Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL REVIEW

I. JUDUL : Sustainability Level, Corruption, and Tax Evasion : A Cross-


Country Analysis (2016)

II. TOPIK PENELITIAN

Jurnal ini membahas mengenai hubungan tingkat pembangunan berkelanjutan dan

penggelapan pajak, dengan analisis lintas negara. Penelitian ini juga menelaah apakah

korupsi memiliki kaitan dalam penggelapan pajak.

III. ISSUE PENELITIAN

Meskipun audit dan otoritas kontrol fiskal ada, penggelapan pajak merupakan fenomena yang

meluas bagi negara maju dan negara berkembang yang mungkin sangat mempengaruhi

pendapatan publik karena kurangnya kepatuhan pajak (Picur dan Riahi-Belkaoui, 2006).

Sistem perpajakan di suatu negara dianggap sebagai kontrak sosial antara wajib pajak dan

negara. Adanya komitmen pemerintah yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan di suatu

negara melalui kelestarian sosial, lingkungan dan kualitas infrastruktur dapat mendorong

pembayar pajak untuk mematuhi undang-undang pajak sehingga tingkat penggelapan pajak

menjadi rendah. Sebaliknya, jika warga negara merasa tidak menerima imbalan yang

memadai atas kepatuhan mereka terhadap peraturan pajak, mereka akan enggan membayar

pajak.

Karena ini menyiratkan bahwa negara ini tidak menghormati kontrak sosial yang ditetapkan

dengan warganya yang diterjemahkan ke dalam tingkat ketidakpatuhan pajak yang tinggi dan

dengan demikian tingkat penggelapan pajak yang tinggi. Berdasarkan teori legitimasi,

diketahui bahwa komitmen satu negara untuk memperbaiki kesejahteraan negara merupakan

sinyal legitimasi bagi warga negara pada umumnya dan pembayar pajak pada

1
khususnya.Ketika pembayar pajak merasa bahwa pemerintah mereka tidak membuat alokasi

pendapatan fiskal yang transparan; ini mungkin membuat mereka enggan mematuhi peraturan

fiskal.

Selanjutnya, Tingkat korupsi yang tinggi, di negara tertentu, cenderung mengurangi

kecenderungan individu untuk menerima dan mempercayai pemerintah mereka secara umum

dan mematuhi beban pajak khususnya (Slemrod, 2002; Slemrod dan Katuscak, 2002). Selain

itu, lingkungan korup yang tinggi dapat menimbulkan opini di masyarakat bahwa mereka

tidak berutang apa pun kepada pemerintah karena pemerintah sendiri tidak melakukan

apapun untuk mereka (McGee, 1999b).

Dengan mengurangi tingkat korupsi, pemerintah dapat meningkatkan nilai pembangunan

keberlanjutan dan meningkatkan motivasi intrinsik untuk membayar pajak, ini disebut

motivasi kerja pajak (Frey, 1994, 1997a, b). Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk

mengeksplorasi bagaimana tingkat korupsi dapat memoderasi hubungan antara tingkat

pembangunan keberlanjutan dan penggelapan pajak.

IV. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat

pembangunan berkelanjutan dengan penggelapan pajak, dan apakah tingkat korupsi dapat

memoderasi penggelapan pajak.

V. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah tingkat pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan berpengaruh terhadap

tingkat penggelapan pajak?

2. Apakah tingkat kelestarian lingkungan berpengaruh terhadap tingkat penggelapan pajak?

2
3. Apakah tingkat keberlanjutan sosial berpengaruh terhadap tingkat penggelapan pajak?

4. Apakah kualitas infrastruktur berpengaruh terhadap tingkat penggelapan pajak?

5. Apakahkorupsi memilikidampak moderat terhadap hubungan antara keberlanjutan

pembangunan dan tingkat penggelapan pajak?

VI. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan sampel dari 65 negara maju dan berkembang. Tingkat

penggelapan pajak diukur denganmenggunakan pendekatan makro-tidak langsung yang

digunakan oleh Scheneider et al. (2010). Sedangkan data tingkat pembangunan berkelanjutan

dan tingkat korupsi diperoleh dari The Global Competitiveness Report tahun 2012-2013.

Data ini kemudian diolah menggunakan analisis regresi OLS.

VII. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menemukan bahwa tingkat penggelapan pajak berhubungan negatif

signifikan dengan tingkat pembangunan berkelanjutan (skor keseluruhan dan skor sosial

dan lingkungan) dan kualitas infrastruktur. Selain itu ditemukan juga bahwa tingkat

korupsi dapat memoderasi tingkat penggelapan pajak. Hasil ini menyiratkan bahwa

tingkat korupsi dapat mengurangi kecenderungan individu dalam keadaan tertentu untuk

menerima dan mempercayai pemerintah pada umumnya dan mematuhi aturan pajak pada

khususnya.

