Anda di halaman 1dari 8

Pemeriksaan DNA dan Golongan Darah Sebagai Bukti

Herediter dalam Penanganan Kasus Bayi Hilang

Elifastiani

Mahasiswa Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510

Email: Elifastiani.2015fk145@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Pembuktian anak kandung dapat dilakukan dengan pemeriksaan DNA dan juga
golongan darah. Pemeriksaan DNA dilakukan dengan mengambil beberapa sampel seperti
rambut, kulit, air liur, tulang dan air mani. Sekitar 99,9% DNA setiap orang mempunyai
kemiripan, artinya hanya 0,1% DNA pada tubuh kita yang bersifat unik. Setiap sel manusia
mengandung tiga miliar pasangan basa DNA. DNA tubuh kita yang unik berarti berjumlah
sekitar 0,3 milyar. Jumlah ini terbilang cukup untuk membuktikan dengan akurat identitas
seseorang. Sedangkan pemeriksaan golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis
antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, Individu dengan golongan darah A
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B.
Dalam setip pewarisan sifat baik dari generasi ke generasi selalu memiliki keterkaitan dengan
hukum mendel sejak awal. Hukum mendel I mengenai ½ gamet membawa satu anggota dari
pasangan gen. Hukum mendel II mengenai proses pemisahan (segregasi) dari satu gen yang
independent dari alel suatu gen yang lainnya. Hereditas merupakan pewarisan sifat yang
diturunkan dari sel induk ke anaknya. Pewarisan genetik disebabkan karena adanya
perkawinan antara dua individu yang sejenis. Sedangkan replikasi adalah pengandaan materi
DNA yang selanjutnya menjadi pembawa informasi genetik.

Kata kunci :Pemeriksaan DNA, Pemeriksaan golongan darah, hukum mendel, pewarisan
genetik

1
Abstract

Proving biological children can be done with the DNA examination and blood type. DNA
examination carried out by taking multiple samples such as hair, skin, saliva, bone and
semen. Approximately 99.9% of our DNA every person has some similarities, meaning that
only 0.1% of DNA in our bodies that are unique. Each human cell contains three billion base
pairs of DNA. Our bodies unique DNA meant amounted to about 0.3 billion. This number is
fairly accurate enough to prove the identity of a person. While the examination of human
blood group is determined by the type of antigen and antibodies contained in blood,
Individuals with type A blood have red blood cells with antigen A and produce antibodies
against antigens B. In eraser good inheritance from generation to generation always has a
legal relationship with Mendel since the beginning. Mendel first law about ½ gametes carry
one member of the pair of genes. Mendel law II of the process of separation (segregation) of
a gene that is independent of other alleles of a gene. Heredity is an inheritance derived from
stem cells to offspring. Genetic inheritance due to the marriage between two individuals are
alike. Whereas DNA replication is pengandaan material which then becomes a carrier of
genetic information.

Keywords: DNA examination, examination of blood type, Mendel law, genetic inheritance

Pendahuluan

Dizaman sekarang ini banyak sekali terjadi penculikan bayi. Tidak hanya bayi orang
dewasapun juga bisa dijadikan sasaran kejahatan ini. Banyak alasan yang menjadikan
seseorang melakukan penculikan. Dari faktor ekonomi sampai ingin membalas dendam.
Mereka menjual bayi yang mereka culik dengan harga yang sangat tinggi. Entah mereka
menjual kepada keluarga yang ingin memiliki momongan atau kepada orang yang ingin
membeli bayi tersebut agar kelak jika dewasa dapat dijadikan budak. Tidak sedikit orang tua
yang melapor kepolisi bahwa bayi mereka diculik orang yang tidak dikenal, polisi pun
dengan bergesas melaksanakan kewajibannya. Namun bayi yang ditemukan polisi tidak dapat
langsung diberikan kepada orang tua yang melaporkan bahwa mereka kehilangan anak. Polisi
harus membuktikan terlebih dahulu bahwa bayi yang ditemukan apakah benar anak dari
orang tua yang melapor. Pembuktian dapat dilakukan dirumah sakit dengan melakukan tes
golongan darah sampai pemeriksaan DNA agar didapati hasil yang akurat. Tes golongan

2
darah dilakukan dengan melihat apakah golongan darah dari orang tua tersebut sama dengan
bayi yang ditemukan atau tidak. Sedangkan pemeriksaan DNA dilakukan dengan
pengambilan sempel seperti rambut, kulit, air liur, dan tulang.

