Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kasus Plasenta Previa

Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG

PLASENTA PREVIA

DEFENISI
Plasenta previa adalah keadaan letak plasenta yang
abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus, sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir (pada keadaan normal,
plasenta terletak di bagian fundus atau segmen uterus).

KLASIFIKASI
1. Plasenta previa totalis : jika seluruh pembukaan jalan lahir
tertutup jaringan plasenta
2. Plasenta previa parsialis : jika sebagian pembukaan jalan lahir
tertutup jaringan plasenta.
3. Plasenta previa marginalis : jika tepi plasenta berada tepat
pada tepi pembukaan jalan lahir.
4. Plasenta letak rendah : jika plasenta terletak pada segmen
bawah uterus, tetapi tidak sampai menutupi pembukaan jalan
lahir.

Derajat plasenta previa akan tergantung kepada luasnya


ukuran dilatasi serviks saat dilakukan pemeriksaan. Sebagai contoh,
plansenta letak rendah pada dilatasi 2 cm dapat menjadi plasenta
previa parsialis pada dilatasi 8 cm, karena serviks yang dilatasi
tidak lagi menutupi plasenta. Sebaliknya, plasenta previa yang

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 1


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
tampaknya total sebelum dilatasi serviks dapat menjadi parsial
pada dilatasi 4 cm, karena serviks berdilatasi melewati tepi
plasenta.

ETIOLOGI
Tidak jelas, diperkirakan karena adanya gangguan distribusi
vaskularisasi uterus atau atrofi desidua misalnya akibat perdarahan
persalinan sebelumnya. Jika ada massa tumor di korpus/segmen
atas uterus (mis : mioma) kemungkinan plaseta juga akan
berimplantasi dibawah, tetapi belum jelas hubungannya.
Multiparitas, usia lanjut dan riwayat persalinan caesaria
meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa. Faktor lain adalah
plasenta yang besar sehingga membentang dan meliputi daerah
uterus yang luas sebagaimana terlihat pada eritroblastosis fetalis
dan pada janin yang lebih dari satu. Pada perentangan semacam
itu, bagian bawah plasenta kadang-kadang mencapai daerah ostium
internum, dan secara lengkap (total) atau sebagian (parsial) saling
bertumpuk dengan ostium tersebut.

GEJALA DAN TANDA


 Perdarahan pervaginam
 Bagian terbawah janin belum masuk panggul
 Ada kelainan letak janin
 Tidak disertai gejala nyeri (tanda khas plasenta previa)
 Pada pemeriksaan jalan lahir teraba jaringan plasenta (lunak)

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 2


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
 Dapat disertai gawat janin sampai kematian janin.
Sifat perdarahan akibat plasenta previa terjadi tanpa tanda-
tanda peringatan pada wanita hamil yang sebelumnya tampak
sehat-sehat saja. Kadangkala, keadaan ini menampakkan diri untuk
pertama kalinya ketika wanita itu tidur dan pada saat bangun, dia
akan terkejut sewaktu mendapatkan dirinya berlumuran darah.
Untungnya perdarahan permulaan ini jarang begitu berat sehingga
membawa kematian. Biasanya perdarahan akan berhenti sendiri
dan terjadi kembali tanpa diduga.
DIAGNOSIS
 Anamnesis : riwayat perdarahan, tidak nyeri, darah merah
segar.
 Pemeriksaan fisik: keadaan vital si ibu mungkin dapat baik
sampai buruk, tergantung beratnya perdarahan.
 Pemeriksaan obstetrik : bagian terbawah janin biasanya
belum masuk pintu panggul.
 Inspekulo : tampak darah di ostium
 Pemeriksaan penunjang : konfirmasi dengan USG jika
mungkin.

