Laporan Audit
Laporan Audit
B. Latar Belakang
Pada era jaman sekarang, penggunaan terhadap energi listrik di rumah tangga kecil
semakin meningkat seiring meningatnya taraf hidup masyarakat, terutama di Indonesia yang
menjadi salah satu negara dengan konsumsi energi yang tinggi. Karena banyak keperluan
rumah tangga sehari hari yang mengkonsumsi energi cukup tinggi. Maka diperlukan adanya
sistem pengaturan penggunaan energi listrik pada setiap peralatan rumah tangga agar
didapatnya efektifitas konsumsi pemakaian energi.
Energi merupakan salah satu faktor penting dalam operasional sebuah industri,
perusahaan, maupun instansi lain, karena memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap
kebutuhan energi untuk operasional usahanya. Sehingga diperlukan upaya konservasi untuk
mencapai tujuan efisiensi. Energi Listrik memilki kontribusi besar terhadap biaya operasional
yang harus dikeluarkan. Peranan listrik ini menjadi semakin penting mengingat adanya
kenaikan tarif dasar listrik yang mau tak mau memaksa berbagai pihak berlomba-lomba untuk
melakukan penghematan. Kenaikan harga listrik dunia rata-rata 7% setahun, sedangkan
Indonesia sudah dicanangkan akan ada kenaikan 6% tiap 4 bulan. Salah satu alasan kenaikan
harga ini adalah untuk membangun pembangkit baru guna mencukupi kebutuhan kenaikan
konsumsi listrik. Jika setiap konsumen bisa menghemat antara 5 – 10% saja, maka ada
kemungkinan pada tahun ini tidak diperlukan pembangkit baru.
Pemerintah bisa ikut berperan untuk mendukung program penghematan energi ini
dengan memberikan insentif pada pelaksanaannya. Sesungguhnya program hemat energi ini
memberikan keuntungan pada semua pihak, konsumen bisa mengurangi pembayaran rekening,
perusahaan listrik tidak dikejar-kejar membuat pembangkit baru, pemerintah bisa mengurangi
jumlah rencana hutang. Program penghematan listrik adalah bukan sekedar masalah teknis
semata, melainkan merupakan pertimbangan dan keputusan manajemen, terutama ditinjau dari
segi keuangan.
Apabila dalam sebuah rumah tangga, AC adalah perangkat penggerogot listrik terbesar
maka bisa dibayangkan berapa banyak batubara harus dibakar untuk memenuhi listrik sebuah
Mal, industri, pabrik-pabrik.
A. Untuk mengetahui nilai Intensitas Konsumsi Energi dan profil pemakaian energi
eksisting operasional fasilitas suatu industri pada periode tertentu.
B. Untuk mengidentifikasi jenis alternatif konservasi energi, maupun penghematan energi
sebagai bagian dari manajemen energi sebuah industri.
C. Memilih suatu keputusan alternatif jenis konservasi energi yang terbaik sebagai
rekomendasi perencanaan manajemen energi industri.
Pelaksanaan audit energy pada dasarnya akan menguntungkan pihak itu sendiri. Kerena ada
Aspek Pencapaian yang diharapkan dari proses Audit Energi, yaitu
Dimensi
No Nama Ruangan P L T Luas V
(m) (m) (m) (m2) (m3)
1 Kamar 1 4 3 3 12 36
2 Kamar 2 4 3 3 12 36
3 Teras 4 1.5 3 6 18
4 Ruang Kerja 4 2 3 8 24
5 Ruang Keluarga 4 3.5 3 14 42
6 Bale 3 3 3 9 27
7 WC 1.5 2 3 3 9
8 Dapur 2 3 3 6 18
TOTAL 70 210
*)Gambar terlampir
2. Peralatan rumah tangga yang di gunakan
Diagram Pie
3%
19%
47% PENGHUNI
24% PENCAHAYAAN
7% PENUNJANGAN PEKERJAAN
HIBURAN
LAIN - LAIN
4. Intensitas Konsumsi Eneri Listrik (IKEL) untuk Rumah Tinggal Sebelum Audit
Pada hasil pengukuran diatas dimana hasil IKEL yang didapatkan jika dibandingkan dengan
standar IKE hasil yang didapat hasil pengukuran ternyata kurang dari standar IKE dimana
proses audit rinci dapat dihentikan dan bisa langsung mengambil proses PHE untuk menghemat
lagi atau mengecilkan besar biaya konsumsi energy dengan proses analisis PHE
Dari hasil perhitungan data di atas kita dapat menyimpulkan bahwa penggunaan Lampu
Essensial 5 watt perbulan adalah Rp. 1,622.4 sedangkan Lampu LED 3 watt Rp. 973,44
Sehingga dalam setiap bulan saya dapan menghemat uang sebesar Rp. 648.96, jika dikalikan
selama 1 tahun saa dapat menghemat sebesar Rp. 7,787.52 itu baru untuk 1 lampu , jika
dikalikan jumlah lampu yang dipakai maka saya dapat menghemat lebih banyak konsumsi
listrik.
Dari data ini menunjukan masih adanya peluang hemat energi yaitu dengan mengganti lampu
essential dengan lampu LED. Terbukti total kWh baik per bulan maupun per tahunnya dapat
dikurangi. Walaupun tidak banyak tetapi hal ini bisa membantu dalam penghematan energi.
Dalam hal ekonomis dengan menerapkan rekomendasi diatas bisa menghemat kurang lebih
Rp. 122.166,- per tahunnya.
F. KESIMPULAN
a. Dari data pengukuran didapatkan hasil IKE 1.435 kWh/m2.tahun dimana hasil ini bisa
dibilang efesien jika dibandingkan dengan standar IKE Bangunan tidak Ber AC
b. Penggunaan konsumi energy listrik dari hasil pengukuran diperoleh dari sistem tenaga
untuk peralatan dan penerangan tidak dapat dipisahkan , sehingga dapat dihitung hanya
konsumsi energy listrik totalnya.
c. Dari hasil perbandingan antara lampu essential dengan lampu LED terbukti
penggunaan konsumi energinya lebih hemat serta lumen yang dihasilkan lampu LED
lebih besar dan biayanya konsumsinya pun lebih murah dibandingkan dengan lampu
essential
Daftar pustaka
http://www.scribd.com/doc/133233994/Makalah-Audit-Energi
http://www.scribd.com/doc/54243750/Audit-Energi
http://www.scribd.com/doc/48943016/artikel-audit-energi
http://mentarijaya.com/philips-lampu-led-35-watt-warm-white-kuning/
LAMPIRAN
MANAJEMEN ENERGI LISTRIK
Oleh
Nim. 1515313010