PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh
Erastosthenes pada tahun 200 SM yang merupakan ilmuwan asal Yunani.
Pengertian geografi secara etimologis (asal kata) yaitu gêo ("Bumi") dan
graphein ("tulisan", atau "menjelaskan"), jadi secara umum geografi adalah
tulisan tentang bumi. Geografi mencoba untuk menjelaskan bagaimana
subsistem dari lingkungan fisik di atas permukaan bumi terorganisasi dan
bagaimana persebaran manusia di atas permukaan bumi terkait dengan
kondisi fisik dan terhadap manusia lainnya” (Ad Hoc Committee on
Geography, 1965). Konsep geografi tersebut secara jelas menegaskan bahwa
yang menjadi obyek kajian geografi adalah geosfer, yaitu permukaan bumi
yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer
(lapisan udara), litosfer (lapisan batuan), hidrosfer (lapisan perairan), dan
biosfer (lapisan makluk hidup). Ruang lingkup disiplin ilmu geografi
memang sangat luas dan mendasar, mencakup aspek alamiah dan aspek
insaniah, kemudian dituangkan dalam suatu ruang berdasarkan prinsip-prinsip
penyebaran dan kronologi terjadinya sebuah fenomena.
Kemudian dapat dipahami bahwa dalam mengkaji fenomena geosfer
berarti mengkaji ruang terjadinya fenomena tersebut dan bagaiman
keterkaitannya dengan aspek fisik dan sosial yang ada di sekitanrnya. Hal
inilah yang menjadi ciri khas geografi dibandingkan dengan bidag ilmu lainna
yaitu obyek formal atau sudut pandang (pendekatan) yang digunakan untuk
mengkaji fenomena geosfer. Adapun ketiga pendekatan tersebut yaitu
pedekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Pentingnya
pemahaman terhadap konsep ruang adalah adalah untuk memahami tentang
lokasi dan distribusi spasial, serta cara orang mengatur dan mengelola ruang
sebagai tempat hidupnya.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui distribusi penduduk di Kecamatan Bulukerto
2. Untuk mengetahui kepadatan penduduk aritmatik di Kecamatan
Bulukerto
3. Untuk mengetahui kepadatan penduduk agraris di Kecamatan Bulukerto
4. Untuk mengetahui komposisi penduduk di Kecamatan Bulukerto
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan kependudukan yang terjadi di Kecamatan
Bulukerto
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
A. Distribusi Penduduk
B. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per satuan unit
wilayah . Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan
penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan
luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk per
kilometer persegi. Persebaran penduduk di masing-masing wilayah pada
dasarnya tidak sama-rata. Ukuran merata tidaknya penduduk pada suatu
daerah dilihat dari tingkat kepadatan penduduknya. Kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk di suatu daerah per satuan luas tertentu.
C. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk merupakan struktur atau gambaran
penggolongan atau pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria atau
atribut tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk
yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik-
karakteristik yang sama (Said Rili, 1983; Mantra, 2000)
Keterangan:
P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun
P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65
tahun
P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun
Piramida Penduduk
Persiapan
materi
Penentuan
variabel
Penumpulan
data
Pembuatan
peta
Penulisan
makalah
Pengumpulan
makalah
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bulukerto Kabupaten
Wonogiri. Kecamatan ini meliputi 9 Desa dan 1 Kelurahan, yaitu : (1)
Desa Domas ; (2) Desa Nadi ; (3) Desa Ngaglik ; (4) Desa Bulurejo ; (5)
2. Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
atau obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti.
Data primer sangat berperan dalam mendukung tujuan maupun
membuktikan hipotesis yang telah digariskan dalam penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan
dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri,
walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli.
Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-instansi dan perpustakaan.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data kuantitatif
(berdasarkan sifatnya) yang berupa data-data numerik atau dalam bentuk
angka-angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini terdiri atas:
1. Data jumlah penduduk tiap kelurahan di Kecamatan Bulukerto tahun
2016
2. Data luas wilayah tiap kelurahan Kecamatan Bulukerto tahun 2016
3. Data banyaknya penduduk menurut umur dan jenis kelamin tiap
kelurahan di Kecamatan Bulukerto tahun 2016.
Data-data tersebut juga termasuk jenis data sekunder (berdasarkan
sumbernya). Adapun sumber data tersebut diperoleh dari data Kecamatan
Bulukerto Dalam Angka Tahun 2016. Sumber data sekunder lain yang
mendukung dalam penelitian ini adalah data kependudukan jumlah
penduduk per 5 tahun dari Pemerintah Kecematan Bulukerto tahun 2016.
2. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen merupakan teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam
rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian. Dokumen-dokumen
yang dapat dijadikan sebagai sumber data dapat bersifat dokumen publik
(makalah atau koran) dan dokumen pribadi (jurnal, buku harian, surat).
