Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi pendidikan dapat di definisikan dengan dua cara.
Pertama, sosiologi pendidikan di definisikan sebagai suatu kajian yang
mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalam nya terjadi
interaksi sosial dengan pendidikan. Dalam hubungan ini, dapat di lihat
bagai mana masyarakat memengaruhi pendidikan juga sebalik nya
bagai mana pendidikan memengaruhi masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pendidikan ?
2. Apa yang di maksud sosiologi pendidikan ?
3. Bagaimana pelaksanaan sosiologi pendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas pada matakuliah Antropologi dan sosiologi
2. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan mahasiswa/i
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sosiologi pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikan secara sederhana,dapat merujuk pada
kamus besar bahasa indonesia (KBBI). Pendidikan menurut kamus
besar bahasa indonesia, merupa kan proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari pengertian
kamus terlihat bahwa melalui pendidikan: 1). Orang mengalami
pengubahan sikap dan tata laku 2). Orang berproses menjadi dewasa,
menjadi matang dalam sikap dan tata laku, 3). Proses pendewasaan ini
di laku kan melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1
B. Pengertian sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan dapat di definisikan dengan dua cara.
Pertama, sosiologi pendidikan di definisikan sebagai suatu kajian yang
mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalam nya terjadi
interaksi sosial dengan pendidikan. Dalam hubungan ini, dapat di lihat
bagai mana masyarakat memengaruhi pendidikan juga sebalik nya
bagai mana pendidikan memengaruhi masyarakat.
C. Bagai mana sosiologi pendidikan itu? (di pahami dan di laksanakan)
Dengan acuan sosiologi umum sebagai mana telah di papar kan
serta teori-teori sosiologi pendidikan yang ada maka sosiologi
pendidikan dapat di pahami serta di laksanakan dalam kehidupan
sehari-hari. Khususnya di manfaatkan dalam bidang pendidikan untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
Secara singkat dapat di kata kan bahwa sosialisasi ialah proses
membimbing individu ke dalam dunia sosial. Sosialisasi di lakukan
dengan mendidik individu pada kebudayaan yang harus di miliki dan

1
Damsar, sosiologi pendidikan. (jakarta : kencana prenada media group,2011) hlm 8-9

2
di ikutinya, agar ia menjadi anggota masyarakat yang baik termasuk
juga dalam berbagai kelompok khusus. Jadi sosialisasi juga dapat di
anggap sebagai pendidikan atau memanusia kan manusia. sedang kan
pendidikan adalah proses memanusia kan manusia secara manusiawi
di sesuai kan dengan perkembangan situasi dan kondisi sosial nya.
Sosialisasi adalah masalah belajar, dalam proses sosialisasi
individu belajar bertingkah laku, kebiasaan, serta pola-pola
kebudayaan lainnya, juga belajar tentang keterampilan-keterampilan
sosial seperti berbahasa, bergaul, berpakaian, cara makan, dan sebagai
nya. Seluruh proses sosialisasi berlangsung dalam interaksi individu
dengan lingkungan, seperti orang tua, saudara-saudara, guru-guru,
teman sekolah/sepermainan, membaca buku, radio, menonton TV dan
sebagai nya.
1. Sosialisasi di rumah/keluarga (pendidikan informal)2
Keluarga dalam pandangan antropologi adalah kesatuan-
kesatuan kecil yang di memiliki tempat tinggal dan di tandai oleh
kerja sama yang sangat erat. Orang tua-ayah dan ibu-mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab untuk mendidik anak-anak nya.
Pada dasar nya kewajiban ayah memberikan perlindungan terhadap
semua anggota keluarga baik secara fisik mau pun psikis. Ibu
adalah menjaga memeliharanya dengan mendidik merawat anak-
anaknya. Deskripsi fungsi keluarga sebagai mana di sebutkan di
atas berdasar kan fungsi kebiasaan yang berlaku di negeri ini, tetapi
boleh jadi peran dan fungsi ayah dan ibu bisa bergantian tergantung
kepada situasi dan kondisi yang diperlukan.
Secara sosiologis keluarga adalah bentuk masyarakat kecil
yang terdiri dari beberapa individu yang suatu keturunan yakni
kesatuan antara ayah,ibu,dan anak yang merupakan kesatuan kecil
dari bentuk-bentuk kesatuan masyarakat.