Catatan :
Pada kecurigaan plasenta previa, pemeriksaan vagina toucher
harus hati-hati, lakukan perabaan fornises, di luar/tepi porsio
serviks, dan jangan memasukkan jari kedalam kanalis servikalis.
Pada perabaan porsio dapat ditemukan bagian / area yang lunak
(deskripsi posisi daerah lunak dengan “jam berapa”). Idealnya

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 3


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
pemeriksaan ini dilakukan dalam keadaan siap operasi. Dalam
keadaan siap operasi, untuk memastikan diagnosis, jari dapat
dimasukkan ke dalam kanalis, dan jika teraba jaringan
lunak/kotiledon plasenta, pemeriksaan dihentikan dan tangan
dikeluarkan, karena trauma pemeriksaan terhadap jaringan
plasenta dapat menimbulkan perdarahan sangat banyak dan cepat.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pasif (Johnson-macafee, 1945) : pada
perdarahan pertama, prinsipnya jika usia kehamilan belum optimal,
kehamilan masih dapat dipertahankan, karena perdarahan pertama
umumnya tidak berat dan dapat dihentikan dengan sendirinya.
Pasien harus dirawat dengan istirahat baring total di rumah sakit,
dengan persiapan tranfusi darah dan operasi sewaktu-waktu. Tetapi
jika pada perdarahan pertama itu telah dilakukan pemeriksaan
dalam/vaginal toucher, kemungkinan besar akan terjadi perdarahan
yang lebih berat sehingga harus diterminasi.
Pilihan persalinan : tergantung dari letak/derajat plasenta
previa, keadaan umum ibu, keadaan janin. Pada plasenta previa
totalis/parsialis, sebaiknya dilakukan section cesarean. Pada
perdarahan yang berat dengan keadaan ibu/janin yang buruk, harus
juga dilakukan section cesarean.
Jika persalinan yang dipilih adalah pervaginam, misalnya pada
kasus plasenta previa marginalis atau plasenta letak rendah,
dilakukan pemecahan selaput ketuban (amniotomi). Diharapkan
penurunan janin akan dapat menekan plasenta dan menghentikan

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 4


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
perdarahan. Tetapi penekanan terhadap plasenta juga berarti
supresi terhadap sirkulasi feto-maternal, yang jika berlangsung
lama dapat menyebabkan kematian janin. Tampaknya sectio
cesarea tetap menjadi alternative terbaik. Persalinan pervaginam
hanya dilakukan pda keadaan dimana section cesarean tidak
mungkin dilakukan, tetapi dengan pemahaman bahwa prognosis
keselamatan janin pada persalinan pervaginam adalah buruk.

PROGNOSIS
Penurunan nyata angka mortalitas maternal telah dicapai, dan
hal ini bisa berhasil bila terapi pada kehamilan yang masih jauh dari
aterm. Namun prematuritas merupakan penyebab utama kematian
perinatal sekalipun penatalaksanaan telah dilakukan sesuai
prosedur. Persalinan harus dipaksakan pada sebagian kasus dengan
perdarahan hebat yaitu melalui sectio caesaria dan transfusi darah
yang memadai.

Beberapa perbedaan gejala klinik yang dijumpai dalam


menentukan diagnosa pada perdarahan pervaginam :

SOLUSIO PLASENTA RUPTURA


KLINIS
PLASENTA PREVIA UTERI
Terjadinya Sewaktu hamil Sewaktu hamil In Partu
dan inpartu
Cara mulainya Tiba-tiba Perlahan-lahan Dimulai RUM
Perdarahan Non recurrent Recurent Bergantung pada
pembuluh darah
yang pecah

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 5


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
Warna darah Darah tua (+) Darah baru Darah baru
Darah beku
Anemia Tak sebanding Sesuai dengan Perdarahan
dengan darah darah yang keluar dan
yang keluar keluar didalam
Keracunan hamil Bisa terjadi
Nyeri perut Ada (-) (-)
Palpasi Uteri inbois, Painless (+) di SBR
bagian-bagian Biasa dan Def. muskular,
anak sulit diraba floating Meteorismus
His Kuat
Djj (-) Hilang
Periksa dalam Ketuban tegang, Biasa (-)
menonjol (+) Robekan
Plasenta Tipis kreater, Jar. Plasenta
cekung Biasa
Ket. Robek pada
pinggir

DAFTAR RUJUKAN

1. Mochtar R., Sinopis Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran EGC,


Jilid I; ed. 2; Jakarta 1998.

