Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PRAKTIKUM KIMIA IV
Judul Percobaan:
Disusun oleh:
KELOMPOK VIII
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
ABSTRAK
PERCOBAAN VII
ION KOMPLEKS
KARBONATOTETRAAMINKOBALTAT (III)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari cara pembuatan, pemurnian dan karakterisasi ion kompleks
[Co(NH3)4CO3]+.
Gugus yang terikat pada ion logam pusat disebut ligan dan gabungan
ion pusat dengan ligan yang terikat adalah suatu ion kompleks.
Ion atau molekul netral sebagai spesies yang terikat pada atom
pusat dalam suatu ion kompleks biasanya dinamakan ligan. Spesies ini
memiliki satu pasang atau lebih elektron dan berperan sebagai donor
terikat pada atom pusat dalam suatu ion kompleks netral biasanya
kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat
erat dengan atom (ion) pusat itu. Jumlah relatif komponen-komponen ini
tertentu meskipun ini tidak dapat ditafsirkan di dalam lingkup konsep valensi
yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi suatu angka
kompleks yang stabil dengan satu atom pusat. Pada kebanyakan kasus,
bilangan koordinasi adalah 6 seperti Fe2+, Fe3+, Cu2+, Zn2+, tetapi bilangan-
dan cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan tolakan yang
terjadi. Ikatan antara ligan dan ion pusat adalah kovalen koordinasi sehingga
diatur posisi tertentu dalam lengkung koordinasi. Salah satu bentuk bukti
dari teori ini adalah bahwa ion kompleks menunjukkan bentuk geometri
yang berbeda. Empat struktur geometri yang paling umum adalah linear,
Pt 31
NH3
H 3N Ag+ NH 3 NH3
Linear segiempat planar Oktahedral
(Petrucci, 1987)
Kompleks
Ukuran kemantapan senyawa kompleks adalah besarnya reaksi
tetapan kesetimbangan :
K+ =
(Rivai, 1995).
Secara kuantitatif kestabilan ion-ion kompleks dinyatakan dengan apa
yang disebut tetapan stabilitas. Stabilitas dari ion kompleks selalu dipelajari
dalam larutan air atau aqueous solvent, dan hanya beberapa yang digunakan
Ka = a = aktivitas
yang menyusunnya.
1). Pengaruh Ion Pusat
Dipengaruhi oleh besar dan muatan dari ion, ion kompleks akan
logam.
2). Pengaruh Ligan
Besar dan muatan dari ion
Untuk ligan-ligan yang bermuatan, makin besar muatan dan makin
kompleks yang paling stabil ialah yang terdiri dari lingkaran lima
atom.
Faktor ruang
Pengaruh ruang ligan yang banyak cabangnya lebih tidak stabil
menurut energi level yang semakin besar. Energi level ini ditentukan oleh
kuantum.
kompleks berupa ikatan ion hingga gaya-gaya yang ada hanya berupa
gaya elektrostatik. Ion kompleks tersusun dari ion pusat yang dikelilingi
permanen.
e. Teori Orbital Molekul
Menurut teorinya ikatan antara ion pusat dengan ligan didalam kompleks
kovalen. Ikatan ini berupa ikatan σ dan atau ikatan π antara ion pusat
terjadinya orbital molekul dalam kompleks yaitu orbital yang terjadi dari
karena senyawa ini dapat larut dalam air. Pada prinsipnya pembuatan
digunakan.
b. memperoleh cara/metode untuk mengisolasi produk dari campuran
reaksi.
Teknik kristalisasi
1) menguapkan pelarut, penambahan ion sejenis.
2) pemanasan dan pendinginan serta penyaringan.
(Petrucci, 1992)
2.7. Kristalisasi
Kristalisasi adalah suatu proses pengubahan cairan menjadi padatan
elektron) kelas A dan kelas B. Logam kelas A dicirikan oleh larutan afinitas
(dalam larutan air) terhadap halogen F- >Cl- > Br- > I-, dan membentuk
kompleks terstabilnya dengan anggota pertama (dari) grup Tabel Berkala
(dari) atom penyumbang (yakni, nitrogen, oksigen dan fluor). Logam kelas B
(atau yang lebih berat) dari masing-masing grup itu (yakni P, S, Cl).
pelarut, bahan bakar dan minuman. Etanol bersifat mudah terbakar. Titik didih
1000C, dan titik beku 00C. Mempunyai ikatan hidrogen dan mempunyai
III. HIPOTESA
dengan ligan NH3 dan CO32- diikuti oksidasi Co2+ menjadi Co3+ dengan oksidator
(NH4)2CO3 dalam medium air yang disertai dengan oksidasi atom pusat dari Co 2+
menjadi Co3+ oleh oksidator H2O2. Hasil yang akan diperoleh ialah kristal
Larutan Larutan
Campuran
Gelas bekker
Penyaringan
Filtrat Residu
Penyaringan
Kristal
Penimbangan
Perhitungan rendemen
Hasil
V. DATA PENGAMATAN
No Perlakuan Hasil
1 3,75 g Kristal Co(SO4)2.7H2O + Larutan berwarna merah
2 aquadest (larutan 1)
5 g (NH4)2CO3 + aquadest + 15
3
4 mL NH4OH(larutan 2)
Larutan homogen bening
5 Pencampuran larutan 1 dan 2
Penambahan 2 Ml H2O2 30%
6 Pemanasan hingga volume Larutan keungu- unguan
7
8 menjadi setengahnya Larutan ungu
Penyaringan
9 Filtrate didinginkan dan disaring Larutan ungu kehitaman
Pencucian kristal dengan
VI. PEMBAHASAN
Percobaan Ion Kompleks Karbonatotetraaminkobaltat (III) bertujuan
ligan NH3 dan CO3 dengan oksidasi Co2+ menjadi Co3+ dengan oksidator H2O2.
medium air yang disertai dengan oksidasi atom pusat dari Co2+ menjadi Co3+
berfungsi sebagai sumber atom pusat kobalt (Co). Kristal ditempatkan pada
berwarna merah. Warna merah terbentuk karena adanya splitting pada orbital
dalam kompleks, elektron pada orbital dengan energi rendah akan berpindah
[Co(H2O)6]2+. Akuades (H2O) merupakan ligan yang lebih kuat daripada SO42-.
(Petrucci, 1987)
yang berperan sebagai ligan adalah H2O. Hal ini dapat terjadi dengan hibridisasi
sebagai berikut :
Co =
27 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2 4p0 4d0
Co2+ = [Ar] 3d7 4s0 4p0 4d0
3d 4s 4p 4d
ground state
3d 4s 4p 4d
kosong pada atom Co2+ . Kompleks [Co(H2O)6]2+ yang terbentuk lebih stabil
orbital complex, karena orbital d yang dipakai untuk hibridisasi lebih tinggi atau
ditambah larutan NH4OH yang berfungsi untuk menambah jumlah ion amonia
kelarutan suatu zat di dalam larutan menjadi berkurang (Vogel, 1990). Kristal
amonium karbonat berfungsi sebagai sumber ligan NH3 dan CO32-. Reaksi yang
menjadi larutan yang homogen (bercampur menjadi satu atau membentuk satu
(NH3)4CO32- merupakan ligan pengganti, ligan ini menggantikan ligan H2O pada
kompleks [Co(H2O)6]2+ karena NH3 merupakan ligan yang lebih kuat dan lebih
reaktif daripada ligan H2O. Ligan NH3 merupakan basa Lewis karena dapat
mendonorkan elektronnya pada atom Co2+ yang merupakan asam Lewis karena
ground state
3d 4s 4p
elektron tereksitasi
3d 4s 4p
Co3+ dalam [Co(NH3)4CO3]+
NH3 NH3 NH3 NH3
O O
C
O
Hibridisasi di atas adalah d2sp3, dimana ligan CO32- dan ligan NH3 menempati
orbital kosong pada atom Co3+. Kompleks [Co(NH3)4CO3]+ disebut inner orbital
complex, karena orbital d yang dipakai lebih rendah atau lebih dalam daripada
O
O NH 3
H 3N NH 3
N
H3
Reaksi yang terjadi, sebagai berikut :
[Co(H2O)6]2+(aq) + (NH3)4CO32-(aq) [Co(NH3)4CO3]+ + 6H2O
merah tak berwarna ungu
(Vogel, 1990)
Setelah ditambahkan H2O2 kemudian larutan dipanaskan dan diuapkan.
