PENDAHULUAN
usul nama restaurant bisa ditelusuri abad ke-16, ketika istilah ini pertama kali
ditemukan di Prancis sampai zaman Romawi Kuno (abad ke-2). Berasal dari
kata Prancis restaurer atau restore yang artinya pembangkitan tenaga. Di masa
ini, restoran diartikan sebagai ruang kecil di sebuah pondokan, tempat para
berbagai guild, semacam serikat para tukang dan perajin yang mengatur
restoran. Peluang ini ditangkap oleh para pelayan dan koki kaum bangsawan
pun didukung oleh urbanisasi dan munculnya kelas menengah yang terdiri dari
I|1
Kini restoran berkembang menjadi dua jenis, yakni restoran kasual
yang menyajikan makanan sehari-hari untuk para pekerja yang tak sempat
pulang ke rumah untuk makan. Dan, fine dining yaitu restoran dengan tampilan
makan mewah.
Restoran pun kini tidak hanya sebuah tempat makan, tapi juga menjadi
sebuah trend bagi penikmat masakan. Saat ini restoran di Indonesia semakin
mengandalkan rasa, tetapi juga restoran yang di-design sedemikian unik dan
menarik dari segi tempat juga masakannya. Nanny’s, restoran yang menyajikan
yang tentu membuat pengunjung tidak tahan untuk ber-“selfi” ria. Lalu ada
Mochilok, walaupun dekorasi minim dan luas toko yang biasa saja tempat ini
tidak pernah sepi pengunjung karena menu-menu unik yang disajikan seperti
mochi isi ice cream dengan berbagai rasa dan juga cilok bakar dengan
mayonnaise di atasnya. Ada lagi restoran dengan konsep unik yaitu Uji Nyali
makanan dari negeri lain, seperti Restoran Jepang yang akhir-akhir ini banyak
mengutamakan keindahan penyajian dan tidak melupakan nilai gizi ini mampu
I|2
menarik calon pelaggan untuk mencobanya. Salah satunya adalah restoran
Restoran Jepang Tomo Sushi & More adalah restoran yang menyajikan
konsep ala Jepang dengan salah satunya terdapat Sushi bar yang mengarah
pada kursi tamu sehingga para tamu mendapat suasana seperti warung makan
di Jepang. Tamu pun jadi merasa aman karena dapat melihat pembuatan sushi
dari dekat. Dengan tanpa menghilangkan suasana Jepang-nya, Tomo Sushi &
More menggabungkan dengan suasana modern Jepang agar tidak terkesan kuno.
demi kepuasan pengunjung juga. Tidak jarang juga karena rasanya yang unik
orang yang asing ketika mencicipinya akan tetap penasaran walaupun pernah
mencobanya.
Hal ini lah yang membuat penulis Program Studi Bahasa Jepang tertarik
SUSHI & MORE” sebagai media laporan kerja praktik. Penulis mengangkat
mengetahui arti dan dasar-dasar dari penyajian dan pelayanan di restoran ala
Jepang.
I|3
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Masalah, yaitu :
1. Maksud dan pengertian dari penataan makanan dan alat makanan setiap
ini, yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi Diploma III Bahasa
Jepang.
ini, yaitu :
I|4
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan strategi penyajian dari
penempatan alat makan dan pelayanan di restoran Tomo Sushi & More.
More Lokasi : Glamour Level No.6-7, Paris Van Java Jln-Sukajadi Blok D
2. Penulis melaksanakan Praktik kerja lapangan selama lebih dari 100 jam
2014.
melakukan praktik kerja lapangan di Tomo Sushi & More dan mengamati
mengamati setiap pekerjaan yang di lakukan pegawai Tomo Sushi & More
tiap-tiap bab dalam Tugas Akhir ini, sistematika Penyajian Laporan Tugas
I|5
BAB I PENDAHULUAN
keindahan Jepang.
More.
BAB IV PEMBAHASAN
I|6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
I|7