Anda di halaman 1dari 8

PT.

ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PROSEDUR
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

NO DOKUMEN : P-AAA-HSE-01

STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO :

NOMOR REVISI : 00
TANGGAL EFEKTIF : 1 JULI 2013

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

MANAJEMEN
HSE DIREKTUR UTAMA
REPRESENTATIF
PT. ADIWARNA ANUGERAH
PROSEDUR ABADI
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA No Dok : P-AAA-HSE-01
Halaman 9 Dari 9
1 JULI 2013 Rev. 00

1. TUJUAN
Prosedur ini menguraikan metode Identifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya serta
Penilaian Resiko dan Penentuan Pengendaliannya dari seluruh kegiatan di
PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup tata cara pengidentifikasian dan pengisian identifikasi aspek
lingkungan bahaya kerja dan resikonya serta pedoman pengisian sasaran MK3 untuk
semua jenis aktivitas baik rutin maupun non rutin serta pekerjaan yang dilakukan.

3. REFERENSI
- Manual MK3
- OHSAS 18001:2007 klusul 4.3.1
- Undang-undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia nomor PER.05/MEN/1996
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

4. DEFINISI
• Identifikasi Aspek dan Bahaya MK3 adalah elemen dari aktifitas organisasi, produk
atau pelayanan jasa yang berinteraksi dengan MK3.
• Resiko MK3 adalah perubahan MK3 baik yang merugikan maupun yang
menguntungkan yang berkaitan oleh aktifitas organisasi, produk atau pelayanan jasa
secara sendiri-sendiri atau gabungan.
• PM adalah Program Manajemen untuk mencapai sasaran MK3 agar terealisasi
dengan baik serta sarana untuk mengendalikan faktor resiko yang tinggi dan
beberapa bias sedang.
• CAR adalah Corrective Action untuk memastikan faktor resiko yang rendah serta
sedang dan sedang diatasi dengan baik.

5. PENANGGUNG JAWAB
- MR : Memastikan setiap resiko dan dampak lingkungan yang timbul dalam semua
aktifitas, produk dan jasa telah diidentifikasi, dievaluasi, dikendalikan,
didokumentasikan, dan dikomunikasikan keseluruh pihak terkait di PT. ADIWARNA
ANUGERAH ABADI dan memastikan seluruh perubahan di dalam organisasi telah
dilakukan penilaian resiko baru dengan cara meninjau dan atau merubah penilaian
resiko yang lama
- Manager / Kepala Divisi / Project Manager : Memastikan setiap pekerja yang berada
dibawah pengawasannya telah mengetahui, memahami dan malaksanakan prosedur
ini, bersama-sama dengan bawahannya dibantu oleh HSE melakukan identifikasi
bahaya, aspek dampak lingkungan serta menentukan pengendalian resiko dan
Menyimpan, menjaga, meriview, dan atau merubah hasil penilaian resiko jika perlu
secara berkala dan setiap kali terjadi perubahan dalam organisasi.
PT. ADIWARNA ANUGERAH
PROSEDUR ABADI
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA No Dok : P-AAA-HSE-01
Halaman 9 Dari 9
1 JULI 2013 Rev. 00

6. URAIAN PROSEDUR
Kegiatan Penanggung
Jawab
6.1 Identifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya serta
Pengendalian Resiko.

