Anda di halaman 1dari 12

Kontrol Peralatan Listrik

KENDALI PERALATAN LISTRIK MELALUI


JARINGAN KOMPUTER

A. Perancangan Hardware
Komputer dan mikrokontroler bekerja pada level TTL (+5V), sehingga
untuk dapat mengendalikan peralatan listrik 220Vac diperlukan driver. Diagram
blok pengontrol peralatan listrik(Lampu 220Vac) melalui jaringan komputer yang
dibahas ditunjukkan pada gambar 1.

P 2 .0 D R IV E R Lam pu
1
K o m p u te r
M ik r o k o n tr o le r
PC 2
K o m p u te r AT89S51
PC 1 P 2 .1 D R IV E R Lam pu
2
Hub
D R IV E R Lam pu
P 2 .3 3
LAN LAN
Pengubah
CARD CARD TTL Tx
C O M 1 R S -2 3 2 ke P 2 .4 D R IV E R Lam pu
R S -2 3 2 Rx 4

Gambar 1. Diagram Blok Sistem

Dari diagam blok pada gambar 1 dapat dijelaskan prinsip kerja sistem
sebagai berikut:
1. PC1 adalah komputer yang terhubung ke jaringan komputer yang
berfungsi sebagai pengontrol peralatan listrik seperti lampu.
2. PC2 adalah komputer yang terhubung ke jaringan komputer (LAN) yang
berkomunikasi dengan mikrokontroller melalui port serial untuk
memantau/mengendalikan lampu 1 sampai 4.
3. Mikrokontroller berfungsi untuk mengatur lampu yang menyala sesuai
dengan data yang diterima dari komputer PC 1.
4. Driver relay berfungsi sebagai penggerak relay untuk menghidup/matikan
lampu.
5. Lampu 1 sampai lampu 4 adalah lampu yang dikendalikan sebagai
peralatan listrik.

PPM Politeknik Negeri Medan 1 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

1. Perancangan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51


Pada rangkaian mikrokontroler ini juga menggunakan osilator kristal,
dimana frekuensi kristal yang digunakan sebagai sumber clock adalah 11,059200
MHz dengan demikian frekuensi kerja mikrokontroler adalah sebesar
0,921600MHz dengan demikian periode kerja adalah 1.085069µS. Pemilihan
besar frekuensi ini adalah agar sesuai dengan standrad komunikasi serial yaitu
9600bps sehingga sesuai dengan kecepatan pengiriman serial komputer PC.
+5V

R p u ll- u p
+5V 8X4K7
40
V c c P 0 .0 39
P 0 .1 38
P 0 .2 37
P 0 .3 36
P 0 .4 35
P 0 .5 34
P 0 .6 38
P 0 .7 3 9
+5V
1 20
A P 2 .0 21
22
2
3
18
17
+5 V P 2 .1
T P 2 .2 23
24
4
5 74LS
16
15 K e D r iv e r
31 EA P 2 .3
10uF
8 P 2 .4 25 6
7
245 14 L a m p u 1 s /d
C3 P 2 .5 26 13 Lam pu 4
9 P 2 .6 27 8 12
P 2 .7 28 9 11
9
RST S
10 19
10K R17 5 +5 V

1 4 ,7 u F +
1
+C 1 VCC
16
10uF
3 2 +
-C 1 +V +
4 6
+C2 -V 10uF
+ 5 10uF
4 ,7 u F -C 2 15 +
C1 19 11 G ND
X1 T1I M AX T1O 14
33pF 10 5
11 232
XTAL TXD T2I R1I
13 4 6
12 8 3 S a lu r a n
R1O R2I
9 2 R S -2 3 2
C2 18 RXD 10 R2O
T2O 7
X2 1 9
33pF C o n n e c to r
G ND D B -9

Gambar 2. Rangkaian mikrokontroler AT89S51

Pada rangkaian ini terdapat juga rangkaian reset. Agar mikrokontroler reset
pada saat power di-ON-kan pada masukan Reset diberi rangkaian RC seperti
ditunjukkan pada gambar 2. Rangkaian R-C ini disebut rangkaian “power on
reset”, artinya rangkaian yang akan otomatis mereset AT89S51 setiap kali

