Anda di halaman 1dari 30

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SANITASI AIR DAN PENGELOLAAN SAMPAH

Kelompok 1 :
Fadli Umabaihi
Fahri A. Lauma
Rizky A. Tambengi
Sukri Hi. Usman

Dosen Mata Kuliah :


Agus. A. Laya., S.KM, M.Kes.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH MANADO


PROGRAM STUDI DIII FARMASI
2017

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan judul
“Supositoria” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan pembuatan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas dari
Bapak. Agus A. Laya, S.KM, M.Kes. selaku dosen dari mata kuliah Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) Kami sadar makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu saran dan kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan
maupun penyempurnaan sehingga Tugas Makalah ini lebih bermanfaat.

Manado, 20 Mei 2017

Penyusun

ii
Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................ iii


PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
I.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II................................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3
II.1 Pengawasan terhadap Kuantitas dan Kualitas air ..................................................... 3
II.2 Pemanfaatan air ........................................................................................................ 6
II.3 Sumber Air ............................................................................................................... 7
II.4 Penyakit-penyakit yang yang Disebabkan oleh Air ................................................ 9
II.5 Cara Pengelolaan Air ............................................................................................. 10
II.6 Pencemaran Air dan Cara Pencegahan ................................................................... 11
II.7 Pengelolaan Sampah .............................................................................................. 18
II.8 Penanganan Sampah ............................................................................................... 23
II.9 Pengumpulan sampah ............................................................................................. 24
II.10 Kendaraan sampah ............................................................................................... 25
BAB III ............................................................................................................................. 26
PENUTUP ........................................................................................................................ 26
III.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 26
III.2 Saran ..................................................................................................................... 26
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 27

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,
pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan. Hal tersebut telah menuntut
dikembangkannya berbagai perangkat kebijakan dan program kegiatan yang
didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut
mencakup kemantapan kelembagaan, sumber daya manusia, dan kemitraan
lingkungan disamping itu perangkat hukum dan perundangan, informasi serta
pendanaan. Sifat keterkaitan (interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari
esensi lingkungan telah membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan,
termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi
terintegrasikan dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah.
Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan semakin terasa
dampaknya terhadap lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan secara terus-
menerus menyudutkan masyarakat pada permasalahan degradasi lingkungan.
Kualitas sanitasi, pengolahan sampah, keterbatasan lahan untuk ruang terbuka
hijau dan kesadaran masyarakat atas perubahan iklim menjadi beberapa masalah
yang harus diselesaikan oleh para pejabat kota di Indonesia. Karena itu, unsur
utama yang harus dimiliki pelaku pemerintahan ini adalah kemampuan dan
konsistensi identifikasi persoalan lingkungan.
Sistem sanitasi juga memiliki permasalahan dan kendala tersendiri. Secara
konsep, sistem sanitasi yang diterapkan di perkotaan seharusnya terpadu, komunal
atau terpusat, jadi limbah dan saluran air kotor dapat diolah dengan teratur.
Saluran-saluran yang membentuk jaringan sanitasi harus diarahkan pada kawasan
pengolahan tersendiri, yaitu IPAL (Instalasi Pengolahan Air limbah). Melalui
IPAL, warga kota bisa merasa nyaman karena tak perlu lagi membuang air kotor
secara sembarangan. IPAL ini tidak hanya diperuntukkan bagi limbah rumah
tangga, tetapi juga bagi sentra industri-industri, baik kecil atau besar. Sistem
sanitasi selalu terkait dengan masalah limbah dan saluran air kotor, berbagai

1
keberagaman aktivitas manusia sebagai penghasil limbah. Mulai dari limbah
rumah tangga (mandi, kakus, mencuci atau memasak), perkantoran, sekolah,
universitas, hotel, rumah makan, mall, sampai dengan industri skala kecil dan
besar.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengawasan kuantitas dan kualitas air ?
2. Bagaimana cara pemanfaatan air tersebut ?
3. Bagaimana cara mendapatkan sumber air ?
4. Apa penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air ?
5. Bagaimana cara pengelolaan dan pencegahan terhadap pencemaran air ?
6. Bagaimana cara pengelolaan penanganan sampah ?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengawasan kuantitas dan kualitas air
2. Untuk mengetahui cara pemanfaatan air tersebut
3. Untuk mengetahui cara mendapatkan sumber air
4. Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air
5. Untuk mengetahui cara pengelolaan dan pencegahan terhadap pencemaran
air
6. Untuk mengetahui cara pengelolaan dan penanganan sampah

