan unit pada posisi [standby]
Pasangkan Y piece pada breathing tube kemudian pasang ke test leak plug
Putar flow meter O2 sebesar 15 mL/m
Tekan O2 Flush button sampai below mengembang pada posisi teratas
Pilih menu [maintenance], kemudian [breathing system leak test]
Pilih [start], kemudian pada layar akan muncul [performing leak test]
Setelah test selesai, akan muncul [leak test passed] atau sebaliknya apabila
gagal akan muncul [leak test failure!please try again] maka cek kembali
breathing circuit yang terpasang dan pastikan tidak ada yg terlepas atau rusak.
Pilih X, untuk keluar menu.
c. Kalibrasi leakage pada manual ventilation
Pastikan unit pada posisi [standby]
Pindahkan bag/mechanical switch ke posisi bag.
Pasangkan bag ke bag port
Putar APL valve control ke posisi akhir valve atau 75 cmH2O
Putar flow meter O2 sebesar 15 mL/m
Pasangkan Y piece pada breathing tube kemudian pasang ke test leak plug
Tekan O2 Flush button sampai below mengembang sampai 30 cmH2O bisa
dilihat pada airway pressure gauge
18
Pilih menu [maintenance], kemudian [breathing system leak test]
Pilih [start], kemudian pada layar akan muncul [performing leak test]
Setelah test selesai, akan muncul [leak test passed] atau sebaliknya apabila
gagal akan muncul [leak test failure!please try again] maka cek kembali
breathing circuit yang terpasang dan pastikan tidak ada yg terlepas atau rusak.
d. Memilih mode ventilation.
Mode ventilation manual
- putar APL valve control untuk mengatur pressure pada breathing system.
- Set bag/mechanical switch pada posisi bag ventilation. Pada display akan
muncul tulisan [MANUAL Vent.]
- Tekan O2 Flush untuk memposisikan below pada posisi teratas bila
diperlukan.
Mode volume control ventilation ( VCV )
- Pilih [Vent mode], buka [Vent mode stup] kemudian pilih [CVC]
- Setelah konfirmasi, set TV pada hot key area dan juga [Rate], [ I : E],
[Plimit], [TIP:TI] dan [PEEP].
- Pastikan nilai TV disesuaikan dengan kondisi pasien, kemudian tekan
tombol control knob untuk konfirmasi untuk mode VCV.
Mode pressure control ventilation ( PCV )
- Pilih [Vent mode], buka [Vent mode stup] kemudian pilih [PVC]
- Setelah konfirmasi, set TV pada hot key area dan juga [Rate], [ I : E],
[Plimit], [TIP:TI] dan [PEEP].
- Set nilai [PInsp] disesuaikan dengan kondisi pasien, kemudian tekan tombol
control knob untuk konfirmasi untuk mode PCV.
e. Mode jackson rees
Pilih selector mode pada mechanical ventilation
Posisi pada OCGO
Pasang breathing circuit Jackson rise pada inspiration.
Setting pressure sesuai dengan yang dibutuhkan
3. Pengemasan/Penyimpanan
19
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan selang gase medis yang terpasang pada cord
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
20
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Audiometri)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
21
Perhatikan protap pelayanan.
Pasang earphone pada pasien.
Periksa kebersihan telinga, bila ada salah satu yang sakit maka tes dulu telinga yang
sehat tetapi bila semua sehat tes dulu yg kanan
Set frequensi dan sound level sesuai kebutuhan
Pasien menekan tombol respon jika mendengar nada/bunyi.
Catat nilai frequensi dari sound level pada saat pasien menekan tombol respon.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
22
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Automatic Processing Film, JPI, JP-33)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
23
Mengisi cairan kedalam tempat penampungan
a. Pastikan bahwa pengampungan cairan tidak terdapat kotoran atau
bercak sisa cairan sebelumnya, jika terdapat kotoran maka bersihkan
b. Pada saat pengisian cairan pastikan bahwa valve drain dalam
keadaan tertutup
c. valve drain harus selalu dalam keadaan tertutup kecuali ketika ingin
mengganti cairan
d. Pada saat pengisian cairan pastikan bahwa volume cairan tidak
melebih dari level cairan yang tertera pada alat
Mengoperasikan peralatan
a. Hubungkan cord power pada kotak kontak
b. Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
c. Setelah saklar pada posisi ON secara otomatis alat melakukan
iniliasisai alat
d. Setelah inialisasi selesai, segera taksbar menu akan muncul
e. Processing Time digunakan untuk memilih lamanya waktu proses
pencucian ( set 90,105,120,18,210 ), gunakan tombol UP dan Down untuk
memindahkan kursor
f.Wash water refill mode digunakan untuk pengisian air secara otomatis
dengan memilih Auto Refill on atau Auto Refill Off dengan menggunakan
gunakan tombol UP dan Down untuk memindahkan kursor
g. Set DEV Temperature digunakan untuk memilih suhu developer
( standar 32 °C ) dengan menggunakan tombol UP dan Down untuk
memindahkan kursor
h. Set DRY Temperature digunakan untuk memilih suhu pengeringan
film dengan menggunakan tombol UP dan Down untuk memindahkan
kursor
i. Set RPL Time digunakan untuk memilih lamanya waktu sirkulasi cairan
developer dan fixer dengan menggunakan gunakan tombol UP dan Down
untuk memindahkan kursor
24
j. Set Processing Time digunakan untuk memilih lamanya siklus pencucian
film dengan menggunakan gunakan tombol UP dan Down untuk
memindahkan kursor
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Pastikan jika cairan sudah dianggap jelek, untuk segera mengganti cairan
Kembalikan alat pada tempatnya
25
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Auto Chart Projector, Topcon, ACP-8)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
a. Sambungkan alat dengan listrik
26
b. Tekan tombol ON dan lampu akan menyala
c. Tekan tombol "Menu"
d. Pilih item yang ingin dimasukkan.
e. Tekan tombol ke atas / bawah / kiri / kanan pada panel kontrol atau
remote control untuk menyesuaikan item atau memberikan peningkatan
gambar yang lebih tajam dan jelas serta proyeksi dan rotasi grafik cepat.
f.Alat ini juga dilengkapi Sebuah remote kontrol nirkabel yang
memungkinkan untuk menggunkan alat dari jarak yang cukup jauh juga
dilengkapi Proyeksi instan kompatibel 30 AO grafik uji pada tingkat 0,03
detik per frame.
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Saat lensa kotor, bersihkan dengan menggunakan lap kering yang
lembut
b. Pasang kembali penutup debu
27
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Auto Kerato Refractometer, Topcon, KR-8900)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
28
c. Atur ketinggian chinrest sesuai kebutuhan pasien sehinnga bola mata
pasien pas dengan eye hight mark
2. Pelaksanaan
1. Pengukuran mode otomatis
a. Sambungkan alat dengan sumber listrik
b. Tekan tombol ON untuk menghidupkan alat
c. Pastikan layar monitor menyala dan layar untuk mengukur akan
menyala dalam beberapa detik
d. Tekan tombol pengukuran pada control panel dan atur mode
pengukuran
e. Tahan dan atur level control
f. Operasikan level control keatas/kebawah, kekiri/kekanan hingga
bola mata pasien pas berada di tengah layar monitor
g. Jaga point iluminasi agar tetap seimbang lalu secara perlahan
majukan alat kearah pasien (jangan terlalu jauh/dekat (sesuaikan
dengan kebutuhan)
h. Setelah hasil ditampilkan pada layar secara perlahan jauhkan alat
dari pasien
i. Untuk menghentikan pengukuran, Tekan tombol pengukuran dan
lepaskan setelah terdengar bunyi bel dua kali. Untuk kembali ke
menu pengukuran tekan kembali tombol start
j. Agar memprint secara otomatis, maka jika inisial pengaturan pada
print:YES, tekan tombol pengaturan kanan dan kiri setelah
terdengar bunyi bel 2 kali hasil pengukuran akan terprint secara
otomatis
29
c. Atur level control secara horizontal/vertical hingga bola mata
pasien pas berada pada tengah layar
d. Sambal mendekatkan alat pada pasien secara berlahan-lahan,
fokuskan alignment mark pada cornea pasien
e. Atur alat pada semua posisi hingga titik iluminous berada pada
posisi alignment mark, dan jika sudah tepat pada posisi minimum
tekan tombol pengaturan
f. Pengukuran selesai dan hasilnya akan ditampilkan pada layar
30
f. Pastikan diameter kornea pada layar
g. Pindahkan posisi kiri bar pada ujung kiri iris mata dengan
menekan tombol Auto Start untuk pindah ke kiri dan Target
Image untuk pindah ke kanan
h. Tekan tombol pengaturan dan diameter kornea akan
ditampilkan pada layar
i. Tekan tombol pengaturan dan lakukan juga pada mata kanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Saat tidak digunakan selalu pasangkan penutup debu dan lensa
b. Saat tidak digunakan ingat untuk menekan tombol pada posisi off
31
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Autoclave Laboratorium, Memmert)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
32
Pasang kembali pembatas (saringan) pada autoclave.
Susun bahan /alat-alat yang akan disterilkan didalam hiter (sebelumnya
dibungkus dulu dengan kain).
Tutup kembali dan kencangkan pengunci pada autoclave
2. Pelaksanaan
Tekan saklar power pada posisi ON.
Pilih suhu untuk sterilisasi degan memutar selektor pemilih suhu.
Atur timer untuk sterilisasi.
Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer ON,
heater akan mengkondisikan suhu didalam chamber.
Setelah watu habis maka kontaktor timer akan terputus.
Heater akan berhenti bekerja, indikator heater akan mati kemudian buka
control valve guna membuang uap yang ada didalam chamber.
Proses sterilisasi selesai.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara menekan
tombol ON/OFF ke posisi OFF
Apabila autoclave telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di
dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya
menggunakan lap kering.
Simpan autoclave pada tempat yang kering dan bersih.
33
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Autoclave Laboratorium, Sanyo)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
34
Pasang kembali pembatas (saringan) pada autoclave.
Susun bahan /alat-alat yang akan disterilkan didalam hiter
(sebelumnya dibungkus dulu dengan kain).
Tutup kembali dan kencangkan pengunci pada autoclave
2. Pelaksanaan
Tekan saklar power pada posisi ON.
Pilih suhu untuk sterilisasi degan memutar selektor pemilih suhu.
Atur timer untuk sterilisasi.
Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer ON,
heater akan mengkondisikan suhu didalam chamber.
Setelah watu habis maka kontaktor timer akan terputus.
Heater akan berhenti bekerja, indikator heater akan mati kemudian
buka control valve guna membuang uap yang ada didalam chamber.
Proses sterilisasi selesai.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara
menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Apabila autoclave telah selesai digunakan, maka air aquadest yang
ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian
dalamnya menggunakan lap kering.
Simpan autoclave pada tempat yang kering dan bersih.
35
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Autoclave Laboratorium, Thermo)
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Tekan saklar power pada posisi ON.
Pilih suhu untuk sterilisasi degan memutar selektor pemilih suhu.
Atur timer untuk sterilisasi.
Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer
ON, heater akan mengkondisikan suhu didalam chamber.
Setelah watu habis maka kontaktor timer akan terputus.
Heater akan berhenti bekerja, indikator heater akan mati kemudian
buka control valve guna membuang uap yang ada didalam chamber.
Proses sterilisasi selesai.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara
menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Apabila autoclave telah selesai digunakan, maka air aquadest yang
ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian
dalamnya menggunakan lap kering.
Simpan autoclave pada tempat yang kering dan bersih.
37
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Autoclave Laboratorium, WTC Binder)
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
38
Pasang kembali pembatas (saringan) pada autoclave.
Susun bahan /alat-alat yang akan disterilkan didalam hiter
(sebelumnya dibungkus dulu dengan kain).
Tutup kembali dan kencangkan pengunci pada autoclave
2. Pelaksanaan
Tekan saklar power pada posisi ON.
Pilih suhu untuk sterilisasi degan memutar selektor pemilih suhu.
Atur timer untuk sterilisasi.
Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer
ON, heater akan mengkondisikan suhu didalam chamber.
Setelah watu habis maka kontaktor timer akan terputus.
Heater akan berhenti bekerja, indikator heater akan mati kemudian
buka control valve guna membuang uap yang ada didalam
chamber.
Proses sterilisasi selesai.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara
menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Apabila autoclave telah selesai digunakan, maka air aquadest yang
ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian
dalamnya menggunakan lap kering.
Simpan autoclave pada tempat yang kering dan bersih.
39
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Baby Incubator, Mediprema, 3552)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
40
Pastikan water reservoir terisi hingga tanda level air, jika tidak tambahkan
air pada reservoir chamber yang berada disamping alat.
Siapkan aksesoris seperti access cup, skin probe temperature.
Pastikan matras dalam keadaan bersih dan rapi, tidak terdapat sisa cairan.
Pastikan thermometer cadangan ( thermometer kaca ) pada dinding
camber berfungsi dengan baik.
5. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Hubungkan peralatan pada catu daya, sesuai dengan spesifikasi.
Hidupkan peralatan dengan menekan/memutar switch ON/OFF ke
posisi ON.
Atur batas suhu skin dengan menekan tombol UP/DOWN sesuai
dengan keperluan, pastikan keadaan sensor skin berfungsi dengan baik
dengan melihat indicator alarm ( gambar berl ) pada indicator panel
pada alat.
Pastikan fungsi batas suhu skin berubah sesuai setingan, dan
pemanasan berhenti ketika suhu setingan tercapai dengan melihat
indicator pembacaan suhu pada indicator panel.
Periksa system alarm, dengan melepas dan memasang kembali
aksesoris-aksesori yang terdapat pada peralatan, seperti skin
temperature sensor dan humidity sensor.
Tempatkan bayi pada matras, yang telah stabil temperature dan
kelembaban pada chamber.
Pastikan main hole dan sungkup tertutup dengan baik agar suara bising
dari luar dapat diredam.
Lakukan pemantau fungsi alat, dengan membandingkan suhu tampilan
pada indicator panel dengan thermometer cadang/thermometer kaca
yang ada pada dinding chamber untuk memastikan penmbacaan suhu
skin tepat.
b. Mematikan alat
41
Setelah selesai digunakan keluarkan bayi dari incubator perawatan,
dengan sebelumnya melepaskan aksesoris yang terpasang pada tubuh
bayi.
Matikan alat dengan menekan/memutar switch ON/OFF ke posisi OFF
6. Pengemasan/Penyimpanan
Keluarkan matras dari bed, kemudian bersihkan kotoran-kotoran atau
sisa cairan yang menempel pada matras.
Bersihkan dinding chamber dari kotoran atau debu dengan
menggunakan lap pembersih
Pasang penutup debu jika tersedia.
Kemabali alat pada tempat semula.
42
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Bio Safety Cabinet Kelas IIA, Esco. AC2-4EI)
2. Pelaksanaan
Nyalakan lampu neon dan blower.
Biarkan selama 5 menit.
Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.
43
Usap permukaan interior bio safety cabinet dengan alkohol 70 %
atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap.
Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu
penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan.
Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke bio safety cabinet
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal
yang benar-benar steril.
Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar
alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara
terganggu oleh aktivitas kerja.
Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan
tidak keluar dari BSC
Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % dan
biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan.
Matikan lampu neon dan blower.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan
alkohol untuk merendam peralatan kultur.
Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain
benda di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran
udara.
Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam
alkohol (nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak
terlihat dengan jelas di tempat
yang terang).
Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru
disemprot alkohol atau spiritus.
Bersihkan bio safety cabinet, setelah selesai bekerja.
Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya
di dalam bio safety cabinet.
44
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Bio Safety Cabinet Kelas IIA, PCR, 4A1)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
45
Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah
2. Pelaksanaan
Nyalakan lampu neon dan blower.
Biarkan selama 5 menit.
Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.
Usap permukaan interior bio safety cabinet dengan alkohol 70 %
atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap.
Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu
penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan.
Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke bio safety cabinet
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal
yang benar-benar steril.
Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar
alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja.
Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak
keluar dari BSC
Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % dan
biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan.
Matikan lampu neon dan blower.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan
alkohol untuk merendam peralatan kultur.
Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda
di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.
Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol
(nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat
dengan jelas di tempat
46
yang terang).
Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru
disemprot alkohol atau spiritus.
Bersihkan bio safety cabinet, setelah selesai bekerja.
Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di
dalam bio safety cabinet.
47
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Bio Safety Cabinet Kelas IIA, Telstar, Bio II A)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts – 2084/B00000/2003-S8
tanggal 08 Desember 2003 tentang Protap Penggunaan Peralatan Medik.
4. Prasyarat 1. SDM yang berkualifikasi.
2. Catu daya sesuai dengan spesifikasi peralatan kehatan.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat layak pakai dan bersih
5. Aksesoris lengkap dan baik.
6. Bahan Operasional tersedia.
48
5. Prosedur 4. Persiapan
Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera
sebelum mulai bekerja.
Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
5. Pelaksanaan
Nyalakan lampu neon dan blower.
Biarkan selama 5 menit.
Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.
Usap permukaan interior bio safety cabinet dengan alkohol 70 %
atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap.
Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu
penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan.
Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke bio safety cabinet
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal
yang benar-benar steril.
Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar
alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja.
Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak
keluar dari BSC
Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % dan
biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan.
Matikan lampu neon dan blower.
6. Pengemasan/Penyimpanan
Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan
alkohol untuk merendam peralatan kultur.
Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda
di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.
49
Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol
(nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat
dengan jelas di tempat
yang terang).
Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru
disemprot alkohol atau spiritus.
Bersihkan bio safety cabinet, setelah selesai bekerja.
Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di
dalam bio safety cabinet.
50
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Blanket Warmer, Warm Touch)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
51
a. Sambungkan kabel Power Cord ke sumberlistrik
b. Sambungkan tube udara ke selimut
c. Tekan tombol POWER pada bagian samping mesin
d. Set suhu yang diinginkan (32.2oC, 37.8oC atau 43.3oC)
e. Matikan mesin apabila suhu pasien sudah normal atau sudah mencapai
suhu 36oC.
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Bila selesai digunakan, matikan mesin dengan cara menekan kembali
tombol POWER
b. Kemudian rapihkan mesin dan selimut
c. simpan kembali ditempat yang aman.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
52
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Blood Warmer, Barkey, S-Line)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
53
2. Pelaksanaan
Gantung alat dan kantung darah pada tiang yang telah disediakan
Letakkan selang transfuse, pada selang pemanas berwarna biru
muda.
Hubungkan alat ke catu daya.
Nyalakan peralatan dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi
ON.
Lakukan prosedur pemasangan transfusion set pada pasien.
Jika telah selesai lakukan prosedur pelepasan transufusion set pada
pasien
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan transfusion set dari selang pemanas yang berwarna biru
muda.
Lepaskan alat dari tiang gantungan.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi OFF,
kemudian lepaskan hubungan ke catu daya.
Letakkan alat pada tempatnya.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
54
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Blood Warmer, Nesco, Warm II)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
55
2. Pelaksanaan
Gantung alat dan kantung darah pada tiang yang telah disediakan
Buka knob chamber, dengan mengeser knob yang terletak di
samping alat.
Letakkan selang transfuse, pada jalur transfuse yang serupa huruf
S dengan baik.
Tutup kembali chamber, dengan menggeser knob yang terletak
disamping alat.
Hubungkan alat ke catu daya.
Nyalakan peralatan dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi
ON.
Seting pembacaan suhu °C/°F dengan menekan tombol indicator
pembacaan.
Lakukan prosedur pemasangan transfusion set pada pasien.
Jika telah selesai lakukan prosedur pelepasan transufusion set pada
pasien.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan transfusion set dari chamber dengan mengikuti langkah
membuka dan menutup chamber yang di jelaskan pada langkah
diatas.
Lepaskan alat dari tiang gantungan.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF pada posisi OFF,
kemudian lepaskan hubungan ke catu daya.
Letakkan alat pada tempatnya.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
56
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Centrifuge, Sakura, Cyto Tek)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
4. Prasyarat 1. SDM yang berkualifikasi.
2. Catu daya sesuai dengan spesifikasi peralatan kehatan.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat layak pakai dan bersih
5. Aksesoris lengkap dan baik.
6. Bahan Operasional tersedia.
5. Prosedur 1. Persiapan
Tempatkan peralatan pada ruang pemeriksaan
Lepaskan penutup debu.
Siapkan tabung preparat.
2. Pelaksanaan
Hubungkan kabel power dengan catu daya.
57
Hidupkan peralatan dengan memutar/menekan switch ON/OFF pada
posisi ON.
Buka penutup centrifuge.
Masukkkan sampel pada tabung preparat
Atur kecepatan putaran dengan menekan tombol “ Mode “ kemudian
menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select mode
speed.
Atur waktu putaran dengan menekan tombol Mode “ kemudian menekan
tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select mode time.
Setelah selesai, tekan tombol “ Start “ untuk melanjutkan proses.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara menekan
tombol ON/OFF ke posisi OFF
Buka penutup centrifuge, kemudian keluarkan sampel dari preparat.
Lepas kabel power dari catudaya.
Simpan alat pada tempatnya.
58
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Centrifuge Swing Out Rotor, Thermo, Labofuge 300)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
59
2. Pelaksanaan
Masukkan sampel kedalam tabung dengan volume yang sama antar
tiap-tiap tabung
Masukkan tabung yang telah diisi dengan sampel kedalam sentrifuge
sebanyak 2/4/6/12 buah
Tutup kembaki sentrifuge
Tekan tombol kecepatan yang diinginkan(rpm)
Tekan tombol waktu yang diinginkan(menit)
Tunggu sampai sentrifuge benar-benar berhenti, baru sampel bisa di
keluarkan
Setelah pemakaian pertama, istirahatkan selama 15 menit baru
kemudian di pakai untuk pemakaian kedua
Matikan tombol power
3. Pengemasan/Penyimpanan
Rotor centrifuge harus dijaga dalam keadaan bersih.
Beban sentrifuge harus seimbang
Pastikan penutup sentrifuge dalam keadaan bersih dan tertutup erat
Lakukan kalibrasi
Pengecekan power suply
60
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Centrifuge, Eppendorf, 5415 C)
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
61
Hubungkan kabel power dengan catu daya.
Hidupkan peralatan dengan memutar/menekan switch ON/OFF
pada posisi ON.
Buka penutup centrifuge.
Masukkkan sampel pada tabung preparat
Atur kecepatan putaran dengan menekan tombol “ Mode “
kemudian menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk
menampilkan select mode speed.
Atur waktu putaran dengan menekan tombol Mode “ kemudian
menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select
mode time.
Setelah selesai, tekan tombol “ Start “ untuk melanjutkan proses.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara
menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Buka penutup centrifuge, kemudian keluarkan sampel dari
preparat.
Lepas kabel power dari catudaya.
Simpan alat pada tempatnya.
62
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Centrifuge, K)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
63
Hubungkan kabel power dengan catu daya.
Hidupkan peralatan dengan memutar/menekan switch ON/OFF pada
posisi ON.
Buka penutup centrifuge.
Masukkkan sampel pada tabung preparat
Atur kecepatan putaran dengan menekan tombol “ Mode “ kemudian
menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select mode
speed.
Atur waktu putaran dengan menekan tombol Mode “ kemudian
menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select mode
time.
Setelah selesai, tekan tombol “ Start “ untuk melanjutkan proses.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara menekan
tombol ON/OFF ke posisi OFF
Buka penutup centrifuge, kemudian keluarkan sampel dari preparat.
Lepas kabel power dari catudaya.
Simpan alat pada tempatnya.
64
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Centrifuge, Sorval Biofuge, Primo R)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
1/2
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Hubungkan kabel power dengan catu daya.
65
Hidupkan peralatan dengan memutar/menekan switch ON/OFF pada
posisi ON.
Buka penutup centrifuge.
Masukkkan sampel pada tabung preparat
Atur kecepatan putaran dengan menekan tombol “ Mode “ kemudian
menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select mode
speed.
Atur waktu putaran dengan menekan tombol Mode “ kemudian menekan
tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select mode time.
Setelah selesai, tekan tombol “ Start “ untuk melanjutkan proses.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara menekan
tombol ON/OFF ke posisi OFF
Buka penutup centrifuge, kemudian keluarkan sampel dari preparat.
Lepas kabel power dari catudaya.
Simpan alat pada tempatnya.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
66
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Centrifuge, Thermo)
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
67
Hubungkan kabel power dengan catu daya.
Hidupkan peralatan dengan memutar/menekan switch ON/OFF
pada posisi ON.
Buka penutup centrifuge.
Masukkkan sampel pada tabung preparat
Atur kecepatan putaran dengan menekan tombol “ Mode “
kemudian menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk
menampilkan select mode speed.
Atur waktu putaran dengan menekan tombol Mode “ kemudian
menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select
mode time.
Setelah selesai, tekan tombol “ Start “ untuk melanjutkan proses.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara
menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Buka penutup centrifuge, kemudian keluarkan sampel dari preparat.
Lepas kabel power dari catudaya.
Simpan alat pada tempatnya.
68
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Centrifuge, Tomy, MRX-150)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Hubungkan kabel power dengan catu daya.
69
Hidupkan peralatan dengan memutar/menekan switch ON/OFF
pada posisi ON.
Buka penutup centrifuge.
Masukkkan sampel pada tabung preparat
Atur kecepatan putaran dengan menekan tombol “ Mode “
kemudian menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk
menampilkan select mode speed.
Atur waktu putaran dengan menekan tombol Mode “ kemudian
menekan tombol “ Up “ atau “ Down “ untuk menampilkan select
mode time.
Setelah selesai, tekan tombol “ Start “ untuk melanjutkan proses.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setelah proses selesai, untuk mematikan peralatan dengan cara
menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Buka penutup centrifuge, kemudian keluarkan sampel dari preparat.
Lepas kabel power dari catudaya.
Simpan alat pada tempatnya.
70
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Coda Aero for Air Purification, MTG, ZIVF-100C)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
5. Pelaksanaan
71
a. Sambungka alat dengan listrik
b. Tekan tombol ON untuk menyalakan alat
c. Alat secara langsung akan menyedot udara dengan bantuan kipas
dan ditangkap secara fisik oleh filter yang terletak di bagian
belakang Air Purifier. Kemudian udara tersebut disaring melalui
filter dan akan di salurkan kembali lewat penyalur yang berada di
depan. Udara yang dikeluarkan sudah menjadi segar dan bebas
polusi karena debu, kuman, bakteri, partikel didalam udara
sebelumnya sudah disaring. Alat ini tidak dapat mendinginkan
seperti AC (air conditioner), melainkan hanya bermanfaat untu
mengeluarkan udara yang segar yang sudah bebas polusi. Dengan
alat ini, partikel alergen (penyebab alergi dapat dibersihkan,
sehingga kita tak perlu cemas lagi terutama bagi yang mempunyai
penyakit asma atau alerginya kambuh,
d. Setelah udara di rasa sudah bersih sebaiknya alat di matikan
e. Cabut alat dari sambungan listrik
f. Pengemasan/Penyimpanan
a. Pastikan untuk mencabut dahulu steker jack listrik sebelum
melakukan pembersihan peralatan.
b. Bersihkan setiap debu dan kotoran dengan menggunakan kain
yang sudah anda basahi dan diperas dengan baik atau Bersihkan
setiap debu dari permukaan sisi depan filter udara komposit
dengan mesin penghisap debu
c. Bersihkan panel bagian depan Air Purifier, bagian dalam panel
depannya dapat terkontaminasi dengan getah rokok. Oleh sebab
itu bersihkan dengan kain yang sudah anda peras tadi dengan baik.
d. Bersihkan steker jack listrik dengan kain kering
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
72
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Colposcopy + cervical Biopsy, Karls Kaps, 52)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
73
h. Pastikan gas N2O tersedia.
i. Pastikan instrument tersedia.