6.1.1 Pembuatan identifikasi bahaya MK3 diterapkan bagi


kegiatan yang sedang berjalan, baru berjalan dan yang MR / Manajer /
akan direncanakan baik pekerjaan bersifat rutin, tidak rutin, Kepala Divisi /
abnormal maupun darurat, menggunakan formulir Project Manager /
identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko serta formulir P2K3
identifikasi aspek lingkungan.
6.1.2 Penilaian resiko dimaksudkan untuk mengendalikan bahaya
dan aspek lingkungan yang terkait dalam semua aktifitas,
produk dan jasa. MR / P2K3
6.1.3 Memeriksa semua formulir yang masuk akan ketelitian dan
kebenarannya.
6.1.4 Melakukan tinjauan terhadap identifikasi aspek dan bahaya MR / P2K3
kerja untuk menentukan dampak dan pengendalian resiko
bahaya kerja penting yang tidak bisa ditoleransi yaitu yang MR / Manajer /
memiliki tingkat kekritisan tinggi / signifikan. Kepala Divisi /
6.1.5 Meninjau kekritisan / kesignifikanan aspek dan bahaya Project Manager /
seluruh resiko MK3 yang sudah ada dan mungkin sudah P2K3
ada perubahan harus dievaluasi minimal setahun sekali /
Pada saat memulai proyek baru. Evaluasi dapat saja
dilakukan jika sudah melakukan perubahan-perubahan
cukup besar, pengembangan, atau penggantian proses dan
proyek atau apabila ada perubahan Undang-undang,
Peraturan Pemerintah atau Kebutuhan Pasar
6.1.6 Aspek lingkungan yang mungkin terjadi yang meliputi :
- Emisi ke udara
- Pembuangan ke air
- Pembuangan ke tanah
- Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam
- Isu lingkungan local atau masyarakat
- Penggunaan energi
- Limbah dan produk sampingan
- Atribut fisik, seperti bentuk, warna, dan penampilan.
6.1.7 Langkah-langkah dalam penilaian Resiko untuk K3.
- Menetapkan tahapan aktivitas, produk atau jasa.
- Mengindentifikasi peralatan, perkakas, material,
kebiasaan manusia dan kondisi lingkungan di mana
aktifitas, produk atau jasa itu berada.
- Mengindentifikasi bahaya K3 dari semua tahapan
tersebut dengan menggunakan daftar deskripsi bahaya.
PT. ADIWARNA ANUGERAH
PROSEDUR ABADI
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA No Dok : P-AAA-HSE-01
Halaman 9 Dari 9
1 JULI 2013 Rev. 00

- Mengindentifikasi deskripsi konsekuensi K3 yang


meliputi:
a. Cidera manusia dan sakit akibat kerja
b. Kerusakan harta benda
c. Kerusakan lingkungan
d. Kehilangan waktu proses
- Mengindentifikasi persyaratan legal dan persyaratan
lainnya untuk setiap aktivitas, produk atau jasa tersebut.
- Mengevaluasi setiap tingkat resiko / bahaya awal (initial
risk) dengan memakai perhitungan tingkat resiko.
- Mengindetifikasi pengendalian resiko yang saat ini
sudah dilakukan oleh organisasi.
6.1.8 Dalam Penilaian Resiko Aspek Dampak Lingkungan.
- Mengindentifikasi tahapan aktivitas, produk dan jasa.
- Mengindentifikasi peralatan, perkakas, material,
kebiasaan orang dan kondisi lingkungan dimana
aktivitas, produk atau jasa itu berada.
- Mengindentifikasi semua aspek lingkungan dari semua
tahapan tersebut berdasarkan daftar aspek lingkungan,
misalnya.
a. Timbulnya limbah
b. Emisi debu
c. Emisi gas buang
d. Timbulnya getaran
e. Konsumsi SDA tak terbarukan
f. Ceceran minyak, oli, BBM, dll
g. Timbulnya kebisingan
h. Dan lain-lain
- Mengindentifikasi dampak lingkungan yang timbul akibat
aspek lingkungan dari setiap aktivitas, produk atau jasa,
misalnya sebagai berikut :
a. Pencemaran udara
b. Pencemaran tanah
c. Pencemaran air
d. Penurunan sumber daya alam
e. Keluhan dari stake holder (seluruh pihak yang
berkepentingan, seperti masyarakat, pekerja,
pemegang saham, lingkungan, dll)
f. Penurunan kenyamanan / kesehatan
g. Penghematan sumber daya
h. Dan lain-lain
- Mengindentifikasi persyaratan legal dan persyaratan
lainnya untuk setiap aktivitas, produk atau jasa tersebut.
- Mengindentifikasi pengendalian resiko yang selama ini
telah diterapkan oleh organisasi.
PT. ADIWARNA ANUGERAH
PROSEDUR ABADI
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA No Dok : P-AAA-HSE-01
Halaman 9 Dari 9
1 JULI 2013 Rev. 00

- Menentukan metode pengendalian aspek dan dampak


lingkungan tambahan jika ternyata masih diperlukan.
- Membuat sasaran dan target lingkungan baik short term
atau long term berdasarkan pengendalian tambahan
serta persyaratan legal dan persyaratan lainnya.