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengawasan terhadap Kuantitas dan Kualitas air


Kuantitas merupakan jumlah air yang tersedia dan siap di gunakan oleh
masyrakat.Sedangkan pengertian kualitas adalah conformance to requirement,
yaitu sesuai dengan yang di syaratkan atau di standarkan. Mutu air adalah kondisi
kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu
dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Kriteria mutu air adalah tolak ukur mutu air untuk setiap kelas air
Klasifikasi mutu air menurut peraturan peraturan pemerintah Republik
Indonesia nomor 28 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
dan pencemaran air, tetapkan menjadi 4 (empat) kelas yaitu
a. Kelas satu, air yang peruntukan dapat digunakan untuk air baku, air minum,
atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang dengan kegunaan
tersebut;
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana
rekreaksi air,pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman dan atua peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.

Air yang memenuhi persyaratan air minum menurut Kepmenkes RI


No.907/Menkes/SK.VII/2002/, secara garis besar persyaratan kualitas yang
dapat digolongkan dengan empat syarat:
1. Syarat fisik

3
Air minum yang digunakan sebaiknyan tidak berasa, tidak berbau, dan
tidak berwarna (15 TCU), tdak keru (maksimal 5 NTU), dan suhu udara
maksimal 3 oC dari udara sekitar.
2. Syarat kimia
Air minum yang dikomsumsikan tidak mengandung zat-zat organik dan
mkasimum dan minimum(6,5-8,5) dan tidak mengandung zat kimia
beracun sehinggamenimbulkan ganguan kesehatan.
3. Syarat bakteriologis
Air minum yang di gunakan harus terhindar dari kemungkinan
kontaminasi E.coli atau koliform tinja dengan standar O dalam 100ml air
minum.
4. Zat radioaktif
Air minum harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi radiasi
radioaktif yang melebihi batas maksimal yang di perobolehkan.
Sedangkan parameter-parameter yang harus dipenuhi meliputi:
1. Parameter fisika meliputi: Bau, Rasa, Warna, Zat padat terlalut dan suhu.
2. Parameter kimia meliputi: kimia Anorganik seperti Air raksa, Arsen,
Fluorida, Kadmium, Kesadahan (Ca Co3), Khlorida, Kromium, Valensi-6,
Mangan, Nitrat sebagai N, Nitrit sebagai N, pH, Selenium, Seng,
Sianida,Sulfat, dan timbale. Kimia organik seperti Aldrin dan Dieldrin,
Benzene, Benzo, (a) pyrene, Chlordane, (total isomer), chloroform, 2,4 D,
DDT, Detergen, 2 di Dichloroerhane, 1,2 dichloroethena, 1,1
Dichloroethena,Heptachlor dan heptachlor, eposide, Haxachlorbenzene,
Gamma-HCH (Lindane), Mrthoxychlor,Pentachlorophenol,Pestisiotaldi T,
3,4,6-Trichlorephena, zat Organik
3. Parameter Mikrobiologi meliputi: Total Caloform (MPN)
4. Parameter Radioktifitas meliputi: Aktifitas Alpha (Gross AlphaActivity),
Aktifitas Beta (Gross Beta Activity)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas air
1. Kedalaman Permukaan Air tanah

