Review Metopen
Review Metopen
( METOPEN )
Dosen Pengampu :
Nama NPM
2017/ 1439 H
DAFTAR ISI
COVER .....................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
LATAR BELAKANG……………………………………………………………ii
Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat komplek karena mencakup berbagai bidang
baik, hukum, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan masyarakat,seringkali dapat dilihat bahwa
aktivitas manusia dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran Bank selaku pemberi layanan
perbankan bagi masyarakat. Selain itu Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang,
memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti
pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Perbankan di
Indonesia dalam berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi
Perbankan tidak hanya sekedar sebagai wadah penghimpun dan penyalur dana masyarakat atau
perantara penabung dan investor, tetapi fungsinya akan diarahkan kepada peningkatan taraf
hidup rakyat banyak, agar masyarakat menjadi lebih baik dan lebih sejahtera daripada
sebelumnya. Dalam perbankan ada berbagai macam bentuk usaha Bank dan termasuk
didalamnya usaha memberikan kredit. Perkreditan merupakan usaha utama perbankan (Financial
Depening), dimana rata-rata jumlah harta Bank di banyak negara ekonomi maju dan berkembang
yang terikat dalam bentuk kredit. Dengan semakin meningkatnya penyaluran kredit, biasanya
disertai pula dengan meningkatnya kredit yang bermasalah atau kredit macet atas kredit yang
diberikan. Bahaya yang timbul dari kredit macet adalah tidak terbayarnya kembali kredit
1. Review pertama
1) Identitas Jurnal
Ihda A Faiz, Ketahanan Kredit Perbankan Syariah Terhadap Krisis Keuangan
Global
2) Masalah yang ada di jurnal
Bagaimana kredit dalam perbankan syariah dapat bertahan dalam krisis keuangan
global
3) Metode dan Teknik
Metode yang dipakai dibagi menjadi dua yaitu Vector auto Regression (VAR) atau
persamaan dengan variabel endogen dan Ordinary Least Square (OLS) atau
regresi berganda
4) Hasil Penelitian
Hasil pengujian IRF menunjukkan hasil yang sesuai perumusan teori. Besarnya
NPF dalam perbankan syariah ternyata dipengaruhi oleh FIN yang bertanda
negative dengan puncak terendah sebesar -0.003669. Artinya semakin besar
pembiayaan syariah yang diberikan akan menurunkan tingkat NPF. Hubungan
NPF dengan GDP juga bertanda negatif dengan nilai terendah sebesar -0.003125
yang berarti semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat akan menurunkan
besarnya NPF. Sedangkan faktor nilai tukar bertanda negatif yaitu -0.000121
meski tidak cukup signifikan. Semua guncangan maksimal terjadi pada periode ke
1. Hubungan NPL dan INF pada perbankan konvensional bertanda positif dengan
guncangan sebesar 0.001737 pada periode ke 5. Ini berarti semakin tinggi inflasi
yang terjadi di masyarakat akan meningkatkan kredit macet. Hubungan NPL
dengan LDR bertanda negatif dengan nilai -0.002396 yang terjadi pada periode ke
2. Hal ini berarti tingginya LDR tidak akan membawa konsekuensi besarnya
kredit macet seperti apa yang sering dikhawatirkan oleh banyak perbankan.
