Anda di halaman 1dari 9

MENJAGA BAYI TETAP HANGAT

Bayi tidak semudah orang dewasa dalam menghadapi perubahan suhu. Bayi dapat
kehilangan panas dengan cepat, lebih cepat 4 kali dibandingkan orang dewasa. Bayi
premature dan bayi dengan berat lahir rendah biasanya hanya memiliki sedikit lemak
tubuh dan masih imatur untuk mengatur suhu mereka sendiri, bahkan dalam lingkungna
yang hangat. Bahkan bayi cukup bulan dan sehat bisa jadi tidak mampu mengatur suhu
tubuh mereka jika suhu lingkungan yang terlalu dingin.
Saat bayi menghadapi hambatan dingin, mereka menggunakan energy dan
oksigen untuk menghasilkan panas. Jika suhu kulit turun walau hanya 1 derajat (dari
idealnya 36,5 derajat) penggunaan oksigen bayi akan meningkat sampai 10 %. Dengan
menjaga bayi pada suhu yang optimal, yakni tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
maka bayi dapat menghemat energy dan bisa menyimpannya sebagai cadangan. Yang
mana akan sangat penting saat bayi sakit atau premature.

Ada beberapa cara untuk menjaga bayi tetap hangat termasuk :


1. Langsung mengeringkan dan menghangatkan bayi setelah persalinan :
Kulit bayi yang basah akan membuat bayi cepat kehilangan panas dengan cara
evaporasi. Menghangatkan dan mengeringkan dapat dilakukan dengan selimut
dan melakukan kontak kulit bayi dengan kulit ibu.
2. Ranjang terbuka dengan radiant warmer :
Ranjang terbuka dengan suhu ruangan dan punya radiant warmer diatasnya. Ada
alat yang menghubungkan bayi dengan warmer sehingga bisa mengatur seberapa
besar panas yang dibutuhkan. Saat bayi kedinginan, maka suhu akan meningkat.
Bayi dalam radiant warmer biasanya hanya memakai popok.
3. Incubator :
Incubator adalah kotak yang berdinding plastic dengan sistem pemanas untuk
mengatur kehangatan. Bayi biasanya dipakaikan t-shirt dan juga popok di dalam
incubator
Saat bayi sudah stabil dan bisa memepertahankan suhu tubuhnya sendiri tanpa
menambahkan panas maka bayi ditempatkan di tempat tidur yang terbuka. Kemudian
bayi dipakaikan baju, popok, dan semacam topi. Bayi dapat kehilangan banyak panas
lewat kepalanya. Seringkali selimut juga dipakaikan dengan cara membedong bayi.
Untuk mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). American
Academy of Pediatrics merekomendasikan kepada orangtua agar tidak berlebihan dalam
memakaikan atau menutup wajah atau kepala bayi agar mencegah bayi mengalami
overheated.

Warmth and Temperature Regulation


http://www.chop.edu/conditions-diseases/warmth-and-temperature-
regulation diakses senin, 30 oktober 2017 13.48

Setelah bayi dilahirkan dan berhasil melalui adaptasi dari intra ke ekstra uterin,
bayi harus dijaga tetap hangat. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga bayi
tetap hangat adalah:
 Jelaskan kepada ibu bahwa menjaga bayi tetap hangat adalah sangat penting
untuk menjaga bayi tetap sehat
 Bayi memakai pakaian yang lembut, hangat, kering dan bersih. Bayi memakai
tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki
 Yakinkan bayi menggunakan baju dan diselimuti
 Bayi harus dirawat gabung dengan ibunya sehingga ibu mudah menjangkau
bayinya
 Apabila bayi harus dipisah dengan ibunya, yakinkan bayi menggunakan pakaian
yang hangat dan diselimuti
 Raba telapak kaki bayi, bila teraba dingin bisa dilakukan kontak kulit ke kulit,
atau ditambah selimut dan lakukan penilaian ulang
 Jaga ruangan tetap hangat

Menjaga bayi tetap hangat


http://www.edukia.org/web/kbbayi/3-1-menjaga-bayi-tetap-hangat/ diakses Senin, 30
oktober 2017. 13.45

Berapa kehangatan normal bayi baru lahir?