4
Kedalam permukaan air tanah merupakan permukaan tertingi dari air
yang naik ke atas suatu sumuran atau tempat yang rendah. Ketinggian air
tanah antara lain dipengaruhi oleh jenis tanah, cura hujan,penguapan, dan
kedalam aliran perkukan terbuka (sungai). Kedalam permukaan air tanah
akan berpengaruh pada penyebaran bakteri coliform secara vertical
2. Curah hujan
Air hujan yang mengalir dipermukaan tanah dapat menyebabkan bakteri
coliform yang ada di permukaan tanah terlarut dalam air tersebur,
Meresapnya air hujan ke dalam lapisan tanah mempengaruhi bergeraknya
bakteri coliform di lapisan tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap
ke dalam lapisan tanah semakin besar kemungkinan terjadinya
pencernaan.
3. Jenis tanah
Jenis tanah berbeda mempunyai daya kandung air dan daya melewatkan
air yang berbeda pula. Daya kandung atau kemampuan tanah untuk
meyimpan air tersebut porositas, yaitu rasia antara pori-pori tanah dengan
volume total tanah dan biasanya dinyatakan dalam satuan persen,
sedangkan kemampuan tanah untuk melewatakn air tersebut permealibitas,
yaitu jumlah air yang dapat melewatkan oleh tanah dalam satuan waktu
per satuan luas penampang. Porositas dan permeabilitas tanah akan
berpengaruh pada penyebab bakteri coliform, mengingat air merupakan
alat transportasi bakteri dalam tanah. Makin besar permealibitas tanah,
makin besar kemampuan melawatkan air yang berarti jumlah bakteri yang
dapat bergerak mengikuti aliran juga makin besar.

Kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan pada umumnya berkaitan


dengan hal-hal sebagai berkut :
a. Secara ilmiah memang air tersebut tidak memenuhi syarat, misalnya
keruh,berwarna, berbau dan mengandung besi atau mangan dalam
kadar yang berlebihan/tinggi

5
b. Lingkungan sekitar serana air bersih yang dapat mencemari air,
misalnya terdapat jamban, pembuangan sampah, kandang ternak dan
ganangan air kotor pada jarak kurang 11 meter.
c. Kontruksi sarana air bersih yang tidak memenuhi persyaratan teknis
seperti sumur gali tampa dilengkapi biir, dinding, lantai dan saluran
pembuangan air bekas yang dapat kadap air.

II.2 Pemanfaatan air


Air merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari mahluk hidup di
dunia ini yang tidak dapat terpisahkan. Tidak hanya penting bagi manusia Air
merupakan bagian yang pentin bagi mahluk hidup baik hewan dan tumbuhan.
Tanpa air kemingkinan tidak ada khidupan di dunia ini karena semua mahluk
hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.
Dalam usaha pertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupa
mngadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri.
Berikut ini merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala
macam kegiatan, antara lain digunakan untuk;
1. Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cucidan
pekerjaan lainnya.
2. Keperuan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar,
pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainlainya.
3. Keperluan industry, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit
tenaga listrik.
4. Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel,restoran,dll.
5. Keperluan pertanian dan pertenakan.
6. Keperluan pelayanan dan lain sebagainya
Oleh karena itu air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan mahluk
hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu
melestrikannya dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestarianya
dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak
membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehinga
dapat mengangu ekosistem yang ada.

6
II.3 Sumber Air
Ada beberapa cara untuk mengumpulkan air. Sumber air yang utama adalah.
1. Air permukaan (surface water)
Ini adalah air yang jatuh ketanah sebagai hujan atau hujan es. Air ini
dikumpulkan di daerah khusus. Air tersebut kemudian disimpan secara alami
(buatan manusia)yang disebut bendungan atau reservoir. Bendungan biasanya
ditempatkan diujung bawah dari lembah.
2. Sungai atau danau (River or lake)

7
3. Sumber Mata Air
Ini ditemukan di mana air di bawah tanah mengalir keluar dari tanah secara
alami tampa menggunakan bor, sumur atau pompa. Mata ini sering terjadi kea
rah bagian bwah bukit atau tanah yang miring.
4. Bendungan galian (Excaated dams)
Bendungan galian dibuat dengan menyenduki tanah untuk membuat lubang
dangkal besar. Bendunagan ini kandang-kadang ditempatkan bagian bawah
lereng untuk membantu pemgumpulan air. Namun, ini hanya bisa dilakukan di
daerah-daerah dimana tanah tidak akan memungkinkan air.
5. An excavated dam.
6. Tangki air hujan (Rainwater tanks)
Air hujan yang jatuh di atap ruamh sering dikumpulkan dengan menggunakan
atap talang melalui pipa ke tangki penyimpan.

