Anda di halaman 1dari 20

adfasdfa dengan menggunakan kuret tajam kecil secara sistematis,

menyeluruh, sampel yang baik dari semua bagian rongga rahim termasuk daerah
ostium tuba. Kuretase bertingkat dilakukan kuretase pada endoserviks diikuti dengan
kuretase endometrium dengan dua sampel diperiksa secara terpisah.10

D & C bukan sebuah prosedur yang sangat mudah karena hanya sebagian
lapisan rahim sebagai sampel. Oleh karena itu, sangat mungkin untuk kanker yang
akan dihilangkan. Karena itu, pasien dengan hiperplasia atipikal harus dilakukan D &
C lagi dalam tiga atau empat bulan. Menggabungkan histeroskopi dengan D&C dapat
meningkatkan ketepatan diagnosis dalam beberapa kasus. Namun, kombinasi ini tidak
dianjurkan bila diduga karsinoma endometrium karena kemungkinan bahwa
histeroskopi itu sendiri dapat membantu dalam penyebaran kanker melalui saluran
tuba .10

BAB II

ILUSTRASI KASUS

A. IDENTITAS
Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 43 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Jl. Gotong Royong

B. ANEMNESA : Tanggal 13 April 2010


1. Keluhan Utama

1
Keluar darah dari kemaluan

Keluhan Tambahan

Lemas, batuk

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak tujuh hari yang
lalu dan mengganti pembalut hingga 2 kali (± 100 cc). Hari ini darah yang keluar
disertai dengan gumpalan dan tidak terdapat nyeri perut. Sebelumnya pasien juga
mengaku menstruasinya tidak berhenti. Sejak 1 tahun terakhir ini mengalami
menstruasi selama 14 hari. Setiap hari ganti 7x pembalut. Pasien juga mengeluh
batuk sejak dua hari yang lalu, dan bila pasien batuk darah yang keluar semakin
lama semakin banyak. Untuk mengurangi keluhan tersebut pasien hanya
memakai pembalut saja. Pasien sebelumnya sudah pernah dirawat di RS UKI
dengan keluhan yang sama. Selama ini bila haid banyak, lancar, nyeri haid ( + ).

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah dirawat di RS UKI dengan diagnosis uterus myiomatosus,
hiperplasia endometrium, kista fungsional ovarium kanan, anemia gravis,
riwayat menometrhoragia. Terdapat riwayat maag, riwayat alergi, hipertensi dan
diabetes melitus disangkal.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien.

5. Riwayat Menstruasi
Haid pertama umur 13 tahun

Sirkulasi haid :

i. Siklus : Teratur, 28 hari


ii. Lamanya : Tujuh hari/bulan

2
iii. Banyaknya : 2-3 ganti kain/ 150 cc
iv. Sakit saat haid : (+)
6. Riwayat Pernikahan
Ini adalah pernikahan pertama pasien, pada waktu nikah pasien berumur 25
tahun dan telah berlangsung 18 tahun

7. Riwayat Obstetri
Pasien mempunyai 4 orang anak. Anak pertama lahir pada tahun 1994 dengan
panjang 38 cm dan berat 2600 gram, jenis kelaminnya laki-laki, lahir dengan
bantuan dokter. Anak kedua lahir pada tahun 1995 dengan panjang 40 cm dan
berat 3100 gram. jenis kelaminnya laki-laki, lahir dengan bantuan dokter. Anak
ketiga lahir pada tahun 1998 dengan panjang 40 cm dan berat 2700 gram. jenis
kelaminnya laki-laki, lahir dengan bantuan bidan. Anak keempat lahir pada tahun
2000 dengan panjang 40 cm dan berat 3000 gram. jenis kelaminnya laki-laki,
lahir dengan bantuan bidan.

8. Riwayat Keluarga Berencana


Pasien tidak menggunakan KB

9. Riwayat Operasi
Disangkal pasien
10. Riwayat Kebiasaan Psikososial
Pasien tidak merokok dan minum alkohol

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

3
Tanda-tanda Vital

 Tekanan darah : 130/80 mmHg


 Frekuensi nadi : 66 x/menit
 Suhu : 35,8 º C
 Frekuensi napas : 20 x/menit
Mata : Conjungtiva anemis +/+, sklera tidak ikterik

Thoraks

 Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)


 Pulmo : BND vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Bising usus 4x/menit

Ekstremitas : Akral hangat, oedema tungkai -/-

Genitalia : Keluar darah ± 25 cc, Fluor (-)

2. Status Ginekologi
Abdomen

 Inspeksi : Perut tampak datar


 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defence muscular (-)
 Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
 Auskultasi : Bising usus 4x/menit
Genital