2. Arief M, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, ed. 3, Jilid I, Media


Aesculapius, FK-UI, Jakarta 1999.

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 6


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
3. Hanifa W. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, ed. 3, Cetakan 6, Jakarta 2002.

4. Cunningham, McDonald, Gant, William Obstetri, Penerbit Buku


Kedokteran EGC, ed. 18.

5. http://www.geocities.com/yosemite/rapids/1744/cklgin3.html.

STATUS PASIEN
Anamnese
Pasien Suami Pasien
Nama : Harni Pardi
Umur : 34 Tahun 35 Tahun
Agama : Islam Islam

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 7


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
Suku : Melayu Jawa
Pendidikan : SMP SMA
Status : Kawin Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
Alamat : Pardamean Lingk I Pardamean Lingk. I

Datang ke RSU Dr. RM Djoelham Binjai, tanggal 24 Januari 2007


pukul 08.15 wib G3 P2 AO

Keluhan Utama : Keluar Darah dari kemaluan


Telaah : OS mengatakan darah keluar sejak sore, awalnya
darah keluar sedikit, dan darah tidak berhenti keluar
sampai malam. OS tidak mengetahui sebab darah
keluar, Darah yang keluar berwarna merah segar.
Perut mulas (-) , keluar air ketuban (-)
FIT : 16 Mei 2006
TTP : 23 Februari 2007
RPT : -
RPO : -

Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Sensorium : Compos mentis Anemia : (+)
TD : 120/90 mmHg Icterus : (-)
HR : 76 x/i Cyanosis : (-)
RR : 24 x/i Disproe : (-)
Temp : 36,2 0C Oedem : (-)

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 8


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG

Status Lokalisata
Kepala
- Mata : Conjunctiva palpebra inferior pucat (+), reflek cahaya
(+)
- Hidung : Simetris
- Mulut : Simetris, Cyanosis (-)
- Leher : Pembesaran kelenjar getah bening struma (-)
Thoraks
- Inspeksi : Simetris kanan = kiri
- Palpasi : Stamp fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
- Auskultasi : Suara pernafasan : Vesikuler
Suara tambahan : (-)
Abdomen
- Inspeksi : Perut membesar asimetris
- Palpasi : Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah PX
Leopold II : Punggung janin kanan
Leopold III : Letak Kepala
Leopold IV : Belum masuk P.A.P
His : Lemah
- Perkusi : t.d.p
- Auskultasi : Denyut jantung janin (+) 139 x/i

Pemeriksaan Obstetril / Ginekologi


Inspeksi : Labia majora oedem (-)
Inspekulo : Air ketuban pecah (-)
Vaginal Toucher : Tidak dilakukan pemeriksaan

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 9


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 24 Januari 2007
Golongan darah : O
Hb : 6,4 gr %
Leucosit : 5000 / mm3

Diagnosa Differental
Multigravida + KDR (32 – 34 Mgg) + Letak kepala + Anak hidup +
Plasenta Previa.

Diagnosa Sementara
Multigravida + KDR (32 – 34 Mgg) + Letak kepala + Anak hidup +
Plasenta Previa

Rencana Tindakan
Sectio Caesaria

Prognosis
Baik

Persiapan Untuk Operasi


 IVFD RL 30 gtt/i
 Transfusi PRC 4 kantong
 Cukur
 Pasang kateter
 SIO (Surat Izin Operasi)

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 10


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG

Laporan Operasi
Tanggal 24 Januari 2007 Pukul 10.00 Wib

Laporan Operasi Tindakan SC :