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan colposcopy
Hubungkan kobel power pada kotak kontak
Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
Hubungkan kabel video kamera ke monitor yang telah disediakan
Tempatkan head lensa pada bagian yang akan diperiksa
Lakukan prosedur pemeriksaan
74
Untuk mengganti mode pengoperasian ( cut, blend, coag, bipolar ),
putar Rotary Knob Mode ke arah indicator yang tertera pada chasing
alat
Untuk menggati intensitas mode yang telah dipilih, putar Rotary Knob
Intensitas kearah indicator dengan besar 1-10
Lakukan prosedur tindakan
e. Menghidupkan Smoke Evacuator
Hubungkan kabel power pada kotak kontak
Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
Pasang smoke evaquator tubing pada probe yang terdapat pada alat.
Lillitkan kabel neutral pad pada kontak sensing untuk mengaktifkan
smoke evakuator jika aktif ped pada couter ditekan
Atur intensitas daya hisap dengan memitar rotary switch pada alat
Lakukan prosedur pemeriksaan
f. Menggunakan tip cryosurgical
Siapkan tabung N2O
Pasang baut regulator tip cryosurgical pada tabung N2O
Pasang aksesoris tip cryrosurgical sesuai dengan yang dibutuhkan
Tekan Tombol FRZ ( Freeze ) untuk proses freeze, dan Tombol DEF
( Defreeze ) untuk proses defreeze.
Lakukan prosedur tindakan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan neutral,aktif pad pada couter
Lepaskan smoke evacuator tubing pada alat smoke evacuator
Lepaskan baut regulator tip cyrosurgical dari tabung N2O
75
Simpan aksesoris peralatan pada tempatnya
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
76
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Computerized Lensmeter, Topcon, CL-200)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan alat dengan sumber listrik
77
b. Tekan tombol ON untuk menghidupkan alat dan layar akan
menyala dalam beberapa detik
c. Mengukur lensa tunggal
- Tempatkan lensa dengan pemukaan cekung menghadap
kebawah
- Angkat dan letakkan kebawah penahan lensa untuk
mengamankan lensa
- Alignment OK akan ditampilkan saat pusat dari gambar target
di dapatkan. Saat fungsi beep dinyalakan bel akan otomatis
menyala
- Penggantian Pangaturan dapat dilakukan dengan cara:pilih
dalam layar 0.12 atay 0.25 atau tekan 1 sambiul menekan 2.
- Saat tampilan Prism dibutuhkan maka atur dalam menu seperti
berikut:
[NO DISPLAY]…………No Display
[X-Y]…………………….Tampilan Orthogonal Koordinat
[P-B]……………………..Tampilan Koordinat Polar
[mm]……………………..Tampilan mm
- Saat transposing dibutuhkan tekan tombol TRANS dan symbol
astigmatism akan diganti. Saat tombol ditekan kembali data
yang asli akan muncul
- Untuk menyimpan tekan tombol memory
- Jika ingin memprint tekan tombol print. Saat alat terkoneksi
dengan komputer
d. Mengukur lensa dengan bingkai
- Putar tuas meja lensa dan dekatkan ke alat
- Perlahan tempatkan lensa menhadap meja lensa untuk
pengukuran, geser kekiri/kekanan untuk mendapat posisi yang
tepat
- Jika R/L tidak ditampilkan
78
tekan tombol SR. luruskan lensa kanan lalu tekan tombol
memory
tekan tombol RL luruskan lensa kiri lalu tekan tombol
memory
- Untuk mengukur lensa : pertama-tama luruskan lensa kiri
hingga layar menampilkan MARKING OK, dan hasilnya
secara otomatis akan di simpan saat lensa kanan di tahan.
Lakukan hal yang sama pada lensa kanan
e. Mengukur kemajuan lensa
- Pilih menu progressive
- Dalam mode ini grafik prosedur operasi muncul pada sudut
kiri bawah pada layar
- Ukur bingkai pada bagian bawah (jangan memindahkan lensa
selama pengukuran)
- Ukur bingkai pada bagian pusat (Jangan memindahkna lensa
selama pengukuran)
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Jangan menyiram alat dengan air cukup di bersihkan dengan
menggunakan lap kering
b. Simpan alat dimana tekanan udara, temperatur, kelembaban,
ventilasi, sinar matahari langsung, garam dijaga dengan baik
c. Letakkan alat pada bidang datar
d. Saat tidak digunakan, selalu pasang penutup debu
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
79
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Cont.Rapid Tissue Processor, Sakura, Xpress X50)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
80
a. Menempatkan botol reagen
Tempatkan kontainer reagen pada kabinet reagen.
Tekan tuas, hingga posisi terkunci dan kopling reagent terpasang
dengan tepat
b. memasukkan fume filter
Buka pintu kompartmen reagent
Buka pengunci pengaman fume filter
Tarik fume filter hingga keluar
Pasang fume filter baru
Tutup penutup fume filter dan kunci penutup fume filter
Tutup penutup kompartmen reagen
c. Mengisi spesimen dan memulai cycle
Pastikan bahwa spesimen kedalam keranjang spesimen,
kemudian tekan icon Access Permitted Icon yang terdapat pada
bagian tangan kiri layar.
Tenpatkan keranjang segera kedalam Loading Station Retort
Tutup pintu loading akses
Isi identitas ( lokasi, instalasi, nama dokter, dll ) dengan tepat
pada layar monitor sentuu
d. Mengeluarkan spesimen
Tekan ikon Accsess Permitted untuk membuka tutup station 2
Buka pintu station
Lepaskan keranjang dari dalam station, kemudian tempatkan
kembali keranjang pada tray transport
Tutup pintu station
e. Manual shutdown
Pada layar monitor, tekan ikon Utilities tab
Kemudian secara otomatis akan tampil pada layar perintah shut
down
Tekan ikon Shut Down untuk mematikan alat
81
Kemudian secara otomatis dialog akan muncul untuk
mengkonfirmasi proses shut down
Tekan ikon Shut Down
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan selang gase medis yang terpasang pada cord
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
82
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Defibrilator, Huntleigh, LP200)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
84
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Defibrilator ( DC-Shock ), Perimedic, Defi-B)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
a. Menyalakan alat
85
Hubungkan catu daya pada kotak kontak
Putar switch ON/OFF ke posisi ON
b. Melakukan Defibrilasi Manual
Lakukan pengaturan energi yang hendak diberikan kepada
pasien, melalui tombol energi ( 20, 50, 100. 160, 250, 360 Joule
) yang terdapat pada panel depan unit defibrillator
Persiapkan paddles dengan memberikan gel pada permukaan
logamnya, untuk pasien pediatrik geser bagian bawahnya untuk
menjadi paddle pediatrik. Jika menggunakan pads untuk pasien
pediatrik gunakan pads pediatrik (pedipadz atau pedipadz II).
Letakan paddles maupun pads pada tubuh pasien
Tekan tombol CHARGE pada paddle bagian apex atau pada
tombol CHARGE yang terdapat pada panel depan unit
defibrillator (jika PADS digunakan) untuk melakukan pengisian
energi.
Tekan tombol SHOCK pada kedua bagian paddle secara
bersamaan atau tekan tombol SHOCK yang terdapat pada panel
depan unit defibrillator (jika menggunakan PADS) untuk
memberikan kejut jantung/ defibrilasi.
Jika diperlukan, untuk membatalkan kejut jantung rubah
pengaturan energi dengan menekan tombol ENERGY SELECT
yg terdapat pada panel depan unit defibrillator maupun paddle,
maka energi akan dibuang secara otomatis internal didalam
defibrillator.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan elektroda dari alat.
86
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
87
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Defibrilator ( DC-Shock ), Perimedic, Defi-N)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
88
a. Menyalakan alat
Hubungkan catu daya pada kotak kontak
Putar switch ON/OFF ke posisi ON
b. Melakukan Defibrilasi Manual
Lakukan pengaturan energi yang hendak diberikan kepada pasien,
melalui tombol energi ( 20, 50, 100. 160, 250, 360 Joule ) yang
terdapat pada panel depan unit defibrillator
Persiapkan paddles dengan memberikan gel pada permukaan
logamnya, untuk pasien pediatrik geser bagian bawahnya untuk
menjadi paddle pediatrik. Jika menggunakan pads untuk pasien
pediatrik gunakan pads pediatrik (pedipadz atau pedipadz II). Letakan
paddles maupun pads pada tubuh pasien
Tekan tombol CHARGE pada paddle bagian apex atau pada tombol
CHARGE yang terdapat pada panel depan unit defibrillator (jika
PADS digunakan) untuk melakukan pengisian energi.
Tekan tombol SHOCK pada kedua bagian paddle secara bersamaan
atau tekan tombol SHOCK yang terdapat pada panel depan unit
defibrillator (jika menggunakan PADS) untuk memberikan kejut
jantung/ defibrilasi.
Jika diperlukan, untuk membatalkan kejut jantung rubah pengaturan
energi dengan menekan tombol ENERGY SELECT yg terdapat pada
panel depan unit defibrillator maupun paddle, maka energi akan
dibuang secara otomatis internal didalam defibrillator.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan elektroda dari alat.
Bersihkan alat.
89
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
90
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Defibrilator, Perimedic, Metrax Defi-N)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
91
a. Menyalakan alat
Hubungkan catu daya pada kotak kontak
Putar switch ON/OFF ke posisi ON
b. Melakukan Defibrilasi Manual
Lakukan pengaturan energi yang hendak diberikan kepada
pasien, melalui tombol energi ( 20, 50, 100. 160, 250, 360 Joule
) yang terdapat pada panel depan unit defibrillator
Persiapkan paddles dengan memberikan gel pada permukaan
logamnya, untuk pasien pediatrik geser bagian bawahnya untuk
menjadi paddle pediatrik. Jika menggunakan pads untuk pasien
pediatrik gunakan pads pediatrik (pedipadz atau pedipadz II).
Letakan paddles maupun pads pada tubuh pasien
Tekan tombol CHARGE pada paddle bagian apex atau pada
tombol CHARGE yang terdapat pada panel depan unit
defibrillator (jika PADS digunakan) untuk melakukan
pengisian energi.
Tekan tombol SHOCK pada kedua bagian paddle secara
bersamaan atau tekan tombol SHOCK yang terdapat pada panel
depan unit defibrillator (jika menggunakan PADS) untuk
memberikan kejut jantung/ defibrilasi.
Jika diperlukan, untuk membatalkan kejut jantung rubah
pengaturan energi dengan menekan tombol ENERGY SELECT
yg terdapat pada panel depan unit defibrillator maupun paddle,
maka energi akan dibuang secara otomatis internal didalam
defibrillator.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
92
Lepaskan elektroda dari alat.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
93
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Defibrilator ( DC-Shock ), Zoll, M-Series)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
94
a. Menyalakan alat
Hubungkan catu daya pada kotak kontak
Putar switch ON/OFF ke posisi ON
b. Menjalankan program dengan sistem semi-otomatis atau AED
(Automated External Defibrillation)
Pasangkan elektroda defibrilasi atau cardiac arest sesuai dengan
standar perawatan
Setelah terpasang dengan baik, segera alat akan mendeteksi
sinyal jantung dan menampilkan pada layar
Jika unit defibrilator mendeteksi sinyal asystol maka secara
otomatis menampilkan NO SHOCK ADVISE jika hal ini terjadi
segera lakukan CPR atau resusitasi jantung paru.
Jika DC-Shock mendeteksi sinyal ritme ECG yang shockable,
maka segera unit menyarankan untuk akan menyarankan
"SHOCK ADVISED" lalu unit defibrillator akan melakukan
pengisian energi secara otomatis diindikasikan dengan
ditampilkannya pesan "CHARGING".Unit defibrillator R series
akan melakukan pengisian energi dan pemberian shock akan
dilakukansecara bertingkat secara otomatis sbb : 120 J, 150 J, 200
J (dewasa), 50 J, 70, 85 J (pediatrik)
Tekan tombol SHOCK untuk memberikan kejut jantung atau
defibrilasi. Setelah kejut jantung diberikan pengaturan energi
akan naik secara otomatis dan jumlah SHOCK yang telah
diberikan Setelah pemberian kejut jantung, lakukan kompresi
dada atau CPR, setela periode 2 menit unit akan
Saat pelaksanaan CPR dan dengan digunakannya PADS Onestep
CPR, maka suara metronome BEEP akan memandu penolong
unduk mendapatkan laju/frekuensi kompresi 100 CPM serta
suara PUSH HARDER akan disuarakan jika kompresi kurang
dari 2 inchi, suara GOOD COMPRESSION mengindikasikan
bahwa kompresi dada yang dilakukan telah tepat 2 inchi.
95
c. Melakukan Defibrilasi Manual
Tekan tombol manul mode pada bagian bawah monitor
Lakukan pengaturan energi yang hendak diberikan kepada
pasien, melalui tombol ENERGY SELECT yang terdapat pada
panel depan unit defibrillator maupun pada tombol yang terdapat
pada paddle bagian sternum. Nilai pengaturan yang telah dipilih
akan ditunjukan pada layar tampilan defibrillator
Persiapkan paddles dengan memberikan gel pada permukaan
logamnya, untuk pasien pediatrik geser bagian bawahnya untuk
menjadi paddle pediatrik. Jika menggunakan pads untuk pasien
pediatrik gunakan pads pediatrik (pedipadz atau pedipadz II).
Letakan paddles maupun pads pada tubuh pasien
Tekan tombol CHARGE pada paddle bagian apex atau pada
tombol CHARGE yang terdapat pada panel depan unit
defibrillator (jika PADS digunakan) untuk melakukan pengisian
energi.
Tekan tombol SHOCK pada kedua bagian paddle secara
bersamaan atau tekan tombol SHOCK yang terdapat pada panel
depan unit defibrillator (jika menggunakan PADS) untuk
memberikan kejut jantung/ defibrilasi.
Jika diperlukan, untuk membatalkan kejut jantung rubah
pengaturan energi dengan menekan tombol ENERGY SELECT
yg terdapat pada panel depan unit defibrillator maupun paddle,
maka energi akan dibuang secara otomatis internal didalam
defibrillator.
d. Defibrilasi Sinkron Atau Kardioversi
Tekan tombol manul mode pada bagian bawah monitor
Pasang kabel ECG pada tubuh pasien, hal ini sangat penting
karena kardioversi atau synchronized defibrillation hanya akan
diberikan saat unit defibrillator mendeteksi pulsa R dari sinyal
ECG pasien. Pastikan ECG yang terpasang pada pasien
96
merupakan kabel ECG yang berasal dari unit defibrillator bukan
yang berasal dari pasien/bedside monitor
Lakukan pengaturan energi yang hendak diberikan melalui
tombol ENERGY SELECT yang terdapat pada panel depan
defibrillator maupun pada tombol yang terdapat pada paddle
bagian sternum lalu tekan tombol softkey Sync On/Off. Nilai
pengaturan yang telah dipilih dan mode synchronized akan
ditunjukan pada layar tampilan defibrillator sebagaimana
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
Persiapkan paddles dengan memberikan gel pada bagian
logamnya, untuk pasien pediatrik geser bagian bawahnya untuk
menjadi paddle pediatrik. Jika menggunakan pads untuk pasien
pediatrik gunakan pads pediatrik (pedipadz maupun pedipadz II).
Letakan paddles maupun pads pada tubuh pasien
Tekan tombol CHARGE pada paddle bagian apex atau pada
tombol CHARGE yang terdapat pada panel depan unit
defibrillator untuk melakukan pengisian energi
Tekan tombol SHOCK pada kedua bagian paddle secara
bersamaan atau tekan tombol SHOCK yang terdapat pada panel
depan unit defibrillator (jika menggunakan PADS) secara
kontinyu untuk memberikan kejut jantung / defibrilasi, energi
listrik akan diberikan pada saat pulsa R terdeteksi.
Jika diperlukan, untuk membatalkan kejut jantung rubah
pengaturan energi dengan menekan tombol ENERGY SELECT
yg terdapat pada panel depan maupun paddle, maka energi akan
dibuang secara otomatis internal didalam defibrillator.
e. Defibrilasi dengan Non Invasive Temporary pacing
Pasang kabel ECG dari unit defibrillator pada tubuh pasien, hal
ini sangat penting jika hendak mengoperasikan unit defibrillator
R series dalam demand/standby mode (synchronized pacing).
97
Pasang elektroda ECG serta PADS pada tubuh pasien sesuai
gambar yang ditunjukan dibawah ini.
Putar knob mode selektor ke posisi PACER untuk memfungsikan
defibrillator R series sebagai non invasive temporary pacing,
pintu knob pengaturan pacer akan terbuka secara otomatis.
Lakukan pengaturan PACER RATE pada nilai 10-20 ppm diatas
rate intrinsic pasien. Jika tidak ada rate intrinsik pasien lakukan
pengaturan pada 100 ppm. Nilai pacer rate akan naik atau
berkurang setiap nilai 2 ppm saat knob PACER RATE diputar.
Lakukan pengaturan PACER OUTPUT hingga stimulasi menjadi
efektif (capture). Nilai pacer output akan naik atau berkurang
setiap nilai 2 mA saat knob PACER OUTPUT diputar. Pastikan
stimulasi telah menjadi efektif dengan melihat sinyal ECG pasien
(heart rate) telah berubah menjadi sesuai nilai rate PACER RATE
yang kita set
Untuk melihat rate intrinsic pasien, dengan mudah kita dapat
melihatnya dengan melakukan penekanan tombol 4:1 . Selama
tombol ini ditekan perhatikan heart rate yang ditampilkan pada
layar tampilan, nilai yang ditampilkan ini merupakan rate
intrinsic pasien
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan elektroda dari alat.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
98
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
99
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Defibrilator ( DC-Shock ), Zoll, R-Series)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts – 2084/B00000/2003-S8 tanggal
08 Desember 2003 tentang Protap Penggunaan Peralatan Medik.
4. Prasyarat 1. SDM yang berkualifikasi.
2. Catu daya sesuai dengan spesifikasi peralatan kehatan.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat layak pakai dan bersih
5. Aksesoris lengkap dan baik.
6. Bahan Operasional tersedia.
5. Prosedur 1. Persiapan
a. Lepaskan penutup debu.
b. Tempatkan pada ruangan tindakan.
c. Tempatkan pasien pada posisi datar.
100
2. Pelaksanaan
a. Menyalakan alat
Hubungkan catu daya pada kotak kontak
Putar switch ON/OFF ke posisi ON
b. Menjalankan program dengan sistem semi-otomatis atau AED
(Automated External Defibrillation)
Pasangkan elektroda defibrilasi atau cardiac arest sesuai dengan
standar perawatan
Setelah terpasang dengan baik, segera alat akan mendeteksi sinyal
jantung dan menampilkan pada layar
Jika unit defibrilator mendeteksi sinyal asystol maka secara
otomatis menampilkan NO SHOCK ADVISE jika hal ini terjadi
segera lakukan CPR atau resusitasi jantung paru.
Jika DC-Shock mendeteksi sinyal ritme ECG yang shockable,
maka segera unit menyarankan untuk akan menyarankan "SHOCK
ADVISED" lalu unit defibrillator akan melakukan pengisian energi
secara otomatis diindikasikan dengan ditampilkannya pesan
"CHARGING".Unit defibrillator R series akan melakukan
pengisian energi dan pemberian shock akan dilakukansecara
bertingkat secara otomatis sbb : 120 J, 150 J, 200 J (dewasa), 50 J,
70, 85 J (pediatrik)
Tekan tombol SHOCK untuk memberikan kejut jantung atau
defibrilasi. Setelah kejut jantung diberikan pengaturan energi akan
naik secara otomatis dan jumlah SHOCK yang telah diberikan
Setelah pemberian kejut jantung, lakukan kompresi dada atau CPR,
setela periode 2 menit unit akan
Saat pelaksanaan CPR dan dengan digunakannya PADS Onestep
CPR, maka suara metronome BEEP akan memandu penolong
unduk mendapatkan laju/frekuensi kompresi 100 CPM serta suara
PUSH HARDER akan disuarakan jika kompresi kurang dari 2
101
inchi, suara GOOD COMPRESSION mengindikasikan bahwa
kompresi dada yang dilakukan telah tepat 2 inchi.
c. Melakukan Defibrilasi Manual
Tekan tombol manul mode pada bagian bawah monitor
Lakukan pengaturan energi yang hendak diberikan kepada pasien,
melalui tombol ENERGY SELECT yang terdapat pada panel
depan unit defibrillator maupun pada tombol yang terdapat pada
paddle bagian sternum. Nilai pengaturan yang telah dipilih akan
ditunjukan pada layar tampilan defibrillator
Persiapkan paddles dengan memberikan gel pada permukaan
logamnya, untuk pasien pediatrik geser bagian bawahnya untuk
menjadi paddle pediatrik. Jika menggunakan pads untuk pasien
pediatrik gunakan pads pediatrik (pedipadz atau pedipadz II).
Letakan paddles maupun pads pada tubuh pasien
Tekan tombol CHARGE pada paddle bagian apex atau pada tombol
CHARGE yang terdapat pada panel depan unit defibrillator (jika
PADS digunakan) untuk melakukan pengisian energi.
Tekan tombol SHOCK pada kedua bagian paddle secara bersamaan
atau tekan tombol SHOCK yang terdapat pada panel depan unit
defibrillator (jika menggunakan PADS) untuk memberikan kejut
jantung/ defibrilasi.
Jika diperlukan, untuk membatalkan kejut jantung rubah
pengaturan energi dengan menekan tombol ENERGY SELECT yg
terdapat pada panel depan unit defibrillator maupun paddle, maka
energi akan dibuang secara otomatis internal didalam defibrillator.
d. Defibrilasi Sinkron Atau Kardioversi
Tekan tombol manul mode pada bagian bawah monitor
Pasang kabel ECG pada tubuh pasien, hal ini sangat penting karena
kardioversi atau synchronized defibrillation hanya akan diberikan
saat unit defibrillator mendeteksi pulsa R dari sinyal ECG pasien.
Pastikan ECG yang terpasang pada pasien merupakan kabel ECG
102
yang berasal dari unit defibrillator bukan yang berasal dari
pasien/bedside monitor
Lakukan pengaturan energi yang hendak diberikan melalui tombol
ENERGY SELECT yang terdapat pada panel depan defibrillator
maupun pada tombol yang terdapat pada paddle bagian sternum
lalu tekan tombol softkey Sync On/Off. Nilai pengaturan yang telah
dipilih dan mode synchronized akan ditunjukan pada layar
tampilan defibrillator sebagaimana ditunjukan pada gambar
dibawah ini.
Persiapkan paddles dengan memberikan gel pada bagian logamnya,
untuk pasien pediatrik geser bagian bawahnya untuk menjadi
paddle pediatrik. Jika menggunakan pads untuk pasien pediatrik
gunakan pads pediatrik (pedipadz maupun pedipadz II). Letakan
paddles maupun pads pada tubuh pasien
Tekan tombol CHARGE pada paddle bagian apex atau pada tombol
CHARGE yang terdapat pada panel depan unit defibrillator untuk
melakukan pengisian energi
Tekan tombol SHOCK pada kedua bagian paddle secara bersamaan
atau tekan tombol SHOCK yang terdapat pada panel depan unit
defibrillator (jika menggunakan PADS) secara kontinyu untuk
memberikan kejut jantung / defibrilasi, energi listrik akan diberikan
pada saat pulsa R terdeteksi.
Jika diperlukan, untuk membatalkan kejut jantung rubah
pengaturan energi dengan menekan tombol ENERGY SELECT yg
terdapat pada panel depan maupun paddle, maka energi akan
dibuang secara otomatis internal didalam defibrillator.
e. Defibrilasi dengan Non Invasive Temporary pacing
Pasang kabel ECG dari unit defibrillator pada tubuh pasien, hal ini
sangat penting jika hendak mengoperasikan unit defibrillator R
series dalam demand/standby mode (synchronized pacing).
103
Pasang elektroda ECG serta PADS pada tubuh pasien sesuai
gambar yang ditunjukan dibawah ini.
Putar knob mode selektor ke posisi PACER untuk memfungsikan
defibrillator R series sebagai non invasive temporary pacing, pintu
knob pengaturan pacer akan terbuka secara otomatis.
Lakukan pengaturan PACER RATE pada nilai 10-20 ppm diatas
rate intrinsic pasien. Jika tidak ada rate intrinsik pasien lakukan
pengaturan pada 100 ppm. Nilai pacer rate akan naik atau
berkurang setiap nilai 2 ppm saat knob PACER RATE diputar.
Lakukan pengaturan PACER OUTPUT hingga stimulasi menjadi
efektif (capture). Nilai pacer output akan naik atau berkurang setiap
nilai 2 mA saat knob PACER OUTPUT diputar. Pastikan stimulasi
telah menjadi efektif dengan melihat sinyal ECG pasien (heart rate)
telah berubah menjadi sesuai nilai rate PACER RATE yang kita set
Untuk melihat rate intrinsic pasien, dengan mudah kita dapat
melihatnya dengan melakukan penekanan tombol 4:1 . Selama
tombol ini ditekan perhatikan heart rate yang ditampilkan pada
layar tampilan, nilai yang ditampilkan ini merupakan rate intrinsic
pasien
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan elektroda dari alat.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
104
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Xray Mobile Discharge, Acoma’s)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
105
c. Arahkan kollimator sesuai dengan posisi yang diperlukan
d. Perhatikan protap pelayanan
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Tekan tombol ON/OFF ke posisi ON
Putar saklar kunci dari posisi OFF ke posisi ON
b. Mengatur besar luasan objek pencitraan
Arahkan kollimator pada bagian tubuh pasien yang akan diberi
sinar radiasi
Tekan tombol yang bergambar lampu, pada bagian depan
kollimator untuk menyalakan lampu kopllimator.