 Inspekulo :
 V-U-V : Rugae(+), massa(-), agak hiperemis, fluksus (+), fluor
(–)
 Portio : Portio sebesar bola ping-pong, hiperemis (-), erosi (+),
OUE menutup

4
 VT : Rugae (+),Portio lunak
Ukuran uterus : sebesar telur bebek

Adneksa parametrium ki-ka nyeri (-), massa (-)

Cavum douglasi tidak menonjol

Nyeri goyang (-)

D. LABORATORIUM
Hb : 8,8 gr/dl

Leukosit : 5,8 ribu/µl

Ht : 27,7 %

Trombosit : 415 ribu/ µl

Masa perdarahan : 3 menit

Masa pembekuan : 15 menit

Masa protrombin : Kontrol : 12 detik

Pasien : 15 detik

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG :

5
Uterus retrofleksi, Ø 10,64 cm x 6,12 cm x 8,30 cm, GS (-), endometrium tebal
( 2,42 cm )

Kesan : Uterus miomatosus, hiperplasia endometrium, kista folikel ovarium kanan

6
F. RESUME
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak tujuh hari yang lalu.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

Genital

 Inspekulo
 V-U-V : Agak hiperemis, fluksus (+)
 Portio : Portio sebesar bola ping-pong, erosi (+), OUE
menutup
 VT : Rugae (+),Portio lunak
Ukuran uterus : sebesar telur bebek, Adneksa
parametrium ki-ka, nyeri (-), massa (-), Cavum
douglasi tidak menonjol, Nyeri goyang (-)

Dari pemeriksaan penunjang didapatkan :

USG : Uterus retrofleksi, Ø 10,64 cm x 6,12 cm x 8,30 cm, GS (-), endometrium


tebal (2,42 cm)

G. DIAGNOSIS
Uterus miomatosus + hiperplasia endometrium + menometroragia

H. PENATALAKSANAAN
1) Rawat inap
2) Periksa H2TL, MP 3
3) IVFD
II RL

II Dx 5 % dalam 24 jam

7
4) mm/ Biosanbe 2x1 tab

Transamin 3 x 500 mg

Becom- C 1x1 tab

Amoxan 3 x 500 mg

R/ Kuretase bertingkat

Puasa 6 jam preoperatif

1 jam preoperatif diberi Taxegra 1 gram (IV)

I. PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam

Ad Functionum : Dubia ad bonam

Ad Sanationum : Dubia ad malam

J. LAPORAN OPERASI
Uraian Tindakan Operasi :

1. Pasien tidur terlentang dengan posisi litotomi dan narkose


2. Dilakukan asepsis dan antisepsis pada genitalia eksterna, vagina dan portio
3. Dipasang doek steril di kedua tungkai dan daerah lapangan operasi.
4. Dipasang spekulum sims pada vagina posterior dan anterior. Bibir anterior
portio dijepit dengan koegel tang pada arah jam 12.00.
5. Spekulum sims pada vagina anterior dilepas

8
6. Dilakukan sondasi uterus dan didapatkan cavum uteri 11 cm dan uterus pada
posisi retroflexi
7. Dilatasi canalis servikalis dengan busi hegar No VI-IX
8. Dilakukan kuretase endocervix secara sistematis searah jarum jam dimulai
dari arah jam 12.00 dengan menggunakan sendok kuret tajam. Didapatkan
jaringan dari endocervix secukupnya. Endocervix tebal, putih, mengkilat dan
tidak rapuh. Hasil jaringan endocervix dimasukkan dalam botol I berisi
formalin untuk diperiksa ke PA.
9. Dilakukan kuretase endometrium secara sistematis searah jarum jam dimulai
dari arah jam 12.00 dengan menggunakan sendok kuret tajam. Didapatkan
jaringan dari endometrium secukupnya. Endometrium tebal, putih, mengkilat
dan tidak rapuh. Hasil jaringan endometrium dimasukkan dalam botol II berisi
formalin untuk diperiksa ke PA.
10. Dilakukan sondase ulang panjang corpus 11 cm
11. Pendarahan ± 50 cc
12. Koegel tang dan spekulum sims dilepaskan.
13. Dilakukan asepsis – anti sepsis pada regio genitalia eksterna dan sekitarnya.
14. Perdarahan per vaginam pasca kuretase negatif.

9
K. FOLLOW UP
Tanggal 13 April 2010, pukul 19.00 WIB

S/ Keluar darah dari kemaluan, lemas, pusing

O/ Status Generalis

Kesadaran umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 72 x/menit

RR : 18 x/menit

Suhu : 36,6 oC

Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-

Thoraks : Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), cappilary refill < 2’

Status Ginekologi

Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defense muscular (-)
Perkusi : Timpani, Nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus 4x/menit
Genitalia : Fluksus ±10 cc, flour (-)

10
A/ Uterus miomatosus + hyperplasia endometrium + menometroragia
P/ Diet : TKTP
IVFD : II RL
II Dextrose 5 %
Mm/ Amoxan 3 x 500 mg ( hari pertama )
Biosanbe 2x1 tab
Transamin 3x 500 mg
Becom C 1x 1 tab

Rencana kuret bertingkat tanggal 14 April 2010, pukul 13.00


Puasa 6 jam pre op, 1 jam pre op diberi Taxegram 1 gr.