Terjadinya krisis keuangan global yang seringkali melalui mekanisme makro
ekonomi dapat dihindari perbankan syariah dengan tidak bergantungnya bank
syariah pada instrumen global. Dalam pengamatan menggunakan Forecast Error
Variance Decomposition (FEVD) terhadap kedua jenis perbankan, terlihat tingkat
NPL/NPF masingmasing bank sangat dipengaruhi oleh lag NPL/NPF sendiri pada
periode sebelumnya. Hal ini dapat diartikan besarnya kredit macet yang akan
dihadapi oleh perbankan akan sangat tergantung pada skema dan model
pemberian kredit yang digunakan serta kontrol atasnya. Dalam hal ini pembedaan
jenis kredit macet bank syariah (NPF) dan konvensional (NPL) dapat digunakan
sebagai komparasi pengaruh perbedaan pemakaian model penyaluran kredit atas
aspek potensi kredit macet masa dating
5) Kritik
Pada dasarnya penulisan di dalam jurnal ini sudah tepat tapi kurangnya
interprentasi oleh peneliti membuat orang yang belum memahami angka statistic
akan sedikit kebingungan
6) Reaksi
Salah satu cara agar masyarakat lebih percayaterhada perbankan syariah adalah
pemerintah harus sering mensosialisakan terhadap masyarakat tentang keutungn
melakukan kegiatan perbankan di perbankan syariah
2. Review kedua
1) Identitas jurnal
Titi dewi warninda, Komposisi Pembiayaan dan Resiko Kredit pada Bank
Syariah
2) Masalah yang ada di jurnal
Bagaimana mngetahui komposisi pembiayaan dan risiko kredit pada perbangkan
syariah
3) Metode dan teknik
Metode yang digunakan adalah Multiple Regresion dengan lima model regresi
berganda . penggunaan kelima model ini adalah untuk melihat pengaruh variabel
independen terutama untuk melihat pengaruh jenis pembiayaan yang berbeda
terhadap resiko kredit, serta untuk menghasilkan model yang terbebas dari
pelanggaran asumsi klasik pada regresi
4) Hasil penelitian
Hasil analisis Multiple Regresion dengan lima model menunjukan bahwa jenis
pembiayaan yang berbeda memliki pengaruh yang berbeda terhadap resiko kredit.
Bank syariah memiliki kelebihan disbanding bank konvensional karena memiliki
pembiayaan dengan akad yang berbeda-beda sehingga memiliki lebih banyak
alternative untuk melakukan diversifikasi pembiayaan.
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa meningkatnya pembiayaan untuk
usaha kecil menengah (UKM) pada bank syariah dapat menurunkan resiko kredit
sedangkan meningkatnya pembiayaan untuk non UKM akan meningkatkan resiko
kredit. Selain itu meningkatnya pembiayaan untuk konsumsi berpengaruh pada
menurunnya resiko kredit sedangkan meningaktnya pembiayaan untuk modal
kerja menyebabkan meningkatnya resiko kredit.
5) Kririk
Banyaknya angka-angka statistic dan kurangnya keterangan menyebabkan para
pembaca sedikit kebingungan memahami hasil uji statistic tersebut .
6) Reaksi
Bank sayriah harus terus meningkatkan komposisi pembiayaan equity financing
yang merupakan kelebihan bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional.
3. Review ketiga
1) Identitas jurnal
Saduldyn pato, analisis pemberian kredit mikro pada bank syariah mandiri
cabang manado
2) Masalah yang ada di jurnal
Untuk mengetahui tata cara pemberian kredit pada bank syariah mandiri cabang
manado dan cara pencegahan kredit macet pada bank syariah mandiri cabang
manado
3) Metode dan teknik
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu dengan memaparkan pembahan mengenai
pelaksanaan pemberian kredit dan cara mencegah kredit macet pada bank syariah
mandiri cabang mando
4) Hasil penelitian
Dalam Penyaluran Pembiayaan kepada masyarakat , skim pembiayaan yang
banyak disalurkan adalah dalam bentuk Murabahah dan PDB (Pembiayaan Dana
Berputar). Murabahah adalah akad penyediaan barang berdasarkan sistem jual
beli, dimana antara Bank sebagai penjual yang menyediakan kebutuhan nasabah
dan menjual kepada nasabah dengan harga perolehan ditambah keuntungan
(margin) yang disepakati, pembayaran dapat dilakukan sekaligus saat jatuh tempo
atau cicilan dalam jangka waktu yang disepakati Pembayaran dapat dilakukan
sekaligus saat jatuh tempo atau cicilan dalam jangka waktu yang disepakati.
