Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN MIOMA UTERI

Anatomi dan Fisiologi


Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk bua pir, terletak di dalam pelvis antara
rektum di belakang kandung kencing di depan. Ototnya di sebut miometrium dasn selapput
lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut endometrium. Letak uterus sedikit anteflxi
pada bagian lehernya dan anteversi (meliuk agak memutar ke depan) dengan fundusnya
terletak di atas kandung kencing. Panjang uterus adalah 5 sampai 8 cm dan beratnya 30 – 60
gram.

Definisi
Mioma uteri adalah tumor jinakyang berasal dari otot polos uterus dan jaringan ikat yang menumpang berasal
dari sel otot polos yang imatur. Dengan nama lainleiomioma, fibroid dan fibromioma.
Mioma uteri adalah tumor yang paling umum pada traktus genitalis (Derek Llewellyn- Jones,
1994).
Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya (www.Infomedika.htm,
2004). Mioma uteri adalah neoplasma yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya sehingga dapat disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid. (Ilmu
Kandungan, 1999)

Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit
multifaktorial.Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang
dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal.Sel-sel tumor mempunyai
abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan.Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor predisposisi genetik, adalah estrogen,
progesteron dan human growth hormone.
1. Estrogen
Mioma uteri dijumpai setelah menarke.Seringkali terdapat pertumbuhan tumor yang
cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen. Mioma uteri akan mengecil pada
saat menopause dan pengangkatan ovarium.
2. Progesteron
Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron menghambat
pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase
dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor.
3. Hormon pertumbuhan
Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi hormon yang
mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu HPL, terlihat pada periode ini,
memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari leiomioma selama kehamilan
mingkin merupakan hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan Estrogen.
Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada beberapa faktor yang diduga kuat
sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :
 Umur :
Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar
10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering
memberikan gejala klinis antara 35 – 45 tahun.
 Paritas :
Lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanirta yang relatif infertil, tetapi
sampai saat ini belum diketahui apakan infertilitas menyebabkan mioma uteri
atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua
keadaan ini saling mempengaruhi.
 Faktor ras dan genetik :
Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam, angka kejadian
mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi pada
wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma.

Anda mungkin juga menyukai