3.1.2.1 POA - 2016 - Dasuk
3.1.2.1 POA - 2016 - Dasuk
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
2016 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Penyusunan POA
tahunanini salah satu sarana untuk memberikan suatu perencanaan tertulis tentang
kegiatan yang telah dilakukan oleh UPT Puskesmas Dasuk terhadap Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) sebagai unit pelaksana kesehatan ditingkat dasar yang langsung
POA tahunan BOK ini menyajikan Rencana penggunaan Dana BOK tahun 2016
atas dasar Pencapaian Program tahun 2015 dan Realisasi Keuangan Bantuan Operasional
Kesehatan dalam Tahun Anggaran 2015 dan permasalahan yang dihadapi dalam
penghargaan yang setinggi - tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan
2016”. Semoga POA ini dapat bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi
kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua. Kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan guna penyempurnaan POA Tahunan BOK diwaktu yang akan
datang.
PENDAHULUAN
tepat sasaran, efesien, efektif dan akuntabel adalah hal mutlak yang diberikan dan
dijamin oleh Negara kepada setiap Warga Negara Indonesia sesuai dengan amanat
pasal 28 huruf (h) ayat (1) Undang – Undang Dasar 1945, dalam hal ini pemerintah
sebagai penyelenggara negara yang tugas ini diemban dan dilaksanakan oleh
terlayani dari dari pusat sampai daerah tanpa memandang status dan golongan.
kesehatan (BOK) yang dananya berasal dari APBN Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia kepada Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dalam hal ini pemangku
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan tahun 2016
preventif.
Pada tahun 2016 ini program BOK sebagai kelanjutan tahun-tahun sebelumnya
tidak banyak mengalami perubahan tetapi lebih pada penyempurnaan dari sisi
pada tahun 2016 difokuskan untuk peningkatan sasaran SPM Bidang Kesehatan
1.2 TUJUAN
2.1 Geografi
UPT Puskesmas Dasuk merupakan Puskesmas yang berada di wilayah
Kecamatan Dasuk terletak kurang lebih 25 km dari Kota Sumenep. Secara Geografis
Kecamatan Dasuk mempunyai luas wilayah 60,38 Km2 yang terdiri dari 27,10 % dan
dataran rendah 72,90% dengan 15 Desa dengan batas wilayah sebagai berikut :
Desa yang terbagi dalam 56 Dusun ,RW 51 dan RT 226 Selanjutnya secara rinci
Kecamatan Dasuk tersebut akan dirinci menurut golongan umur dan jenis kelamin
Tabel 2.2 Jumlah penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin di Kecamatan
Dasuk Tahun 2015
Semua desa yang ada di wilayah Kecamatan Dasuk dapat dilalui oleh
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di UPT Puskesmas Dasuk pada tahun
3. Polindes : 12 buah
2. Bumil RT : 89 orang
5. Neo RT : 60 orang
RUANG LINGKUP
Pencapaian Program tahun 2015 dan sasaran kegiatan program tahun 2016.
BOK dimulai pada tahun 2010. Pada Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015
perubahan yang cukup bermakna pada BOK tahun 2015. Bila tahun sebelumnya BOK
Penyakit; maka pada tahun 2016 BOK difokuskan untuk meningktakan kinerja Puskesmas
melalui upaya kesehatan promotif preventif dalam mendukung pelayanan kesehatan di luar
gedung dengan dukungan manajemen Puskesmas yang baik.. pemanfaatan dana BOK
untuk mendukung upaya biaya operasional bagi petugas kesehatan kader dalam
PENCAPAIAN PROGRAM
Tabel. 4.1 Data SPM di Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep tahun 2015.
