Anda di halaman 1dari 12

A.

Ringkasan (Executive Summary)


Secara umum pengertian energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha sedangkan
menurut Purwadarminta,1976 energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu. Menurut
SNI 03-6196-2000, audit energi adalah suatu ketentuan atau teknik yang digunakan untuk
menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan dan mengenali cara – cara untuk
penghematannya. Tujuan dari audit energi ini adalah untuk mencari cara mengurangi
pemakaian energi berlebihan, mengurangi konsumsi energi dan mengurangi biaya operasi dari
penggunaan energi.
Dalam melakukan audit energi untuk di rumah tangga kecil. Walaupun untuk
mengurangi pemaikaian energi dan biaya operasi dari penggunaan energi. Tetapi tidak
mengeyampingkan kenyamanan penghuni yang ada didalam rumah.
Berdasarkan ketentuan SNI 03 – 6196 – 2000 proses audit energi dilakukan secara
bertahap mengikuti langkah – langkah berikut :
a) Audit Energi Awal/Pendahuluan.
b) Audit Energi Rinci.
Intensitas Konsumsi Energi adalah perbandingan antara konsumsi energi dengan luas
bangunan gedung.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝐼𝐾𝐸 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎
Nilai intensitas konsumsi energi sangatlah penting untuk mengetahui dan
membandingkan berapa besar energi yang akan dipaki. Berdasarkan acuan pelaksanaan
konservasi energi listrik dan BSN untuk menentukan penghematan energi sebagai berikut :
- Bangunan Menggunakan AC
 Sangat Efisien : 4,17 – 7,92 kWh/m2/bulan
 Efisien : 7,93 – 12,08 kWh/m2/bulan
 Cukup Efisien : 12,09 – 14,58 kWh/m2/bulan
 Agak Boros : 14,59 – 19,17 kWh/m2/bulan
 Boros : 19,18 - 23,75 kWh/m2/bulan
 Sangat Boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2/bulan
- Bangunan Tidak Menggunakan AC
 Efisien : 0,84 – 1,67 kWh/m2/bulan
 Cukup Efisien : 1,68 – 2,5 kWh/m2/bulan
 Boros : 2,5 – 3,34 kWh/m2/bulan
 Sangat Boros : 3,35 – 4,17 kWh/m2/bulan
Potensial peluang Hemat Energi merupakan hasil analisis IKE untuk selanjutnya
dibandingkan dengan standar maka ada potensi untuk dilakukan penghematan. Hasil dari
proses audit energi adalah efisiensi energi.
𝛥 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑥 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑃𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝐻𝐸 =
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Manajemen energi adalah tindakan pengelolaan energi yang meliputi pencatatan,
pengukuran, akuntansi, penetapan target dan rekomendasi tindak lanjut.

B. Latar Belakang

Pada era jaman sekarang, penggunaan terhadap energi listrik di rumah tangga kecil
semakin meningkat seiring meningatnya taraf hidup masyarakat, terutama di Indonesia yang
menjadi salah satu negara dengan konsumsi energi yang tinggi. Karena banyak keperluan
rumah tangga sehari hari yang mengkonsumsi energi cukup tinggi. Maka diperlukan adanya
sistem pengaturan penggunaan energi listrik pada setiap peralatan rumah tangga agar
didapatnya efektifitas konsumsi pemakaian energi.
Energi merupakan salah satu faktor penting dalam operasional sebuah industri,
perusahaan, maupun instansi lain, karena memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap
kebutuhan energi untuk operasional usahanya. Sehingga diperlukan upaya konservasi untuk
mencapai tujuan efisiensi. Energi Listrik memilki kontribusi besar terhadap biaya operasional
yang harus dikeluarkan. Peranan listrik ini menjadi semakin penting mengingat adanya
kenaikan tarif dasar listrik yang mau tak mau memaksa berbagai pihak berlomba-lomba untuk
melakukan penghematan. Kenaikan harga listrik dunia rata-rata 7% setahun, sedangkan
Indonesia sudah dicanangkan akan ada kenaikan 6% tiap 4 bulan. Salah satu alasan kenaikan
harga ini adalah untuk membangun pembangkit baru guna mencukupi kebutuhan kenaikan
konsumsi listrik. Jika setiap konsumen bisa menghemat antara 5 – 10% saja, maka ada
kemungkinan pada tahun ini tidak diperlukan pembangkit baru.

Pemerintah bisa ikut berperan untuk mendukung program penghematan energi ini
dengan memberikan insentif pada pelaksanaannya. Sesungguhnya program hemat energi ini
memberikan keuntungan pada semua pihak, konsumen bisa mengurangi pembayaran rekening,
perusahaan listrik tidak dikejar-kejar membuat pembangkit baru, pemerintah bisa mengurangi
jumlah rencana hutang. Program penghematan listrik adalah bukan sekedar masalah teknis
semata, melainkan merupakan pertimbangan dan keputusan manajemen, terutama ditinjau dari
segi keuangan.

Dalam Audit energi merupakan kegiatan penelitian pemaanfaatan energi untuk


mengetahui keseimbangan dan mengidentifikasi peluang-peluang penghematan energi.
Melalui audit energi, kita dapat mengetahui pola distribusi energi, sehingga bagian yang
mengkonsumsi energi terbesar dapat diketahui. Dari hasil audit energi juga dapat diketahui
besarnya peluang potensi penghematan apabila dilakukan peningkatan efisiensi.

Apabila dalam sebuah rumah tangga, AC adalah perangkat penggerogot listrik terbesar
maka bisa dibayangkan berapa banyak batubara harus dibakar untuk memenuhi listrik sebuah
Mal, industri, pabrik-pabrik.

Audit energi dilakukan untuk mencapai hal sebagai berikut

A. Untuk mengetahui nilai Intensitas Konsumsi Energi dan profil pemakaian energi
eksisting operasional fasilitas suatu industri pada periode tertentu.
B. Untuk mengidentifikasi jenis alternatif konservasi energi, maupun penghematan energi
sebagai bagian dari manajemen energi sebuah industri.
C. Memilih suatu keputusan alternatif jenis konservasi energi yang terbaik sebagai
rekomendasi perencanaan manajemen energi industri.

Pelaksanaan audit energy pada dasarnya akan menguntungkan pihak itu sendiri. Kerena ada
Aspek Pencapaian yang diharapkan dari proses Audit Energi, yaitu

 saving in money : adanya manajemen energi, dapat mengurangi biaya operasional.


Dengan demikian keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat.
 environmental protection : adanya penggunaan energi yang efisien maka akan
memberikan kontribusi bagi dunia dalam hal membantu pelestarian alam dengan
menjaga dan mempertahankan cadangan minyak bumi dunia agar tidak segera habis.
 sustainable development : adanya penggunaan energi yang efisien maka akan
memberikan kontribusi bagi perusahaan di bidang pertumbuhan yang berkelanjutan
baik di sisi finansial maupun penggunaan peralatan industri yang memiliki lifetime
maksimum/optimum.
B. Pelaksanaan Audit Energi
a. Audit Energi Awal
1. Luas Total Bangunan

Dimensi
No Nama Ruangan P L T Luas V
(m) (m) (m) (m2) (m3)
1 Kamar 1 4 3 3 12 36
2 Kamar 2 4 3 3 12 36
3 Teras 4 1.5 3 6 18
4 Ruang Kerja 4 2 3 8 24
5 Ruang Keluarga 4 3.5 3 14 42
6 Bale 3 3 3 9 27
7 WC 1.5 2 3 3 9
8 Dapur 2 3 3 6 18

TOTAL 70 210

*)Gambar terlampir
2. Peralatan rumah tangga yang di gunakan

Daya Jumlah Harian kWh kWh


No Peralatan Listrik Spesifikasi
W Unit jam /hari /bulan
PENGHUNI
1 Smartphone Xiaomi 7.5 1 1 0.0075 0.225
2 Smartphone Samsung 7.5 2 2 0.03 0.9
3 Laptop Acer Asphire 65 1 1 0.065 1.95
TOTAL 3.075
PENCAHAYAAN
Philips
1 Lampu Essential 8W 8 1 1 0.008 0.24
Philips
2 Lampu Essential 14W 14 1 4 0.056 1.68
Philips
3 Lampu Essential 5W 5 5 20 0.5 15
Philips Pijar
4 Lampu 5W 5 2 6 0.06 1.8
TOTAL 18.72
PENUNJANG
PEKERJAAN
1 Mesin Jahit Kenko 100 1 8 0.8 24
TOTAL 24
HIBURAN
2 TV LCD LD LCD 28" 50 1 5 0.25 7.5
7.5
LAIN-LAIN
1 Magic com Miyako 250 1 12 0.745 22.35
2 Setrika Panasonic 300 1 0.5 0.15 4.5
3 Kulkas Sanyo 80 1 24 0.64 19.2
4 Kipas Angin Cosmos 37 1 1 0.037 1.11
TOTAL 47.16
Total kWh per bulan 100.455
Total kWh per tahun 1205.46

3. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk Rumah Tinggal Sebelum di Audit

Intensitas Konsumsi Energi


A
kWh/m2.tahun persen
PENGHUNI 0.53 3.06
PENCAHAYAAN 3.21 18.64
PENUNJANGAN
PEKERJAAN 4.11 23.89
HIBURAN 1.29 7.47
LAIN - LAIN 8.08 46.95

TOTAL 17.22 100

 Diagram Pie

Diagram Kebutuhan Energi Pada Rumah Tinggal

3%
19%
47% PENGHUNI

24% PENCAHAYAAN
7% PENUNJANGAN PEKERJAAN
HIBURAN
LAIN - LAIN
4. Intensitas Konsumsi Eneri Listrik (IKEL) untuk Rumah Tinggal Sebelum Audit

No Uraian Perhitungan Satuan

1 Penggunaan Listrik 1205.46 Watt


2 IKEL 17.22 kWh/m2.tahun

Berikut merupakan IKEL dalam setahun yakni sebesar 17.22 kWh/m2.tahun.


Apabila saya ambil sesuai data di sebelumnya yang menyatakan bahwa berdasarkan
acuan pelaksanaan konservasi energi listrik dan BSN untuk menentukan
penghematan energi dihitung per bulan. Maka jika data diatas di bawa dalam jangka
waktu bulan IKEL yang diperoleh sebesar 1.435 kWh/m2.tahun, itu merupakan
sudah di posisi efisien. Namun ada kemungkinan untuk menghemat energi, akan
dijelaskan pada bagian analisis peluang hemat energi.

C. IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN PHE

Pada hasil pengukuran diatas dimana hasil IKEL yang didapatkan jika dibandingkan dengan
standar IKE hasil yang didapat hasil pengukuran ternyata kurang dari standar IKE dimana
proses audit rinci dapat dihentikan dan bisa langsung mengambil proses PHE untuk menghemat
lagi atau mengecilkan besar biaya konsumsi energy dengan proses analisis PHE

D. ANALISIS PELUANG HEMAT ENERGI


Disini saya akan pembenahan sistem penerangan. Berdasarkan hasil pengukuran sistem
penerangan seperti berikut :

E. Beban Daya (watt) Lumen Pemakaian / hari KWH / hari


energi

Lampu 5 235 8 jam 0.04


Essensial

Lampu LED 3 250 8 jam 0.024


Perhitungan pemakaian listrik tiap bulan sebelum audit

Total pemakaian : 0.04 kwh x 30 hr = 1.2 kwh / bulan

Biaya : 1.2 x 1,352 = 1,622.4 Rupiah

Perhitungan pemakaian listrik tiap bulan setelah audit

Total pemakaian : 0.024 kwh x 30 hr = 0.72 kwh / bulan

Biaya : 0.72 x 1,352 = 973,44 Rupiah

Dari hasil perhitungan data di atas kita dapat menyimpulkan bahwa penggunaan Lampu
Essensial 5 watt perbulan adalah Rp. 1,622.4 sedangkan Lampu LED 3 watt Rp. 973,44
Sehingga dalam setiap bulan saya dapan menghemat uang sebesar Rp. 648.96, jika dikalikan
selama 1 tahun saa dapat menghemat sebesar Rp. 7,787.52 itu baru untuk 1 lampu , jika
dikalikan jumlah lampu yang dipakai maka saya dapat menghemat lebih banyak konsumsi
listrik.

Selain itu, dapat dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan


energi listrik seperti berikut ini.
a. Grouping Lampu
Untuk ruangan yang cukup besar perlu adanya grouping lampu dengan saklar tertentu
sehingga tidak semua harus dihidupkan atau dimatikan tapi bisa sebagian saja, sehingga
dapat menghemat penggunaan energinya.
b. Menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja.
c. Mewarnai dinding, lantai dan langit-langit dengan warna terang, sehinga tidak
membutuhkan penerangan yang berlebihan.
d. Memasang lampu penerangan dalam jarak yang tepat dengan obyek yang akan diterangi.
e. Mengatur perlengkapan rumah agar tidak menghalangi penerangan.
f. Mencabut carger hp maupun laptop bila sudah tidak di gunakan jiga bisa mengurangi beban
karena indikator pada carger juga menggunakan arus listrik.
g. Matikan peralatan elektronik jika tidak di gunakan lagi seperti laptop, kipas angin, TV,
magicom ketika nasi sudah habis.
Tabel PHE (Peluang Hemat Energi)