7. Sumur Bor
Ini dalah lubang bor ke dalam tanah cukup dalam untuk menemukan
permanen (tanah lama) badan air. Sebuah pipa yang berjalan menurini lubang
ke dalam air dan pompa yang digunakam untuk mendapatkan air sehinga
oermukaan tanah. Air terdebut kemudian dipompa ke masyrakat.

8
8. Arteries.

II.4 Penyakit-penyakit yang yang Disebabkan oleh Air


Penyakit masyarakat yang disebabkan oleh kuman dari air tercemar

1. Penyakit bakteri
a. Salmonellosis
b. Shigellosis
c. Diare akut (yang disebabkan oleh E. coli)
2. Penyakit virus
a. Gastroenteritis
b. Hepatitis A
3. Bersifat parasit
a. Giardiasis
b. Infeksi caci tambang (ada beberapa bukti bahwa tambang dapat hidup di air
minum)

9
Kuman bisa masuk ke dalam air secara
1. Lansung oleh
a. Pipa laguna meluap limpa pembuangan ke sungai atua aliran memasok air
minum
b. Keberadaan hewan yany mati di dalam air
c. Orang atau hewan yamg lain bernang, mencuci atau pergi ke toilet dalam
penyediaan air minum
2. Secara tidak langsung oleh;
a. Kontaminasi dari sistem limbah, seperti mengurus resepan terlalu dekat
dengan lubang atau limbahan dari laguna mengalir ke pasokan air
b. Orang mencuci sendiri atau pergi ke toilet di atau dekat sumber air

II.5 Cara Pengelolaan Air


Pengelolaan air menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2001 diatur sebagai berikut;
Pasal 2
1. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan
secara terpadu dengan pendekatan ekosistem.
2. Keterpaduan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan pada tahap
perencanaan oleh pihak ketiga berdasarkan peraturan perundng-undang

10
Pasal 3.
Penyelenggaraan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga
berdasarkan peraturan perundang-undang
Pasal 4
(1) Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air yang
diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondosi alamiahnya
(2) Pengendalian pencemaran air dilakukan untuk menjamin kualitas air agar
sesuai dengan bahan buku mutu air melalui upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air.
(3) Upaya pengelolaan kualitas air sebagaiaman dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan pada
a. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung
b.Mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan
c. Akuifer air tanah dalam

II.6 Pencemaran Air dan Cara Pencegahan


Air dapat terkontaminasi atau tercemar oleh;
1. Bahan organik seperti;
a. Bangkai hewan
b. Hewan dan manusia tinja dan limbah
c. Sisa makanan
d. Materi tanaman (rumput, daun, kayu)
e. Minyak, bensin, minyak
2. Bahan organic seperti;
a. Besi tua dan sampah
b. Pasir
c. Bahan kimia

11
Banyak dari bahan-bahan ini dapat membawa kuman penyebab penyhakit
dalam penyedian air. Bahan kimia dalam penyadian air dapat meracuni manusia
dan hewan lainnya.

Air dapat terkontaminasi di;


1. Sumber, seperti sungai atau membosankan
2. Dalam penyimpana, seperti dalam tengki tinggi
3. Dalam sistem pipa ysng memberikan air dalam pengguna

Berbagai jenis pasokan air dapat terkontaminasi dalalam beberapa cara.berbeda


di antaranya,dan metode pencegahan yang di jelaskan dibawah ini.
1. Tangki air hujan
Kontaminasi
Hujan yang jatuh keatap rumah biasanya bersih,dan tidak biasanya
mengandung kuma.namun,mungkin ada banyak kotoran dan sampah di
atap,terutama jika tidak hujan untuk waktu yang lama.
Kotoran ini mungkin termaksud kotoran dari burung dan binatang
kecil.saat hujan,kotoran dan sampah di bawah akan di bawah larut di dalam
tangki penyimpan,bersama dengan kuma.beberapa kuman ini dapat
menyababkan penyakit.
Kotoran,hewan dan burung tinja bisa masuk ketangki penyimpan jika tidak
memiliki tutup.semua hal ini dapat membawa kuman penyebab penyakit.sering

