Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PETROLOGI BATUAN GUNUNG API

TECTONIC SETTING VS MAGMA TYPE

Disusun Oleh :
ISTIN UDIYAH INDIRASWARI
410015040
Kelas 01

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2017
A. Penjelasan Teori Tektonik Lempeng
Teori lempeng tektonik menjelaskan mengenai pergerakan lempeng –
lempeng yang terdapat pada lapisan luar bumi. Pada awalnya bumi merupakan
satu bagian yang besar atau yang dikenal sebagai pangea. Namun, karena
adanya pergerakan tektonik maka pangea terpecah menjadi beberapa benua
seperti yang terdapat saat ini. Bagian terluar bumi terdiri atas 2 lapisan yakni
litosfer dan astenosfer.
1. Astenofer terdapat dibagian bawah litosfer. Astenosfer memiliki viskositas
dan kekuatan geser yang relatif rendah sehingga dapat mengalir seperti
cairan pada skala waktu geografis
2. Litosfer terdiri atas kerak dan mantel atas yang bersifat kaku/rigid.

B. Definisi Magma
Magma adalah bahan silikat pijar campuran batuan cair atau semi cair yang
terletak di kamar magma di bawah lapisan kulit bumi. Campuran ini biasanya
tersusun dari empat material, yaitu:
 Tubuh magma yang berbentuk cairan super panas, disebut juga melting
(lelehan/leburan).
 Mineral-mineral yang terkristalisasi oleh lelehan magma
 Batuan padat yang ikut masuk ke dalam cairan magma yang berasal dari
dinding kamar magma, serta
 Zat-zat berwujud gas yang terlarut ke dalam magma

Gambar ini merupakan lokasi terbentuknya magma dalam konteks tatanan


tektonik global

Magma terbentuk karena adanya perubahan tiga parameter utama, yaitu


temperature, tekanan, dan komposisi kimia. Berdasarkan konteks tektonik
global, lokasi terbentuknya magma dapat dibedakan menjadi (Wilson,1989):

1. Batas lempeng konstruktif, merupakan batas lempeng divergen yang


meliputi rekahan tengah samudera dan back arc spreading.
2. Batas lempeng destruktif, merupakan batas lempeng konvergen yang
meliputi busur kepulauan (island arc) dan tepi benua aktif (active
continental margin)
3. Tatanan antar lempeng samudera, meliputi busur samudera
4. Tatanan antar lempeng benua, meliputi continental flood basalt, zona
rekahan benua

Sedangkan, magmatisme merupakan aktivitas dari kegiatan magma yang


sedang berlangsung. Untuk mengetahui suatu magmatisme maka perlu
diketahui :

1. Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar


kecilnya gesekan internal fluida. Viskositas fluida berhubungan dengan
gaya gesek antarlapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati
lapisan yang lain. Pada zat cair, viskositas disebabkan terutama oleh gaya
kohesi antar molekul, sedangkan pada gas, viskositas muncul karena
tumbukan antarmolekul.
2. Komposisi mineral, untuk mengetahui kandungan yang ada pada suatu
batuan maka hal yang harus diketahui ialah mengetahui komposisi apa saja
yang terkandung didalamnya. Komposisi mineral kemudian
dikelompokkan lagi menjadi beberapa macam menurut (Walter T.Huang,
1962) :
- Mineral utama : mineral yang terbentuk langsung dari kristalisasi
magma dan kehadirannya sangat menentukan dalam penamaan batuan.
Berdasarkan warna dan densitas dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Mineral felsic : mineral yang terdiri atas warna terang. Contohnya :
kelompok plagioklas (anortit,bitownit, labradorit, andesine,
oligoklas, albit), kelompok alkali feldspar (ortoklas, mikrolin,
anortoklas, sanidin), kelompok feldspatoid (leusit, nefelin, sodalit),
kuarsa, muskovit
b. Mineral Mafic : mineral yang terdiri atas warna yang gelap.
Contohnya : olivine(fosterite, fayalite), piroksen (ortopiroksen,
klinopiroksen), amfibol, biotit
- Mineral sekunder : mineral yang merupakan mineral ubahan dari
mineral utama, dapat dari hasil pelapukan reaksi hidrotermal maupun
hasil metamofisme terhadap mineral utama. Dengan demikian, mineral
- mineral ini tak ada hubungannya dengan pembekuan magma.
Contohnya : kelompok kalsit, kelompok serpentin, klorit, dll
- Mineral tambahan : mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma,
umumnya dalam jumlah sedikit. Apabila hadir dalam jumlah yang
cukup banyak tidak mempengaruhi penamaan batuan, tetapi hal
tersebut mempunyai nilai ekonomis. Contohnya : hematite, rutile,
apatit, zircon, zeolite dll
3. Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-
dinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung
dalam benda tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar
temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu menunjukkan derajat
panas benda
Untuk mengetahui sifat magma dapat juga dilakukan perhitungan berdasarkan
diagram berikut:

C. Tatanan Tektonik VS Magma Type


Berdasarkan tatanan tektonik vs magma type maka dapat dibagi menjadi 4
yaitu:
1. Transorm atau dikenal juga sebagai batas konservatif, merupakan
pergerakan antar lempeng dimana lempeng yang bergerak saling
berpapasan. Pergerakan ini bersifat sejajar bisa terjadi secara sinistral
(mengkiri) atau dekstral(mengkanan).Nantinya, akan menghasilkan sesar
mendatar jenis strike slip fault. Contohnya adalah sesar semangko
(disumatera), palu korok (di sulawesi), sesar sorong (di papua)
Transform dibedakan atas 3 macam yaitu :
- Transform antar punggungan dan punggungan
- Antar punggungan dengan palung
- 2 pergerakan konvergen antar palung dan palung
Transform dapat terjadi pada :

- Oceanic plate (lempeng samudera)


- Continental plate

2. Konstruktif atau divergen, merupakan pergerakan antar lempeng yang


saling menjauh. Dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya
tarikan (tensional). Divergen ini dapat menyebabkan naiknya magma dari
pusat bumi yang nantinya akan membentuk lantai samudera atau kerak
samudera . contohnya adalah MOR (Mid Oceanic Ridge) didasar
samudera atlantik.
3. Dekstruktif atau konvergen, merupakan pergerakan antar lempeng yang
saling mendekat dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya
kompresional.
Konvergen kemudian dibagi lagi menjadi 3 jenis pergerakannya yaitu :
1. Subduksi, merupakan pergerakan konvergen yang terjadi antara kerak
benua dan kerak samudera. Dimana, kerak samudera akan
menunjam/menyusup ke bawah kerak benua. Hal ini membuktikan
bahwa, kerak samudera lebih tipis daripada kerak benua, walaupun
massa jenis dari kerak samudera mengandung air sehingga lebih berat
dibandingkan kerak benua. Contohnya palung yang memanjang dari
Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara Timur atau yang dikenal sebagai
sundaland.

2. Obduksi, merupskan pergerakan konvergen yang terjadi antara kerak


benua dan kerak samudera dimana kerak benua menunjam/menyusup
ke bawah kerak samudera. Penunjaman ini terjadi karena karena
perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen yang
kemudian penunjaman tersebut membawa kerak benua sehingga
bertabrakan dengan kerak samudera

3. Kolisi(collition), merupakan pergerakan konvergen yang terjadi antar


kerak benua dengan kerak benua yang memiliki massa jenis yang sama
sehingga membentuk pegunungan lipatan yang sangat tinggi.
Contohnya pegunungan Himalaya
4. Hotspot adalah area vulkanik yang dihasilkan dari mantel yang secara
anomali lebih panas dibanding mantel di sekitarnya. Hotspot bisa
berada dekat maupun jauh dari batas-batas tektonik lempeng. Contoh
hotspot terkenal adalah Hawaii dan Yellowstone.
DAFTAR PUSTAKA

1. Carlile, J.C, A.H.G Mitchell, 1993, Magmatic arcs and associated gold
and copper mineralization in Indonesia,Australia, ELSEVIER.

2. https://www.scribd.com/doc/76021980/Tatanan-Tektonik-Zona-
Subduksi-Dan-Batuan-Beku-Indonesia

3. http://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htm
l

Anda mungkin juga menyukai