6.2. Hirarki Pengendalian Resiko


Hirarki pengendalian resiko adalah sebagai berikut :
- Eliminasi
- Subtitusi
- Rekayasa teknik (Engineering control)
- Pengendalian administrasi (Administratuve control)
- Alat pelindung diri (Personel Protective Equipment)
- Prosedur rencana tanggap darurat (Emergency
Preparedness and Respone)

6.3. Pemantauan Tindakan Pengendalian


Tindakan pengendalian resiko harus dipantau untuk
mengetahui implementasi dan efektifitasnya melalui suatu
program inspeksi atau audit sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan.

6.4. Prioritas Pengendalian Resiko


Skala prioritas pengendalian resiko adalah berdasarkan
dari hasil penilaian resiko dimana resiko dengan skala
tinggi dan penting dijadikan prioitas utama di dalam tujuan,
sasaran dan program manajemen LK3.

6.5. Review dan merubah Hasil Penilaian Resiko


Review hasil penilaian resiko harus dilakukan secara
regular sekurang-kurangnya setiap 12 bulan sekali dan
setiap kali terjadi perubahan di dalam organisasi (seperti
perubahan system manajemen, prosedur, prasarana kerja,
sarana kerja, sumber daya manusia atau proyek baru).

6.6. Pedoman Pengisian Program Manajemen, Tujuan dan


Sasaran MK3
6.2.1 Program-program MK3 disusun berdasarkan potensi aspek
dan bahaya dari kegiatan / produk / yang ada yang kategori
faktor resikonya tinggi dan atau hasil kepatuhan peraturan
perundangan yang kritikal belum dipenuhi dengan baik.
6.2.2 Penyusunan program dan penetapan sasaran dari masing-
masing program MK3 dilakukan setiap awal tahun / awal
PT. ADIWARNA ANUGERAH
PROSEDUR ABADI
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA No Dok : P-AAA-HSE-01
Halaman 9 Dari 9
1 JULI 2013 Rev. 00

proyek. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam rapat tim MK3


atau rapat Tinjauan Manajemen.
6.2.3 Sasaran dari yang ditentukan tersebut harus memiliki
jangka waktu pencapaian dan indikator kinerja yang dapat
terukur terhadap apa yang akan dilaksanakan.
6.2.4 Program yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan
kemudian didokumentasikan dengan menggunakan
formulir Program Manajemen MK3.
6.2.5 Program yang telah ditetapkan tersebut kemudian dibawa
ke dalam rapat manajemen untuk dibahas dan disetujui
pelaksanaannya.
6.2.6 Apabila suatu program perlu direvisi maka pihak MR akan
melakukan verifikasi terhadap perubahan yang harus
dilakukan dan menentukan tindakan perbaikan yang akan
dilakukan dengan memperhatikan masukan dari semua
personil.
6.2.7 Kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan serta kemajuan
(progress) dari tiap program dilakukan setiap bulan.
6.2.8 Apabila terdapat penundaan / hambatan dalam
pelaksanaan suatu program maka dijelaskan penyebabnya
untuk dicarikan jalan keluarnya.
6.2.9 Setiap akhir tahun pihak manajemen akan melakukan
tinjauan ulang terhadap pelaksanaan dan pencapaian
sasaran dari tiap program yang ada melalui rapat tinjauan
manajemen tahunan.

7. FORMULIR YANG DIGUNAKAN

7.1. Formulir Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko


7.2. Formulir Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
7.3. Formulir Program & Sasaran Manajemen MK3
7.4. Formulir Monitoring Pencapaian Sasaran MK3
PT. ADIWARNA ANUGERAH
PROSEDUR ABADI
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA No Dok : P-AAA-HSE-01
Halaman 9 Dari 9
1 JULI 2013 Rev. 00

PEDOMAN PENGISIAN IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO


DAN PENENTUAN PENGENDALIAN

Semua terdiri dari 14 Kolom dimana :