HASIL PENCAPAIAN
No Indikator Target
2014 % 2015 %
Tabel 4.4 Distribusi Prevalensi Gizi kurang dan Gizi Buruk ( MDGS 1)
Ket
No Indikator Target Sasaran
2014 2015
1 Balita Gizi buruk 100% 0 0 0
2 BGM 100% 0 260 22
Tabel 4.5 Distribusi Cakupan Indikator Bayi dan Balita dalam rangka
upayamenurunkan angka kematian Bayi dan Balita ( MDGS 4)
K
Cakupan e
No Indikator Target Sasaran
t
2012 2013 2014 2015
1 KN-Murni 95% 400 95,7 97,8 102,9 103,3
Tabel 4.6 Distribusi Cakupan Indikator Ibu dalam rangka upaya menurunkan
angka kematian Ibu / Maternal ( MDGS 5)
CAPAIAN HASIL
No Indikator Target Sasaran
2012 2013 2014 2015
1 K-1 95% 446 95,7 98 98,9 98,9
17 Kemitraan bidan-dukun 13 10 10 10 13
Tabel 4.7 DistribusiCakupanPemberantasan dan Penanggulangan PenyakitMenular(
MDGS 6)
Pencapaian
No No Uraian Target Sasaran
2014 2015
TB PARU
1 Cakupan penemuan BTA+ / CDR 70%
2 Cakupan Pemeriksaan Suspek 100%
3 Positive Rate 10%
MALARIA
< 1/1000 0
1 Annual Paracite Incidence (API) 0
penduduk
HIV / AIDS
1 Prevalensi HIV / AIDS
Persentase Populasi usia 12-24
2 tahun yang memiliki pengetahuan
konprehensif tentang HIV/AIDS
3 Laki-laki > 67,3 %
4 Perempuan > 66 %
Lampiran 1
BAB VI
1. PMT Penyuluhan
a. Latar Belakang
Timbulnya masalah gizi adalah karena perilaku gizi yang salah sehingga
mengakibatkan tidak ada keseimbangan antara konsumsi makanan dengan
kecukupan gizinya. Oleh karena itu perbaikan perilaku masyarakat merupakan
salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam rangka peningkatan status gizi
anak. Salah satu terobosan yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku
masyarakat dalam rangka meningkatkan status gizi adalah melalui penyuluhan
dan memberi contoh pemberian makanan tambahan sesuai dengan umur anak
atau PMT penyuluhan di Posyandu.
b. Target
ke gizi kurang.
a. Latar Belakang
banyak terjadi sangat sedikit yang biasa melaksanakan ASI ekslusif secara
benar dan mengatahui waktu pemberian MP ASI yang tepat. Maka wajib
upaya menggalakkan pemberian ASI Ekslusif pada bayi dibawah umur 6 bulan.
ASI tersebut msyarakat termotivasi untuk meberikan ASI secara Ekslusif pada
a. Latar Belakang
Bumil KEK adalah bumil yang mempunyai berat badan kurang dan lingkar
lengan atas (lila) <23 cm. Bumil KEK ini sangat penting untuk dipantau
karena angka kurang gizi pada ibu hamil. Massa Indeks Tubuh sebelum hamil,
pertambahan BB selama hamil, LILA pada ibu hamil salah satu bentuk untuk
deteksi dini adanya Bumil kelompok resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK).
Selain ukuran LILA status anemi ibu hamil juga mempengaruhi terjadinya
BBLR.
b. Target
Bumil KEK dapat terdeteksi secara dini dan dapat tertangani dengan baik dan
a. Latar Belakang
Gizi buruk masih menjadi momok menakutkan bagi setiap wilayah yang ada di
Indonesia. Kasus gizi buruk banyak sekali penyebabnya. Dan banyak faktor
setiap tumbuh kembang bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dasuk. Apakah status gizi dan tumbuh kembang bayi dan balita senantiasa
setiap kelainan tumbuh kembang bayi kepada petugas kesehatan atau petugas
Gizi yang ada di Puskesmas. Sehingga petugas mendapat info yang cepat
akurat untuk segera ditindak lanjuti. Maka kegiatan pelacakan ini sangat
di[perlukan untuk mencegah atau menemukan kasus yang mengarah pada gizi
b. Target
Gizi buruk dapat dicegah dan tidak terjadi terutama pada balita dengan status
a. Latar Belakang
terdeteksi tepat waktu atau terdeteksi saat usia kehamilannya sudah besar.
dukun yang tinggi. Maka sangat diperlukan keakuratan data yang ada di
Puskesmas tentang berapa jumlah pasti bumil yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dasuk. Sehingga semua bumil deapat tertangani secara rutin dan
b. Target
Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu hamil meningkat dan deteksi terhadap
bumil resti juga meningkat sehingga persalinan oleh nakes juga bias meningkat
atau kalaupun ada persalinan dukun dapat tercover oleh nakes. Sekaligus
a. Latar Belakang
Setiap ibu hamil dalam masa kehamilannya diwajibkan untuk datang ke tenaga
pada Trimester pertama, 1 kali pada Trimester kedua dan 2 kali pada trimester
ketiga. Dengan kunjungan rutin dari ibu hamil maka dapat terdeteksi secara
dini dan cepat bila mulai ada penyimpangan kondisi normal atau terjadi
bahwa tidak perlu periksa ke tenaga kesehatan apabila tidak ada keluhan.
