Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang terjadi dalam
masa kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dibagi menjadi empat, yaitu (1)
terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan.
primigravida dan dapat terjadi pada 6-8% wanitahamil, di antaranya 3-7% pada
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan JNC (Joint National Comitte) VII, hipertensi tingkat 1 adalah jika
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi dalam
kehamilan adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg
2.2 Preeklampsia
a. Definisi Preeklampsia
umumnya terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah
dalam urin 24 jam atau terdapat lebih dari 30 mg/mmol pada spot urine: sampel
kreatinin.1,2,3,4,6,7
2.3 Etiologi Preeklampsia
Peterson menyatakan telah mengidentifikasi area pada kromosom 2p25 dan 9p13
dengan spasme pembuluh darah yang luas, lesi patologis pada banyak sistem
dengan pemakaian trombosit serta aktivasi lanjutan dari sistem pembekuan darah
endotel maka pada permukaan endotel akan diekspresikan molekul adhesi, seperti
dengan wanita hamil normal. Selain itu diduga bahwa respon inflamasi maternal
terganggunya invasi trofoblas dengan defek pada remodeling arteri spiral. Hal ini
kehamilan sebelumnya.1,10,11,12
Wanita yang memiliki risiko terjadinya preeklampsia adalah yang memiliki salah
1. Primigravida
2. Umur ≥ 40 tahun
5. Multiple pregnancies
yaitu:1,2,12,13
1. Preeklampsia Ringan
2. Preeklampsia Berat
c. Proteinuria > 5 gr dalam spesimen urin 24 jam atau > +3 pada dua kali
i. Trombositopenia
2.7 Komplikasi1,5,7,13
gestasi.
a. Eklampsia
disebabkan oleh hipoksia dan komplikasi dari penyakit berat yang menyertai.
b. Perdarahan serebrovaskular
HELLP Syndrome terdiri dari hemolisis (H), peningkatan enzim hati (EL) dan
e. Edema paru
f. Kematian Ibu
terjadi karena plasenta iskemi yang terdiri dari area infark. Kelahiran prematur
juga sering terjadi. At-term, preeklampsia mempengaruhi berat lahir bayi dengan
peningkatan risiko kematian dan morbiditas bayi. Pada semua umur gestasi terjadi
2.8 Penatalaksanaan1,3,8,9
eklampsia, melahirkan bayi tanpa asfiksia dengan skor APGAR baik, dan
1. Preeklampsia ringan
aliran darah ke plasenta dan aliran darah ke ginjal meningkat, tekanan vena pada
istirahat di tempat tidur mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar dan
Pada pasien preeklampsia berat segera harus diberi obat sedatif kuat untuk
20% dengan dosis 4 gram secara intravena loading dose dalam 4-5 menit.
ringer laktat (RL) atau sekitar 14 tetes/menit. Tambahan magnesium sulfat hanya
dapat diberikan jika diuresis pasien baik, refleks patella positif dan frekuensi
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. A
Umur : 26 Tahun
Alamat : Jl. Trans DS III, Tibo
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Nama : Tn. K
Umur : 28 tahun
Alamat : Jl. Trans DS III, Tibo
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
ANAMNESIS
GIVPIIAI Usia Kehamilan : 35 minggu, 5 hari
HPHT : 08-04-2016 Menarche : 13 tahun
TP : 13-01-2017 Perkawinan : I, ± 9 tahun
Riwayat Obstetri :
Hamil pertama : Anak perempuan, aterm, lahir normal di Rumah dan di
tolong oleh bidan. Tanggal 13, bulan Agustus, tahun 2008.
Hamil kedua : Anak perempuan, aterm, lahir normal di Rumah dan di
tolong oleh Dukun. Tahun 2013.
Hamil ketiga : Abortus saat usia kehamilan 3 bulan.
Hamil keempat : Hamil sekarang.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah :170/110 mmHg
Nadi : 96x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,8ºC
Pemeriksaan Obstetri :
Pemeriksaan Luar
Situs : Memanjang
Leopold I : Bagian tertinggi janin teraba bundar dan kenyal kesan
bokong, TFU 31 cm
Leopold II : Bagian kiri ibu teraba berbenjol-benjol kesan ekstremitas,
bagian kanan ibu teraba datar kesan punggung.
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bundar keras kesan kepala.
Leopold IV :Konvergen, 5/5
HIS :-
DJJ : 134 kali/menit
PergerakanJanin : ±12 kali/12 jam (DirasakanIbu)
Anak kesan : Tunggal
TBJ : 2790 gr
Pemeriksaan Dalam
Vulva/Vagina : Lesi tidak ada
Porsio : Lunak, Tebal
Pembukaan : ± 1 cm, seujung jari
Ketuban : (+)
Bagianterdepan : Teraba bagian keras (Presentasi kepala)
Penurunan : Hodge I
Ubun-ubun Kecil : Belum dapat teraba
Panggul kesan : Cukup
Pengeluaran : Lendir (+), Darah (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin:
RESUME
Pasien perempuan 27 tahun GIVPIIAI gravid 35 minggu 5 hari masuk
dengan keluhan Cefalgia yang dialami 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan
Edema Pretibial yang dialami 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pemeriksaan fisik, Tekanan darah 170/110 mmHg, Nadi 96x/menit,
Pernapasan 22x/menit, Suhu 36,8ºC, Konjunctiva anemis (-/-), DJJ 134 kali/menit,
TBJ 2790 gr, Ekstremitas bawah edema (+/+), pemeriksaan dalam (VT)
pembukaan ± 1 cm.