Kolom Judul Kolom Penjelasan Pengisian

1 Nomor Urut Menyatakan jumlah aktivitas dan identifikasi bahayanya.


2 Kegiatan/Proses Kegiatan yang dilakukan atau ada dalam Proyek, operasi,
proses normal dan yang tidak normal PT. ADIWARNA ANUGERAH
ABADI baik aktivitas rutin maupun non rutin, aktivitas semua
karyawan, subkontraktor, visitor / tamu, perilaku manusia,
kapabilitas, lingkungan kerja, infrastruktur, peralatan, material,
perubahan sistem dan peraturan
3 Bahaya Menuliskan bahaya yang mungkin timbul dari setiap kegiatan
4 Resiko Menuliskan resiko yang timbul dari setiap bahaya
5 Peraturan Mengindentifikasi apakah bahaya dan resiko terkait dengan
peraturan
6 Kemungkinan Kemungkinan Terjadi atau frekuensi timbulan bahaya
Terjadi 3 = Sering, Terjadi pada kondisi normal, terjadi terus menerus setiap
hari kecuali dalam kondisi darurat serta abnormal
2 = Sedang, Terjadi jika operator / pekerja tidak dilatih atau terlatih
atau jika peralatan tidak terawat sebagaimana mestinya,
terjadi 11 – 20 kali / tahun;
1 = Jarang, Hanya mungkin terjadi pada kondisi abnormal (misalnya
overhaul, turn around, hilangnya tenaga listrik, kerusakan
akibat tidak berfungsi sesuai kondisi), statistik
menunjukkan bahwa ini terjadi 1-10 kali / tahun;

7 Keparahan Tingkat Keparahan konsenkuensi resiko terhadap manusia.


3 = Berat, Cacat, Kematian dan kehancuran
2 = Sedang, Dapat menyebabkan penurunan kesehatan atau dalam
jangka panjang mampu menurunkan kesehatan
karyawan, dan waktu pemulihan lebih dari 3 hari, Contoh
kebisingan di atas baku mutu.
1 = Ringan, Resiko yang terjadi minimal atau tidak ada cidera yang
berarti hanya mempengaruhi kenyamanan dan
mengganggu, Contoh kebisingan di bawah nilai baku
mutu.

8 Tingkat Resiko Faktor Resiko = Kemungkinan Terjadi X Tingkat Keparahan


7-9 = Resiko Tinggi, Dibuatkan Program Manajemen K3
4-6 = Resiko Sedang, Bisa dibuatkan Program Manajemen K3 atau
TTP (Target Tindakan Perbaikan) segera sifatnya
PT. ADIWARNA ANUGERAH
PROSEDUR ABADI
IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA No Dok : P-AAA-HSE-01
Halaman 9 Dari 9
1 JULI 2013 Rev. 00

1-3 = Resiko Ringan, dibuatkan TTP (Target Tindakan


Perbaikan)
9 Eliminasi Menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya
10 Substitusi Cheklist bahan pengganti berbahaya menjadi bahan yang aman
digunakan
11 Rekayasa tehnik Cheklist pemasangan alat tehnik untuk pengendalian kecelakaan
12 Pengendalian Cheklist tindakan apa yang dilakukan untuk mengurangi resiko.
Adm Mis:pemisahan lokasi, penggantian shift kerja
13 APD Alat pelindung diri yang digunakan
14 Pengendalian Tuliskan pengendalian apa yang saat ini sudah dilakukan
saat ini dalam mencegah atau mengurangi bahkan mengatasi
timbulnya resiko K3
15 Usulan Tuliskan pengendalian apa yang akan dilakukan atau
Perbaikan/ ditambahkan dalam mencegah atau mengurangi bahkan
Kontrol mengatasi timbulnya resiko K3
Tambahan
16 Target Tindakan Jika nilai Faktor Resiko Rendah 1-3 dan Sedang 4-6 maka dilakukan
Perbaikan Target Tindakan Perbaikan dengan menuliskan target waktu
penyelesaian
17 Target Program Jika nilai Faktor Resiko Tinggi 7-9 maka dilakukan PM (Program
Manajemen Manajemen) dengan menuliskan target waktu penyelesaian.
18 Penanggung Menuliskan Divisi atau orang yang bertanggung jawab dalam
Jawab memastikan pelaksanaan dan penyelesaian TTP atau PM
19 Status Menuliskan status penyelesaian TTP atau PM
Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai