ARSITEKTUR MODERN.
Mendengar kata modern Anda pasti akan teringat dengan gaya hidup yang serba praktis atau
cepat. Bahkan langsung teringat dengan rumah yang unik berbentuk nyentrik yang banyak
dibangun sekarang ini. Pada dasarnya modern akan mengajak kita berpikit tentang segala hal
yang baru, baik itu gaya hidup, teknologi, maupun rumah.
Kata modern dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memiliki kaitan dengan setiap hal
yang berkembang pada masa kini atau yang menunjukkan karakter kekinian. Untuk suatu
hunian, hunian yang modern berarti hunian yang memiliki dan menunjukkan adanya ciri
Arsitektur Modern. Hunian yang memiliki gaya Arsitektur Modern harus mampu
menghadirkan gaya hidup masa kini di dalam bangunan.
Arsitektur Modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional berarti
bangunan tersebut benar-benar mampu mewadahi aktifitas penghuninya, dan efisiensi harus
mampu diterapkan ke berbagai hal; efisiensi biaya, efisiensi waktu pengerjaan dan aspek free
maintenance pada bangunan.
Arsitektur Modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang
membuat manusia cenderung memilih sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus.
Arsitektur Modern dimulai dengan adanya pengaruh Art Nouveau yang banyak menampilkan
keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan pengaruh Art Deco yang lebih
mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi. Konsep tersebut
kemudian dimanifestasikan ke dalam media Arsitektur dan seni, serta gaya hidup.
· Mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil bangunan;
· Less is more, yang diumumkan oleh Arsitek Mies van der Rohe;
· Less is more only when more is too much, yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright;
· Less is a bore, yang dicetuskan oleh Robert Venturi, pelopor arsitektur Postmodern.
Pelopor Arsitektur Modern antara lain: Adolf Loos, Alvar Aalto, Frank Lloyd Wright, I. M.
Pei, Le Corbusier, Louis Kahn, Louis Sullivan, Ludwig Mies van der Rohe, Oscar Niemeyer,
Otto Wagner, Peter and Alison Smithson, Philip Johnson, Ralph Tubbs,Walter Gropius.
3. Arsitektur Brutalist.
4. Arsitektur Constructivist.
5. Arsitektur Ekspresionist.
6. Arsitektur Futurist.
7. Arsitektur Fungsional.
8. Arsitektur Internasional.
9. Arsitektur Organic.
Dari segi konstruksi, perkembangan Arsitektur Modern ditandai oleh penggunaan konstruksi
beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan. Dilihat dari segi fungsi, bentuk
bangunan Arsitektur Modern menggunakan modul manusia (Le Corbusier), karena bangunan
ditekankan pada fungsinya. Berdasarkan Slogan Le Corbusier “rumah sebagai mesin untuk
tempat tinggal”, yang menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang
menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan.
Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisain dengan kejujuran. Oleh karena itu
slogan tersebut menjadi terkenal pada masa perkembangan Arsitektur Modern dan menjadi
konsep dasar suatu rancangan bangunan yang modern.
Bentuk
Bentuk dalam Arsitektur Modern tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan
bangunan yang dipakai. Dalam Arsitektur Modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus
tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan spesifik antara gabungan
ketiganya. Solusi unik umumnya karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua
bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana,
karena semua gaya lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada
Arsitektur Modern adalah bentuk–bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa
adanya.
Ruang
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang Arsitektur Modern adalah kesadaran dalam
mendesain ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar hanyalah
alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Konsep ruang pada Arsitektur Modern yaitu
ruang tidak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan
strukturnya (segi empat). Arsitektur Modern dipahami dalam tiga dimensi. Ruang yang di
dalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat ditelusuri melalui
ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan
proses kegiatan.
Pada perkembangannya Arsitektur Modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian
fisik dari Arsitektur Modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang
fungsional; yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi
dari ruang yang tidak terbatas dan tidak terukur.
Berikut beberapa contoh tentang konsep bentuk dan ruang dalam Arsitektur Modern:
· Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena
ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism
(kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.
