Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)

UNTUK REMAJA PUTRI

I. PENDAHULUAN
Anemia pada remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya di
atas 20%. Remaja yang kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung,
menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar, muka pucat, dan pertumbuhan
terganggu. Wilayah perkotaan atau pedesaan berpegaruh melalui mekanisme yang
berhubungan dengan ketersediaan makanan yang pada gilirannya berpengaruh pada
pelayanan kesehatan dan asupan zat besi khususnya bagi remaja. Anemia remaja pada usia
10-17 tahun merupakan keadaan dimana kadar haemoglobin < 12g/dl.
II. LATAR BELAKANG
Masa remaja adalah masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Pada
remaja putri, pubertas dimulai pada usia 8 – 14 tahun dan biasanya berakhir dalam 3 tahun.
Disini remaja putri mengalami peningkatan tinggi badan, berat badan, perkembangan
payudara, lingkar panggul dengan perluasan jaringan uterus. Disini perlu adanya
pengetahuan tentang asupan gizi yang bermanfaat untuk pertumbuhannya.
Remaja putri beresiko lebih tinggi dari pada remaja putra menderita anemia karena
kebutuhan zat besi pada remaja putri 3 (tiga) kali lebih besar dari pada laki-laki karena
remaja putri setiap bulannya mengalami siklus haid (menstruasi). Apabila darah yang
keluar saat menstruasi cukup banyak, berarti jumlah zat besi yang hilang dari tubuh cukup
besar dan kehilangan tersebut dapat memicu timbulnya anemia.
III. TUJUAN
Tujuan umum :
Meningkatkan status kesehatan dan gizi remaja putri melalui penanggulangan anemia gizi.
Tujuan khusus :
1. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam upaya penanggulangan anemia gizi;
2. Meningkatkan partisipasi dan kerjasama antar sektor kesehatan dengan sektor
pendidikan, keagamaan, organisasi dan LSM untuk penanggulangan masalah anemia
gizi;
3. Meningkatkan kesadaran remaja putri dan keluarganya akan pentingnya meningkatkan
status kesehatan dan gizi dengan mencegah masalah anemia sedini mungkin;
4. Melaksanakan suplementasi TTD untuk remaja putri secara mandiri;
5. Menurunkan prevalensi anemia gizi pada remaja putri.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
1. Penyuluhan tentang penyakit Anemia;
2. Pemeriksaan LILA remaja putri;
3. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1 Nomor KAK :

Terbit Ke :

No. Revisi :

Tanggal Diberlakukan :
1. Pengelola UKS berkoordinasi dengan Dinas Pendidikaan dan UPTD Dinas
Pendidikan tentang kegiatan dan meminta jumlah siswa laki-laki dan perempuan per
sekolah SMP dan SMA di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli;
2. Pengelola UKS menentukan jumlah sasaran pemberian Tablet Tambah Darah(TTD);
3. Pengelola UKS mengambil obat Tablet Tambah Darah (TTD) di Dinas Kesehatan sesuai
sasaran;
4. Kepala Puskesmas mengirimkan surat pemberitahuan kegiatan di sekolah–sekolah SMP
dan SMA di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan
5. Pada pelaksanaan kegiatan, remaja putri dikumpulkan dalam 1(satu) ruangan;
6. Petugas kesehatan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri;
7. Petugas kesehatan menyampaikan materi penyuluhan tentang penyakit Anemia;
8. Petugas kesehatan melakukan tanya jawab;
9. Petugas memeriksa LILA remaja putri;
10. Petugas mencatatat LILA setiap remaja putri.Remaja putri yang LILAnya kurang dari
23,5 cm dikatakan menderita resiko KEK;
11. Setelah pemeriksaan LILA diteruskan dengan pembagian tablet tambah darah;
12. Petugas kesehatan menjelaskan dosis obat dan cara meminumnya;
13. Petugas kesehatan menyampaikan salam kembali.

VI. SASARAN
Remaja putri SMP/MTS dan SMA/MA.

2 Nomor KAK :

Terbit Ke :

No. Revisi :

Tanggal Diberlakukan :

Anda mungkin juga menyukai