Atur besaran luas bidang radiasi dengan memutar rotari switch
yang berada pada samping kollimator
Gunakan penggaris yang tersedia di bagian kollimator untuk
mengatur ketinggian kollimator terhadap permukaan tubuh
pasien
c. Melakukan penyetingan besaran energi
Tekan tombol UP/Down pada ikon KV utuk mengatur besar
kecilnya tegangan yang akan diberikan pada pasien dengan
melihat besarnya pada indikator seven segment
Tekan tombol UP/Down pada ikonmAS untuk mengatur bersar
kecilnya arus pada filamen dengan melihat dengan melihat
inidikator seven segment
d. Melakukan proses ekspose
Lakukan prosedur pemeriksaan
Tekan tombol ekspose sekali, dan tahan beberapa saat untuk
melakukan pengisian energi pada tabung X-Ray
Tekan tombol ekspose yang kedua kali, untuk prose ekspose
3. Pengemasan/Penyimpanan
106
Kembalikan tombol ke posisi minimun
Putar saklar kunci kearah posisi OFF
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lipat lengan kollimator kearah bodi alat
Pasang system pengunci mekanis.
Besihkan alat dan pasang penutup debu
Kembalikan alat ketempat penyimpanan.
107
PENGGUNAAN ELEKTRO ENCEPALOGRAPH (EEG)
6427/UN.26/AKR. 1/2
Rumah Sakit Unhas 07.PK.12.08/2016
Makassar
Tanggal : Ditetapkan oleh
Direktur Utama,
PROSEDURTETAP 11 Nov 2016
IPSRS
Dr.dr.Andi Fachruddin Benyamin,Sp.PD,KHOM
NIP. 19521219 198011 1 002
Pengertian Elektro Encepalograph (EEG) adal;ah suatu alat yang digunakan untuk
mendeteksi dan merekam pulsa bioelektrik otak
Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
Prosedur 1. Persiapan
Tempatkan alat pada ruang tindakan
Lepaskan penutup debu.
Siapkan acccessories.
Siapkan bahan operasional.
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Perhatikan pemasangan elektroda pada kepala pasien dengan
terminal elektroda.
3. Pengemasan/Penyimpanan.
Kembalikan tombol ke posisi minimun/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan eleketroda dan bersihkan.
108
Lepaskan alat dari catu daya.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Catat beban kerja alat. dalam jumlah tindakan.
Unit Terkait User
Teknik
Dokumentasi Daftar inventaris alat dan maintenance alat elektro encepalograph
(EEG)
Petugas Staf IPSRS
109
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Electrocardograph, Bionet, Cardiotouch 3000)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
110
Siapkan patient cable, strap electrode, chest electrode, kertas
perekam dan jelly/pasta.
Siapkan dan pasang kertas perekaman ( recording paper).
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaa
a. Menghidupkan alat
Perhatikan protap pelayanan
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
Putar rotari switch atau tekan layar sentuh pada untuk ke arah
gambar yang berbentuk hati, untuk melanjutkan proses diagnosa
Hubungkan kabel lead wire pada probe lead wire yang terdapat
pada samping alat
Oleskan jelly pada pasien secukupnya
Pasang lead wire pada posisi pasien
Lakukan prosedur pemiksaan
b. Mengganti nilai senstifitas
Gerakkan kursor dengan memutar rotari switch atau dengan
menekan layar sentuh ke arah bagian bawah layar kearah
sensitifiti
Pilih nilai sensitifiti ( 2.5 ; 5 ; 10 ; 20 ; auto mV ) sesuai dengan
kebutuhan
c. Mengganti kecepatan speed
Gerakkan kursor dengan memutar rotari switch atau dengan
menekan layar sentuh ke arah bagian bawah layar kearah paper
speed
Pilih nilai paper speed ( 125.5 ; 25 ; 50 /sd. ) sesuai dengan
kebutuhan
d. Mem-print hasil diagnosa
Pastikan bahwa ritme jantung terbaca dengan baik
111
Tekan tombol Record untuk melakukan proses print
3. Pengemasan/Penyimpanan
Atur kembali selector ke posisi STD.
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable.
Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode.
Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada
tempatnya.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat dan accessories ke tempat semula.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
112
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Electrocardograph, Fukuda Denshi, FX-8222)
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
113
Siapkan dan pasang kertas perekaman ( recording paper).
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaan
e. Menghidupkan alat
Perhatikan protap pelayanan
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
Hubungkan kabel lead wire pada probe lead wire yang terdapat
pada samping alat
Oleskan jelly pada pasien secukupnya
Pasang lead wire pada posisi pasien
f. Mengisi informasi pasien
Gerakkan kursor dengan menekan layar sentuh kearah Patient
Information
Secara otomatis unit akan menampilkan patient information ( id,
age, gender, name, height, weight, BP, dan close ) untuk memilih
tersebut gerakkkan kurson dengan menekan layar sentuh kearah
tulisan.
g. Mengganti nilai senstifitas
Tekan tombol SENS pada unit untuk memilih sensitifitas
Pilih nilai sensitifiti ( 2.5 ; 5 ; 10 ; 20 ; auto mV ) sesuai dengan
kebutuhan
h. Mengatur setingan print automatis
Tekan indikator >> pada bagian layar bawah untuk menggeser
menu ke bagian menua yang lain
Pilih taks bar AUTO dan secara otomatis unit akan memprint hasil
jika waveform sinyal jantung sudah tepat.
i. Print manual
Pastikan sinyal waveform jantung telah baik, dengan melihat pada
layar sentuh
114
Tekan tombol Start/Stop untuk memprint hasil pembacaan.
j. Mengganti kecepatan speed
Gerakkan kursor dengan memutar rotari switch atau dengan
menekan layar sentuh ke arah bagian bawah layar kearah paper
speed
Pilih nilai paper speed ( 125.5 ; 25 ; 50 /sd. ) sesuai dengan
kebutuhan
k. Mem-print hasil diagnosa
Pastikan bahwa ritme jantung terbaca dengan baik
Tekan tombol Record untuk melakukan proses print
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable.
Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode.
Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada
tempatnya.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat dan accessories ke tempat semula.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
115
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Electrocardograph, Schiller, AT-104 PC)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
116
Siapkan dan pasang kertas perekaman ( recording paper).
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaa
l. Menghidupkan alat
Perhatikan protap pelayanan
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON
Putar rotari switch atau tekan layar sentuh pada untuk ke arah
gambar yang berbentuk hati, untuk melanjutkan proses diagnosa
Hubungkan kabel lead wire pada probe lead wire yang terdapat
pada samping alat
Oleskan jelly pada pasien secukupnya
Pasang lead wire pada posisi pasien
Lakukan prosedur pemiksaan
m. Mengganti nilai senstifitas
Gerakkan kursor dengan memutar rotari switch atau dengan
menekan layar sentuh ke arah bagian bawah layar kearah
sensitifiti
Pilih nilai sensitifiti ( 2.5 ; 5 ; 10 ; 20 ; auto mV ) sesuai dengan
kebutuhan
n. Mengganti kecepatan speed
Gerakkan kursor dengan memutar rotari switch atau dengan
menekan layar sentuh ke arah bagian bawah layar kearah paper
speed
Pilih nilai paper speed ( 125.5 ; 25 ; 50 /sd. ) sesuai dengan
kebutuhan
o. Mem-print hasil diagnosa
Pastikan bahwa ritme jantung terbaca dengan baik
Tekan tombol Record untuk melakukan proses print
117
3. Pengemasan/Penyimpanan
Atur kembali selector ke posisi STD.
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable.
Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode.
Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada
tempatnya.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat dan accessories ke tempat semula.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
118
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Elektro Surgery Unit ( ESU ), Alsa, SU 400)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
119
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
Lakukan protap pelayanan
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol power ON/OFF ke Posisi ON
Pastikan kabel ground terpasang pada bagian pembumian
b. Pemilihan mode otomatis
Tekan tombol UP/Down pada bagian program untuk memilih
mode yang akan dipilih
Tempatkan aktif pad dan neutral pad sesuai dengan mode yang
dipilih
Energi yang dipakai secara otomatis akan berubah berdasarkan
porgram yang dipilih
c. Memilih mode cut
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopola pada
bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi cut dengan menekal tombol UP/Down pada bagian
cut di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
d. Memilih mode coagulation ( Coag )
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
120
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopolar
pada bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi koagulasi dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian coag di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
e. Memilih mode bipolar
Pasang bipolar blade pada slot instrumet bipolar instrument
receptacle pada bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot bipolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi bipolar dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian bipolar di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan kabel elektroda (active, neutral, foot switch) dari alat.
Lepaskan hubngan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat semula
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
121
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Elektro Surgery Unit ( ESU ), Bowa)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
122
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
Lakukan protap pelayanan
2. Pelaksanaan
f. Menghidupkan alat
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol power ON/OFF ke Posisi ON
Pastikan kabel ground terpasang pada bagian pembumian
g. Pemilihan mode otomatis
Tekan tombol UP/Down pada bagian program untuk memilih
mode yang akan dipilih
Tempatkan aktif pad dan neutral pad sesuai dengan mode yang
dipilih
Energi yang dipakai secara otomatis akan berubah berdasarkan
porgram yang dipilih
h. Memilih mode cut
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopola pada
bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi cut dengan menekal tombol UP/Down pada bagian
cut di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
i. Memilih mode coagulation ( Coag )
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
123
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopolar
pada bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi koagulasi dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian coag di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
j. Memilih mode bipolar
Pasang bipolar blade pada slot instrumet bipolar instrument
receptacle pada bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot bipolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi bipolar dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian bipolar di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan kabel elektroda (active, neutral, foot switch) dari alat.
Lepaskan hubngan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat semula
124
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Elektro Surgery Unit ( ESU ), Valleylab, Force FX-80)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
125
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
Lakukan protap pelayanan
5. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol power ON/OFF ke Posisi ON
Pastikan kabel ground terpasang pada bagian pembumian
b. Memilih mode cut
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopola pada
bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi cut dengan menekal tombol UP/Down pada bagian
cut di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
c. Memilih mode coagulation ( Coag )
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopolar pada
bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi koagulasi dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian coag di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
d. Memilih mode bipolar
126
Pasang bipolar blade pada slot instrumet bipolar instrument
receptacle pada bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot bipolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi bipolar dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian bipolar di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
6. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan kabel elektroda (active, neutral, foot switch) dari alat.
Lepaskan hubngan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat semula
127
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Elektro Surgery Unit ( ESU ), Erbe, ICC 300)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
128
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
Lakukan protap pelayanan
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol power ON/OFF ke Posisi ON
Pastikan kabel ground terpasang pada bagian pembumian
b. Memilih mode cut
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopola pada
bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi cut dengan menekal tombol UP/Down pada bagian
cut di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
c. Memilih mode coagulation ( Coag )
Pasang neutral pad/REM ke slot Neutral pad pada bagian front
view alat dan memastikan neutral pad terpasang dengan baik
dengan melihat inidikator REM menyala
Pasang aktif blade pada slot instrumet receptacle monopolar pada
bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot monopolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi koagulasi dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian coag di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
d. Memilih mode bipolar
129
Pasang bipolar blade pada slot instrumet bipolar instrument
receptacle pada bagian depan alat
Hubungkan foot switch pada slot bipolar foot switch yang
terdapat pada bagian alat
Atur energi bipolar dengan menekal tombol UP/Down pada
bagian bipolar di bagian depan alat.
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan kabel elektroda (active, neutral, foot switch) dari alat.
Lepaskan hubngan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat semula
130
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Embedding Tissue Console, Sakura)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan
131
c. Perhatikan kabel konektor antara cryo dan embending pada ujung
kabel konector yang berbentuk siku sambungkan ke cryo dan
ujung konektor yang lurus disambungkan ke embending
d. Sebelum menggunakan kedua modul cek dahulu: suhu, indikator
, Volume parafin , cetakan dasar dan paraffin tray
e. Hubungkan foot pedal pada embending bagian belakang
2. Pelaksanaan
a. Tekan tombol ON pada cryo dan siap untuk digunakan 15 menit
setelah kompresor menyala (mencapai suhu) atau mengaktifkan
timer dan alat dapat berjalan otomatis. Suhu dapat diatur pada -
100C 10C
b. Tekan tombol ON pada embedding dan lampu indicator hijau akan
menyala
c. mode manual
- Jika menggunakan mode manual, maka tekan pada posisi
MAN(lampu hijau pada tombol MAN akan menyala) Pada
LCD akan tampil STAND BY dan menu tanggal (bila LCD
tetap gelap atau tidak ada tulisan yang muncul, maka putar
tombol pengaturan layar kekanan/kekiri hingga tulisan pada
layar jelas terbaca
- Tekan tombol HEAT pada embending dan pada layar akan
muncul WARMING UP Saat tombol HEAT ditekan beberapa
area alat akan mulai panas hingga mencapai suhu yang tepat
dalam waktu 60 menit kecuali ruang paraffin dan ruang pada
kiri kanan ruang paraffin memerlukan waktu 4 jam.
- Tekan tombol CRYO pada embending. Saat CRYO OFF maka
pesan akan hilang dari layar dan kompresor akan mulai. Bila
sudah tepat maka:
- Tekan tombol CRYO untuk mematikan kompresor (dan
pada layar akan kembali muncul CRYO OFF
132
- Lanjutkan prosedur dengan menu hari dan tanggal (menu
selanjutnya)
Parafin tidak akan dikeluarkan dan alarm akan terdengar
jika kaki pedal ditekan kecuali pada layar muncul READY
(ditampilkan pada ujung atas pojok kiri.)
d. mode timer
- Jika menggunakan mode timer tekan tombol pada posisi
AUTO (lampu hijau pada tombol AUTO akan menyala) dan
secara otomatis embending akan menyala. Hanya area paraffin
dan area kiri kanan paraffin yang akan mulai dipanaskan,
sementara area lainnya secara otomatis akan mulai panas
60menit sebelum pengoperasian alat. Selama waktu itu pada
layar intrumen akan ditampilkan WARMING UP.
- Saat semua area pada instrument mencapai suhu yang optimal
maka status pada layar akan berubah menjadi READY
- Tidak perlu menekan tombol cryo jika menggunakan mode ini
karena proses secara otomatis akan menyala
- Intrumen akan otomatis mati sesuai dengan waktu yang telah
diatur sebelumnya.
e. Tekan tombol set up untuk mengatur menu:
1. Temperatur
2. Mode cryo
3. Waktu
4. Jam
5. Format waktu
6. Daftar error
7. Cryo offset
f. Mengatur waktu dan tanggal
- Pengaturan jam tidak akan hilang ketika terjadi kegagalan daya
atau ketika saklar daya Embedding Module (pada panel depan)
diatur ke OFF . Instrumen memori cadangan didukung oleh
133
baterai . Pada waktu berkala sesuai kebutuhan ,perlu untuk
mengatur jam .
- Untuk mengatur waktu tekan tanda panah, pilih no 5 (Format
Waktu)pilih menu 12 jam atau 24 jam dan tekan Enter
- Untuk meng up-date tanggal arahkan kursor pada no 4 (Jam)
dan tekan Enter. Sebuah prompt akan muncul untuk
memasukkan waktu saat ini . Gunakan tombol panah untuk
memindahkan kursor antara jam dan Menit Gunakan tombol
+ dan - untuk mengatur nilai yang sebenarnya . Setelah selesai,
tekan ENTER untuk menyimpan nilai-nilai ke dalam memori .
Jika Anda tidak ingin menyimpan perubahan , tekan tombol
EXIT.
g. Mengatur menu CRYO
- Cryo Modul dapat dioperasikan secara mandiri dari Modul
Embedding ketika tombol MAN / AUTO diatur ke MANUAL
( MAN LED menyala ) . tombol CRYO kemudian dapat
digunakan untuk mengubah Cryo Modul ON atau OFF.
- Ketika menggunkan mode otomatis tombol AUTO/MAN di
atur ke AUTO (AUTO LED menyala) maka waktu ON/OFF
pada cryo dapat disesuaikan dengan ON/OFF pada embending
atau dapat mandiri.
- Untuk menyesuaikan mode cryo pada embending dan cryo
tekan tombol set up dan arahkan kursor pada no 2(Mode Cryo)
lalu tekkan enter. Pilih 1 (TIMER ON) dengan menggunakan
tombol panah lalu tekan ENTER .
- Jika ingin menggunakan Modul Cryo, pilih 2(TIMER OFF ).
Jika opsi Timer OFF dipilih, kunci CRYO harus ditekan untuk
mengubah Modul Cryo on
h. Menginput nilai off-set cryo
- nilai offset harus dimasukkan untuk memastikan akurasi suhu.
nilai offset ditemukan pada Label Offset Cryo terletak di
134
bagian belakang Modul Cryo . Rentang antara -4,9 sampai 4,9
.
- Masukkan mode SETUP dengan menekan tombol SET dan
arahkan kursor pada 7 (CRYO OFFSET) tekan ENTER dan
gunakan tombol + dan - untuk mengatur nilai yang sebenarnya.
Setelah selesai , tekan ENTER untuk menyimpan nilai ke
dalam memori, namun jika tidak akan disimpan tekan tombol
EXIT.
i. Menampilkan dan mengubah pengaturan suhu.
- Pengaturan suhu dipertahankan dalam memori dan tidak hilang
bila listrik mati atau ketika saklar daya Embedding
Modul(pada panel depan ) diatur ke OFF.
- Selama pengoperasian alat, suhu yang sebenarnya akan
ditampilkan dan tombol panah dapat digunakan untuk
menggulir komponen suhu. Jika mode otomatis aktif, waktu
shutdown juga akan muncul di bawah angka 7.
- Untuk mengubah atau menampilkan suhu tekan tombol set-up
lallu pilih no 1 (suhu) dan tekan enter dan akan ditampilkan
pada layar
- Gunakan tombol panah untuk memilih komponen yang
diinginkan dan tombol + dan - untuk mengatur suhu . Setelah
selesai, tekan ENTER untuk menyimpan nilai ke dalam
memori atau EXIT untuk membuang perubahan .
- Suhu dapat diatur untuk koponen-komponen berikut:
1. ruang paraffin 50°C sampai 75°C
2. Cryo Module -10°C sampai 0°C
3. Hot Plate 50°C sampai 75°C
4. ruang kiri 50°C sampai 75°C
5. ruang kanan 50°C sampai 75°C
6. Optional Electric Forceps 1 sampai 5
135
j. Masukkan paraffin ke dalam ruang paraffin(jangan menggunakan
paraffin dengan titik leleh diatas 750C
- Buka penutup ruang paraffin
- Masukkan paraffin cair dan bersih kurang lebih 4 liter jangan
sampai melimpah keluar dari ruang paraffin
- Jika menggunakan baki transfer maka cukup tambahkan 50ml
paraffin cair dan bersih pada ruang kanan/kiri tergantung arah
kerja yang diinginkan
- Masukkan baki transfer ke dalam ruang paraffin
- Tambahkan paraffincair pada ruang paraffin hingga mencapai
kedalaman kira-kira 13mm atau sekitar 9 liter
- Tuangkan paraffin cair dan bersih kira-kira 1 mL ke forceps
holder
- Tempatkan forcep dengan baik
k. Saat semua area telah mencapai suhu yang optimal telah dicapai
status instrument akan berubah menjadi ready, dan siap digunakan,
untuk menghilangkan panas tekan tombol HEAT
l. Prosedur embending
- Nyalakan lampu alat dan posisikan kaca pembesar di posisi
yang tepat
- Dengan menggunakan tang yang dipanaskan pindahkan salah
satu kaset dari paeafin dan tempatkan pada sebelah kanan atau
kiri (tergantung arah kerja anda)
- Jika diperlukan lepaskan penutup kaset
- Pilih (dan keluarkan dari ruang pemanas) satu cetakan dasar
yang paling sesuai dengan jaringan dari kaset dan tempatkan
dibawah dispenser paraffin
- Sambil memegang cetakan dasar di bawah dispenser parafin,
tekan fingerplate atau gunakan opsional pedal untuk
mengeluarkan paraffin secukupnya untuk halffill cetakan dasar
136
- Tempatkan cetakan dasar pada piringan panas di bawah
dispenser paraffin
- Dengan menggunakan tang, pindahkan jaringan dari kaset ke
cetakan dasar. Jika jaringan tidak tenggelam ke dasar cetakan,
gunakan tampers atau forsep dan dengan lembut dorong
jaringan kebawah (ke posisi yang tepat) di bagian bawah
cetakan dasar.
- Pindahkan cetakan dasar ke tempat yang dingin. Bagian bawah
cetakan dasar akan cepat mendingin.
- Jika jaringan tidak pada posisi yang benar, pindahkan cetakan
dasar kembali ke hot plate, kemudian gunakan tang untuk
memposisikan jaringan dengan tepat, keluarkan kembali
cetakan dasar pada tempat dingin. Ulangi prosedur jika
diperlukan sampa mendapatkan hasil yang tepat. Jangan
pernah membiarkan paraffin menjadi benar-benar padat
sepanjang proses ini
- Tempatkan satu kaset tepat pada cetakan dasar
- Tanamkan jaringan melekat pada kaset
- Pindahkan cetakan dasar ke pelat panas di bawah dispenser
paraffin
- Sambil memegang kaset dibawah dispenser parafin (dan di atas
pusat hot plate), tekan fingerplate atau kaki pedal untuk
membuang parafin ke dalam cetakan dasar sampai kaset diisi
dengan paraffin (jangan sampai melimpah keluar dari cetakan
dasar)
- Tempatkan cetakan dasar yang berisi jaringan ke piring
pendingin (Permukaan pelat pendingin biasanya akan ditutupi
dengan lapisan tipis es (tergantung kelembaban disekitarnya).
Hal ini dapat meningkatkan pertukaran panas antara panas
cetakan d asar dan piring pendinginan)
137
- Periksa untuk memastikan blok parafin benar-benar padat
kemudian keluarkan blok parafin dari cetakan dasar (Blok
parafin harus mudah dilepaskan dari cetakan dasar. Jika tidak,
cetakan dasar mungkin perlu dibersihkan)
- Jika blok parafin tidak akan dipotong segera, maka blok dapat
disimpan pada pelat pendingin.
- Matikan lampu alat
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Jangan menyimpan alat pada tempat yang terkena sinar matahari
langsung, sumber api terbuka serta kelembaban yang berlebihan,
b. Jangan menempelkan alat langsung pada dinding, usahakan ada
jarak minimal 76mm
c. Bila modul cryo tidak digunakan sabaiknya putar kompresor OFF
dengan menekan tombol CRYO pada kontrol Embedding panel.
Tindakan ini tidak akan diizinkan jika Cryo Operasi modul
ditetapkan untuk melakukan sinkronisasi dengan Embedding dan
modus operasi dipilih adalah AUTO
d. Jangan meletakkan apapun di panel atas kedua modul.
Menempatkan item pada panel atas mengganggu ventilasi yang
tepat dan pertukaran panas.
e. Pastikan kabel yang menghubungkan kedua instrumen terpasang
dengan benar di kedua ujungnya dan bahwa kabel tidak kusut
138
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Examination, Lokal)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Lakukan prosedur pelayanan
Putar putar engkol sesuai gambar arah yang ditunjukkan untuk
menaikkan atau menurunkan tinggi examination bed
139
Tekan tuas hidrolik yang terdapat pada sisi bagian kepala untuk
menaikkan posisi kepala
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lakukan prosedur pelayanan
Bersihkan matras dari kotoran sisa pasien
Turunkan posisi kepala hingga rata dengan bagian badan dengan
menekan tuas hidrolik yang terdapat pada bagian kepala
Injak pengunci roda, agar alat tidak dapat bergerak
140
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Head Lamp, Riester)
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
141
Hubungkan Power suply pada kotak kontak, dan sambungkan kabel
power suply pada socket power yang terdapat pada alat
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi ON
Arah lampu ke area pemeriksaan
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan power supply dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Kembalikan alat pada tempatnya
142
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Horizontal Autoclave, Tuttnauer, 5596-2VEP)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
143
Pastikan chamber dalam keadaan bersih, jika tidak lakukan
pembersihan terlebih dahulu.
Pastikan label steril telah terpasang
Tempatkan bahan steril ke atas trolley
2. Pelaksanaan
Hidupkan power 3 phase pada alat dengan memutar switch ON/OFF
keposisi ON yang terdapat disamping panel 3 phase
Hidupkan power kontrol alat dengan memutar memutar switch
ON/OFF keposisi ON yang terdapat disamping panel kontrol
Segera alat melakukan inisialisasi program
Setelah alat melakukan inisialisasi, akan muncul kontrol panel pada
layar komputer.
Pilih Door Icon – OPEN pada layar sentuh untuk membuka pintu
chamber
Masukkan bahan yang akan disteril kedalam chamber
Pilih Door Icon – close pada layar sentuh untuk menutup pintu
chamber
Pilih Program Selektor yang terdapat pada ujung kiri atas pada layar,
untuk memilih jenis sterilisasi yang akan dipakai ( Contoh :
Unwrapped, wrapped, slow, generic, dll )
Pilih Icon Home untuk kembali ke halaman utama
Pilih Icon Start untuk memulai proses sterilisasi
Untuk melihat proses sterilisasi berlangsung dapat melihat indikator
nilai pada layar ( contoh : Tekanan jacket, tekanan chamber, suhu
chamber, lama proses sterilisasi, dll )
3. Pengemasan/Penyimpanan
Proses sterilisasi selesai akan ditandai dengan suara buzzer beberapa
saat
144
Biarkan beberapa saat hingga tekanan berkurang
Pilih Door Icon – OPEN pada layar sentuh untuk membuka pintu
chamber
Keluarkan barang steril dari chamber dengan sebelumnya
menempatkan trolley di depan pintu chmaber, tarik rak kearah luar
hingga tepat berada diatas trolley
Biarkan chamber dalam keadaan terbuka untuk beberapa lama, agar
udara panas dari chamber dapat keluar.
Matikan power kontrol alat dengan memutar memutar switch ON/OFF
keposisi OFF yang terdapat disamping panel kontrol
Matikan power 3 phase pada alat dengan memutar switch ON/OFF
keposisi ON yang terdapat disamping panel 3 phase
Lakukan prosedur pelayanan
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
145
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Hot Plate, Sakura, 1452)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
146
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
Atur suhu plate dengan menekan tombol bergambar Anak Panah
Keatas untuk menaikkan suhu dan tombol bergambar Anak Panah
Kebawah untuk menurunkan suhu plate, hentikan penekanan tombol
jika suhu yang diinginkan telah diperoleh dengan melihat inidikator
suhu pada layar seven segment
Tekan Tombol Set untuk memilih suhu
Tempatkan bahan yang dipanaskan keatas plate
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lakukan prosedur pelayanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
147
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Hot Plate, Labinco, L32)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
148
2. Pelaksanaan
Masukkan nutrisi kedalam erlenmeyer
Letakkan erlenmeyer dan kapsul pengaduk di atas hot plate magnetic
stirrer
Nyalakan dengan menekan tombol “on”
Putar tombol untuk mengatur kecepatan putaran kapsul pengaduk
pada erlenmeyer
Biarkan ramuan tersebut bercampur sampai homogen dan mendidih
Putar panel pengatur kecepatan putar kearah kiri sehingga kapsul
magnetic berhenti
Matikan alat dengan menekan tombol “off”:
3. Pengemasan/Penyimpanan
Angkat erlenmeyer dengan menggunakan lap
Bersihkan alat, sehingga dalam keadaan siap pakai.
