ABSTRAK
Satelit yang digunakan untuk layanan komunikasi telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan sejak
ditemukan pada tahun 1965. Perkembangan tersebut ditunjukkan oleh semakin kecilnya ukuran stasiun bumi yang
digunakan dan semakin banyaknya pengguna layanan komunikasi satelit. Stasiun-stasiun kecil dengan ukuran antena
yang hanya berkisar antara 1.2-1.8 m, telah menjadi semakin populer yang biasa disebut VSAT IP (Very Small
Aperture Terminal) berbasis Internet Protocol.
Di Indonesia sendiri, yang merupakan negara kepulauan sehingga akses komunikasinya sulit dijangkau oleh
jaringan komunikasi yang menggunakan kabel atau menggunakan teknologi microwave, teknologi VSAT menjadi
pilihan yang banyak diambil baik oleh perusahaan-perusahaan swasta maupun pemerintah. Selain karena teknologi
komunikasi satelit ini mempunyai cakupan area yang luas dan instalasi yang mudah, dari segi kapabilitasnya pun
handal serta bisa difungsikan selama 24 jam. Berbagai macam layanan dapat ditunjang seperti: Virtual Private
Network, Internet, videoconference, dan lain-lain.
Kata Kunci: Antenna 1.8m, VSAT, Internet, Videoconference
.
5. Setting Modem :
Yang selanjutnya dilakukan adalah
mengisi parameter parameter pada
modem. Hal ini dapat dilakukan dengan
memilih pilihan a pada main menu.
Perlu diperhatikan, pada saat mengisi
parameter VSAT Longitude degrees dan
VSAT Latitude degrees harus disesuaikan
dengan posisi longitude dan latitude
lokasi kota tempat instalasi antenna (pada
contoh dimisalkan lokasi instalasi antenna
Gambar 11. telnet ke HX50
berada di kota Jakarta dimana longitude
dan latitudenya adalah 106 dan 6).
Tekan ENTER maka akan masuk ke Main Untuk mengisi parameter VSAT
Menu Modem HX50 : Longitude degrees dan VSAT Latitude
degrees harus diisi dengan posisi satelit
4. Main Menu : space segment yang akan digunakan.
(pada contoh dimisalkan satekit yang
digunakan adalah satelit TELKOM
PALAPA B4 118E, Yang mana memiliki
longitude 118 dan latitude East).
Seorang teknisi dapat mengetahui
posisi longitude dan latitude dari lokasi
instalasi dengan menggunakan aplikasi
satfinder. Dengan aplikasi tersebut teknisi
juga dapat mengetahui posisi longitude
dan latitude dari satelit yang digunakan.
Berikut adalah tampilan dari satfinder.
7. Ranging
Setelah Crosspole berhasil dan remote sudah di
normalkan kembali,Masuk ke Main Menu seperti
gambar di bawah ini kemudian lakukan Ranging
pada menu “i” (Installation) seperti pada gambar
dibawah ini :
Gambar 21. display konfigurasi modem setelah 4. Instalasi antenna 1.8m sebagai remote
complete download dengan teknologi VSAT IP dapat
dilakukan dengan :
10. Ping ke IPGW Instalasi konektor
Langkah terakhir dalam proses konfigurasi
Survey tempat lokasi antenna
modem HX50 untuk instalasi antenna 1.8m sebagai
remote dengan teknologi VSAT IP adalah melakukan Membangun pondasi antenna
test ping ke perangkat. Seperti yang tampak pada Memberikan info ke NOC
gambar : metrasat mengenai serial
number perangkat
Merakit antenna
Mengisi parameter parameter
konfigurasi modem
Pointing antenna
Menghubungi NOC metrasat
untuk dipancarkan carrier ke
Remote
Crosspole dengan menghubungi
operator pengendali satelit di
cibinong
Gambar 22. test ping Menghubungi NOC metrasat
untuk menormalkan kembali
remote (mematikan carrier)
Download BIODATA
Test ping
Ragil Febrio Giant
5. Hal-hal yang harus diperhatikan saat (21060110120043).
instalasi antenna 1.8m sebagai remote Lahir di Bandung, 27
dengan teknologi VSAT IP adalah : Februari 1992. Telah
Tegangan listrik harus stabil (220 Volt) menempuh pendidikan
Tegangan Neutral dengan Grounding di Madrasah Ibtidaiyah
harus di bawah 1 Volt AC Pembangunan UIN
Jakarta, SMPN 11
Penempatan Antena pada permukaan Jakarta dan SMAN 6
yang datar (tiang antena harus vertikal/ Jakarta. Dan saat ini
tegak lurus) tercatat sebagai
Arah Antena ke Satelit tidak boleh mahasiswa Teknik Elektro Universitas
terhalang apapun Diponegoro, angkatan 2010, konsentrasi
Telekomunikasi.
Antena harus di hubungkan ke
grounding
Menyetujui
Modem harus ditempatkan pada suhu Dosen Pembimbing
ruangan yang sejuk tidak boleh panas.
Selalu koordinasi dengan NOC pada
saat Pemasangan.
Darjat, ST. MT
5. DAFTAR PUSTAKA
NIP 197206061999031001
[1] Maral, George. 2003. VSAT Networks – Second
Edition. London: John Wiley & Sons, Ltd.
[2] Elbert, Bruce R. 2004. The Satellite
Communication Applications Handbook – Second
Edition. London: Artech House, Inc.
[3] Remote Terminal User Guide DW7000,
DW7700. 2006. Hughes Network Systems.
[4] Telkom-2 Satellite fact sheet. Orbital Sciences
Corporation.
[5] http://www.c4.telkom.co.id/produk/datin/vsat_ip
[6] http://belajarvsat.wordpress.com/
[7]http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/12_3t/12_3t
14/feature/guide/gtstltnm.html
[8] http://www.scmedia.co.id/product.htm
[9] http://telkom-msc.blogspot.com/2010/05/satelit-
telkom-2-akhirnya-meluncur-juga.html
[10] http://www.jaluwave.com/Indonesia/telko