VIII. REVIEW DAN KRITISI PENELITIAN

Suatu negara dapat dikatakan makmur apabila seluruh warga negaranya dapat secara adil

mendapatkan perlakuan yang sama. Pajak sebagai iuran wajib yang harus disetor warga

negara kepada negara tentu diharapkan akan memberikan impact yang dapat dirasakan

3
manfaatnya oleh mereka. Ketika hal ini tidak terjadi, maka mereka akan cenderung mencari

cara agar dapat menggelapkan pajak. Penelitian ini telah menyelidiki apakah tingkat

pembangunan berkelanjutan (hasil dari pajak yang dibayarkan) memiliki pengaruh terhadap

tingkat penggelapan pajak. Dari hasil yang didapat ternyata kedua variabel ini memiliki

hubungan negatif signifikan yang berarti bahwa tingkat pembangunan berkelanjutan yang

tinggi akan mengurangi tingkat penggelapan pajak yang dilakukan warga negara. Demikian

pula, didapatkan hasil bahwa tingkat korupsi dapat memoderasi hubungan tingkat

keberlanjutan pembangunan dengan tingkat penggelapan pajak. Artinya tinggi rendahnya

tingkat korupsi di suatu negara, akan mempengaruhi tingkat pembangunan berkelanjutan

yang dilaksanakan pemerintah, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada naik atau

turunnya tingkat penggelapan pajak di suatu negara.

Adapun beberapa hal yang harus lebih dipertimbangkan lagi dari penelitian ini adalah :

1. Ukuran sampel sedikit yaitu hanya 65 negara yang relatif kecil, hal ini dapat

menurunkan reliabilitas temuan empiris.

2. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan makro tidak langsung, namun

sebenarnya peneliti dapat juga mengganti dengan pendekatan makro langsung yang

notabene tidak terlalu sulit.

3. Beberapa variabel independen (korupsi, peraturan pajak) diproksikan dengan

menggunakan data survei yang menimbulkan kekhawatiran tentang kesalahan

pengukuran.

4. Penelitian selanjutnya bisa memperluas ukuran sampel untuk mempelajari bagaimana

karakteristik daerah tertentu memoderatori faktor faktor penentu penggelapan pajak,

namun hal ini tergantung pada ketersediaan data lintas negara yang andal.

4
Namun demikian, beberapa hal berikut dapat diapresiasi dari penelitian ini :

1. Penelitian ini memiliki variabel yang cukup banyak, sehingga hasil yang didapat juga

lebih bervariasi. Variabel penelitian yang digunakan telah di kumpulkan dari

kekurangan penelitian terdahulu dalam topik permasalahan ini.

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada beberapa sumber

terpercaya seperti The Justice Tax Network dan The Global Competitiveness Report.

Sehingga hasil penelitian juga akan dapat lebih dipercaya.

3. Temuan empiris penelitian ini memiliki implikasi kebijakan bagi pemerintah

dengan tingkat penggelapan pajak tinggi , karena penelitian ini menyoroti

pentingnya keterlibatan negara-negara terhadap warga negara mereka dalam

mengurangi penggelapan pajak.

4. Hasil penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi negara berkembang untuk

mengurangi tingkat korupsi dalam upaya menciptakan jenis moral pajak yang

kondusif bagi kepatuhan perpajakan dan pembangunan ekonomi.

Faktor-faktor penentu penggelapan pajak secara lintas wilayah telah menarik minat utama

dalam literatur pajak setelah karya perintis Riahi-Belkaoui (2004). Aspek yang diabaikan

dalam literatur empiris adalah efek usaha keberlanjutan yang dilakukan oleh pemerintah

dalam penggelapan pajak karena sistem pajak merupakan kontrak implisit antara individu dan

negara yang menjamin kesejahteraan sosial dan lingkungan dengan imbalan kepatuhan pajak

yang tinggi.

Dengan demikian, penelitian ini memperluas arus penelitian ini dengan memeriksa dampak

keseluruhan, sosial, kelestarian lingkungan dan kualitas infrastruktur penghindaran pajak

sejak laporan internasional (misalnya Forum Ekonomi Dunia) menerbitkan angka-angka yang

membahas upaya keberlanjutan pembangunan di banyak negara.

5
Terakhir, upaya pemerintah untuk memerangi pelaku penggelapan pajak sebenernya dapat

dimulai dengan memperbaiki sistem pemerintahan itu sendiri. Ketika warga negara

merasakan langsung dampak positif dari iuran yang dibebankan kepada mereka, maka

mereka tidak akan merasa berat untuk dipajaki pemerintah. Namun ketika hal sebaliknya

yang terjadi, maka disinilah penggelapan pajak akan muncul. Oleh karena itu, sebagai pihak

yang memiliki kewenangan mendistribusikan pendapatan pajak, pemerintah harus dapat

dipercaya dan mempertanggungjawabkan uang yang dipungut dari warga negara.

Anda mungkin juga menyukai