Kelebihan yang dapat diperoleh melalui pengumpulan data dengan metode
ini adalah: (1) Dapat diakses kapan saja-sumber informasi yang tidak
2. Teknik Pemetaan
Data hasil perhitungan dan analisis selanjutnya diolah dalam sistem
aplikasi yang disebut dengan Arc GIS (salah satu software yang
dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue)
yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software
GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web),
dengan hasil akhir berupa 4 peta utama yaitu:
14,800
14,700
14,600
14,500
14,400
14,300
14,200
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Series1 14455 14793
Kelompok
Laki –Laki Perempuan
Umur
0-4 73 76
5-9 86 89
10-14 98 76
15-19 98 101
20-24 86 89
25-29 86 89
30-34 86 89
35-39 98 89
40-44 86 89
2. Desa Nadi
Desa Nadi memiliki jumlah penduduk 2.530 jiwa.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, yaitu 1.269
jiwa penduduk laki-laki dan 1.261 jiwa penduduk
perempuan. Sedangkan, Sex Ratio atau perbandingan jumah
penduduk laki-laki dan perempuan di Desa Nadi adalah
101. Artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101
penduduk laki-laki di Desa Nadi. Jadi, di Desa Nadi
memiliki jumlah penduduk laki-laki hampir sama dengan
jumlah penduduk perempuan.
Komposisi penduduk menurut umur di Desa Nadi di
dominasi oleh penduduk dengan usia 15-19 tahun yaitu 203
jiwa. Jumlah penduduk usia muda dan usia tua di Desa
Kelompok
Laki –Laki Perempuan
Umur
0-4 76 76
5-9 89 88
10-14 102 76
15-19 102 101
20-24 89 88
25-29 89 88
30-34 89 88
35-39 102 88
40-44 89 88
45-49 89 101
50-54 51 63
55-59 51 50
60-64 89 76
65-69 63 63
70-74 38 50
>75 63 76
Jumlah 1269 1261
3. Desa Ngaglik
Desa Ngaglik jumlah penduduk 3.429 jiwa.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin yaitu terdiri
dari 1.717 jiwa penduduk laki-laki dan 1.712 jiwa
penduduk perempuan. Sedangkan, Sex Ratio atau
perbandingan jumah penduduk laki-laki dan perempuan di
Desa Ngaglik adalah 100. Artinya setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 100 penduduk laki-laki di Desa
Ngaglik. Jadi, di Desa Ngaglik memiliki jumlah penduduk
laki-laki dan jumlah penduduk perempuan hampir sama.
Komposisi penduduk menurut umur di Desa
Ngaglik di dominasi oleh penduduk dengan usia 35-39
tahun yaitu 257 jiwa. Jumlah penduduk usia muda dan usia
tua di Desa Ngaglik hampir sama. Piramida penduduk yang
menggambarkan jumlah penduduk berada pada usia muda
hampir sama dengan penduduk usia tua, yaitu Piramida
Penduduk Stasioner.
Kelompok
Laki -Laki Perempuan
Umur
0-4 103 103
5-9 120 120
10-14 137 103
15-19 137 137
20-24 120 120
25-29 120 120
30-34 120 120
35-39 137 120
40-44 120 120
45-49 120 137
4. Desa Bulurejo
Desa Bulurejo memiliki jumlah penduduk 3.703 jiwa.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, yaitu terdiri dari
1.832 jiwa penduduk laki-laki dan 1.871 jiwa penduduk
perempuan. Sedangkan, Sex Ratio atau perbandingan jumah
penduduk laki-laki dan perempuan di Desa Bulurejo adalah
98. Artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98
penduduk laki-laki di Desa Bulurejo. Jadi, di Desa Bulurejo
memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
Komposisi penduduk menurut umur di Desa Bulurejo
di dominasi oleh penduduk dengan usia 15-19 tahun yaitu 297
jiwa. Jumlah penduduk usia muda dan usia tua di Desa
Bulurejo hampir sama. Piramida penduduk yang
Kelompok
Laki -Laki Perempuan
Umur
0-4 110 112
5-9 128 131
10-14 147 112
15-19 147 150
20-24 128 131
25-29 128 131
30-34 128 131
35-39 147 131
40-44 128 131
45-49 128 150
50-54 73 94
55-59 73 75
60-64 128 112
65-69 92 94
70-74 55 75
>75 92 112
Jumlah 1832 1871
Kelompok
Laki -Laki Perempuan
Umur
0-4 110 115
5-9 128 134
10-14 147 115
15-19 147 153
20-24 128 134
25-29 128 134
30-34 128 134
35-39 147 134
40-44 128 134
6. Desa Krandegan
Desa Krandegan memiliki jumlah penduduk 3.241
jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, yaitu
terdiri dari 1.614 jiwa penduduk laki-laki dan 1.627 jiwa
penduduk perempuan. Sedangkan, Sex Ratio atau
perbandingan jumah penduduk laki-laki dan perempuan di
Desa Krandegan adalah 99. Artinya setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki di Desa
Krandegan. Jadi, di Desa Krandegan memiliki jumlah
penduduk perempuan lebih banyak dibanding jumlah
penduduk laki-laki.
