Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. DASAR PEMIKIRAN
Pernyataan itu memberikan makna besar bahwa pemuda merupakan pemeran utama agen perubahan
sosial. Pemuda merupakan bagian dari masyarakat sipil yang memiliki keberanian untuk berpikir kritis,
bersikap dan bertindak untuk melakukan perubahan. Imajinasi, kreasi, dan inovasi melekat menjadi karakter
pemuda. Dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, pemuda
memegang peranan yang dominan, baik perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi,
perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan intelektual.
Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar
untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan
suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat
yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Kampus merupakan tempat pengembangan diri bagi mahasiswa yang memberikan perubahan pikiran,
sikap, dan pencerahan, tempat mahasiswa lahir menjadi kaum pemikir bebas yang tercerahkan dan
merupakan laboratorium besar tempat melahirkan beragam ide, pemikiran, pengembangan wawasan yang
kemudian diwujudkan dalam bentuk peranan sosial. Dengan sifat intelektual dan idealismenya mahasiswa
lahir dan tumbuh menjadi entitas yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan
dan kemasyarakatan. Dengan demikian, kepentingan masyarakat menjadi barometer utama bagi
keberhasilan suatu perubahan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa atau pemuda. Pijakan ini menjadi
sangat relevan dengan nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan pokok
persoalan apapun.
Namun saat ini kondisi mahasiswa dan kampus sangat memprihatinkan. Kampus seperti menara
gading ditengah-tengah problem sosial yang melanda masyarakat. Kampus dan mahasiswa asyik sendiri
dengan kegiatan-kegiatan intelektualnya dan belum mampu berelasi dengan masyarakat dalam
memecahkan problem sosial yang ada dimasyarakat.
Dalam beberapa kesempatan Presiden kerap berbicara tentang politik anggaran. Salah satunya ketika
Presiden memberi pengarahan kepada kepala daerah terpilih hasil PILKADA serentak di Istana Negara,
Jumat, 8 April 2016. Di forum tersebut, Presiden meminta para kepala daerah mengendalikan politik
anggaran di daerahnya. Caranya dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar untuk rakyat
dan menyinkronkan anggarannya dengan pemerintah pusat.
Politik anggaran sebenarnya adalah cara pemerintah untuk menggunakan anggaran yang terbatas
agar dapat digunakan secara maksimal untuk mensejahterakan masyarakat lewat program yang tepat
sasaran. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi. Bagaimana dengan modal minimal dihasilkan keuntungan
sebesar-besarnya.
Anggaran adalah salah satu instrumen sumber daya yang dimiliki oleh negara. Pengelolaanya
dikuasakan kepada para birokrat di pemerintahan (eksekutif dan legislatif) untuk menjalankan mandat
mengelola urusan rakyat. Setiap tahunnya pemerintah membuat rencana keuangan sebagai panduan
implementasi pembangunan, yang disebut APBN atau APBD. Proses penyusunan APBD terdiri dari
beberapa tahapan yaitu perencanaan, penyusunan program/kegiatan, pelaksanaan APBD,
pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan. Istilah untuk seluruh proses pentahapan APBD itu adalah
perencanaan penganggaran.
APBN atau APBD sebagai anggaran publik mempunyai sifat terbuka, penyusunannya melibatkan
banyak pihak dan harus mampu mengagregasi kepentingan yang berbeda serta harus dapat
dipertanggungjawabkan. Pendekatan yang digunakan dalam proses penyusunan APBD ini yaitu teknokratis,
politis dan partisipatif. Tetapi dalam praktiknya, pendekatan politis kerap mendominasi proses penyusunan
anggaran publik ini, banyak kepentingan yang harus diakomodasi. Tidak heran jika pada akhirnya berbagai
pihak dan kelompok kepentingan akan berebut pengaruh di dalam memutuskan alokasi anggaran. Itulah yang
disebut dengan anggaran sebagai medan tempur strategis dalam politik kebijakan pembangunan.
Pemerintahan (legislatif dan eksekutif) berkewajiban untuk mengkonstruksi anggaran agar berorientasi
pada pemenuhan hak-hak dasar warga negara. Peran rakyat adalah memastikan bahwa pemerintah dan
anggota dewan menjalankan kewajiban tersebut. Tetapi pada kenyataannya, fakta menunjukkan bahwa
alokasi belanja pemerintah dalam APBD ternyata lebih banyak untuk menggerakkan mesin birokrasi daripada
untuk kepentingan rakyat. Ini menunjukkan politik anggaran belum berada dalam arah yang benar.
Sedangkan porsi belanja untuk kepentingan rakyat seringkali rawan dikorup, tidak efektif memecahkan
masalah-masalah sepert kemiskinan, infrastruktur, peningkatan pendidikan dan kesehatan.