· Pembentukan ruang dimulai dari suasana, kemuian beralih pada fungsi. Keindahan
ditemukan dari produk industri dan bukan dari alam.
· Penciptaan bentuk bangunan, disesuaikan dengan pola perletakan dan hubungan antar ruang
yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.
· Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan bisa
merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempurnaan dari
alam.
· Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon kondisi alam,
korelasi alam, topografi dengan Arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang mengadopsi
bentuk lokasi tapak dari bangunan.
Penggunaan ornamen pada Arsitektur Minialis muncul kembali, namun bukan berupa bentuk-
bentuk rumit, tapi lebih sederhana dan sifatnya geometric. Penggunaan ornamen ini juga
lazimnya tidak dominan, namun hanya sebagai aksen pemanis saja. Penggunaan pengolahan
material pada bangunan juga lebih attraktif dan bervariasi. Walaupun bentuk ekspresi box
pada bentuk masih dominan, explorasi ke bentuk-bentuk lainnya seperti bentuk lengkung dan
bidang miring banyak diterapkan.
Karena menyikapi iklim tropis di Indonesia bentuk atap menyesuaikan dengan bentuk atap
pelana atau perisai/limasan dengan penutup atap genteng, ketimbang memilih bentuk atap
datar (cor beton). Akhirnya bisa dibilang Arsitektur Minimalis sekarang ini merupakan
Arsitektur Modern yang telah mengalami pengembangan desain sesuai dengan fungsi,
material dan konstruksi.
Rumah dengan gaya Arsitektur Modern didominasi eksterior jendela berukuran lebar dan
tinggi. Lis plang beton pada rumah modern didapati memanjang dengan kanopi yang
menjorok ke depan. Adapun untuk interior rumah dilengkapi dengan ornamen sederhana
dengan plafon bertingkat dan ruang kosong yang menambah kesan ruangan yang lebih luas.
Ruang-ruang pada Arsitektur Modern saling terhubung satu sama lain tanpa sekat pembatas.
Ruang-ruang hanya dibatasi oleh interior yang tidak permanen. Ruangan pun transparan,
menggunakan dinding kaca sebagai pembatas.
Bahan bangunan yang sering digunakan untuk Arsitektur Modern biasanya stainless steel
finishing polished, kaca berwarna (printed glass), alumunium anodized. Bahan-bahan yang
digunakan tersebut merupakan bahan yang mencirikan Arsitektr Modern di awal
berkembangnya gaya Arsitektur Modern di Indonesia.
Arsitektur (Modern) Minimalis.
Arsitektur Modern menawarkan keindahan yang asli dan bukan sekedar meniru. Gaya yang
dihadirkan sangat unik lain dari yang lain. Membangun rumah dengan gaya Arsitektur
Modern membutuhkan imajinasi yang luas. Imajinasi yang dituangkan dalam bangunan
Arsitektur Modern pun menjadi ciri khas tersendiri. Demikian beberapa ciri Arsitektur
Modern yang dengan mudah Anda temukan pada banyak bangunan rumah sekarang ini.
Semoga bermanfaat.
ARSITEKTUR MODERN
18 Mei
– Adalah; hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih “manusiawi” yang ditrapkan
pada bangunan.
– Adalah totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam pemikiran
modern yang dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, progresip, hebat dan
kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
– Adalah arsitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik & estetik
yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
PERIODE II (1930-1939)
– Perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa, Amerika dan Jepang, yg
mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah, corak tradisi, yang
bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya.
– Perkembangan metode hubungan ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat
universal, akan tetapi mempunyai hubungan yg sangat erat dg tempat dimana bangunan itu
didirikan, mempunyai hubungan erat dg spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.
– Karakteristik bentuk dan tampilan dg gaya International Style atau Universal Style dari
arsitektur modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan dg –
memperhatikan penggunaan bahan-bahan lokal / setempat.
– Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian, perkembangan teknologi,
industri serta seni dengan faham kedaerahan (manusia dan lingkungan) dengan tidak
mengurangi rasa kesatuan yang disebut kemanusian, akal dan seni dari arsitektur modern.