- Pasien dibaringkan diatas meja ginekologi dengan infus dan
kateter terpasang baik.
- Setelah dilakukan spinal anastesi, dilakukan tindakan antiseptic
dan desinfektan dengan betadine dan alkohol 70% pada dinding
abdomen kemudian ditutup dengan doek steril kecuali lapangan
operasi.
- Skin scratches (goresan kulit melintang), membuka dinding perut
lapis demi lapis. Insisi kulit perut dan subkutis, insisi famenstiel
transversa pada pelvic line.
- Sayatan kecil pada fascia m. rectum abdominis (lamina anterior)
dan dengan bantuan pinset anatomis lalu fascia digunting
kebawah dan ke atas.
- M. rectus abdominis dikuakkan secara tumpul ke lateral sehingga
peritoneum bebas, peritoneum parietalis dijepit dengan pinset
anatomis, di angkat, lalu digunting ke atas dan ke bawah,
pinggir-pinggir di klem, blass hak dipasang.
- Blass peritoneum diangkat dengan pinset, digunting kanan dan
kir, dipisahkan dengan klem, insisi SBR melintang (transversal) ±
10 cm berbentuk konkaf sampai sub endometrium. Endometrium
ditembus secara tumpul dengan jari.
- Letak bayi dengan posisi letak kepala. Dengan menarik kepala,
bahu, badan dan kaki, bayi lahir dengan jenis kelamin : Laki-laki,
BB : 3100 gr, PB : 48 cm Apgar Score : 8 / 8 / 9

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 11


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
- Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap secara manual.
Eksplorasi pada cavum uteri dan ostium uteri internum. Pinggir
luka-luka uterus di klem.
- Luka uterus dijahit interrupted sature (geknoopt) pada
miosubendometrium dengan cat gut, pada low cervical:
peritonealisasi yaitu continous suture yang merupakan tumpang
tindih peritoneal flap.
- Luka dinding perut di jahit lapis demi lapis, sebagai berikut:
peritoneum parietalis secara continous suture (doorlopen)
dengan cat gut, otot dijahit secara interrupted satures
(geknoopt) agak longgar. Fascia (M. rectus abdominis) dijahit
secara X figure suture dengan cat gut kutis (kulit) donathi
dengan benang zijle menurut skin scratches.
- Dilakukan pembersihan daerah operasi dan ditutup dengan kain
kasa yang diberi betadine.

Therapy post SC :
- Puasa 6 jam
- IVFD RL 30 gH/i
- Inj. Cefotaxime 1 gr / 8 jam
- Inj. Gentamycin 80 mg / 8 jam
- Tranfusi PRC 1 kantong
- Pronalges Supp. / 8 jam

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 12


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
Follow Up
Follow up tanggal 25 Januari 2007 pukul 07 : 00
KU : Lemah
Sensorium : CM
TD : 120/90 mmHg
HR : 80x/i
RR : 26x/i
T : 37,0 0C
P/V : (+)
TFU : 3 jari dibawah umbilicus
ASI : (-)
Abdomen : Nyeri daerah operasi (+) Peristaltik lemah
Hb post op : 8 gr %
Therapy : Transfusi PRC 1 kantong
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 1 gr/8 jam
Inj. Gentamycin 80 mg /8 jam
Pronalges supp/8 jam

Follow up tanggal 26 Januari 2007


KU : Lemah
Sensorium : CM
TD : 180/100 mmHg
HR : 84x/i
RR : 26x/i
T : 37,5° C
P/V : (+)
TFU : 3 jari dibawah umbilicus
ASI : sedikit
Abdomen : Nyeri daerah operasi (+) luka operasi basah

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 13


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
Peristaltik lemah
Therapy : Diet M1
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 1 gr/8 jam r
Inj. Gentamycin 80 mg/8 jam
Pronalges supp/8 jam

Follow up tanggal 27 Januari 2007


KU : Lemah
Sensorium : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 80x/i
RR : 24x/i
T :36,4 0C
P/V : (+)
TFU : 3 jari dibawah umbilicus
ASI : sedikit
Abdomen : Nyeri daerah operasi (+) luka operasi basah
Peristaltik lemah
Therapy : Diet M2
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime I gr/8 jam
Inj. Gentamycin 80 mg/8 jam
Pronalges supp/8 jam

Follow up tanggal 28 Januari 2007


KU : Baik
Sensorium : CM
TD : 120/90 mmHg

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 14


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
HR : 80x/i
RR : 20x/i
T : 36,5 0C
P/V : (-)
TFU : 3 jari dibawah umbilicus
ASI : Banyak
Abdomen : Nyeri (+) , luka operasi basah
Peristaltik : Kuat
Therapy : Diet MB
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 1 gr/8 jam
Inj. Gentamycin 80m/8 jam IV
supp/8 jam