yang terbentuk. Pemanasan yang dilakukan tidak sampai mendidih, karena ion
kompleks yang terbentuk akan terdekomposisi lagi dan ligan NH 3 dan Co2+ dan
penurunan suhu dilakukan dengan cepat maka pertumbuhan inti kristal lebih
Keterangan :
(Vogel, 1990)
Kristal yang terbentuk disaring dengan menggunakan corong Buchner
berfungsi untuk mengikat pengotor-pengotor non polar dan polar yang tidak
larut atau terikat dengan akuades. Kristal [Co(NH3)4CO3]+ yang telah disaring
desikator ini berfungsi untuk mengurangi kadar H2O dan etanol sehingga
terdapat bahan penyerap yaitu silica gel yang mampu menyerap uap air atau
[Co(NH3)4CO3]+ berwarna ungu berbentuk jarum dengan berat 3,2 gram dan
rendemen prosentase 97,24%. Rendemen yang diperoleh kurang dari 100%, hal
dan NH3 yang menguap yang menyebabkan ligan CO3 dan NH3 tidak dapat
- Pencucian
Kristal [Co(NH3)4CO3]+ memiliki sifat sedikit larut dalam air. Hal ini
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Arsyad, M., Natsir, 2004, Kamus Kimia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Austin, T., 986, Chemical Product Industry, Mc Graww Hill Co Inc, New
York.
Brady, J. E., 1987, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Erlangga, Jakarta.
Jersey.
LAMPIRAN
karbonatotetraamin kobaltat(III)?
Jawab :
Hal- hal yang diperhatikan, yaitu :
a.senyawa yang digunakan untuk membentuk ion kompleks, yakni adanya atom
pusat
b. karakteristik ion kompleks, yaitu:
- larutan berwarna, karena terjadi perpindahan energi dari energi rendah ke
energi tinggi
- Kelarutan meningkat dengan terbentuknya ion kompleks dan peningkatan
Kestabilan
c.metode yang digunakan harus dapat membentuk ion kompleks tersebut dan
lebih stabil karena ligan NH3 lebih kuat disbanding H2O sehingga ikatan yang
Jawab :
atom pusat Co
c.Medan magnetnya
Medan magnet ini dapat diketahui dari teori medan magnetnya karena adanya
sangat cepat maka pertumbuhan inti Kristal lebih cepat daripada pertumbuhan
kristalnya maka akan diperoleh Kristal yang banyak, mudah rapuh dan berukuran
kecil. Dan apabila penurunan suhu berjalan lambat maka pertumbuhan krital
lebih cepat daripada pertumbuhan inti Kristal sehingga Kristal yang dihasilkan
sedikit.
PERHITUNGAN
Diketahui :
- Massa CoSO4.7H2O = 3,8 gram
- Massa (NH4)2CO3 = 5 gram
- BM CoSO4.7H2O = 281 gram/mol
- BM (NH4)2CO3 = 96 gram/mol
- Massa kristal kompleks [Co(NH3)4CO3]2SO4 = 3,2 gram (Rendemen Nyata)
- BM [Co(NH3)4CO3]2SO4 = 470 gram/mol
Lembar Pengesahan
Mengetahui, Semarang, 14 Juni 2010
Praktikan Praktikan
J2C008053 J2C008055
Praktikan Praktikan
Praktikan Praktikan
J2C008057 J2C008058
Praktikan Praktikan
J2C008059 J2C008093
Praktikan Praktikan
Nur Farida T Tugu Baadillah
J2C008095 J2C008097
Nip.198112022005011002 J2C606013