Simpan ditempat yang aman dan bersih.
149
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Humidifier, C & U)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
150
Pastikan koneksi antara humidifier dengan sumber gas terhubung
dengan baik, jika menggunakan outlet gas pada dinding dorong
humidifier hingga terdegan suar klik, jika sumber gas adalah tabung
kencangkan dengan menggunakan kunci pas dengan memutar searah
jarum jam.
Hubungkan selang dari pasien
Putar knob searah jarum jam pada humidifier untuk mengatur
intensitas gas/udara yang akan diberikan dengan melihat indikator
tekanan pada alat.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lakukan prosedur pelayanan
Putar knob berlawanan arah jarum jam untuk menutup jalur udara
Lepaskan humidifier dengan menekan tombol pegas pada dinding
jika sumber gas dari dinding, dan longgar baut kearah berlawanan
jarum jam jika sumber tekanan menggunakan tabung
Buang air pada botol penampung jika humidifier jika ingin
digunakan oleh pasien lain
Bersihkan unit
151
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Infra Red Treatment, Enraf Nonius, RLJ 001)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
152
2. Pelaksanaan
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Arahkan infrared kebagian badan pasien yang akan disinari oleh alat.
Injak pengaman roda agar unit/alat tidak dapat bergerak
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
Atur lamanya alat bekerja dengan memutar rotary switch
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lakukan prosedur pelayanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF keposisi OFF
Buka pengaman roda
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
153
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Infusion Pump, Dhaiwa, DI-2000)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
154
Hubungkan power cord pada kotak kontak
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Perhatikan protap pelayanan.
Hidupkan alat dengan menekan tombol powe ON/OFF ke posisi
ON yang terdapat dibagian belakang alat
Tekan tekan tombol ON/OFF selama yang terdapat pada bagian
depan alat selama ± 3 detik
b. Memasang IV set
Buka tuas yang berwarna ungu pada front door hingga terbuka
Setelah front door terbuka buka knob sub-door kearah samping (
sesuai penunjukan tanda anak panah release )
Pastikan tidak terdapat gelembung udara pada selang IV Set pada
bagian sebelum memasuki alat
Tempatkan IV Set searah vertikal tepat diatas bagian peristaltik
Pastikan tidak terdapat lengkungan pada selang IV Set
Tutup sub door hingga terdengan suara klik
Tutup front door dengan menekan tuas kearah bawah hingga
terdengar suara klik
c. Melakukan setinga infusion pump
a. Mode Flow rate
Pastikan socket drop sensor terpasang pada cord RJ45 yang
terdapat pada bagian alat, kemudian tempatkan drop sensor
pada tabung infus
Tekan soft key Sel hingga indikator sevent segment F.Rate (
ml/h ) berkedip
Seting nilai flow rate (ml/h) dengan menekan tombol bergambar
anak panah atas atau bawah
Flow rate yang diseting akan berubah pada layar sevent
segment flow rate
155
Tekan tombol Stop/Clear dan tahan untuk mereset nilai Flow
Rate (ml/h)
Seting Flow Rate (ml/h) dan tekan tombol R.Time untuk melihat
waktu yang tersisa
Tekan tombol Start untuk memulai proses infus
b. Mode Total Volume (ml)
Tekan soft key Sel hingga indikator sevent segment T.vol (ml)
berkedip
Seting nilai T.vol (ml) dengan menekan tombol bergambar anak
panah atas atau bawah
Jumlah volume yang diseting akan berubah pada layar sevent
segment T.vol (ml)
Tekan tombol Stop/Clear dan tahan untuk mereset nilai T.vol
(ml)
Seting T.vol (ml) tekan tombol R.Time untuk melihat waktu
yang tersisa
Tekan tombol Start untuk memulai proses infus
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan IV set dengan cara seperti memasang IV set yang telah
dijelaskan diatas
Tekan tombol ON/OFF pada bagian depan alat selama ± 3 detik
Matikan alat dengan menekan ON/OFF ke posisi pada bagian
belakang alat ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya
Lepaskan unti dari tiang infus dengan memutar baut penyangga
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
156
157
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Infusion Pump, Fresenius Kabi, Optima VS)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
160
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Infusion Pump, Samtronic, ST1000)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
162
3. Tekan soft key start untuk memulai proses infus
Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan IV set dengan cara seperti memasang IV set yang telah
dijelaskan diatas
Tekan tombol ON/OFF pada bagian depan alat selama ± 3 detik
Lepaskan hubungan alat dari catu daya
Lepaskan unti dari tiang infus dengan memutar baut penyangga
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
163
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Infusion Pump, Arcomed AG, Volumed uVP5005)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
164
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Perhatikan protap pelayanan.
Hidupkan alat dengan menekan tombol power ON/OFF ke posisi
ON selama beberapa detik
b. Memasang IV set
Buka tuas IV set pada front door kearah atas hingga terbuka
Pastikan tidak terdapat gelembung udara pada selang IV Set pada
bagian sebelum memasuki alat
Tempatkan IV Set searah horizonl tepat dari samping kanan ke
kiran alat kearah bagian peristaltik ( searah gambar anak panah
yang bertuliskan Optima VS )
Pastikan tidak terdapat lengkungan pada selang IV Set
Lilitkan IV set bagian penjepit pada sisi kiri alat
Tutup front door hingga terdengar suara klik
c. Melakukan setinga infusion pump
a. Mode Flow rate
Pastikan socket drop sensor terpasang pada cord RJ45 yang
terdapat pada bagian alat, kemudian tempatkan drop sensor
pada tabung infus
Seting nilai flow rate denga menekan soft key anak panah yang
ada di front view pada panel rate keys
Buka roller clam
Pasangkan IV set pada pasien
Tekan soft key start untuk memulai proses infus
b. Mode Total Volume (ml)
Tekan soft key yang bergambar anak panah untuk mengatur
jumlah cairan yang akan dipakai pada panel total volume
Buka roller clam
Pasangkan IV set pada pasien
165
3. Tekan soft key start untuk memulai proses infus
Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan IV set dengan cara seperti memasang IV set yang telah
dijelaskan diatas
Tekan tombol ON/OFF pada bagian depan alat selama ± 3 detik
Lepaskan hubungan alat dari catu daya
Lepaskan unti dari tiang infus dengan memutar baut penyangga
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
166
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Ivf Workstation, IVFtech, Sterile IVF 1.8)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
167
c. Jangan mengoperasikan alat di luar ruangan atau di lingkungan
dengan polusi udara yang ekstrim. Karena alat ini tidak dimaksudkan
untuk menyaring uap yang mengandung asam atau pelarut organic
dan tidak boleh digunakan sebagai lemari asam.
d. Sekitar 15 menit sebelum menngunakan alat kipas pada unit harus
diaktifkan pada kecepatan normal.
e. Obyek dan peralatan harus hati-hati dibersihkan atau didesinfeksi
sebelum dimasukkan ke dalam alat
f. Peralatan yang akan digunakan selama pekerjaan harus ditempatkan
ditempat yang mudah dijangkau.
g. Gunakan peralatan perlindungan yang tepat sebelum menggunkan
alat.
2. Pelaksanaan
a. Sambungkana alat dengan sumber listrik
b. Mengatur kecepatan udara dalama alat
- Tekan tombol ON untuk menhidupkan alat dan tunggu hingga
aliran udara telah stabil
- Aliran arus diukur dengan mengkalibrasi thermo-anemometer
- Tempatkan Thermo-anemometer pada tempat pengukuran di
ketinggian 75 mm (50-100) di tepi atas dari pintu depan.
- Tempat pengukuran di atas deperuntukkan untuk IVFtech Steril
1200: Min. 4 dalam garis merata dibagi 125 mm dari dinding
belakang dan 4 di baris lain 200 mm dari jendela depan.
- Setiap pengukuran memakan waktu kira-kira 1 menit dan hasilnya
akan disimpan secara otomatis. Alarm yang diatur untuk
memastikan rata-rata kecepatan aliran di 0,35 m / s
- Hitung nilai rata-rata dan catat serta aliran udara maksimum dan
minimum
c. Visualisasi pola aliran udara untuk memastikan asap keluar dari
tempat kerja ke ruangan terbuka. Test pada bagian bawah, belakang
168
dan sepanjang sisi alat. Pastikan tidak ada asap yang keluar di dalam
ruangan dan hanya turbulensi kecil yang harus diperhatikan
d. Tes filter dengan cara nyalakan sterilisasi dan tempatkan aerosol
langsung pada bagian bawah meja pada pusata bagian atas dari
cabinet. Sesuaikna fotometer sampai 100% dan konsentrasikan filter
pada seluruh permukaan.scan semua sambungam filter segel
kebocoran.
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Keluarkan benda dan peralatan yang telah digunakan dari alat
b. Setelah digunakana bersihkan/disinfeksikan alat dengan hati-hati
c. Gunakan larutan etanol atau sejenisnya.(Disarankan untuk
menggunakan kain/bahan serat khusus).dan lap hingga kering
d. Biarkan kipas menyala kira-kira 10 menit.
e. Tutup pintu depan alat sampai pada posisi terendah
169
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Kasur Anti Dekubitus, Apex, Excel 2000)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
170
2. Pelaksanaan
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi ON
Tempatkan kasur pada tempat tidur pasien
Atur intensitas udara dengan memutar rotary switch yang terdapat pada
badan alat
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Putar rotary switch intensitas udara keposisi minimum
Kembalikan alat pada tempatnya
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
171
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Kasur Anti Dekubitus, Nesco, N-2000)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
172
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi ON
Tempatkan kasur pada tempat tidur pasien
Atur intensitas udara dengan memutar rotary switch yang terdapat pada
badan alat
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Putar rotary switch intensitas udara keposisi minimum
Kembalikan alat pada tempatnya
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
173
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Laminar Air Flow (big)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
174
yang sudah dibasahi alkohol 70 % agar proses pembersihan meja
kerja benar-benar merata ke seluruh bagian dalam laminar air flow
b. Letakan alat dan bahan yang diperlukan dan saat alat dan bahan
dimasukkan ke dalam laminar air flow semprot dengan
menggunakan alkohol 70 % atau spritus dengan merata ke seluruh
permukaan alat.
2. Pelaksanaan
a. Hubungan stop kontak dengan sumber tenaga
b. Buka penutup kaca pada posisi yang benar
c. Hidupkan blower selama 30 detik
d. Ketika blower mati, lampu neon akan menyala otomatis
e. .Matikan lampu neon dan pastikan kaca penutup terkunci pada
posisi terendah
f. Hidupkan lampu UV selama 1 jam, selanjutnya matikan segera
sebelum memulai kerja
g. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu
overload karena akan memperbesar resiko kontaminasi
h. Mulai bekerja dengan kondisi yang aseptis Setelah selesai bekerja,
bersihkan LAF dengan alkohol 70% dan biarkan menguap
i. Matikan lampu neon dengan cara menutup pintu
j. Lepaskan stop kontak
k. Catat pemakaian pada logbook alat
l. Catat pada borang pengecekan alat
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan alat dari sumber listrik dan lakukan pengecekan secara berkala
yang meliputi fungsi UV, Blower, Lampu neon,Saklar dalam dan tutup
kaca
175
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Mesin Phacoemulsification, AMO, White Star Signature)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
176
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol power ON/OFF ke Posisi ON
Pastikan kabel ground terpasang pada bagian pembumian
Segera unit akan melakukan proses inisialisasi system software,
host sofware, foot pedal, IV pole, dll.
b. Mengoperasikan peralatan
Setelah proses inisialisasi, segera alat akan menampilkan pada
layar pemilihan surgeon.
Pada alat akan tampil
3. Pengemasan/Penyimpanan
177
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Mydriatic Retinal Camera Set, Topcon, TRC - 50 DX)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
178
2. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Sambungkan alat dengan listrik
b. Tekan tombol ON untuk menghidupkan alat
c. Pastikan bahwa alat dalam posisi horizontal (jika tidak dalam
posisi horizontal miringkan alat naik turun sampai tanda
horizontal berwarna merah. Ayunkan alat kanan dan kiri dan
hentikan ketika arah lengan kanan pas dengan lengan kiri
d. Sesuaikan dioptric pada optical finder
e. Arahkan alat pas ke mata pasien sampai mencapai pelebaran
maksimal
f. Tarik intrumen dengan benar ke sisi operator
2. Pengaturan Foto Warna
a. Atur tombol filter to N
b. Pilih menu kamera dengan menekan tombol upper/lower
c. Lampu kamera secara otomatis akan berubah sesuai mode foto
yang diinginkan
d. Luruskan lampu iluminasi dengan pupil pasien, atur level
penerangan dengan memutar knob illumination
e. Dorong alat secara perlahan kearah pasien hingga gambar retina
terlihat di optical finder
f. Amati hasil pada optical finder. Atur kecerahan dengan menekan
tombol iluminasi
g. Secara perlahan dorong alat kedepan dan kebelakang untuk menerangi
retina secara merata
h. Fokuskan cahaya ke retina
i. Atur sudut untuk mengambil gambar
j. Pastikan garis split sejajar dan tekan tombol photograph ketika mata
pasien terbuka penuh dan instruksikan agar tidak berkedip
k. Catat hasil
179
l. Tekan tombol OFF dan cabut steker dari sambungan listrik
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Pastikan telah menekan tombol off
b. Tutup alat dengan penutup debu
180
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Nebuliser Kompresor, ABN, Compamist)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
181
Tuangkan obat pada cawan penampung obat dan tutup hingga rapat
Pasang penghubung dengan mouthpiece
2. Pelaksanaan
Tekan tombol power ke posisi (ON) kompresor akan hidup dan
nebulizer akan segera bekerja. Untuk menghentikan nebulizer tekan
tombol (Off)
Uap akan keluar melalui kanul/masker. Inhalasikan obat sesuai
dengan petunjuk medik.
Apabila inhalasi telah selesai matikan alat dengan ke posisi "OFF
Lepaskan selang dari Nebulizer kit
Periksa dan pastikan bahwa selang telah bersih dari cairan apapun,
jika tidak, dapat menyebabkan terjadinya penularan infeksi melalui
selang
Lepaskan selang dari kompresor dan lepaskan kabel dari sumber
listrik
Periksa dan pastikan bahwa selang telah bersih dari cairan apapun,
jika tidak dapat menyebabkan terjadinya penularan infeksi melalui
selang
Lepaskan selang dari kompresor dan lepaskan kabel dari sumber
listrik
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setiap selesai melakukan proses nebulasi, cuci mangkuk nebulizer
dengan menggunakan air hangat, kibaskan sisa air, dan diamkan
hingga kering.
Tutupi kompresor dengan kain yang bersih, ketika sedang tidak
digunakan.
Jangan meletakkan kompresor di lantai, baik saat sedang digunakan
maupun untuk disimpan.
Obat harus disimpan di tempat yang dingin atau sejuk.
182
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
183
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Nebuliser Kompresor, Omron, NE-C28)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
184
Tuangkan obat pada cawan penampung obat dan tutup hingga rapat
Pasang penghubung dengan mouthpiece
2. Pelaksanaan
Tekan tombol power ke posisi (ON) kompresor akan hidup dan
nebulizer akan segera bekerja. Untuk menghentikan nebulizer tekan
tombol (Off)
Uap akan keluar melalui kanul/masker. Inhalasikan obat sesuai
dengan petunjuk medik.
Apabila inhalasi telah selesai matikan alat dengan ke posisi "OFF
Lepaskan selang dari Nebulizer kit
Periksa dan pastikan bahwa selang telah bersih dari cairan apapun,
jika tidak, dapat menyebabkan terjadinya penularan infeksi melalui
selang
Lepaskan selang dari kompresor dan lepaskan kabel dari sumber
listrik
Periksa dan pastikan bahwa selang telah bersih dari cairan apapun,
jika tidak dapat menyebabkan terjadinya penularan infeksi melalui
selang
Lepaskan selang dari kompresor dan lepaskan kabel dari sumber
listrik
3. Pengemasan/Penyimpanan
Setiap selesai melakukan proses nebulasi, cuci mangkuk nebulizer
dengan menggunakan air hangat, kibaskan sisa air, dan diamkan
hingga kering.
Tutupi kompresor dengan kain yang bersih, ketika sedang tidak
digunakan.
Jangan meletakkan kompresor di lantai, baik saat sedang digunakan
maupun untuk disimpan.
Obat harus disimpan di tempat yang dingin atau sejuk.
185
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
186
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Neraca Analitik, Mettler, PE 3600)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
187
Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di
koreksi).
Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan
tempat benda.
Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan
timbangan tersebut.
Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30
menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang
ditetapkan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Jangan meletakkan menda electronic yang dapat menggangu
statistic Timbangan Lab
Selalu menjaga kebersihan timbangan dengan cara membersihkan
timbangan
Cara membersihkannya yakni dengan membuka plat yang ada
diatas timbangan tersebut,lalu bisa dibersihkan dengan kuas / lap
Matikan timbangan ketika sedang tidak digunakan ( karena
dengan membiarkan timbangan dalam keadaan nyala terus
memerus maka LOADCELL akan bekerja terus menerus )
188
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Non Contact Tonometer, Topcon, CT-80)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
189
b. Mengatur ketinggian alat sehingga posisi pasien tepat
c. Pasien dilarang menghindar atau berkedip apabila ada hembusan
udara mengenai matanya
2. Pelaksanaan
a. Permukaan depan prisma di gosok dengan air dan
dikeringkandengan tissue kering, bahan yang mungkin
meninggalkan resido tosik bagi retina harus dihindari
b. Slit lamp digeser sesuai dengan posisi nyaman bagi pemeriksa
c. Penyaring biru dimasukkan kedalam jalur sinar slit lamp dan
dibuka pada posisi yang paling lebar dan harus cukup oblik dari
sisi tepi iluminasi prisma sehingga tidak menimbulkan refleksi
yang mengganggu
d. Obat anastesi lokal di tetes pada kornea, berguna untuk keakuratan
tonometry
e. Diberikan zat pendar untuk mengamati batas meniscus kontak
kornea dan tonometry, zat pendar harus segera dibersihkan segera
setelah tonometry
f. Slit lamp diatur sehingga pasien juga merasa nyaman. Pasien
diinstruksikan untuk menatap lurus kedepan dan menahan kedipan
mata
g. Slit lamp digeser sepanjang aksis optikus untuk mencapai kornea
dengan menggeser joystik kebelakang, keseluruhan alat bergerak
kira-kira 2mm sampai 3 mm anterior kearah kornea posisi awal
harus lebih rendah dari aksis visual sehingga memungkinkan
untuk menyelipkan dibawah bulu kelopak mata tanpa
menyentuhnya bila perlu kelopak mata diangkat sedikit lalu
prisma diposisikan berada ditengah
h. Pemeriksa mulai melihat dari biomikroskop citra yang
direfleksikan dari ujung tonometer bisa jadi penuntun . citra yang
tampak menyerupai busur berwarna ungu pucat dan bergerak
190
sebagaimana posisi disesuaikan. Bila busur tampak simetris dalam
dua pertengahan biprisma instrument dalam posisi benar
i. Joystik diarahkan kedepan dengan perlahan tepat permukaan
kornea tersentuh tampak dua busur berwarna terang danarkus akan
saling bertemu
j. Bagi pemeriksa berpengalaman bila kornea keluar sedikit dan
garis pelurusan bisa disesuaikan tanpa harus menarik kambali
tonometer cakra tombol tonometer harus disesuaikan sehingga
tepi bagian dalam arkus superior dan bagian dalam arkus superior
danbagian dalam arkus inferior saling bertemu dengan tepat
k. Bila salah satu semilingkaran terganggu, prosedur pemeriksaan
harus diulang
l. Bila semilingkaran saling tumpang tindih dan ukuran tidak
berubah saat tombol cakra diubah maka tonometer telah terlalu
terdorong kedepan dan harus ditarik
m. Pasien harus dibiarkan mengedip sebelum prosedur ulang
dilakukan
n. Dianjurkan pemeriksaan dilakukan pada kedua mata
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Bila tonometry telah selesai dilakukan, prisma dibersihkan dengan
air dan diseka dengan tissue bersih dan kering
191
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Parafin Bath, Enraf Nonius)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
192
yang akan diberikan.
Gangguan sensibilitas yang dimaksud adalah sensibilitas panas-dingin.
Untuk mengetahui keadaan sensibilitas pasien maka perlu dilakukan
tes sensibilitas panas-dingin,sepertiberikut
a. Sediakan 2 buah tabung / kantung plastik kecil. Sebuah tabung
berisi air panas yang lain berisi air dingin (air es).
b. Kedua tabung tersebut diujikan satu per satu ke bagian tubuh
pasien yang normal sambil mengenalkan rasa / sensasi yang
dirasakan oleh pasien ( pasien diminta untuk melihat pengujian /
pengenalan ini).
c. setelah pengenalan sensasi dilakukan, pengujuan sensasi yang
sebenarnya dilakukan. Pasien diminta untuk tidak melihat
pengujian pada daerah yang abnormal. Pasien bisa diminta untuk
memejamkan matanya ataupun dengan cara yang lain, misalnya
dengan menghalangi pandangannya
b. Persiapan alat
Alat yang digunakan untuk terapi harus tersedia sesuai dengan metode
terapi. Berikut alat-alat da bahan yang digunakan untuk parafin bath:
• Parafin & parafin oil
• Handuk
• Kuas
c. Persiapan penderita
Pasien diberikan pengetahuan / diberi tahu tentang perlakuan-perlakuan
apa saja yang akan diberikan oleh terapis kepada pasienParafin yang
digunakan untuk terapi ini adalah parafin biasa yang ditambah parafin
oil, kemudian dipanaskan hingga meleleh dengan suhu kira-kira 550C
Perbandingan parafin dengan parafin oilnya adalah enam bagian
parafin dengan satu paraffin oil(6:1).
5. Pelaksanaan
193
Ada 3 macam cara yaitu :
a. Metode Deep
Panaskan parafin dengan suhu antara 90-100 C.
Setelah parafin mencair, dinginkan terlebih dahulu karena untuk
pemakaian hanya dibutuhkan suhu antara 450-500 C
Pada suhu tersebut, bagian tubuh yang akan diterapi kemudian
dicelupkan ke dalam parafin cair selama beberapa detik
Kemudian diangkat dan didiamkan selama beberapa waktu sampai
rasa hangatnya berkurang
Setelah itu bagian tubuh tersebut dicelupkan kembali ke dalam
parafin cair selama beberapa detik dan diangkat lagi serta
didinginkan. Begitu seterusnya sampai parafin yang menempel sudah
tebal dan saat dicelup ke parafin cair pasien tidak merasakan panas
lagi.
Kemudian bagian tubuh yang sudah tertempel parafin tersebut
dibungkus dengan handuk
Diamkan selama 10-15 menit
Lalu handuk dilepas dan parafin yang sudah mengering tadi dilepas
(dikelupas) dari bagian tubuh yang tertempel parafin tadi. Setelah itu
akan tampak eritema pada bagian tubuh tersebut
b. Metode immersion :
celupkan tangan/kaki secara terus-menerus kedalam cairan paraffin
hingga terbentuk sarung tangan pada sekitar kulit
diamkan selama 20-30 menit
metode ini lebih efektif meningkatkan temperatur jaringan tapi dapat
terkena resiko luka bakar
c. Metoda breshing :
Menggunakan kuas untuk membantu menempelkan cairan paraffin
ke kulit
Metode ini digunakan untuk area yang tidak dijangkau (pinggang,
hip, pada regio yang besar)
194
6. Pengemasan/Penyimpanan
Rapikan peralatan
195
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Patient Monitor, Huntleigh, SC750)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
196
a. Hubungkan alat ke terminal ground
b. Hubungkan alat ke catu daya
c. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF
d. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
e. Perhatikan protap pelayanan
f. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
g. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan
pastikan sudah terhubung dengan baik
h. Lakukan monitoring Lakukan pemantauan display terhadap heart
rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen (SpO2),
NiBP, tekanan hemodinamik
i. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan
tombol ON/OFF
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
b. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
c. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
d. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap
difungsikan lagi
e. Pasang penutup debu
f. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
197
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Patient Monitor, Penlon, SP M5)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
198
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan alat ke terminal ground
b. Hubungkan alat ke catu daya
c. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF
d. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
e. Perhatikan protap pelayanan
f. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
g. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan
pastikan sudah terhubung dengan baik
h. Lakukan monitoring Lakukan pemantauan display terhadap heart
rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen (SpO2),
NiBP, tekanan hemodinamik
i. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol
ON/OFF
3. Pengemasan/Penyimpanan
g. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
h. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
i. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
j. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap
difungsikan lagi
k. Pasang penutup debu
l. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
199
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Patient Monitor, RGB)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
200
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan alat ke terminal ground
b. Hubungkan alat ke catu daya
c. Hidupkan alat dengan menekan/mamutar tombol ON/OFF
d. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
e. Perhatikan protap pelayanan
f. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
g. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan
pastikan sudah terhubung dengan baik
h. Lakukan monitoring Lakukan pemantauan display terhadap heart
rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen (SpO2),
NiBP, tekanan hemodinamik
i. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol
ON/OFF
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
b. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
c. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
d. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap
difungsikan lagi
e. Pasang penutup debu
f. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
201
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Patient Monitor, Mindray)
202
b. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan alat ke terminal ground
b. Hubungkan alat ke catu daya
c. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF
d. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
e. Perhatikan protap pelayanan
f. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
g. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan
pastikan sudah terhubung dengan baik
h. Lakukan monitoring Lakukan pemantauan display terhadap heart
rate, ECG wave form, pulse, temperatur, saturasi oksigen (SpO2),
NiBP, tekanan hemodinamik
i. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan
tombol ON/OFF
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
b. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
c. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
d. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap
difungsikan lagi
e. Pasang penutup debu
f. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
203
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(PCR, Biorad, Realtime)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
204
b. bersihkan tangan dengan alcohol sebelum memulai
8. Pelaksanaan
a. Hubungkan steker dengan sumber tegangan
b. Tekan tombol ON yang terletak pada bagian belakang alat
c. Untuk membuat program PCR baru :
- Pilih menu new protocol (F4)pada display main windows dan
akan muncul grafik program PCR pada layar display
- Pilih tahapan PCR yang akan dibuat pada grafik dengan cara
menekan tombol panah. Inputkan program sesuai parameter
(suhu dan waktu) yang ingin dibuat sesuai dengan tahapan
pada grafik program PCR dengan mengunakan tombol alpha
numeric
- Tekan tombol DONE apabila telah selesai menginput program
PCRdan file program akan tersimpan.
d. Untuk mengedit program PCR
- Pilih menu edit dan pilih file PCR yang akan diedit
- Pilih tahapan PCR yang akan diedit dengan menggunakan
tanda panah
- Edit parameter tahapan PCR dengan menggunakan tombol
alfanumerik
- Pilih tombol DONE apabila telah selesai
e. Untuk menambahkan tahapan PCR baru pada program PCR
- Pilih satu tahapan sebelum (sebelah kiri) tahapan PCR baru
yang akan disiapkan
- Selanjutnya pilih menu insert dengan menggunakan tanda
panah pilih tipe tahapan yang akan disipakan : Temp untuk
menyisipkan tahapan temperatur, GOTO untuk menyisiipkan
tahapan GOTO, GRADIENT untuk menyisipkan tahapan
gradient
- Pilih dan edit parameter pada tahapan baru yang disisipkan
205
f. Untuk membuka tutup putar knop berlawanan arah jarum
jamsampai lid bagian dalam muncul dipermukaan atas penutup.