12
kali hewan terjebak dalam tangki air dan tenggelam.sebagai mayat
membusuk,kuman akan berkembang dan mencemari air.
Bagian dalam dinding tangki dan juga lantai bisa menjadi kotor setelah
jangka waktu tertentu.kotoran ini dapat mencemari air.
Pencegahan
Jika rumah memiliki tangki air hujan sebagai persediaan airnya,ini adalah hal-
hal yang harus di lalkukan untuk menjaga air bersih :

a. Memasang bilasan aliran air yang pertama.hal ini untuk mencegah


terkontaminasi air pertama,yang mingkin memiliki kontaminan dari
atap,masuk tangki.
b. Jika atap dan talang dalam kondisi bersih.
c. Jaga tutup pada tangki air
d. Periksa dan perbaiki kebocoran.
e. Secara teratur melihat kedalam tangki.jika air atau dinding atau lantai kotor
tangki perlu di bersihkan.

2. Sungai
Kontaminasi
Ada beberapa cara di mana sungai dan billabongs dapat menjadi
terkontaminasi dengan kuman atau bahan kimia :
1. Sampah dapat jatuh kedalam atau di cuci ke sungai,misalnya,dari dump
terdekat.
2. Kotoran dapat meresap kedalam sungai atau billabong dari septic tank di
dekatnya dan resapan saluran
3. Feses (kotoran manusia/hewan) dapat di buang langsung ke sungai oleh
orang-orang atau hewan lain
4. Feses di buang di dekat sungai dapat terhanjut melalui air hujan
5. Kimia atau racun di semprotkan ke tanah di dekat sungai atau billabong
dapat meresap dalam air
6. Orang atau hewan membersihkan/menjadi di sungai atau billabong

13
Ada resiko terkontaminasi pasokan air jika pompa air di tempat :
a. Dekat tempat kontaminasi pemasokan air seperti titik pembuangan limbah
b. Di mana kontaminasi terjadi seperti area kolang renang

Pencegahan
Hal ini penting untuk mencoba dan menghentikan terkontaminasi sungai
atau billabong, terutama di daerah yang masyarakat mengambil pasokan airnya.
Kadang-kadang tidak mungkin untuk menghentikan pencemaran sungai atau
billabong. Hal ini karena sumber kontaminasi terjadi di hulu atau karena tidak
mampu menjaga ternak dari billabong.
Metode pencegahan
a. Jika pasokan air berasal dari sungai, pastikan :
- Diperoleh dari sumber yang tidak terkontaminasi, misalnya bocoran dari
kolam renang atau titik limpasan limbah
- Diambil dari titik terdalam dari sumber air
b. Pastikan bahwa ada sedikit atau tidak ada pembangunan gedung dekat
sumber pasokan air. Ada undang-undang yang mengatur di mana orang
dapat menempatkan septic tank / resapan saluran air, kolam limbah,
sampah dan tips dalam kaitannya dengan pasokan air.
c. Pastikan orang tidak menggunakan daerah sekitar sumber pasokan air untuk
tujuan rekreasi, seperti bermain olahraga dan untuk rekreasi.

14
3. Sumur Bor
Kontaminasi
Sumur bor bisa menjadi terkontaminasi:
a. Bawah tanah. (Hal ini dapat terjadi jika kontaminan mampu untuk
sampai ke badan air, misalnya, jika menguras resapan dibangun terlalu
dekat dengan sumber air, atau sisitem pembangunan limbah yang rusak

Pencegahan
Adalah penting bahwa:
a. Tutup ditempatkan diatas sumur bor
b. Ada pagar di sekeliling bor untuk menjaga hewan datang
c. Bagian atas bor dilindungi dari banjir karena hal ini dapat membawa
kuman penyebab penyakit ke dalam lubang tersebut.
Kepala bor biasanya dilindungi dengan meninggikan di atas permukaan
tanah
d. Septic tank/resapan saluran air dan tempat pembuangan limbah yang
jauh dari bor.

