Materi Labskil Pasien Safety Dan k3
Materi Labskil Pasien Safety Dan k3
A. Definisi
Cuci Tangan biasa adalah membersihkan tangan dari kotoran
dengan sabun atau antiseptik dan dibilas dengan air mengalir.
B. Tujuan
1. Menjaga kebersihan perorangan
2. Mencegah terjadinya infeksi silang
C. Persiapan
1. Pasien
a. Perkenalkan diri dan status
b. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
c. Beri kesempatan klien/keluarga untuk bertanya
2. Alat
4
Basahi tangan dan lengan bawah,
mempertahankannya lebih rendah dari siku
5
7
Gosok punggung tangan, sela-sela jari
Gosok sela-sela jari secara melingkar
minimal 5 kali
8
12
Keringkan tangan dengan handuk atau
pengering
Standar Penilaian :
𝑺𝒌𝒐𝒓
𝑿 𝟏𝟎𝟎
∑ 𝑺𝒐𝒂𝒍
Range Skor
A. Definisi
Cuci Tangan antiseptik adalah membersihkan tangan dari
kotoran dengan menggunakan antiseptik
B. Tujuan
1. Menjaga kebersihan perorangan
2. Mencegah terjadinya infeksi silang
C. Persiapan
1. Pasien
a. Perkenalkan diri dan status
b. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
c. Beri kesempatan klien/keluarga untuk bertanya
2. Alat
8
Keringkan tangan dengan handuk atau
9
pengering
Standar Penilaian :
𝑺𝒌𝒐𝒓
𝑿 𝟏𝟎𝟎
∑ 𝑺𝒐𝒂𝒍
Range Skor
A. Definisi
Mencuci Tangan adalah membersihkan tangan dari kotoran
sebelum melakukan tindakan steril.
B. Tujuan
1. Mencegah infeksi silang
C. Persiapan
1. Pasien
a. Perkenalkan diri dan status
b. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
c. Beri kesempatan klien/keluarga untuk bertanya
2. Alat
و
Standar Penilaian :
𝑺𝒌𝒐𝒓
𝑿 𝟏𝟎𝟎
∑ 𝑺𝒐𝒂𝒍
Range Skor
A. Penatalaksanaan umum
1. Jangan panik dan selesaikan semua dalam 4 jam pertama.
2. Tindakan segera
a. Eliminasi pajanan
1) Luka tusuk : bilas air mengalir dan sabun/ antiseptik
2) Mukosa mulut : ludahkan dan kumur
3) Mukosa mata : irigasi dengan air/ NaCl 0,9%
4) Mukosa hidung : hembuskan keluar & bersihkan dengan
air
b. Desimfeksi Luka dan daerah sekitar kulit dengan salah satu :
1) Povidon Iodin 2,5% : selama 5 menit
2) Alkohol 70% : selama 3 menit
3) Chlorhexidine cetrimide : bekerja melawan HIV tapi tidak
terhadap HBV
2. Perlakukan sebagai keadaan darurat
1) Berikan obat Profilaksis Pasca Pajanan secepat mungkin
(1-2 jam pertama), sebelum 72 jam
2) Bila pajanan Risiko Rendah, pemberian obat PPP setelah
72 jam tidak efektif.
3) Bila pajanan Risiko Tinggi, tetap berikan obat PPP
sebelum 7 hari pertama
3. Dasar pertimbangan PPP
a. Kategori Pajanan (KP)
b. Status HIV sumber pajanan (KS HIV)
c. Ketersediaan obat PPP
B. Catat dan laporkan
1. Panitia Penanganan Infeksi di Rumah Sakit (PIRS),
2. Panitia Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), dan
3. Atasan langsung
C. Konseling
1. Risiko transmisi HIV & HBV
2. Profilaksis Pasca Pajanan
3. Perilaku seksual aman
PENGKAJIAN RESIKO JATUH
A. Pengkajian Resiko Jatuh Morse (dewasa)
Skala ini biasa dipakai untuk mengukur tingkat resiko jatuh pada orang
dewasa.
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis 4
neurologi
Perubahan 3
oksigenasi
(diagnosis
respiratorik,
dihaidrasi,
anemia,
anoreksia,
Sinkop, Pusing,
dll
Gangguan 2
prilaku /
psikiatri
Diagnosis 1
lainnya
Gangguan Tidak 3
kognitif menyadari
keterbatasan
lainnya
Lupa akan 2
adanya
keterbatasan
Orientasi baik 1
terhadap diri
sendiri
Pasien 3
menggunakan
alat bantu /
bayi diletakkan
dalam tempat
tidur bayi /
perabot rumah.
Pasien
diletakkan pada
tempat tidur
2
Area diluar 1
rumah sakit
Dalam 48 jam 2
Penggunaan Penggunaan 3
medika multiple
mentosa sedative, obat
hypnosis,
barbiturate,
fenotiazi,
antidepresan,
pencahar,
diuretic,
narkose.
Penggunaan 2
obat salah satu
diatas
Penggunaan 1
medikasi
lainnya / atau
tidak ada
medikasi.
1. Posisi Duduk
5. Keseimbangan berdiri
a. Mulai terjatuh
0
b. Goyah/Sempoyongan, tapi dapat mengendalikan
diri 1
9. Duduk ke kursi
TOTAL 16
a. Kaki kanan:
a. Kaki kanan
b. Langkah terus-menerus/berkesinambungan
1
TOTAL SKOR 12
Asesmen risiko yaitu proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko
yang dihadapi, kemampuan mengendalikan frekuensi dan dampak risiko.
Risk assessment tools terdiri dari ;
1. Risk matrix grading
2. Root cause analysis (RCA)
3. Failure Mode and effectanalysis (FMEA)
a) SKOR RISIKO
Menghitung Skor Risk : Dampak x Probability
Cara menghitung Skor Risiko :
1) Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
2) Tetapkan dampak pada baris kea rah kanan
3) Tetapkan warna Bands berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak
b) Skor Risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna,
warna bands akan menentukan investigasi yang akan dilakukan.
Warna bands merupakan hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurut
kebawah dan nilai probabilitas yang diurut kesamping kanan
Skor Risiko menentukan Prioritas Risiko :
Band Biru : Rendah/Low
Band Hijau : Sedang /moderate
Band kuning : Tinggi/High
Band Merah : Sangat tinggi/extreme
Keterangan. Bands biru dan hijau merupakan investigasi sederhana, bands
kuning dan merah merupakan investigasi komprhenesif/RCA.
Warna Bands merupakan hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurut
kebawah dan nilai probabilitas yang diurut ke samping kanan
Contoh : Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di
RS ‘X’ terjadi pada 2 tahun yang lalu
Nilai dampak : 5 (katastropik) karena pasien meninggal
Nilai Probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 tahun lalu
skoring
Risiko : 5 x 3 = 15
Warna Bands : Merah (Ekstrim)
3 Mungkin (1 -2 thn/kali)
Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam table matrix
grading risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
1
2 3 4 5
Rumah Sakit hanya punya standart yang berisi Program Risk Assessment tahunan, yakni
Risk Register:
1. Risiko yang teridentifikasi dalam 1 tahun
2. Informasi insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan complain, investigasi eksternal
dan internal, external asesmen dan akreditas
3. Informasi potensial risiko maupun risiko actual (menggunakan RCA & FMEA)