PPM Politeknik Negeri Medan 2 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

AT89S51 mulai menerima sumber daya listrik. Mikrokontroler akan di-reset


sewaktu power di-ON-kan, sehingga mikrokontroler akan selalu menjalankan
program dari alamat 0000H. Lama pengisian kapasitor ini harus lebih besar dari
waktu minimum reset yang diperlukan mikrokontroler. Pada saat awal power di-
ON-kan (t=0) kapasitor dalam keadaan kosong sehingga tegangan pada masukan
Reset adalah +5V (5V-0=5V) dengan demikian mikrokontroller dalam keadaan
reset. Pada saat t>0 kapasitor dimuati hingga mencapai +5V. Pada saat kapasitor
dimuati tegangan pada resistor akan terus berkurang hingga menuju 0V. Pada saat
tegangan mencapai level logika 0 akan membuat mikrokontroler mulai bekerja
(opersional). Lamanya pengisian kapasitor hingga mencapai level 2/3 Vcc yang
menghasilkan level logika 0 pada masukan Reset adalah:
t = 0,7.R.C
t = (0,7) (10 x 10 3 ) (10 x 10 6 )
t = 0,07 s = 70 ms

2. Rangkaian Interface RS-232


Komunikasi serial AT89S51 menggunakan komunikasi Asinkron yang
tidak memerlukan sinkronisasi sinyal clock penerima dan pengirim. Pengiriman
data diawali dengan bit Start dan diakhiri dengan bit Stop. Penerima hanya perlu
mendeteksi adanya bit Start sebagai awal pengiriman data, selanjutnya
komunikasi data terjadi antara dua buah shift register yang ada pada pengirim dan
penerima. Setelah 8 bit data diterima, penerima akan menunggu adanya bit Stop
sebagai tanda bahwa 1 byte data telah diterima dan penerima siap untuk
menunggu data berikutnya.
Komunikasi Mikrokontroler dilakukan melalui RXD dan TXD dan pada
Komputer PC dilakukan melalui COM1 yang merupakan interface RS-232
dengan level ±12Volt. Level RXD dan TXD Mikrokontroler merupakan 0-5Volt
sehingga diperlukan rangkaian interface RS-232 untuk mengubah level 0Volt ke
+10V dan level +5V ke -10Volt dan sebaliknya. Komponen pengubah level ini
digunakan MAX 232 seperti ditunjukkan pada gambar 2. Rangkaian serial
interface MAX 232 akan mengubah level TTL ke RS-232 dan level RS-232 ke
level TTL.

PPM Politeknik Negeri Medan 3 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

Pada mikrokontroller AT89S51 pengesetan baud rate komunikasi data


serial ditentukan oleh isi dari Timer 1 seperti ditunjukkan persamaan berikut.
( KxFrek .Osilator )
TH 1  256  ……………………………… (1)
(384 xBaudRate)

Pada perancangan ini nilai SMOD pada register PCON diset 0 sehingga nilai K=1,
sehingga isi timer TH1 adalah:
11 .059.200)
TH 1  256  =25310
(384 x9600)

TH1=FDH

3. Rangkaian Relay
Keluaran dan masukan mikrokontroller adalah level TTL yaitu 0 dan +5V,
sehingga agar dapat menghidupkan lampu yang 220V diperlukan sebuah
rangkaian relay yang terdiri dari driver dan relay. Pada perancangan ini rangkaian
driver menggunakan transistor seperti ditunjukkan pada gambar 3.
220Vac
+9V

NO
NC

Lam pu

2N222
3K3

T IP 4 1

Gambar 3. Rangkaian Relay


Setiap lampu mempunyai rangkaian relay tersendiri dan dihubungkan ke
sebuah port dari port P2. Banyak lampu yang dikendali sebanyak empat dengan
demikian diperlukan empat rangkaian relay seperti gambar 3 dan empat bit port
keluaran (P2.0 sampai P2.3). Sesuai dengan gambar rangkaian mikrokontroller
gambar 2, bahwa keluaran port P2 terlebih dahulu dibuffer 74LS245 dengan
demikian perhitungan yang digunakan mendorong relay adalah keluaran
74LS245. Sesuai dengan lembaran data 74LS245 bahwa dapat menyerap arus
sampai 24mA dan dapat memberikan arus 15mA.