Komposisi penduduk menurut umur di Desa
Krandegan di dominasi oleh penduduk dengan usia 15-19
Kelompok
Laki -Laki Perempuan
Umur
0-4 97 98
5-9 113 114
10-14 129 98
15-19 129 130
20-24 113 114
25-29 113 114
30-34 113 114
35-39 129 114
40-44 113 114
45-49 113 130
50-54 65 81
55-59 65 65
60-64 113 98
65-69 81 81
70-74 48 65
>75 81 98
Jumlah 1614 1627
7. Desa Tanjung
Desa Tanjung jumlah penduduk 2.078 jiwa.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, yaitu terdiri
dari 982 jiwa penduduk laki-laki dan 1.096 jiwa penduduk
perempuan. Sedangkan, Sex Ratio atau perbandingan jumah
penduduk laki-laki dan perempuan di Desa Tanjung adalah
90. Artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 90
penduduk laki-laki di Desa Tanjung. Jadi, di Desa Tanjung
memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak
dibanding jumlah penduduk laki-laki.
Komposisi penduduk menurut umur di Desa
Tanjung di dominasi oleh penduduk dengan usia 15-19
tahun yaitu 167 jiwa. Jumlah penduduk usia muda dan usia
tua di Desa Tanjung hampir sama.Piramida penduduk yang
menggambarkan jumlah penduduk berada pada usia muda
hampir sama dengan penduduk usia tua, yaitu Piramida
Penduduk Stasioner.
Tabel 4.4.9 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur
Desa Tanjung Kecamatan Bulukerto Tahun 2015
Kelompok
Laki -Laki Perempuan
Umur
0-4 59 66
5-9 69 77
10-14 79 66
15-19 79 88
20-24 69 77
25-29 69 77
30-34 69 77
35-39 79 77
40-44 69 77
8. Desa Sugihan
Desa Sugihan memiliki jumlah penduduk 2.153
jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, yaitu
terdiri dari 1.041 jiwa penduduk laki-laki dan 1.112 jiwa
penduduk perempuan. Sedangkan, Sex Ratio atau
perbandingan jumah penduduk laki-laki dan perempuan di
Desa Sugihan adalah 94. Artinya setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 94 penduduk laki-laki di Desa
Sugihan. Jadi, di Desa Sugihan memiliki jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dibanding jumlah penduduk laki-
laki.
Kelompok
Laki -Laki Perempuan
Umur
0-4 62 67
5-9 73 78
10-14 83 67
15-19 83 89
20-24 73 78
25-29 73 78
30-34 73 78
35-39 83 78
40-44 73 78
45-49 73 89
50-54 42 56
55-59 42 44
60-64 73 67
65-69 52 56
70-74 31 44
>75 52 67
Jumlah 1041 1112
9. Desa Conto
Desa Conto memiliki jumlah penduduk 2.665jiwa.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, yaitu terdiri
dari 1.324 jiwa penduduk laki-laki dan 1.341 jiwa
penduduk perempuan. Sedangkan, Sex Ratio atau
perbandingan jumah penduduk laki-laki dan perempuan di
Desa Conto adalah 101. Artinya setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 101 penduduk laki-laki di Desa Conto.
Jadi, di Desa Conto memiliki jumlah penduduk perempuan
dan laki-laki hampir sama.
Komposisi penduduk menurut umur di Desa Conto
di dominasi oleh penduduk dengan usia 15-19 tahun yaitu
213 jiwa. Desa Conto memiliki jumlah penduduk usia tua
dan usia muda hampir sama. Piramida penduduk yang
menggambarkan jumlah penduduk berada pada usia muda
hampir sama dengan penduduk usia tua, yaitu Piramida
Penduduk Stasioner.
Kelompok
Laki -Laki Perempuan
Umur
0-4 96 96
5-9 112 112
10-14 128 96
15-19 128 128
20-24 112 112
25-29 112 112
30-34 112 112
35-39 128 112
40-44 112 112
45-49 112 128
50-54 64 80
55-59 64 64
60-64 112 96
65-69 80 80
70-74 48 64
>75 80 96
Jumlah 1604 1606
B. Saran
1. Kecamatan Bulukerto memiliki potensi penduduk dengan jumlah yang
cukup banyak, hal ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah kecamatan
Bulukerto maupun Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk melakukan
pembangunan secara sosial maupun fisik. Pengembangan kualitas
sumber daya manusia sebaiknya menjadi prioritas pemerintah agar
kuantitas penduduk yang banyak dapat terkaryakan dengan baik.
2. Permasalahan distribusi penduduk di Kecamatan Bulukerto merupakan
permasalahan yang harus ditangani. Penekanannya adalah pada faktor