Pada pemeriksaan penunjang, HGB 13,8 g/dl, Ureum 7,3 mg/dl (18,0 –
55,0), Kreatinin 0,83 mg/dl (0,70 – 1,30), Proteinuria (+++)
DIAGNOSIS
GIVPIIAI + Gravid preterm UK 35 minggu + Preeklampsia Berat
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tetes/menit
- MgSO4 Sesuai protap
- Sulfat Fe 1 x 300 mg
- Rencanakan USG
- Nifedipin 3 x 10 mg
- Metildopa 3 x 250 mg
- Isoksuprin HCl 3 x 20 mg
- Observasi KU,TTV, BJF, dan takar urin.
FOLLOW UP
S : Sakit kepala (+), Pusing (-), Penglihatan kabur (+), sesak napas (-),
Mual (-), Muntah (-), Sakit perut (-), Pelepasan lendir (-),
Pelepasan darah (-), Pelepasan Air (-), BAB (-) terakhir 3 hari yll,
BAK (+) lancar.
O. : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 150/90 MmHg P : 22x/ menit
N : 82 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
Edema Pretibial +/+
Leopold I : 3 JBPX
Leopold II : Punggung-Kanan
Leopold III : Presentasi Kepala
Leopold IV : 5/5, Konvergen
DJJ 140x/menit
HIS (-)
P : IVFD RL 20 tetes/menit
Sulfat Fe 2x1 tab
Nifedipin 3 x 10 mg
Metildopa 3 x 250 mg
FOLLOW UP
S : Sakit kepala (-), Pusing (-), Penglihatan kabur (-), sesak napas (-),
Mual (-), Muntah (-), Sakit perut (-), Pelepasan lendir (+),
Pelepasan darah (+), Pelepasan Air (-), BAB (-) terakhir 4 hari yll,
BAK (+) lancar.
O. : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 140/80 MmHg P : 22x/ menit
N : 82 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
Edema Pretibial +/+
Leopold I : 3 JBPX
Leopold II : Punggung-Kanan
Leopold III : PresentasiKepala
Leopold IV : 5/5, Konvergen
DJJ 142x/menit
HIS (-)
A : GIVPIIAI + Gravid Preterm, UK 35 minggu + PEB
PEMBAHASAN
Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam meliputi tekanan darah, frekuensi nadi,
frekuensi pernapasan, reklekf patella, dan jumlah urin. Bila frekuensi pernapasan
<16/menit dan/atau tidak didapatkan refleks tendon patella dan/atau terdapat
oligouria (produksi urin <0,5 ml/kgBB) segera hentikan pemberian MgSO4. Bila
terjadi depresi napas, berikan kalsium glukonas 1 g IV (10 ml larutan 10%) bolus
dalam 10 menit. Bila kejang berulang, berikan MgSO4 2g IV perlahan (10-15
menit). Bila setelah pemberian MgSO4ulangan masih terdapat kejang, dapat
dipertimbangkan pemberian diazepam 10 mg/IV selama 2 menit.
Pemberian anti hipertensi pada kasus ini sudah sesuai dengan teori. Pemberian
nifedipin pada ibu hamil merupakan lini pertama untuk penatalaksanaan hipertensi
dalam kehamilan yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8
kali/24 jam.
.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo.
6. Qui, C., et al., 2009. Preeclampsia Risk in Relation to Maternal Mood and
7. Impey, L., and Child, T., 2008. Hypertensive Disorders in Pregnancies. In:
Impey, L., editor. Obsterics & Gynaecology. 3rd ed. Oxford: Blackwell
Publishing, 165-169.
Sumatera Utara.
9. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2010. Hypertension in
Children’s Health.
10. Impey, L., and Child, T., 2008. Hypertensive Disorders in Pregnancies. In:
Impey, L., editor. Obsterics & Gynaecology. 3rd ed. Oxford: Blackwell
Publishing, 165-169.
11. Angius, A., et al., 2002. A New Essential Hypertension Susceptibility Locus
12. Parisaei, M., Shailendra, A., Dutta, R., and Broadbent, J.A., 2008. Obstetrics
13. Peterson, et al, 2009. ROCK2 Allelic Variants are not Associated with
(7): 443-449. Gezginç, K., Acar, A., Peru, H., Karatayli, R., Çelik, Ç., and
(4): 212-215.