PPM Politeknik Negeri Medan 4 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

Sesuai dengan lembaran data transistor pengutan transistor 2N222


maksimum 300 kali sedangkan transistor TIP 41 mempunyai penguatan arus
maksimum 75 kali. Dengan demikian penguatan arus kedua transitor adalah 300x
75=22.500 kali. Dengan arus basis 0,1mA akan dapat menghasikan arus
kolektor sebesar 2,2500mA atau 2,25A (maksimum) yang dianggap telah dapat
mengaktivkan relay yang hanya memerlukan arus 0,1A.
Tegangan keluaran 74LS245 pada saat logika 1 adalah +4,5Volt, dan
besarnya tegangan membuat kedua transistor 2N222 dan TIP41 adalah 1,2Volt
(0,6V +0,6V) dengan demikian besarnya nilai resistansi Rb adalah:
4,5V  1,2V 3,3V
Rb    3,3K
0,01mA) 1mA

Dengan demikian bila diberikan logika 1 pada masukan basis transistor relay
akan aktiv dan mengubah posisi kontaknya dari terbuka ke tertutup ( normaly
open), dan jika diberikan logika 0 relay akan off dan posisi kontaknya kembali ke
posisi terbuka.
Untuk menghindari tegangan induksi sendiri yang dihasilkan belitan relay
sehingga transistor tidak rusak maka dipasang sebuah dioda dengan hubungan
reverse.
Untuk menghindari percikan bunga api dan suara berisik yang dihasilkan
relay maka relay dapat diganti dengan rangkaian triac seperti ditunjukkan pada
gambar 4.

Gambar 4. Rangkaian ON/OFF lampu dengan Triac

PPM Politeknik Negeri Medan 5 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

B. Perancangan Software
Untuk dapat melaksanakan fungsinya, mikrokontrller dan komputer PC harus
diberi program.
1. Pada Mikrokontroller
Pada mikrokontroller dimasukkan program untuk mengendalikan relay-relay
lampu sesuai dengan data yang diterima dari komputer PC secara serial. Adapun
diagram alir program pengendalian lampu pada mikrokontroller diberikan pada
gambar 5.
Adapun program untuk mengendalikan lampu diberikan pada program 1.
Pada program ini unit komunikasi serial diset pada kecepatan 9600bps dengan
panjang karakter 8-bit dan tanpa paritas. Pengesetan komunikasi serial ini diset
pada sub-program INISIAL, dimana timer 1 diset sebesar FD H. Adanya data set
yang baru ditandai adanya data serial yang menunggu pada buffer serial. Data
tersebut dibaca dan dibandingkan untuk menentukan relay yang aktiv atau yang
tidak aktiv. Jika relay aktiv lampu akan menyala dan jika relay tidak aktiv lampu
padam. Data yang diterima terdiri atas dua angka dimana angka yang petama
menandakan nomor lampu yang menyala sedangkan digit ke dua menentukan
“ON” atau “OFF”. Jika 0 berarti lampu padam dan jika 1 lampu nyala. Sebagai
contoh jika datanya 10H berarti lampu no 1 padam atau “OFF” dan 11 H berarti
lampu nomor 1 menyala atau “ON”, Data 20H artinya lampu no 2 dipadamkan
dan 21 artinya lampu nomor 2 nyala.

PPM Politeknik Negeri Medan 6 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

M u la i

I n is ia lis a s i T im e r d a n S e r ia l

S em ua Lam pu P adam

D e t e k s i D a t a S e r ia l

T id a k
D a ta
B a ru ?

