Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 Penanggulangan Bencana

“Sistem Penanggulangan Bencana di Indonesia”

Disusun Oleh :

Willy Yudha Putra 21010113130128

PROGRAM SARJANA TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis
serta demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan faktor alam,
non alam ulah tangan manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psycologis yang dalam keadaan tertentu dapat
menghambat pembangunan nasional.
Letak geografis Indonesia yang berada antara lempeng Euronesia dan lempeng
Euroasia menjadikan sebagian besar wilayah Indonesia rawan terhadap bencana alam, kondisi
ini merupakan ancaman yang sulit diprediksi dengan perhitungan kapan, dimana, bencana apa
yang terjadi, berapa kekuatan bahkan kita tidak dapat memperkirakan estimasi korban jiwa
maupun harta benda.
Indonesia merupakan negara dengan potensi bahaya (hazard potency) yang sangat
tinggi, beberapa potensi tersebut antara lain adalah gempa bumi, tsunami, banjir, letusan
gunung berapi, tanah longsor, angin ribut, kebakaran hutan dan lahan. Terdapat 2 (dua)
kelompok utama potensi bencana di wilayah Indonesia yaitu potensi bahaya utama (main
hazard) dan potensi bahaya ikutan (collateral hazard). Potensi bahaya utama (main hazard)
dapat dilihat antara lain pada peta potensi bencana gempa di Indonesia yang menunjukkan
bahwa Indonesia adalah wilayah dengan zona gempa yang rawan, peta potensi bencana tanah
longsor, peta potensi bencana letusan gunung api, peta potensi bencana banjir. Sedangkan peta
potensi bencana ikutan (collateral hazard potency) dapat dilihat dari beberapa indikator antara
lain bangunan yang terbuat dari kayu, kepadatan bangunan dan kepadatan industri berbahaya

B. Sistem Penanggulangan Bencana di Indonesia


Indonesia menyadari bahwa masalah kebencanaan harus ditangani secara serius sejak
terjadinya gempabumi dan disusul tsunami yang menerjang Aceh dan sekitarnya pada 2004.
Kebencanaan merupakan pembahasan yang sangat komprehensif dan multi dimensi.
Menyikapi kebencanaan yang frekuensinya terus meningkat setiap tahun, pemikiran terhadap
penanggulangan bencana harus dipahami dan diimplementasikan oleh semua pihak. Bencana
adalah urusan semua pihak. Secara periodik, Indonesia membangun sistem nasional
penanggulangan bencana.
Sistem nasional ini mencakup beberapa aspek antara lain:
1. Legislasi
Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana. Produk hukum dibawahnya antara lain Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Kepala Badan, serta Peraturan Daerah.
2. Kelembagaan
Kelembagaan dapat ditinjau dari sisi formal dan non formal. Secara formal, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan titik batas lembaga pemerintah di
tingkat pusat. Sedangkan titik batas penanggulangan bencana di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dilihat dari sisi non formal, forum – forum baik di tingkat nasional dan lokal dibentuk
untuk memperkuat penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia. Di tingkat
nasional, terbentuk Platform Nasional (Planas) yang terdiri unsur masyarakat sipil, dunia
usaha, perguruan tinggi, media dan lembaga internasional. Pada tingkal lokal, Forum PRB
Yogyakarta dan Forum PRB Nusa Tenggara Timur.
3. Pendanaan
Kebencanaan bukan hanya isu lokal atau nasional, melainkan internasional pun terlibat.
Komunitas internasional mendukung Pemerintah Indonesia dalam membangun manajemen
penanggulangan bencana menjadi lebih baik. Namun kepedulian dan keseriusan Pemerintah
Indonesia terhadap maslah bencana sangat tinggi yang dibuktikan dengan penganggaran yang
signifikan khususnya untuk pengurangan risiko bencana dalam pembangunan.
Berikut beberapa pendanaan yang terkait dengan panggulangan bencana di Indonesia :
a. Dana DIPA (APBN/APBD)
b. Dana Kontijensi
c. Dana On-call
d. Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah
e. Dana yang bersumber dari masyarakat
f. Dana dukungan komunitas internasional
C. Kesimpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian pcristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oieh faktor alam dan/atau
faktor nonalam ulah tangan manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psikologis untuk itu perlu
dibuatnya suatu sistem untuk menanggulanginya.
Dalam makalah ini dibahas sistem penanggulangan bencana agar mahasiswa mengerti
tentang sistem penanggulangan bencana dan dapat menambah wawasan masyarakat secara
umum sehingga dapat turut serta dalam upayan penanggulangan bencana.

D. Saran
Meskipun makalah ini masih belum sempurna, maka disarankan kepada pembaca
kiranya dapat mempelajari dan mengetahui prinsip dasar penanggulangan bencana. Dengan
demikian dapat turut serta dalam pengendalian dini bencana yang akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai