Anda di halaman 1dari 7

Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi

terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai


Suwardi

Abstrak: Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh


penggunaan frekuensi gelombang bunyi terhadap pertumbuhan benih kedelai
pada fase perkecambahan. Benih kedelai varitas burangrang ditanam pada
empat medium tumbuh dalam kotak kayu dengan perlakuan frekuensi yang
berbeda, yaitu 1 kHz, 5 kHz, 10 kHz, dan 15 kHz, serta satu medium tumbuh
tanpa perlakuan frekuensi gelombang bunyi yang berfungsi sebagai tanaman
kontrol. Sedangkan parameter lain yang berpengaruh pada pertumbuhan benih
kedelai baik tanah, suhu, kelembaban, dan pH tanah dikondisikan sama. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat nilai frekuensi gelombang bunyi yang
direspon baik oleh benih kedelai dalam proses perkecambahannya sehingga
pertumbuhannya menjadi optimal, yaitu frekuensi 10 kHz.

Kata Kunci: frekuensi gelombang bunyi, perkecambahan, kedelai

PENDAHULUAN dan pecahnya kulit biji membentuk


Kedelai merupakan salah tanaman muda (Copelan, 1976).
satu komoditas tanaman pangan Proses perkecambahan ini
yang penting karena mengandung dipengaruhi oleh faktor internal
40 - 43 % protein dan 15 - 20 % benih yaitu tingkat kemasakan
lemak. Untuk mendapatkan kualitas benih, ukuran benih, dan dormansi.
tanaman kedelai yang baik maka Faktor lain yang juga berpengaruh
perlu diperhatikan proses pada proses ini adalah faktor
pertumbuhan awal tanaman eksternal yang meliputi air,
(perkecambahan) yang baik pula. temperatur, cahaya, oksigen, dan
Perkecambahan adalah aktivitas medium tumbuh.
pertumbuhan yang terjadi dalam Salah satu teknologi dalam
waktu singkat dari biji menjadi rangka meningkatkan mutu benih
tanaman muda. Pada proses adalah melalui penerapan teknologi
perkecambahan ini terjadi sonic bloom. Teknologi sonic bloom
perubahan morfologis, fisiologis dan merupakan teknologi terobosan
biokimia, yang dimulai dengan yang ditujukan untuk membuat
penyerapan air (inhibisi) oleh tanaman tumbuh lebih baik. Sonic
jaringan benih, kemudian terjadi bloom memanfaatkan gelombang
aktivitas enzim, pertumbuhan embrio suara frekuensi tinggi yang berfungsi

Staf Pengajar Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Bengkulu, Bengkulu 38371


email: suwardi77@yahoo.com

170
Suwardi, Kajian Pengaruh Penggunaan .............. 171

memacu membukanya mulut daun memperoleh nilai frekuensi


(stomata) yang dipadu dengan gelombang bunyi yang dapat
nutrisi organik (Iriani, 2005). Pada merangsang proses perkecambahan
penelitian ini hanya mengkaji kedelai secara optimal.
penggunaan gelombang bunyi
dengan berbagai frekuensi pada METODE PENELITIAN
proses perkecambahan kedelai agar Penelitian ini dilakukan di
diperoleh pertumbuhan yang Laboratorium Fisika Fakultas MIPA
optimal. Melalui rambatan energi Universitas Bengkulu dengan
gelombang bunyi yang berpengaruh menggunakan peralatan: generator
pada pembukaan stomata dan sinyal, rangkaian penguat (amplifier),
aktivitas enzim, diharapkan proses sound level meter, speaker,
perkecambahan kedelai menjadi termometer, jangka sorong, dan
optimal. Aplikasi gelombang bunyi kotak kayu. Sedangkan bahan yang
untuk mempercepat pertumbuhan digunakan adalah tanah, benih
tanaman sebenarnya telah lama kedelai varitas burangrang , dan air.
dilakukan. Singh pada tahun 960 Tanah sebagai medium tumbuh
telah mengamati pengaruh aplikasi kedelai (merupakan gabungan tanah
gelombang bunyi dalam bentuk dan pupuk kandang dengan pH 7)
musik pada tanaman padi di Madras setebal 6 cm diletakkan dalam kotak
dan Teluk Bengal, yang ternyata kayu ukuran 15 x 15 x 20 cm yang
mampu meningkatkan hasil panen telah dilengkapi dengan speaker dan
25 – 60 % lebih banyak dari rata-rata rangkaian penguat yang
hasil panen biasa di wilayah itu dihubungkan ke generator sinyal
(Yulianto, 2006). Oleh karena itu untuk pemberian perlakuan
melalui penelitian ini diharapkan frekuensi bunyi (Gambar 1).