Dorong lid lever kearah belakang dan angkat lid hingga terbuka
g. Untuk menutup kembali tekan lid lever kebawah pastikan bagian
depan lid tertutup rapat dan terkunci. Kunci lid dengan dengan
menekan pengunci lid kebawah
h. Putar knob penutup , putaran searah jarum jam untuk
meningkatkan tekanan lid penutup
i. Pilihmenu RUN
j. Pilih file program PCR yang akan dijalnakan menggunakan tanda
panah
k. Tekan RUN/enter
l. Pilih blok yang digunakan untuk PCR
m. Tekan ENTER
n. Lengkapi parameter running saat muncul display Run ITAQ-FST
control yang meliputi volume sampel,temperatur lid
o. Pilih OK
p. Untuk memonitor proses running tekan tombol STATUS
q. Matikan alat apabila suhu lid sudah mencapai 40C dengan
menekan tombol OFF pada bagian belakang alat.
9. Pengemasan/Penyimpanan
Simpan alat dengan baik
206
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Pulse Oximetri, RGB)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
207
a. Tekan tombol ON untuk menghidupkan alat
b. Pasang finger ke jari pasien dan hasil pemeriksaan akan tampil pada
layar
c. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Lepaskan kebel finger dari alat dan simpan dengan aman
b. Pasang penutup debu
208
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sentral Patient Monitor, Mindray, Hypervisor VI)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
2. Pelaksanaan
a. Menghidupkan alat
209
Hubungkan CPU, Monitor, dan Switch pada catu daya.
Hidupkan CPU dengan menekan switch power (ON) selama
beberapa saat hingga indicator power dan suara beeb terdengar.
Hidupkan Monitor dan Switch dengan menekan tombol ON/OFF
pada posisi ON.
Tunggu hiingga komputer selesai menginialisasi program, hingga
menampilkan program sentral monitoring.
b. Patient management/managemen pasien
Buka “ Patient Mgmt “ dengan cara meng-klik pada tab sheet.
Setelah membuka patient Mgmt dengan segara akan terbuka form
data pasien, untuk diisi sesuai dengan data pasien.
Jika telah mengisi data pasien, segera meng-klik ”Modify ” untuk
menyimpan data pasien yang telah diisi.
c. Mengaktifkan waveform review
Klik “Waveform Review” untuk menampilkan.
Pada mode ini akan menampilkan data wave ECG pada pasien,
sehingga dapat menandai arrhythmia statistic, dll.
d. Discharging patient
Mode ini digunakan untuk menonaktifkan data pasien, jika telah
selesai menggunakan patient monitor.
Klik “Discharge” pada patient window.
Pada dialogue box pilih “ Discharge Patient and Save Data ”
untuk mengakhiri monitoring pasien kemuadian data disimpan
atau dengan memilih “ Discharge Patient and Without Save Data
” untuk mengakhiri monitoring pasien tanpa menyimpan data
monitoring pasien.
Kemudian klik “OK” untuk menyelesaikan proses discharge
pasien.
210
Menyeting warna tampilan parameter seperti ECG, SPO2, NIBP,
dsb.
- Klik “ System Setup ” yang terdapat pada tab bagian bawah
layar.
- Setelah itu akan muncul form untuk memasukkan password.
- Isikan password pada form dengan nilai “ 63640802 ” untuk
masuk ke-menu admin setup.
- Klik “ Color ” tab sheet kemudian dengan memilih paremeter
yang akan dirubah warnanya.
- Setelah memilih parameter yang akan dirubah warnanya
dengan segera warna pilihan akan muncul, klik warna yang
akan dipilih untuk merubah warna parameter.
- Setelah selesai kemudian klik “ OK “ untuk menyimpan warna
paremeter yang telah dirubah.
Memilih jumlah bed monitoring pasien
- Klik “ System Setup ” yang terdapat pada tab bagian bawah
layar.
- Setelah itu akan muncul form untuk memasukkan password.
- Isikan password pada form dengan nilai “ 63640802 ” untuk
masuk ke-menu admin setup.
- Klik “ Display Setup ” tab sheet.
- Pilih display type pada “ Screen Size “ untuk memilih tipe
layar.
- Setelah selesai kemudian klik “ close “ dan tampilan layar bed
pasien akan berubah secara otomatis.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Prosedur menonaktifkan peralatan sentral pasien monitor digunakan
ketika untuk waktu yang lama, tidak dilakukan monitoring pasien
yang diakibatkan karena tidak adanya pasien, dsb.
Klik “ System Setup ” yang terdapat pada tab bagian bawah layar.
211
Pilih tab sheet “ Shut Down “.
Setelah itu akan muncul form untuk memasukkan password.
Isikan password pada form dengan nilai “ 111111 ” .
Setelah mengisi password komputer akan segera menginisialisai
program shut down.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Pasang penutup debu.
212
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Short Wave Diathermy, Enraf Nonius, Curaplus 970)
213
5. Prosedur 1. Persiapan
a. Perawat harus mempelajari penggunaan alat ini dengan baik karena
Kegagalan pengoperasian dapat mengakibatkan terapi yang tidak
memadai/merugikan kepada pengguna atau bahklan kerusakan alat
b. Setiap komponen dari Sistem alat harus diperiksa sebelum digunakan.
Jangan mengoperasikan alat bila didapati terdapat kerusakan sesedikit
apapapun.
c. Tempatkan alat pada bidang datar dan bukan logam
d. Pasien harus melepaskan perhisan, jam tangan, alat bantu dengar yang
terbuat dari logam selama memakai alat ini
e. Pasien harus melepaskan kontak lensa selama memakai alat ini
f. Pasien tidak boleh menggunakan alat ini pada daerah mata
g. Anjurkan kepada pasien untuk tidak terlalu banyak bergerak selama
terapi berjalan
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan reGenerator dengan sumber listrik
b. Tekan tombol ON untuk menghidupkan alat. Pada panel depan alat
terdapat LED yang akan menyala berwarna hijau
c. Hubungkan terapi garmen/kain terapi dengan regenerator dan pastikan
konektor terpasang kuat/baik dengan memutar searah jarum jam
sampai terkunci
d. Gunakan terapi garmen yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk terapi
garmen model silinder saat memasangkan kepasien buka terapi garmen
selebar mungkin, dan untuk mendapat hasil yang ideal jangan langsung
menyentukan terapi garmen ke kulit pasien tapi antara kulit dan alat
terapi harus ada jarak kira-kira 1/8 sampai 1/4 inci
e. Alat ini dari pabrikan telah dilengkapi dengan 4 program, tetapi
perawat dapat memprogram ulang alat ini sesuai kebutuhan, program
dari pabriknya :
Program 1: 100% intensitas dengan waktu 20 menit
214
Program 2: 75% intensitas dengan waktu 15 menit.
Program 3: 50% intensitas dengan waktu 10 menit
Program 4: 25% intensitas dengan waktu 5 menit
regenerator akan langsung menampilkan program 1 saar alat
dinyalakan. Untuk memilih program yang lain cukup tekan tombol
program dan pada layar regenerator akan memunculkan 1, 2, 3, 4 dan
nilai-nilainya pada baian kanan atas layar, lalu pilih program yang
dinginkan. Saat program yang diinginkan ditampilkan pada sudut
kanan atas layar, selanjutnya ikuti petunjuknya.
f. Tekan tombol "Lanjutkan". Tetapi terapi Garment harus dalam kondisi
"in tune" untuk memulai Therapy. Jika Terapi Garment tidak "in tune"
maka pada layar akan muncul tampilan "sesuaikan Tuning". Untuk
memulai tuning, perlahan-lahan putar Tombol Garment (pada Terapi
Garment) searah jarum jam. Putar semaksimal mungkin, kemudian
putar kearah yang berlawanan. Lanjutkan memutar tombol Garment
sampai indikator pada tuning bar tepat dan pada layar menunjukkan "in
tune", yang mengindikasikan bahwa Terapi Garment siap digunakan.
Setelah terapi garmen "in tune" tekan tombol "Lanjutkan" untuk
memulai terapi.
g. Auto-Start Timer akan menghitung mundur waktu sesuai yang telah di
program dan layar akan menampilkan "Terapi On".
h. Setelah terapi selesai pada layar akan muncul “terapi selesai” tekan
tombol panah untuk memastikan. Lalu Tekan ulang tombol panah dan
terapi garmen siap digunakan untuk sesi selanjutnya
i. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat
j. Cabut alat dari sumber listrik.
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Terapi garmen harus selalu dibersihkan setiap selesai digunakan atau
setiap saat terasa kotor. bersihkan permukaan dengan kain basah dan
deterjen ringan anti-mikroba atau tisu antimikroba lalu hilangkan
215
residu larutan pembersih dengan menyeka kedua permukaan dengan
kain basah yang bersih. Untuk hasil terbaik biarkan pada udara kering.
b. Lipat terapi garment dengan rapi dan simpan dengan baik
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
216
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Slit Lamp Set, Topcon, SL-D7)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Hidupkan Slitlamp dengan menekan tombol “power switch.”
Atur intensitas cahaya dengan memutar tombol “brightness
adjustment knob”.
Tempatkan dagu pada “Chin rest” dan kening pada “forehead rest”,
sesuai gambar di bawah.
Dengan memutar “chinrest adjuster” posisikan mata pasien sejajar
dengan “Canthus marker”.
Atur pembesaran sesuai dengan yang di inginkan
Fokuskan dengan menggerakan badan alat (slit lamp), maju-mundur
sampai mendapatkan fokus yang terbaik.
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Matikan alat
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
218
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Spirometri, Alpatour, Vitalograph)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
219
c. Pasien harus dalam keadaan sehat tidak flu atau infeksi saluran
pernapasan bagian atas (hati-hati pada penderita asma karena dapat
memicu serangan asma
5. Pelaksanaan
a. Kalibrasi alat sebelum digunakan
b. Masukkan data yang diperlukan seperti umur, Jenis kelamin, tinggi
badan, berat badan dan ras untuk mengetahui nilai prediksi
c. Jepit hidung pasien dengan penjepit hidung
d. Masukkan mouth piece/alat peniup kedalam mulut sepanjang lebih
kurang setengahnya harus tepat dan rapat
e. Pasien melakukan pernapasan pada mulut dan tanpa ada udara
lewat hidung. pasien menarik napas semaksimal mungkin
kemudian dilepaskan sekaligus dengan meniupnya melalui alat
peniup kedalam spirometry
f. Lakukan sebnyak 3 kali untuk mendapat hasil yang maksimal
g. Spirometry akan merekam hasil yang terbaik dari pemeriksaan
yang dilakukan,
6. Pengemasan/Penyimpanan
a. Simpan alat dengan aman/pasang penutup debu
220
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sphygmomanometer Air Raksa, Riester, Nova Ecoline)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
221
2. Pelaksanaan
Lilitkan manset pada lengan atas dengan menggunakan manset yang
sesuai dengan ukuran lingkar lengan atas pasien. Tensi meter yang
bermutu tinggi, akan memiliki acuan atau petunjuk arm
circumference ini pada mansetnya yang dapat dimanfaatkan oleh
pemeriksa untuk melihat apakah manset yang digunakan sudah tepat
atau harus diganti dengan yang lebih besar atau lebih kecil.
Saat memasangkan manset, juga harus diperhatikan artery
marking atau garis tanda arteri, yang dicetak pada manset. Garis
tanda arteri ini harus diletakkan pada vossa cubiti atau lipat dalam
siku saat pemasangan manset.
Kunci air valve atau katup udara dengan kencang.
Pompa bulb sampai dengan nadi yang ada pada distal dari
pemasangan manset (bila di lengan biasanya vena radialis yang
diperiksa) sudah tidak teraba lagi, pertanda tekanan sudah melewati
tekanan systolic dari pasien.
Lepaskan tekanan dengan memutar air valve berlawanan arah
dengan jarum jam dengan kecepatan ± 5 mmHg per detik. Jangan
terlalu cepat melepaskannya, karena degupan awal pertanda
tekanan systolic pasien akan terlewat atau tidak terdengar sehingga
pembacaan tekanan pasien terbaca lebih rendah dari sebenarnya.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat
penggunaan atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi
meternya. Suhu dan kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak
alat.
Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat
kimia yang dapat merusak alat.
Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
222
Jagalah agar manometer (tabung mercury, gauge, atau LCD) dari
benturan benda keras.
Jangan mengisi bladder dengan udara dan pastikan bladder pada
manset sekosong-kosongnya pada saat penyimpanan.
Jangan lupa mengunci tuas pada mercury flask (tabung
penyimpanan air raksa) pada saat
sphygmomanometer mercury akan disimpan. Bila sering lupa, maka
akan mengakibatkan kebocoran atau residu mercurypada tabung
kaca manometer. Sudah pasti bila terjadi demikian tensi meter
tersebut sudah tidak akurat lagi.
223
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sphygmomanometer Air Raksa, RK)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
3. Pengemasan/Penyimpanan
Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat penggunaan
atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi meternya. Suhu dan
kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak alat.
Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat
kimia yang dapat merusak alat.
Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
Jagalah agar manometer (tabung mercury, gauge, atau LCD) dari
benturan benda keras.
225
Jangan mengisi bladder dengan udara dan pastikan bladder pada
manset sekosong-kosongnya pada saat penyimpanan.
Jangan lupa mengunci tuas pada mercury flask (tabung penyimpanan
air raksa) pada saat sphygmomanometer mercury akan disimpan. Bila
sering lupa, maka akan mengakibatkan kebocoran atau
residu mercurypada tabung kaca manometer. Sudah pasti bila terjadi
demikian tensi meter tersebut sudah tidak akurat lagi.
226
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sphygmomanometer Aneroid, ABN, Calibra)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
3. Pengemasan/Penyimpanan
Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat penggunaan
atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi meternya. Suhu dan
kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak alat.
Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat
kimia yang dapat merusak alat.
Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
Jagalah agar manometer (tabung mercury, gauge, atau LCD) dari
benturan benda keras.
228
Jangan mengisi bladder dengan udara dan pastikan bladder pada
manset sekosong-kosongnya pada saat penyimpanan.
229
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sphygmomanometer Aneroid, Riester, Exacta)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
230
sisa udara, maka hasil yang didapatkan nanti akan menjadi kurang
tepat.
2. Pelaksanaan
Lilitkan manset pada lengan atas dengan menggunakan manset yang
sesuai dengan ukuran lingkar lengan atas pasien. Tensi meter yang
bermutu tinggi, akan memiliki acuan atau petunjuk arm
circumference ini pada mansetnya yang dapat dimanfaatkan oleh
pemeriksa untuk melihat apakah manset yang digunakan sudah tepat
atau harus diganti dengan yang lebih besar atau lebih kecil.
Saat memasangkan manset, juga harus diperhatikan artery
marking atau garis tanda arteri, yang dicetak pada manset. Garis
tanda arteri ini harus diletakkan pada vossa cubiti atau lipat dalam
siku saat pemasangan manset.
Kunci air valve atau katup udara dengan kencang.
Pompa bulb sampai dengan nadi yang ada pada distal dari
pemasangan manset (bila di lengan biasanya vena radialis yang
diperiksa) sudah tidak teraba lagi, pertanda tekanan sudah melewati
tekanan systolic dari pasien.
Lepaskan tekanan dengan memutar air valve berlawanan arah dengan
jarum jam dengan kecepatan ± 5 mmHg per detik. Jangan terlalu
cepat melepaskannya, karena degupan awal pertanda
tekanan systolic pasien akan terlewat atau tidak terdengar sehingga
pembacaan tekanan pasien terbaca lebih rendah dari sebenarnya.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat penggunaan
atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi meternya. Suhu dan
kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak alat.
Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat
kimia yang dapat merusak alat.
Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
231
Jagalah agar manometer (tabung mercury, gauge, atau LCD) dari
benturan benda keras.
Jangan mengisi bladder dengan udara dan pastikan bladder pada
manset sekosong-kosongnya pada saat penyimpanan.
232
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sphygmomanometer Desk, ABN)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
233
2. Pelaksanaan
Lilitkan manset pada lengan atas dengan menggunakan manset
yang sesuai dengan ukuran lingkar lengan atas pasien. Tensi meter
yang bermutu tinggi, akan memiliki acuan atau petunjuk arm
circumference ini pada mansetnya yang dapat dimanfaatkan oleh
pemeriksa untuk melihat apakah manset yang digunakan sudah
tepat atau harus diganti dengan yang lebih besar atau lebih kecil.
Saat memasangkan manset, juga harus diperhatikan artery
marking atau garis tanda arteri, yang dicetak pada manset. Garis
tanda arteri ini harus diletakkan pada vossa cubiti atau lipat dalam
siku saat pemasangan manset.
Kunci air valve atau katup udara dengan kencang.
Pompa bulb sampai dengan nadi yang ada pada distal dari
pemasangan manset (bila di lengan biasanya vena radialis yang
diperiksa) sudah tidak teraba lagi, pertanda tekanan sudah
melewati tekanan systolic dari pasien.
Lepaskan tekanan dengan memutar air valve berlawanan arah
dengan jarum jam dengan kecepatan ± 5 mmHg per detik. Jangan
terlalu cepat melepaskannya, karena degupan awal pertanda
tekanan systolic pasien akan terlewat atau tidak terdengar sehingga
pembacaan tekanan pasien terbaca lebih rendah dari sebenarnya.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat
penggunaan atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi
meternya. Suhu dan kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak
alat.
Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak
zat kimia yang dapat merusak alat.
Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
234
Jagalah agar manometer (tabung mercury, gauge, atau LCD) dari
benturan benda keras.
Jangan mengisi bladder dengan udara dan pastikan bladder pada
manset sekosong-kosongnya pada saat penyimpanan.
235
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sphygmomanometer Mobile, ABN, Clock Aneroid)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
236
sisa udara, maka hasil yang didapatkan nanti akan menjadi kurang
tepat.
2. Pelaksanaan
Lilitkan manset pada lengan atas dengan menggunakan manset yang
sesuai dengan ukuran lingkar lengan atas pasien. Tensi meter yang
bermutu tinggi, akan memiliki acuan atau petunjuk arm
circumference ini pada mansetnya yang dapat dimanfaatkan oleh
pemeriksa untuk melihat apakah manset yang digunakan sudah tepat
atau harus diganti dengan yang lebih besar atau lebih kecil.
Saat memasangkan manset, juga harus diperhatikan artery
marking atau garis tanda arteri, yang dicetak pada manset. Garis
tanda arteri ini harus diletakkan pada vossa cubiti atau lipat dalam
siku saat pemasangan manset.
Kunci air valve atau katup udara dengan kencang.
Pompa bulb sampai dengan nadi yang ada pada distal dari
pemasangan manset (bila di lengan biasanya vena radialis yang
diperiksa) sudah tidak teraba lagi, pertanda tekanan sudah melewati
tekanan systolic dari pasien.
Lepaskan tekanan dengan memutar air valve berlawanan arah
dengan jarum jam dengan kecepatan ± 5 mmHg per detik. Jangan
terlalu cepat melepaskannya, karena degupan awal pertanda
tekanan systolic pasien akan terlewat atau tidak terdengar sehingga
pembacaan tekanan pasien terbaca lebih rendah dari sebenarnya.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat
penggunaan atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi
meternya. Suhu dan kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak
alat.
237
Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat
kimia yang dapat merusak alat.
Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
Jagalah agar manometer (tabung mercury, gauge, atau LCD) dari
benturan benda keras.
Jangan mengisi bladder dengan udara dan pastikan bladder pada
manset sekosong-kosongnya pada saat penyimpanan.
238
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sphygmomanometer Mobile, Riester, Big Benround)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
239
sisa udara, maka hasil yang didapatkan nanti akan menjadi kurang
tepat.
2. Pelaksanaan
Lilitkan manset pada lengan atas dengan menggunakan manset yang
sesuai dengan ukuran lingkar lengan atas pasien. Tensi meter yang
bermutu tinggi, akan memiliki acuan atau petunjuk arm
circumference ini pada mansetnya yang dapat dimanfaatkan oleh
pemeriksa untuk melihat apakah manset yang digunakan sudah tepat
atau harus diganti dengan yang lebih besar atau lebih kecil.
Saat memasangkan manset, juga harus diperhatikan artery
marking atau garis tanda arteri, yang dicetak pada manset. Garis
tanda arteri ini harus diletakkan pada vossa cubiti atau lipat dalam
siku saat pemasangan manset.
Kunci air valve atau katup udara dengan kencang.
Pompa bulb sampai dengan nadi yang ada pada distal dari
pemasangan manset (bila di lengan biasanya vena radialis yang
diperiksa) sudah tidak teraba lagi, pertanda tekanan sudah melewati
tekanan systolic dari pasien.
Lepaskan tekanan dengan memutar air valve berlawanan arah
dengan jarum jam dengan kecepatan ± 5 mmHg per detik. Jangan
terlalu cepat melepaskannya, karena degupan awal pertanda
tekanan systolic pasien akan terlewat atau tidak terdengar sehingga
pembacaan tekanan pasien terbaca lebih rendah dari sebenarnya.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Hindari suhu dan kelembaban yang tinggi baik pada saat penggunaan
atau pun saat penyimpanan, apa pun jenis tensi meternya. Suhu dan
kelembaban tinggi akan lebih cepat merusak alat.
240
Hindari dari kontak dengan zat-zat kimia. Di rumah sakit banyak zat
kimia yang dapat merusak alat.
Hindari dari benda-benda tajam yang juga dapat merusak alat.
Jagalah agar manometer (tabung mercury, gauge, atau LCD) dari
benturan benda keras.
Jangan mengisi bladder dengan udara dan pastikan bladder pada
manset sekosong-kosongnya pada saat penyimpanan.
241
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sterilisator Ozon, Corona, ZTP 80B-1)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan alat dengan jala – jala listrik kemudian tekan tombol
ON/OFF ke posisi ON untuk menyalakan alat.
242
b. Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai mencapai suhu yang
diinginkan
c. Setelah suhu mencapai suhunya maka proses sterilisasi selesai
d. Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat dengan
menekan tombol ON / OFF ke posisi OFF
e. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Jaga kebersihan saluran pipa – pipa nya
b. Penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk
c. Bersihkan pesawat setiap setiap kali setelah digunakan
243
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sterilisator Ozon, Mty Life)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
244
7. Setelah suhu mencapai suhunya maka proses sterilisasi selesai
8. Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat dengan menekan
tombol ON / OFF ke posisi OFF
9. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
Pengemasan/Penyimpanan
Jaga kebersihan saluran pipa – pipa nya
Penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk
Bersihkan pesawat setiap setiap kali setelah digunakan
Hubungan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak
harus selalu diperiksa
Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
245
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sterilisator UV, GEA)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
246
Atur waktu penyinaran (time/self counter) sesuai dengan yang
dikehendaki.
Lakukan tindakan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dan catu daya.
Pasang penutup debu.
Simpan pada tempatnya.
Catat beban kerja alat jam/bulan
247
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Sterilisator UV, Poly Medical)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
248
Atur waktu penyinaran (time/self counter) sesuai dengan yang
dikehendaki.
Lakukan tindakan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dan catu daya.
Pasang penutup debu.
Simpan pada tempatnya.
Catat beban kerja alat jam/bulan
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
249
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Suction Pump, Alsa)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts – 2084/B00000/2013-S8 tanggal 08
Desember 2013 tentang Protap Penggunaan Peralatan Medik.