Suhu normal tubuh bayi baru lahir berkisar antara 36,5 – 37,5oC

Mengapa kehangatan bayi perlu dijaga?


o Bayi lebih mudah mengalami perubahan suhu tubuh
o Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna
o Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas
o Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar tidak kedinginan
Bagaimana proses kehilangan panas tubuh pada bayi?
1. Memancar /Radiasi
Panas tubuh bayi memancar ke lingkungan sekitar tubuh bayi yang lebih dingin, misalnya
bayi diletakkan di ruangan yang dingin

2. Menguap /Evaporasi
Cairan/air ketuban yang membasahi kulit bayi menguap, misalnya bayi baru lahir tidak
langsung dikeringkan dari cairan ketuban

3. Merambat /Konduksi
Dari kulit bayi langsung merambat ke permukaan yang lebih dingin, misalnya
popok/celana bayi basah tidak langsung diganti

4. Mengalir /Konveksi
Hilangnya panas tubuh bayi karena aliran udara sekeliling bayi, misalnya bayi diletakkan
dekat pintu/jendela terbuka

Cara mencegah kehilangan panas tubuh bayi


o Jangan memandikan bayi baru lahir sebelum 6 jam
o Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat, jauhkan dari jendela dan pintu
o Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, mengenakan topi, memakai
pakaian kering dan lembut
o Ganti popok dan pakaian setiap kali basah
o Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
o Keringkan bayi dengan segera pada saat memandikan
o Menyusui bayi segera setelah lahir

Tanda-tanda penurunan suhu tubuh bayi


1. Tanda awal
Kedua kaki teraba dingin

2. Tanda lanjut
o Seluruh tubuh teraba dingin
o Bayi tidak bergerak aktif/bayi lemas
o Bayi tidak mau menyusu
o Bayi menangis lemah

Cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi


o Bayi tinggal di ruangan yang hangat, jangan ber-AC
o Perawatan metode kangguru (PMK)
o Kontak atau menempelkan kulit bayi dengan kulit ibu
o Menyusui
PERAWATAN METODE KANGGURU
Kontak kulit bayi dengan ibu dengan perawatan metode kangguru dapat mempertahankan
suhu bayi dan mencegah bayi kedinginan. Gunakan tutup kepala karena 25% panas
hilang pada bayi baru lahir melalui kepala.

Keuntungan untuk bayi:


o Bayi menjadi hangat
o Bayi lebih sering menetek
o Bayi banyak tidur
o Bayi tidak rewel
o Kenaikan berat badan bayi lebih cepat
Keuntungan untuk ibu:
o Hubungan kasih sayang lebih erat
o Ibu bisa bekerja sambil menggendong bayinya
Bagaimana cara perawatan metode kangguru?
 Mendekap bayi agar kulit bayi bersentuhan langsung dengan pendekapnya
 Posisi bayi telungkup dada ketemu dada diantara kedua payudara, kepala bayi
menoleh ke satu sisi, mata bayi dapat saling kontak dengan ibu dan kaki bayi
berposisi seperti kaki kodok
 Metode kangguru bisa dilakukan dalam posisi ibu tidur dan istirahat
 Metode kangguru bisa dilakukan dalam posisi ibu tidur dan istirahat
 Metode kangguru ini dapat dilakukan pada ibu, bapak atau anggota keluarga yang
dewasa lainnya
 Metode kangguru bisa dilakukan sambil bekerja, juga untuk rujukan

Menjaga bayi tetap hangat


http://dinkes.inhukab.go.id/?p=4186 diakses Senin, 30 oktober 2017 13.42

The Warm Chain

1. Ruangan persalinan yang hangat


2. Pengeringan segera
3. Kontak kulit bayi dengan kulit ibu
4. Breast feeding
5. Menunda mandi dan penimbangan bayi
6. Pemakaian baju dan alas tempat tidur yang tepat
7. Ibu dan bayi bersama
8. Transportasi yang hangat
9. Resusitasi yang hangat
10. Pengertian mengenai warm chain untuk seluruh orang yang terkait dengan
perawatan bayi
1. Ruangan persalinan yang hangat :
Persiapan ruangan untuk persalinan :
 Ruangan harus bersih
 Hangat (25-28 derajat C)
 Bebas dari jendela dan pintu yang terbuka atau dari kipas
 Jika suhu ruangan kurang dari optimal maka harus disediakan pemanas
ruangan