– Hal ini adalah merupakan keberanian untuk menyalahi zamannya. Hanya dengan
perencanaan yg obyektif dan ketelitian dalam penampilan bahan-bahan asli, maka bahaya
gagalnya perancangan dapat dihindari, namun demikian karya seperti ini masih banyak
dikritik dan disalah artikan.
Brutalisme memulai suatu perancangnan dari kumpulan ruang yg kecil dan terpisah serta
dihubungkan dg elemen-2 fungsional yg bebas dan dengan indah dikembangkan ketika
bergabung bersama. Bentuk keseluruhan dari bangunan merupakan faktor yg menentukan,
tetapi bagian-2 individual dinyatakan dengan tegas dan teliti. (tokohnya: Le Corbusier, Paul
Rudolph, Michael Kallmenn, Eero Sarine, Kenzo Tange, Stubbin):
– Aliran “Formalisme”, perancangan bangunan berdasarkan segi estetika, lebih menonjolkan
bentuk bangunan. Penampilan dipengaruhi oleh faktor emosi dan perasaan dari arsitek, fungsi
dinomer duakan, bentuk luar tidak sesuai dengan fungsinya. Slogan “Form follows function”
dirubah menjadi “Form evokes function” (bentuk menciptakan fungsi), bentuk adalah
merupakan titik tolak perancangan. Formalisme dipengaruhi aliran lainnya:
– Formalisme vs Brutalisme; bertitik tolak pemikiran yg sama yaitu technical excellence,
kekuatan teknik sebagai suatu cara untuk mencapai keindahan ideal. (Paul Rudolph)
– Formalisme vs Neo-Historisme; ditrapkan bentuk-bentuk masa lampau yg tujuannya untuk
mencapai estetika, perletakan masa simetris, ada plaza di tengah dan penyusunan ruangnya
sama dengan masa abad XIX
– Faham dan aliran yg berkembang pada arsitektur modern memang banyak, namun
perbedaannya sangat tipis. Dan sering perbedaan ini lebih banyak disebabkan oleh penekanan
permasalahan yg berbeda, sedangkan inti permasalahannya sama, yaitu ingin menciptakan
arsitektur yang efisien.
Setelah berjalan beberapa lama, maka arsitektur modern dapat disimpulkan mempunyai ciri
sbb:
– Terlihat mempunyai keseragaman dalam penggunaan skala manusia.
– Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal
mungkin, bila sesuai dengan fungsinya.
– Bentuk bangunan sederhana dan bersih yg berasal dari seni kubisme dan abstrak yg terdiri
dari bentuk-bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat.
– Konstruksi diperlihatkan.
– Pemakaian bahan pabrik yg diperlihatkan secara jujur, tidak diberi ornamen atau ditempel-
tempel.
– Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horisontal.
– Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen struktur primer dan sekunder, dg
tujuan untuk mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan.
Iklan
urbanmonkees blog
Search
Skip to content
Artikel
o Berita Arsitektur
o Penghargaan Arsitektur
Aga Khan Award
1978-1980
1981-1983
1984-1986
1987-1989
1990-1992
1993-1995
1996-1998
1999-2001
2002-2004
2005-2007
2008-2010
The Pritzker Architecture Prize
o Profil Arsitek
Arsitek Hindia-Belanda
Albert Aalbers
Herman Thomas Karsten
Wolff Schoemaker
Arsitek Indonesia
Frederich Silaban
Soejoedi Wirjoatmodjo
Arsitek Mancanegara
Frank Lloyd Wright
Frank O. Gehry
Jacques Herzog dan Pierre de Meuron.