Pengambilan keputusan tentang anggaran masih didominasi oleh pemerintah dan DPRD. Masyarakat
menjadi kelompok yang terpinggirkan. Dengan demikian, literasi anggaran merupakan hal penting yang harus
dilakukan kepada mahasiswa agar dapat mengambil peran dalam dinamika politik perencanaan dan
penganggaran. Masyarakat harus cerdas dan kritis terhadap anggaran, karena anggaran merupakan
instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat memiliki hak untuk bersuara dalam
setiap keputusan yang menyangkut perbaikan kualitas hidup mereka termasuk hak atas anggaran.
Persoalan-persoalan kebijakan publik dari mulai perencanaan-penganggaran-pelaksanaan-monitoring
dan evaluasi pembangunan baik tingkat nasional maupun daerah luput dari pengawasan mahasiswa,
sehingga mahasiswa jarang sekali berpartisipasi dalam proses kebijakan publik. Mahasiswa tidak memahami
realitas sosial yang dihadapi komunitas dimasyarakat baik itu persoalan buruh tani, pedagang kecil, buruh
bangunan, kelompok miskin kota, dan tidak memiliki relasi dengan kelompok-kelompok miskin tersebut.
Atas dasar itulah PC PMII Sampang berupaya untuk membangkitkan kembali keberanian mahasiswa
dalam berpikir, bersikap dan bertindak untuk melakukan perubahan sosial di masyarakat sehingga Politik
Anggaran harus melahirkan kebijakan alokasi anggaran yang menjamin pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat yaitu hak ekonomi, sosial dan budaya (hak ekosob) dan hak sipil politik (hak sipol). Beberapa
strategi yang bisa dilakukan oleh PC PMII SAMPANG untuk merubah hal tersebut yaitu melalui Sekolah
Analisis Politik Anggaran dengan tema “………………………………………………………..” harapan
memberikan edukasi kepada kader-kader PMII di kabupaten Sampang Khususnya Pengurus Komisariat se-
Kab. Sampang, sehingga lebih memahami melalui pendidikan politik anggaran, diseminasi informasi serta
kerja-kerja politik untuk mewujudkan perubahan sosial di masyarakat.
B. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Terjalinnya sebuah keharmonisan antar warga pergerakan
2. Mendidik kader agar memiliki kematangan dalam pengetahuan, sikap, perilaku, kreasi gagasan dan ide
sebagai gagasan dan input organisasi.
3. Agar memiliki pemahaman yang komprehensif dan universal terhadap suatu disiplin ilmu.
4. Menumbuhkan kesadaran pada warga pergerakan bahwa pengetahuan lebih penting dari pada urusan
politik praksis, serta menghimpun pandangan dan pemikiran menyangkut rumusan komprehensif bagi
bangsa Indonesia yang lebih bermartabat dan mampu berupaya mewujudkan cita-cita bangsa.
C. LANDASAN
1. Pancasila dan UUD 1945
2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. AD ART PMII
4. Progran Kerja Pengurus Cabang PMII Sampang periode 2017-2018
5. Hasil Rapat Panitia Sekolah Analisis Politik Anggaran
F. DESKRIPSI KEGIATAN
Sekolah Analisis Politik Anggaran yang di laksanakan PC PMII Sampang merupakan upaya untuk
membangkitkan kembali keberanian mahasiswa atau kader PMII dalam berpikir, bersikap dan bertindak untuk
melakukan perubahan sosial di masyarakat sehingga Politik Anggaran harus melahirkan kebijakan alokasi
anggaran yang menjamin pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yaitu hak ekonomi, sosial dan budaya (hak
ekosob) dan hak sipil politik (hak sipol). Sekolah ini akan dilaksanakan dengan materi sebagai berikut:
a. Pokok Pembahasan
1) Pengertian anggaran
2) Azas umum dan fungsi APBD
3) APBD dan Pelaynan Publik
b. Tujuan
1) Peserta dapat memahami definisi anggaran secara umum
2) Peserta dapat memahami asas dan fungsi pengelolaan anggaran
3) Peserta dapat keterkaitan anggaran dan pelayana public serta regulasi
tentang pelayanan publik
a. Pokok Pembahasan
1) Memahami siklus APBD
2) Partisipasi masyarakat dalam semua siklus APBD
b. Tujuan
1) Peserta dapat memahami siklus APBD
2) Peserta mampu mengidentifikasi proses yang terjadi di semua tahapan
siklus APBD dan bisa memahami peran apa saja yang bisa dilakukan oleh
CSO disemua tahapan siklus APBD
a. Pokok Pembahasan
1) Tahapan dan perencanaan penganggaran daerah.
2) Titik kritis dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
3) Peraturan perundangan yang mengatur perencanaan daerah.