Konsul via telp dengan Dr. Sugianto Sp.OG


Advice : Ciprofloxacin tab 3 x 500 mg
Asam mefenamat tab 3x 500 mg
Viferron tab 1 x 1

Follow up tanggal 29 Januari 2007


KU : Baik
Sensorium : CM
TD : 120/90 mmHg
HR : 82x/i
RR : 24x/i
T : 36,0 0C
P/V : (-)
TFU : 3 jari dibawah aurribilicus
ASI : Banyak
Abdomen : Nyeri (+) , Luka operasi mulai kering

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 15


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
Peristaltik : Kuat

Therapy : Diet MB
Ciprofloxacin tab 3 x 500 mg
Asam mefenamat tab 3 x 500 mg
Viferron tab 1 x l

Resume
Seorang wanita 34 tahun datang ke RSUD Dr. RM. Djoelham pada
tanggal
24 Januari 2007 pukul 24,15 wib dengan keluhan keluar darah dari
kemaluan. Awalnya darah keluar sore hari dan tidak berhenti
sampai malam. OS tidak mengetahiu sebab keluarnya darah. Darah
yang keluar berwarna merah segar. Perut mulas (-), keluar air
ketuban (-), Sens: Compos Mentis, TD : 120/90 mmHg, HR:80 x/i,
RR: 24 x/i, T : 36 oC

Anemia (+). Pemeriksaan dalam tidak dilakukan

Pemeriksaan Lab Hb : 6,4 gr%


Diagnosa : Multigranida + KDR (32 – 34 mgg) + letak
kepala + anak hidup + Plasenta Previa

Dilakukan evaluasi dan direncanakan tindakan Sectio Caesarta


segera
Prognosis : Baik

DISKUSI
 Sebaiknya bayi ibu hamil memeriksakan kehamilannya tiap
bulan kebidan, Puskesmas atau Rumah Sakit agar dapat

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 16


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG
diketahui lebih dini apabila terjadi Plasenta Previa, yaitu denga
pemerikksaan USG.
 Penanganan dilakukan dengan Sectio Caesaria karena jalan lahir
yang tertutup oleh plasenta sehingga tidak mungkin untuk
pertus pervaginam
 Apakah ada hubungan antara Multigravida dengan Plasenta
Previa
 Patofisiologi Plasenta Previa

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena


berkat rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus ini dalam rangka melengkapi persyaratan
Kepaniteraan Klinik Senior Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit
Umum Dr. RM. Djoelham Binjai dengan judul “PLASENTA PREVIA”.
Pada kesempatan penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada
Dr. H. Marwan Indamirsah, Sp.OG atas bimbingan dan
arahannya selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian
Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Umum Dr. RM. Djoelham
Binjai serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulis laporan kasus ini.

Penulis menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna,


maka penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita semua.

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 17


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG

Binjai, Maret 2007

Penulis

DAFTAR ISI i

KATA PENGANTAR.................................................................... i

DAFTAR SISI............................................................................. ii

PALASENTA PREVIA ................................................................. 1


Definisi .............................................................................. 1
Klasifikasi .......................................................................... 1
Etiologi .............................................................................. 2
Gejala dan tanda................................................................ 2
Diagnosa............................................................................ 3
Penatalaksanaan................................................................ 3
Prognosis............................................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 6

STATUS PASIEN ....................................................................... 7

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 18


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG

Laporan Kasus
ii

PLASENTA PREVIA
DISUSUN

O
L
E
H

Azril Habibi
01.1001.018

PEMBIMBING :

Dr. H. MARWAN INDAMIRSAH. Sp. OG

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 19


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai
Laporan Kasus Plasenta Previa
Dr. H. Marwan Indamirsah, SpOG

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
RSU. DR. RM. DJOELHAM BINJAI
2007

Azril Habibi (01.1001.018) - Fakultas Kedokteran UISU 20


RSU. Dr. RM. Djoelham Binjai

Anda mungkin juga menyukai