Peralatan Listrik Peralatan Listrik


No Audit energi/Penghematan
(Sebelum) (Sesudah)
Lampu
Lampu Essential Lampu LED Lampu essential ketika dihidupkan mengkonsumsi
1
5 watt Hannocs 3 Watt daya yang besar dibandingkan dengan lampu
Lampu Essential Lampu LED LED. Lampu LED merupakan lampu hemat
2
8 watt Hannocs 5 Watt energi, meskipun wattnya kecil dibandingkan
Lampu Essential Lampu LED lampu sebelumnya , lumen dari lampu tersebut
3
14 watt Hannocs 8 Watt sama. Selain disarankan untuk mengganti lampu,
Lampu Pijar 5 Lampu LED pemakaian lampu yang tidak terlalu lama, dapat
4
Watt Hannocs 3 Watt menghemat konsumsi energi.

Tabel Konsumsi Daya Setelah di Audit

Daya Jumlah Harian kWh kWh


No Peralatan Listrik Spesifikasi
W Unit jam /hari /bulan
PENGHUNI
1 Smartphone Xiaomi 7.5 1 1 0.0075 0.225
2 Smartphone Samsung 7.5 2 2 0.03 0.9
3 Laptop Acer Asphire 65 1 1 0.065 1.95
TOTAL 3.075
PENCAHAYAAN
Lampu LED
1 Lampu Hannocs 5 Watt 5 1 1 0.005 0.15
Lampu LED
2 Lampu Hannocs 8 Watt 8 1 4 0.032 0.96
Lampu LED
3 Lampu Hannocs 3 Watt 3 5 20 0.3 9
Lampu LED
4 Lampu Hannocs 3 Watt 3 2 6 0.036 1.08
TOTAL 11.19
PENUNJANG
PEKERJAAN
1 Mesin Jahit Kenko 100 1 8 0.8 24
TOTAL 24
HIBURAN
2 TV LCD LD LCD 28" 50 1 5 0.25 7.5
7.5
LAIN-LAIN
1 Magic com Miyako 250 1 12 0.745 22.35
2 Setrika Panasonic 300 1 0.5 0.15 4.5
3 Kulkas Sanyo 80 1 8 0.64 19.2
4 Kipas Angin Cosmos 37 1 1 0.037 1.11
TOTAL 47.16
Total kWh per bulan 92.925
Total kWh per tahun 1115.1

Dari data ini menunjukan masih adanya peluang hemat energi yaitu dengan mengganti lampu
essential dengan lampu LED. Terbukti total kWh baik per bulan maupun per tahunnya dapat
dikurangi. Walaupun tidak banyak tetapi hal ini bisa membantu dalam penghematan energi.
Dalam hal ekonomis dengan menerapkan rekomendasi diatas bisa menghemat kurang lebih
Rp. 122.166,- per tahunnya.

F. KESIMPULAN

Dari hasil beberapa data di atas dapat saya simpulkan bahwa :

a. Dari data pengukuran didapatkan hasil IKE 1.435 kWh/m2.tahun dimana hasil ini bisa
dibilang efesien jika dibandingkan dengan standar IKE Bangunan tidak Ber AC
b. Penggunaan konsumi energy listrik dari hasil pengukuran diperoleh dari sistem tenaga
untuk peralatan dan penerangan tidak dapat dipisahkan , sehingga dapat dihitung hanya
konsumsi energy listrik totalnya.
c. Dari hasil perbandingan antara lampu essential dengan lampu LED terbukti
penggunaan konsumi energinya lebih hemat serta lumen yang dihasilkan lampu LED
lebih besar dan biayanya konsumsinya pun lebih murah dibandingkan dengan lampu
essential
Daftar pustaka

http://www.scribd.com/doc/133233994/Makalah-Audit-Energi

http://www.scribd.com/doc/54243750/Audit-Energi

http://www.scribd.com/doc/48943016/artikel-audit-energi

http://mentarijaya.com/philips-lampu-led-35-watt-warm-white-kuning/
LAMPIRAN
MANAJEMEN ENERGI LISTRIK

“AUDIT ENERGI PADA RUMAH TINGGAL”

Oleh

Dewa Gede Mahendra Putra

Nim. 1515313010

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2017

Anda mungkin juga menyukai