B a c a D a ta

H id u p k a n L a m p u

Gambar 5. Diagram Alir Kendali Lampu

Program 1. Program kendali Lampu


ORG 00H
NOP
SJMP START

ORG 30H
START:CALL INISIAL
MOV R3,#00 ;Padamkan Lampu semua
ULANG1: CLR RI ;clear indikasi data serial In
MOV A,R3 ;Ambil data lampu
MOV P2,A ;Berikan ke relay
CALL DELAY ;Tunggu sesaat
JNB RI,$ ;Tunggu hingga ada data serial
MOV A,SBUF ;Baca data serial
MOV R3,A ;Amankan
CALL PERIKSA ;Periksa data
SJMP ULANG1 ;Ulangi

INISIAL: MOV SCON,#50H ;Set serial mode 1


MOV TMOD,#20H ;Set timer T1 modus 2
MOV TH1,#0FDH ;Baudrate 9600bps dgn 11.0592MHz
MOV TCON,#40H ;Enable timer T1
RET

DELAY: MOV R7,#E0H


DEL1: MOV R6,#0FFH

PPM Politeknik Negeri Medan 7 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

DEL2: NOP
DJNZ R6, DEL2
DJNZ R7, DEL1
RET

PERIKSA: MOV A,R3


CJNE A,#11H,SATU_OFF ;11
SETB P2.0
AJMP TERUS
SATU_OFF: CJNE A,#10H,DUA_ON ;10
CLR P2.0
AJMP TERUS
DUA_ON: CJNE A,#21H,DUA_OFF ;21
SETB P2.1
AJMP TERUS
DUA_OFF: CJNE A,#20H,TIGA_ON ;20
CLR P2.1
AJMP TERUS
TIGA_ON: CJNE A,#31H,TIGA_OFF ;31
SETB P2.2
AJMP TERUS
TIGA_OFF: CJNE A,#30H,EMPAT_ON ;30
CLR P2.2
AJMP TERUS
EMPAT_ON: CJNE A,#41H,EMPAT_OFF ;41
SETB P2.3
AJMP TERUS
EMPAT_OFF:CJNE A,#40HH,LIMA_ON ;40
CLR P2.3
AJMP TERUS
LIMA_ON: CJNE A,#51H,LIMA_OFF ;51
SETB P2.4
AJMP TERUS
LIMA_OFF: CJNE A,#50H,ENAM_ON ;50
CLR P2.4
AJMP TERUS
ENAM_ON: CJNE A,#61H,ENAM_OFF ;61
SETB P2.5
AJMP TERUS
ENAM_OFF: CJNE A,#60H,TUJUH_ON ;60
CLR P2.5
AJMP TERUS
TUJUH_ON: CJNE A,#71H,TUJUH_OFF ;71
SETB P2.6
AJMP TERUS
TUJUH_OFF: CJNE A,#70H,DELAPAN_ON;70
CLR P2.6
AJMP TERUS

PPM Politeknik Negeri Medan 8 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

DELAPAN_ON:CJNE A,#81H,DELAPAN_OFF;81
SETB P2.7
AJMP TERUS
DELAPAN_OFF:CJNE A,#80H,PADAM_ALL;80
CLR P2.7
AJMP TERUS
PADAM_ALL:CJNE A,#5AH,HIDUP_ALL
MOV P2,#00
AJMP TERUS
HIDUP_ALL: CJNE A,#5BH,TERUS
MOV P2,#0FFH
TERUS: RET
END

2. Program Pada Komputer PC


Data-data untuk menghidupkan lampu diberikan dengan cara mengclick
Caption ON dari lampu yang akan dihidupkan atau meng-click Caption OFF dari
Lampu yang akan dipadamkan. Khusus untuk lampu 8, bila lampu dihidupkan
lampu akan tetap hidup selama 100 menit, dimana jika waktu telah 100 menit
lampu kembali padam. Bentuk frame dari pengontrolan lampu ditunjukkan pada
gambar 6.
Parameter dari pengiriman serial diset pada kecepatan 9600bps, panjang
karakter 8-bit, jumlah bit stop 1 bit, dan tanpa paritas. Adapun listing program
yang terdapat pada komputer PC ditunjukkan pada program 2 berikut.

Gambar 6. Bentuk Frame Pengontrolan Lampu

Program 2. Program Kendali Lampu


Private Sub Form_Load()
MSComm1.PortOpen = True

PPM Politeknik Negeri Medan 9 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

End Sub

Private Sub Command1_Click(Index As Integer)


MSComm1.Output = Chr(17)
Text2.BackColor = &HFF&
End Sub
Private Sub Command3_Click(Index As Integer)
MSComm1.Output = Chr(16)
Text2.BackColor = &H80000006
End Sub
Private Sub Command4_Click(Index As Integer)
Text3.BackColor = &HFF&
MSComm1.Output = Chr(33)
End Sub

Private Sub Command5_Click(Index As Integer)


Text3.BackColor = &H80000006
MSComm1.Output = Chr(32)
End Sub
Private Sub Command6_Click(Index As Integer)
MSComm1.Output = Chr(49)
Text4.BackColor = &HFF&
End Sub

Private Sub Command7_Click(Index As Integer)


MSComm1.Output = Chr(48)
Text4.BackColor = &H80000006
End Sub

Private Sub Command8_Click()


MSComm1.Output = Chr(65)
Text5.BackColor = &HFF&
End Sub

Private Sub Command9_Click()


MSComm1.Output = Chr(64)
Text5.BackColor = &H80000006
End Sub
Private Sub Command10_Click()
Text6.BackColor = &HFF&
MSComm1.Output = Chr(81)
End Sub

Private Sub Command11_Click()


Text6.BackColor = &H80000006
MSComm1.Output = Chr(80)
End Sub

PPM Politeknik Negeri Medan 10 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

Private Sub Command12_Click()


Text7.BackColor = &HFF&
MSComm1.Output = Chr(97)
End Sub

Private Sub Command13_Click()


Text7.BackColor = &H80000006
MSComm1.Output = Chr(96)
End Sub

Private Sub Command14_Click()


MSComm1.Output = Chr(113)
Text8.BackColor = &HFF&
End Sub

Private Sub Command15_Click()


MSComm1.Output = Chr(112)
Text8.BackColor = &H80000006
End Sub

Private Sub Command16_Click()


MSComm1.Output = Chr(129)
Text9.BackColor = &HFF&
Timer2.Enabled = False
Timer1.Interval = 1000
Timer1.Enabled = True
End Sub

Private Sub Command17_Click()


Text9.BackColor = &H80000006
MSComm1.Output = Chr(128)
End Sub

Private Sub Command18_Click()


End
End Sub
Private Sub Command19_Click()
MSComm1.Output = Chr(145)
Text2.BackColor = &HFF
Text3.BackColor = &HFF
Text4.BackColor = &HFF
Text5.BackColor = &HFF
Text6.BackColor = &HFF
Text7.BackColor = &HFF
Text8.BackColor = &HFF
Text9.BackColor = &HFF
End Sub

PPM Politeknik Negeri Medan 11 YAPIM Sei Bamban


Kontrol Peralatan Listrik

Private Sub Command2_Click(Index As Integer)


MSComm1.Output = Chr(144)
Text2.BackColor = &H80000006
Text3.BackColor = &H80000006
Text4.BackColor = &H80000006
Text5.BackColor = &H80000006
Text6.BackColor = &H80000006
Text7.BackColor = &H80000006
Text8.BackColor = &H80000006
Text9.BackColor = &H80000006
End Sub

Private Sub Timer1_Timer()


Timer2.Enabled = True
End Sub

Private Sub Timer2_Timer()


Timer1.Enabled = False
MSComm1.Output = Chr(128)
Text9.BackColor = &H80000006
End Sub

PPM Politeknik Negeri Medan 12 YAPIM Sei Bamban

Anda mungkin juga menyukai