PENDAHULUAN
B. KATA KUNCI:
1. Wanita 33 tahun.
C. PERTANYAAN:
5.Bagaimana penatalaksanannya?
8.DD?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Uveitis terjadi mendadak atau akut berupa mata merah dan
sakit, ataupun datang perlahan dengan mata merah dan sakit
ringan dengan penglihatan turun perlahan-lahan. Iridosiklitis kronis
merupakan episode rekuren dengan gejala akut yang ringan atau
sedikit.
Keluhan pasien dengan uveitis anterior akut mata sakit, merah,
fotofobia, penglihatan turun ringan dengan mata berair, dan mata
merah, keluhan sukar melihat dekat pada pasien uveitis akibat ikut
meradangnya otot-otot akomodasi.
Pupil kecil akibat rangsangan proses peradangan pada otot
sfingter pupil dan terdapatnya edem iris. Pada proses radang akut
dapat terjadi miopisasi akibat rangsangan badan siliar dan edema
lensa, fler atau efek tyndal di dalam bilik mata depan, jika
peradangan akut maka akan terlihat hifema/hipopion sedang pada
yang kronis terlihat edema makula dan kadang katarak.
Terbentuk sinekia posterior, miosis pupil, tekanan bola mata
yang turun akibat hipofungsi badan siliar, tekanan bola mata dapat
meningkat hal ini menunjukkan terjadinya gangguan pengaliran
keluar cairan mata oleh sel radang atau perlengketan yang terjadi
pada sudut bilik mata.
Perjalanan penyakit uveitis adalah sangat khas yaitu penyakit
berlangsung hanya antara 2-4 minggu. Kadang-kadang penyakit ini
memperlihatkan gejala-gejala kekambuhan atau menjadi menahun.
Diperlukan pengobatan segera untuk mencegah kebutaan.
Pengobatan pada uveitis anterior adalah dengan steroid yang
diberikan pada siang hari bentuk tetes dan malam hari bentuk
salep. Steroid sistemik bila perlu diberikan dalam dosis tunggal
seling sehari yang tinggi dan kemudian diturunkan sampai dosis
efektif. Steroid dapat juga diberikan subkonjungtiva dan peribulbar.
Pemberian steroid untuk jangka dapat mengakibatkan timbulnya
3
katarak, glaukoma dan midrasis pada pupil. Siklopegik diberikan
untuk mengurangi rasa sakit, melepas sinekia yang terjadi,
memberi istirahat pada iris yang meradang. Pengobata spesifik
diberikan bila kuman penyebab diketahui.
Penyulit uveitis anterior adalah terbentuknya sinekia posterior
dan sinekia anterior perifer yang akan mengakibatkan glaukoma
sekunder. Glaukoma sekunder sering terjadi pada uveitis akibat
tertutupnya trabekulum oleh sel radang atau sisa sel radang.
Kelainan sudut dapat dilihat dengan pemeriksaan Gonioskopi. Bila
terdapat glaukoma sekunder diberikan asetazolamida.
Radang pada salah satu mata dapat mengakibatkan
peradangan yang berat pada mata sebelahnya atau terjadi suatu
keadaan yang disebut uveitis simpatis.
Definisi:
Uveitis anterior adalah peradangan jaringan uvea anterior, yang
terdiri dari iritis atau iridosiklitis. Terjadi mendadak, biasanya
berjalan 6-8 minggu.
Etiologi:
Penyebab eksogen seperti trauma uvea atau invasi
mikroorganisme atau agen lain dari luar. Secara endogen, dapat
disebabkan idiopatik, autoimun, keganasan, mikroorganisme,
atau agen lain dari dalam tubuh pasien misalnya pada infeksi
Tuberkulosis, Herpes simpleks, dan sebagainya.
Patofisiologi:
Reaksi imunologi terhadap jaringan uvea anterior.
Manifestasi Klinis:
4
Fotofobia, nyeri, mata merah, penurunan penglihatan, sukar
melihat dekat, dan lakrimasi pada keadaan akut. Bila kronik,
Penatalaksanaan:
Terapi harus segera dilakukan untuk mencegah kebutaan.
Diberikan steroid tetes mata pada siang hari dan salep mata
pada malam hari. Dapat dipakai Deksametason, Betametason,
atau Prednisolon 1 tetes setiap 5 menit kemudian diturunkan
perlahan-lahan. Bila perlu, juga diberikan Steroid sistemik dalam
dosis tinggi tunggal selang sehari kemudian diturunkan sampai
dosis efektif, dapat dipakai Prednisolon 5 mg. Dapat pula
diberikan subkonjungtiva dan peribulbar. Untuk mengurangi rasa
sakit, melepas sinekia, dan mengistirahatkan iris yang meradang
diberikan Siklopegik. Setelah infeksi fokal, penyakit yang
mendasari, atau kuman penyebab diketahui, dapat diberikan
pengobatan yang spesifik.
Komplikasi:
Dapat terjadi Sinekia posterior dan Sinekia anterior perifer yang
dapat mengakibatkan Glaukoma sekunder. Dapat pula terjadi
5
Uveitis simpatis. Pemakaian Steroid dalam jangka panjang harus
diperhatikan.
6
pandangan menciut berat. Iris bengkak dengan atrofi dan sinekia
posterior dan lensa menjadi keruh (katarak Vogt – katarak pungtata
7
atau urea IV mg/kg BB hati-hati pada kelainan ginjal. Gliserol sering
dipakai dokter mata diberikan peros 1 kg/BB dalam larutan 50%.
8
Pengobatan adalah pembedahan, bila baru terjadi gejala
prodromal saja maka tindakan pembedahan cukup dengan
iridektomi saja.
9
Masa lensa yang terdapat di dalam bilik mata depa
mengundang sebukan sel radang, dan tidak terlihat adanya reaksi
antigen antibodi yang nyata. Di dalam bilik mata depan terdapat
ENDOFTALMITIS: (1,2,4)
10
Endoftalmitis merupakan penyakit yang memerlukan perhatian
pada tahun terakhir ini karena dapat memberikan penyulit yang
11
tobramisin, dan karbesilin (top. Subkonj. Dan IV). Batang gram
negatif lain – gentamisin (top. Subkonj. Dan IV).
Siklopegik diberikan 3 kali sehari tetes mata. Kortikosteroid
dapat diberikan dengan hati-hati. Apabila pengobatan gagal
12
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas Sidarta dkk. 2012. Ilmu Penyakit Mata Edisi 4. Jakarta: FKUI.
4. Shock JP, Harper RA. Lensa. Dalam: Oftalmologi Umum Ed 14. Alih
Bahasa: Tambajong J, Pendit BU. General Ophthalmology 14th Ed.
Jakarta: Widya Medika; 2000. 176-177.
14
MIND MAP
TABEL TABULASI
Mata Merah Nyeri 1 hari yg lalu Visus ↓
Uveitis + + - +
Keratitis + + +/- +/-
Glaukoma + + + +
Akut
Endoftalmitis +/- + + +
Skleritis + + - -
15
16