STATUS
DOKUMEN
Document
Disusunoleh
Control
Management
Diperiksaoleh
Representative
Disetujuioleh
IzmirtaRachman DirekturUtama
Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari manajemen PT. ENERGI AGRO NUSANTARA
PT. ENERGI AGRO NUSANTARA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
WORK PERMIT (IZIN KERJA) FM 648906
1.0. TUJUAN
Prosedur ini digunakan sebagai pedoman dalam mengatur pemberian izin kerja bagi
karyawan dan kontraktor. serta memberi perlindungan bagi pekerja terhadap
kecelakaan dan atau kerusakan properti sebagai akibat suatu proses kerja yang
mengandung resiko.
3.0. REFERENSI
3.1 Klausul………….ISO 9001:2015 : ………………………………..
3.2 Klausul…………… ISO 9001:2015 : …………………………………
4.0. DEFINISI
4.1. Contractor. : Pihak eksternal yang akan melakukan pekerjaan di dalam
ruang lingkup perusahaan PT ENERO.
4.2. Pekerjaan beresiko Pekerjaan yang apabila dilakukan, pekerjaan tersebut
mempunyai resiko K3 yang terhadap keselamatan pekerja itu
sendiri dan lingkungan kerja di sekitarnya
4.3. Gangguan Kerja Gangguan kerja yang dimaksud yaitu sesuatu hal yang dapat
mengganggu pekerjaan dan jika terus dilaksanakan
besarpeluan akan terjadi kecelakaan kerja. Gangguan kerda
terdiri dari:
a. Tidak adanya alat pemadan di dekat pekerjaan panas
b. APD yang digunakan tidak sesuai
c. Tidak menggunakan APD yang telah tersedia
d. Perubahan cuaca ( hujan )
e. Telah terjadi kecelakaan kerja
f. Untuk contractor tidak adanya pengawas lapangan (
HSE ataupun pejabat yng bersangkutan )
4.4. User / Owner User / owner yang dimadsud yaitu divisi yang meminta bantuan
ke divisi lain dalam hal ini ke divisi maintenance atau devisi
lain yang pekerjaannya menimbulkan resiko kerja. Devisi
5.0. KETENTUAN
5.1. ………………………………………………………………………………………….
Wok permit dalam pengisiannya harus sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan dilapangan. Karena work permit di PT Enero ada beberapa jenis spt;
a. Work permit pekerjaan panas ( hot work )
b. Work permit pekerjaan dingin (cool work )
c. Work permit pekerjaan galian
d. Work permit pekerjaan diketinggian
e. Work permit pekerjanan di area terbatas.
Dalam pengisiannya user, divisi supporting dan contractor selain mendatatangani work
permit sendiri mereka juga harus mendapakan 3 tandangan yaitu:
a. SPV Area yang mempunyai tugas dan tanggung jawab memastikan area yang akan
dikerjakan sudah aman dan telah disconet dengan jaringan lain yang masih aktif
b. Safety inspection yang mempunya tugas dan tanggung jawab untuk malakukan cek
list pemeriksaan yang meliputi alat alat kerja, peralatan safety dan APD, dan area
kerja telah safety dan aman
c. Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab recordting, pengawasan serta
malaporkan ke manajemen yang lebih tinggi.
Setelah mendapatkan tandatangan mereka semua work permit dapat diterbitkan.
6.4. Pelaksanaan
Setelah penerbitan work permit, safety inspection melakukan inspeksi lapangan untuk
memastikan semua pekerja bekerja sesuai dengan SOP dan semua peralatan safety
digunakan sesuai dengan fungsinya. Dan selanjutnya keamanan dalam bekerja merupakan
tanggung jawab pengawas lapangan (penananggung jawab lapangan) sesuai dengan work
permit yang ada.
Dalam pelaksanaan bila terjadi genggguan yang mempunyai resko tinggi terhadap
jalannya pekerjaan, maka pengawas ( penanggung jawab pekerjaan, safety officer
contractor maupun supervisor pelaksana) atau safety inspection berhak dan wajib
menghentikan pekerjaan.
Selesai melaksanakan pekerjaan pengawas lapangan wjib memberi informasi kepada
user dan divisi HSE tentang pekerjaan mereka. Selain itu pengawas juga wajib
mengembalikan peralatan safet yang dipinjam ketika melaksanakan pekerjaan.
Record work permit serta pelanggaran (bila terjadi) merupakan tanggung jawab
divisi HSE. Record akan dilaporkan setiap periode ke manajemen
Catatan:
1. ………………………………..
6.2