2
Abdul kadir, dasar-dasar pendidikan (jakarta :kencana prenada media group, 2012)
hlm 159-169

3
2. Sosialisasi di sekolah (pendidikan formal)3
Sekolah memegang peran penting dalam pendidikan karena
pengaruh besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping
keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi
sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Sekolah segaja di sedia kan atau di bangun khusus untuk tempat
pendidikan, dapat lah ia di golong kan sebagai tempat atau lembaga
pendidikan kedua setelah keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi
melanjut kan pendidikan keluarga dengan guru sebagai orang tua di
taati.
Pendidikan di sekolah, biasa nya disebut sebagai pendidikan
formal karena iya adalah pendidikan yang mempunyai dasar,
tujuan, isi, metode, dan alat-alat. Fungsi sekolah sebagai pusat
pendidikan formal, terlihat pada tujuan kelembagaan pada masing-
masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai pendidikan formal menerima fungsi
pendidikan berdasar kan asas-asas tanggung jawab berikut ini.
 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan
tujuan yang di tetap kan menurut ketentuan yang berlaku.
 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan, dan
tingkat pendidikan yang dapat di percaya kan kepada nya oleh
masyarakat dan negara.
3. Sosialisasi di masyarakat (non-formal)
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab
pendidikan secara sederhana masyarakat dapat di arti kan kumpulan
individu dan kelompok yang di ikat oleh kesatuan negara,
kebudayaan dan agama.
Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang
menunjang pendidikan keluarga dan sekolah. Masyakarat besar
pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak,

3
Gunawan, sosiologi pendidikan (jakarta : pt rineka cipta 2000) hlm 49-50

4
terutama pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada di dalam
nya. Sekalipun terdapat tanggung jawab persorangan dan pribadi ia
tidak lah mengabaikan tanggung jawab sosial yang menjadikan
masyarakat sebagai masyarakat solidaritas, berpadu dan kerja sama
membina dan mempertahankan kebaikan. Semua anggota
masyarakat memikul tanggung jawab membina, memakmurkan,
memperbaiki, mengajak pada kebaikan.
4. Sosialisasi siswa dengan pembagunan nasional
salah satu tugas sosiologi pendidikan di indonesia adalah
memantapkan pancasila sebagai nilai inti pokok yang menjadi dasar
integrasi nasional. Terutama dalam mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan setiap warga negara harus dapat menyesuaikan diri
dengan tuntutan pembangunan demi tercapai nya masyarakat
pancasila yang relevan dengan pembangunan sehingga kelak dapat
berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
D. Tujuan sosiologi pendidikan
Francis brown mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan
memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai
tempat dari individu memperoleh dan mengorganisasi pengalamannya.
Sedangkan S.nasution mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah
ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengembalikan
proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian
individu yang lebih baik. Dari kedua pengertian dan beberapa konsep
tentang tujuan sosiologi pendidikan yaitu sebagai berikut:
 Sosiologi bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik
dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam hal ini harus di
perhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat
terhadap perkembangan pribadi anak.
 Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan
kemajuan sosial. Banyak orang pakar yang beranggapan bahwa

5
pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan
masyarakat.
 Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan
dalam masyarakat. Berdiri nya suatu lembaga pendidikan dalam
masyarakat sering di sesuai kan dengan tingkatan daerah di mana
lembaga pendidikan itu berada.
 Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-
orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan sosial.
 Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan
pendidikan.dinamika tujuan pendidikan nasional terletak pada
keterkaitannya dengan GBHN, yang tiap 5 ( lima ) tahun sekali
ditetapkan dalam sidang Umum MPR, dan di sesuaikan dengan era
pembangunan yang di tempuh, serta kebutuhan masyarakat dan
kebutuhan manusia.
 Sosiologi pendidikan tidak hanya berkenan dengan proses belajar
dan sosialisasi yang terkaitan dengan sosiologi saja, tetapi juga
segala suatu dalam bidang pendidikan yang dapat dianalisis
sosiologis. Seperti sosiologi yang digunakan untuk meningkatkan
teknik mengajar yaitu metode sosiodrama, bermain peranan ( role
playing ), dan sebagainya. Dengan demikian sosiologi pendidikan
bermanfaat besar bagi para pendidik, seain berharga untuk
menganalisis pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami
hubungan antar manusia disekolah serta struktur masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi pendidikan dapat di definisikan dengan dua
cara. Pertama, sosiologi pendidikan di definisikan sebagai suatu
kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di
dalam nya terjadi interaksi sosial dengan pendidikan. Dalam
hubungan ini, dapat di lihat bagai mana masyarakat
memengaruhi pendidikan juga sebalik nya bagai mana
pendidikan memengaruhi masyarakat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan saran dari para pembaca agar dapat
menyempurnakan makalah ini.

7
DAFTAR PUSAKA
Gunawan, 2000.sosiologi pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Abdul, Kadir, 2012. Dasar-dasar pendidikan. Jakarta : kencana
Prenadamedia group.
Damsar, 2011. Sosiologi pendidikan. Jakarta : kencana prenadamedia
group.

Anda mungkin juga menyukai