KATA PENGANTAR
Buku ini merupakan Laporan Sosial Ekonomi dari pekerjaan “DD dan LARAP Tanggul
Bengawan Solo Kota Surakarta” yang disusun dalam rangka memenuhi kewajiban PT.
Rayakonsult berdasarkan Kontrak Nomor : HK0203-BS.02/2015 – 12 Tanggal 03 Juni 2015
dengan Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satker Balai Besar Wilayah
Sungai Bengawan Solo.
Buku ini menyajikan hasil kegiatan Sosial Ekonomi yang berupa hasil survei sosial ekonomi
yang telah dilaksanakan oleh PT. Rayakonsult. Diharapkan dokumen LARAP ini akan menjadi
bahan pertimbangan dalam menindaklanjuti langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan Peninggian Tanggul Bengawan Solo di Kota Surakarta.
Akhir kata PT. Rayakonsult menyampaikan terima kasih kepada Pejabat Pembuat Komitmen
Perencanaan dan Program, Satker Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo atas
kerjasama, bantuan, dan kepercayaan yang diberikan, serta kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga tersusunnya Dokumen LARAP ini.
i
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Kriteria Peninggian Tanggul 1
BAB II. KONDISI SOSIAL EKONOMI 4
2.1. Komponen Sosial 4
2.1.1. Demografi 4
2.1.2. Sosial 4
2.2. Persepsi Masyarakat Terhadap proyek 5
2.3. Transportasi 5
2.4. Sosial Ekonomi WTP 6
2.4.1. Lama Tinggal 6
2.4.2. Pekerjaan 6
BAB III. KARATERISTIK WARGA, TANAH DAN BANGUNAN YANG AKAN
TERKENA DAMPAK PEKERJAAN 8
3.1. Uraian Tanah Terkena Dampak Pekerjaan 8
3.2. Uraian Bangunan Terkena Dampak Pekerjaan 9
DOKUMEN LARAP
Halaman ii
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
DAFTAR GAMBAR
DOKUMEN LARAP
Halaman iii
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
DAFTAR TABEL
DOKUMEN LARAP
Halaman iv
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
BAB I. PENDAHULUAN
DOKUMEN LARAP
Halaman 1
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
Perencanaan tanggul harus memuat tentang letak tanggul, tipikal tanggul, panjang
tanggul, dimensi, stabilitas dan kekuatan tanggul, penurunan dan stabilitas tanah
dasar pondasi.
Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan tanggul adalah lebar puncak tanggul
dan elevasi tanggul. Ketentuan lebar puncak tanggul seperti tercantum dalam tabel
di bawah ini.
Tabel PENDAHULUAN-1 Lebar Puncak Tanggul berdasarkan Debit Rencana
DOKUMEN LARAP
Halaman 2
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
4,000
CL 4,000
Board
Levee for 2nd Stage
Free
600
H.W.L for 2nd stage
100
CL
500 500
Free Board
600
Soding H.W.L for 1st stage
.0
1 :2
Levee Embankment 1: Soding
2.0
If not Revetment
3,000
CL 3,000
Soding
Levee for 2nd Stage If not Revetment
Board
600
CL
Free
100
H.W.L for 2nd stage
500 500
Board
600
Free
Patok PBS Soding 2.0 H.W.L for 1st stage
1: 1:
2.0
Side Ditch Levee Embankment Side Ditch Patok PBS
300
300
1 1
:1 .0 :1 .0
.0 :1 .0 :1
1 200 1
200 Stripping
DOKUMEN LARAP
Halaman 3
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
2.1.1. Demografi
Jumlah penduduk di Kecamatan Pasar Kliwon berdasarkan data dalam Kecamatan
Pasar Kliwon Dalam Angka Tahun 2013/2014 sebanyak 90.496 jiwa yang terdiri dari
44.329 jiwa laki-laki dan 46.167 jiwa perempuan. Dibanding dengan tahun 2012,
maka terdapat pertambahan penduduk sebanyak 530 jiwa. Desa dengan penduduk
terbanyak adalah Desa Semanggi dengan jumlah penduduk 34.439 jiwa (38,05 %)
sedangkan desa dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Desa Kauman
sejumlah 3.515 jiwa (1,50 %).
