Pembimbing :
dr. Arif Lianto Lie, Sp.PD
Oleh :
Fanly
11.2016.079
Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Mardi Rahayu
Fakultas Kedokteran Ukrida
Periode 09 Januari 2017 – 18 Maret 2017
KEPANITERAAN KLINIK
NIM : 11.2016.079
IDENTITAS PASIEN
I. ANAMNESIS
Diambil dari autoanamnesis : tanggal 11 Januari 2017 di RS Mardi Rahayu
Keluhan utama : Batuk sejak 1 tahun SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
1 tahun SMRS pasien merasakan batuk yang tidak kunjung sembuh hingga sekarang yang
disertai dahak berwarna putih encer dan tidak bercampur dengan darah. 2 minggu SMRS pasien
merasakan demam yang dirasakan sepanjang hari namun tidak sampai menggigil. 1 minggu
SMRS pasien merasakan frekuensi batuk semakin parah sampai terbengek-bengek dan
dirasakan sesak. Pasien tidak merasakan gangguan nafsu makan, atau penurunan berat badan
secara drastis dan keringat berlebihan pada saat malam hari.
Riwayat Obat :
Pasien sudah pernah berobat kedokter dan juga mendapatkan obat dari dokter. Pasien
mengaku batuk nya sembuh namun kambuh lagi saat obat yang diberikan dari dokter sudah
habis.
Pasien mengaku tidak pernah mengalami penyakit paru sebelumnya dan mengalami
gejala yang sama seperti saat ini. Pasien tidak memiliki riwayat alergi, darah tinggi, asthma,
jantung, diabetes melitus. Riwayat alergi obat maupun makanan juga tidak ada.
Riwayat Keluarga :
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit paru
sebelumnya. Riwayat darah tinggi, alergi, asthma, jantung, dan juga diabetes melitus didalam
kelurganya disangkal oleh pasien.
Riwayat Sosial :
Pasien mengaku di tempat kerjanya ada seorang teman yang mengalami batuk sejak 1
tahun yang lalu dan lebih dulu mengalami gejala tersebut daripada si pasien disertai darah.
Riwayat Kebiasaan
b) Pemeriksaan fisik
Kulit : wanra kulit sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), pucat (-), lesi (-), ptechie (-)
Kepala : normocephali, tidak teraba benjolan ataupun lesi, distribusi rambut
merata, warna hitam, rambut tidak mudah dicabut.
Mata : pupil isokor 3mm, RCL +/+, RCTL +/+, edema palpebral (-/-), konjungtiva
anemik (+/+), sclera ikterik (-/-)
Telinga : Normotia, nyeri tekan tragus dan mastoid (-), liang telinga lapang, sekret (-).
Hidung : pernapasan cuping hidung (-), secret (-), epistaksis (-)
Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (-), T1-T1 tenang, faring hiperemis (-), atrofi
papil lidah (-), perdarahan gusi (-), uvula di tengah, tidak hiperemis.
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), deviasi
trakea (-), JVP 5-2 cm H20
Thorax
Depan Belakang
Inspeksi Kiri Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis
Sela iga normal, benjolan (-) Sela iga normal, benjolan (-)
Kanan Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis
Sela iga normal, benjolan (-) Sela iga normal, benjolan (-)
Palpasi Kiri Sela iga normal, benjolan (-), Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris
Kanan Sela iga normal, benjolan (-), Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris
Perkusi Kiri Sonor di deluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru
Kanan Sonor pada seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi Kiri SND Vesikuler, Rhonki (+), Wheezing (-) SND Vesikuler, Rhonki (+), Wheezing (-)
Kanan SND Vesikuler, Rhonki (+), Wheezing (-) SND Vesikuler, Rhonki (+), Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak, tidak ada lesi kulit, tidak ada bekas operasi
Perkusi :
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, tidak terlihat lesi kulit dan bekas luka operasi, tidak
tampak adanya peleberan vena.
Palpasi
Dinding perut : Tidak ada nyeri tekan, benjolan (-), defense muscular (-)
Hati : Tidak teraba pembesaran hati
Limpa : Tidak teraba pembesaran limpa
Ginjal : Ballotement (-), nyeri ketok CVA (-)
Perkusi : Redup, shifting dullness (-), undulasi (-), murphy sign (-)
Otot
Kekuatan : 5 5
Otot
Kekuatan : 5 5
Oedem : - -
Golongan darah :O
Rhesus :+
Kesan :
Leukosit >25/LPB
Epitel 1-2/LPB
1. Anamnesis
Demam sejak 2 minggu SMRS tidak sampai menggigil dan dirasakan sepanjang
hari
Batuk sejak 1 tahun yang lalu, terdapat dahak berwarna putih namun tanpa
disertai darah
Di tempat kerja ada yang mengalami gejala yang sama yaitu batuk sejak satu
tahun yang lalu disertai darah
2. Pemeriksaan fisik
Takikardi
Rhonki pada basal paru kanan dan kiri
3. Pemeriksaan penunjang
Anemia
Leukositosis
Penurunan kadar MCV, MCH, MCHC
Peningkatan LED
Peningkatan kadar ureum, SGOT, SGPT
Penurunan kadar albumin, kalium, kalsium
BTA Positif 1
EKG : Sinus takikardi
Foto thorax : Tampak bercak di kedua lapang paru bagian apex
Diagnosis Kerja
1. Tuberkulosis
2. Suspek bronkopneumonia
Pembahasan
1. Tuberkulosis
Dasar diagnosis:
Batuk sudah lebih dari dua minggu
Riwayat terpajan bakteri yang disebabkan rekan kerja
Ronki pada basal paru
Peningkatan kadar leukosit
Peningkatan laju endap darah
BTA sputum positif 1
Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan hasil sesuai gambaran tuberkulosis
yaitu tampak bercak di kedua lapang paru bagian apex
Rencana terapi :
2RHZE/4RH
Rencana monitoring :
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ringkasan
Pasien laki-laki usia 24 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorok sejak 2 minggu
SMRS. Pasien juga mengeluh batuk sejak 1 tahun yang lalu disertai dengan dahak berwarna
putih tanpa disertai darah, demam sejak 2 minggu yang lalu tidak sampai menggigil naik turun.
Pasien tidak mengalami penurunan berat badan dan nafsu makannya baik serta tidak memiliki
keringat berlebihan pada malam hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suara ronkhi pada
basal kedua lapang paru. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan anemia, leukositosis,
peningkatan kadar ureum, SGOT, SGPT dan LED, penurunan albumin, kalsium, kalium,
MCH, MCH, dan MCHC. Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan hasil bercak pada kedua
lapang paru bagian apex.
Kesimpulan
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan, maka pasien ini dinyatakan menderita tuberkulosis paru, suspek bronkopneumonia.