Pemeriksaan DNA

DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang bisa diturunkan. Salah
satu cara untuk mengidentifikasi seseorang adalah melalui tes DNA. Analisis spesifik daerah
tertentu pada DNA menjadi alat untuk identifikasi. Di Indonesia analisis DNA banyak
digunakan dalam bidang forensik, terutama seperti yang ada pada skenario yaitu untuk
membuktikan seorang bayi adalah anak kandung dari orang tua yang melaporkan.
Pertanyaannya adalah bagaimana DNA dapat mengidentifikasi seseorang? Setiap sel dalam
tubuh kita mengandung DNA, yaitu suatu material genetik yang memogram kinerja dan
aktivitas sel- sel. Sekitar 99,9% DNA setiap orang mempunyai kemiripan, artinya hanya
0,1% DNA pada tubuh kita yang bersifat unik. Setiap sel manusia mengandung tiga miliar
pasangan basa DNA. DNA tubuh kita yang unik berarti berjumlah sekitar 0,3 milyar.1 Jumlah
ini terbilang cukup untuk membuktikan dengan akurat identitas seseorang. Dalam peristiwa
kriminal, DNA bisa terdapat dimana- mana. DNA bisa terdapat dalam rambut, kulit, air liur
atau air mani seseorang. Ilmuwan dapat menganalisis DNA sampel yang kemudian
dicocokkan dengan DNA pelaku atau korban. Suatu molekul DNA mengandung dua untai
rantai yang mengandung sejumlah besar senyawa kimia yang dikenal sebagai nukleotida
yang saling berikatan satu dengan lain membentuk double heliks. Masing- masing nukleotida
mengandung molekul gula deoksiribosa, gugus fosfat, dan basanitrogen yaitu adenin (A),
guanin (G), timin (T) dan sitosin (C). Dalam contoh ini adalah tes DNA untuk membuktikan
apakah seorang anak benar-benar adalah anak kandung dari sepasang suami dan istri. Cara
memeriksa tes DNA dilakukan dengan cara mengambil STR dari anak. Selanjutnya, di
laboratorium akan dianalisa urutan untaian STR ini apakah urutannya sama dengan seseorang
yang dijadikan pola dari seorang anak. Urutan tidak hanya satu-satunya karena pemeriksaan
dilanjutkan dengan melihat nomor kromosom. Misalnya, hasil pemeriksaan seorang anak
ditemukan bahwa pada kromosom nomor 3 memiliki urutan AGACT dengan pengulangan 2
kali. Bila ayah atau ibu yang mengaku orang tua kandungnya juga memiliki pengulangan
sama pada nomor kromosom yang sama, maka dapat disimpulkan antara 2 orang itu memiliki
hubungan keluarga. Seseorang dapat dikatakan memiliki hubungan darah jika memiliki 16

3
STR yang sama dengan kelurga kandungnya. Bila urutan dan pengulangan sama, maka kedua
orang yang dicek memiliki ikatan saudara kandung atau hubungan darah yang dekat. Dalam
pemeriksaan DNA dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tes paternitas dan tes
maternitas. Tes paternitas adalah untuk mencari bukti siapa ayah biologis dari seorang anak,
sedangkan Tes Maternitas adalah untuk mencari bukti siapa ibu biologis dari seorang anak.2
(Gambar 1)

Gambar 1 : pemeriksaan DNA paternitas dan maternitas

Pemeriksaan Golongan Darah

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B. Maka, golongan darah A-
negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-
negatif. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A. Maka, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima
darah golongan B-negatif atau O-negatif. Individu dengan golongan darah AB memiliki
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Maka,
golongan darah AB-positif dapat menerima darah ABO apapun dan disebut resipien
universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah

4
kecuali pada sesama AB-positif. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa
antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Maka, golongan darah O-
negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut donor universal. Tapi, golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif. Darah yang paling banyak ditemukan di dunia adalah golongan darah O.
Sementara yang paling jarang adalah darah AB.3 (Tabel 1)

Tabel 1 : Golongan Darah

Hukum Mendel I

Dua anggota dari pasangan gen terpisah (segregasi) masing masing kedalam gamet,

maka ½ gamet membawa satu anggota dari pasangan gen dan ½ gamet yang lainnya

membawa satu anggota dari pasangan gen yang lainnya.

Hukum Mendel II

Selama pembentukan gamet, proses pemisahan (segregasi) alel dari satu gen yang
independent dari segregasi alel suatu gen yang lainnya.4

5
Hereditas

Hereditas pada manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat/kelainan pada


manusia. Penurunan sifat pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut
koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal). Sifat yang
autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh jenis kelamin, bisa hanya
muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan saja.4

Pewarisan Genetik

Terjadinya pewarisan sifat dapat disebabkan karena adanya perkawinan antara dua individu
yang sejenis. Perkawinan dua individu sejenis yang memiliki sifat berbeda disebut
persilangan. Persilangan dapat dilakukan secara sengaja oleh manusia dengan maksud untuk
memperoleh individu baru yang memiliki sifat-sifat unggul. Teori pewarisan sifat pertama
kali di populerkan oleh Gregor Mendel (1865). Dalam eksperimennya pada tanaman ercis, ia
memperoleh galur murni dan ciri-ciri yang diinginkan.5 (Gambar 2)

Gambar 2 : Pewarisan Genetik

6
Replikasi

Proses replikasi DNA akan menghasilkan menghasilkan untaian ganda DNA yang
bersifat semikonservatif, yaitu terdiri dari satu rantai polinukleotida asli dan satu rantai
polinukleotida baru. Sewaktu replikasi berjalan, kedua rantai pada DNA terpisah dengan
peranan enzim topoisomerase yang membantu membuka lilitan DNA dan helikase membantu
dalam proses pembelahannya. Proses replikasi DNA diperankan oleh DNA polimerase yang
dapat aktif bekerja dengan bantuan primer RNA. 6 (Gambar 3)

Gambar 3 : Replikasi DNA dalam sintesis rantai polinukleotida

Kesimpulan

Pemeriksaan DNA dan pemeriksaan golongan darah merupakan pemeriksaan spesifik


dan akurat yang sangat penting sebagai bukti untuk menentukan ciri herediter suatu individu
dengan orang tuanya, jadi Hipotesis diterima.

7
Daftar Pustaka

1. Irawan, Bambang. DNA pada Forensik. Bandar Lampung ; 2005


2. Rizal, M. Wahyu. Tes DNA. Bandar Lampung ; 2005
3. Rustam, Mochtar. Darah edisi I. Jakarta: EGC ; 2008
4. Susanto, A.H. Bahan Ajar Biologi Molekuler : Fakultas Biologi UNSOED.
Purwokerto ; 2005.
5. Susanto, A.H. Bahan Ajar Genetika Dasar : Fakultas Biologi UNSOED.
Purwokerto ; 2005
6. Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press ; 2007

Anda mungkin juga menyukai