4) Pengarusutamaan gender dalam perencanaan dan penganggaran.
b. Tujuan
1) Peserta dapat memahami proses apa saja yang dilakukan selama tahapan
perencanaan dan penganggaran daerah dalam siklus PABD serta peraturan
apa saja yang terkait dengan perencanaan dan penganggaran
2) Peserta dapat mengidentifikasi titik kritis masalah perencanaan dan
penganggaran serta pertisipasi yangbisa dilakukan oleh CSO
3) Peserta mampu mengintegrasikan isu gender kedalam proses perencanaan
dan penganggaran dengan menggunakan alat-alat analisis yang sudah
dikembangkan, seperti GAP, PROBA, dan GBS
a. Pokok Pembahasan
1) Dokumen-dokumen perencanaan fungsi dan hubungan antar dokumen
prencanaan
2) Postur APBD dan dasar hokum yang spesifik terkait dengan item belanja
3) Teknis analisis dokmen perencanaan dan APBD
4) Pelatihan analisis perencanaan dan APBD
b. Tujuan
1) Peserta dapat memahami adanya berbagai jenis dokumen perencanaan dan
penganggaran daerah beserta fungsi setiap dokumen itu.
2) Peserta dapat memahami adanya berbagai alat analisis untuk melakukan
analisis atas dokumen perencanaan dan penganggaran daerah.
3) Peserta dapat melakukan analisis atas dokumen perencanaan dan
penganggaran daerah.
Tujuan
a. Peserta dapat mengetahui dan saling berbagi informasi mengenai best practice
daerah-daerah yang telah melakukan inovasi dalam perencanaan dan
penganggaran partisipatif .
b. Peserta dapat mengambil pelajaran dari praktek yang telah dilakukan di berbagai
daerah, baiknya, buruknya, serta rekomendasi untuk daerah tersebut dan
daerahnya sendiri.
a. Pokok Pembahasan
1) Memilih isu strategis
2) Memilih strategis advokasi
3) Pemetaan kekuatan dan actor
4) Merumuskan dan menyampaikan pesan advokasi
5) Menyusun rencana tindak advokasi
b. Tujuan
1) Bagaimana memilih focus isu untuk advokasi.
2) Bagaimana menyusun strategi advokasi
3) Peserta dapat menyusun rencana tindak lanjut untuk advokasi.
a) Membuat TIM Advokasi
b) Membagi peran
c) Membuat time frame
G. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini akan berlangsung pada:
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat :
H. PEMATERI
Pemateri dalam kegiatan ini adalah sebagi berikut:
1.
I. SASARAN PESERTA
Peserta Sekolah Analisis Politik Anggaran adalah delegasi 5 orang BPH dari Pengurus Komisariat
PMII se-Kabupaten Sampang.
J. SUSUNAN KEPANITIAAN
(Terlampir 1)
K. MANUAL ACARA
(Terlampir 2)
M. PENUTUP
Demikian Term Of Reference ini kami buat sebagai sketsa awal penyelenggara acara ini, besar
harapan agar kegiatan ini bejalan dengan lancer dan sesuai harapan kita bersama, oleh karenanya kritik,
saran, dan dukungan anda semua kami butuhkan demi suksesnya acara ini.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Tharieq
Panitia
Sekolah Analisis Politik Anggaran
PC PMII Sampang
Mengetahui
PC PMII Sampang
MUHAMMAD FARID
Ketua Umum
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
SEKOLAH ANALISIS POLITIK ANGGARAN
PC PMII SAMPANG
Devisi-devisi
MANUAL ACARA
SEKOLAH ANALISIS POLITIK ANGGARAN
PC PMII SAMPANG
Lampiran 3
A. Syarat Administrasi
1. Mengisi Formulir Pendaftaran (form terlampir)
2. Telah mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) di buktikan dengan sertifikat atau surat
keterangan dari lembaga yang menyelenggarakan.
3. Pas photo berwarna 3x4 (3 Lembar)
4. Photo copy KTP (2 Lembar)
5. Mendapatkan surat rekomendasi dari Pengurus Komisariat asal.
6. Menulis catatan identifikasi masalah local komisariat asal dan solusinya.
7. Membuat surat Pernyataan kesediaan menaati peraturan selama kegiatan berlangsung dengan materai
6000 (form Terlampir).
B. Ketentuan
1. Berkas pendaftaran di serahkan ke panitia SC Sekolah analisis politik anggaran PC PMII Sampang paling
lambat sebelum acara pembukaan
2. Wajib memakai atribut yang sudah di tentukan
3. Wajib membawa alat tulis menulis
C. Atribut
1. Jas almamater PMII
2. Peci Hitam (Laki-laki)
3. Kerudung Kuning (Perempuan)
4. Kemija Putih (Laki-laki dan Perempuan) dan perlengkapan Shalat.
5. Sepatu pantopel hitam (Laki-laki dan Perempuan)
SEKOLAH ANALISIS POLITIK ANGARAN
Pas photo
3x4
……………………………………………..
(Nama Terang dan Tanda Tangan)
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya meyatakan bersedia menaati peraturan selama kegiatan Sekolah Analisis Politik Anggaran yang
di laksanan oleh PC PMII Sampang berlangsung.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab serta tanpa ancaman dari
pihak manapun
Materai
6000
………………………………………….
(Nama Terang dan Tanda Tangan)