Sehingga ada beberapa kasus ibu hamil resti yang tidak terdeteksi karena tidak
b. Target
Semua ibu hamil dapat terjaring oleh tenaga kesehatan dan dapat paham
pentingnya periksa rutin selama hamil. Sehingga semua kasus dan deteksi
7. Pendampingan P4K
a. Latar Belakang
a. Latar Belakang
Kelas Ibu Hamil merupakan salah satu program atau kegiatan dimana
masa nifas. Juga masalah ASI ekslusif yang dimulai dengan IMD.Selain itu
juga di kelas ibu hamil biasanya diadakan senam hamil pada tiap
hamil primi yang baru mengalami masa kehamilan. Dengan diadakannya kelas
ibu hamil tersebut maka setiap ibu hamil menambah pengetahuan mengenai
kehamilan dan persalinan yang akan dihadapi nantinya. Bukan hanya ibu hamil
tapi juga suami atau keluarga dapat berperan penting selama masa kehamilan
dan persalinan.
b. Target
Ibu hamil siap dalam menjalankan masa kehamilan pada tiap trimester juga
a. Latar Belakang
Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengan
dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaaan, kesetaraan,
dan kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi, dengan
menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan mengalihfungsikan
dukun dari penolong persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi
pada masa nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat antara
bidan dengan dukun, serta melibatkan seluruh unsur/elemen masyarakat yang
ada. Dengan adanya kemitraan ini diharapakn dukun hanya berperan sebagai
pendamping ibu selama kehamilan dan persalinan. Sementara peran bidan
adalah tenaga penolong persalinan.
c. Target
Keberhasilan dari kegiatan kemitraan Bidan – Dukun adalah ditandai dengan
adanya kesepakatan antara Bidan dan dukun dimana dukun akan selalu
merujuk setiap ibu hamil dan bersalin yang datang. Persalinan nakes
meningkat dan persalinan dukun tidak ada lagi.
b. Target
Setiap ibu hamil dengan Resiko Tinggi paham kondisi kehamilannya saat ini
dan paham kemingkinan apa saja yang dapat terjadi baik pada masa
kehamilan, persalinan dan nifas.
11. Pelayanan Kesehatan Neonatus
a. Latar Belakang
Masa Neonatus adalah masa yang sangat rentan terhadap penyakit dan
Sehingga kesehatan neonates dan ibu pada masa nifas dapat terpantau
dengan baik oleh tenaga kesehatan. Karena kematian ibu dan bayi biasanya
lebih besar pada masa ini. Selain hal tersebut kesehatan neonatus juga
bayinya.
b. Target
Menambah pengetahuan ibu hamil dan ibu nifas tentang masa neonates dan
hal-hal apa saja yang harus ekstra diperhatikan selama masa ini. Sehingga
komplikasi pada masa neonates ini bias dihindarkan dan tidak terjadi lagi.
a. Latar Belakang
Bayi adalah masa peralihan dari neonatus ke balita sehingga pada masa ini
sangat diperlukan pemantauan baik tumbuh kembang, maupun status gizi dari
bayi tersebut. Karena pada masa ini bayi sangat tergantung pada pola asuh
orang tua. Pemantauan tumbuh kembang secara rutin sangat diperlukan untuk
dapat menentukan kecerdasan dan masa depan bayi tersebut saat dewasa
nanti. Masa bayi merupakan salah satu masa golden period yang sangat
membutuhkan peran serta aktif baik dari orang tua maupun tenaga kesehatan.
Sehingga setiap bayi wajib hadir untuk posyandu, diberikan vitamin A rutin 2
kali selama masa bayi. Dan dilakukan pemantauan DDTK 4 kali selama bayi.
b. Target
Semua bayi dapat terpantau dengan baik, dapat vitamin A dan juga dipantau
a. Latar Belakang
Apras merupakan peralihan dari usia balita ke usia anak sekolah, pada masa
ini biasanya anak sulit untuk dipantau tumbuh kembangnya kecuali guru di
TK/PAUD mereka berada sudah mendapat pelatihan untuk deteksi dini
tenaga kesehatan atau instansi kesehatan yang ada bisa lebih berperan aktif
b. Target
Semua anak usia pra sekolah dapat terpantau kesehatannya secara rutin.
a. Latar belakang
Screening pada anak remaja di usia SMP/MTs dilakukan secara rutin minimal
satu kali. Yaitu pada awal masa pendidikan atau kelas 1 SMP/MTs, dengan
b. Target
mulut.
2. Skreening UKS
a. Latar belakang
UKS adalah unit kesehatan sekolah dilakukan di tingkat sekolah dasar atau
b. Target
3. Pembinaan UKS
a. Latar Belakang
UKS merupakan perpanjangan tangan dari Puskesmas di wilayah kerja
pembinaan dan monitoring kepada setiap UKS yang ada di sekolah apakah
b. Target
Setiap UKS yang ada di sekolah wilayah kerja Puskesmas dapat berjalan dan
a. Latar Belakang
Dokter kecil yang merupakan bagian dari adanya UKS dan kegiatan
sebelum makan atau sesudah beraktifitas dengan sabun. Kebiasaan sikat gigi
sesudah makan dan sebelum tidur malam. Serta kegiatan kebersihan diri
yang lain yang wajib diketahui oleh anak pada usia sekolah.