4. Prasyarat 1. SDM yang berkualifikasi.
2. Catu daya sesuai dengan spesifikasi peralatan kehatan.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat layak pakai dan bersih
5. Aksesoris lengkap dan baik.
6. Bahan Operasional tersedia.
5. Prosedur 1. Persiapan
a. Siapkan Alat
1. Mesin penghisap lendir
2. Slang penghisap lendir sesuai kebutuhan
3. Air matang untuk pembilas
4. Cairan desinfektan
250
5. Pinset anatomi untuk memegang slang
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan
8. Bak instrumen
9. Kasa
b. Persiapana pasien
Bila pasien sadar siapkan dengan posisi setengah duduk
Bila pasien tidak sadar posisikan miring, kepala ekstensi agar
penghisap dapat berjalan lancer
2. Pelaksanaan
a. jelaskan pada pasien/keluarga + inform concern
b. perawat wajib membersihkan tangan dan menggunakn sarung
tangan
c. dekatkan alat pada pasien (disiapkan sesuai dengan kondisi pasien)
d. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir
e. Hidupkan Mesin penghisap lendir (Sebelum menghisap lendir pada
pasien, cobakan lebih dahulu untuk air bersih)
f. Tekan lidah pasien dengan spatel
g. Hisap lendir pasien sampai selesai.
h. Matikan alat, Bersihkan mulut pasien dengan menggunakn kasa
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Bersihkan slang dengan air, lalu rendam dalam cairan desinfektan
yang tersedia
Perawat cuci tangan
251
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Suction Pump, : C&U)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
252
5. Pinset anatomi untuk memegang slang
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan
8. Bak instrumen
9. Kasa
b. Persiapana pasien
Bila pasien sadar siapkan dengan posisi setengah duduk
Bila pasien tidak sadar posisikan miring, kepala ekstensi agar
penghisap dapat berjalan lancer
2. Pelaksanaan
a. jelaskan pada pasien/keluarga + inform concern
b. perawat wajib membersihkan tangan dan menggunakn sarung tangan
c. dekatkan alat pada pasien (disiapkan sesuai dengan kondisi pasien)
d. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir
e. Hidupkan Mesin penghisap lendir (Sebelum menghisap lendir pada
pasien, cobakan lebih dahulu untuk air bersih)
f. Tekan lidah pasien dengan spatel
g. Hisap lendir pasien sampai selesai.
h. Matikan alat, Bersihkan mulut pasien dengan menggunakn kasa
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Bersihkan slang dengan air, lalu rendam dalam cairan desinfektan
yang tersedia
Perawat cuci tangan
253
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Suction Pump, Medi Air, SUB 01)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
6491/UN.26/AKR.07.PK 1/2
.12.08/2016
Tanggal : Ditetapkan oleh
Prosedur Tetap Direktur Utama,
11 Nov 2016
IPSRS
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
254
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan
8. Bak instrumen
9. Kasa
b. Persiapana pasien
Bila pasien sadar siapkan dengan posisi setengah duduk
Bila pasien tidak sadar posisikan miring, kepala ekstensi agar
penghisap dapat berjalan lancer
2. Pelaksanaan
a. jelaskan pada pasien/keluarga + inform concern
b. perawat wajib membersihkan tangan dan menggunakn sarung tangan
c. dekatkan alat pada pasien (disiapkan sesuai dengan kondisi pasien)
d. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir
e. Hidupkan Mesin penghisap lendir (Sebelum menghisap lendir pada
pasien, cobakan lebih dahulu untuk air bersih)
f. Tekan lidah pasien dengan spatel
g. Hisap lendir pasien sampai selesai.
h. Matikan alat, Bersihkan mulut pasien dengan menggunakn kasa
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Bersihkan slang dengan air, lalu rendam dalam cairan desinfektan
yang tersedia
Perawat cuci tangan
255
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Suction Pump, Penlon, Aspirator SP70)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
256
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan
8. Bak instrumen
9. Kasa
b. Persiapana pasien
Bila pasien sadar siapkan dengan posisi setengah duduk
Bila pasien tidak sadar posisikan miring, kepala ekstensi agar
penghisap dapat berjalan lancer
2. Pelaksanaan
a. jelaskan pada pasien/keluarga + inform concern
b. perawat wajib membersihkan tangan dan menggunakn sarung
tangan
c. dekatkan alat pada pasien (disiapkan sesuai dengan kondisi
pasien)
d. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir
e. Hidupkan Mesin penghisap lendir (Sebelum menghisap lendir
pada pasien, cobakan lebih dahulu untuk air bersih)
f. Tekan lidah pasien dengan spatel
g. Hisap lendir pasien sampai selesai.
h. Matikan alat, Bersihkan mulut pasien dengan menggunakn kasa
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Bersihkan slang dengan air, lalu rendam dalam cairan
desinfektan yang tersedia
Perawat cuci tangan
257
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Syringe Pump, B. Braun, Melsungen AG)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
258
a. Hubungkan Pesawat dengan jala-jala PLN (mode AC) bila
menggunkan mode batterai bisa langsung menekan tombol ON
b. Pasang syringe dengan baik dan benar. Tarik tempat gagang syringe
dengan menaikkan tuas kunci terlebih dahulu, Kemudian tarik
sesuai dengan ukuran gagang syringe
c. Buka penjepit tubuh syringe dengan menariknya kemudian dorong
ke samping
d. Masukkan syringe ke tempat syringe.
e. Kunci gagang syringe dengan menurunkan tuas pengunci Jepit
syringe dengan penjepitnya dengan cara tarik penjepit syringe
kemudian posisikan di tengah dan lepas secara perlahan
f. Setting ukuran volume syringe sesuai dengan syringe yang
digunakan dengan menekan tombol Function kemudian tombol
menu volume dan tombol function lagi Setting volume/waktu pada
pesawat sesuai dengan kebutuhan
g. Tekan start untuk memulai pastikan tidak ada alarm yang muncul
dan terdapat indicator roda berputar pada layar
h. Jika selesai digunakan matikan kembali pesawat dengan menekan
dan menahan tombol power hingga pesawat mati
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Matikan alat
b. Simpan di tempat yang datar/aman
259
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Syringe Pump, Dhaiwa, Medifusion MS-2200)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
260
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan Pesawat dengan jala-jala PLN (mode AC) bila menggunkan
mode batterai bisa langsung menekan tombol ON
b. Pasang syringe dengan baik dan benar. Tarik tempat gagang syringe
dengan menaikkan tuas kunci terlebih dahulu, Kemudian tarik sesuai
dengan ukuran gagang syringe
c. Buka penjepit tubuh syringe dengan menariknya kemudian dorong ke
samping
d. Masukkan syringe ke tempat syringe.
e. Kunci gagang syringe dengan menurunkan tuas pengunci Jepit syringe
dengan penjepitnya dengan cara tarik penjepit syringe kemudian
posisikan di tengah dan lepas secara perlahan
f. Setting ukuran volume syringe sesuai dengan syringe yang digunakan
dengan menekan tombol Function kemudian tombol menu volume dan
tombol function lagi Setting volume/waktu pada pesawat sesuai dengan
kebutuhan
g. Tekan start untuk memulai pastikan tidak ada alarm yang muncul dan
terdapat indicator roda berputar pada layar
h. Jika selesai digunakan matikan kembali pesawat dengan menekan dan
menahan tombol power hingga pesawat mati
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Matikan alat
b. Simpan di tempat yang datar/aman
261
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Syringe Pump, Samtronic, ST-670)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
262
a. Hubungkan Pesawat dengan jala-jala PLN (mode AC) bila
menggunkan mode batterai bisa langsung menekan tombol ON
b. Pasang syringe dengan baik dan benar. Tarik tempat gagang syringe
dengan menaikkan tuas kunci terlebih dahulu, Kemudian tarik sesuai
dengan ukuran gagang syringe
c. Buka penjepit tubuh syringe dengan menariknya kemudian dorong ke
samping
d. Masukkan syringe ke tempat syringe.
e. Kunci gagang syringe dengan menurunkan tuas pengunci Jepit syringe
dengan penjepitnya dengan cara tarik penjepit syringe kemudian
posisikan di tengah dan lepas secara perlahan
f. Setting ukuran volume syringe sesuai dengan syringe yang digunakan
dengan menekan tombol Function kemudian tombol menu volume dan
tombol function lagi Setting volume/waktu pada pesawat sesuai dengan
kebutuhan
g. Tekan start untuk memulai pastikan tidak ada alarm yang muncul dan
terdapat indicator roda berputar pada layar
h. Jika selesai digunakan matikan kembali pesawat dengan menekan dan
menahan tombol power hingga pesawat mati
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Matikan alat
b. Simpan di tempat yang datar/aman
263
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Syringe Pump, Syramed, SP 6000)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
264
b. Tarik penjepit jarum suntik
c. Tunggu sampai aktuatur (kepala drive) berhenti bergerak
d. Masukkan jarum suntik
e. Pastikan jarum suntik terpasang dengan pas
f. Dorong penjepit jarum suntik dan tutup pintunya
g. Tekan dan tahan tombol BOLUS/ESC
h. Kepala drive secara otomatis akan bergerak ke jarum suntik
i. Tekan tombol menu Setting ukuran volume syringe sesuai dengan
syringe yang digunakan, kemudian tombol menu volume dan tombol
function lagi. Setting volume/waktu pada pesawat sesuai dengan
kebutuhan
j. Jika selesai digunakan matikan kembali pesawat dengan menekan dan
menahan tombol power hingga pesawat mati
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Matikan alat
b. Simpan di tempat yang datar/aman
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
265
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Syringe Pump, Terumo, TE-311)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
6497/UN.26/AKR.0 1/3
7.PK.12.08/2016
Tanggal : Ditetapkan oleh
Prosedur Tetap
Direktur Utama,
11 Nov 2016
IPSRS
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
266
Angkat clamp unit, kemudian pasang plunger syringe/spuit
dengan benar
Tekan clutch kemudian posisikan syringe dengan benaR
Kembalikan posisi clamp unit pada tempat semulA
Tekan tombol “Power”
Tekan tombol Rate/D.Limit/ml (SELECT), hingga muncul
“RATE” pada display, putar dial setting yang berada di bagian
samping pump
Setelah angka delivery rate di-set, tekan tombol
‘START’ Lampu indikator menyala warna hijau (berputar),
berarti mesin sudah beroperasi
b. Setting Occlusion Limit
Mesin dalam kondisi hidup
tekan tombol “Stop Silence” bersamaan dengan “Clear ml”
hingga muncul tulisan “BEL,1/2/3” pada display
Setelah itu tahan penekanan pada tombol “Stop Silence”
jangan dilepas, untuk melakukan pemilihan BEL yang
diinginkan, lakukan penekanan pada “Clear ml”. Sampai
tingkat volume yang diinginkan tercapai
c. Setting Bell
Mesin dalam kondisi menyala atau hidup
Tekan tombol “STOP Silence” bersamaan dengan Clear ml”
hingga muncul tulisan “BEL, 1/2/3” pada display
Setelah itu tahan penekanan pada tombol “Stop Silence”
jangan dilepas, untuk melakukan pemilihan BEL yang
diinginkan, lakukan penekanan pada “Clear ml”. Sampa
tingkat volume yang diinginkan tercapai
d. Setting Syringe
Mesin dalam kondisi mati (off)
267
Tekan tombol “Stop Silence”, Rate/Limit/ml (Select) and
Power bersamaan hingga muncul tulisan “Syr” pada display
lalu “Syr 11”
Masukkan nomor kode syringe yang diinginkan dengan
men”dial”
Untuk menyimpan data tsb tekan tombol “START” hingga
muncul tulisan “GOOD” pada display
Setelah itu, matikan kembali mesin dan nyalakan kembali
maka jenis syringe yang di setting akan muncul pad adisplay
sesaat setelah dinyalakan
e. Setting Nearly Empty
Mesin dalam kondisi mati (off)
Tekan tombol “ON” dan “STOP” bersamaan hingga muncul
tulisan “USER”, display akan berkedip, masukkan angka 331,
dengan men”dial”
Tekan tombol “Stop” hingga muncul tulisan “rALI” pad
display 4. Tekan tombol “Select” hingga muncul tulisan
“Spc1”, tekan tombol “Select” Lagi, muncul tulisan “NEAR”
Tekan tombol “Stop” hingga muncul tulisan “ ---- “, masukkan
angka nearly empty yang diinginkan. ( 3 -30 menit/kelipatan
3).
Untuk menyimpan data tsb tekan tombol “START”, hingga
muncul tulisan “GOOD”
f. Mengaktifkan Tombol Pengunci
Pada saat mesin sedang dioperasikan, tekan tombol “D LIMIT”
selama 2 detik sampai lampu indikator “RATE” berkedip-
kedip.
Tombol pengunci diaktifkan maka tombol STOP & START
dalam posisi terkunci.
268
Untuk non-aktifkan kembali fungsi ini. Tekan tombol “D
LIMIT” selama 2 detik sampai lampu indikator “RATE”
berhenti berkedip.
Tombol STOP dan START berfungsi kembali
g. Melihat “History”
Tekan “ON” untuk menghidupkan mesin
Tekan “STOP” dan “START” bersamaan, hingga terdengar
bunyi dan display akan menunjukkan H menunjukkan history
yang ada.
Putar “dial” untuk memilih history yang diinginkan
Tekan “Select”, display akan menunjukkan setiap detil data
yang tersimpan.
h. Mengaktifkan Tombol D Limit (Delivery Limit)
Mesin dalam keadaan mati, tekan tombol ON/OF & STOP
secara bersamaan a display “8888” a “ UsER”a”0”. Pada saat
tampil “0” putar Dial dan enter pswd “331”
Tekan tombol STOP a Display “rAL1”, tekan tombol D L:imit
a Dsiplay “SPC1”
Tekan tombol STOP a Display a “ dL on” atau “dl off”
Tekan tombol STOP untuk memilih nilai setting
Tekan dan tahan tombol START selama 1,5 detik, untuk
menyimpan nilai setting, Display a “good”
Display kembali menampilkan “SPC 1”
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Matikan alat
b. Simpan alat ditempat yang datar dan aman
269
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
270
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Timbangan Bayi, GEA, RG2-20A)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
271
c. Bayi cukup menggunakan baju/selimut tipis
2. Pelaksanaan
a. Naikkan bayi secara perlahan ke atas timbangan
b. Baca hasil pengukuran berat badan bayi
c. Gendong/turunkan bayi dari timbangan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Simpan timbangan pada bidang datar/tempat yang aman
272
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Timbangan Bayi, One Med, Baby Scale)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
273
2. Pelaksanaan
a. Naikkan bayi secara perlahan ke atas timbangan
b. Baca hasil pengukuran berat badan bayi
c. Gendong/turunkan bayi dari timbangan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Simpan timbangan pada bidang datar/tempat yang aman
274
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Timbangan Dewasa, Camry)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
275
2. Pelaksanaan
Perhatikan posisi jarum skala timbangan harus dalam posisi tetap
diangka Nol (0). Bila tidak posisi Nol perbaiki jarum skala timbangan
dengan memutar baut kalibrasi yang ada di bawah skala timbangan .
Perhatikan protap pelayanan
Ukur tinggi pasien dengan mengangkat keatas meteran besi yang ada
pada bagian depan timbangan
Pasang posisi batas atas tinggi badan rata dengan kepala pasien .
Lihat ukuran tinggi pasien pada batas bawah alat pengukur tinggi
pasien, catat hasinya
3. Pengemasan/Penyimpanan
Masukan kembali meteran pengukur tinggi badan pada tempatnya
dengan hati-hati.
Simpan alat pada tempatnya
Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien/jam
276
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Timbangan Dewasa, EEP1220B-1)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
277
Instruksikan pasien untuk naik ke atas timbangan, dan usahakan pasein
untuk berdiri santai namun tegap dan tidak bergerak-gerak
3. Pengemasan/Penyimpanan
Simpan alat pada tempatnya
278
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Timbangan Dewasa, ZT-120)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts – 2084/B00000/2013-S8 tanggal
08 Desember 2013 tentang Protap Penggunaan Peralatan Medik.
4. Prasyarat 1. SDM yang berkualifikasi.
2. Catu daya sesuai dengan spesifikasi peralatan kehatan.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat layak pakai dan bersih
5. Aksesoris lengkap dan baik.
6. Bahan Operasional tersedia.
5. Prosedur 1. Persiapan
Beritahu pasien untuk memakai baju yang tidak tebal dan melepas
sendal (sepatu)
Bantu pasien naik ketimbangan,
2. Pelaksanaan
279
Perhatikan posisi jarum skala timbangan harus dalam posisi tetap
diangka Nol
Instruksikan pasien untuk naik ke atas timbangan, dan usahakan
pasein untuk berdiri santai namun tegap dan tidak bergerak-gerak
3. Pengemasan/Penyimpanan
Simpan alat pada tempatnya
280
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Ventilator, Dreager, Evita 4)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts – 2084/B00000/2013-S8 tanggal 08
Desember 2013 tentang Protap Penggunaan Peralatan Medik.
4. Prasyarat 1. SDM yang berkualifikasi.
2. Catu daya sesuai dengan spesifikasi peralatan kehatan.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat layak pakai dan bersih
5. Aksesoris lengkap dan baik.
6. Bahan Operasional tersedia.
5. Prosedur 1. Persiapan
a. Terangkan tujuan pemakaian ventilator pada pasien dan atau pada
keluarganya bagi pasien yang tidak sadar.
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, untuk
mencegah infeksi.
281
c. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan merubah
posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah
terjadinya dekubitus.
d. Memberi rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien sendirian
e. Alat-alat yang disediakan
Ventilator
Spirometer
Air viva (ambu bag)
Oksigen sentral
Perlengkapan untuk mengisap sekresi
Kompresor Air
2. Pelaksanaan
a. Indikasi Pemasangan Ventilator
“Respiratory Rate” lebih dari 35 x/menit.
“Tidal Volume” kurang dari 5 cc/kg BB.
PaO2 kurang dari 60, dengan FiO2 “room air”
PaCO2 lebih dari 60 mmHg
b. Setting Ventilator
Tentukan “Minute Volume” (M.V.) yaitu :
- M.V = Tidal Volume (T.V) x Respiratory Rate (R.R)
- Normal T.V = 10 – 15 cc/kg BB
- Pada pasien dengan COPD, T.V lebih kecil, yaitu 6 – 8 cc/kg
BB.
PEEP
- Ditentukan tergantung dari keadaan klinis pasien.
Pada pasien dengan edema paru, PEEP dimulai dengan 5 mmHg.
Pada pasien tidak dengan edema paru, PEEP dimulai dari nol, tetapi
FiO2 dinaikan sampai 50%. Bila FiO2 tidak naik, baru diberikan
PEEP mulai dari 5 mmHg.
Catatan :
282
- Selama pemakaian Ventilator, FiO2 diusahakan kurang dari 50
%
- PEEP dapat dinaikkan secara bertahap 2,5 mmHg, sampai batas
maximal 15 mmHg
Pengaturan Alarm
- Oksigen = batas terendah : 10 % dibawah yang diset
batas tertinggi : 10 % diatas yang diset
- “Expired M.V = kira-kira 20 % dari M.V yang diset
- “Air Way Pressure” = batas tertinggi 10 cm diatas yang diset
3. Pemantauan
a. Periksa analisa gas darah tiap 6 jam, kecuali ada perubahan seting,
analisa gas darah diperiksa 20 menit setelah ada perubahan seting.
Nilai standar : PCO2 = 35 – 45 mmHg
Saturasi O2 = 96 – 97 %
PaO2 = 80 – 100 mmHg
Bila PaO2 lebih dari 100 mmHg, maka FiO2 diturunkan bertahap 10
%.
Bila PCO2 lebih besar dari 45 mmHg, maka M.V dinaikkan.
Bila PCO2 lebih kecil dari 35 mmHg, maka M.V diturunkan.
b. Buat foto torax setiap hari untuk melihat perkembangan klinis, letak
ETT dan komplikasi yang terjadi akibat pemasangan Ventilator
c. Observasi keadaan kardiovaskuler pasien : denyut jantung, tekanan
darah, sianosis, temperatur
d. Auskultasi paru untuk mengetahui :
letak tube
perkembangan paru-paru yang simetris
panjang tube
283
h. “Expire Minute Volume” diperiksa tiap 2 jam
i. Usahakan selang nasogastric tetap berfungsi
j. Perhatikan ada tidaknya “tension Pneumothorax” dengan melihat
tanda-tanda:
Gelisah, kesadaran menurun
Sianosis
Distensi vena leher
Trachea terdorong menjauh lokasi
Salah satu dinding torak jadi mengembang
Pada perkusi terdapat timpani
4. Penyimpanan/ pengemasan
a. “Breathing circuit” sebaiknya tidak lebih tinggi dari ETT, agar
pengembunan air yang terjadi tidak masuk ke paru pasien.
b. Perhatikan permukaan air di “humidifier”, jaga jangan sampai habis, air
diganti tiap 24 jam.
c. Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti tiap hari, perhatikan
jangan sampai letak dan panjang tube berubah Tulis ukuran dan panjang
tube pada “flow sheet”
d. Cegah terjadinya kerusakan trachea dengan cara :Tempatkan tubing
yang dihubungkan ke ETT sedemikian rupa sehingga posisinya berada
diatas pasien. Tubing harus cukup panjang untuk memungkinkan
pasien dapat menggerakkan kepala.
e. Teknik mengembangkan “cuff” :kembangkan “cuff” dengan udara
sampai tidak terdengar suara bocor.“cuff” dibuka tiap 2 jam selama 15
menit.
f. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat
g. Cabut steker dari sumber listrik
h. Rapikan alat dan simpan dengan baik
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
284
2. Pedoman Kalibrasi Peralatan Kesehatan Oleh Pihak Eksternal
285
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Ventilator, Intermed, Inter 3 Plus)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
286
c. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan
merubah posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna
untuk mencegah terjadinya dekubitus.
d. Memberi rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien sendirian
e. Alat-alat yang disediakan
Ventilator
Spirometer
Air viva (ambu bag)
Oksigen sentral
Perlengkapan untuk mengisap sekresi
Kompresor Air
2. Pelaksanaan
a. Sambungkan alat dengan sumber listrik
b. Tekan tombol ON untuk menghidupkan alat, pastikan led yang
berwarna hijau menyala
c. Pastikan sinyal suara terdengar
d. Pastikan layar menyala
e. Pilih mode ventilasi : site, anak-anak dan dewasa
f. Sesuaikan parameter yang dibutuhkan dengan cara : Memutar
tombol control atau langsung memilih parameter pada layar (layar
sentuh)
g. Sesuaikan nilai dengan memutar tombol control
h. Konfirmasi dengan cara : menekan tombol dial atau sentul 2X
parameter pada layar
i. Mode stand by:
Parameter dapat ditetapkan
Aktifkan alarm untuk :
- # tekanan nafas yang tinggi,
- # O2 yang terlalu tinggi/rendah
- # tekanan kurang/negatif (-20 cmH2O)
- # ratio yang tida tepat
287
- # tekanan napas tinggi yang terus-menerus (30cmH2O)
Pilihan campuran gas (O2 + N2O)
Ukur FiO2 dengan nilai tertinggi dan terendah : sentuh layar
untuk menampilkan menu O2, sesuaikan nilai dengan memutar
tombol dan sentuh layar untuk mengkonfirmasi pengaturan yang
baru
j. Pemilihan mode
Setelah pemilihan mode pastikan dengan menekan ulang layar
Ubah mode tekanan
Ubah mode volume
Ubah juga parameter lain seperti :Rate, I:E, PEEP, P Limit
k. Fitur mode spesifik
Pilih mode untuk mengaktifkan fitur tambahan
Ubah Mode penekanan dari ‘P limit’ ke ‘P target’
Ubah mode volume : fungsi pernapasan, penetapan rasio 1 2 3
atau 4 menarik napas pada 50
Mode spontan : fungsi special SIMV, SMMV, PSV
l. Mode special support
Mode pendukung ditentukan dari mode special saat ventilator
dalam mode stand by SIMV, SMMV, PSV
Penyerap harus diganti dari posisi BAG ke VENT
m. Control pengguna
Mode yang sebelumnya digunakan digaris bawahi
T+PS INIT dapat diatur ulang
Jika user mengganti dari ‘press vent’ ke ‘vol vent’ maka limit
tekanan (cmH2O) akan otomatis diatur ke 5cm H2O diatas
tekanan ventilasi yang sudah diatur
Atur trigger menjadi 1 liter/menit
n. Bentuk gelombang
Kegagalan gelombang di tekan v kali
288
Gelombang kedua dapat ditampilkan (volume vs time, volume
vs tekanan)
Gunakan menu control
o. Mengubah skala
Nilai P limit pada sumbu Y (-10 – 80 cmH2O)
Nilai laju pada sumbu X (0 – 15 sec)
p. Pengaturan Volume, Rate, I:E rasio, PEEP dan P limit dapat diatur
pada saat layar dalam kondisi stand-by dan dapat diatur ulang oleh
user.
q. Penyesuaian penngaturan pasang surut volume, Rate dan I:E rasio
dibatasi oleh batas minimum dan maksimum inspiratory 2-75
liter/menit.
r. Menggunakan menu:
Menu dapat dibuka dengan menekan menu pilih soft-key yang
terletak di bagian depan ventilator, atau dengan menyentuh
menu pada layar sentuh.
Gunakan kontrol dial untuk memilih item.Tekan tombol control
untuk mengkonfirmasi pilihan
3. Penyimpanan/ pengemasan
a. “Breathing circuit” sebaiknya tidak lebih tinggi dari ETT, agar
pengembunan air yang terjadi tidak masuk ke paru pasien.
b. Perhatikan permukaan air di “humidifier”, jaga jangan sampai
habis, air diganti tiap 24 jam.
c. Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti tiap hari, perhatikan
jangan sampai letak dan panjang tube berubah Tulis ukuran dan
panjang tube pada “flow sheet”
d. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat
e. Cabut steker dari sumber listrik
f. Rapikan alat dan simpan dengan baik
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
289
7. Dokumen Terkait 3. Manual Book
4. Pedoman Kalibrasi Peralatan Kesehatan Oleh Pihak Eksternal
8. Petugas 3. Staf IPSRS
4. Staf Pengguna
290
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Ventilator, Monnal, T-75)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
291
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, untuk
mencegah infeksi.
posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah
terjadinya dekubitus.
Ventilator
Spirometer
Oksigen sentral
Kompresor Air
2. Pelaksanaan
292
e. Teknik mengembangkan “cuff” :kembangkan “cuff” dengan udara
menit.
k. Konfigurasi respirator:
293
sesuai tekan tombol dan lanjut ke parameter lainnya (bila tanggal
tampilan tanggal akan merah dan tidak akan disimpan. Yang akan
layar
Alarm : ada 2 macam alarm, yaitu :alarm standart yang tidak bisa
diganti oleh user dan alarm yang satunya dapay diganti baik bunyi
maupun volumenya.
tekan mode lalu pilih mode yang diinginkan dan tekan validate.
stand-by atau selama alat ini bekerja. Dapat diakses pada satu atau
menu yang dinginkan lalu putar tombol dan tekan tombol validasi.
upaya pernapasan.
294
PCV (Pressure Controlled Ventilation) untuk mengontrol tekanan
atau mulut.
295
m. Pada layar monitor saat pemakaian, delapan parameter (PEAK, VTI,
PEEP, VTe, Pplat, MVe, RR dan FIO2) akan secara terus menerus
ditampilkan
n. Setelah selesai digunakan tekan tombol power dan akan tampil pada
validasi maka unit secara oomatis akan masuk dalam menu stand by
3. Penyimpanan / pengemasan
b. Fiksasi ETT dengan plester dan harus diganti tiap hari, perhatikan
jangan sampai letak dan panjang tube berubah Tulis ukuran dan
296
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Ventilator, Takaoka, Smart)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
297
c. Memberikan posisi yang menyenangkan bagi pasien, dengan merubah
posisi tiap 2 jam. Selain itu perubahan posisi berguna untuk mencegah
terjadinya dekubitus.
d. Memberi rasa aman dengan tidak meninggalkan pasien sendirian
e. Alat-alat yang disediakan
Ventilator
Spirometer
Air viva (ambu bag)
Oksigen sentral
Perlengkapan untuk mengisap sekresi
Kompresor Air
2. Pelaksanaan
a. tekan tombol sensitivitas agar tampilan kontrol dapat menampilkan dua
strip berkedip (-) untuk menyesuaikan nilai tekanan negative
b. tekan tombol kenaikan terus menerus hingga mencapai nilai yang
diinginkan dengan indicator dari lampu yang ditampilkan pada layar
c. Tekan tombol ENTER untuk mengkonfirmasi pilihan yang dibuat pada
langkah sebelumnya.
d. Control akanditampilkan, kemudian tekan tombol mode A/C. setelah
semua parameter yang diinginkan telah sesuai tekan tombol ENTER
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat
b. Cabut steker dari sumber listrik
c. Rapikan alat dan simpan dengan baik
298
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Water Bath, GFL, 1083)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
299
d. Pengisian air harus sesuai dengan tanda maksimum dan minimum level
lair.
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan water bath dengan listrik, Jaga agar kabel koneksi listrik
ditempatkan jauh dari permukaan panas
b. Bak pemanas dihidupkan dengan cara menekan tombol control
push/turn (posisi ON) Pengaturan suhu dan lama pemanasan dengan
tombol SET
c. Layar monitor akan menunjukkan simbol-simbol yang menyala pada
saat pengoperasian:
Display temperatur
Simbol pemanas/heater
Simbol waktu pemanasan (hold time)
Simbol waktu tunda pemanasan (delayed switch-on)
Simbol waktu
Simbol alarm
d. Mengatur parameter
Parameter bisa diatur dengan memutar kontro push/turn. Parameter yang
dipilih akan menyala pada layar display yang kemudian dapat dirubah
dengan memutar control push/turn sambil menekan tombol SET. Bila
control diputar dengan cepat, maka set point akan naik dalam jangka
yang panjang. Dengan putaran yang pelan, temperatur akan berubah
dalam tahapan satuan. Saat tobol SET dilepas maka nilai setting suhu
yang baru sudah tersimpan. Putaran lain dari control push/turn akan
memilih parameter selanjutnya.Rotasi pada tombol kontrol push/turn
dapat memilih beberapa parameter dibawah:
Temperatur set point
Delayed switch-on
Hold time of the setpoint temperatur
e. Setpoint temperatur
300
Bak pemanas akan segera melakukan pemanasan setelah setting
temperatur. Suhu pengaturan dari 100 C sampai 950 C.
