TEKNOLOGI PRODUK
Dususun oleh:
PENDAHULUAN
Setelah tebu diperah dan diperoleh nira mentah (raw juice), lalu dimurnikan.
Dalam nira mentah mengandung gula, terdiri dari sukrosa, gula invert
(glukosa+fruktosa), zat bukan gula, terdiri dari atom-atom (Ca,Fe,Mg,Al) yang
terikat pada asam-asam, asam organik dan an organik, Zat warna, lilin, asam-asam
kieselgur yang mudah mengikat besi, aluminium,dan sebagainya. Pada proses
pemurnian zat-zat bukan gula akan dipisahkan dengan zat yang mengandung gula.
Proses pemurnian ini dapat dilakukan secara fisis maupun kimiawi. Secara fisis
dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui pemanasan, pemberian
bahan pengendap.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk proses pemurnian gula yaitu cara
defekasi, sulfitasi dan carbonatasi. Pada umumnya pabrik gula di indonesia
memakai cara sulfitasi. Cara sulfitasi menghemat biaya produksi, bahkan
pemurnian mudah di dapat dan gula yangdihasilkan adalah gula putih atau SHS
(Superieure Hoofd Sumber). Proses ini menggunakan tabung defekator, alat
pengendap dan saringan Rotary Vacuum Filter dan bahan pemurniannya adalah
kapur tohor dan gas sulfit dari hasil pembakaran.
Nira jernih masih banyak mengandung uap air. Untuk menghilangkan kadar
air dilakukan penguapan (evaporasi). Di pabrik gula penguapan dilakukan dengan
menggunakan beberapa evaporator dengan sistem multiple effect yang disusun
secara interchangeable agar dapat dibersihkan bergantian. Evaporator biasanya
terdiri dari satu bejana yang bekerja dari satu bejana sebagai uap pemanas bejana
berikutnya.
2.1.4. Kristalisasi
Nira kental dari sari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam suatu pan
vakum, yaitu tempat dimana nira pekat hasil penguapan dipanaskan terus-menerus
sampai mencapai kondisi lewat jenuh, sehingga timbul kristal gula.
Sistem yang dipakai yaitu ACD, dimana gula A dan C sebagai produk,dan
gula D dipakai sebagai bibit (seed), serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak
kembali. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan dibawah atmosfir dengan
vakum sebesar 65 cmHg, sehingga suhu didihnya 65°C. Jadi kadar gula (sakarosa)
tidak rusak akibat terkena suhu yang tinggi. Hasil masakan merupakan campuran
kristal gula dan larutan (Stroop). Sebelum dipisahkan di putaran gula, lebih dulu
didinginkan pada palung pendinginan (kultrog)
Air yang dikandung kristal gula hasil sentrifugasi masih cukup tinggi, kira-
kira 20%. Gula yang mengandung air akan mudah rusak dibandingkan gula kering,
untuk menjaga agar tidak rusak selama penyimpanan, gula tersebut harus
dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami atau
dengan memakai udara panas kira-kira 80°C. Pengeringan gula secara alami
dilakukan dengan melewatkan SHS pada talang goyang yang panjang. Dengan
melalui talang ini gula diharapkan dapat kering dan dingin. Proses pengeringan
dengan cara ini membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan cara
pemanasan. Karena itu, pabrik-pabrik gula menggunakan cara pemanasan. Cara ini
bekerja atas dasar prinsip aliran berlawanan dengan aliran udara panas.
Adalah alat perata yang bertugas sebagai perata cacahan tebu dan
pengumpan ke heavy duty hammer shredder (HDHS), sehingga ketebalan tebu
yang masuk HDHS kontinyu.
Gambar Carding Drum
Alat ini berfungsi untuk membuka sel-sel tebu yang berada dalam buku-
buku tebu yang tidak pecah oleh pisau tebu. Dengan cara memukul-mukul tebu
hingga hancur dan menjadi serabut. Pada sebagian sisi HDHS berhimpitan dengan
gride bar yang merupakan landasan saat cacahan tebu dihancurkan oleh HDHS.
Gambar Heavy Duty Hammer Shredder (HDHS)
2.3.4. Gilingan
Alat ini berfungsi untuk memerah nira yang terkandung didalam tebu.
Gambar Gilingan (roll)
2.3.5. Defektor
2.3.6. Sulfitator
Alat ini berfungsi untuk membentuk endapan CaSO3, yang berfungsi untuk
memperkuat endapan yang telah terjadi sehingga tidak mudah terpecah.
2.3.7. Clarifier
Alat ini berfungsi untuk menghilangkan kadar air yang masih terdapat dalam
nira jernih.
Gambar Evaporator
Alat ini berfungsi untuk pembentukan Kristal gula dengan cara dipanaskan
terus-menerus sampai mencapai kondisi lewat jenuh, sehingga timbul kristal gula.
Gambar Crystallizer