Tanggal 14 April 2010, pukul 6.30 WIB

S/ Keluar gumpalan darah sebanyak 3 x dari kemaluan, lemas, BAK lancar BAB
(+)

O/ Status Generalis

Kesadaran umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 69 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,3 oC

Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-

11
Thoraks : Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), cappilary refill < 2’

Status Ginekologi

Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defense muscular (-)
Perkusi : Timpani, Nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus 2 x/menit
Genitalia : Fluksus ±150 cc, flour (-)

A/ Uterus miomatosus + hyperplasia endometrium + menometroragia


P/ Diet : Puasa 6 jam pre OP mulai jam 7.00
IVFD : II RL ˥
II Dextrose 5 % ˩ 24 Jam
Mm/ Amoxan 3 x 500 mg ( hari kedua )
Biosanbe 2x1 tab
Transamin 3x 500 mg
Becom C 1x 1 tab
1 jam pre op Taxegram 1 gr

Hasil laboratorium tanggal 14 april 2010


Hb :9,8 gr/dl
Leukosit : 4,900 / μl
Trombosit : 387 ribu / μl
Ht : 31,5 %

12
Tanggal 14 April 2010, pukul 14.00 WIB

Telah dilakukan curetage bertingkat a.i uterus miomatosus + hyperplasia


endometrium + menometroragia. Sebelum curet, sondase cavum uteri 11 cm,
retroflexi. Endoservix tebal, putih mengkilap, tidak rapuh ( botol 1 ). Endometrium
tebal putih mengkilap, tidak rapuh ( botol 2 ). Sondase pasca curettage cavum uteri 11
cm, retroflexi, perdarahan (-).

Instruksi / planning :
Ciprofloxan 2 x 500 mg
Biosanbe 2 x 1 cap
Besok boleh pulang : control Rabu 21 April 2010

Tanggal 14 April 2010, pukul 20.15 WIB

S/ Pusing, sakit tenggorokan karena batuk, BAK lancar, flatus (-), BAB (-),

O/ Status Generalis

Kesadaran umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 68 x/menit

RR : 25 x/menit

Suhu : 36,4 oC

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

13
Thoraks : Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), cappilary refill < 2’

Status Ginekologi

Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defense muscular (-)
Perkusi : Timpani, Nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus (-)
Genitalia : Tampon (+), rembesan darah (-)

A/ Pasca kuretase bertingkat a.i uterus miomatosus + hyperplasia endometrium,


menometroragia

P/ Diet : Biasa
IVFD : Aff
Mm/ Amoxan 3 x 500 mg ( hari kedua )
Biosanbe 2x1 tab
Kalnex 3 x 500 mg

Hasil laboratorium tanggal 14 april 2010


Hb :9,8 gr/dl
Leukosit : 4,900 / μl
Trombosit : 387 ribu / μl
Ht : 31,5 %

14
Tanggal 15 April 2010, pukul 6.30 WIB

S/ Pusing, BAB (-), flatus (+), BAK lancar

O/ Status Generalis

Kesadaran umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 64 x/menit

RR : 24 x/menit

Suhu : 36,3 oC

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Thoraks : Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), cappilary refill < 2’

Status Ginekologi

Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), defense muscular (-)
Perkusi : Timpani, Nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus 2 x/menit

15
Genitalia : Bercak darah (+)
A/ Pasca kuretase bertingkat a.i uterus miomatosus + hyperplasia endometrium,
menometroragia

P/ Diet : Biasa
Mm/ Ciprofloxacin 2 x 1 gr
Biosanbe 2x1 tab

Tanggal 15 April 2010, pasien menyatakan menolak untuk melakukan pemeriksaan


jaringan PA.

16
BAB III
DISKUSI

Pada kasus ini hasil diagnosa yaitu uterus miomatosus dengan hiperplasia
endometrium dan menometrhoragia didapat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesis pasien mengaku keluar darah dari kemaluan sejak tujuh hari
yang lalu dan mengganti pembalut hingga 2 kali (± 100 cc) menandakan adanya suatu
kelainan pada uterus yang kemungkinan besar disebabkan oleh hiperplasia
endometrium. Pasien juga berusia 43 tahun, hal ini sesuai dengan literatur yang
mengatakan bahwa pada kasus uterus miomatosus paling sering ditemukan pada usia
35-45 tahun. Pada anamnesis juga didapatkan keluhan keluar darah dan haid yang
banyak dan memanjang (14 hari) sejak 1 tahun, hal ini sesuai dengan kepustakaan
bahwa gejala yang paling sering ditemukan pada pasien uterus miomatosus adalah
menometrorhagia. Pada kasus ini pasien juga mengeluh lemas hal ini kemungkinan
besar disebabkan oleh perdarahan yang keluar melalui kemaluannya.