Ketentuan harga jual ditetapkan di awal perjanjiian dan tidak boleh berubah
selama waktu perjanjian. Apabila nasabah memberikan uang muka (down
payment) pada saat yang sama. maka uang muka nasabah tersebut sudah dianggap
sebagai pengurang harga beli barang secara otomatis pula akan mengurangi
jumlah kewajiban yang harus dibayar. Akad jual beli juga dibuat antara bank
dengan nasabah tetap berpedoman kepada harga jual beli awal yang telah
disepakati bersama dan tertuang dalam perjanjian pembiayaan nasabah
Berikut cara mengatasi kredit bermasalah :
Analisa penelitian sesuai dengan prosedur yang dilakukan pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Manado, secara keseluruhan proses pemberian kredit sesuai
dengan teori yang ada. Apabila ada berkas yang tidak memenuhi syarat maka
proses selanjutnya dalam pengajuan permohonan pembiayaan tidak dapat
dilaksanakan. Apabila nasabah mempunyai pinjamana dari bank lain dengan
menggunakan BI Checking bank bisa lebih mudah untuk mengetahui bagaimana
cara kredit nasabah di bank lain, nasabah mempunyai peminjaman kredit dari
bank lain dan tidak dapat melunasi sesuai dengan waktu yang ditetapkan yang
mengakibatkan kredit bermasalah, dengan menggunakan BI Checking pihak bank
bisa mengetahui adanya kerdit yang bermasalah dari nasabah. Proses peninjauan
pengawasan pengembalian kredit yang dilaksanakan pihak bank bisa
mempermudah untuk mengetahui akan adanya kredit yang bermasalah, seperti
adanya penyalahgunaan dana oleh nasabah
Upaya bank untuk menyelamatkan kredit agar kredit yang diberikan lancar
kembali tergolong dalam kredit tidak lancar, diragukan, kredit macet untuk
kembali menjadi kredit lancar sehingga debitur mempunyai kemampuan kembali
membayar pada bank. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 23/12/BPPP
tanggal 28 Februari 1991, upaya-upaya penyelamatan kredit yang dapat dilakukan
oleh bank selama kredit berjalan adalah sebagai berikut:
1. Penjadwalan Kembali (Rescheduling), yaitu dengan melakukan perubahan
syarat-syarat perjanjian kredit yang berhubungan dengan jadwal pembayaran
kembali kredit atau jangka waktu kredit, termasuk grade period atau masa
tenggang, baik termasuk perubahan besarnya jumlah angsuran atau tidak.
2. Persyaratan kembali (Reconditionong), dengan melakukan perubahan atas
sebagian atau seluruh syarat-syarat perjanian kredit, yang tidak hanya terbatas
pada perubahan jadwal angsuran dan atau janka waktu kredit saja. Namun
perubahan tersebut tanpa memberikan tambahan kredit atau melakukan konversi
atas seluruh atau sebagian dari kredit menjadi perusahaan.
3. Penataan Kembali (Restructuring) yaitu suatu upaya dari bank yang berupa
melakukan perubahan-perubahan syarat-syarat perjanjian kredit yang berupa
pemberian tambahan kredit, atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian
dari kredit menjadi equity perusahaan, yang dilakukan dengan atau tanpa
Rescheduling dan atas Reconditioning.
5) Kritik
6) Reaksi
a. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pembiayaan kepada nasabah agar
dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar pembiayaan yang
disalurkan terkendali dan meminimalisir terjadinya kredit yang bermasalah
(kredit macet).
1) Identitas Jurnal
Malik dan Hotniar Siringoringo, Analisis Pengaruh Kredit dan Jumlah Pegawai
Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Menengan (UKM) Penerimaan Kredit Bank
Perkreditan Rakyat.
2) Masalah Yang Ada Dijurnal
Hampir semua uasaha kecil menengah (UKM) yang tidak bisa berkembang adalah
karena kurangnya modal yang mereka miliki, dan kebutuhan dari dana tambahan
yang meraka dapatkan dari pihak luar . Jangkauan pelayanan perbankan belum
sepenuhnya tersebar kedesa-desa sehingga pengembangan usaha masyarakat masih
terhambat akibat kurangnya modal, hal itu dikarenakan lambatnya perluasan
pelayanan perbankan kedesa-desa.
Selama ini golongan masyarakat pedesaan dan pengusaha kecil yang dapat
dikatakan sebagai masyarakat dengan penghasilan yang rendah cenderung tidak dapat
mengakses layanan perbankan. Salah satu kendala yang tidak dapat dihadapi adalah
tidak terpenuhinya syarat administratif dan teknis yang dipersyaratkan lembaga
perbankan.
3) Metode atau teknik
Pada penelitian ini populasi dari penelitian ini adalah jumlah nasabah yang
menerima kredit dari BPR khususnya untuk wilayah Jakarta Timur dan selatan.
