Anda di halaman 1dari 5

tune up mobil injeksi

Prosedur tune up mobil EFI (Elektronic Fuel Injection) yang sudah dipilih dalam topik penulis,
akan penulis uraikan bahasannya sebagai berikut.

PENGERTIAN TUNE UP

Tune up adalah servis ringan yang berupa pemeriksaan komponen mesin, penyetelan, dan
perawatan mesin untuk mengembalikan kondisi mobil seperti kondisi semula. Tune up
merupakan jenis servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis lainnya,
jadi tune up merupakan servis penting pada sebuah mobil.

KEUNTUNGAN TUNE UP

Dengan proses tune up yang sesuai prosedur operasional kerja, akan diperoleh beberapa
keuntungan sebagai berikut.

1. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat.


2. Tenaga yang dibutuhkan untuk servis relatif ringan.
3. Peralatan yang lebih tahan lama karena frekuensi penggunaan alat yang berkurang.
4. Kondisi mobil lebih tahan lama kualitasnya.

PERALATAN TUNE UP

Dalam proses tune up sebaiknya minimalkan penggunaan alat kerja yang berlebih. Persiapan
alat yang berlebih menandakan kurangnya pemahaman terhadap mesin. Alat kerja yang
dibutuhkan dalam proses tune up adalah sebagai berikut.

1. Kunci pas berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala baut/mur yang
mempunyai momen pengencangan yang relatif kecil dan hanya memungkinkan dapat
bekerja pada ruang terbatas.
2. Kunci ring berfungsi memasang atau melepas kepala baut yang mempunyai momen
pengencangan yang cukup besar dan memungkinkan dapat bekerja pada ruang
terbatas.
3. Obeng offset (+/-) berfungsi untuk mengencangkan baut dengan kepala beralur atau
sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau oleh jenis obeng biasa.
4. Pengukur celah (feeler gauge) berfungsi untuk mengatur ketebalan celah diantara dua
benda kerja.
5. Ampelas/kertas gosok berfungsi untuk membersihkan komponen mesin yang kotor
akibat karat.
6. Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis kandungan cairan elektrolit pada
baterai.
7. Alat pengukur tekanan kompresi berfungsi untuk mengukur seberapa besar tekanan
kompresi pada silinder mesin.
8. Dweel meter berfungsi untuk mengukur sudut pengapian pada mesin.
9. Avometer berfungsi untuk mengetahui sambung atau tidaknya dua buah terminal.
10. Radiator cup tester berfungsi untuk mengukur tekanan tegangan pegas dari tutup
radiator.

PROSES SEBELUM TUNE UP MOBIL EFI


Proses ini perlu dilaksanakan karena untuk mengetahui kondisi mesin supaya tidak terjadi
kecelakaan kerja. Langkah-langkah dalam proses ini adalah sebagai berikut.

1. Memeriksaan ketinggian air radiator, jika kurang air dapat ditambahkan air secukupnya.
2. Memeriksa oli mesin, meliputi kondisi oli mesin dan volume oli mesin.
3. Kondisi visual mesin, dan pastikan mesin dalam kondisi yang aman untuk dihidupkan.
4. Menghidupkan mesin dalam putaran stasioner selama 5-7 menit.

URUTAN PROSES TUNE UP MOBIL EFI (Elektronic Fuel Injection)

Proses tune up harus berurut bertujuan supaya tidak terjadi pengulangan pekerjaan, karena
servis komponen tertentu dapat berpengaruh terhadap komponen mesin yang lainnya. Urutan
proses tune up mobil EFI yang benar sesuai prosedur operasional kerja adalah sebagai berikut.

1. Saringan udara (Air Filter)

Prosesnya cukup mudah, membongkar komponennya kemudian bersihkan komponen didalam


saringan udara dengan menggunakan udara bertekanan.

2. Sistem Pendingin

 Memeriksa tinggi air pendingin, ketinggian harus sampai pada garis penuh pada tangki
 Memeriksa kemungkinan terdapat :

1. kerusakan pada radiator maupun selang.


2. klem selang yang longgar.
3. berkaratnya kisi-kisi radiator.
4. kebocoran pompa air dan inti radiator.

 Memeriksa cara kerja tutup radiator.

Dengan menggunakan radiator cup tester periksa tegangan pegas dan kedudukan katup vakum
dari tutup radiator. Jika tutup membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi maka tutup
radiator harus diganti.

Tekanan pembuka katup : Standart ; 0,75 kg/cm2 – 1,05 kg/cm2

Limit ; 0,6 kg/cm2

3. Tali Kipas

 Memeriksa secara visual dari kemungkinan :

1. rusak, berubah bentuk atau tali kipas yang sudah aus.


2. terkena oli atau gemuk.
3. persinggungan yang tidak sempurna antara tali dengan puli.

 Memeriksa dan menyetel kekencangan tali kipas.


Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali dan tali harus menunjukkan kekencangan yang
sesuai spesifikasi.

Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg :

Pompa air – alternator; 7-11 mm

Engkol – kompresor; 11-14 mm

4. Baterai

 Periksa baterai dari kemungkinan :

1. penyangga baterai berkarat


2. hubungan terminal yang longgar
3. terminal berkarat.
4. baterai rusak atau berkarat.

