A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Teknologi Pengolahan Hortikultura Acara IV. “Pembuatan Sari Buah” adalah:
1. Memahami dan mampu mempraktekkan pembuatan sari buah.
2. Mengetahui pengaruh jenis penjernih dan konsentrasi penjernih terhadap sari buah yang dihasilkan.
B. Metodologi
1. Alat
Baskom, Blender, Cup, Kain saring, Kompor, Panci, Pengaduk, Pisau, Refraktometer, Sendok, Timbangan
2. Bahan
Air 1500 ml,Albumin 0,5%, Albumin 1%, Buah jambu biji merah 250 gr, Gelatin 0,5%, Gelatin 1%, Gula,
Madu 0,5%, Madu 1%
3. Cara Kerja
Jambu biji merah 500 gr
Penambahan
Gelatin 0,5%;1%
Madu 0,5%;1%
Albumin0,5%;1%
Pengadukan sebentar dan pendiaman 10 menit
Pendinginan
Keterangan :
345 : Jambu biji + gelatin 0,5% + gula 20% + maizena + air 1,5 L
682 : Jambu biji + gelatin 1% + gula 20% + maizena + air 1,5 L
237 : Jambu biji + madu 0,5% + gula 20% + maizena + air 1,5 L
537 : Jambu biji + madu 1% + gula 20% + maizena + air 1,5 L
156 : Jambu biji + albumin 0,5% + gula 20% + maizena + air 1,5 L
421 : Jambu biji + albumin 1% + gula 20% + maizena + air 1,5 L
Berdasarkan analisis SPSS dengan menggunakan ANOVA terhadap uji organoleptik yang dilakukan diperoleh
hasil sebagai berikut. Pada parameter warna sari buah kode 421, 573, 156, dan 237 berada pada subset yang sama, hal
ini menunjukan bahwa sari buah dengan penambahan albumin 1%, madu 1%, albumin 0,5%, dan madu 0,5% memiliki
warna yang tidak berbeda nyata. Sedangkan sampel sari buah kode 682 dan 345 berada pada subset yang berbeda
sehingga sari buah dengan penjernih gelatin 1% dan gelatin 0,5% memiliki warna yang berbeda. Pada parameter warna
yang paling disukai pada kode 345 dengan menggunakan gelatin 0,5%.
Pada parameter rasa diperoleh hasil bahwa sari buah dengan kode 421 dan 682 berada pada subset yang sama
sehingga sari buah dengan penambahan albumin 1% dan penambahan gelatin 1% memilliki rasa yang tidak berbeda
nyata. Pada sari buah dengan kode 237, 573, dan 345 berada pada subset yang sama, hal ini menunjukan bahwa sari
buah dengan penambahan madu 0,5%, madu 1%, dan gelatin 0,5% memiliki rasa yang tidak berbeda nyata. Sedangkan
sari buah dengan kode 156, yaitu sari buah dengan penambahan albumin 0,5% memiliki rasa yang berbeda nyata dari
sampel yang lain. Pada parameter rasa yang paling disukai pada kode 156 dengan menggunakan albumin 0,5%.
Pada parameter aroma, diperoleh hasil bahwa sampel dengan kode 421 dan 682 berada pada subset yang sama,
hal ini menunjukan bahwa sari buah dengan penambahan albumin 1% dan gelatin 1% memiliki aroma yang tidak
berbeda nyata. Pada sampel dengan kode 237, 573, 345, dan 156 berada pada subset yang sama sehingga sari buah
dengan penambahan madu 0,5%, madu 1%, gelatin 0,5%, dan albumin 0,5% memiliki aroma yang tidak berbeda nyata.
Pada parameter aroma yang paling disukai pada kode 156 dengan albumin 0,5%.
Pada parameter kejernihan diperoleh hasil sebagai berikut, sampel dengan kode 573, 345, dan 682 berada pada
satu subset, hal ini menunjukan bahwa sari buah dengan penambahan madu 1%, gelatin 0,5%, dan gelatin 1% memiliki
kejernihan yang tidak berbeda nyata. Sedangkan sampel sari buah dengan kode 421 dan 156 berada pada subset yang
berbeda sehingga sari buah dengan penambahan albumin 1% dan albumin 0,5% memiliki kejernihan yang berbeda
nyata. Pada parameter kejernihan yang paling disukai pada kode 156 dengan albumin 0,5%.
Pada parameter overall diperoleh hasil yaitu sari buah dengan kode 682 dan 421 berada pada subset yang sama
sehingga sari buah dengan penambahan albumin 1% dan gelatim 1% secara overall tidak berbeda nyata. Sampel dengan
kode 573, 237, dan 345 berada pada subset yang sama sehingga sari buah dengan penambahan madu 1%, madu 0,5%,
dan gelatin 0,5% secara overall tidak berbeda nyata. Pada sampel dengan kode 237, 345, dan 156 terdapat pada subset
yang sama sehingga sari buah dengan penambahan madu 0,5%, gelatin 0,5%, dan albumin 0,5% secara overall tidak
berbeda nyata. Pada parameter overall yang paling tinggi pada kode 156 dengan albumin 0,5%.
D. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Acara IV Pembuatan Sari Buah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembuatan sari buah meliputi proses sortasi buah, pencucian, trimming, penghancuran (ekstraksi), pengenceran,
penyaringan, penambahan bahan tambahan pangan, pasteurisasi atau tanpa pasteurisasi, pengemasan dan sterilisasi.
2. Pengaruh penambahan penjernih pada sari buah, yaitu semakin besar konsentrasi zat penjernih maka total padatan
terlarut semakin kecil. Sehingga semakin rendah padatan terlarut maka larutan semakin jernih. Pada hasil praktikum
dengan penambahan konsentrasi zat penjernih gelatin 0,5% didapatkan hasil sari buah yang jernih.