Penentuan sampel dilakukan dengan membatasi hanya BPR yang menyampaikan
laporan keuangan di Bank Indonesia. Dan jenis data yang digunakan pada penelitian
ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPR. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan hubungan variable yang diteliti dengan landasan teori yang diapaki
melalui uraian yang sistematik.
4) Hasil Penelitian
Dari hasil analisis dan pembahasan model hipotesis yang diajukan dapat diketahui
bahwasannya kredit yang diterima oleh UKM dari BPR berpengaruh positif ,
langsung dan signifikan terhadap jumlah aset. kredit yang diterima oleh UKM dari
BPR berpengaruh positif , langsung dan signifikan terhadap jumlah pegawai. kredit
yangditerima oleh UKM dari BPR berpengaruh positif , langsung dan signifikan
terhadap pendapatan UKM. Aset UKM berpengaruh Negatif , tidak langsung dan
signifikan terhadap pendapatan UKM.
5) Kritik
Ketidak sesuaian dalam pemberian jumlah modal yang diberikan BPR kepada
UKM berpengaruh terhadap hasil pengembangan usaha dan pendapatan yang
didapat.
6) Reaksi
Salah satu kebijakan pemerintah yang telah diterapkan adalah dengan cara
mengarahkan sector perbankan untuk memperluas jangkauan pelayanannya sampai
kewilayah pedesaan dan menjangkau kalangan pengusaha kecil.
1) Identitas Jurnal
Ni Wayan Ana Purnamayanti, I Wayan Suwendra dan Ni Nyoman Yulianthini,
Pengaruh Pemberian Kredit dan Modal Terhadap Pendapatan UKM
2) Masalah Yang Ada Dijurnal
Sector UKM memiliki kelemahan yang dapat membuat UKM sulit
berkembang dibanding usaha-ussaha besar adapun kelemahan tersebut seperti
terbatasnya modal yang dimiliki, manajemen yang lemah, kurangnya pemanfaatan
informasi dan teknologi serta kurang maampu dalam pemanfaatan jaringan usaha
dan akses kepasar yang minim.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut modal merupakan salah satu faktor
paling penting dalam pengembangan UKM, oleh sebaab itu BPR sebagai lembaga
mikro memiliki peran penting dalam dalam pemberian modal kepada UKM.
Padahal UKM memiliki peluang pasar yang sangat besar mengingat selalu ada
pasar bagi produk atau jasa mereka. Karena UKM merupakan pengahsil barang
dan jasa khususnya bagi masyarakat menengah dengan daya beli yang rendah.
3) Metode atau teknik
Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif kausal.
Subjek dalam penelitian ini adalah BPR Nusamba Mengwi, objeknya adalah
pemberian kredit , modal dan pendapatan UKM yang bersumber dari BPR
Nusamba yang dikumpulkan melalui pencatatan dokumen yang dianalisis dengan
analisis jalur (path analysis)
4) Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukan jumlah
pemberian kredit dan jumlah modal secara berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan UKM. Besar pengaruh pemberian kredit dan modal
terhadap pendapatan UKM yaitu sebesar 71,9%, sedangkan pengaruh variable
lain diluar variable jumlah pemberian kredit dan modal yaitu sebesar 28,1%.
Temuan ini berarti pemberian kredit dan modal berperan dalam upaya
meningkatakan pendapatan UKM pada BPR Nusamba Mengwi.
Hasil penelitian ini konsisten dengan perenyataan teoritik Mlyono (1987)
yang mengatakan bahwa jumlah kredit memiliki hubungan terhadap jumlah
modal, dimana semakin tinggi jumlah kredit yang diberikan maka perusahaan
akan semakin mampu menambah modal dalam mengembangakan usahanya.
5) Kritik
Banyak sector perbankan yang belum memperluasa pelayanannya hal itu
menghambat pemberian kredit kepada UKM yang membutuhkan modal, sehingga
menyebabkan UKM sulit berkembang.
6) Reaksi
Memberikan masukan kepada BPR Nusamba dalam memberikan jumlah kredit
yang sesuai kepada UKM sehingga dapat tercapainya pendapatan maksimal bagi
UKM.
Review Jurnal Keenam
1) Identitas Jurnal
Mia Rosmiti, Pengaruh Kredit Terhadap Prilaku Ekonomi Rumah Tangga Petani
Pada Sawah (Aplikasi Model Ekonomi Rumah Tangga Usaha Tani)