 Pengukuran berat jenis elektrolit baterai :

1. periksa berat jenis elektrolit pada baterai menggunakan Berat jenis: 1,25 kg/cm3 pada
suhu 20° C.
2. periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika terdapat perbedaan yang tidak
seharusnya, isilah dengan air suling.
3. Oli Mesin

 Periksa tinggi oli mesin.

Tinggi oli mesin harus berada diantara tanda L dan F pada stik oli mesin, jika lebih rendah
periksa kemungkinan ada kebocoran, jika tidak terjadi kebocoran bisa ditambahkan oli
mesinnya.

 Periksa kualitas oli mesin.

Periksa kualitas dan kekentalan oli mesin, jika oli mesin sudah encer dan berwarna keruh, perlu
diganti oli mesinnya.

6. Busi

 Periksa busi dari kemungkinan.

1. Retak atau kerusakan lain pada ulir isolator.


2. Gasket rusak atau berubah bentuk.
3. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebih.

 Bersihkan busi.

1. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang diperlukan.
2. Hembuskan kampoun dan karbon pembersih dengan udara bertekanan.
 Setel celah busi.

Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah busi. Standart celah busi maksimal
1 mm. Jika perlu, setel dengan membengkokkan bagian yang menonjol dari elektroda.

7. Kabel Tegangan Tinggi

 Periksa kondisi fisik kabel dari kemungkinan terjadinya retakan atau putus pada kabel.
 Periksa tahanan kabel.

Pada waktu menarik kabel busi, tariklah dengan memegang bagian ujung kabel, jangan
memegang bagian tengah kabel. Periksa tahanan kabel menggunakan avometer, hubungkan
ke dua terminal kabel, tahanan kabel harus kurang dari 25 KΩ per kabel.

8. Distributor

 Periksa dan setel celah platina.

1. Jika platina terbakar parah, maka platina harus diganti.


2. Setel celah platina dan pegas penahan.

Celah blok ; 0,45 mm.

Celah platina ; 0,2 mm – 0,4 mm.

 Periksa sudut pengapian dengan Dwell Tester.

Sudut pengapian ; 52° ± 6° saat posisi mesin stasioner.

 Pemeriksaan saat pengapian.

Setel putaran mesin pada putaran idle, oktan selektor harus disetel pada posisi standart.

Saat pengapian : (pada maksimum 950 rpm).

Seri 2K, 3K, 4K : 8° sebelum TMA.

9. Tekanan Kompresi

 Panaskan mesin terlebih dahulu selama 5 menit, kemudian matikan.


 Buka semua busi.
 Lepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian supaya aliran sekunder terputus.
 Masukkan alat tes tekanan kompresi ke dalam lubang busi.
 Buka katup throtel sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara mesin diputar
dengan motor starter.
 Catatan : usahakan pengukuran dilakukan dalam waktu yang singkat.

Putaran : 250 rpm

Tekanan kompresi : Mesin 5K ; STD ; 12,6 kg/cm2


Limit ; 9,5 kg/cm2

Mesin selain 5K : STD ; 11 kg/cm2

Limit ; 9,0 kg/cm2

PENGGUNAAN ALAT SCAN TOOL

Mobil EFI memang memiliki beragam sensor yang letaknya untuk setiap jenis mobil akan
berbeda letaknya. Penulis akan memaparkan letak sensor pada mobil Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia. Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia

Letak sensor dan injektor mesin avanza dan xenia:

 Sensor Posisi Throttle (TPS).


 Idle Speed Control Valve.
 Injektor Bahan Bakar.
 Coil
 Sensor Posisi
 Sensor Temperatur Cairan Pendingin.
 Sensor Heated
 Swicth Posisi Parkir/Netral.
 Camchaft Timing Oil.
 Sensor
 Sensor Posisi

Jika terdapat masalah dan lampu MIL (Mal Indicator Lamp) pada dashboard memberikan
isyarat, maka perlu adanya perbaikan untuk melihat kerusakan pada sensor tersebut dapat
menggunakan scan tool dengan cara sebagai berikut. Diagnosis kerusakan dengan scan tool
mobil toyota avanza:

1. Pastikan kendaraan memerlukan perbaikan.


2. Temukan DLC (Data Link Conector) pada dashboard
3. Pilih scan tool sesuai dengan jenis kendaraan.
4. Kemudian hubungkan terminal scan tool dengan terminal DLC.
5. Posisikan kunci kontak on.
6. Kemudian pilih enter pada scan tool untuk masuk, pilih jenis kendaraan.
7. Pilih diagnosis kode untuk membaca kerusakan, jika sudah terbaca perbaiki sensor
yang rusak.
8. Kemudian pilih erase untuk menghapus data link yang tersimpan.
9. Kemudian lakuakan sekali lagi untuk memastikan kendaraan pada keadaan baik.
10. Off kankunci kontak kemudian lepas konektor dan bersihkan area kerja sebagai tahap
akhir.

Anda mungkin juga menyukai