PLASENTA PREVIA
DEFENISI
Plasenta previa adalah keadaan letak plasenta yang
abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus, sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir (pada keadaan normal,
plasenta terletak di bagian fundus atau segmen uterus).
KLASIFIKASI
1. Plasenta previa totalis : jika seluruh pembukaan jalan lahir
tertutup jaringan plasenta
2. Plasenta previa parsialis : jika sebagian pembukaan jalan lahir
tertutup jaringan plasenta.
3. Plasenta previa marginalis : jika tepi plasenta berada tepat
pada tepi pembukaan jalan lahir.
4. Plasenta letak rendah : jika plasenta terletak pada segmen
bawah uterus, tetapi tidak sampai menutupi pembukaan jalan
lahir.
ETIOLOGI
Tidak jelas, diperkirakan karena adanya gangguan distribusi
vaskularisasi uterus atau atrofi desidua misalnya akibat perdarahan
persalinan sebelumnya. Jika ada massa tumor di korpus/segmen
atas uterus (mis : mioma) kemungkinan plaseta juga akan
berimplantasi dibawah, tetapi belum jelas hubungannya.
Multiparitas, usia lanjut dan riwayat persalinan caesaria
meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa. Faktor lain adalah
plasenta yang besar sehingga membentang dan meliputi daerah
uterus yang luas sebagaimana terlihat pada eritroblastosis fetalis
dan pada janin yang lebih dari satu. Pada perentangan semacam
itu, bagian bawah plasenta kadang-kadang mencapai daerah ostium
internum, dan secara lengkap (total) atau sebagian (parsial) saling
bertumpuk dengan ostium tersebut.
Catatan :
Pada kecurigaan plasenta previa, pemeriksaan vagina toucher
harus hati-hati, lakukan perabaan fornises, di luar/tepi porsio
serviks, dan jangan memasukkan jari kedalam kanalis servikalis.
Pada perabaan porsio dapat ditemukan bagian / area yang lunak
(deskripsi posisi daerah lunak dengan “jam berapa”). Idealnya
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pasif (Johnson-macafee, 1945) : pada
perdarahan pertama, prinsipnya jika usia kehamilan belum optimal,
kehamilan masih dapat dipertahankan, karena perdarahan pertama
umumnya tidak berat dan dapat dihentikan dengan sendirinya.
Pasien harus dirawat dengan istirahat baring total di rumah sakit,
dengan persiapan tranfusi darah dan operasi sewaktu-waktu. Tetapi
jika pada perdarahan pertama itu telah dilakukan pemeriksaan
dalam/vaginal toucher, kemungkinan besar akan terjadi perdarahan
yang lebih berat sehingga harus diterminasi.
Pilihan persalinan : tergantung dari letak/derajat plasenta
previa, keadaan umum ibu, keadaan janin. Pada plasenta previa
totalis/parsialis, sebaiknya dilakukan section cesarean. Pada
perdarahan yang berat dengan keadaan ibu/janin yang buruk, harus
juga dilakukan section cesarean.
Jika persalinan yang dipilih adalah pervaginam, misalnya pada
kasus plasenta previa marginalis atau plasenta letak rendah,
dilakukan pemecahan selaput ketuban (amniotomi). Diharapkan
penurunan janin akan dapat menekan plasenta dan menghentikan
PROGNOSIS
Penurunan nyata angka mortalitas maternal telah dicapai, dan
hal ini bisa berhasil bila terapi pada kehamilan yang masih jauh dari
aterm. Namun prematuritas merupakan penyebab utama kematian
perinatal sekalipun penatalaksanaan telah dilakukan sesuai
prosedur. Persalinan harus dipaksakan pada sebagian kasus dengan
perdarahan hebat yaitu melalui sectio caesaria dan transfusi darah
yang memadai.
DAFTAR RUJUKAN
5. http://www.geocities.com/yosemite/rapids/1744/cklgin3.html.
STATUS PASIEN
Anamnese
Pasien Suami Pasien
Nama : Harni Pardi
Umur : 34 Tahun 35 Tahun
Agama : Islam Islam
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Sensorium : Compos mentis Anemia : (+)
TD : 120/90 mmHg Icterus : (-)
HR : 76 x/i Cyanosis : (-)
RR : 24 x/i Disproe : (-)
Temp : 36,2 0C Oedem : (-)
Status Lokalisata
Kepala
- Mata : Conjunctiva palpebra inferior pucat (+), reflek cahaya
(+)
- Hidung : Simetris
- Mulut : Simetris, Cyanosis (-)
- Leher : Pembesaran kelenjar getah bening struma (-)
Thoraks
- Inspeksi : Simetris kanan = kiri
- Palpasi : Stamp fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
- Auskultasi : Suara pernafasan : Vesikuler
Suara tambahan : (-)
Abdomen
- Inspeksi : Perut membesar asimetris
- Palpasi : Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah PX
Leopold II : Punggung janin kanan
Leopold III : Letak Kepala
Leopold IV : Belum masuk P.A.P
His : Lemah
- Perkusi : t.d.p
- Auskultasi : Denyut jantung janin (+) 139 x/i
Diagnosa Differental
Multigravida + KDR (32 – 34 Mgg) + Letak kepala + Anak hidup +
Plasenta Previa.
Diagnosa Sementara
Multigravida + KDR (32 – 34 Mgg) + Letak kepala + Anak hidup +
Plasenta Previa
Rencana Tindakan
Sectio Caesaria
Prognosis
Baik
Laporan Operasi
Tanggal 24 Januari 2007 Pukul 10.00 Wib
Therapy post SC :
- Puasa 6 jam
- IVFD RL 30 gH/i
- Inj. Cefotaxime 1 gr / 8 jam
- Inj. Gentamycin 80 mg / 8 jam
- Tranfusi PRC 1 kantong
- Pronalges Supp. / 8 jam
Therapy : Diet MB
Ciprofloxacin tab 3 x 500 mg
Asam mefenamat tab 3 x 500 mg
Viferron tab 1 x l
Resume
Seorang wanita 34 tahun datang ke RSUD Dr. RM. Djoelham pada
tanggal
24 Januari 2007 pukul 24,15 wib dengan keluhan keluar darah dari
kemaluan. Awalnya darah keluar sore hari dan tidak berhenti
sampai malam. OS tidak mengetahiu sebab keluarnya darah. Darah
yang keluar berwarna merah segar. Perut mulas (-), keluar air
ketuban (-), Sens: Compos Mentis, TD : 120/90 mmHg, HR:80 x/i,
RR: 24 x/i, T : 36 oC
DISKUSI
Sebaiknya bayi ibu hamil memeriksakan kehamilannya tiap
bulan kebidan, Puskesmas atau Rumah Sakit agar dapat
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR SISI............................................................................. ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 6
Laporan Kasus
ii
PLASENTA PREVIA
DISUSUN
O
L
E
H
Azril Habibi
01.1001.018
PEMBIMBING :