Berdasarkan pemeriksaan fisik, didapatkan konjungtiva anemis, hal ini


disebabkan oleh adanya perdarahan pervaginam yang banyak sehingga pasien
mengalami anemia. Selain itu juga pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
pasien 8,8 gr/dl yang juga disebabkan oleh perdarahan uterus yang berlebihan, hal ini
mendukung diagnosa uterus miomatosus. Pada pemeriksaan dengan memakai sonde
uterus didapatkan panjang cavum uterusnya adalah 11 cm, hal ini menguatkan
diagnosa uterus miomatosus, karena ukuran uterusnya berada antara 9-12 cm.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah USG, didapatkan


endometrium lebih tebal yaitu 2,42 cm yang menandakan adanya hyperplasia
endometrium.

17
Kemudian dilakukan tindakan curettage betingkat untuk mendapatkan
diagnostik yang pasti penyebab dari perdarahan pervaginam yang dialami oleh
pasien, selain itu curettage bertingkat juga berguna sebagai terapi pada untuk
menghentikan perdarahan pada pasien ini.

Sayangnya pasien tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan patologi


anatomi yang diharapkan dapat menjelaskan penyebab terjadinya perdarahan
pervaginam yang abnormal pada pasien, apakah disebabkan oleh hiperplasia
endometriumnya atau adanya suatu keganasan pada uterus pasien. Hal ini disebabkan
oleh masalah ekonomi yang dihadapi oleh pasien yang pekerjaannya seorang ibu
rumah tangga dan suami pasien telah meninggal dunia.

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
 Mioma uteri adalah suatu tumor jinak yang tumbuh dalam otot uterus.
 Tumor ini paling sering ditemukan pada wanita umur 35 – 45 tahun
(kurang lebih 25%) dan jarang pada wanita 20 tahun dan wanita post
menopause.
 Salah satu gejala yang paling sering pada mioma uteri adalah
menometroragia.
 Diagnosis pasti mioma uteri dengan USG dan penanganan mioma utieri
adalah dengan konservatif dan operatif.
 Keluhan utama hiperplasia endometrium adalah perdarahan uterus yang
abnormal. penatalaksanaan hyperplasia endometrium salah satunya
dengan curettage bertingkat
 Curettage bertingkat sangat bermanfaat dalam menentukan diagnostik
dan terapi

Saran
 Sebaiknya dilakukan pemeriksaan patologi anatomi karena sangat
bermanfaat dalam menentukan diagnosis dan terapi selanjutnya
 Memperbaiki gaya hidup
 Usahakan selalu rutin kontrol ke dokter spesialis untuk mencegah
komplikasi tindakan dan perkembangan penyakit yang diderita.

DAFTAR PUSTAKA

19
1. Yuad H., 2007. Miomectomi Pada Kehamilan. Diunduh dari :
http://www.ksuheimi.blogspot.com. Accested : March 01, 2008.
2. Santoso, 2007. Mioma Uteri. Diunduh dari :
http://www.pinkerzzz03.blogspot.com. Accested : March 01, 2008.
3. Jevuska O, 2007. Mioma Geburt. Available from :
http://www.oncejevuska.blogspot.com. Accested : March 01, 2008.
4. Antoni S, 2008. Sekilas tentang Tumor (Myoma) Rahim . Available from :
http://www.klinikandalas.wordpress.com. Accested : March 02, 2008.
5. Suwiyoga K, 2003. Mioma Uterus dalam Buku Pedoman Diagnosis-Terapi
dan Bagan Alir Pelayanan Pasien. SMF Obsgin FK UNUD RS Sanglah,
Denpasar. 201-206
6. Sutoto J. S. M., 2005. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital dalam Buku Ilmu
Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo, Jakarta.338-345
7. Marjono B. A, 2008. Tumor Ginekologi. Available from :
http://www.geocities.com. Accested : March 02, 2008.
8. Edward E, 2007. Uterine Miomas : Comprehensive Review. Available from :
http://www.gynalternatives.com. Accested : March 02, 2008.
9. Widjanarko 2007, Ginekologi, Kelainan Uterus, Diunduh Dari:
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/10/hyperplasia-endometrium.html, 16
April 2010
10. Conrad, M.S, 2008, Dilation and Curettage (D&C), Diunduh dari :
http://www.medicinenet.com/dilation_and_curettage/article.htm, 16 April 2010

20

Anda mungkin juga menyukai