Putar tombol control push/turn sampai muncul 0C menyala pada
layar. Set point temperatur diatur dengan menekan tombol SET
sambil memutar tombol push/turn.
Setelah melepas tombol SET, temperatur yang ditentukan akan
berkedip sesaat pada display. Display kembali ke temperatur actual
dan pengontrol akan mulai memanaskan ke temperatur yang
diinginkan. Selama pemanasan simbol pemanas akan menyala.
f. Delayed switch –on
Parameter ini mengatur agar bak pemanas memulai pemanasan ke
temperatur yang ditentukan setelah waktu pada switch-on delay
(waktu tunda) sudah berakhir.
Putar tombol control push/turn sampai muncul simbol delay dan
simbol jam menyala pada display.
Lama durasi penundaan bisa diatur menggunakan tombol SET
ditekan sambil memutar tombol push/turn. Setelah melepas tombol
SET, waktu delay yang ditentukan akan berkedip sesaat pada
display.
Waktu tunda akan aktif dan pada layar monitor akan menunjukkan
antara hitungan mundur waktu dan temperatur aktual.
Jika tidak diperlukan pengaturan waktu penundaan, maka
pengaturan waktu tunda pada posisi “OFF”
g. Hold time pada setpoint temperatur
Putar tombol push/turn sampai simbol “hold time‟ menyala
Tekan SET sambil memutar tombol pus/turn untuk menentukan lama
durasi pemanasan. Lepas tombol SET setelah pengaturan selesai
3. Pengemasan/Penyimpanan
a. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
b. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
301
c. Kosongkan tangki air melalui katup drain. Air yang panas harus
didinginkan dahulu sebelum proses pengosongan. cairan bisa langsung
dikosongkan ke container atau menggunakan selang penghubung yang
sesuai.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
302
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Water Bath, Memmert, WNB 14 )
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
303
d. Pengisian air harus sesuai dengan tanda maksimum dan minimum level
lair.
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan water bath dengan listrik, Jaga agar kabel koneksi listrik
ditempatkan jauh dari permukaan panas
b. Bak pemanas dihidupkan dengan cara menekan tombol control
push/turn (posisi ON) Pengaturan suhu dan lama pemanasan dengan
tombol SET
c. Layar monitor akan menunjukkan simbol-simbol yang menyala pada
saat pengoperasian:
Display temperatur
Simbol pemanas/heater
Simbol waktu pemanasan (hold time)
Simbol waktu tunda pemanasan (delayed switch-on)
Simbol waktu
Simbol alarm
d. Mengatur parameter
Parameter bisa diatur dengan memutar kontro push/turn. Parameter yang
dipilih akan menyala pada layar display yang kemudian dapat dirubah
dengan memutar control push/turn sambil menekan tombol SET. Bila
control diputar dengan cepat, maka set point akan naik dalam jangka
yang panjang. Dengan putaran yang pelan, temperatur akan berubah
dalam tahapan satuan. Saat tobol SET dilepas maka nilai setting suhu
yang baru sudah tersimpan. Putaran lain dari control push/turn akan
memilih parameter selanjutnya.Rotasi pada tombol kontrol push/turn
dapat memilih beberapa parameter dibawah:
Temperatur set point
Delayed switch-on
Hold time of the setpoint temperatur
e. Setpoint temperatur
304
Bak pemanas akan segera melakukan pemanasan setelah setting
temperatur. Suhu pengaturan dari 100 C sampai 950 C.
Putar tombol control push/turn sampai muncul 0C menyala pada
layar. Set point temperatur diatur dengan menekan tombol SET
sambil memutar tombol push/turn.
Setelah melepas tombol SET, temperatur yang ditentukan akan
berkedip sesaat pada display. Display kembali ke temperatur actual
dan pengontrol akan mulai memanaskan ke temperatur yang
diinginkan. Selama pemanasan simbol pemanas akan menyala.
f. Delayed switch –on
Parameter ini mengatur agar bak pemanas memulai pemanasan ke
temperatur yang ditentukan setelah waktu pada switch-on delay
(waktu tunda) sudah berakhir.
Putar tombol control push/turn sampai muncul simbol delay dan
simbol jam menyala pada display.
Lama durasi penundaan bisa diatur menggunakan tombol SET
ditekan sambil memutar tombol push/turn. Setelah melepas tombol
SET, waktu delay yang ditentukan akan berkedip sesaat pada
display.
Waktu tunda akan aktif dan pada layar monitor akan menunjukkan
antara hitungan mundur waktu dan temperatur aktual.
Jika tidak diperlukan pengaturan waktu penundaan, maka
pengaturan waktu tunda pada posisi “OFF”
g. Hold time pada setpoint temperatur
Putar tombol push/turn sampai simbol “hold time‟ menyala
Tekan SET sambil memutar tombol pus/turn untuk menentukan lama
durasi pemanasan. Lepas tombol SET setelah pengaturan selesai
3. Pengemasan/Penyimpanan
d. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
e. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
305
f. Kosongkan tangki air melalui katup drain. Air yang panas harus
didinginkan dahulu sebelum proses pengosongan. cairan bisa langsung
dikosongkan ke container atau menggunakan selang penghubung yang
sesuai.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
306
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Waterbath Tissue Floatation, Leica)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
6510/UN.26/AKR.07.PK 1/2
.12.08/2016
Tanggal : Ditetapkan oleh
Prosedur Tetap
Direktur Utama,
11 Nov 2016
IPSRS
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
307
d. Pengisian air harus sesuai dengan tanda maksimum dan minimum level
lair.
2. Pelaksanaan
a. Buka penutup waterbath dan masukkan air/mikrobiologi/basis yang
akan di panaskan
b. Hubungkan water bath dengan listrik, Jaga agar kabel koneksi listrik
ditempatkan jauh dari permukaan panas
c. Tekan tombol ON pada panel belakang kiri dari alat dan led berwarna
hijau pada panel depan akan menyala
d. Atur temperatur dengan cara :
Dengan menekan tombol RUN pada panel layar akan menampilkan
nilai temperatur sesuai dengan temperatur saat ini.
Tetapkan suhu yang diinginkan dan akan ditampilkan pada layar
Tekan dan tahan tombol RUN untuk mendapatkan suhu yang
diinginkan
Pada awalnya suhu pada layar akan berubah secara berlahan-lahan
namun lama kelamaan akan semakin cepat
Tekan tombol SET untuk memastikan suhu yang telah dipilih
e. Mematikana alat dengan cara menekan tombol RUN/STOP
3. Pengemasan/Penyimpanan
Bersihkan waterbath kemudian lap dengan lap/tissu kering lalu simpan di
tempat datar
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
308
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Waterbath Tissue Floatation, Sakura, 1451)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
309
d. Pengisian air harus sesuai dengan tanda maksimum dan minimum level
lair.
2. Pelaksanaan
a. Buka penutup waterbath dan masukkan air/mikrobiologi/basis yang
akan di panaskan
b. Hubungkan water bath dengan listrik, Jaga agar kabel koneksi listrik
ditempatkan jauh dari permukaan panas
c. Tekan tombol ON pada panel belakang kiri dari alat dan led berwarna
hijau pada panel depan akan menyala
d. Atur temperatur dengan cara :
Dengan menekan tombol RUN pada panel layar akan menampilkan
nilai temperatur sesuai dengan temperatur saat ini.
Tetapkan suhu yang diinginkan dan akan ditampilkan pada layar
Tekan dan tahan tombol RUN untuk mendapatkan suhu yang
diinginkan
Pada awalnya suhu pada layar akan berubah secara berlahan-lahan
namun lama kelamaan akan semakin cepat
Tekan tombol SET untuk memastikan suhu yang telah dipilih
e. Mematikana alat dengan cara menekan tombol RUN/STOP
3. Pengemasan/Penyimpanan
Bersihkan waterbath kemudian lap dengan lap/tissu kering lalu simpan di
tempat datar
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
310
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Analyzers, Biological Indicator, 3M Type Attest 1292)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
311
4. Pedoman Kalibrasi Peralatan Kesehatan Oleh Pihak Eksternal
312
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(CROSSMATCH METODE GEL TEST)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
313
7. Dokumen Terkait 5. Manual Book
6. Pedoman Kalibrasi Peralatan Kesehatan Oleh Pihak Eksternal
8. Petugas 5. Staf IPSRS
6. Staf Pengguna
314
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(ELECTRO SURGERY UNIT/ESU)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
315
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaan
Tempatkan alat pada ruangan perawatan.
Lepaskan penutup debu.
Siapkan accessories dan pasang sesuai keperluan.
Siapkan kabel-kabel elektroda (active, neutral dan foot switch).
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Atur kembali selector ke posisi minimun.
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan kabel elektroda (active, neutral, foot switch) dari alat.
Lepaskan hubngan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminala pembumian.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat semula
Catat beban kerja alat. dalam jumlah pasien.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
316
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(LAMPU OPERASI)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
317
Atur luas cahaya yabg diinginkan dengan memutar handle pada head
lamp
Atur intensitas cahaya sesuai keinginan dengan menekan tombol pada
control panel
Bila lampu indicator di samping head lamp menyala, menandakan Bulb/
Bohlam utamanya sudah putus dan yang menyala saat itu adalah lampu
cadangan. Segera ganti bulb utama dengan spefikasi yang sama
Bila menginginkan dengan kamera, ganti head lamp dengan yang
include camera (headle besar) sebelum mulai operasi
Hubungkan cable ke camera control unit dank e socket pada dinding
Hubungkan kabel video out ke monitor, hubungkan kabel power
monitor ke sumber listrik 220 V, nyalakan monitor
Atur tampilan dan kualitas gambar pada monitor dengan menekan
tombol tombol pada camera control unit
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Bersihkan alat catat beban kerja alat dalam pasien /jam.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
318
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(OPERATING TABLE)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
319
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan
Tempatkan pasien pada operating table
Atur posisi pasien.
Lakukan proses tindakan operasi
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat, jika sudah digunakan OFF seklar power dan steker pada
jala- jala PLN.
Bersihkan operating table
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
320
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(SYRINGE PUMP)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
321
Perhatikan protap pelayanan.
Atur mode dan tombol lain sesuai dengan kebutuhan.
Masukkan data RET
Set alarm pada posisi ON lakukan tindakan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
Catat beban alat dalam jam.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
322
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(VENTILATOR)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
323
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Atur ventilation mode sesuai kebutuhan (Control atau Assist).
Atur tidal volume, frequency; I/E ratio sesuai kebutuhan.
Perhatikan dan atur O2 concentration.
Pasang facemask pada pasien.
Lakukan tindakan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan posisi regulator oksigen ke posisi minimum.
Lepaskan facemask dari pasien.
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dengan supply oksigen.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya dan kabel pembumiaan.
Lepaskan humidifier unit dan semua accessories.
Bersihkan semua accessories dan simpan pada tempatnya.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat pada tempatnya.
Catat beban kerja alat dalam jam/bulan.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
324
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(SUCTION PUMP)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
325
Perhatian protap pelayanan
Atur daya hisap sesuai keperluan
Lakukan tindakan dan perhatian ketenggian cairan dalam botol (tidak
melebihi level maximum)
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi minimum
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posis OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan slang dan botol penampung, buang cairan dari dalam botol,
kemudian bersihkan.
Pasang slang dan botol pada alat.
Pasang penutup debu.
Catat beban kerja alat. dalam jumlah pasien
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
326
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(ENDOSCOPY UNIT)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
327
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Atur intensitas cahaya sesuai kebutuhan.
Lakukan pemeriksaan dengan fibrescope sesuai protap pelayanan.
Lakukan perekaman pemeriksaan sesuiai protap pelayanan.
Ambil hasil perekaman.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan hubungan rangkaian seluruh komponen alat.
Bersihkan fibrescope dan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
Catat beban kerja alat → dalam jumlah tindakan
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
328
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(MICROSCOPE)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
329
Perhatikan protap pelayanan.
Letakkan bahan yang akan diperiksa.
Atur cahaya pada preparat.
Lakukan tindakan pemeriksaan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
330
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(ELECROCARDIOGRAPH/ECG)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman
6523/UN.26/AKR.07.PK.1 :
2.08/2016 1/2
Tanggal : Ditetapkan oleh
Prosedur Tetap Direktur Utama,
11 Nov 2016
IPSRS
Dr.dr.Andi Fachruddin
Benyamin,Sp.PD,KHOM
NIP. 19521219 198011 1 002
1. Pengertian Elecrocardiograph (ECG) adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi
sinyal biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik pada kertas
perekam. Pada rekaman dapat di diagnosa variasi ketidak normalan jantung.
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
331
Siapkan dan pasang kertas perekaman ( recording paper).
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Oleskan jelly pada pasien secukupnya.
Pasang strap electrode, chest electrode pada patient cable.
Pasang strap electrode,chest electrode pada pasien.
Masukkan data pasien.
Pilih program(auto atau manual).
Lakukan pemeriksaan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Atur kembali selector ke posisi STD.
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien.
Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable.
Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode.
Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada
tempatnya.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat dan accessories ke tempat semula.
Catat beban kerja alat. jumlah pasien/bulan.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
332
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(AUDIO METER)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
334
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(BABY INCUBATOR)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
335
Lakukan pemanasan secukupnya
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Atur temperatur selector sesuai keperluan.
Atur aliran oksigen sesuai keperluan.
Pasang sensor temperatur, bila ada.
Lakukan pelayanan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Tutup regulator oksigen pada tabung oksigen.
Kembalikan posisi regulator oksigen dan temperatur selector ke posisi
OFF/minimum.
Matikan alat dengan menekan /memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
Catat beban kerja alat jumlah pasien / bulan.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(PATIENT MONITOR)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
336
No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
6526/UN.26/AKR.07.PK 1/2
.12.08/2016
Tanggal : Ditetapkan oleh
Prosedur Tetap
Direktur Utama,
11 Nov 2016
IPSRS
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan
Hubungkan pasien kabel ke objek (pasien) dan pastikan bahwa pasien
kabel sudah terhubung dengan benar pada pasien.
Lakukan monitoring.
337
Lakukan pemantauan pada display terhadap heart rate, ECG wave form,
pulse, temperatur, saturasi oksigen (SPO2 ), NiBP, tekanan hemodinamik.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan pasien kabel dan bersihkan.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Catat beban kerja alat dalam pasien /jam.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
338
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(BLOOD SOLUTION WARMER)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
339
Masukkan kantong yang berisi darah dan atau solution ke dalam
chamber.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat pada tempat penyimpanan.
Catat beban kerja alat dalam jam pemakaian.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
340
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(CENTRAL MONITOR)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
341
Perhatikan protap pelayanan.
Set ECG recorder sesuai kebutuhan.
Set alarm.
Tentukan pasien yang akan di monitor dan lakukan pemantauan/perekaman.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi semula minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Bersihkan alat.
Catat beban kerja alat dalam jam.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
342
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(DEFIBRILATOR)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
343
Hubungkan alat ke terminal pembumian.
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Set energi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Lakukan pengisian energi dengan menekan tombol pengisian (charge),
perhatikan indicator.
Lakukan tindakan defibrillisasi.
Lakukan pembuangan energi dengan menekan tombol pembuangan
(discharge), perhatikan indicator.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan elektroda dari alat.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
Catat beban kerja alat jumlah tindakan
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(ELEKTROMYOGRAPH/EMG)
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
345
Tempatkan elektroda pada obyek/pasien sesuai protap pelayanan.
Lakukan tindakan myography.
Lakukan perekaman.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan elektroda dari pasien.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
346
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(INFUSION PUMP)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts – 2084/B00000/2013-S8 tanggal 08
Desember 2013 tentang Protap Penggunaan Peralatan Medik.
4. Prasyarat 1. SDM yang berkualifikasi.
2. Catu daya sesuai dengan spesifikasi peralatan kehatan.
3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
4. Alat layak pakai dan bersih
5. Aksesoris lengkap dan baik.
6. Bahan Operasional tersedia.
5. Prosedur 1. Persiapan
Tempatkan alat pada ruangan tindakan.
Lepaskan penutup debu.
Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat.
347
Pasang infusion set.
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tidak ada gelembung udara.
Tentukan jumlah tetesan per menit.
Set alarm pada posisi ON.
Lakukan tindakan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya
Lepaskan infusion bag dan lepaskan slang-slang infus.
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
Catat beban kerja alat dalam jam.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
348
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(LARINGOSCOPE)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan
349
Pasang Blade Laringoscope pada tempat bateray
Periksa kondisi lampu bila mati ganti dengan yang baru dengan
memutar keluar lampu.
Bila Lampu redup ganti bateray sesuai dengan jenisnya
3. Pengemasan/Penyimpanan
Bersihkan dan rapihkan alat
Simpan alat pada tempatnya.
Catat beban kerja alat jam/bulan
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
350
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(MICRO WAVE DIATHERMY)
Rumah Sakit
Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
352
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(SPHYGMOMANOMETER)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
353
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Pasang manset pada posisi yang benar.
Tutup katup pada balon.
Pompa manset dengan menekan balon
Tutup katup perlahan-lahan.
Lakukan pembacaan pada meter air raksa sesuai dengan protap
pelayanan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Tutup penutup air raksa (bila ada).
Kemas manset dan bola pada posisi yang benar.
Tutup katup spygmomanometer.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
354
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(SPIROMETER)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
355
Pasang slang pasien ke alat
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Pasang slang mulut (mouth hose) ke pasien.
Lakukan tindakan sesuai prosedur pelayanan.
Lakukan perekaman
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan slang mulut (mouth hose) dari pasien.
Kembalikan tombol ke posisi minimun/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
356
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(ULTRASONOGRAPH (USG))
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
357
Periksa hubungan alat ke terminal pembumian..
2. Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan
Masukkan data pasien.
Tentukan dan fungsikan, moda sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek.
Lakukan tindakan pemeriksaan.
Setelah ditemukan objek yang diinginkan, tekan tombol FREEZE.
Lakukan pengukuran objek dengan menekan tombol TRACK
BALL/CLIPPER.
Lakukan pemotretan/recording apabila diperlukan.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol-tombol ke posisi OFF atau minimum/nol.
Matikkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi
OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan probe dari alat dan bersihkan dengan kain halus/tissue.
Lepaskan dan simpan accessories pada tempatnya.
Simpan bahan operasional pada tempatnya.
Pasang penutup debu.
Simpan alat pada tempatnya.
Cata beban kerja alat dalam jumlah pasien.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
358
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(ULTRASOUND THERAPY)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Dr.dr.Andi Fachruddin
Benyamin,Sp.PD,KHOM
NIP. 19521219 198011 1 002
1. Pengertian Ultrasound therapy adalah suatu alat yang menggunakan gelombang ultrasonic
untuk keperluan terapy.
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
359
Atur posisi pasien.
Pilih accessories sesuai kebutuhan.
Atur jarak antara pasien dengan tranduser.
Atur intensitas energi.
Lakukan penyetelan waktu lamanya penyinaran.
Lakukan tindakan terapy.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan accessories.
Bersihkan alat.
Catat beban kerja alat. dalam jumlah tindakan.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
360
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(TIMBANGAN DEWASA)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
361
Perhatikan posisi jarum skala timbangan harus dalam posisi tetap
diangka Nol ( 0 ). Bila tidak posisi Nol perbaiki jarum skala timbangan
dengan memutar baut kalibrasi yang ada di bawah skala timbangan .
Perhatikan protap pelayanan
Ukur tinggi pasien dengan mengangkat keatas meteran besi yang ada
pada bagian depan timbangan
Pasang posisi batas atas tinggi badan rata dengan kepala pasien
Lihat ukuran tinggi pasien pada batas bawah alat pengukur tinggi
pasien, catat hasinya
3. Pengemasan/Penyimpanan
Masukan kembali meteran pengukur tinggi badan pada tempatnya
dengan hati-hati.
Simpan alat pada tempatnya
Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien/jam
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
362
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(SHORT WAVE DIATHERMY)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
363
Perhatikan protap pelayanan.
Tentukan intensitas energi yang dibutuhkan.
Tentukan jenis elektroda/probe yang akan digunakan.
Set pewaktu yang dibutuhkan.
Lakukan tindakan diathermy.
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan tombol ke posisi minimun/nol.
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Lepaskan elektroda dari alat.
Bersihkan alat.
Pasang penutup debu.
Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
364
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(AUTO CHART PROJECTOR /ACP-8)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
365
Untuk menggunakan remote, arahkan remote ke posisi projector
(mengarah pada sensor).
Tekan tombol Lamp di Remote Control (lampu akan mati) jika alat
sedang tidak akan terpakai.
Untuk mematikan alat tekan tombol power pada alat ke posisi “Off”
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Tutup kembali alat dengan penutup untuk tidak berdebu
Catat beban kerja alat dalam pasien /jam.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
366
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(AUTO KERATO REFRACTOMETER /RM-8900)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
367
Hidupkan alat (Electric Table & Topcon RM-8900) dengan menekan
tombol power ke posisi “ON”
Posisikan pasien dengan baik dan nyaman, dagu dan kening harus
menempel pada tempatnya.
Atur tinggi chinrest sehingga mata pasien sejajar dengan “Eye Height
Marker
Lakukan pengukuran
Setelah hasil pengukuran tampil di layar, lakukan pengukuran pada
mata sebelahnya
Tekan tombol “Print” untuk mencetak hasil pengukuran
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
Tutup kembali alat dengan penutup untuk tidak berdebu
Catat beban kerja alat dalam pasien /jam.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
368
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(NON CONTACT TONOMETER (CT-80))
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
369
Posisikan pasien dengan baik dan nyaman, dagu dan kening harus
menempel pada tempatnya.
Atur tinggi chinrest sehingga mata pasien sejajar dengan “Eye Height
Marker
Tekan tombol A/M untuk memilih mode “manual” atau “automatic”.
Pilih besar tekanan angin yang diinginkan dengan menekan tombol
30/60.
Lakukan pengukuran
Setelah hasil pengukuran tampil di layar, lakukan pengukuran pada
mata sebelahnya
Tekan tombol “Print” untuk mencetak hasil pengukuran
3. Pengemasan/Penyimpanan
Matikan alat
Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian.
Bersihkan alat.
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
370
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(NEBULIZER)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Dr.dr.Andi Fachruddin
Benyamin,Sp.PD,KHOM
NIP. 19521219 198011 1 002
1. Pengertian Non contact tonometer (CT-80) adalah alat mengekspoloitasi sifat fisik mata
untuk mendapatkan tekanan intra ocular tanpa perlu mengkanulasi mata.
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
371
6. Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut (posisi)
yang tepat.
7. Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar,
lalu ekspirasi.
8. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan
melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur.
9. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret.
10. Perhatian : Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak
meninggalkan klien). Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek
samping obat. Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman (jangan
sampai jatuh).
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
Rumah Sakit Unhas (Embedding Tissue Console, Sakura)
Makassar
372
No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
6435/UN.26/AKR. 1/6
07.PK.12.08/2016
Prosedur Tetap Tanggal : Ditetapkan oleh
Direktur Utama,
IPSRS 11 Nov 2016
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan
2. Pelaksanaan
373
a. Tekan tombol ON pada cryo dan siap untuk digunakan 15 menit
setelah kompresor menyala (mencapai suhu) atau mengaktifkan
timer dan alat dapat berjalan otomatis. Suhu dapat diatur pada -100C
10C
b. Tekan tombol ON pada embedding dan lampu indicator hijau akan
menyala
c. mode manual
- Jika menggunakan mode manual, maka tekan pada posisi
MAN(lampu hijau pada tombol MAN akan menyala) Pada LCD
akan tampil STAND BY dan menu tanggal (bila LCD tetap
gelap atau tidak ada tulisan yang muncul, maka putar tombol
pengaturan layar kekanan/kekiri hingga tulisan pada layar jelas
terbaca
- Tekan tombol HEAT pada embending dan pada layar akan
muncul WARMING UP Saat tombol HEAT ditekan beberapa
area alat akan mulai panas hingga mencapai suhu yang tepat
dalam waktu 60 menit kecuali ruang paraffin dan ruang pada
kiri kanan ruang paraffin memerlukan waktu 4 jam.
- Tekan tombol CRYO pada embending. Saat CRYO OFF maka
pesan akan hilang dari layar dan kompresor akan mulai. Bila
sudah tepat maka:
- Tekan tombol CRYO untuk mematikan kompresor (dan
pada layar akan kembali muncul CRYO OFF
- Lanjutkan prosedur dengan menu hari dan tanggal (menu
selanjutnya)
Parafin tidak akan dikeluarkan dan alarm akan terdengar jika
kaki pedal ditekan kecuali pada layar muncul READY
(ditampilkan pada ujung atas pojok kiri.)
d. mode timer
- Jika menggunakan mode timer tekan tombol pada posisi AUTO
(lampu hijau pada tombol AUTO akan menyala) dan secara
374
otomatis embending akan menyala. Hanya area paraffin dan
area kiri kanan paraffin yang akan mulai dipanaskan, sementara
area lainnya secara otomatis akan mulai panas 60menit sebelum
pengoperasian alat. Selama waktu itu pada layar intrumen akan
ditampilkan WARMING UP.
- Saat semua area pada instrument mencapai suhu yang optimal
maka status pada layar akan berubah menjadi READY
- Tidak perlu menekan tombol cryo jika menggunakan mode ini
karena proses secara otomatis akan menyala
- Intrumen akan otomatis mati sesuai dengan waktu yang telah
diatur sebelumnya.
e. Tekan tombol set up untuk mengatur menu:
1. Temperatur
2. Mode cryo
3. Waktu
4. Jam
5. Format waktu
6. Daftar error
7. Cryo offset
f. Mengatur waktu dan tanggal
- Pengaturan jam tidak akan hilang ketika terjadi kegagalan daya
atau ketika saklar daya Embedding Module (pada panel depan)
diatur ke OFF . Instrumen memori cadangan didukung oleh
baterai . Pada waktu berkala sesuai kebutuhan ,perlu untuk
mengatur jam .
- Untuk mengatur waktu tekan tanda panah, pilih no 5 (Format
Waktu)pilih menu 12 jam atau 24 jam dan tekan Enter
- Untuk meng up-date tanggal arahkan kursor pada no 4 (Jam) dan
tekan Enter. Sebuah prompt akan muncul untuk memasukkan
waktu saat ini . Gunakan tombol panah untuk memindahkan
kursor antara jam dan Menit Gunakan tombol + dan - untuk
375
mengatur nilai yang sebenarnya . Setelah selesai, tekan ENTER
untuk menyimpan nilai-nilai ke dalam memori . Jika Anda tidak
ingin menyimpan perubahan , tekan tombol EXIT.
g. Mengatur menu CRYO
- Cryo Modul dapat dioperasikan secara mandiri dari Modul
Embedding ketika tombol MAN / AUTO diatur ke MANUAL (
MAN LED menyala ) . tombol CRYO kemudian dapat
digunakan untuk mengubah Cryo Modul ON atau OFF.
- Ketika menggunkan mode otomatis tombol AUTO/MAN di atur
ke AUTO (AUTO LED menyala) maka waktu ON/OFF pada
cryo dapat disesuaikan dengan ON/OFF pada embending atau
dapat mandiri.
- Untuk menyesuaikan mode cryo pada embending dan cryo
tekan tombol set up dan arahkan kursor pada no 2(Mode Cryo)
lalu tekkan enter. Pilih 1 (TIMER ON) dengan menggunakan
tombol panah lalu tekan ENTER .
- Jika ingin menggunakan Modul Cryo, pilih 2(TIMER OFF ).
Jika opsi Timer OFF dipilih, kunci CRYO harus ditekan untuk
mengubah Modul Cryo on
h. Menginput nilai off-set cryo
- nilai offset harus dimasukkan untuk memastikan akurasi suhu.
nilai offset ditemukan pada Label Offset Cryo terletak di bagian
belakang Modul Cryo . Rentang antara -4,9 sampai 4,9 .
- Masukkan mode SETUP dengan menekan tombol SET dan
arahkan kursor pada 7 (CRYO OFFSET) tekan ENTER dan
gunakan tombol + dan - untuk mengatur nilai yang sebenarnya.
Setelah selesai , tekan ENTER untuk menyimpan nilai ke dalam
memori, namun jika tidak akan disimpan tekan tombol EXIT.
i. Menampilkan dan mengubah pengaturan suhu.
376
- Pengaturan suhu dipertahankan dalam memori dan tidak hilang
bila listrik mati atau ketika saklar daya Embedding Modul(pada
panel depan ) diatur ke OFF.
- Selama pengoperasian alat, suhu yang sebenarnya akan
ditampilkan dan tombol panah dapat digunakan untuk
menggulir komponen suhu. Jika mode otomatis aktif, waktu
shutdown juga akan muncul di bawah angka 7.
- Untuk mengubah atau menampilkan suhu tekan tombol set-up
lallu pilih no 1 (suhu) dan tekan enter dan akan ditampilkan pada
layar
- Gunakan tombol panah untuk memilih komponen yang
diinginkan dan tombol + dan - untuk mengatur suhu . Setelah
selesai, tekan ENTER untuk menyimpan nilai ke dalam memori
atau EXIT untuk membuang perubahan .
- Suhu dapat diatur untuk koponen-komponen berikut:
1. ruang paraffin 50°C sampai 75°C
2. Cryo Module -10°C sampai 0°C
3. Hot Plate 50°C sampai 75°C
4. ruang kiri 50°C sampai 75°C
5. ruang kanan 50°C sampai 75°C
6. Optional Electric Forceps 1 sampai 5
j. Masukkan paraffin ke dalam ruang paraffin(jangan menggunakan
paraffin dengan titik leleh diatas 750C
- Buka penutup ruang paraffin
- Masukkan paraffin cair dan bersih kurang lebih 4 liter jangan
sampai melimpah keluar dari ruang paraffin
- Jika menggunakan baki transfer maka cukup tambahkan 50ml
paraffin cair dan bersih pada ruang kanan/kiri tergantung arah
kerja yang diinginkan
- Masukkan baki transfer ke dalam ruang paraffin
377
- Tambahkan paraffincair pada ruang paraffin hingga mencapai
kedalaman kira-kira 13mm atau sekitar 9 liter
- Tuangkan paraffin cair dan bersih kira-kira 1 mL ke forceps
holder
- Tempatkan forcep dengan baik
k. Saat semua area telah mencapai suhu yang optimal telah dicapai
status instrument akan berubah menjadi ready, dan siap digunakan,
untuk menghilangkan panas tekan tombol HEAT
l. Prosedur embending
- Nyalakan lampu alat dan posisikan kaca pembesar di posisi
yang tepat
- Dengan menggunakan tang yang dipanaskan pindahkan salah
satu kaset dari paeafin dan tempatkan pada sebelah kanan atau
kiri (tergantung arah kerja anda)
- Jika diperlukan lepaskan penutup kaset
- Pilih (dan keluarkan dari ruang pemanas) satu cetakan dasar
yang paling sesuai dengan jaringan dari kaset dan tempatkan
dibawah dispenser paraffin
- Sambil memegang cetakan dasar di bawah dispenser parafin,
tekan fingerplate atau gunakan opsional pedal untuk
mengeluarkan paraffin secukupnya untuk halffill cetakan dasar
- Tempatkan cetakan dasar pada piringan panas di bawah
dispenser paraffin
- Dengan menggunakan tang, pindahkan jaringan dari kaset ke
cetakan dasar. Jika jaringan tidak tenggelam ke dasar cetakan,
gunakan tampers atau forsep dan dengan lembut dorong
jaringan kebawah (ke posisi yang tepat) di bagian bawah
cetakan dasar.
- Pindahkan cetakan dasar ke tempat yang dingin. Bagian bawah
cetakan dasar akan cepat mendingin.
378
- Jika jaringan tidak pada posisi yang benar, pindahkan cetakan
dasar kembali ke hot plate, kemudian gunakan tang untuk
memposisikan jaringan dengan tepat, keluarkan kembali
cetakan dasar pada tempat dingin. Ulangi prosedur jika
diperlukan sampa mendapatkan hasil yang tepat. Jangan pernah
membiarkan paraffin menjadi benar-benar padat sepanjang
proses ini
- Tempatkan satu kaset tepat pada cetakan dasar
- Tanamkan jaringan melekat pada kaset
- Pindahkan cetakan dasar ke pelat panas di bawah dispenser
paraffin
- Sambil memegang kaset dibawah dispenser parafin (dan di atas
pusat hot plate), tekan fingerplate atau kaki pedal untuk
membuang parafin ke dalam cetakan dasar sampai kaset diisi
dengan paraffin (jangan sampai melimpah keluar dari cetakan
dasar)
- Tempatkan cetakan dasar yang berisi jaringan ke piring
pendingin (Permukaan pelat pendingin biasanya akan ditutupi
dengan lapisan tipis es (tergantung kelembaban disekitarnya).
Hal ini dapat meningkatkan pertukaran panas antara panas
cetakan d asar dan piring pendinginan)
- Periksa untuk memastikan blok parafin benar-benar padat
kemudian keluarkan blok parafin dari cetakan dasar (Blok
parafin harus mudah dilepaskan dari cetakan dasar. Jika tidak,
cetakan dasar mungkin perlu dibersihkan)
- Jika blok parafin tidak akan dipotong segera, maka blok dapat
disimpan pada pelat pendingin.
- Matikan lampu alat
3. Pengemasan/Penyimpanan
379
f. Jangan menyimpan alat pada tempat yang terkena sinar matahari
langsung, sumber api terbuka serta kelembaban yang berlebihan,
g. Jangan menempelkan alat langsung pada dinding, usahakan ada
jarak minimal 76mm
h. Bila modul cryo tidak digunakan sabaiknya putar kompresor OFF
dengan menekan tombol CRYO pada kontrol Embedding panel.
Tindakan ini tidak akan diizinkan jika Cryo Operasi modul
ditetapkan untuk melakukan sinkronisasi dengan Embedding dan
modus operasi dipilih adalah AUTO
i. Jangan meletakkan apapun di panel atas kedua modul.
Menempatkan item pada panel atas mengganggu ventilasi yang
tepat dan pertukaran panas.
j. Pastikan kabel yang menghubungkan kedua instrumen terpasang
dengan benar di kedua ujungnya dan bahwa kabel tidak kusut
380
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Examination, Lokal)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
2. Pelaksanaan
Lakukan prosedur pelayanan
Putar putar engkol sesuai gambar arah yang ditunjukkan untuk
menaikkan atau menurunkan tinggi examination bed
381
Tekan tuas hidrolik yang terdapat pada sisi bagian kepala untuk
menaikkan posisi kepala
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lakukan prosedur pelayanan
Bersihkan matras dari kotoran sisa pasien
Turunkan posisi kepala hingga rata dengan bagian badan dengan
menekan tuas hidrolik yang terdapat pada bagian kepala
Injak pengunci roda, agar alat tidak dapat bergerak
382
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Examination, Lokal)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
383
Tekan tuas hidrolik yang terdapat pada sisi bagian kepala untuk
menaikkan posisi kepala
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lakukan prosedur pelayanan
Bersihkan matras dari kotoran sisa pasien
Turunkan posisi kepala hingga rata dengan bagian badan dengan
menekan tuas hidrolik yang terdapat pada bagian kepala
Injak pengunci roda, agar alat tidak dapat bergerak
384
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Examination Lamp, Berchtold, E550)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
385
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi ON
Arah lampu ke area pemeriksaan
Atur intensitas cahaya dengan menekan soft button yang bergambar
lampu.
Lakukan prosedur pelayanan
3. ngemasan/Penyimpanan
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Tekan soft button intensitas cahaya keposisi minimum
Kembalikan alat pada tempatnya
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
386
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Examination Lamp, Dyna, DNA100)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
387
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi ON
Arah lampu ke area pemeriksaan
Atur intensitas cahaya dengan memutar rotary switch yang terdapat
pada badan alat
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Putar rotary switch intensitas cahaya keposisi minimum
Kembalikan alat pada tempatnya
388
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Examination Lamp, One Med, OLP 2)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
389
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi ON
Arah lampu ke area pemeriksaan
Atur intensitas cahaya dengan memutar rotary switch yang terdapat
pada badan alat
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Putar rotary switch intensitas cahaya keposisi minimum
Kembalikan alat pada tempatnya
390
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Fetal Doppler, Luck Come, LGT-OLED)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
391
Hidupkan alat dengan memutar rotary switch pada samping alat yang
bergambar sound +/- ke arah maksimal hinggal layar pada lcd nampak
dan terdengan suara bip
Usapkan gel pada perut pasien untuk membantu daya hantar ultra sound
Pilih probe tranduser yang akan dipakai dengan memasangkannya pada
soket probe yang telah tersedia.
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Putar rotary switch yang terdapat pada samping alat ke arah minimal
hinggal layar pada lcd tidak nampak dan terdengan suara bip
Lepaskan batery dari tempatnya
Kembalikan alat pada tempatnya
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
392
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Film Viewer, Lokal)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
393
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi ON
Kaitkan film radiologi pada hanger film
Atur intensitas cahaya dengan memutar rotary switch yang terdapat
pada badan alat
Lakukan prosedur pelayanan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Lepaskan power cord dari kotak kontak
Tekan tombol saklar ON/OFF ke posisi OFF
Kembalikan alat pada tempatnya
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
394
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Funduscopy Direct, Welch Allyn)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
395
2. Pelaksanaan
a. Mata kanan pasien dengan mata kanan pemeriksa, mata kiri pasien dengan
mata kiri pemeriksa kecuali bila pasien dalam keadaan tidur
dapat dilakukan dari atas.
b. Mula-mula putar roda lensa sehingga menunjukkan angka +12D
c. Alat diletakkan 10 cm dari mata pasien. Pada saat ini fokus
terletak pada kornea atau pada lensa mata. Bila ada kekeruhan pada
kornea atau lensa mata akan terlihat bayangan yanghitam pada dasar yang
jingga.
d. Selanjutnya dekatkan pada mata pasien dan roda lensa diputar, sehingga
roda lensa menunjukkan angka mendekati nol.
e. Sinar difokuskan pada papil saraf optik. perhatikan warna, tepi, dan
pembuluh darah yang keluar dari papil saraf optik.
f. Mata pasien diminta melihat sumber cahaya yang dipegang pemeriksa, dan
pemeriksa dapat melihat keadaan makula lutea pasien
g. lakukan pemeriksaan pada seluruh bagian retina
3. Pengemasan/Penyimpanan
396
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Gel-doc, Bio-Rad )
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
397
a. Tekan tombol ON untuk menyalakan alat
b. Nyalakan computer (jangan lupa menyalakan kamera juga)
c. Pilih mode peralihan dari menu file
d. Posisikan alat dengan cara:
- Buka pintu pada bagian depan alat
- Tekan tombol Epi White
- Tempatkna gel pada tengah-tengah pelat transilluminator dan
tutup pintu
- Sesuaikan lensa iris,zoom dan fokus pada lensa komputer
- Buka pintu dan posisikan ulang gel jika dibutuhkan
- Jika menggunakan layar konversi cahaya putih focus akan
mudah didapatkan bila iris lebih didekatkan
e. Cara mengambil gambar
- Tekan tombol yang sesuai untuk sampel yang akan dikerjakan
- Pilih waktu integrasi
- Saat gambar mulai terlihat jelas, klik freeze
f. Cara mengambil gambar dengan flat fielding
- Tempatkan sampel pada tengah pelat
- Nyalakan UV atau white transilluminator
- Sesuaikan zoom, focus dan iris untuk mendapatkan gambar
terbaik
- Pastikan bahwa box telah dilabel flat fielding dan
memungkinkan untuk flat fielding
- Pilih tombol auto/manual untuk pencahayaan
- Pilih TIDAK kecuali jika gambar flat field baru saja diakuisisi
dan masih menggunakan pencahayaan dan pengaturan lensa
yang sama
- Pilih YA jika menngunakan pengaturan lensa dan pencahayaan
yang baru saja digunakan untuk mengambil gambar
- Lihat gambar pada halaman berikutnya
398
- Selanjutnya akan diminta untuk memindahkan sampel dari pelat
lalu tempatkan pelat referensi fluorescent pada pelat. Untuk
gambar pencahayaan UV menggunakan cahaya putih atau UV
konversi untuk mengumpulkan gambar flat fielding. Dalam
kasus yang lain sampel harus dipindahkan dari pelat
- Pindahkan sampel dari transilluminator dan bersihkan cairan
yang ada pada pelat sampel. Tempatkan piring referensi
fluorescent pada pelat. Pastikan piring menutupi seluruh
permukaan kaca. Tutup pintu dan klik continue yang
ditampilkan pada layar computer
- Selanjutnya akan diarahkan untuk menyalakan UV
transilluminator. Lalu tekan continue pada layar computer
- Secara otomatis system akan menampilkan gambar referensi
dan gambar koreksi yang dihasilkan yang selanjutnyaakan
disimpan dan dianalisa
- Matikan alat dan komputer dengan menekan tombol OFF
3. Pengemasan/Penyimpanan
Saat tidak digunakan pastikan untuk selalu menekan tombol OFF
6. Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
399
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Gynecology Bed Electric, Nikkei, NK)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
400
Pastikan posisi bed fix dan tidak bergerak jika bergerak injak pengunci
roda sehingga bed tidak dapat bergerak
2. Pelaksanaan
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON untuk menghidupkan alat
Injak saklar bergambar Panah Atas Dan Panah pada switch pedal
bawah untuk menaik dan menurunkan bed
Injak saklar bergambar Panah Ke Arah Samping pada switch pedal
untuk memiringkan posisi bed ke arah samping
Longgarkan baut penyangga kaki untuk mengatur besaran luas
sanggahan kaki
Lakukan prosedur pelayan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan posisi bed dalam posisi normal, dengan menekan tombol
pada switch pedal yang terdapat pada alat
Tekan saklar ON/OFF ke posisi OFF untuk mematikan alat
Cabut power cord dari kotak kontak
401
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Gynecology Bed Electric, Performance)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
2. Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
402
Pastikan posisi bed fix dan tidak bergerak jika bergerak injak pengunci
roda sehingga bed tidak dapat bergerak
2. Pelaksanaan
Hubungkan power cord pada kotak kontak
Tekan saklar ON/OFF ke posisi ON untuk menghidupkan alat
Injak saklar bergambar Panah Atas Dan Panah pada switch pedal
bawah untuk menaik dan menurunkan bed
Injak saklar bergambar Panah Ke Arah Samping pada switch pedal
untuk memiringkan posisi bed ke arah samping
Longgarkan baut penyangga kaki untuk mengatur besaran luas
sanggahan kaki
Lakukan prosedur pelayan
3. Pengemasan/Penyimpanan
Kembalikan posisi bed dalam posisi normal, dengan menekan tombol
pada switch pedal yang terdapat pada alat
Tekan saklar ON/OFF ke posisi OFF untuk mematikan alat
Cabut power cord dari kotak kontak
403
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Penggunaan Infant Warmer)
Rumah Sakit
Unhas
Makassar
Dr.dr.Andi Fachruddin
Benyamin,Sp.PD,KHOM
NIP. 19521219 198011 1 002
Pengertian Infant berarti bayi dan warmer berarti penghangat. Maka infant warmer secara
bahasa diartikan Alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai
tempat perlindungan bayi bagi yang lahir dini (premature). Infant warmer juga
sebagai tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang
lahir mengalami hipotermia.
Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
404
Prosedur 1. Hubungkan kabel power pada instalasi lisrik di bagian belakng unit.
2. Pasangkan skin sensor pada soket yang tersedia di bagian depan unit, ini
berarti unit akan melakukan control servo yaitu suhu pasien akan dikontrol
oleh unit
3. Tempelken skin sensor pada permukaan kulit perut bayi (3 jari di atas pusar)
4. Posisikan main power ke posisi ON yang terletak dibagian belakang unit
sehingga led dibagian panel control unit , akan menyala
5. Tekan tombol ON bagian depan maka unit akan menyala (unit akan
melakukan starting selama ±3 detik diikuti bunyi alarm)
6. Atur suhu setting-an (yang dikehendaki) sesuai dengan kebutuhan dengan
menekan tombol UP dan DOWN (suhu setting-an akan ditampilkan pada
display setting-an).
7. Posisikan saklar warna putih untuk melakukan penimbangan berat badan
8. Tunggu sampai display timbangan terkalibrasi (0000)
9. Taruh bayi maka secara otomatis display timbangan akan menunjukan berat
bayi dalam satuan gram
10. Posisikan skin sensor pada bagian tubuh bayi (abdomen)
11. Display suhu tubuh bayi akan tampil dalam satuan 0C pada display
12. Tombol APGAR TIMER
13. Tombol INCREASE untuk mengatur waktu untuk 9 : 59 menit atau tombol
DECREASE untuk mengatur waktu 5 menit
14. Bila skin sensor dilepas maka unit akan bekerja secara control manual yaitu
pemanasan dikontrol sepenuhnya oleh unit pada 0-100% pemanasan (untuk
menambah dan mengurangi presentase pemanasan tekan tombol UP dan
DOWN)
Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
405
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
(Penggunaan CPAP)
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
406
b. Buka kran pembuangan air untuk membuang air yang terkumpul
dalam penampungan. ( dilakukan setiap pagi dan setiap 12 jam
pemakaian )
c. Buang air jika terdapat air dalam filter air.
d. Pastikan tekanan pada oksigen maupun udara tekan sama.
e. Jika perbedaan tekanan lebih dari 1 bar akan terdengar alarm.
Range tekanan adalah 3 – 7 Bar.
Buka kran udara untuk mengalirkan udara ke Sindi.
Buka kran dari tabung oksigen.
Atur tekanan agar seimbang dengan udara tekan (kompressor).
2. Operasional ( lanjutan )
a. Sambungan selang dari humidifier ke Medijet.
b. Sambung selang kecil ke Medijet
c. Sambung ujung selang kecil lainnya ke water coloum
d. Nyalakan heated humidifier dengan menekan tombol disamping.
Atur setting pada heated humidifier di manual ini.
e. Atur flow dengan memutar tombol sebelah kiri.
f. Semakin besar flow semakin besar tekanan CPAP.
g. Atur konsentrasi oksigen yang di butuhkan dengan memutar tombol
paling kanan ( FiO2 ). Konsentrasi dapat dilihat pada monitor. Tekan
tombol “confirm FiO2“
h. setelah nilai yang diinginkan tercapai.
i. Tutup Medijet dan periksa tekanan pada Sindi. Pastikan tidak ada
kebocoran pada circuit.
j. Pada flow 7 – 8 seharusnya tercapai tekanan + 5 cmH20
407
c. Pasang selang biru pada outlet di chamber. Pasang heated wire dari
selang biru pada connector ( INSP ).
d. Sambungkan kabel sensor ke heated humidifier. Pasang masing –
masing sensor pada selang biru, pastikan tidak ada kebocoran.
408
Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
409
PROSEDUR TETAP
MEMPERSIAPKAN PASIEN UJI TREADMILL
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Tujuan 1. Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
2. Mendeteksi kelainan pada arteri koroner.
3. Sebagai pemeriksaan pre-operasi
4. Menentukan prognosis pasca infark miokard
Kebijakan Surat Keputusan Direktur 6357/UN.26/AKR.01.PK.12.08/2016
410
3. Ukur Nadi dan tekanan darah sebagai data dasar
4. Bantu pasien untuk melepaspakaian sampai ke pinggang. Beri pakaian
khusus yang disediakan dari RS
5. Bersihkan lokasi pemasangan elektroda dengan “Nu Prep” (cairan untuk
kulit) dan alkohol. Bila ada bulu / rambut harus dicukur terlebih dahulu
6. Pasang elektroda pada dada dan bahu dan disambungkan ke bagian EKG
dari mesin uji treadmill. Rekam 12 sadapan EKG awal
7. Dokter menentukan protokol treadmill yang sesuai untuk pasien
8. Mulai treadmill dan instruksikan pasien berjalan sealami mungkin
dengan mengambil langkah panjang dan terus berada pada bagian depan
treadmill
9. Dokter menekan tombol “mulai latihan” pada alat. Rekaman EKG dan
kemunculan gejala apapun dipantau secara terus menerus selama uji
treadmill berlangsung
10. Rekaman EKG dan kecepatan denyut jantung diambil setiap menit dan
tekanan darah harus diukur pada menit kedua pada setiap tingkatan
11. Uji treadmill dihentikan bila timbul gejala pada pasien dengan capaian
denyut jantung 85 %
12. Uji treadmill dapat dihentikan sebelum target kecepatan denyut jantung
tercapai bila pasien mengalami gejala buruk
13. Bila target kecepatan denyut jantung sudah tercapai, dokter menekan
tombol “hentikan latihan” pada mesin
14. Beritahukan kepada pasien bahwa kece[patan dan elevasi treadmill akan
turun secara perlahan. Instruksikan pasien untuk melakukan pendinginan
selama 1 menit dengan berjalan perlahan pada treadmill yang sudah
dielevasi
15. Pantau pasien selama 5 menit, setelah latihan selesai. Perekaman EKG
dan pengukuran tekanan darah harus dilakukan setiap menit
16. Lanjutkan pemantauan apabila pasien terus mengalami gejala atau
kelainan pada hasil EKG
411
17. Dokter menginterpretasikan dan membuat laporan tertulis terkait hasil uji
treadmill
18. Lepaskan sadapan pada dada dan bersihkan bekas lokasi pemasangan dengan
kertas tisu serta bantu pasien untuk mengganti baju pada akhir latihan.
Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
Unit rawat jalan
Dokumen Terkait 1. Manual Book
2. Pedoman Kalibrasi Peralatan Kesehatan Oleh Pihak Eksternal
Petugas 1. Staf Pengguna
412
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
( Penggunaan Phototerapi )
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
413
2. Persiapan pasien
a. Pastikan identitas pasien
b. Kaji kondisi anak (adanya hambatan, riwayat perdarahan, fraktur)
c. Jaga privasi pasien
d. Jelaskan maksud dan tujuan pada anak/keluarga
e. Libatkan orang tua/pengasuh
3. Persiapan alat
a. Penutup mata
b. Penutup plastik
c. Lampu fluorense
d. Box bayi
e. Alas box bayi
4. Persiapan perawat
a. Lakukan pengkajian: umur, prematuritas, baca catatan keperawatan
dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika
perlu
e. Cuci tangan dan siapkan alat
5. Cara kerja
a. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
b. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada keluarga
c. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
d. Berikan petunjuk alternatif komunikasi jika keluarga merasa tidak
nyaman dengan prosedur yang dilakukan
e. Jaga privasi pasien
f. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan tangan dengan
handuk
g. Siapkan box dengan penutup plastik dibawahnya untuk menghindari
cedera apabila lampu pecah
414
h. Hangatkan ruangan box dengan menyalakan lampu sehingga suhu
dibawah sinar lampu hingga suhu 28-30̊C
i. Nyalakan lampu dan pastikan semua lampu fluorense menyala
j. Ganti tabung lampu yang sudah terbakar, pemakaian 2000 jam atau
3 bulan walaupun lampu masih bekerja
k. Pasang sprei putih/alas kasur pada pelbet, tempat tidur bayi atau
incubator dan letakkan tirai putih disekitarnya untuk memantulkan
kembali sinar ke bayi sebanyak mungkin
l. Letakkan bayi dibawah sinar fototerapi
m. Cahaya diberikan pada jarak 35-50 cm di atas bayi.
n. Jika berat bayi diatas 2 kg, letakkan bayi telanjang
o. Tutupi mata bayi dengan penutup mata
p. Ubah posisi bayi setiap 3 jam
q. Pastikan bayi juga diberi makan/minum
r. Ukur suhu bayi, bila lebih dari 37.5̊C hentikan sementara
s. Cek kadar billirubin setelah 12 jam
t. Hentikan bila selama 3 hari billirubin tidak terukur
u. Rapikan alat
v. Cuci tangan
6. Evaluasi
a. Evaluasi respon klien
b. Berikan reinforcement positif
c. Lakukan kontak untuk tindakan selanjutnya
d. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
7. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang sudah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
pada catatan keperawatan
b. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan
c. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
415
Dokumen Terkait 3. Manual Book
4. Pedoman Kalibrasi Peralatan Kesehatan Oleh Pihak Eksternal
Petugas 2. Staf IPSRS
3. Staf Pengguna
416
PROSEDUR TETAP
PENGOPERASIAN PERALATAN KESEHATAN
Penggunaan Emergency Trolley
Rumah Sakit Unhas
Makassar
Tujuan Agar pengoperasian alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar.
417
stesolid 10 mg, natrium bicarbonate, diazepam, transamin, vit.k, adona,
phenytoin.
b. Alat habis pakai: dextrose 40%,Kcl,Nacl, RL, Dextrose 5%, Dextrose
10%, Asering, makro,mikro, spuit 1cc,3cc,5cc 10cc,20cc,50cc, spuit
insulin, kateter tip, elektroda, bloodset, wingneddle, instilagel jelly,
NGT berbagai ukuran,Polly kateter berbagai ukuran, selang saction
berbagai ukuran, nasal kanul anak, nasal kanul dewasa, guedel, triway
extensent tube, NRM dengan berbagai ukuran.
c. Alat-alat : suction manual, monitor EKG, DC Syok, laryngoscope,
gunting besar, amubag dewasa, anak,dan bayi, O2 lengkap dengan
flowmeter.
Unit Terkait Unit Pelayanan Pengguna
418