15
4. Tangki air
Kontaminasi
Jika tangki komunitas besar tidak memiliki tutup pas tepat, maka orang,
terutama anak-anak, burung atau hewan lain mungkin menemukan jalan mereka
ke dalamnya dan mencemari air dengan kuman penyebab penyakit.
Kadang-kadang, bagian dalam tangki air akan menjadi kotor dan dapat mencemari
air.
Pencegahan
Untuk memastikan bahwa air dalam tangki selalu bersih:
a. Tangki harus memiliki tutup pas tepat
b. Harus ada pagar yang tinggi, dengan sebuah gerbang yang terkunci, di sekitar
tangki
c. Tangki harus secara teratur diperiksa secara memastikan bahwa itu tidak bocor
dan air bersih dan air bebas dari hewan, seperti katak
d. Jika dalam tangki kotor, harus dibersihkan

5. Pipa air dan pipa rumah tangga


Kontaminasi
Sebuah pasokan air dapat terkontaminasi antara sumber dan tangki air
masyarakat atau pengguna. Pipa-pipa yang membawa air dapat berada di bawah

16
atau di atas permukaan tanah. Pipa tersebut bisa berada di atas tanah juga, seperti
dalam kasus pipa yang membawa air dari tangki tinggi ke tanah. Sebuah tangki
tinggi adalah salah satu yang dinaikkan di atas outlet air pengguna baik pada
berdiri atau di atas bukit.

Jika pipa bocor di sekitar sendi atau telah rusak, penyebab penyakit kuman
dan parasit dapat masuk ke dalam air dan mencemari itu. Ini kuman dan parasit
dapat berasal dari:
1. Tanah sekitarnya
2. Angin
3. Hewan, termasuk orang
Pencegahan
Kontaminasi air dalam pipa dapat dihindari dengan memastikan bahwa:
1. Semua sendi dipertahankan bebas dari kebocoran
2. Pipa ditempatkan di bawah tanah bila memungkinkan untuk melindungi dari
kerusakan
3. Setiap pipa di atas tanah diadakan aman dan dilindungi dari kerusakan,
terutama dari kendaraan
4. Kebocoran atau pipa yang rusak diperbaiki sesegera mungkin

17
5. Koneksi ke tangki, pompa dan bor terpelihara dengan baik dan bebas dari
kebocoran

II.7 Pengelolaan Sampah


Sampah adalah segala sesuatu yang tidak diinginkan orang lagi. Banyak
sampah berasal dari rumah-rumah penduduk atau industri pariwisata. Contohnya
adalah sisa makanan, kertas, plastik, botol, kaleng, kain tua, pakaian, dan selimut.
Hal-hal lain seperti perabotan rusak, badan mobil dan lain-lain.
Sampah ada yang merupakan limbah padat dan ada yang limbah cair,
misalnya limbah dari toilet, kamar mandi dan bak.
Jika sampah tidak dibuang dengan benar maka akan menjadi masalah
kesehatan lingkungan yang besar karena dapat menimbulkan bau paling tidak
menyenangkan, dapat menyebabkan cedera dan membantu dalam penyebaran
penyakit.
Orang-orang dapat terluka oleh pecahan botol, kaleng, kayu, logam yang
tergeletak di sekitar. Juga, sampah memiliki kuman penyebab penyakit yang dapat
menyebar ke orang yang ditularkan oleh lalat.

18
Sisa makanan dan sampah lainnya akan memiliki banyak kuman dan kadang-
kadang parasit pada mereka.
Jika sisa makanan yang tersisa tergeletak di rumah atau di tanah, terutama
dalam cuaca lembab, itu akan membusuk dan banyak kuman akan tumbuh di
atasnya. Jika orang-orang, lalat, kecoa atau tikus menyentuh sampah, mereka bisa
mendapatkan kuman penyebab penyakit. Orang atau manusia akan terkena
penyakit bila melakukan kontak langsung dengan lalat, kecoa atau tikus yang
membawa kuman.
Di bawah ini adalah daftar penyakit akibat sampah.
Penyakit yang disebabkan oleh kuman
Penyakit bakteri meliputi:
1. Salmonellosis
2. Shigellosis
3. Keracunan makanan staphyloccal
4. Infeksi kulit
5. Tetanus