Daerah yang terkena dampak langsung dari rencana peninggian tanggul Bengawan
Solo adalah Kelurahan Semanggi dengan jumlah penduduk sejumlah 34.439 jiwa
dan Kelurahan Sangkrah dengan jumlah penduduk 11.532 jiwa seperti terlihat pada
tabel berikut.
Tabel KONDISI SOSIAL EKONOMI-3 Klasifikasi Penduduk di Lokasi Proyek
Klasifikasi
No Kelurahan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. Kelurahan Semanggi 17.224 17.215 34.439
2. Kelurahan Sangkrah 5547 5985 11.532
Sumber : Pasar Kliwon Dalam Angka, 2013/2014
2.1.2. Ekonomi
Pariwisata dan perdagangan merupakan dua sektor yang berpengaruh besar pada
pertumbuhan perekonomian di Kota Surakarta. Sektor pariwisata tidak akan ada
artinya jika tidak didukung oleh sektor perdagangan. Keberadaan Pasar Klewer dan
pasar-pasar tradisional lain yang selalu memberikan konstribusi retrebusi kedua
terbesar setelah pajak penerangan jalan. Berbeda dengan sektor perdagangan,
sektor pertanian tidak bisa berbicara banyak. Kebutuhan sektor ini harus bergantung
pada daerah lain di sekitarnya, yakni Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, Sragen,
Wonogiri,dan Klaten. Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan yang ada.
DOKUMEN LARAP
Halaman 4
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
Berdasarkan data SIPD Kota Surakarta Tahun 2014, bidang ekonomi daerah dibagi
menjadi sembilan sektor. Dari data PDRB kota Surakarta sektor yang memberikan
penyumbang terbesar adalah sektor Perdagangan, hotel dan restoran (26%) dan
sektor industri pengolahan (10%). Untuk Lebih jelasnya proposi konstribusi masing-
masing sektor dapat silihat pada gambar berikut ini:
Pada tahun 2014, kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB tidak merata.
Sektor industri perdagangan, hotel dan restoran terlihat sebagai sektor yang paling
besar dalam memberikan nilai tambah terhadap ekonomi daerah Kota Surakarta.
Kontribusi sektor ini mencapai nilai 26%. Urutan kedua sebagai sektor yang
memberikan kontribusi nilai tambah bagi ekonomi Surakarta adalah sektor industri
pengolahan sebesar 19% dan sektor industri bangunan sebesar 14%.
DOKUMEN LARAP
Halaman 5
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
I.5. Transportasi
Gambaran kondisi lalu lintas jalan di Kecamatan Pasar Kliwon dilewati berbagai jenis
Kendaraan seperti: Bus Sedang, Truck Sedang, Sedan, Jeep, Minibus, Colt Box
(LV), Sepeda Motor (MC). Hasil observasi menunjukkan bahwa arus lalu lintas di
jalan kondisi lalu lintasnya cukup padat, hal ini dikarenakan jumlah kendaraan yang
keluar masuk kawasan tersebut relative banyak. Kondisi topografi daerah yang datar
dan lebar jalan yang sempit menjadikan jalan resiko menjadi macet dan rawan
kecelakaan jika nantinya akan dilewati oleh kendaraan pengangkut material proyek.
DOKUMEN LARAP
Halaman 6
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
2.4.2. Pekerjaan
Berdasarkan data survei, 400 KK mempunyai pekerjaan baik formal maupun
informal. Tabel KONDISI SOSIAL EKONOMI-6 dan Tabel KONDISI SOSIAL
EKONOMI-7 memperlihatkan sebagian besar KK bekerja di sektor Buruh Pabrik,
diikuti oleh pedagang/ warung. Dengan demikian, sebagian besar WTP bergantung
pada kegiatan industri baik yang skala kecil maupun skala besar. Kondisi ini
memberikan gambaran bahwa kegiatan industri sangat menunjang ekonomi
masyarakat. Pemberdayaan pada sektor industri menjadi sangat penting untuk
ditingkatkan setelah relokasi dilaksanakan.
DOKUMEN LARAP
Halaman 7
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
DOKUMEN LARAP
Halaman 8
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
DOKUMEN LARAP
Halaman 9
BBWS – BENGAWAN SOLO DD DAN LARAP TANGGUL BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA
DOKUMEN LARAP
Halaman 10