Keterangan:
1. Kotak kayu berisi tanah dan
3 4 tempat sampel.
1 2. Speaker
3. Rangkaian penguat
2 (amplifier)
4. Generator sinyal

Gambar 1. Skema alat penelitian


172 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 7 No.2, Agustus 2010 (170 – 176)

Benih kedelai varitas burang- kelembaban udara, suhu ruangan,


rang ditanam pada tanah yang jenis benih, maupun taraf intensitas
berada pada kotak yang diberi bunyi untuk setiap sampel yaitu 70
gelombang bunyi dengan frekuensi dB. Hal ini dimaksudkan agar
berbeda, yaitu frekuensi 1; 5; 10 dan pertumbuhan kedelai hanya
15 kHz. Sebagai tanaman kontrol dipengaruhi oleh perbedaan
(pembanding) ditanam benih kedelai frekuensi bunyi pada sampel.
pada kotak tanpa gelombang bunyi.
Pemberian frekuensi bunyi dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
selama lima hari dengan lama 10 Pengamatan selama proses
jam tiap harinya. Pengamatan perkecambahan kedelai menunjuk-
pertumbuhan dengan melakukan kan adanya pengaruh pemberian
pengukuran tinggi kecambah/benih frekuensi bunyi terhadap pertum-
kedelai dilakukan sejak kecambah buhan kecambah kedelai bila diban-
mulai tumbuh dengan mengunakan dingkan dengan tanaman kontrol.
jangka sorong. Proses pemberian Perbedaan tinggi kecambah antara
frekuensi bunyi dan pengambilan tanaman yang diberi perlakuan
data pada penelitian ini dilakukan frekuensi bunyi 5 dan 10 kHz
sebanyak tiga kali pengulangan/ dengan tanaman kontrol untuk tiga
percobaan. kali pengulangan berkisar antara 10
Pada penelitian ini faktor- – 28 mm. Sedangkan tanaman yang
faktor yang mempengaruhi pertum- diberi frekuensi bunyi 1 dan 15 kHz
buhan kecambah kedelai dikondisi- menunjukkan tidak ada pengaruh
kan homogen baik pH tanah, pemberian frekuensi bunyi.

Tabel 1. Ketinggian kecambah pada pengamatan terakhir (hari kelima)

Ketinggian (mm)
Frekuensi
Sampel
(kHz)
Percobaan I Percobaan II Percobaan III

1 Tanpa frekuensi 120 120 141


2 1 128 125 100
3 5 130 143 125
4 10 140 148 158
5 15 110 108 147
Suwardi, Kajian Pengaruh Penggunaan .............. 173

Tabel 1 terlihat bahwa yang berlangsung dalam sel benih


sampel ke-4 yang merupakan kedelai terkait dengan fisiologisnya.
tanaman kedelai yang mendapat Hasil ini sesuai dengan pernyataan
perlakuan frekuensi bunyi 10 kHz Sumardi, et al (2005) bahwa
mengalami kelajuan tumbuh yang penerapan teknologi gelombang
paling tinggi dibanding sampel suara pada tanaman padi mampu
lainnya. Hal ini membuktikan bahwa mempercepat pertumbuhan bibit,
frekuensi 10 kHz mendapat respon memperbanyak dan memperpanjang
yang baik dari benih kedelai, diduga akar bibit padi, serta memperbanyak
frekuensi ini dapat merangsang anak bibit padi pada proses
aktivitas enzim pada kotiledon benih persemaian. Kondisi tempat per-
sehingga dapat tumbuh dengan kecambahan benih kedelai yang
cepat. Rambatan energi yang diberi perlakuan frekuensi gelom-
menyertai getaran bunyi sangat bang bunyi berbeda untuk tiap-tiap
mempengaruhi berbagai proses sampel terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kondisi tempat perkecambahan benih kedelai


174 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 7 No.2, Agustus 2010 (170 – 176)

Sedangkan respon benih pemberian frekuensi bunyi dapat


kedelai terhadap berbagai perlakuan dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Perbandingan tinggi benih kedelai pada berbagai frekuensi bunyi

Gambar 3 di atas memper- frekuensi bunyi 1 kHz) dan sampel 5


lihatkan bahwa terdapat perbedaan (series5 atau sampel dengan
tinggi benih kedelai pada tiap-tiap frekuensi bunyi 15 kHz) yang justru
sampel. Bila dibandingkan dengan pertumbuhannya lebih lambat
tanaman kontrol/sampel 1 (series1), dibanding tanaman kontrol. Ternyata
maka benih atau kecambah kedelai ada frekuensi tertentu yang direspon
yang paling cepat pertumbuhannya baik oleh benih kedelai sehingga
adalah sampel 3 (series3 atau pertumbuhan benih kedelai menjadi
sampel dengan perlakuan frekuensi optimal yaitu frekuensi 10 kHz.
bunyi 5 kHz) dan sampel 4 (series4 Untuk mengetahui kemung-
atau sampel dengan perlakuan kinan adanya frekuensi yang
frekuensi bunyi 10 kHz). Dengan menyebabkan pertumbuhan benih
hasil ini diketahui bahwa tidak kedelai yang lebih baik selain 10
semua frekuensi bunyi berpengaruh kHz, maka dilakukan pengamatan
positif terhadap pertumbuhan benih lanjutan dengan memperkecil
kedelai, contohnya sampel 2 rentang frekuensi bunyi antara 5 kHz
(series2 atau sampel dengan – 15 kHz.
Suwardi, Kajian Pengaruh Penggunaan .............. 175

Tabel 2. Ketinggian kecambah pada pengamatan lanjutan

Ketinggian (mm)
No Frekuensi (kHz)
2 hari 3 hari 4 hari 5 hari
tanam tanam tanam tanam
1 7 10 28 100 126
2 8 12 30 102 124
3 9 10 34 100 128
4 10 10 38 105 130
5 11 12 25 68 128
6 13 10 25 54 120
7 15 10 20 50 120

Tabel 2 di atas menunjukkan penelitian lanjutan yang bertujuan


bahwa pertumbuhan benih kedelai untuk mengetahui pengaruh
pada frekuensi antara 5 – 10 kHz frekuensi gelombang bunyi 10 kHz
memiliki pola yang sama. Namun ini terhadap produktivitas atau hasil
pertumbuhan benih kedelai pada panen kedelai.
frekuensi 13 – 15 kHz relatif lambat
dibanding sampel dengan frekuensi DAFTAR PUSTAKA
10 kHz. Ini membuktikan bahwa 10 Copeland, L.D., 1976, Principles of
kHz merupakan frekuensi optimal seed science and technology,
Burgess Publishng Company,
yang dapat direspon dengan baik Minnesota.
oleh benih kedelai. Iriani, E., Choliq, A., Yulianto, Trireni,
P., Aris, M., 2005, Kaji terap
teknologi sonic bloom pada
KESIMPULAN tanaman kentang untuk
Penggunaan frekuensi produksi benih, Buletin
Pertanian dan Peternakan
gelombang bunyi 10 kHz Vol.8 No. 11 hal. 7-11
berpengaruh terhadap pertumbuhan Sumardi, 2005, Statistical based
modeling to optimizing the
benih kedelai, dengan selisih tinggi
application of sonic bloom in
benih kedelai yang diberi perlakukan Central Java, Proseding
frekuensi bunyi dengan tanaman Seminar Nasional Memacu
Pembangunan Pertanian di
kontrol (sampel tanpa perlakuan Era Pasar Global, Balitbang
Provinsi Jawa Tengah hal.
frekuensi bunyi) antara 10 – 28 mm.
349-360
Oleh karena itu perlu dilakukan
176 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 7 No.2, Agustus 2010 (170 – 176)

Yulianto, 2006, Sonic bloom sebagai Zulbahrum, 1996, Dampak bising,


alternatif teknologi terobosan getaran, dan penanganannya,
untuk meningkatkan produk- Jurusan Fisika Universitas
tivitas padi, Agrosains Vol.8 Bengkulu.
No. 2 hal 87-90.

Anda mungkin juga menyukai