Tujuan jangka panjang penelitian adalah dihasilkannya suatu unit pengolahan
limbah cair pabrik kelapa sawit secara biologis dimana selain mampu memproduksi biogas maksimum, juga mampu mendegradasi dengan cepat bahan-bahan organik didalam limbah cair yang umumnya memiliki konsentrasi BOD yang tinggi. Sedangkan, tujuna jangka pendeknya adalah diketahuinya karakteristik limbah cair pabrik kelapa sawit yang digunakan, pengaruh hydraulic retention time (HRT) terhadap kuantitas dan kualitas biogas yang dihasilkan, serta pengaruh HRT terhadap tingkat degradasi subtrat organik biodegradable secara anaerob. Penelitian ini menggunakan tangki fermentor anaerob yang beroperasi pada rentang temperatur 50-60oC (termofilik). Tangki fermentor dilengkapi dengan pengaduk yang dapat diatur kecepatannya, pengatur temperatur, dan pengukur pH. Influen berupa limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) Pagar Merbau PTPN II dengan nilai VS sebesar 44,2 mg/L, COD sebesar 59.000 mg/L, dialirkan dengan laju alir tertentu sesuai dengan HRT yang diinginkan. Pemasukan influen dilakukan secara otomatis menggunakan dua unit pompa slurry dengan bantuan pengatur waktu (timer) dan pengatur frekwensi pompa yang beroperasi secara intermiten. Rektor dioperasikan hingga mencapai keadaan tunak untuk setiap HRT. Pengamatan terhadap parameter percobaan yaitu pH, M-alkalinitas, total solid, volatile solid, volume biogas dilakukan sejak awal percobaan hingga kondisi tunak berakhir. Pada kondisi tunak, dilakukan juga pengukuran kadar CO2 dalam biogas dan nilai COD cairan keluar fermentor. Hasil percobaan memperlihatkan untuk HRT 4, 6, 8 dan 10 diperoleh produksi biogas masing-masing sebesar 16,02; 8,34; 6,05; dan 7,95 liter/hari dan laju dekomposisi VS masing-masing sebesar 54, 61, 64, dan 63%. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penambahan HRT akan diikuti oleh penurunan volume biogas yang dihasilkan dan meningkatnya laju dekomposisi VS. Sedangkan untuk parameter kadar gas metana, tidak terlihat pengaruh dari perubahan HRT karena nilainya cenderung konstan.