Penyakit virus termasuk:


1. Trachoma
2. Hepatitis A
3. Gastroenteritis
4. Murray lembah ensefalitis
5. Penyakit virus Ross River

Penyakit parasit termasuk:


1. Cacing tambang
2. Threadworm
3. Cacing gelang

Kuman dan parasit dari sampah dapat ditularkan kepada orang-orang dengan cara:
1. Langsung oleh orang-orang:

19
a. Bersentuhan dengan sampah yang mengandung kuman dan parasit. Sebagai
contoh, anak-anak mungkin bersentuhan dengan sampah ketika mereka
bermain di tempat dekat pembuangan sampah.
b. Terluka karena sampah. Sebagai contoh, seseorang mungkin terluka karena
kaleng berkarat, yang memungkinkan bakteri tetanus masuk ke dalam
tubuh
2. Secara tidak langsung dengan memberikan tempat untuk vektor untuk hidup
dan berkembang biak. Vektor adalah hewan penyakit menyebar, dan termasuk
nyamuk, lalat dan tikus yang menyediakan ‘kendaraan’ untuk kuman dan
parasit untuk penyebaran.
3. Sampah tidak boleh dibiarkan tergeletak di sekitar dengan alasan berikut:
a. Lalat yang berkembang biakpada sampah dapat membawa kuman
penyebab penyakit, seperti yang menyebabkan keracunan makanan atau
infeksi mata seperti trakoma, langsung ke tubuh kit dan makanan kita

Gambar 2.17 Lalat membawa kuman melalui makanan

20
Lalat dapat membawa kuman yang menyebabkan trachoma dan infeksi mata
lainnya.

Kecoa berkembang biak di sampah dan dapat membawa kuman penyebab


penyakit, seperti yang menyebabkan keracunan makanan, melalui peralatan
makanan dan memasak.

Nyamuk dapat berkembang biak di air yang terperangkap dalam wadah kotor
yang tergeletak di sekitar. Air juga dapat terperangkap dalam lemari es tua, mesin

21
cuci, kaleng, botol atau kemasan lainnya. Nyamuk dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah.

Orang biasa terluka dan terinfeksi karena botol rusak, kaleng tua atau benda
logam tajam yang telah dihinggapi kuman. Ketika orang bersentuhan dengan
benda tersebut maka kuman akan masuk melalui luka dan mengakibatkan infeksi.

22
Oleh karena itu, sampah harus disimpan dengan benar dan dibuang dengan
cara yang tepat. Selain sisa makanan, ada banyak benda yang menjadi sampah.
Beberapa contoh diantaranya adalah :

II.8 Penanganan Sampah


Kecuali itu terlalu besar, semua sampah harus dimasukkan ke dalam tempat
sampah rumah segera mungkin. Item yang terlalu besar untuk tempat sampah
harus dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir sesegera mungkin.
Beberapa item dari sampah rumah tangga perlu perawatan khusus sebelum mereka
dimasukkan ke dalam tempat sampah. Beberapa contoh diberikan berikut ini :
1. Sisa makanan
Jika memungkinkan, ini harus dibungkus erat dalam kertas sebelum
dimasukkan ke dalam tempat sampah. Ini akan mengurangi bau yang menarik
serangga dan hewan untuk dihinggapi.

23
2. Popok sekali pakai
Tinja harus dibersihkan dan dibuang di toilet. Popok harus dibungkus rapat
dalam kertas dan dimasukkan ke dalam tempat sampah.
3. Botol, karton,kertas,kaleng dan barang serupa
Biasanya ini bias langsung masuk ke tempat sampah. Namun, jika berisi
makanan sampah tersebut harus dibungkus terlebih dahulu. Jika mengandung
racun (pestisida, pembersih rumah tangga, obat-obatan), racun harus dibuang
dengan aman dan wadah dicuci sebelum dimasukkan ke dalam tempat
sampah. Dalam kasus pestisida dan container, ada aturan khusus untuk
pembuangan yang aman
4. Alat rumah tangga besar
Beberapa item sampah yang terjadi di sekitar rumah yang terlalu besar untuk
bak sampah rumah tangga biasa. Ini termasuk :
a. Karton besar
b. Suku cadang mobil dan badan
c. Lembar besi
d. Using mesin cuci dan lemari es
e. Cabang pohon
Hal-hal ini seharusnya tidak diperbolehkan untuk diletakkan di sekitar
rumah/halaman di mana bias menjadi bahaya kesehatan. Misalnya, sampah
tersebut dapat menampung air yang menyediakan tempat bagi pembawa penyakit
seperti nyamuk untuk berkembang biak.