b. Target
a. Latar Belakang
masyarakat pada usia pra lansia dan lansia. Sehingga mereka bisa tetap
lansia maka kesehatan lansia dapat terpantau dengan baik serta dapat
mengajari mereka membuat kerajinan tangan untuk megisi waktu luang atau
Setiap pra lansia dan lansia dapat pelayanan kesehatan rutin dan dapat
III. PMK
penyuluhan Promosi dan etika batuk serta PHBS.PHBS adlah semua perilaku
Tuberculosis.
b. Target
Tercapainya sikap masyarakat yang mengerti dan paham arti perilaku hidup
merusak daya tahan tubuh dengan menyerang system kekebalan tubuh atau
imunitas tubuh sehingga membuat kekebalan tubuh menurun dan tidak bisa
melawan infeksi. Sala satu upaya untuk bisa melakukan pencegahan dan
kepada masyarakat tentang HIV AIDS dan cara penularannya. Pendeteksian dini
pada ibu hamil tentang HIV/AIDs dapat mencegah adanya penularan penyakit
dari ibu kepada janin. Serta dari ibu kepada petugas kesehatan yang menolong
gejala dari penyakit HIV AIDS serta mampu menerapkan PHBS dalam
kehidupan sehari-hari.
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik,
mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan
manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan
domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan
masyarakat bagaimana cara memperoleh air konsumsi yang baik dan sesuai
standar kesehatan.
b. Target
Terwujudnya pembudayaan hidup bersih serta kondisi sanitasi yang memenuhi
a. Latar Belakang
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga
dan meningkatkan kesehatan manusia. Bahaya ini mungkin bisa terjadi
secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit
dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan
buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian),
b. Target
Semua sarana air bersih dapat dipantau kadar kelayakannya dah ph yang
a. Latar Belakang
Surveilan aktif ini adalah bertujuan untuk penyakit yang dapat dicegah
1. Eradikasi Polio
2. Eliminasi Campak
3. Difteri
prevalen, dan atau kematian. Upaya menurunkan angka insiden ini menjadi
Semua penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi bisa tereliminasi dan
6. Pelaksanaan Posbindu
a. Latar Belakang
resiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodic..
minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas,
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan atau
kekerasan.
b. Target
Kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM usia > 15 tahun
7. Pemicuan
a. Latar belakang
b. Target
masing-masing.
8. Sosialisasi DBD
a. Latar Belakang
kasus DBD ini menjadi trending topic dan permasalahan klasik yang terjadi.
dan sampah yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal dan tempat umum
penampungan air masih tetap hidup dan berubah menjdi nyamuk dewasa
b. Target
9. PIN Polio
a. Latar Belakang
Salah satu upaya surveilan PD3i adalah eradikasi polio, sehingga dengan
kepada bayi dan balita di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah
satu bentuk sweeping kepada bayi dan balita yang belum lengkap status
imunisasi polionya.
b. Target
Semua bayi dan balita dengan tidak memandang status imunisasi yang
a. Latar Belakang
mandiri. Desa siaga merupakan suatu konsep peran serta dan pemberdayan
Konsep desa siaga disini adalah membangun system di suatu desa yang
bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan kader desa. Dan
b. Target
2. SMD
a. Latar Belakang
Survey Mawas Diri (SMD) adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
status desa siaga menjadi aktif. Dan merupakan salah satu langkah dari
kembali.
3. MMD
a. Latar Belakang
b. Target
1. Kesehatan Jiwa
a. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk menuju Indonesia bebas pasung adalah melakukan
jiwa yang dipasung atau tidak mendapat penanganan medis untuk diobati
masyarakat mampu dan sadar untuk ikut serta berperan aktif dalam kegiatan
b. Target
Semua pasien jiwa yang dipasung bisa bebas pasung dan yang tidak
tepat sasaran, efisien, dan efektif perlu dilaksanakan manajemen Puskesmas yang
mencakup:
b. Honor pelaksana teknis yang ada di Pusksmas yang terdiri dari Ketua Tim
6. 1 Kesimpulan
7.2 Saran
a. Pemanfaatan dana BOK diharapkan mampu meningkatkan akses dan
c. Kerja sama lintas program dan lintas sektor dapat ditingkatkan guna
PENUTUP
Demikian POA ( Plant Of Actiaon ) Dana BOK Tahun 2016, semoga dengan adanya
POA ini dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan program kesehatan di UPT
membantu dalam proses perencanaan program kesehatan dimasa yang akan datang
oleh program BOK akan lebih baik. Dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang ada di Puskesmas Dasuk baik dalam gedung maupun luar gedung.
Lampiran
1. Tabel POA pemanfaatan Dana BOK.
2. Ganchart Kegiatan BOK.