2. Pengeringan segera
 Setelah kelahiran bayi harus segera di keringkan dengan handuk kering,
termasuk kepalanya selagi plasenta masih terhubung.
 Saat dikeringkan bayi harus berada di permukaan yang hangat seperti di dada
atau perut ibu (skin to skin contact) atau di pakaian yang sudah dihangatkan
sebelumnya
 Selanjutnya bayi di keringkan dengan handuk kering kedua (yang pertama di
lepas) dan pasangkan topi di kepalanya

3. Skin to skin contact


 Bayi diletakan di dada atau perut dari ibu selagi dikeringkan menggunakan
handuk
 Jika tidak mampu dilakukan maka bayi bisa langsung ditutup setelah
dikeringkan dan diletakkan di tangan ibu
 Skin to skin contact juga dapat digunakan untuk menjaga kehangatan bayi
apabila suhu ruangan dingin saat malam

4. Breast feeding
 Harus dimulai setelah persalinan kira kira dalam satu jam, pemberian air susu
yang cepat dan adekuat sangat penting untuk memberikan bayi kalori
sehingga dapat mengeluarkan panas dari tubuh
 Air susu pertama (kolostrum) sangat kaya akan nutrisi dan antibody

5. Mandi dan penimbangan yang ditunda


 Memandikan bayi baru setelah kelahiran akan menyebabkan penurunan suhu
tubuh dan tidak diperlukan
 Penimbangan bayi juga berisiko kehilangan panas pada bayi dan harus
ditunda dalam beberapa jam. Sebelum menimbang hendaklah bayi ditutupi
terlebih dahulu

6. Pemberian pakaian dan alas tidur yang tepat


 Pada beberapa hari awal kelahiran bayi harus dilindungi dengan pakaian dan
alas tidur yang sesuai dengan suhu lingkungan
 Umumnya bayi membutuhkan 2 lapis pakaian dan alas tidur lebih banyak
dari orang dewasa.
 Di jam pertama kelahiran bayi diberikan pakaian termasuk topi, karena 25 %
dari kehilangan panas pada bayi baru lahir akibat dari kepala yang terbuka.
7. Kebersamaan ibu dan bayi baru
 Bayi yang lahir di rumah atau di rumah sakit harus bersama ibunya 24 jam
sehari, berada di ranjang yang sama di ruangan yang hangat (minimal 25
derajat C)
 Saat ibu dan bayi bersama akan lebih mudah untuk menjaga bayi tetap hangat
dan untuk melakukan breastfeeding

8. Transportasi yang hangat


 Jika bayi diharuskan dibawa ke rumah sakit, atau dibawa ke bagian lain di
rumah sakit seperti neonatal care unit maka kehangatan bayi harus tetap
dijaga
 Cara paling mudah dan aman adalah dengan skin to skin contact dengan ibu

9. Resusitasi hangat
 Kebanyakan bayi baru lahir akan bernafas spontan saat menit pertama
kelahiran. Jika bayi tidak bernafas setelah dikeringkan, maka dibuthkan
penanganan dan resusitasi
 Sangatlah oenting untuk bayi agar tetap hangat saat prosedur berlangsung
karena bayi dengan asfiksia tidak mampu memproduksi panas dengan efisien
sehingga meningkatkan risiko kedinginan
 Prosedurnya adalah : bungkus bayi dengan selimut hangat dan letakkan bayi
di permukaan yang kering, dan hangat seperti handuk yang hangat atau
selimut. Hanya bagian atas dari dada yang terlihat. Kemudian simpan bayi di
tempat yang punya sumber panas seperti radiant warmer
 Setelah resusitasi jika perlu ,bayi kembali dihangatkan dengan skin to skin
contact dengan ibu

11. Pengertian mengenai warm chain untuk seluruh orang yang terkait dengan
perawatan bayi

 Seluruh penyedia layanan kesehatan yang terlibat dalam proses kelahiran dan
pihak lain (dokter, bidan, ibu, paraji) harus mengetahui dan telrlatih dalam
prinsip dan prosedur warm chain
 Di rumah sakit dimana alat alat digunakan seperti (radiant warmer,
incubator) harus terlatih sehingga dapat memonitor kondisi bayi dan suhu
dari alat, membersihkan, merawat dan memperbaiki jika rusak.

Thermal protection for Newborn : a practical Guide


http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/63986/1/WHO_RHT_MSM_97.2.pdf
diakses senin 30 oktober 2017 16.26
INKUBATOR

RADIANT WARMER
contoh leaflet

Anda mungkin juga menyukai