KENZO TANGE
Le Corbusier
Louis Kahn
Renzo Piano
Santiago Calatrava
Tadao Ando
ZAHA HADID
o Sejarah Arsitektur
Perjalanan Arsitektur
Tipologi Arsitektur
Arsitektur Hijau
Arsitektur Modern
Arsitektur Post Modern
Art Deco
Tips Arsitektur
o Cara Mengecat Dinding
o Kesan dan Pesan yang disajikan oleh cat
o Ruang Kerja di Rumah
o Rumah Hemat Energi
o Rumah Hemat Listik
o Rumah Tumbuh
o Tangga
o Tips Furniture Berbahan Kayu Olahan
Bingkisan Kecil
o Do It Yourself (DIY)
o Pro Bono
Desain Kami
o Residensial
Single House
Interior Pantry
Interior Praja
renovasi rumah tipe 36
Rumah Cikarang
Rumah Cilandak
Rumah Darmawangsa
Rumah Hoek Jatinegara Indah
Rumah Jalan Elang Bintaro
Rumah Kayu Putih
Rumah Lebak Bulus
Rumah Pejaten
Rumah Pluit
Rumah Sederhana Pondok Gede
Rumah Sederhana Pondok Gede 2
Rumah Tinggal Bintaro
Rumah Tomang
Multiple House
Langgar Townhouse
perumahan samarinda
W.R.Supratman Townhouse
o Bangunan Publik
Masjid Banyumas
o Bangunan Kantor
Kantor Jalan Raya Bogor
Renovasi Fasade Kantor Barito
Site Office
o Bangunan Komersial
Cafe Bandung
Gria Refleksi
Kost Margonda
Pasar Wilayah
Patra Driving Range
Rest Area
Resto Cibubur
Rumah Gallery Serpong
Tentang Kami
o hired us
o work phase
Urbanmonkees Website
Arsitektur Modern
Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan
gaya karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam
ornamen. Karakter ini dosinyalir pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940
gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang
dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke-20 ini.
Sejak tahun 1920, selain sangat signifikan dalam gaya bangunan Arsitektur Modern, juga
telah menetapkan reputasi bagi arsiteknya. Tiga arsitek modern terbesar saat itu adalah Le
Cobusier di Perancis, Mies van der Rohe dan Walter Gropius di Jerman.
Arsitek Frank Llyod Wright adalah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur
modern di Eropa. Melalui karya-karya gedung tingginya yang tersebar, Wright merupakan
salah satu dari sekian banyaknya arsitek yang sangat berpengaruh dalam dunia
perarsitekturan.
Bentuk mengikuti fungsi (form follows function) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio
Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan.
Sedikit adalah lebih (Less is More) diumumkan oleh arsitek Mies van der Rohe.
Sedikit adalah lebih dan lebih adalah banyak (Less is More and More only when More is Too
Much) yang diungkapkan oleh Frank Llyod Wright.
Dalam Arsitektur Modern, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki
bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai simbol dari semangat modern. Namun,
gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat saja, terutama yang berada
di kota besar, dimana kehidupan menuntut gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan
efisien.
Villa Savoye kepunyaan Le Corbusier
Arsitektur Islam berkembang secara luas baik itu di bangunan sekuler maupun di bangunan
keagamaan yang bersama-sama berkembang sampai saat ini. Bangunan-bangunan yang sangat
berpengaruh pada perkembangan arsitektur Islam adalah Masjid, Kuburan,Benteng, dan Istana.
Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan
metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Quran,Sunnah
Nabi,Keluarga Nabi,Sahabat,para Ulama maupun Cendikiawan Muslim.
Ada beberapa bangunan di Zaman Nabi Muhammad yang menjadi penanda munculnya
arsitektur Islam. Contoh : Masjid Juatha di Arab Saudi ( 632-661M ), Masjid Dome Of Rock di
Yerusalem (691M).
Gaya Arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan Muslim
memadukan dengan gaya arsitektur dari Roma,Mesir,Persia,Byzantium.
Perkembangan Arsitektur modern pasca kemerdekaan dibagi atas lima periode yaitu :
1. Periode Pertama yang ditandai dengan munculnya kota satelit kebayoran baro di
Jakarta oleh R. Soesilo . Periode ini berlangsung setelah kemerdekaan hingga tahun
1960.
Arsitek generasi pertama mendominasi periode ini dengan pengaruh kuat dari
aliran Delft.
2. Periode kedua