II.9 Pengumpulan sampah


Pengumpulan sampah adalah layanan yang sangat penting bagi masyarakat.
Risiko kesehatan sangat meningkat jika layanan ini terabaikan.

24
Setiap sampah dimasyarakat harus dikosongkan sering dan teratur, setidaknya dua
kali seminggu. Sampah kemudian harus diambil dan dikubur agar :
a. Risiko kontak langsung dengan kuman penyebab penyakit berkurang
b. Lalat, kecoa dan tikus tidak dapat hidup dan berkembang biak di sampah.

II.10 Kendaraan sampah


Traktor dan trailer, truk kecil biasanya digunakan untuk mengumpulkan sampah
ke Tempat Pembuangan Akhir.
1. Sampah diangkut ke TPA dengan kendaraan yang tidak dimiliki tempat
penampung. Jika truk, utilitas atau trailer tidak memiliki penampung yang
terbaik adalah untuk mengambil bak sampah yang telah penuh ke TPA dan
ditutup rapat-rapat. Semua sampah dapat ditempatkan pada kendaraan dan
kemudian dibawa ke TPA dan dikosongkan. Setiap bak sampah harus diberi
label dengan nama atau nomor rumah pemiliki sehingga bias kembali ke rumah
yang benar. Sampah diangkut ke TPA dengan kendaaan yang memiliki
penampung jika kendaraan sampah, seperti trailer, dilengkapi dengan
penampung, sampah dapat dikosongkan langsung ke penampung di rumah.
Sampah tersebut kemudian dibawa ke TPA. Kendaraan sampah tersebut harus
tertutup di semua sisi, termasuk atap.

25
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari mahluk hidup di dunia
ini yang tidak dapat terpisahkan. Tidak hanya penting bagi manusia Air
merupakan bagian yang pentin bagi mahluk hidup baik hewan dan tumbuhan.
Kuantitas merupakan jumlah air yang tersedia dan siap di gunakan oleh
masyrakat.Sedangkan pengertian kualitas adalah conformance to requirement,
yaitu sesuai dengan yang di syaratkan atau di standarkan.
Air yang memenuhi persyaratan air minum menurut Kepmenkes RI
No.907/Menkes/SK.VII/2002/, secara garis besar persyaratan kualitas yang dapat
digolongkan dengan empat syarat yaitu Syarat fisik, Syarat kimia, Syarat
bakteriologis, Zat radioaktif.
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak diinginkan orang lagi. Banyak
sampah berasal dari rumah-rumah penduduk atau industri pariwisata. Contohnya
adalah sisa makanan, kertas, plastik, botol, kaleng, kain tua, pakaian, dan selimut.
Hal-hal lain seperti perabotan rusak, badan mobil dan lain-lain.

III.2 Saran
Sebaiknya dalam lingkungan hidup bermasyarakat rasa sikap gotong royong
dapat selalu terjalin agar menjamin kebersihan lingkungan sekitar yang dapat
terhindar dari terinfeksinya penyakit yang tidak diinginkan.

26
Daftar Pustaka

Rejeki Sri. 2015. “ Sanitasi Hygiene dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)“.
Bandung ; Rekayasa Science.
Setyo Adhimas, 2012. “ BAB 1 Pendahuluan. Latar Belakang Masalah
Pengelolaan Sampah“. Dalam URL : http://eprints.uny.ac.id/8527/2/
BAB%201%20-%2007401241024.pdf. (Diakses pada tanggal : 20 Mei
2017)

27

Anda mungkin juga menyukai