Anda di halaman 1dari 2

ASAL USUL PANGANDARAN

PANGANDARAN, Nama ini sudah tidak asing lagi untuk kita yang tinggal Di daerah
Pangandaran dan sekitarnya. Pangandaran ini dikenal sebagai tempat wisata yang sangat
menarik dengan pantainya yang sangat indah, tidak hanya pantai, di pangndaran juga
terdapat kawasan cagar alam seluas 530 Hektar yang didalamnya terdapat Goa-Goa Alam
yang terbentuk ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Nah Seperti Tempat-tempat pada umumnya, Pangandaran juga mempunyai Sejarah atau Asal
Usul yang sangat menarik untuk diketahui.
Nah berikut ini adalah Asal Usul Pangandaran.

Pangandaran

Desa Pananjung Pangandaran ini Pada awalnya dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari
suku sunda. Kenapa mereka lebih memilih pangandaran, karena menurut mereka di
pangandran itu gelombang lautnya kecil yang dapat membantu memudahkan mereka untuk
mencari ikan. Nah dipantai pangandaran ini terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut
yang sekarang disebut Cagar Alam atau Hutan Lindung, Tanjung ini yang meghambat
gelombang besar untuk sampai ke pantai. Disini lah para nelayan menjadikan tempat tersebut
untuk menyimpan perahu/andar. Banyaknya para pendatang berdatangan ke tempat ini
membuat tempat ini menjadi sebuah perkampungan yang di sebut Pangandaran.

Nah Asal mula kata Pangandaran ini berasal dari 2 buah kata yaitu pangan yang artinya
“Makanan” dan Daran yang artinya Pendatang. Jadi ke 2 kata tersebut bila disatukan menjadi
Pangandaran yang artinya sumber makanan para pendatang.
Dan kenapa para sesepuh terdahulu memberi nama Desa Pananjung? Nah karena disamping
daerah ini terdapat Tanjung juga terdapat tempat-tempat keramat. Kata pananjung juga
memilki sebuah arti , dalam bahasa sunda Pananjung artinya Panganjung-nanjungna yang
berarti paling “subur atau paling makmur”.

Pada awalnya pananjung merupakan salah satu pusat kerajaan yang sejaman dengan kerajaan
Galuh Pangauban yang berpusat di putrapinggan abad XIV M. Setelah munculnya kerajaan
pajajaran di pakuan Bogor, Nama rajanya Perabu Anggalarang yang salah satunya masih
keturunan Perabu Haur Kuning, Raja pertama dikerajaan Galuh Pagauban, Namun sangat
disayangkan sekali Kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para Bajak Laut (Bajo)
dikarnakan dari pihak kerajaan tidak bersedia menjual hail bumi kepada mereka, Karena pada
saat itu situasi rakyat di pananjung sedang dalam keadaan gagal panen (Paceklik).
Pada tahun 1922 pada zaman penjajahan Belanda oleh presiden priangan Y. Everen
pananjung diajadikan taman baru pada saat melepaskan 1 ekor banteng jantan, 3 ekor sapi
betina dan beberapa ekor rusa.
Krena Pananjung meiliki keanekaragaman satwa dan jenis-jenis tanaman langka, agar
kelangsungan habitatnya maka pada tahunn1934mpananjung dijadikan suaka alam dan marga
satwa dengan luas 530 Ha. Dan pada tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia
Padam setatus berubah menjadi cagar alam.

Disamping meningkatnya hubungan masyarakat terhadap tempat Rekreasi maka pada tahun
1978 sebagian kawasan tersebut yang luasnya sekitar 37, 70 Ha dijadikan taman wisata. Dan
pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan disekitarnya sebagai cagar alam (470,0
Ha), sehingga luas kawasan pelestarian alam seluruhnya menjadi 1000,0 Ha.
Dan juga perkembangan selanjutnya berdasarkan SK mentri kehutanan No. 104?KPTS-
II?1993 pengusaha wisata TWA Pananjung Pangandaran diserahkan dari direktorat jendral
perlindungan hutan dan pelestarian alam kepada perhutani dalam pengawasan perum
perhutani unit III Jawa Barat, Kesatuan Pemangkuan Ciamis, bagi kemangkuan hutan
pangandaran.

Anda mungkin juga menyukai